Anda di halaman 1dari 29

Contoh proposal penelitian berikut berisi kumpulan proposal penelitian skripsi, tugas akhir,

PKM, karya tulis dan masih banyak lagi.

Proposal penelitian dibuat untuk mengusulkan penelitian skripsi atau proyek pendanaan.

Proposal penelitian adalah salah satu jenis karya ilmiah yang bertujuan untuk
mengusulkan proyek penelitian, baik dalam bidang sains maupun untuk kepentingan
akademisi dan berharap agar sponsor mendanai penelitian tersebut.

Biasanya proposal ini dibuat oleh para mahasiswa yang sedang menempuh tugas akhir
dan bahkan para peneliti professional agar penelitiannya didanai oleh pihak terkait.

Proposal penelitian disusun secara sistematis dan bersifat ilmiah, sehingga sudah
sebaiknya proposal yang diajukan menggunakan kalimat yang sesuai dengan tujuan
proposal yang dibuat.

Tidak hanya itu saja, proposal penelitian harus bersifat objektif sehingga kebenarannya
dapat dipertanggung jawabkan.

Daftar Isi

Sistematika penulisan proposal penelitian


Secara umum, sistematika penulisan proposal penelitian terdiri dari:

1. Nama atau Judul Proposal


2. Pendahuluan :Tujuan, Rumusan Masalah dan Manfaat Penelitian
3. Dasar Teori
4. Metode Penelitian
5. Jadwal pelaksanaan kegiatan
6. Orang-orang yang terlibat dalam proposal
7. Rincian kegiatan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini, mungkin tidaklah sama antar proposal
satu dengan proposal lainnya, hal ini bergantung pada kebutuhan dari pada pihak yang
ingin mendanai penelitian tersebut. Namun untuk penulisan secara umum biasanya
meliputi beberapa point diatas.

Oleh karena itu mari ikuti contoh proposal penelitian ini. Contoh proposal penelitian ini
dibuat agar mudah diikuti dan agar kamu bisa membuat contoh proposal penelitianmu
sendiri.
Sala
h satu penggunaan proposa l penelitian adalah penulisan thesis atau skripsi

Untuk lebih jelas mengenai contoh proposal penelitian, berikut adalah 10 contoh
proposal Penelitian dari berbagai kasus.

Contoh proposal penelitian 1.


Contoh proposal penelitian tentang limbah tebu sebagai bahan bakar.

Judul Penelitian : Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Bahan Bakar Pembangkit
Listrik Energi Biomassa Di Pabrik Gula

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, Seiring berjalannya waktu industri– industri baik industri rumahan maupun
pabrik semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri
meskipun letaknya dekat dengan pemukiman padat penduduk. Letak sebuah pabrik
yang berdekatan dengan pemukiman warga tentu dapat menimbulkan dampak buruk,
baik itu melalui limbah padat, cair maupun gas.

Terutama limbah padat yang membutuhkan tempat penampungan yang cukup besar.
Aktifnya perindustrian di Indonesia tidak dapat berlangsung terus menerus tanpa
adanya proses yang dapat menekan dampak buruk yang diakibatkan oleh pembuatan
produk di suatu perindustrian.

Limbah atau sampah memang merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak
berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang
berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Beberapa pabrik di
Indonesia kini sudah mulai menerapkan sistem pengolahan limbah untuk mengurangi
dampak polusi dari limbah – limbah tersebut, bahkan ada beberapa yang
memanfaatkan limbah pabriknya untuk dijadikan produk baru yang berguna yang
tentunya diolah melalui proses – proses tertentu.

Salah satunya mengolah limbah sisa pembuatan gula menjadi kompos, batako dan lain
lain. Pemanfaatan limbah saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk 2
mengatasi masalah penumpukan sampah di kota-kota besar, limbah organik industri,
serta limbah pertanian dan perkebunan.
Sistem pembangkit listrik (generator biomass) yang paling optimal dengan model sistem
pembangkit listrik grid-connected. Perhitungan hasil potensi biomasa tebu (feedstock
biomass) dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai sumber energi generator 1,
generator 2, generator 3 dan perhitungan konsumsi daya pada industri yang dengan
secara menyeluruh sistem merupakan system digunakan bantuan perangkat lunak,
dalam hal ini HOMER versi 2.68.

Hasil simulasi dan optimasi berbantuan software HOMER menunjukkan bahwa secara
keseluruhan sistem yang paling optimal untuk diterapkan di PT. Madubaru (PG/PS
Madukismo) system pembangkit listrik (100%) dengan Grid PLN (0%).

Dihitung 0% dikarenakan langganan dari PLN tidak dimanfaatkan dalam sistem


pembangkit karena pembangkit mampu menampung daya konsumsi seluruh sektor
industri. Hasil total daya yang dihasilkan dari pembangkit 1,2 dan 3 sebesar 15,024,411
kWh/tahun dari hasil analisa Homer Energy.

Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah tugas akhir yang
berjudul “Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Pembangkit Listrik Energi Biomassa Di
Pabrik Gula”. Dalam tugas akhir ini penulis membahas mengenai pemanfaatan limbah
yang dihasilkan dari proses pembuatan gula di PG.Madukismo Yogyakarta.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penyusunan tugas akhir ini penulis merumuskan masalah kedalam
beberapa bentuk kalimat pertanyaan, sebagai berikut ini:

1. Potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik.


2. Analisis penerapan ampas tebu di pabrik gula.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dalam pembahasan tugas akhir ini
dibatasi pada :

1. Pengambilan data hanya dilakukan Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta.


2. Analisis perhitungan daya dan beban hanya terpusat melalui Homer.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Perhitungan potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik


2. Mengetahui hasil analisa energi biomasa tebu sebagai sumber energi listrik yang
ramah lingkungan di masyarakat.

1.5 Manfaat Penelitian

Penulisan tugas akhir ini memberikan manfaat ke beberapa pihak, antara lain :

 Manfaat bagi penulis

Manfaat penelitian biomassa bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan bagi peneliti
dan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menghadapi masalah bahan bakar yang
saat ini sedang dalam kondisi mengkhawatirkan.

 Manfaat bagi Universitas

Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan referensi akademis dan
keinsinyuran untuk pengembangan jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta selanjutnya.

 Manfaat bagi Masyakarat dan Industri ·


Dapat di jadikan sebagai penyedia energi listrik terbarukan yang ramah lingkungan.
Dapat menyediakan energi alternatif yang mandiri dan tidak tergantung pada energi
fosil. Dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang energi alternatif untuk
daerah yang tertinggal agar lebih maju dan sejahtera.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dasar teori berisi pemikiran atau teori-teori yang melandasi dilakukannya penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian:

Studi Pustaka (Study Research) Studi ini dilakukan dengan cara melihat dan mencari
literature yang sudah ada untuk memperoleh data yang berhubungan dengan analisis
pada penulisan tugas akhir.

Penelitian Lapangan (Field Research) Berupa peninjauan ke lokasi dan siskusi dengan
pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan
tugas akhir ini. Penyusunan Tugas Akhir Setelah dilakukan pengujian, data-data dan
analisa yang diperoleh dan disusun dalam sebuah laporan tertulis.

Contoh proposal 2
Judul penelitian : GENRAM Genteng Beton Ramah Lingkungan Berbahan Dasar
Komposit Lumpur Lapindo dan Serabut Kelapa Berbasis Nano zeolit Untuk Peningkatan
Mutu Genteng dan Mengurangi Polisi CO2.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Semburan  lumpur Lapindo di daerah Sidoarjo Jawa Timur belum ada tanda  berhenti
sampai  tahun 2016 ini. walaupun begitu semburan ini memiliki dua sisi, disatu sisi
merupakan bencana bagi masyarakat sekitar dan dilain sisi lumpur lapindo dapat
dimanfaatkan untuk berbagai bahan bangunan. Menurut Taufiqur Rahman (2006),
didasarkan penelitiannya menunjukkan bahwa kadar silika dalam lumpur Lapindo cukup
signifikan untuk dipisahkan. Silika dapat menghasilkan nano silika yang berguna untuk
memperkuat batako maupun batubata.

Kebutuhan rumah di Indonesia setiap tahun rata-rata sebesar + 1,1 juta unit dengan
pasar potensial di daerah perkotaan sebesar 40 % atau + 440.000 unit (Simanungkalit,
2004). Harga material bangunan yang cenderung meningkat, yang mengakibatkan
harga rumah mengalami kenaikan. Oleh karena itu pemanfaatan lumpur lapindo
sebagai bahan bangunan, khususnya untuk genteng akan memberikan bahan
bangunan yang lebih murah karena bahan baku yang melimpah selama semburan
lumpur lapindo masih ada.

Menurut Kamariah (2009) lumpur Lapindo berpotensi sebagai bahan baku utama
pembuatan komposit untuk bahan bangunan yang dikompositkan dengan semen (PC)
dan sabut kelapa (coco fiber) yang ramah lingkungan dengan mengetahui karaktristik
mekanik dan kimia dari komposit.  Untuk Cocofiber sendiri yaitu bahan limbah yang
sebenarnya dapat digunakan dalam pembuatan material tertentu, (seperti: beton,
genteng, batu bata, dll) dengan tujuan untuk menaikkan kekuatan material tersebut
terhadap gaya lentur. Hal ini menandakan bahwa lumpur lapindo bercampur sabut
kelapa dapat di jadikan genteng beton yang  untuk  meningkatkan  karakteristik 
mekanik  komposit  bahan bangunan.

