Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/330451296

ECO FILTER BERBASIS ZEOLIT SEBAGAI SOLUSI GAS BUANG PADA BAHAN
BAKAR ALTERNATIF

Article · January 2019

CITATIONS READS

0 740

1 author:

Albertus Tuhu Setyo Nugroho


Universitas Negeri Yogyakarta
13 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

SERABI (SMART RENEWABLE AGRI TECHNOLOGY) TERINTEGRASI ANDROID IoT SEBAGAI SOLUSI MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN HORTIKULTURA View
project

ANALISIS DAMPAK PAPARAN MEDAN MAGNET LOW FREQUENCY (ELF) DAN PEMUPUKAN KALIUM TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L)
View project

All content following this page was uploaded by Albertus Tuhu Setyo Nugroho on 17 January 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ECO FILTER BERBASIS ZEOLIT SEBAGAI SOLUSI GAS BUANG PADA
BAHAN BAKAR ALTERNATIF

Fauzan Sahputra1, Gilang Rizky Ramadhan2, Albertus Tuhu Setyo Nugroho3


1
Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
Email: fauzansahputra.2017@student.uny.ac.id
2
Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
Email: gilangrizkyramadhan.2017@student.uny.ac.id
3
Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta
Email: albertus5837fmipa.2017@student.uny.ac.id

Abstrak

Potensi energi dari limbah minyak berat sangat tinggi sehingga perlu dikembangkan
lebih lanjut seperti pengolahan limbah untuk bahan bakar alternatif. Namun dalam
pengolahannya menimbulkan gas buang yang berbahaya, diantaranya CO dan HC.
Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan sistem filterEco Filter
berbasis zeolit, mengetahui ukurna zeolite yang efektif menyerap gas buang serta
mengetahui life time sistem filter Eco Filter berbasis Zeolit. Metode yang yang digunakan
adalah metode eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan. Data
dikumpulkan dengan melakukan tiga kali pengujian gas buang setelah melewati filter
berbasis zeolit dan arang aktif dengan perbedaan ukuran mesh zeolit. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa desain sistem filter Eco Filter
berbasis zeolit ini mengacu pada prinsip life time yaitu dapat diganti komponen
utamanya (zeolit dan arang aktif) jika tingkat keefektifitasannya sudah menurun. Ukuran
mesh zeolit yang paling efektif menyerap polutan CO dan HC yaitu ukuran mesh 16. Life
time sistem filter Eco Filter diramalkan menggunakan regresi linier

Keywords: Filter,Gas Buang, Zeolit

Abstract

The energy potential of heavy oil waste is very high so it needs to be developed further
such as waste treatment for alternative fuels. But in its processing it causes dangerous
exhaust gases, including CO and HC. Therefore the purpose of this study is to create a
zeolite-based Filter Eco system, knowing the full zeolite is effective in absorbing exhaust
gases and knowing the life time of Zeolite-based Eco Filter filter system. The method used
is the experimental method. This research was conducted for 4 months. Data was
collected by three times exhaust gas testing after passing zeolite-based filters and
activated charcoal with different zeolite mesh sizes. Based on the research that has been
done, it can be concluded that the design of the zeolite-based Eco Filter filter system
refers to the principle of life time, which can be replaced by its main component (zeolite
and activated charcoal) if its effectiveness has decreased. Zeolite mesh size is most
effective in absorbing CO and HC pollutants, which are mesh size 16. The life time of the
Eco Filter filter system is predicted using linear regression.

