Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Karena
kondisi air yang bersih sudah semakin sedikit. Air yang sesuai dengan standar
tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar
oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sumber daya
air secara kualitas telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas,
ketersediaan air sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan manusia yang terus
meningkat.
Salah satu penyebab terjadinya pencemaran air antara lain adalah limbah
cair indsutri yang mengandung logam berat. Salah satu logam berat yang
merupakan sumber polusi dan perlu dihilangkan dalam perairan adalah logam
kromium (Cr). Logam ini banyak digunakan dalam industri pelapisan logam,
penyamakan kulit, industri cat dan industri tekstil. Berdasarkan keputusan menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor :KEP-03/MENLH/2010 menyatakan bahwa
baku mutu air limbah bagi kawasan industri untuk parameter kromium total
maksimal adalah 1 mg/L.
Keberadaan logam kromium diperairan dapat menyebabkan penurunan
kualitas air serta membahayakan lingkungan dan organisme akuatik. Dampak
yang ditimbulkan bagi organisme akuatik yaitu terganggunya metabolisme tubuh
akibat terhalangnya kerja enzim dalam proses fisiologis. Kromium dapat
menumpuk dalam tubuh dan bersifat kronis yang akhirnya mengakibatkan
kematian organisme akuatik (Upit, dkk, 2011). Oleh karena itu, kandungan logam
berat khususnya kromium dalam limbah industri yang melebihi ambang batas
harus dikurangi sebelum dibuang ke lingkungan.
Banyak metode yang telah dikembangkan untuk menurunkan kadar logam
berat dalam perairan salah satunya adalah dengan cara adsorpsi. Adsorpsi
merupakan salah satu metode yang paling banyak dikaji akhir-akhir ini. Telah
banyak pula macamnya adsorben yang digunakan namun kestabilan yang dimiliki
umumnya rendah serta proses kinetikanya lambat, sehingga perlu untuk

1
2

mengembangkan temuan adsorben terbaru yang bermanfaat untuk perindustrian


dan bersifat ramah lingkungan.
Teknologi nanopartikel akhir-akhir ini telah berkembang pesat untuk
diaplikasikan dalam industri. Salah satu teknologi nanopartikel yang mulai
dikembangkan yaitu partikel magnetit (Fe3O4). Magnetit dipilih karena
memiliki sifat magnetik yang kuat sehingga proses pemisahan sedimen hasil
adsorpsi dengan menggunakan adsorben nanopartikel magnetit lebih mudah
dilakukan .Fe3O4 adalah material hitam dengan sifat magnetik yang kuat sehingga
membuat permukaan magnetit bersifat reaktif dan memiliki luas permukaan yang
besar. Fe3O4 memiliki stabilitas yang tinggi dan memiliki luas permukaan spesifik
yang tinggi (hingga > 100 m2/g) sehingga sangat efektif digunakan sebagai
adsorben ion terlarut, molekul dan gas dalam jumlah yang besar (Cornell dan
Schwertmann, 2003). Magnetit relatif mudah disintesis, di antaranya dengan
metode kopresipitasi, oleh karenanya oksida logam tersebut banyak digunakan
untuk memodifikasi berbagai adsorben, misalnya zeolite, lempung, bentonit, silika
, karbon aktif, kitosan dan lain-lain.
Karbon aktif merupakan salah satu adsorben yang banyak digunakan untuk
mengurangi logam berat dalam lingkungan air. Namun kapasitas adsorpsi karbon
aktif relatif rendah dan belum bisa mengadsorpsi logam berat secara selektif.
Magnetit yang diimobilisasi pada karbon aktif dapat meningkatkan luas
permukaan karbon aktif sehingga kapasitas adsorpsinya juga meningkat. Zach-
Maor et al, (2012) dalam studinya memperoleh kapasitas adsorpsi karbon aktif
sebesar 58% sedangkan karbon aktif yang dimodifikasi nanomagnetit
menghasilkan kapasitas adsorpsi sebesar 71% untuk adsorpsi logam Cr(VI)
masing-masing oleh karbon aktif dan karbon aktif terimobilisasi nanomagnetit.
Zeolit merupakan aluminosilikat mikropori kristalin yang memiliki
kestabilan kimia dan termal, sehingga sangat berpotensi untuk diaplikasikan
sebagai adsorben dan penukar ion. Proses adsorpsi dengan material alami berpori
seperti zeolit sebagai bahan adsorben telah banyak dilakukan untuk penanganan
logam berat pada limbah cair. Larasati et al, (2016) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa penggunaan zeolite sebagai media adsorben untuk
menurunkan kadar logam Cr sebesar 52,028%. Dan Rofiana (2013) memodifikasi
3

zeolit menggunakan oksida besi jenis magnetit dengan metode kopresipitasi


sehingga menghasilkan komposit zeolit-magnetik yang diaplikasikan sebagai
adsorben untuk ion Cr(III) dalam larutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
adsorben komposit zeolit-magnetit memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih baik
dibandingkan zeolit alam teraktivasi, selain itu fase padat komposit zeolit-
magnetit juga lebih mudah dipisahkan dengan bantuan medan magnet eksternal.
Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai kemampuan karbon aktif dan
zeolite untuk menurunkan kadar logam kromium (Cr), maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk membuat adsorben komposit karbon aktif-nanomagnetit yang
ditambah dengan zeolit agar didapatkan adsorben yang memiliki kemampuan
adsorpsi yang lebih baik dan selektif terhadap logam Kromium (Cr) dengan
memanfaatkan kedua media adsorben (karbon aktif dan zeolite) serta
menambahkan nanomagnetit untuk mempercepat proses adsorpsi sehingga
kapasitas adsorpsi meningkat.
Modifikasi zeolite dan karbon aktif menggunakan magnetit diharapkan
dapat menghasilkan adsorben yang bersifat magnetik sehingga dapat
meningkatkan kemampuan adsorpsi dan mempermudah proses pemisahan
adsorben. Metode yang dilakukan dalam sintesis magnetit ini adalah metode
kopresipitasi atau pengendapan secara serentak dari komponen terlarut normal
dengan komponen makro dari larutan yang sama sehingga membentuk kristal
campuran.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses sintesis karbon aktif-nanomagnetit-zeolit?
2. Bagaimana karakteristik morfologi yang dihasilkan dari sintesis karbon
aktif nanomagnetit-zeolit ?
3. Bagaimana kondisi optimum (variasi komposisi) proses adsorbsi logam
kromium (Cr) menggunakan komposit karbon aktif-nanomagnetit-
zeolit?
4

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mensintesis adsorben karbon aktif-nanomagnetit-zeolit
2. Mengidentifikasi morfologi dari hasil sintesis karbon aktif-
nanomagnetit-zeolit
3. Untuk menentukan kondisi optimum (variasi komposisi) proses
adsorbsi logam kromium (Cr) menggunakan komposit karbon aktif-
nanomagnetit-zeolit

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
pengolahan limbah cair industri dengan menggunakan adsorben karbon
aktif-nanomagnetit-zeolit.
2. Diharapkan adsorben yang diperoleh dapat bermanfaat dan dapat
diaplikasikan dalam pengolahan limbah industri.
3. Sebagai pengetahuan untuk mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya.

1.5 Relevansi
Keterkaitan hasil penelitian terhadap bidang ilmu teknik kimia yang terdapat
di dalam laporan akhir ini yaitu adanya proses yang berkesinambungan melalui
sederet mekanise untuk memperoleh produk dengan kualitas tinggi.

Anda mungkin juga menyukai