Oleh :
Muh. Wahyudy Yusuf
105821107718
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
1
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr . wb
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yan kog Maha Esa. Karena atas
karunia-Nyalah kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “LARUTAN ELEKTROLIT
dan NON ELEKTROLIT” walaupun kami juga mengetahui bahwa terdapat banyak kekurangan
didalam makalah ini.
Melalui berbagai percobaan dan beberapa praktik, makalah ini disusun sebagai sarana
untuk memperdalam ilmu dibidang kimia, dan dan mengaplikasikan nya ke dalam kehidupan
sehari hari. Kami berharap,ilmu yang kami tuangkan dalam makalah ini bermanfaat bagi
seluruh individu maupun kelompok.
Kami mengucapkan terimah kasih kepada Ibuk Sri Adelni yang telah yang telah memberikan
semangat dan masukan atas pembuatan makalah ini, kami juga berterima kasih kepada orang
tua, dan teman teman yang selalu memotivasi kami dalam pembuatan makalah ini hingga
selesai.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya, makalah yang telah disusun dapat bermanfaat untuk menambah
ilmu dan wawasan untuk kami dan orang pembacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Makassar, 22 Juni 2022
Hormat Kami
Penulis
2
Daftar Isi
Sampul………………………………………………………………….1
Kata Pengantar………………………………………………………..2
Daftar Isi………………………………………………………………..3
Bab I Pendahuluan……………………………………………………4
A. Latar Belakang……………………………………………………4
B. Rumusan Masalah……………………………………………….6
C. Batasan Masalah…………………………………………………6
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………6
E. Manfaat Penelitian……………………………………………….6
Bab II Pembahasan……………………………………………………8
A. Pengertian Pencemaran Air……………………………………..8
a. Pengertian Pencemaran Air………………………………….8
b. Penyebab Pencemaran Air…………………………………..9
c. Komponen Pencemaran Air…………………………………10
d. Bahaya Dari Polusi Air……………………………………….11
e. Dampak Pencemaran Air dilingkungan sekitar……………12
f. Proses Pencegahan terjadinya pencemaran air………….13
B. Pengertian Pencemaran Tanah………………………………..14
a. Pengertian Pencemaran Tanah……………………………..14
b. Penyebab Pencemaran Tanah..……………………………16
c. Dampak, Solusi dan Penanganan Pencemaran Tanah….17
C. Jenis Jenis Pencemaran………………………………………..21
a. Pencemaran Udara…………………………………………..21
b. Pencemaran Air………………………………………………22
c. Pencemaran Tanah…………………………………………..23
D. Solusi Penanganan Pencemaran Lingkungan……………….23
Bab III Penutup………………………………………………………..26
A. Kesimpulan……………………………………………………….26
B. Penutup…………………………………………………………..26
Daftar Pustaka………………………………………………………..27
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
membran untuk menurunkan kadar logamkrom (Cr) dan nikel (Ni) dalam limbah cair ind
ustri pelapisan logam dengan konsentrasi optimum membran kitosan 2% dan 3% [10].
Modifikasi terhadap alginat kitosan pernah diteliti oleh seorang peneliti pada
campuran alginat kitosan yang disambung silang dengan kalsium klorida(CaCl 2) yang
penggunaanya sebagai mikrokapsul pembawa obat [11]. Selain itu, Xiaofang dkk.
meneliti tentang enkapsulasi magnetit sehingga menjadi komposit CCM untuk
menunjukkan kapasitas adsorpsi terhadap logam Cu(II) dan U(VI) [12].
Penggunaan magnet dalam adsorpsi merupakan konsep yang relatif baru
. Adsorben bisa disisipkan partikel magnetik sehingga mempercepat pengendapandan
adsorben dapat dengan mudah dipisahkan dari air.Berbagai jenis polimer telah
digunakan untuk enkapsulasi nanopartikel magnetik, antara lain dengan poli (D,L-
laktida-co-glikolida) (PLGA), poli(D,Llaktida) (PLA) dan poli
(glikolida) (PGA).Semua jenis polimer ini mempunyai sifatbiocompatible dan biodegrad
able serta mempunyai toksisitas rendah [13].