Badan Meteorologi Dunia (WMO) pada tahun 2013 mencatat  bahwa terjadi
peningkatan polusi CO2. Karena karbondioksida di atmosfer menumpuk, suhu bumi jadi
semakin panas. Polusi karbondioksida global meningkat menjadi 396 parts per million
(ppm) dari pada tahun sebelumnya. Peningkatan tingkat polusi CO2 itu berkisar 2,9
ppm pada periode 2012–2013. Pada tahun sebelumnya peningkatan berkisar 2,2 ppm
(anonym, 2014). Polusi CO2 didominasi pada daerah di perkotaan dimana akibat
banyaknya kendaraan yang ada. Maka dari itu perlu adanya Struktur bangunan ramah
lingkungan yang mampu mengurangi emisi gas CO2. Pengunaan  Genteng Beton 
dinilai efektif untuk mengurangi emisi gas CO2 diudara karena atap rumah yang sering
terpapar langsung polusi gas ini.

Dengan Permasalahan yang ada di atas, kami mengajukan gagasan pembuatan


GENRAM:genteng beton ramah lingkungan berbahan dasar lumpur lampindo dan
serabut kelapa yang mana keduanya adalah limbah yang tidak terpakai dalam
pengunaanya juga kurang optimal. Untuk mengatasi efek dari global warming akibat
dari gas CO2 dapat di lakukan penambahan nanozeolite pada komposisi genteng
beton.

Nanozeolite terbukti dapat menyerap emisi gas CO2 yang ada di udara sering di
akibatkan adanya kendaraan. Dengan adanya GENRAM ini diharapkan dapat
mengurangi limbah semburan lumpur lapindo dan mengoptimalkan pengunaan serabut
kelapa untuk meningkatkan struktur mekanis genteng beton. Penambahan Nanozeolit
pada komposisi genteng di harapkan genteng beton yang digunakan untuk atap
bangunan efektif untuk mengurangi polusi akibat emisi gas CO2.

1.2 Perumusan Masalah

Lumpur lapindo masih terus mengalami  semburan hingga saat ini. Berbagai cara telah
di lakukan untuk mengatasi semburan lumpur lapindo seperti penutupan  sumber
lumpur mengunakan bola beton. Akan tetapi hal ini kurang efektif, Salah satu cara
penanggulangan lumpur lapindo adalah dengan memanfaatkan lumpur lapindo itu
sendiri untuk material bangunan yaitu sebagai genteng beton.

“GENRAM” Genteng beton berbahan dasar komposit lumpur lapindo dan serabut
kelapa dengan penambahan komposisi nanozeolite pada campuran bahan Genteng
akan mempunyai sifat yang mampu menyerap emisi gas CO2. Menurut Thi-Huong
Pham  Penurunan  ukuran partikel kristal zeolit dari tingkat mikro ke tingkat nano terjadi
peningkatan yang signifikan dalam spesifik luas permukaan, sehingga memberikan 
sifat  yang lebih aktif untuk adsorpsi CO2. Genteng Beton  ini sangat ramah  lingkungan
dengan memanfaatkan lumpur lapindo dan limbah serabut kelapa beserta harga nya
ekonomis karena bahan yang digunakan cukup melimpah.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan karsa cipta ini yaitu,

1. Membuat Reinforcement dan Filler komposit Lumpur lapindo serta Serabut


kelapa.
2. Melakukan Sintesis partikel nanozeolit.
3. Menciptakan “GENRAM” Genteng Beton Berbahan dasar komposit lumpur
lapindo dan serabut kelapa berbasis nanozeolit.
4. Melakukan Pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian beban  lentur-kuat
tekan,  daya serap gas CO2,  penyerapan  air  ( porositas), dan penyerapan 
panas genteng beton.

1.4 Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dari Penelitian yang berjudul “GENRAM : Genteng Beton
Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Komposit Lumpur Lapindo dan Serabut Kelapa
Berbasis Nanozeolit untuk Peningkatan Mutu Genteng dan Mengatasi Polusi Gas CO2”
sebagai solusi Pemanfaatan Limbah Lumpur Lapindo dan serabut kelapa yang belum
digunakan secara optimal, dan juga untuk mengurangi polusi gas CO2 yang berbahaya
bagi kehidupan. Kami juga sebagai peneliti akan meyajikan data-data teknis
eksperimen sebagai design proses .
1.5 Kegunaan

Kegunaan  Penelitian ini yaitu,

1. Membuat inovasi genteng beton dari lumpur lapindo sebagai salah satu upaya
penanggulangan semburan lumpur lapindo yang semakin meluas.
2. Genteng beton yang ramah lingkungan, ekonomis, dan bertekstur kuat untuk
bangunan.
3. Aplikasi genteng beton ini dapat mengurangi polusi CO2 di udara.
4. Menunjukkan aplikasi sains dan teknologi dalam mengatasi masalah infrastruktur.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Genteng Beton

Genteng  beton  atau  genteng  semen  adalah unsur bangunan yang dipergunakan 
untuk  atap  yang  dibuat  dari  beton  dan  dibentuk  sedemikian  rupa serta berukuran
tertentu.

Genteng beton pada umumnya dibuat dengan cara mencampur pasir dan semen
ditambah air, kemudian diaduk sampai homogen lalu dicetak. Selain semen dan  pasir, 
sebagai  bahan  susun  gentang  beton  dapat  juga  ditambahkan  kapur.

2.2 Komposit Lumpur Lapindo dan Serabut Kelapa

Di  Indonesia  penelitian  tentang  produk bahan bangunan seperti: genteng, plafond, 


dll yang berasal dari komposit  limbah masih  sangat terbatas, padahal saat sekarang
bahan baku yang bangunan karena bersifat renewabledan
biodegradable dalam pembangunan jangka panjang berupa  limbah lumpur Lapindo 
jumlah  sangat melimpah dan menjadi problem lingkungan yang serius. 

Oleh  karena  itu  penelitian  ini  sangat penting untuk dilakukan karena dirancang
memberdayakan potensi limbah lumpur Lapindo yang melimpah dan menjadi problem
lingkungan untuk dikompositkan  dengan  semen  (PC)  dan serat  kelapa 
sebagai bahan  utama  dalam pembuatan  genteng  bangunan  yang  ringan memiliki
karakteristik mekanik tinggi dan ramah lingkungan. 

2.3 Penambahan Nano Zeolite Pada Genteng Beton

Zeolite  adalah  batuan  yang  membuih  bila  dipanaskan  pada  100ºC.  Zeolit
didefinisikan  sebagai  kristal  alumina silika  yang mempunyai  struktur kerangka tiga 
dimensi  yang  terbentuk dari tetrahedral  silika  dan  alumina  dengan  rongga-rongga
tiga dimensi yang didalamnya  terisi  ion-ion  logam penyeimbang muatan kerangka
zeolite dan molekul air yang dapat bergerak bebas (Yadi, 2005). Sifat-sifat khusus
zeolite diantaranya :

2.3.1  Dehidrasi
Molekul-molekul air pada zeolite merupakan molekul yang mudah  lepas.

2.3.2  Adsorpsi 
Adsorpsi  diartikan  sebagai  proses  melekatnya  molekul-molekul  pada

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan alat dan penelitian ini adalah 1,5 bulan.
Kegiatan dilakukan di tiga tempat, yaitu :

 Laboratorium Kimia Universitas Diponegoro


 Laboratorium Fisika Material Universitas Diponegoro
 Laboratorium  Teknologi  Bahan  Konstruksi  Teknik  Sipil  Universitas Diponegoro
3.2 Variabel Penelitian

Variabel terikat dalam pengujian:

 Beban lentur  dan kuat tekan


 Penyerapan emisi gas CO2 dan gas berbahaya
 Penyerapan air (porositas) 
 Penyerapan panas 

Variabel terkontrol dalam pengujian

 Jumlah komposisi nano zeolite dan lumpur lapindo

Variabel tetap pada penelitian ini:

 Bentuk dan ukuran genting


 Bahan baku  material semen porland, serabut kelapa  PVA dan abu
batu.               

3.3 Alat dan bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cetakan genteng beton, oven,
high energy milling, Los Angles abrasion, SEM (Scanning Electron Microscopy), XRD.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lumpur lapindo, serabut
kelapa, zeolit, abu batu, semen, PVA dan air.

3.4 Prosedur Kerja

3.4.1 Pembuatan Nanozeolit

Zeolit Bayat diayak dengan ayakan 225 mesh. Pembuatan nanozeolit dilakukan dengan
metode top down menggunakan high energy milling (HEM-E3D) yaitu dengan
menggiling bahan awal (zeolit alam) ke dalam alat milling. Rasio yang digunakan yaitu
1:8. Setiap kali melakukan milling, zeolit sebanyak 4,84 gram dengan 11 buah bola
penggiling yang memiliki berat masing masing 3,52 gram dimasukkan dalam tabung
(jar) HEM-E3D. Proses milling berlangsung selama 6 jam pada kecepatan 1000 rpm.

