Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 DIFUSI

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul
tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalahuap
air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi
molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang
diam dari solid atau fluida.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:

Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,
sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.

Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.

Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.

Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat.
Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya

1.2 MACAM-MACAM DIFUSI

Difusi adalah perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi ke rendah. Ini berarti
perpindahan komponen/molekulnya terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi (Singh and
Heldman, 2001).
Proses difusi itu terbagi ke dalam 3 jenis yaitu :

1.2.1 Difusi cair

Dikatakan difusi cair jika terjadi perpindahan molekul cairan dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Contohnya yaitu ketika kita merendam kedelai dalam air saat pembuatan
tempe. Selama perendaman akan terjadi difusi air dari lingkungan luar (yang kadar airnya tinggi)
ke dalam kedelai (yang kadar airnya rendah).

1.2.2 Difusi padat

Dikatakan difusi padat jika terjadi perpindahan molekul padatan dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Contohnya yaitu ketika kita melakukan perendaman buah dengan larutan
gula dalam pembuatan manisan buah. Selama perendaman selain terjadi difusi air dari
lingkungan luar ke dalam buah juga terjadi difusi molekul gula (molekul padatan) ke dalam buah
dan ini berarti difusi padatan juga terjadi dalam pembuatan manisan buah ini. Selama ini batasan
antara kapan terjadinya difusi air dengan difusi padatan masih belum jelas karena prosesnya
sering terjadi bersamaan dan susah untuk dibedakan.

1.2.3 Difusi gas

Dikatakan difusi gas jika terjadi perpindahan molekul gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Contohnya yaitu difusi O2 pada pengemas plastik. Ketika kita menggunakan pengemas
plastik untuk membungkus suatu bahan, maka selama penyimpanan akan terjadi difusi oksigen
dan uap air dari lingkungan luar ke dalam plastik pengemas. Jumlah oksigen dan uap air yang
dapat masuk ke dalam plastik pengemas bervariasi tergantung permeabilitas dari plastik
pengemas tersebut. Semakin banyak jumlah oksigen dan uap air yang dapat masuk ke dalam
plastik pengemas berarti kualitas plastik pengemasnya semakin buruk. Disini, difusi oksigen
merupakan difusi gas dan difusi uap air merupakan difusi cair.

Difusi dalam material padat merupakan subjek yang akan dibahas. Sejak lama, reaksi dalam
keadaan padat telah diterapkan. Seperti pada pengerasan permukaan baja yang menurut ilmu
pengetahuan kita sekarang melibatkan difusi atom karbon dalam kisi kristal besi.

Tiga prinsip mekanisme perpindahan massa :


1. Molecular diffusion ( Difusi molekuler )
2. Interphase mass transfer (one-film theory)
3. Interphase mass transfer (two-film theory)

1. Molecular diffusion ( Difusi molekuler )

Difusi molekuler yang terjadi karena gradien tekanan (bukan tekanan parsial)
disebut difusi tekanan ( pressure diffusion), yangdisebabkan karena gradien suhu disebut
difusi termal (thermal diffusion), sedangkan yang disebabkan oleh medan gaya dari luar
disebut difusi paksa ( forced diffusion).

b. TRANSFER MASSA ANTAR FASE SATU FILM Ditinjau difusi solut dari fluida ke
padatan:
Arah transfer tergantung konsentrasi. Contoh kasus ini :

pelarutan gula dengan pengadukan.

Penjerapan logam berat dalam arang. Contoh lain??


padat fluida
Badan utama fluida
Lapisan tipis= film
12
3
4
Transfer massa yang terlibat : 1. difusi A secara konvektif dari badan utama fluida ke
permukaan padatan. Difusi ini terjadi di film, dari 1 ke 2. 2. difusi A secara molekuler dari
permukaan padatan ke dalam padatan, dari 3 ke 4.
Batas Antar fase
Comment: Sudah dibahas
Kecepatan perpindahan solut (A) :
Nilai kc tergantung dari sifat padatan, sifat fluida, geometri alat, kecepatan
pengadukan;
transferluassatuan .tu satuan wak satuan volum
c. TRANSFER MASSA ANTAR FASE DUA FILM Ditinjau transfer massa solut (A) dari
fluida I ( gas) ke fluida II ( cairan).
1. transfer massa dari badan utama fase I ke permukaan antar fase.
NA = 2. transfer massa antar fase dari antar fase ke badan utama fase II.
NA =
3. di batas antar fase, tidak ada tahana, sehingga terjadi keseimbangan. PAi =
f (XAi ; keseimbangan)
Cairan
Gas PAG
PAi
XAi
XAL
Padatan A murni
CAs
CA
Massa A Wkt . Luas transfer
Koefisien transfer massa
Konsentrasi A jenuh Konsentrasi A di badan utama cairan
NA = kc (CAs CA)
Perpindahan massa akan berlangsung selama ada perbedaan konsentrasi dilapisan film. Jika
konsentrasi di batas fase sudah sama dengan konsnentrasi di badan utama, maka keadaan
jenuh atau keseimbangan telah tercapai.
Dari uraian di atas, tampak bahwa hubungan keseimbangan menjadi sangat penting untuk
diketahui. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan profil konsentrasi di kedua fase.

Anda mungkin juga menyukai