Keywords:Exhaust Gas, Filter, Zeoli

1
1. PENDAHULUAN
Jumlah limbah oli yang dihasilkan di Indonesia sangatlah tinggi. Pada
tahun 2003 Indonesia menghasilkan 465 juta ton oli bekas, tetapi hasil limbah
oli dari Kepulauan Riau saja ada sebanyak 54 juta ton (Riau Pos). Pada tahun
2010, jumlah limbah oli bekas yang dihasilkan oleh industri di Kabupaten
Sumedang sebanyak 352.810 liter (BLH Sumedang). Pada tahun 2016
diperkirakan mencapai lebih dari 1,3 miliar liter.
Menurut PP No. 101 tahun 2014 minyak pelumas atau oli bekas
termasuk barang berbahaya dan beracun (B3) dari sumber yang tidak spesifik.
Limbah B3 ini harus dikendalikan mulai dari proses pengumpulan,
pemindahan, penyimpanan, pengolahan, dan pemanfaatan. Di Indonesia, salah
satu perusahaan pengolahan dan pemusnahan limbah adalah PT. Prasadha
Pamunah Limbah Industri di Cilengsui, Bogor. Industri yang akan
memusnahkan limbah oli di PPLI ini harus mengeluarkan biaya operasional
pengolahan yang cukup besar. Tingginya jumlah limbah oli, besarnya biaya
pengolahan limbah dan menipisnya cadangan minyak bumi di Indonesia
memberikan motivasi untuk mengembangkan inovasi pengolahan limbah oli
dengan teknologi cerdas yaitu pengolahan limbah oli menjadi energi panas.
Dengan adanya pengolahan limbah oli bekas yang sangat berlimpah di
Indonesia menjadi bahan bakar alternatif untuk industri yang aman, ramah
lingkungan dan berkalor tinggi maka (Mujiyono dkk 2017) menciptakan
sebuah alat yang bernama “Smartburner” yang merupakan sebuah kompor
industri dimana limbah oli bekas sebagai bahan bakar utamanya dengan
menggunakan tekanan uap air panas sebagai bahan pendukungnya yang
berfungsi untuk memecah rantai hydrocarbon yang panjang dan berat
menjadi hydrocarbon yang pendek dan ringan (sistem thermal crack) dalam
sebuah nozzle sehingga mampu mengurangi jelaga dan asap hitam secara
significant dama proses pembakaran. Hasil pengolahan limbah oli yang diberi
nama Olium 86, Olium 89, Olium 92 yang akan digunakan sebagai bahan
bakar Smartburner untuk menghasilkan energi panas.
Potensi energi dari limbah minyak berat sangat tinggi sehingga perlu
dikembangkan lebih lanjut seperti pengolahan limbah untuk bahan bakar
alternatif. Salah satu aplikasi pemanfaatan smartburner adalah pada
pengecoran logam, tembaga dan kuningan yang membutuhkan furnace.
Sistem gas buang yang dihasilkan oleh furnace pengecoran logam dengan
bahan bakar alternatif olium dan smartburner memerlukan kajian komposisi
gas buang. Beberapa diantaranya adalah CO, SOx, NOx, HF dan opositas
yang perlu dikendalikan agar memenuhi persyaratan standar lingkungan
hidup.
Zeolit adalah salah satu solusi untuk menyaring gas buang dari proses
pembakaran bahan bakar alternatif dari minyak berat. Zeolit merupakan salah
satu bahan alam yang potensial untuk menghilangkan partikel polutan berat