Tabung HEM-E3D dan bola penghancur sebelum digunakan dicuci terlebih dahulu
menggunakan etanol.  Karakterisasi zeolit menggunakan SEM (Scanning Electron
Microscopy) untuk mengetahui morfologi permukaan zeolit dan BET (Brunauer-Emmet-
Teller) untuk mengetahui luas permukaan spesifik zeolit.

3.4.2 Pembuatan genteng beton berbahan lumpur lapindo dan serabut kelapa berbasis
nanozeolit

Nanozeolite yang telah di buat dengan metode top down menggunakan high energy
milling (HEM-E3D) kemudian di tambahkan pada komposisi lumpur lapindo, serabut
kelapa, semen portland, abu batu dan PVA. Dari Pengujian ini kami melakukan variasi
penambahan nanozeolit dan  lumpur lapindo.

3.4.3 Kualitas  Kontrol  dan  Evaluasi  Komposisi  Bahan  (Variabel  terkontrol lumpur
lapindo)

Adapun Komposisi Campuran Pengerjaan genting: 

 SP 0,3 + 0,2 (Zeolit) + 0,3 Lumpur Lapindo + 0,1 serabut kelapa= Benda Uji A 
 SP 0,3 + 0,3(Zeolit) + 0,3 Lupur Lapindo + 0,1 serabut kelapa = Benda Uji B 
 SP 0,3 + 0,4(Zeolit) + 0,3 Lumpur Lapindo + 0,1 serabut kelapa = Benda Uji C
 SP 0,3 + 0,5(Zeolit) + 0,3 Lumpur Lapindo + 0,1 serabut kelapa = Benda Uji D 
 SP 0,3 + 0,6 (Zeolit) + 0,3Lumpur Lapindo + 0,1 serabut kelapa = Benda Uji E
3.5 Pengujian Prototipe GENRAMPada pembuatan prototipe dilakukan beberapa
pengujian :

 Pengujian X-Ray Diffractometer (XRD)


 Pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM)
 Pengujian Serapan Air (porositas)
 Pengujian Absorbsi Emisi Gas Buang  CO2
 Beban lentur  dan  kuat tekan
 Penyerapan panas 

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

4.2 Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan selama 1,5 bulan dengan jadwal:

DAFTAR PUSTAKA

Agustanto,  BP.  2007.  Pemerintah  Tidak  Bisa Hentikan Semburan Lumpur Lapindo.
Media Indonesia Online  Rabu, 19 Oktober 2016.

Basuki, Eko. 2012. Analisis Kualitas Genteng Beton Sebagai Penutup Atap Dengan
Bahan Tambahan Serat Ijuk.

Kamarlah dan Fajriyanto. 2009. Pemanfaatan Lumpur Lapindo Sebagai Komposit


Ramah Lingkungan Berbasis Reiforced Concrete(FRC). Bandung: SNTKI

Contoh proposal penelitian 3.


Judul : Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia, merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari – hari seiring dengan
pesatnya pembangunan di bidang teknologi, industri dan informasi. Menurut PT
Perusahaan Listrik Negara , jumlah pelanggan selama tahun 2009 – 2013 mengalami
peningkatan dari 39,9 juta menjadi 53,7 juta atau rata – rata 3 juta tiap tahunnya
(RUPTL 2015- 2025).

Disamping itu, energi fosil yang selama ini merupakan sumber energi utama
ketersediaannya mulai menipis. Cadangan minyak bumi di indonesia pada tahun 2004
diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 18 tahun, sedangkan gas akan habis dalam
kurun waktu 61 tahun dan batubara 147 tahun (DESDM, 2005).

Ketersediaan energi yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang terus meningkat,
sehingga dibutuhkan implementasi energi terbarukan dalam meminimalisir penggunaan
energi fosil. Sumber energi terbarukan diharapkan memiliki peran aktif dalam skenario
diversifikasi energi dimasa sekarang dan yang akan datang.

Sumber energi terbarukan juga bersifat ramah lingkungan dan memiliki cadangan yang
tidak pernah habis. Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah
besar yaitu seperti biodisel, mikrohidro, tenaga surya, biomassa, dan juga energi angin
yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

Angin adalah salah satu sumber energi melimpah yang tersedia di Alam. Pemanfatan
sumber energi angin di Indonesia sangat perlu dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan energi listrik yang semakin tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)


pada 122 lokasi menunjukan bahwa beberapa wilayah di Indonesia memiliki kecepatan
angin diatas 5 m/s yaitu di wilayah Nusa 2 Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat,
Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Jawa.

Pembangkit listrik tenaga angin mempunyai prinsip kerja yang sama seperti pada
pembangkit listrik pada umumnya. Pembangkit listrik tenaga angin memanfaatkan
kecepatan angin untuk memutar kincir angin yang di poros dengan rotor dari generator.
Permasalahan yang muncul dari pembangkit ini yaitu kecepatan angin yang tidak stabil,
salah satunya dapat mempengaruhi tegangan yang dihasilkan oleh generator dapat
tidak stabil.

Mengingat suplai yang dibutuhkan oleh beban harus stabil sesuai dengan ratingnya
yaitu 220 volt untuk satu fasa sedangkan 380 untuk tiga fasa, jika tidak stabil dapat
menggangu beban bahkan dapat merusak peralatan listrik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :

 Bagaimana pengaruh kecepatan angin terhadap tegangan listrik yang dihasilkan


oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin ?
 Bagaimana tegangan yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin
dengan Pengontrol Tegangan, pada saat beban berubah dan kecepatan angin
berubah ?

1.3 Batasan Masalah


Agar dalam penulisan skripsi ini dapat mencapai sasaran dan tujuan uang diharapkan,
maka dalam pemahasana penilitian ini dibatasi sebagi berikut :

 Sistem yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah Sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Angin , yang akan di analisis stabilitas tegangan listrik terhadap
kecepatan angin dan beban.
 Tidak dibahas penggunaan baterai sebagai penyimpanan dari pembangkit listrik
tenaga angin.
 Pengujian dilakukan hanya dengan pemodelan sistem atau simulasi dengan
menggunakan Matlab.

Baca juga:  11 Contoh Latar Belakang Proposal, Laporan, Skripsi, Makalah

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin.


 Mengetahui perbandingan Tegangan listrik pada pembangkit listrik tenaga angin
dengan dan tanpa pengedali tegangan pada saat kecepatan angin dan beban
bervariasi.

1.5 Manfaat

Penelitian Adapun mannfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


khususnya tentang stabilitas tegangan PLTA.
 Penelitian ini dapat dijadikan referensi awal dalam pembelajaran dikemudian hari,
tentang energi terbarukan serta penerapanya secara langsung untuk sistem
kelistrikan skala kecil upaya pemanfaatan energi terbarukan secara nyata.

BAB 2 DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai sistem frekuensi kontrol pembangkit listrik tenaga angin telah
dilakukan oleh Maumita Deb, dkk (2014), dengan judul “Control of Voltage and
Frequency of a Wind Electrical System using Frequency Regulator” penelitian ini
bertujuan untuk mengontrol tegangan dan frekuensi ketika beban tambahan diaktifkan
menggunakan Frekuensi Regulator.

Dalam paper tersebut , Maumita menyimpulkan pada waktu t=0,5, beban tambahan
diaktifkan frekuensi sesaat turun menjadi 49,85 Hz dan frekuensi regulator bereaksi
untuk mengurangi daya yang diserap oleh beban sekunder untuk menjadikan frekuensi
kembali 50 Hz.

Blok frekuensi regulator digunakan untuk mempertahankan frekuensi konstan pada 50


Hz. Suatu fungsi pengendali frekuensi menggunakan tiga Phase Locked Loop (PLL)
sistem standar untuk mengukur frekuensi sistem.

2.2.Dasar Teori

2.2.1. Angin (Wind)

Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekana udara
yang lebih rendah. Perbedaan tekana udara disebabkan oleh perbedaan suhu udara
akibat persamaan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahri. Akibat perbedaan
suhu maka terjadi perputaran udara dari kutub utara ke garis khatulistiwa menyusuri
bumi ataupun sebaliknya.
2.2.2. Turbin Angin

Turbin angin adalah alat yang berfungi untuk mengubah energi kinetik angin menjadi
energi angin gerak berupa putaran rotor dan poros generator untuk menghasilkan
energi listrik. Energi derak yang berasal dari angin akan diteruskan menjadi gaya gerak
dan torsi pada poros generator yang kemudian dihasilkan energi listrik. Turbin angin
merupakan mesin penggerak yang energi penggeraknya berasal dari angin.

2.2.3. Sistem Kontrol

Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian satu atau beberapa
besaran sehinggaberada pada suatu harga atau rangkuman harga tertentu. Fungsi
dasar siste, kontrol adalah mencakup “ pengukuran (measurement), perbaikan
(comparison), pencatatan dan perhitungan (computation), dan perbaikan (corection)”.

Komponen – komponen dasar sistem kendali terdiri dari input, kontroler, elemen
kontroler akhir, proses, sensor atau transmiter dan output.

2.2.4. Motor Sinkron

Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan
kumparan medan pada rotor.

Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan


medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah
udara sama rata (rotor silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada
kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin dan sikat.

2.2.5 MATLAB

MATLAB (matemathics laboratory atau matrix laboratory) adalah sebuah program untuk
analisis dan komputasi numerik, merupakan suatu bahasa pemrograman matematika
lanjutan yang dibentuk dengan dasar pemikiran menggunakan sifat dan bentuk matriks.