Magnetik nanopartikel merupakan salah satu fase dari oksida besi yang bersifat
magnetik dan memiliki daya serap yang tinggi. Salah satu contoh
adalahnanopartikel magnet besi oksida (Fe3O4) denganukuran kira-
kira 10 nm menunjukkan sifatsuperparamagnetik. Nanopartikel Fe3O4 tersebut tidak
mempertahankan kemagnetannya apabila efek medan magnet dihilangkan [13]. Sifat
magnet dari adsorben juga dapat mempermudah penyerapan partikel
logamberat [14]. Nanopartikel magnetik denganmemanfaatkan sifat magnetiknya dihar
apkan dapatmeningkatkan daya adsorpsi, lebih efektif dan lebihcepat.
Pada proses adsorpsi terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses
adsorpsi diantaranya jenis, konsentrasi dan pH adsorbat, waktu kontak dankarakteristik
dari adsorben yang digunakan dalam adsorpsi seperti ukuran partikel dan luas
permukaan [15].
5
berpengaruh pada peningkatan atau penurunan daya dukung maupun daya lenting
lingkungan. Manusia dapat meningkatkan daya dukung lingkungan, tetapi karena
keterbatasan kemampuan dan kapasitas lingkungan, tidak mungkin terus ditingkatkan
tanpa batas, sehingga manusia secara sadar ataupun tidak menyebabkan
ketidaksetimbangan atau kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh
pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang
diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan
gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan
awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Lahar dan batu-batu
besar dapat merubah bentuk muka bumi. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari
aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau
kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup
yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula
yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat
aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
6
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaatdan memberikan informasi untuk
pendidikan, masalahlingkungan, dan bidang lainnya yang memiliki kaitan keperluan
dengan magnetik-alginat kitosan sebagai adsorben ion logam Mn2+.
7
BAB II
PEMBAHASAN
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika
tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang
bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri,
untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.
Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk
mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk di
dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam- macam limbah dari
berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun
dengan kuantitasnya.
Telah terjadi banyak pencemaran air, misal di Provinsi Banten pencemaran terjadi di
perairan pantai utara Serang yaitu di kecamatan Tirtayasa dimana warga setempat
mengandalkan sungai Ciujung untuk keperluan mandi dan kebutuhan lainnya seperti
pengairan bagi tambak sehingga hasil tambak menjadi tidak optimal. Secara kimiawi,
pencemaran telah terjadi sungai Ciujung karena air sungai sering menjadi hitam dan
mengeluarkan bau menyengat. Hal ini ditenggarai akibat limbah pabrik.
Krisis air juga terjadi di hampir semua Pulau Jawa dan sebagian Sumatera,
terutama kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun
pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari
kurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta
perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Pencemaran air yang terjadi di berbagai
wilayah di Indonesia, seperti beberapa contoh di atas, telah mengakibatkan terjadinya krisis
air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan
penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis
yang makin lama makin parah.
8
Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di definisikan
sebagai: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut
turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan
peruntukannya. (Pasal 1, angka 2).
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah
yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan
sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan
gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan
kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran
air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah
tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara
lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar,
tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air
tanah.
Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan
dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah.
Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik
(plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam
pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-
unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-
unsur kimia merupakan racun yang mencemari air.
Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada
manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman,
konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang,
seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama
gangguan kesehatan manusia/penyakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal
dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air. Secara umum,
sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut:
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar,
tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam
tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Limbah pengolahan kayu
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti
plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik,
seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).
9
tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal
dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari
aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari
aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
Selain itu pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda, seperti:
1. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
2. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang
dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan olehpembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.
4. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.
10
dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi
kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.
6. Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air ini
akan dikelompokkan menjadi:
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida).
11
minyak.
4. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah
radioaktif.
5. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
6. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
7. Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.
12
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah
minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.
Penanggulangan terjadinya pencemaran air
Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai
atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar
bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan
kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk
keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis
yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan
lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat
diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah
membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi
kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak
membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara
sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak
menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan
mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena
senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam- logam
berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni
organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang
mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-
logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri.
Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah
industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
13
7. Melakukan intensifikasi pertanian
Kendala dalam mengatasi pencemaran air:
1. Kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk membuang sampah pada
tempatnya
1. Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan
2. limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik,
sehingga
3. mencemari lingkungan sekitar
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan.
1. Kehilangan Kesuburan
2. Keasaman pH tanah tidak seimbang
3. Bau busuk
4. Kering
5. Adanya kandungan logam berat dan sampah anorganik pada tanah
14
Penyebab pencemaran Tanah:
Sobat SMP, kita bisa berkontribusi dengan mengurangi pemakaian plastik dan
membuangnya dengan benar agar tidak mencemari tanah dan air.
Melalui daur ulang, kita dapat mengurangi jumlah sampah plastik, logam, kaca, dan
karet yang mencemari tanah.
Remediasi on-site:
Remediasi off-site:
15
Penggalian tanah tercemar dan membersihkannya di tempat yang aman dengan
bantuan instalasi pengolah air limbah.
Bioremediasi:
16
a. Dampak Pencemaran Tanah
Semua hal yang telah mengalami pencemaran pasti ujungnya akan menimbulkan
berbagai dampak yang negatif, tidak terkecuali tanah ini. Jika udara dan air yang tercemar
akan menimbulkan berbagai macam dampak negatif, maka tanah pun juga demikian. Ada
berbagai macam dampak negatif dari adanya pencemaran tanah ini. Beberapa macam
dampak pencemaran tanah antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi kesuburan tanah
Dampak pertama yang akan kita rasakan dari adanya tanah yang tercemar
pastinya akan menurunkan kesuburan pada tanah itu sendiri. seperti yang kita
ketahui sebelumnya bahwasannya tanah ini pada dasarnya mempunyai
keunggulan. Salah satu keunggulan tanah adalah mempunyai nilai kesuburan
sehingga banyak tanaman bisa hidup dengan subur.
Namun ketika tanah ini sudah tercemar dengan berbagai macam zat yang
merugikan (baik zat kimia maupun non kimia), hal ini akan menurunkan tingkat
kesuburan tanah tersebut. Tanah akan menjadi tidak subur karena zat- zat
polutan sudah merusak jaringan kesuburan tanah tersebut. Akibatnya, banyak
tanaman yang tidak akan bisa tumbuh dengan baik.
2. Membuat tumbuh- tumbuhan dan makhluk hidup lainnya mati
Masih serangkaian dengan dampak pencemaran tanah yang akan
menurunkan tingkat kesuburan. Hal ini juga akan berakibat pada masa hidup
tanaman. Tamanan yang awalnya tumbuh dengan subur, lama- kelamaan akan
menjadi layu, bahkan akan mati.
Selain tanaman, pencemaran pada tanah ini juga akan berdampak pada
makhluk hidup lainnya (seperti binatang dan manusia). Zat- zat polutan yang ada
di dalam tanah akan masuk ke dalam janrungan tumbuhan. Dan ketika tumbuhan
tersebut dimakan oleh manusia maupun binatang, maka efek negatifnya dapat
tersalurkan pada binatang atau manusia yang memakan tumbuhan tersebut.
3. Menyebabkan pencemaran pada udara
Pencemaran tanah juga akan berdampak pada pencemaran udara. Hal ini
karena zat- zat yang mencemari tanah tersebut (misalnya sampah) dalam jangka
waktu yang lama akan membuat udara yang ada di sekitarnya menjadi tidak
sehat. Akibatnya udara tersebut menjadi tidak nyaman untuk dihirup. Selain itu,
apabila yang membuat pencemaran pada tanah adalah sampah, maka ketika
akan terjadi proses dekomposisi maka akan menimbulkan bau yang begitu
mneyengat. Dan inilah yang disebut dengan pencemaran udara.
4. Menimbulkan wabah penyakit
Dampak pencemaran tanah yang selajutnya adalah menyebabkan timbulnya
banyak bibit penyakit. Tanah yang tercemar merupakan rumah yang sangat
nyaman bagi patogen- patogen yang menimbulkan banyak penyakit. Hal ini dalam
jangka waktu yang tidak terlalu lama akan menyebabkan berbagai penyakit
datang dan siap menyerang makhluk hidup yang ada dan menempati tanah yang
tercemar tersebut. Yang akan menikmati datangnya penyakit ini tidak hanya
manusia saja, namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan lainnya.