2
dari industri dan pengolahan limbah minyak berat (vujakovic dkk,2000).
Dimensi dan ukuran butir zeolit perlu dikaji untuk menghasilkan gas buang
yang aman.
PKM-Penelitian ini difokuskan kepada kajian tentang ukuran butir zeolit
dan sistem filter yang optimal aman bagi lingkungan serta meneliti
pengurangan polutan hasil pembakaran limbah minyak berat tersebut dengan
sistem zeolit ,dimensi dan jumlah zeolit akan menyerap polutan secara
signifikan/ efektitiftas dari zeloit untuk penyerapan hasil pembakaran akan
diteliti pada PKM-Penelitian ini
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Eksperimen dalam
penelitian ini digunakan untuk mengetahui desain, ukuran zeolite dan usia
pakai Eco Filter. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dan bertempat di
bengkel jurusan Teknik Mesin UNY, dan Laboratorium Teknik Kimia UGM.
Bahan yang digunakan yaitu Zeolit yang sudah disaring dengan mesh 9,
15, dan 25. Olium, alumunium, strimin logam ukuran mesh 10, 20, dan 30.
Pipa besi ukuran diameter 10 cm , elektroda, batu gerinda, baut dan mur 14.
Sedangkan peralatan yang digunakan yaitu burner, Furnace/Tungku krusibel
kompak, kompresor, tabung BBA olium, gerinda, mesin las, TAP M12 X 1,5,
hand tool ,mesin pemecah batu, gergaji, bor tangan, Gas analyzer.
Data dikumpulkan dengan melakukan tiga kali pengujian gas buang
setelah melewati filter berbasis zeolit dan arang aktif dengan perbedaan
ukuran mesh zeolit dengan maksud memperlebar atau memperluas luas
permukaan yang bersentuhan langsung dengan gas buang untuk mengetahui
efektifitas adsorpsi yang di lakukan zeolit terhadap gas buang pada mesh
tertentu.
Tabel 3.1 Instrumen Pengambilan Data
sebelum melewati setelah melewati Eco Filter dengan
Eco Filter variasi mesh
9 16 25
CO
HC
Opositas

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Desain Eco Filter
Komponen utama Eco Filter terdiri dari flang, arang aktif, zeolit.
Desain Eco Filter ini memiliki panjang 15 cm. Selain itu, disain ini
disesuaikan dengan prinsip life time yaitu dapat diganti komponen
utamanya (zeolit dan arang aktif). Detail desain Eco Filter hasil penelitian
seperti gambar dibawah ini.

3
Gambar 4.1 Desain Eco Filter
b. Ukuran Butir Zeolit Yang Efektif Menyerap Polutan
Berdasarkan hasil percobaan didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Percobaan

Emisi Kandungan emisi Kandungan emisi gas setelah melewati


gas gas sebelum eco filter dengan variasi mesh
melewati eco filter
9 16 25

CO 4.13 3.99 3.38 4.10


CO2 3.62 4.54 6.32 3.50

HC 1133 796 365 955


O2 11.57 10 9 10.33
Keterangan : CO, CO2, O2 dalam % vol dan HC dalam ppm vol
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa penuruanan emisi yang
dihasilkan gas buang setelah melewati Eco Filter. Hal ini terjadi karena
Eco Filter terdapat bahan penyaring yaitu zeolit dan arang aktif.
Persentase penurunan yang terjadi dalam penggunaan alat sebagai berikut:
(𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚−𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ)
Rumus : x 100 % (1)
𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚
Tabel 4.2 Persentase penurunan emisi gas buang
Ukuran Emisi Gas Buang
Mesh
CO2 HC O2
CO
9 3.41 25.4 29.74 13.57
16 18.2 74.6 67.78 22.21
25 0.73 3.31 15.71 10.72
Dari tabel 4.2 terlihat bahwa penurunan emisi gas buang paling
efektif pada ukuran mesh 16. Untuk selanjutnya peneliti memfokuskan
pada mesh 16 dengan 5 kali pengulangan untuk mengetahui keefektivan
zeolite ukuran mesh 16 tersebut.

4
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Pada Mesh 16
Menit ke-
Awal 5 10 15 20 25
CO 4.131 3.38 0.412 1.157 0.049 0.152
CO2 3.6 6.3 5.7 8.8 1.1 6.2
HC 1133 365 184 432 103 102
O2 11.57 9 12.79 7.55 14.85 11.83
Keterangan : CO, CO2, O2 dalam % vol dan HC dalam ppm vol
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa kandungan CO dan HC
menurunn pada 25 menit terakhir. Sedangkan untuk kandungan CO 2 dan
O2 terlihat mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa Eco Filter
berbasis zeolit efektif untuk mengabsorbsi polusi gas buang HC dan CO.
c. Life Time Sistem Filter Eco Filter berbasis Zeolit
Perhitungan life time merupakan perhitungan untuk mengetahui
usia pakan sistem filter Eco Filter berbasis zeolit. Karena untuk
mengetahui life time suatu alat membutuhkan waktu yang lama, maka dari
itu penulis mencoba meramalkan usia life time sistem filter Eco Filter
menggunakan regresi linier.