Dalam ilmu komputer, MATLAB didefinisikan sebagai bahasa pemrograman yang


digunakan untuk mengerjakan operasi matematika atau operasi aljabar matrix.

MATLAB(MATrix LABoratory) yang merupakan bahasa pemrograman tingkat berbasis


pada matrix sering digunakan untuk teknik komputasi numerik, digunakan untuk
menyelesaikian masalah – masalah yang melibatkan operasi matematika elemen,
matriks, optimasi, aproksimasi, dan lain – lain.

DAFTAR PUSTAKA

Subrata, 2014. Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Angin 1 Kw berbantuan Simulink


Matlab. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas TEknik , Universitas Tanjungpura Pontianak.

Muchsin, Ismail. Elektronika dan Tenaga Listrk 1 “Mesin Sinkron”. Pusat


Pengembangan Bahan Ajar – UMB.

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 2006.Blueprint Pengelolaan Energi


Nasional 2015-2025. Jakarta : ESDM

Deb,Maumita, at All. 2014. Control of Voltage and Frequency of a wind Electrical


System using Frequency Regulator. Division Electrical Engineering Science, Tripura
University(A central University), Suryamaninagar. India

Contoh proposal penelitian 4.


Judul penelitian : Desain kompor 12 volt
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir
setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan
ada yang tidak bisa diperbaharui. Sumber energi konvensional yang dimiliki saat ini
seperti halnya minyak bumi, batu bara, gas bumi merupakan kekayaan alam yang tidak
dapat diperbaharui sehingga suatu saat akan habis. Saat ini banyak Negara yang
mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber minyaknya yang seakan-akan cadangan
minyak bumi masih banyak sekali. Angka konsumsi BBM sekarang adalah sekitar 60
juta kiloliter, atau ekuivalen dengan sekitar 1 juta barrel sehari.

Produksi minyak bumi sekarang 1,1 juta barrel sehari, sehingga pas-pasan saja. Di lain
pihak, produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat. Bahkan, kecenderungan alamiah
adalah bahwa produksi turun karena depletion (sumbernya habis) (Sadli, 2004).

Menurut Kompas.com (2008), Cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia


diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 11 tahun ke
depan. Hal itu terjadi jika kegiatan eksplorasi untuk mencari sumber 2 minyak baru tidak
segera dilakukan.

Demikian disampaikan Kepala Departemen Energi Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Nanang Abdul Manaf dalam Seminar Nasional mengenai Solusi Krisis Energi di
Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/12/2008).

Seminar tersebut diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Undip. Menurut
Nanang, rata-rata produksi minyak di Indonesia mencapai 970 ribu 1 juta barel per hari.
Namun, persediaan cadangan minyak yang siap diproduksi hanya 4 miliar barel.
“Jumlah tersebut hanya akan cukup untuk produksi hingga tahun 2019 nanti,” katanya.
Sehingga perlu sumber energi alternatif sebagai solusi dari masalah diatas.

Salah satu sumber energi yang ramah lingkungan dan sangat menjanjikan pada masa
yang akan datang adalah sumber energi matahari. Pemanfaatan sumber energi
matahari atau surya sangat tepat digunakan sebagai alternatif untuk menggantikan
sumber alam yang suatu saat akan habis. Alternatif dalam peralihan energi matahari ini
adalah letak geografis Negara Indonesia yang beriklim tropis, dimana sinar matahari
yang ada cukup besar.

Energi matahari adalah energi yang terpancar kebumi baik dalam bentuk panas
maupun cahaya. Energi matahari merupakan salah satu energi yang tidak dapat habis.
Dimana, energi yang tersedia secara cuma-cuma dan berlimpah serta tidak
menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan dibandingkan dengan energi
konvensional yang lain akibat proses pembakaran yang terjadi.

Cahaya matahari yang diserap oleh sel surya akan secara langsung dikonversi menjadi
listrik oleh sel surya itu sendiri. Tetapi, energi listrik ini tidak dapat secara langsung
dimanfaatkan. Agar energi listrik dari sel surya dapat dimanfaatkan, maka sel surya
membutuhkan beberapa komponen pendukung yang paling minim terdiri atas inverter
untuk mengubah listrik DC dari sel surya menjadi listrik AC untuk keperluan sehari-hari,
baterei atau akumulator yang digunakan untuk menyimpan kelebihan muatan listrik
guna pemakaian darurat atau malam hari, serta beberapa controller untuk mengatur
secara optimal daya keluaran sel surya.

Energi matahari yang telah dikonversi menjadi energi listrik dapat dimanfaatkan dalam
keperluan sehari-hari. Salah satunya digunakan untuk kompor (AC) 220Volt, agar
energi listrik tersebut bisa digunakan untuk menyalakan kompor AC diperlukan
komponen pendukung sel surya salah satunya adalah inverter untuk mengubah
tegangan DC dari sel surya ke AC.

Padahal penggunakan inverter ini sangat tidak efisien selain harganya yang sangat
mahal, daya yang terbuang juga banyak sehingga menjadi boros, karena inverter
memiliki rugi-rugi daya yang besar. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut akan
dirancang sebuah kompor (DC) 12volt. Sehingga dalam penggunaannya nanti tidak
memerlukan inverter untuk mengubah tegangan.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan uraian dari latar belakang dapat diidentifikasikan beberapa masalah


sebagai berikut :

 Angka konsumsi bahan bakar minyak yang cukup tinggi berbanding terbalik
dengan produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat.
 Cadangan minyak bumi Negara Indonesia diperkirakan hanya sampai pada tahun
2019.
 Ketersediaan sumber energi alternatif seperti energi matahari yang banyak namun
belum termanfaatkan dengan baik.
 Cahaya matahari dapat langsung dikonversi menjadi listrik oleh sel surya, namun
untuk dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari perlu dibutuhkan
komponen-komponen pendukung untuk keperluan sehari-hari seperti kompor
listrik.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya dapat dirumuskan


masalah yang akan diselesaikan sebagai berikut:

 Sumber listrik DC yang telah di simpan pada akumulator atau baterai dapat
dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari seperti kompor listrik.
 Untuk mendapatkan proses pemanasan yang baik perlu dilakukan perancangan
kompor DC dengan sumber daya dari baterai DC 12 Volt.

1.4 Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini maka perlu dilakukan pembatasan terhadap
masalah yang akan diselesaikan yaitu penelitian ini hanya berfokus pada bagaimana
merancang peralatan listrik yang ada dirumah tangga yakni kompor listrik dengan
sumber daya listrik DC 12 Volt, sehingga hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah
kompor DC 12 Volt.

1.5 Tujuan

Tujuan perancangan kompor DC ini adalah merancang dan membuat kompor listrik DC
12 Volt serta melakukan pengukuran terhadap unjuk kerja dari kompor listrik DC 12 Volt
tersebut.

1.6 Manfaat

Manfaat dari perancangan kompor ini adalah sebagai salah satu solusi penggunaan
energi alternatif untuk masa depan, sehingga mengurangi pemakaian bahan bakar
minyak yang semakin menipis.

Selain itu juga untuk mengurangi pemanasan global dan mengurangi pencemaran
lingkungan serta sebagai hasil inovasi dalam bidang teknik elektro untuk menyelesaikan
permasalan yang ada di kehidupan nyata.

BAB 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Accumulator

Accumulator disebut unsur (sel) sekunder karena sesudah energi habis masih bisa di isi
dan digunakan kembali (elektronika-dasar.web.id, 2012). Ketika diisi terjadi reaksi kimia
yang pertama sesudah accumulator penuh dapat memberi arus pada rangkaian luar,
maka terjadi reaksi kimia kedua. Jadi akumulator ini bekerja mengumpulkan dan
mengeluarkan arus listrik.

Pada waktu pengisian aki diberi tenaga listrik dari sumber listrik arus searah (dc). Di
dalam aki, tenaga listrik ini di ubah menjadi tenaga kimia kemudian disimpan.
Sebaiknya pada waktu pengosongan (pemakaian) maka tenaga kimia yang disimpan itu
diubah lagi menjadi tenaga listrik. Untuk baterai primer, jika plat-platnya sudah rusak
tidak dapat di isi lagi dan harus di ganti dengan yang baru. Akan tetapi, jika tegangan
baterai sekunder telah menjadi rendah maka tegangannya dapat dikembalikan seperti
semula dengan jalan mengisi listrik baterai itu.

2.2 Nikelin

Nikelin merupakan kawat nikel. Nikel adalah logam berwarna putih keperakperakan
yang berkilat, keras dan mulur (dapat ditarik) ,tergolong dalam logam peralihan. Nikel
merupakan logam yang sangat keras namun dapat dibentuk.

Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik


seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan
8 kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya dibawah suhu yang
ekstrim. Nikel mempunyai daya hantar panas dan listrik yang baik. Pada gugus kimia
memiliki lambang atom Ni dan bernomor atom 28. Nikel pertama kali ditemukan oleh
Crostdet pada tahun 1751.

2.3 Teori Aliran Listrik

Terdapat dua teori yang menjelaskan bagaimana listrik mengalir:

 Teori electron (Electron theory) Teori ini menyatakan listrik mengalir dari negatif
ke positip. Aliran listrik merupakan perpindahan elektron bebas dari atom satu ke
atom yang lain.
 Teori konvensional (Conventional theory)Teori ini menyatakan listrik mengalir dari
positif ke negatif.

2.4 Arus Listrik

Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan
pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama (dunia-listrik.blogspot.com, 2009). Besar 11 arus listrik yang
mengalir melalui suatu konduktor adalah sama dengan jumlah muatan (elektron bebas)
yang mengalir melalui suatu titik penampang konduktor dalam waktu satu detik.

Arus listrik dinyatakan dengan simbol I (intensitas) dan besarnya diukur dengan satuan
ampere (disingkat A). Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-),
sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari
terminal negatif (-) ke terminal positif (+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan
arah gerakan elektron. 1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak
628×10^16 atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang
konduktor.

2.5 Resistor

Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resitif namun beberapa bahan seperti
tembaga, perak, emas, dan bahan metal pada umumnya memiliki resistansi yang
sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik atau disebut
dengan konduktor.

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap
rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, 12 arus listrik dapat
didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Resirtor bersifat resistif, satuan resistansi dari
suatu resistor disebut Ohm.
2.6 Tegangan Listrik atau Potensial Listrik

Yaitu energi atau tenaga yang menyebabkan muatan-muatan negatip (elektron-


elektron) mengalir dalam suatu penghantar. Potensial listrik adalah fenomena
berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut
diatas kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut potential
difference. satuan dari potential difference adalah Volt.

1 Volt adalah tegangan listrik yang mampu menalirkan arus listrik 1 A pada konduktor
dengan hambatan 1 ohm. Tegangan Listrik juga dinyatakan dengan huruf E dari EMF
yaitu singkatan Electro Motive Force (gaya gerak listrik).

2.7 Rangkaian Arus Searah

Pada suatu rangkaian akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai
berikut : 1. Sumber tegangan 2. Alat penghubung 3. Adanya beban

2.7.1 Hukum Ohm

Yang pertama kali menemukan hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan,
adalah seorang yang bernama George Simon Ohm. Dengan hukum Ohm dapat
diperhitunglan besarnya kuat arus, tegangan dan tahanan. Pada suatu rangkaian
tertutup, Besarnya arus (I) berubah sebanding dengan tegangan (V) dan berbanding
terbalik dengan beban tahanan (R).

2.7.2 Hukum kirchoff

Hukum kirchoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchhoff . Hukum kirchoff 1 berbunyi
“Jumlah aljabar dari arus listrik pada titik cabang rangkaian listrik sama dengan nol”
(Supriyanto, 2007).

2.8 Daya

Secara umum, pengertian daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan
usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang
digunakan untuk melakukan usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt
atau Horsepower (HP). Horsepower merupakan satuan/unit daya listrik di mana 1 HP
sama dengan 746 Watt. Sedangkan Watt merupakan satuan daya listrik dimana 1 Watt
memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1 Ampere dan
tegangan 1 Volt (saranabelajar.wordpress.com, 2009).

BAB 3 KESIMPULAN

Kekurangan dari alat ini adalah daya yang dikeluarkan dari kompor DC ini tidak
maksimal yaitu 250 Watt. Hal ini dikarenakan terdapat rugi-rugi daya yang diakibatkan
oleh rangkaian kompor yang terpasang antara lempeng penghubung dengan kawat
nikelin kurang maksimal. Beberapa cara telah dilakukan yaitu dengan mengganti
berbagai macam lempeng yang digunakan tetap belum maksimal mendapatkan daya
yang diinginkan sehingga menghasilkan panas yang diharapkan.

Contoh proposal penelitian 5


Judul penelitian : Analisis PENYEBAB Kegagalan Pertumbuhan Jamur Di Atas
Permukaan Kaca

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan
biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang
mempertemukan ilmu alam dengan ilmu sosial.

Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah jamur (Mykes). Jamur
adalah organisme eukariot dengan dinding sel yang tersusun dari kitin. Jamur tidak
memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.

Jamur hidup dengan menyerap zat organik disekitarnya. Bahan organik yang diserap itu
digunakan untuk kelangsungan hidupnya dan juga disimpan dalam bentuk glikogen
yang merupakan senyawa karbohidrat.

Jamur dapat hidup di lingkungan yang bermacam-macam. Namun pada umumnya


mereka hidup di tempat-tempat yang basah atau lembap. Selain itu, banyak juga jamur
yang hidup ada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar. Jamur dapat
hidup dengan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak yang dapat
hidup di habitat yang ekstrim. Seperti gurun, kutub, dll.

Secara alami, jamur memperoleh nutrisi untuk tumbuh berupa zat organik secara
heterotrof dengan cara menyrap sisa-sisa organisme (Pada jamur yang bersipat saprofit
dari organisme lain (Pada jamur yang bersifat parasit dan mutual), dengan demkian
pada umumnya jamur hidup di organisme yang memiliki zat organik. Sementara
kemungkinan jamur dapat tumbuh pada anorganik akan sulit dibuktikan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian terhadap kemungkinan


jamur dapat tumbuh di permukaan bahan anorganik berupa kaca. Maka dari itu, penulis
mengambil judul penelitian “Analisis penyebab kegagalan pertumbuhan jamur pada
permukaan kaca”.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

 Untuk mengetahui pertumbuhan jamur.


 Untuk mengetahui habitat hidup jamur.
 Untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Mengapa permukaan kaca tidak akan
ditumbuhi jamur?”

1.4 Hipotesis

Permukaan kaca tidak akan ditumbuhi jamur karena kaca termasuk bahan anorganik
yang zatnya tidak dapat diserap oleh makhluk hidup.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Jamur sering kita lihat di sekitar tempat tinggal kita terutama banyak muncul pada saat
musim hujan. Organisme itu muncul seperti payung. Ada yang berwarna putih, merah
dll. Bahkan ada jamur yang dapat dikonsumsi oleh kita.

Suroso AY dalam buku Ensiklopedi Sains dan Kehidupan (2003 : 104) mengungkapkan
bahwa Jamur merupakan suatu kerajaan (Kingdom) dari makhluk hidup yang struktur
tubuhnya tidak mengandung klorofil, tetapi dinding selnya terbuat dari selulosa dan
selnya mengandung zat glikogen (Suatu senyawa karbohidrat), sehingga ia tidak dapat
berfotosintetis.
Wikipedia Indonesia mendefinisikan Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak
mempunyai klorofil sehingga bersifatheterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan
multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat
membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur,
ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat
organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya.
Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka
dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein,
vitamin, dan senyawa kimia lainnya.[2] Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.
Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau
saprofit. (http://id.wikipedia.org/wiki/jamur).

Jamur tergolong kedalam salah satu tumbuhan heterotrof yang mana memperoleh zat
organik dari organisme lain. Zat organik dapat berasal dari sisa-sisa organisme hidup,
organisme mati, dan bahan tak hidup. Jamur yang bersifat saprofit atau jamur yang
memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Contohnya,
daun, pakaian dan kertas. Penguraian oleh jamur yang mempunyai sifat ini
menyebabkan pelapukan dan pembusukan. Jamur yang bersifat parasit memperoleh
zat organik dari organisme hidup lain. Jamur ini dapat merugikan organisme yang
didiaminya karena dapat menyebaban penyakit. Ada juga jamur yang bersimbiolis
mutulisme yang saling menguntungkan dengan organisme lainnya. (Diah Aryulia, 2010 :
207-209)

Menurut Albert Towle, 1989, jamur dimasukkan kedalam kingdom fungi dan kingdom
protista :

a. Kingdom Fungi.

Ciri : mempunyai hifa bersekat, dinding sel terdiri dari kitin, polysakarida komplek,
selulosa, reproduksi seksual dengan persatuan gamet-gamet yang diikuti persatuan
protoplasma. Reproduksi aseksual dengan spora, fragmentasi. Klasifikasi dari kingdom
fungi terdiri dari 4 divisi yaitu :

Baca juga:  Tips dan Cara Memanjangkan Rambut Pria [Cepat dan Alami]

1. Divisi Zygomycota

Hifa berinti banyak, reproduksi dengan spora, sporangia, reproduksi seksual dengan
konjugasi zygospora.

2. Divisi Basidiomycota

Hifa bersekat, reproduksi aseksual dengan fragmentasi, reproduksi seksual dengan


basidiospora.

3. Divisi Ascomycota

Hifa bersekat, bisa uniseluler, reproduksi aseksual dengan konidia juga dengan
bertunas, reproduksi seksual dengan ascospora.

4. Divisi Deuteromycota

Hifa bersekat, berkembang biak dengan konidia.

b. Kingdom Protista

Dimasukkan dalam protista karena memiliki ciri-ciri seperti amuba, makanannya seperti
amuba yaitu bakteri dan zat organik lain, morfologi dan physiologi mirip dengan amuba,
sel prokariotik. Klasifikasi dari kingdom protista adalah sebagai berikut :
1. Phylum Acrasiomycota

Mpy ciri, berinti satu, terdiri dari myxamuba, reproduksi dengan sporangia. Tubuh
seperti pseudoplasmodium, sel eukariotik.

Fase vegetatif serupa amuba yang berinti satu.

2. Phylum Myxomycota

Ciri : berupa plasmodium yang mempunyai banyak inti, berkembangbiak dengan


sporangia.

Fase vegetatif serupa plasmodium yang hidup bebas.

3. Pylum chytridiomycota

Tubuh berupa benang-benang hifa, mpy dinding yang pasti, inti eukariotik,
menghasilkan spora kembara.

Khusus menghasilkan sel berflagel : klas oomycetes.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode :

Library research atau telaah pustaka yaitu penelaahan kepustakaan dengan mencari
data-data atau keterangan dari berbagai buku yang berkaitan dengan masalah yang
akan dibahas.

Metode penelitian merupakan rencana langkah-langkah kegiatan penelitian yang


meliputi :

 Objek, populasi dan sampel penelitian.

Objek dalam penelitian ini adalah meliputi organisme jamur atau Mykes yang
merupakan makhluk hidup yang struktur tubuhnya tidak memiliki klorofil. tetapi dinding
selnya terbuat dari selulosa dan selnya mengandung zat glikogen. Dengan alat
perkembangbiakannya berupa spora dan hifa.

Populasi dalam penelitian ini meliputi jenis-jenis habitat hidup jamur (Mykes) yang
berupa bahan organik dan anorganik. Bahan organik seperti roti, kayu, dll. Sedangkan
bahan anorganik adalah seperti permukaan kaca, plastik, kramik, fyberglass, logam dll.

Sampel penelitiannya adalah bahan organik berupa roti dan bahan anorganiknya
berupa kaca.

 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat tinggal di salah satu peneliti yaitu di blok Jatiserang ds.
Jatiserang kec. Panyingkiran kab. Majalengka.

 Waktu penelitian

Waktu penelitian dapat diuraikan dalam tabel di bawah ini :

Jadwal kegiatan penelitian

No. Jenis Kegiatan Penelitian Waktu Ket.


1. Menyusun Proposal 1 hari 10 Juni 2012
2. Melakukan Percobaan Pertama 2 hari 15-16 Juli 2012
3. Menganalisis hasil percobaan pertama 1 hari 17 Juli 2012
4. Melakukan percobaan kedua 2 hari 18-19 Juli 2012
5. Menganalisis hasil percobaan kedua 1 hari 20 Juli 2012
6. Menyusun laporan hasil penelitian 1 hari 20 Juli 2012
7. Presentasi hasil penelitian 1 hari 21 Juli 2012
 Deskripsi variabel penelitian

Dalam penelitian ini, penulis akan menguji hubungan sebab akibat yang menjadi
variabel bebas dan terikat. Adapun hubungan sebab akibatnya adalah jamur tidak akan
tumbuh di permukaan kaca.

Variabel bebasnya adalah kaca adalah bahan anorganik yang tidak memiliki zat yang
dapat diserap oleh jamur.

Variabel terikatnya adalah jamur tidak akan tumbuh di permukaan kaca.

 Alat dan bahan

Alat yang akan peneliti gunakan adalah :

1. Alat tulis
2. peralatan dan bahan yang digunakan untuk melakukan percobaan.
3. Literatur yang mendukung percobaan.
 Data hasil pengamatan

Penelitian yang kami lakukan adalah penelitian kualitatif yang berupa skema atau
uraian data pengamatan secara rinci. Misalnya, data ciri suatu organisme yang
digambarkan secara morfologi dan data proses perkembangan organisme.

BAB 4 KESIMPULAN

Jamur tidak dapat tumbuh selain di bahan organik. Seperti halnya Kaca, kaca tak dapat
ditumbuhi jamur meskipun ditempat yang lembab yang biasanya ditumbuhi jamur
karena kaca adalah bahan anorganik.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah, dkk. 2010. Biology 1A for Senior High School Grade X Semester 1.
Jakarta : Esis, sebuah Imprint dari Penerbit Erlangga.

AY, Suroso, dkk. 2003. Ensiklopedi Sains dan Kehidupan. Jakarta : CV. Tarity Samudra
Berlian.

Khristiyono. 2007. Buku Kerja dengan pendekatan belajar aktif Biologi untuk SMA kelas
X semester 1. Jakarta : Esis, sebuah Imprint dari Penerbit Erlangga.

Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Darussalam : Ghalia Indonesia

Contoh proposal penelitian 6


Contoh proposal penelitian tentang motivasi belajar siswa.

A. Judul Proposal Penelitian

Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X
SMA N 1 Playen.
B. Latar Belakang Masalah

Keberadaan game online memang mulai mempengaruhi aktivitas keseharian kalangan


remaja usia sekolah. Kondisi ini dapat dibuktikan dengan kecenderungan para remaja
khususnya yang berada pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)untuk
menghabiskan waktunya dengan bermain game online.

Fakta ini jelas sangat memprihatinkan sebab seharusnya remaja usia sekolah seperti
mereka banyak menghabiskan waktunya untuk aktivitas yang positif. Dalam perspektif
sosiologi, seseorang yang menjadikan game online sebagai prioritas cenderung akan
berkembang menjadi pribadi egosentris dan individualis.

Kedua sifat tersebut jelas sangat berbahaya bagi perkembangan individu yang
bersangkutan ke depannya. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan
peneliti pada tanggal 22-24 Februari 2018 di kelas X A-C SMA N 1 Playen ditemukan
beberapa permasalahan. Pertama, 60% siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen
menghabiskan waktunya untuk bermain game online.

Persentase tersebut diperoleh melalui pengambilan data dengan menggunakan


instrumen berupa angket. Kedua, motivasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen
masih tergolong dalam kategori rendah dimana sebagian besar siswa masih melakukan
aktivitas lain ketika pembelajaran. Diantaranya adalah bermalas-malasan, tidur,
bermain gadget, bercanda maupun berbicara.

Kedua permasalahan tersebut tentu dapat menghambat pencapaian tujuan kognitif,


afektif dan psikomotorik dari pembelajaran. Oleh karena itu, perlu sekiranya diadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Playen”.

C. Pembatasan Masalah

 Tingginya intensitas bermain game online yang dilakukan oleh siswa kelas X A-C
SMA N 1 Playen.
 Rendahnya motivasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen.

D. Rumusan Masalah

 Adakah pengaruh aktivitas bermain game online terhadap motivasi belajar siswa
kelas X SMA N 1 Playen?

E. Kajian Teori

Berdasarkan permasalahan yang dipilih, maka dalam proposal penelitian ini perlu
dicantumkan dua teori yaitu mengenai motivasi belajar dan game online. Kajian teori
mengenai motivasi belajar terdiri dari pengertian, fungsi, jenis, ciri-ciri, faktor yang
mempengaruhi dan upaya untuk meningkatkannya. Sementara itu, kajian teori
mengenai game online meliputi pengertian, jenis dan dampaknya.

F. Hipotesis

 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel aktivitas bermain game
online dengan motivasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen.

G. Desain Penelitian

Penelitian ini berdesain ex-post facto, dimana peneliti berusaha untuk meneliti sesuatu
fakta yang telah terjadi di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif sehingga menghasilkan data berupa kumpulan angka.

H. Populasi dan Sampel


 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen
yang berjumlah 180 orang.
 Sampel dalam penelitian ini akan mengambil masing-masing 30 orang dari setiap
kelas untuk dijadikan sebagai subjek. Pengambilan siswa tersebut dilakukan
dengan menggunakan teknik simple random sampling, dimana responden dipilih
oleh peneliti secara acak.

I. Instrumen Pengumpulan Data

Peneliti akan melakukan pengumpulan data dari responden dengan menggunakan


instrumen berupa angket tertutup. Dalam angket ini telah disusun berbagai pertanyaan
mengenai variabel yang diteliti, yaitu aktivitas bermain game online dan motivasi
belajar.

J. Validitas data

Pengujian data hasil penelitian ini menggunakan empat validitas yaitu isi (content),
konstruk (construct), konkuren (Concurrent) dan prediksi (predictive). Alat ukur yang
akan digunakan oleh peneliti untuk menguji validitas data penelitian adalah Product
Moment dari Karl Pearson.

Contoh proposal penelitian 7


Contoh proposal penelitian tentang strategi pembelajaran.

A. Judul Proposal penelitan

Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Oleh Guru Kompetensi Keahlian Administrasi


Perkantoran SMK N 1 Godean.

B. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas XI AP 1 dan 2 pada tanggal 1-2
April 2017 ditemukan beberapa permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. Pertama,
motivasi belajar siswa masih rendah ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Kondisi
ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang melakukan aktivitas lain seperti berbicara,
bercanda, bermain gadget hingga tidur.

Kedua, prestasi belajar sebagian besar siswa juga masih rendah dimana berdasar hasil
nilai ulangan harian sebanyak 55% belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Ketiga,
sumber belajar yang digunakan oleh guru dan siswa belum memadai karena tidak
adanya bahan ajar untuk kurikulum 2013 edisi revisi.

Keempat, strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kompetensi keahlian


Administrasi Perkantoran belum bervariasi. Dalam kegiatan pembelajaran, guru masih
menggunakan strategi yang monoton, yaitu ekspositori. Padahal setiap materi pelajaran
tentu membutuhkan penerapan strategi yang bervariasi karena tujuan pembelajarannya
juga berbeda.

Berdasarkan keempat permasalahan tersebut, perlu sekiranya dilakukan penelitian


mengenai pelaksanaan strategi pembelajaran oleh guru. Adapun judul penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti yaitu “Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Oleh Guru
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Godean”.

C. Pembatasan Masalah

Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kompetensi keahlian Administrasi


Perkantoran belum bervariasi.

D. Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan strategi pembelajaran oleh guru kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Godean?

E. Kajian Teori

Berdasarkan tema penelitian yang diambil, maka terdapat tiga kajian teori utama.
Pertama, teori mengenai strategi pembelajaran meliputi pengertian, komponen, jenis,
perencanaan serta pelaksanaannya. Kedua, teori tentang metode pembelajaran yang
terdiri dari pengertian, jenis dan perencanaannya. Ketiga, teori yang membahas
mengenai guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran mulai dari pengertian,
kompetensi, keterampilan mengajar dan perannya dalam kegiatan pembelajaran.

F. Desain Penelitian

Penelitian ini berdesain deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga


data yang dihasilkan adalah berupa kata dan kalimat.

G. Informan Penelitian

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari guru dan siswa kelas X kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Godean tahun ajaran 2016/2017. Pemilihan subjek
penelitian berupa guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran menggunakan
teknik purposive sampling. Sementara itu, khusus untuk siswa kelas X kompetensi
keahlian Administrasi Perkantoran menggunakan teknik snowball sampling.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini berdesain deskriptif dengan pendekatan kualitatif, maka instrumen yang
dapat digunakan ialah berupa pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi.

I. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data interaktif. Teknik ini
terdiri dari tiga tahap kegiatan yang harus ditempuh oleh peneliti, yaitu penyajian,
reduksi dan penarikan kesimpulan dari data.

J. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Data hasil penelitian yang telah terkumpul perlu diperiksa keabsahan datanya. Adapun
teknik pemeriksaan data yang digunakan adalah triangulasi metode dan sumber.
Triangulasi metode dapat dilakukan peneliti dengan membandingkan data hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian, triangulasi sumber dapat dilakukan
dengan membandingkan data wawancara informan guru A dengan B.

Contoh proposal 8
Contoh proposal penelitian tentang game online terhadap prestasi siswa

A. Judul Proposal Penelitian

Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X
SMA N 1 Blora.

B. Latar Belakang Masalah

Keberadaan game online memang mulai mempengaruhi aktivitas keseharian kalangan


remaja usia sekolah. Kondisi ini dapat dibuktikan dengan kecenderungan para remaja
khususnya yang berada pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk
menghabiskan waktunya dengan bermain game online.
Fakta ini jelas sangat memprihatinkan sebab seharusnya remaja usia sekolah seperti
mereka banyak menghabiskan waktunya untuk aktivitas yang positif. Dalam perspektif
sosiologi, seseorang yang menjadikan game online sebagai prioritas cenderung akan
berkembang menjadi pribadi egosentris dan individualis.

Kedua sifat tersebut jelas sangat berbahaya bagi perkembangan individu yang
bersangkutan ke depannya. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan
peneliti pada tanggal 1-3 Mei 2017 di kelas X A-C SMA N 1 Blora ditemukan beberapa
permasalahan. Pertama, 55% siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora menghabiskan
waktunya untuk bermain game online.

Persentase tersebut diperoleh melalui pengambilan data dengan menggunakan


instrumen berupa angket. Kedua, prestasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora
masih tergolong dalam kategori rendah dimana sebagian besar siswa masih belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal dalam mata pelajaran wajib.

Kedua permasalahan tersebut tentu dapat menghambat pencapaian tujuan kognitif,


afektif dan psikomotorik dari pembelajaran. Oleh karena itu, perlu sekiranya diadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Blora”.

C. Pembatasan Masalah

 Tingginya intensitas bermain game online yang dilakukan oleh siswa kelas X A-C
SMA N 1 Blora.
 Rendahnya prestasi belajar sebagian besar siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora.

D. Rumusan Masalah

 Adakah pengaruh aktivitas bermain game online terhadap prestasi belajar siswa
kelas X SMA N 1 Blora?

E. Kajian Teori

Berdasarkan permasalahan yang dipilih, maka dalam proposal penelitian ini perlu
dicantumkan dua teori yaitu mengenai prestasi belajar dan game online. Kajian teori
mengenai prestasi belajar terdiri dari pengertian, ciri-ciri, faktor yang mempengaruhi
dan upaya untuk meningkatkannya. Sementara itu, kajian teori mengenai game online
meliputi pengertian, jenis dan dampaknya.

F. Hipotesis

 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel aktivitas bermain game
online dengan prestasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora.

G. Desain Penelitian

Penelitian ini berdesain ex-post facto, dimana peneliti berusaha untuk meneliti sesuatu
fakta yang telah terjadi di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif sehingga menghasilkan data berupa kumpulan angka.

H. Populasi dan Sampel

 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X A-C SMA N 1 Blora
yang berjumlah 180 orang.
 Sampel dalam penelitian ini akan mengambil masing-masing 30 orang dari setiap
kelas untuk dijadikan sebagai subjek. Pengambilan siswa tersebut dilakukan
dengan menggunakan teknik simple random sampling, dimana responden dipilih
oleh peneliti secara acak.

I. Instrumen Pengumpulan Data


Peneliti akan melakukan pengumpulan data dari responden dengan menggunakan
instrumen berupa angket tertutup. Dalam angket ini telah disusun berbagai pertanyaan
mengenai variabel yang diteliti, yaitu aktivitas bermain game online dan motivasi
belajar.

J. Validitas Data

Pengujian data hasil penelitian ini menggunakan empat validitas yaitu isi (content),
konstruk (construct), konkuren (Concurrent) dan prediksi (predictive). Alat ukur yang
akan digunakan oleh peneliti untuk menguji validitas data penelitian adalah Product
Moment dari Karl Pearson.

Contoh proposal 9
Contoh proposal penelitian tentang metode pembelajaran guru.

A. Judul Proposal

Implementasi Metode Pembelajaran Oleh Guru Kompetensi Keahlian Administrasi


Perkantoran SMK N 1 Kebumen.

B. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas XI AP 1 dan 2 pada tanggal 1-2
April 2017 ditemukan beberapa permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. Pertama,
motivasi belajar siswa masih rendah ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Kondisi
ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang melakukan aktivitas lain seperti berbicara,
bercanda, bermain gadget hingga tidur.

Kedua, prestasi belajar sebagian besar siswa juga masih rendah dimana berdasar hasil
nilai ulangan harian sebanyak 55% belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Ketiga,
sumber belajar yang digunakan oleh guru dan siswa belum memadai karena tidak
adanya bahan ajar untuk kurikulum 2013 edisi revisi.

Keempat, strategi dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kompetensi
keahlian Administrasi Perkantoran belum bervariasi. Dalam kegiatan pembelajaran,
guru masih menggunakan strategi yang monoton, yaitu ekspositori dan metode
ceramah serta penugasan. Padahal setiap materi pelajaran tentu membutuhkan
penerapan strategi yang bervariasi karena tujuan pembelajarannya juga berbeda.

Berdasarkan kelima permasalahan tersebut, perlu sekiranya dilakukan penelitian


mengenai pelaksanaan strategi pembelajaran oleh guru. Adapun judul penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti yaitu “Implementasi Metode Pembelajaran Oleh Guru
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Kebumen”.

C. Pembatasan Masalah

Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran belum bervariasi.

D. Rumusan Masalah

Bagaimana implementasi strategi dan metode pembelajaran oleh guru kompetensi


keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Godean?

E. Kajian Teori

Berdasarkan tema penelitian yang diambil, maka terdapat tiga kajian teori utama.
Pertama, teori mengenai strategi pembelajaran meliputi pengertian, komponen, jenis,
perencanaan serta pelaksanaannya.
Kedua, teori tentang metode pembelajaran yang terdiri dari pengertian, jenis dan
perencanaannya.

Ketiga, teori yang membahas mengenai guru kompetensi keahlian Administrasi


Perkantoran mulai dari pengertian, kompetensi, keterampilan mengajar dan perannya
dalam kegiatan pembelajaran.

F. Desain Penelitian

Penelitian ini berdesain deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif sehingga


data yang dihasilkan adalah berupa kata dan kalimat.

G. Informan Penelitian

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari guru dan siswa kelas X kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Godean tahun ajaran 2016/2017. Pemilihan subjek
penelitian berupa guru kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran menggunakan
teknik purposive sampling. Sementara itu, khusus untuk siswa kelas X kompetensi
keahlian Administrasi Perkantoran menggunakan teknik snowball sampling.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini berdesain deskriptif dengan pendekatan kualitatif, maka instrumen yang
dapat digunakan ialah berupa pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi.

I. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data interaktif. Teknik ini
terdiri dari tiga tahap kegiatan yang harus ditempuh oleh peneliti, yaitu penyajian,
reduksi dan penarikan kesimpulan dari data.

J. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Data hasil penelitian yang telah terkumpul perlu diperiksa keabsahan datanya. Adapun
teknik pemeriksaan data yang digunakan adalah triangulasi metode dan sumber.
Triangulasi metode dapat dilakukan peneliti dengan membandingkan data hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian, triangulasi sumber dapat dilakukan
dengan membandingkan data wawancara informan guru A dengan B.

Contoh proposal 10
Contoh proposal penelitian tentang game online dan kesehatan

A. Judul Proposal Penelitian

Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Kesehatan Mata Siswa Kelas X
SMA N 1 Surakarta.

B. Latar Belakang Masalah

Keberadaan game online memang mulai mempengaruhi aktivitas keseharian kalangan


remaja usia sekolah. Kondisi ini dapat dibuktikan dengan kecenderungan para remaja
khususnya yang berada pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk
menghabiskan waktunya dengan bermain game online.

Fakta ini jelas sangat memprihatinkan sebab seharusnya remaja usia sekolah seperti
mereka banyak menghabiskan waktunya untuk aktivitas yang positif. Dalam perspektif
sosiologi, seseorang yang menjadikan game online sebagai prioritas cenderung akan
berkembang menjadi pribadi egosentris dan individualis.
Kedua sifat tersebut jelas sangat berbahaya bagi perkembangan individu yang
bersangkutan ke depannya. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan
peneliti pada tanggal 22-24 Mei 2017 di kelas X A-C SMA N 1 Surakarta ditemukan
beberapa permasalahan. Diantaranya adalah 65% siswa kelas X A-C SMA N 1
Surakarta menghabiskan waktunya untuk bermain game online.

Persentase tersebut diperoleh melalui pengambilan data dengan menggunakan


instrumen berupa angket. Fakte tersebut jelas sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan
mata para siswa dalam jangka panjang. Seperti diketahui bahwa layar gadget sendiri
menghasilkan pancaran sinar yang dapat membahayakan kesehatan mata.

Permasalahan tersebut tentu dapat mempengaruhi kesehatan mata para siswa dan
akhirnya menghambat rutinitas keseharian mereka. Oleh karena itu, perlu sekiranya
diadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap
Kesehatan Mata Siswa Kelas X SMA N 1 Surakarta”.

C. Pembatasan Masalah

 Tingginya intensitas bermain game online yang dilakukan oleh siswa kelas X A-C
SMA N 1 Surakarta.

(Contoh proposal penelitian)

D. Rumusan Masalah

 Adakah pengaruh aktivitas bermain game online terhadap motivasi belajar


kesehatan mata siswa kelas X SMA N 1 Surakarta?

E. Kajian Teori

Berdasarkan permasalahan yang dipilih, maka dalam proposal penelitian ini perlu
dicantumkan dua teori yaitu mengenai game online dan kesehatan mata. Kajian teori
mengenai kesehatan mata terdiri dari pengertian, ciri-ciri, faktor yang mempengaruhi
dan upaya untuk meningkatkannya. Sementara itu, kajian teori mengenai game online
meliputi pengertian, jenis dan dampaknya.

F. Hipotesis

 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel aktivitas bermain game
online dengan kesehatan mata siswa kelas X A-C SMA N 1 Surakarta.

G. Desain Penelitian

Penelitian ini berdesain ex-post facto, dimana peneliti berusaha untuk meneliti sesuatu
fakta yang telah terjadi di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif sehingga menghasilkan data berupa kumpulan angka.

H. Populasi dan Sampel

 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X A-C SMA N 1
Surakarta yang berjumlah 180 orang.
 Sampel dalam penelitian ini akan mengambil masing-masing 30 orang dari setiap
kelas untuk dijadikan sebagai subjek. Pengambilan siswa tersebut dilakukan
dengan menggunakan teknik simple random sampling, dimana responden dipilih
oleh peneliti secara acak.

I. Instrumen Pengumpulan Data

Peneliti akan melakukan pengumpulan data dari responden dengan menggunakan


instrumen berupa angket tertutup. Dalam angket ini telah disusun berbagai pertanyaan
mengenai variabel yang diteliti, yaitu aktivitas bermain game online dan motivasi
belajar.
J. Validitas Data

Pengujian data hasil penelitian ini menggunakan empat validitas yaitu isi (content),
konstruk (construct), konkuren (Concurrent) dan prediksi (predictive). Alat ukur yang
akan digunakan oleh peneliti untuk menguji validitas data penelitian adalah Product
Moment dari Karl Pearson.

Contoh Proposal Penelitian yang baik dan


benar
Contoh proposal penelitian berjudul: Penelitian Kualitatif Problem Jurnalis Lingkungan
SKH Pontianak Post dalam Memberitakan Kebakaran Kawasan Lahan dan Hutan di
Kalimantan Barat. Berikut ini adalah contoh proposal penelitian nya.

BAB I

PENDAHULUAN

1. a) Latar Belakang

Indonesia memiliki sumber daya alam yang beragam dan berlimpah, baik dari laut dan
hutan. Sumber daya hutan merupakan penyumbang devisa terbanyak kedua setelah
minyak bumi pada masa Presiden Soeharto. Sektor ini menyumbang devisa 3 Miliar US
Dolar. Banyak yang diperoleh dari industri kehutanan seperti produk yang diolah dari
kayu meliputi kertas, kayu lapis, kayu log maupun pemanfaatan hutan untuk
perkebunan seperti kelapa sawit, kopi, karet dan cokelat. Masifnya pemanfaatan hutan
untuk peningkatan ekonomi negara tanpa mempertimbangkan aspek keberlanjutan
lingkungan mendorong kerusakan lingkungan negara.

Pulau Kalimantan memiliki luas hutan sekitar 40,8 juta hektar area yang tersebar di
seluruh provinsi Kalimantan. Namun, laju deforestasi hutan di Kalimantan mencapai
673 hektar setiap harinya yang menurut data Greenpeace menyebabkan hutan di
Kalimantan hanya tersisa 25,5 juta di tahun 2010. Laju deforestasi hutan yang sangat
tinggi ini menyebabkan Indonesia dianugerahi sebagai negara dengan tingkat
kerusakan hutan tercepat di dunia menurut Guiness Book of Record.

Provinsi yang paling sering mengalami kebakaran hutan adalah Kalimantan Barat.
Bulan Juni 2016 bahkan tercatat sebagai waktu terburuk bencana kebakaran hutan
yang pernah dialami Kalimantan Barat. Kebakaran hutan di beberapa titik api ini
menyebabkan kota tertutupi asap pekat dan partikulat akibat kebakaran yang
menyebabkan aktivitas dan kesehatan masyarakat terganggu.

Peran media massa memberitakan kebakaran hutan di Kalimantan Barat menjadi


sangat penting untuk memberitakan masyarakat terkait kondisi yang terjadi. Kerusakan
lingkungan merupakan kejadian yang patut diberitakan secara massif hingga tingkat
nasional karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Jurnalisme yang meliput
kejadian ini disebut jurnalisme lingkungan. Jurnalisme lingkungan perlu mengetahui
kompleks permasalahan secara menyeluruh dari semua sisi agar menyajikan berita
yang berimbang.

1. b) Rumusan Masalah

Apa permasalahan yang dihadapi oleh jurnalis lingkungan dari Pontianak Post dalam
memberitakan kerusakan dan kebakaran lahan di Kalimantan Barat?

1. c) Tujuan Penelitian

Mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh jurnalis lingkungan dari Surat Kabar
Harian (SKH) Pontianak Post dalam memberitakan kerusakan dan kebakaran lahan di
Kalimantan Barat.
1. d) Manfaat Penelitian

– Manfaat Teoritis

Penelitian dapat memberikan informasi lebih mendalam terkait jurnalisme lingkungan


khususnya yang sangat berguna untuk pengembangan ilmu komunikasi.

– Manfaat Praktis

Dapat digunakan untuk penelitian dalam bidang Jurnalisme Lingkungan di media massa
Indonesia.

BAB III

Metode Penelitian

1. a) Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah kualitatif yang berguna untuk memahami keseluruhan
permasalahan yang dihadapi oleh Jurnalis Lingkungan di Pontianak Post.

1. b) Jenis Penelitian

Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif yang lebih mengutamakan


penjelasan kata-kata dan gambar. Penelitian deskriptif berguna untuk menganalisis
data seakurat mungkin yang mendekati kondisi aslinya.

1. c) Metode Pengumpulan Data

Terdapat dua sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan. Data sekunder
merupakan data yang diperoleh dari sumber lain. Anda dapat menemukan data
sekunder dari departemen pemerintahan, maupun dalam bentuk struktur organisasi dan
sebagainya.

1. d) Lokasi Pengumpulan Data

Surat Kabar Harian Pontianak Post di Kalimantan Barat, Jalan Gadjah Mada No. 2-4,
Pontianak Selatan.

1. e) Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan problem yang dihadapi Jurnalis Lingkungan dari SKH
Pontianak Post dalam meliput konflik lahan dan kebakaran hutan di Kalimantan Barat.

1. f) Metode Analisis Data

Data yang diperoleh berupa catatan lapangan, foto, video, transkrip wawancara,
dokumen yang dikeluarkan badan yang bertanggung jawab, serta jurnal. Terdapat tiga
tahap yang dilewati untuk analisis data yaitu reduksi data, model data dan verifikasi
kesimpulan.

Demikianlah, penjelasan lengkap mengenai contoh proposal penelitian beserta


contohnya. Semoga Bermanfaat contoh proposal penelitian ini!

Referensi
 Cara membuat proposal karya ilmiah
 Proposal tugas akhir terbaik dalam berbagai kasus lengkap
 Contoh proposal penelitian yang baik dan benar

Anda mungkin juga menyukai