5. Merusak ekosistem
17
Ekosistem merupakan wujud interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungan serta komponen- komponen yang ada di dalamnya (baik komponen
biotik maupun komponen abiotik). Tanah termasuk ke dalam komponen abiotik
sehingga tercemarnya tanah pastinya akan menyebabkan menyebabakn
keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Akibatnya lingkungan menjadi tidak
nyaman dan banyak fungsi yang seharusnya didapatkan justru akan berubah
menjadi suatu wujud kerugian.
6. Merusak keindahan atau estetika
Hal yang pasti terjadi selanjutnya akibat adanya pencemaran tanah adalah
rusaknya nilai keindahan atau estetika lingkungan. Keindahan lingkungan tidak
hanya terdapat pada apa yang kita lihat saja, namun juga apa yang kita dengar
dan apa pula yang kita rasa. Pencemaran tanah akan banyak sekali merusak
nilai- nilai keindahan tersebut.
Tidak hanya itu saja, dan yang paling penting pencemaran tanah ini akan
menyebabkan kondisi lingkungan yang kita tempati menjadi tidak nyaman sama
sekali. Terlebih apabila pencemarah tanah tersebut disebabkan oleh sampah.
Sampah- sampah akan membuat berbagai macam kerugian bagi makhluk hidup.
Selain tidak sedap dipandang mata, sampah juga akan menyebabkan bau yang
sangat menyengat. Ini sungguh tidak nyaman digunakan sebagai tempat
bermukim.
Itulah beberapa dampak dari pencemaran tanah yang dapat kita rasakan.
Selain dampak- dampat tersebut masih banyak lagi dampak yang dapat kita
rasakan baik kita sadari maupun tidak. Oleh karenai itulah kita sebagai manusia
harus menjaga tanah dari berbagai bentuk pencemaran.Menurunnya tingkat
kesuburan tanah akibat buangan sampah plastik, pecahan kaca, logam, dan karet
sulit diuraikan oleh organisme dekomposer dalam tanah.
Dampak Pencemaran Tanah Lainnya :
• Matinya organisme pengurai tanah akibat pembuangan limbah deterjen dan
residu pestisida dalam tanah.
• Menurunnya produktivitas tanah karena terkikisnya lapisan humus dari
permukaan tanah
• Perubahan pH tanah akibat adanya deposit senyawa asam yang berasal dari
hujan asam. Adapun perubahan keasaman tanah ini akan berpengaruh buruk
terhadap penyerapan hara dari tanah oleh tanaman.
18
• Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau
tidak.
• Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
• Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
• Jenis tanah.
• Kondisi tanah (basah, kering).
• Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
• Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).
1. Remediasi in situ
Remediasi in situ adalah pembersihan atau pengolahan tanah terkontaminasi di
lokasi. Remediasi in situ lebih murah dan lebih mudah dengan konversi biologi dan
kimia, pemisahan daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya.
2. Remediasi ex situ
Remediasi ex situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi digali dan diolah di
suatu unit pengolahan antara lain, dapat dilakukan dengan cara memisahkan bahan
pencemar dengan tanah, penguraian kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan
energi panas yang dapat menguapkan kontaminan dari tanah, dan ekstraksi
kontaminan dari tanah. Remediasi ex situ ini jauh lebih mahal dan rumit.
3. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus memperhatikan
temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari
30 : 1, dan ketersediaan oksigen.
19
4. Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau
tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru
dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak
berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.
5. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun
sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
6. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang
dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
20
penambangan di sumur bor (cutting) tersebut, terdapat tumpahan minyak pada
lahan sekitar akibat proses pengangkutan minyak, baik melalui pipa, alat
angkut, maupun ceceran akibat proses pemindahan (Nugroho, 2006).
Pada tanah yang tercemar minyak bumi di daerah pertambangan Bojonegoro
mengandung unsure makro yaitu karbon (C) 8,53% (sedang), Nitrogen (N)
0,20% (rendah), Fosfor (P) 0,01% (sangat rendah), Kalium (K) 0,22 % (sedang)
dan kadar TPH yaitu 41.200 mg/kg (Oktavia, 2008). Dari hasil analisis ini, tanah
tidak baik untuk pertanian karena hara N tergolong rendah dan senyawa
hidrokarbon tergolong tinggi (Hardjowigeno, 2003).
C. JENIS-JENIS PENCEMARAN
21
ada juga keburukan dari gas ini. Gas CFC yang naik keatas dapat mencapai
stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O 3), yang merupakan
pelindung bumi dari pengaruh radiasi ultra violet. Radiasi ultra violet dapat
mengakibatkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan
mutasi genetik, menyebabkan kanker kulit dan kanker mata. Jika gas CFC
mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga
lapisan ozon tersebut berlubang yang disebut lubang ozon.
Gas SO dan SO2 juga dihasilkan dari hasil pembakaran fosil. Gas ini
dapat bereaksi dengan gas NO2dan air hujan dan menyebabkan terjadinya
hujan asam.Hujan ini mengakibatkan tumbuhan dan hewan-
hewantanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logammudah berkara
t, serta bangunan-bangunan jadi cepat.
22
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan
bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang
ditimbundalam tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan,bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Limbah pengolahan kayu
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan
seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan
sampahorganik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).
23
3. Tindakan melalui edukatif/pendidikan.
24
1. Cari keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus
tidak bisa masuk) dan tutupnya.
2. Cari doos bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi,
asal bisa masuk ke dalam keranjang. Doos ini untuk wadah langsung dari
bahan- bahan yang akan dikomposkan.
3. Isikan ke dalam doos ini kompos yang sudah jadi.Tebarkan kompos ke d
alam doos selapis saja setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang
sudah jadiini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di
dalam
kompos yang sudah jadi tersebutmengandung banyak sekali mikroba-
mikrobapengurai. Setelah itu masukkan doos tersebut kedalam keranjan
g plastik.
4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke
dalam keranjang. Bahan-
bahan yangsebaiknya dikomposkan antara lain: Sisa makanandari meja
makan: nasi, sayur, kulit buah-buahan.Sisa sayuran mentah dapur: akar
sayuran, batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke
dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil
sampai ukuran 2 cm x 2 cm.
5. Setiap hari bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan
bahan- bahan yang akandikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demik
ianseterusnya. Aduk-aduklah setiap selesaimemasukkan bahan-
bahan yang akan dikomposkan.Bilamana perlu tambahkan lagi selapis k
ompos yangsudah jadi.
25
BAB II
PENUTUP
B. Kesimpulan
Persoalan kerusakan lingkungan akibat industri danrumah tangga, khususnya
di Negara berkembang sepertiindonesia sudah sangat kompleks dan sudah
menghawatirkan. Karena itu perlu kesadaran semua pihak untuk turut
menangai pencemaran lingkungan.Pemerintah melalui kebijakan dan aturan
harus mampumengatur industi dalam pengolahan limbah baik cair, kayu dan
udara. Pihak industri pun harus menyadari peranan pencemarannya yang
sangat besar sehingga harus mau membangun pengolahan
limbah. Masyarakat pun harus mempunyai peranan
yang sangat besar dalampengolahan limbah rumah tangga dan lingkungan
Sekitarsehingga kelestarian lingkungan baik, udara, tanahmaupun air dapat
terjaga dengan baik.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak,
zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah
industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
Penanggulangan pencemaran tanah akibsat tumpahan minyak industri dapat
melalui beberapa cara, seperti:
1. Bioremediasi yaitu penanggulangan tumpahan minyak dengan
memanfaatkan mikroba, tanaman enzim atau enzim mikroba
2. Fitoremidiasi yaitu penanggulangan tumpahan minyak dengan
menggunaan tanaman/tumbuhan untuk menyerap, mendegradasi,
menghilangkan, menstabilkan atau menghancurkan bahan pencemar
khususnya logam berat maupun senyawa organik lainnya
C. Saran
Sebaiknya pemerintah dan masyarakat, tidak boleh membuang
sampah sampah sembarangan demi menjaga kelestarian alam kita.
26
Daftar Pustaka
27