Peramalan Kandungan CO (%)


5
4 y = 0.0184x - 0.7507
R² = 0.9159
3
CO (%)

2
1
0
-1 0 50 100 150 200 250
Menit ke -

Gambar 2. Peramalan Life Time Eco Filter terhadap CO (%)

Peramalan Kandungan HC (ppm)


1500
y = 4.9x + 54.611
R² = 0.9345
HC (ppm)

1000

500

0
0 50 100 150 200 250
Menit ke-

Gambar 3. Peramalan Life Time Eco Filter terhadap HC (ppm)

5
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa R2 pada CO sebesar
0.9159 dan R2 pada HC sebesar 0.9345.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
desain sistem filter Eco Filter berbasis zeolit ini mengacu pada prinsip life
time yaitu dapat diganti komponen utamanya (zeolit dan arang aktif) jika
tingkat keefektifitasannya sudah menurun. Ukuran mesh zeolit yang paling
efektif menyerap polutan CO dan HC yaitu ukuran mesh 16. Life time sistem
filter Eco Filter diramalkan menggunakan regresi linier.
5. UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih ditujukan kepada Direktorat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
(DITLITABMAS Ditjen Dikti) yang telah memberikan dana penelitian ini
melalui Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian (PKM-P) tahun anggaran
2018 dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
6. DAFTAR PUSTAKA
Adrew, G.F. dan Noah K.S. 1995. Design of Gas-Treatment Bioreactor.
Jurnal of
Biotechnology Program; 11: 498-509.
Apriyanti, E., 2011, Adsorpso CO2 menggunakan zeloit sintetis 4A: Aplikasi
pada
Pemurnian Produk Biogas, Program studi Teknik Kimia, Fkultas Teknik,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Benitez, J. 1993. Process Engineering and Design for Air Pollution control.
Prentice-Hall Inc., New Jersey.
Eugene N. Bruce, Margaret C-A multicompanement model of
cartoxyhemoglobin and carboxymyglobin responses to inhalation of
carbon monoxide. J Appi Physiol95 (2003): 1235-1247.
Mary Jo C Gant, Bonnie Clay. Accidental Carbon Monoxide Piosoning With
Severe Cardiorespiratory Compromise in 2 Children. American
Journal of Crtical Care. 2002 ;1 1:128-131.
Maryanto, Surahma Asti Mulasari, Dyah Suryani, 2009. PENURUNAN
KADAR EMISI GAS BUANG KARBON MONOKSIDA (CO)
DENGAN PENAMBAHAN ARANG AKTIF PADA KENDARAAN
BERMOTOR DI YOGYAKARTA. Jurnal Kes Mas, Vol. 3, No. 3,
Septemer 2009
Tatteuel,S.R.,dan Robio, J, 2010. Adsorption of sodium DodeeylBenzone
Sulfanote from Aquecous Solution Using a Medified Natural Zeolite
with CTAB. Mineral Engineeering 23: 265-779
Vladimir Coric, Dan A Oren , Frank A Oyolkenberg, Richard E Kravitz. Short
report. Carbon monoxide poisoning and treatment with hyperbaric

6
oxygen in subacute phase. J NeurolNeurosurg Psychiatry
1998;65:245-247(august).
Dondur,V.T. 2000. The adsorption of sulfahate, hydrogen chromate and
Dhydrogen phosplate arions on Surfactant-modification Clinophloite
Applied Clay Scince 17: 265-277.
Zeki Palili, Hayriye Saricao, Ahmet Acar. Skin lesions in carbonmonoxide
int0xication. Jurnal of the European Academy of Dermatologi and
Venereology 9 (1997), 152-154

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai