Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

“PENCEMARAN AIR DAN PENCEMARAN TANAH”

Oleh :
Muh. Wahyudy Yusuf
105821107718

JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023

1
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr . wb
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yan kog Maha Esa. Karena atas
karunia-Nyalah kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “LARUTAN ELEKTROLIT
dan NON ELEKTROLIT” walaupun kami juga mengetahui bahwa terdapat banyak kekurangan
didalam makalah ini.
Melalui berbagai percobaan dan beberapa praktik, makalah ini disusun sebagai sarana
untuk memperdalam ilmu dibidang kimia, dan dan mengaplikasikan nya ke dalam kehidupan
sehari hari. Kami berharap,ilmu yang kami tuangkan dalam makalah ini bermanfaat bagi
seluruh individu maupun kelompok.
Kami mengucapkan terimah kasih kepada Ibuk Sri Adelni yang telah yang telah memberikan
semangat dan masukan atas pembuatan makalah ini, kami juga berterima kasih kepada orang
tua, dan teman teman yang selalu memotivasi kami dalam pembuatan makalah ini hingga
selesai.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya, makalah yang telah disusun dapat bermanfaat untuk menambah
ilmu dan wawasan untuk kami dan orang pembacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Makassar, 22 Juni 2022
Hormat Kami

Penulis

2
Daftar Isi

Sampul………………………………………………………………….1
Kata Pengantar………………………………………………………..2
Daftar Isi………………………………………………………………..3
Bab I Pendahuluan……………………………………………………4
A. Latar Belakang……………………………………………………4
B. Rumusan Masalah……………………………………………….6
C. Batasan Masalah…………………………………………………6
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………6
E. Manfaat Penelitian……………………………………………….6
Bab II Pembahasan……………………………………………………8
A. Pengertian Pencemaran Air……………………………………..8
a. Pengertian Pencemaran Air………………………………….8
b. Penyebab Pencemaran Air…………………………………..9
c. Komponen Pencemaran Air…………………………………10
d. Bahaya Dari Polusi Air……………………………………….11
e. Dampak Pencemaran Air dilingkungan sekitar……………12
f. Proses Pencegahan terjadinya pencemaran air………….13
B. Pengertian Pencemaran Tanah………………………………..14
a. Pengertian Pencemaran Tanah……………………………..14
b. Penyebab Pencemaran Tanah..……………………………16
c. Dampak, Solusi dan Penanganan Pencemaran Tanah….17
C. Jenis Jenis Pencemaran………………………………………..21
a. Pencemaran Udara…………………………………………..21
b. Pencemaran Air………………………………………………22
c. Pencemaran Tanah…………………………………………..23
D. Solusi Penanganan Pencemaran Lingkungan……………….23
Bab III Penutup………………………………………………………..26
A. Kesimpulan……………………………………………………….26
B. Penutup…………………………………………………………..26
Daftar Pustaka………………………………………………………..27

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran air tanah dapat meningkat akibat dari pembuangan limbah industri
maupun limbah domestik yang dibuang ke perairan tanpa
pengolahan terlebihdahulu. Air limbah yang belum mengalami pengolahantidak dapat d
igunakan sebagai air bersih karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan
yang diakibatkandari logam-logam berat yang terkandung di dalam airlimbah [1].
Logam berat yang terdapat di dalam air limbahdapat berbahaya bagi lingkungan
karena sifatnya yang toksik akibat dari tingginya kadar ion
logam pada airtersebut [1]. Salah satunya adalah ion logam Mn2+.Keberadaan ion loga
m Mn2+ dalam tanah biasanya bersamaan dengan keberadaan ion besi yang berasal
dari tanah dan bebatuan. Kandungan ion logam Mn 2+dalam air
dapat menyebabkan kekeruhan, korosi,kesadahan dan juga menyebabkan warna keku
ningan pada cucian dan alat plambing [2]. Konsentrasi Mn 2+ 1 mg/L
ditandai air terasa pahit-asam, berbau tidak enak dan berwarna kuning kecokelatan [3].
Pengolahan logam berat yang terdapat dalam air limbah dapat dilakukan dengan
beberapa metode seperti pemisahan membran, koagulasi dan
flokulasi,filtrasi, dan adsorpsi [4]. Metode adsorpsi merupakanmetode yang sering digu
nakan untuk penyerapan logam berat karena efisiensi, operasinya yang
cepat,mudah dan sederhana, ramah lingkungan sertapemakaiannya secara
luas dan tidak terpaku padabeberapa adsorben saja [5].
Adsorben yang sering digunakan dalam adsorpsi diantaranya karbon aktif, silika
gel, dan beberapa jenis adsorben nano partikel non magnetik telah
berhasildikembangkan, dan terbukti mampu mengadsorpsi ion logam berat, antara
lain kitosan, zeolit, dan karbon aktif [5]. Namun kebanyakan dari adsorben
tersediasecara komersial adalah non-
biodegradable danmudah menyebabkan polusi sekunder. Untuk mengimbangi
kekurangan ini, peneliti menggunakan kitosan
dan alginat, keduanya adalah bahanbiodegradable.
Alginat merupakan bioadsorben yang baik untukmengadsorpsi pencemaran di lin
gkungan perairan,serta memiliki sifat biokompabilitas tinggi dankemampuan biodegrad
asi. Gugus karboksil berfungsisebagai situs aktif alginat untuk mengikat ion logam berat.
Kemampuan alginat untuk mengikat ion logam berat telah diteliti dalam penelitian
sebelumnya yang menunjukkan
afinitas yang lebih tinggi untuk ion Pb2+ [6]. Namunpenggunaan alginat dalam enkapsul
asi memiliki kekurangan yaitu sifatnya yang hidrofilik, sehingga untuk meningkatkan
efektifitasnya dapat dikompositkan dengan selulosa, karbon aktif dan juga kitosan [7].

Salah satu kegunaan kitosan adalah afinitasnya dalam menjerap ion


logam berat. Besarnya afinitas kitosan dalam mengikat logam sangat tergantung
darikarakteristik makro-struktur kitosan yang dipengaruhi oleh sumber dan kondisi pada
proses isolasi [8]. Beberapa penelitian mengenai hal tersebut diantaranya: bentuk
serpihan kitosan, afinitasnya terhadap ion logam yang telah diuji coba terhadap ion
logam Cu(II) [9], dan penggunaan kitosan dalam bentuk

4
membran untuk menurunkan kadar logamkrom (Cr) dan nikel (Ni) dalam limbah cair ind
ustri pelapisan logam dengan konsentrasi optimum membran kitosan 2% dan 3% [10].
Modifikasi terhadap alginat kitosan pernah diteliti oleh seorang peneliti pada
campuran alginat kitosan yang disambung silang dengan kalsium klorida(CaCl 2) yang
penggunaanya sebagai mikrokapsul pembawa obat [11]. Selain itu, Xiaofang dkk.
meneliti tentang enkapsulasi magnetit sehingga menjadi komposit CCM untuk
menunjukkan kapasitas adsorpsi terhadap logam Cu(II) dan U(VI) [12].
Penggunaan magnet dalam adsorpsi merupakan konsep yang relatif baru
. Adsorben bisa disisipkan partikel magnetik sehingga mempercepat pengendapandan
adsorben dapat dengan mudah dipisahkan dari air.Berbagai jenis polimer telah
digunakan untuk enkapsulasi nanopartikel magnetik, antara lain dengan poli (D,L-
laktida-co-glikolida) (PLGA), poli(D,Llaktida) (PLA) dan poli
(glikolida) (PGA).Semua jenis polimer ini mempunyai sifatbiocompatible dan biodegrad
able serta mempunyai toksisitas rendah [13].
Magnetik nanopartikel merupakan salah satu fase dari oksida besi yang bersifat
magnetik dan memiliki daya serap yang tinggi. Salah satu contoh
adalahnanopartikel magnet besi oksida (Fe3O4) denganukuran kira-
kira 10 nm menunjukkan sifatsuperparamagnetik. Nanopartikel Fe3O4 tersebut tidak
mempertahankan kemagnetannya apabila efek medan magnet dihilangkan [13]. Sifat
magnet dari adsorben juga dapat mempermudah penyerapan partikel
logamberat [14]. Nanopartikel magnetik denganmemanfaatkan sifat magnetiknya dihar
apkan dapatmeningkatkan daya adsorpsi, lebih efektif dan lebihcepat.
Pada proses adsorpsi terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses
adsorpsi diantaranya jenis, konsentrasi dan pH adsorbat, waktu kontak dankarakteristik
dari adsorben yang digunakan dalam adsorpsi seperti ukuran partikel dan luas
permukaan [15].

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan, maka pada penelitian ini


akan dilakukan penelitian terhadap adsorpsi ion logam Mn 2+ menggunakan
adsorben yang bersifat biodegradable yaitu alginat kitosan dengan enkapsulasi
Fe3O4 yang mempunyai sifat stabil secara kimia dan termal, non-toksik
dan biocompatibledengan sistem tubuh serta mempunyai sifat magnetyang unggul.
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan
komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena
manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola
lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan
lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi
yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat,
kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindah- pindah
(nomad), kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang
terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat
manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin
berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif
dan cenderung merusak lingkungannya.
Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung berarti
kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup
agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya. Daya lenting berarti
kemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan setimbang. Kegiatan manusia amat

5
berpengaruh pada peningkatan atau penurunan daya dukung maupun daya lenting
lingkungan. Manusia dapat meningkatkan daya dukung lingkungan, tetapi karena
keterbatasan kemampuan dan kapasitas lingkungan, tidak mungkin terus ditingkatkan
tanpa batas, sehingga manusia secara sadar ataupun tidak menyebabkan
ketidaksetimbangan atau kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh
pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang
diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan
gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan
awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Lahar dan batu-batu
besar dapat merubah bentuk muka bumi. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari
aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau
kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup
yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula
yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat
aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas makapermasalahan yang perlu dirumuskan a
dalah sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik adsorben magnetik- alginatkitosan?
2. Bagaimana pengaruh variasi massa adsorben,konsentrasi ion logam Mn2+, waktu
kontak, variasi pH terhadap penyerapan ion logam Mn 2+ pada adsorben magnetik-
alginat kitosan?
1.3 Batasan Masalah
Untuk meneliti permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini
akan dibatasi pada beberapamasalah berikut:
1. Alginat dan kitosan yang digunakan adalah aginat dankitosan komersial.
2. Karakterisasi yang dilakukan meliputi karakterisasi gugus fungsi
menggunakan spektrofotometer FTIR, karakterisasi morfologi menggunakan SEM,
analisiskadar logam berat dengan menggunakan SSA.
3. Analisis yang dilakukan meliputi variasi massaadsorben, konsentrasi ion logam Mn2+,
waktu kontak, variasi pH dan kinerja analitik adsorpsi-
2+
desorpsi terhadap efesiensi adsorpsi logam Mn pada adsorben yang dihasilkan.

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diajukan,
tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui karakterisasi adsorben magnetik-alginat kitosan.
2. Untuk mengetahui pengaruh variasi massa adsorben, konsentrasi ion logam Mn2+,
waktu kontak, variasi pH terhadap penyerapan ion logam
2+
Mn padaadsorben magnetik-alginat kitosan.

6
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaatdan memberikan informasi untuk
pendidikan, masalahlingkungan, dan bidang lainnya yang memiliki kaitan keperluan
dengan magnetik-alginat kitosan sebagai adsorben ion logam Mn2+.

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Air

Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika
tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang
bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri,
untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.
Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk
mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk di
dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam- macam limbah dari
berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun
dengan kuantitasnya.
Telah terjadi banyak pencemaran air, misal di Provinsi Banten pencemaran terjadi di
perairan pantai utara Serang yaitu di kecamatan Tirtayasa dimana warga setempat
mengandalkan sungai Ciujung untuk keperluan mandi dan kebutuhan lainnya seperti
pengairan bagi tambak sehingga hasil tambak menjadi tidak optimal. Secara kimiawi,
pencemaran telah terjadi sungai Ciujung karena air sungai sering menjadi hitam dan
mengeluarkan bau menyengat. Hal ini ditenggarai akibat limbah pabrik.
Krisis air juga terjadi di hampir semua Pulau Jawa dan sebagian Sumatera,
terutama kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun
pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari
kurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta
perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Pencemaran air yang terjadi di berbagai
wilayah di Indonesia, seperti beberapa contoh di atas, telah mengakibatkan terjadinya krisis
air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan
penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis
yang makin lama makin parah.

Berdasarkan paparan diatas, artikel bertujuan untuk membahas mengenai pencemaran


air yang makin marak terjadi. Di dalam artikel ini juga akan dibahas sumber, dampak dan
penanggulangan pencemaran air. Diharapakan dengan adanya penjelasan mengenai
dampak pencemaran air beserta cara penanggulangannya, maka akan timbul kesadaran
pada diri kita semua. Pada akhirnya pencemaran dapat dikurangi dan akan didapat sumber
air yang aman, bersih serta sehat untuk dikonsumsi.

a. Pengertian Pencemaran Air


Pencemaran airadalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah
satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan
polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan
terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air
minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi
sebagai objek wisata.

8
Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di definisikan
sebagai: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut
turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan
peruntukannya. (Pasal 1, angka 2).
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah
yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan
sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan
gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan
kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran
air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah
tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara
lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar,
tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air
tanah.
Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan
dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah.
Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik
(plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam
pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-
unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-
unsur kimia merupakan racun yang mencemari air.
Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada
manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman,
konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang,
seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama
gangguan kesehatan manusia/penyakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal
dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air. Secara umum,
sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut:
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar,
tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam
tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Limbah pengolahan kayu
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti
plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik,
seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).

b. Penyebab pencemaran air


Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab pencemaran air
dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain sehingga kualias
air menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum
dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak
langsung.Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga
dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari

9
tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal
dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari
aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari
aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
Selain itu pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda, seperti:
1. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
2. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang
dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan olehpembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.
4. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.

c. Komponen pencemaran air


Jaman sekarang ini manusia telah mengenal banyak sekali jenis-jenis zat kimia.
Sebagian besar sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Seperti pestisida
yang digunakan di pertanian, industri atau rumah tangga, deterjen yang digunakan di rumah
tangga, atau PCBs yang biasa digunakan dalam alat-alat elektronik. Secara umum jenis jenis
bahan buangan dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar
maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi
pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan
koloidal.

2. Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan


Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan
populasi mikroorganisme.
3. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah
logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam
dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang
melimbatkan unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
4. Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung
menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang
volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi
permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan
waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme
tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
5. Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan
atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan

10
dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi
kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.
6. Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air ini
akan dikelompokkan menjadi:
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida).

d. Bahaya dari polusi air


Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang,
penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk.
Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon,
tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau
dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil
lautmuara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat
jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin
mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang
asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak.
Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan
dapat dilihat di Jepang.Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata
terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat
dan meninggal.

Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:


1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
3. Pendangkalan dasar perairan
4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan
penyakit,
juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung
8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
Beberapa contoh polutannya adalah sebagai berikut:
1. Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.
2. Nitrat dan Nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan
proses pembusukan materi organic.
1. Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
2. Residu Pestisida Organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh serangga.
3. Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut

11
minyak.
4. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah
radioaktif.
5. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
6. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
7. Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

e. Dampak pencemaran air di lingkungan sekitar


Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan
hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat
(dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali
(eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya
digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman
air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya,
ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi
atas 4 kelompok, yaitu:
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
3. Dampak terhadap kesehatan
4. Dampak terhadap estetika lingkungan

1. Dampak terhadap kehidupan biota air


Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat matinya
bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air
limbah juga terhambat. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian
organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi
dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak
penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
3. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain:
• Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
• Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
• Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri,
•Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.
4. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka
perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang

12
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah
minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.
Penanggulangan terjadinya pencemaran air
Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai
atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar
bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan
kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk
keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis
yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan
lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat
diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah
membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi
kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak
membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara
sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak
menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan
mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena
senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam- logam
berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni
organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang
mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-
logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri.
Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah
industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.

f. Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses


penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.
Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan, diantaranya melalui menjaga air tanah agar tetap
bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau
ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain
yang dapat menimbulkan pencemaran

4. Memperluas gerakan penghijauan


5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup
sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya

13
7. Melakukan intensifikasi pertanian
Kendala dalam mengatasi pencemaran air:
1. Kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk membuang sampah pada
tempatnya
1. Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan
2. limbah – limbah yang tidak diolah oleh manajemen pabrik dengan baik,
sehingga
3. mencemari lingkungan sekitar
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai pencemaran lingkungan.

B. Pengertian Pencemaran Tanah


a. Pengertian Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah merupakan salah satu masalah lingkungan serius yang dihadapi
oleh planet kita. Bahan kimia buatan manusia dapat dengan mudah memasuki dan mengubah
lingkungan alami tanah, memberikan dampak negatif pada ekosistem dan kesehatan
manusia. Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan kita,
dan berikut adalah beberapa informasi dan cara yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi
pencemaran tanah.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan
tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan
teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat
fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.”
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam
PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah
berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Ciri-ciri Pencemaran Tanah:

1. Kehilangan Kesuburan
2. Keasaman pH tanah tidak seimbang
3. Bau busuk
4. Kering
5. Adanya kandungan logam berat dan sampah anorganik pada tanah

14
Penyebab pencemaran Tanah:

1. Sisa Pestisida dari Pertanian


Pestisida yang digunakan dalam pertanian dapat meresap ke dalam tanah,
mengancam struktur ekosistem.
2. Limbah Deterjen
Pembuangan limbah deterjen langsung ke tanah dapat mengandung bahan kimia
berbahaya.
3. Pengikisan Lapisan Humus
Air dapat mengikis lapisan humus, mengurangi kesuburan tanah.
4. Deposit Senyawa Asam
Hujan asam menghasilkan senyawa asam yang merusak tanah.

Cara yang bisa dilakukan untuk menanggulangi pencemaran tanah:

1. Pengurangan Penggunaan Plastik

Sobat SMP, kita bisa berkontribusi dengan mengurangi pemakaian plastik dan
membuangnya dengan benar agar tidak mencemari tanah dan air.

2. Daur Ulang Sampah

Melalui daur ulang, kita dapat mengurangi jumlah sampah plastik, logam, kaca, dan
karet yang mencemari tanah.

3. Penanganan Limbah Deterjen

Menampung limbah deterjen dalam bak penampungan untuk proses pengendapan


dan penjernihan sebelum dibuang.

4. Pemeliharaan Lapisan Humus

Sobat SMP dapat berpartisipasi dalam menjaga kelestarian tumbuhan untuk


melindungi lapisan humus tanah.

5. Remediasi dan Bioremediasi

Menanggulangi pencemaran tanah bisa menggunakan metode remediasi on-site, off-


site dan bioremediasi. Berikut pengertiannya:

 Remediasi on-site:

Pembersihan di lokasi pencemaran dengan langkah-langkah seperti pembersihan


dan venting (injeksi).

 Remediasi off-site:

15
Penggalian tanah tercemar dan membersihkannya di tempat yang aman dengan
bantuan instalasi pengolah air limbah.

 Bioremediasi:

Menggunakan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri untuk mendegradasi zat


pencemar menjadi bahan yang kurang beracun.

b. Penyebab Pencemaran Tanah


Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri,
dan limbah pertanian.
A. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas
kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan
merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di
dalam tanah.
B. Limbah industri
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri
berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya
sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah,
ikan daging dll.
2. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam.
C. Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah/tanaman, misalnya pupuk urea Pestisida pemberantas hama tanaman
misalnya DDT.

c. Dampak, Solusi dan Penanganan Pencemaran Tanah

16
a. Dampak Pencemaran Tanah
Semua hal yang telah mengalami pencemaran pasti ujungnya akan menimbulkan
berbagai dampak yang negatif, tidak terkecuali tanah ini. Jika udara dan air yang tercemar
akan menimbulkan berbagai macam dampak negatif, maka tanah pun juga demikian. Ada
berbagai macam dampak negatif dari adanya pencemaran tanah ini. Beberapa macam
dampak pencemaran tanah antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi kesuburan tanah
Dampak pertama yang akan kita rasakan dari adanya tanah yang tercemar
pastinya akan menurunkan kesuburan pada tanah itu sendiri. seperti yang kita
ketahui sebelumnya bahwasannya tanah ini pada dasarnya mempunyai
keunggulan. Salah satu keunggulan tanah adalah mempunyai nilai kesuburan
sehingga banyak tanaman bisa hidup dengan subur.
Namun ketika tanah ini sudah tercemar dengan berbagai macam zat yang
merugikan (baik zat kimia maupun non kimia), hal ini akan menurunkan tingkat
kesuburan tanah tersebut. Tanah akan menjadi tidak subur karena zat- zat
polutan sudah merusak jaringan kesuburan tanah tersebut. Akibatnya, banyak
tanaman yang tidak akan bisa tumbuh dengan baik.
2. Membuat tumbuh- tumbuhan dan makhluk hidup lainnya mati
Masih serangkaian dengan dampak pencemaran tanah yang akan
menurunkan tingkat kesuburan. Hal ini juga akan berakibat pada masa hidup
tanaman. Tamanan yang awalnya tumbuh dengan subur, lama- kelamaan akan
menjadi layu, bahkan akan mati.
Selain tanaman, pencemaran pada tanah ini juga akan berdampak pada
makhluk hidup lainnya (seperti binatang dan manusia). Zat- zat polutan yang ada
di dalam tanah akan masuk ke dalam janrungan tumbuhan. Dan ketika tumbuhan
tersebut dimakan oleh manusia maupun binatang, maka efek negatifnya dapat
tersalurkan pada binatang atau manusia yang memakan tumbuhan tersebut.
3. Menyebabkan pencemaran pada udara
Pencemaran tanah juga akan berdampak pada pencemaran udara. Hal ini
karena zat- zat yang mencemari tanah tersebut (misalnya sampah) dalam jangka
waktu yang lama akan membuat udara yang ada di sekitarnya menjadi tidak
sehat. Akibatnya udara tersebut menjadi tidak nyaman untuk dihirup. Selain itu,
apabila yang membuat pencemaran pada tanah adalah sampah, maka ketika
akan terjadi proses dekomposisi maka akan menimbulkan bau yang begitu
mneyengat. Dan inilah yang disebut dengan pencemaran udara.
4. Menimbulkan wabah penyakit
Dampak pencemaran tanah yang selajutnya adalah menyebabkan timbulnya
banyak bibit penyakit. Tanah yang tercemar merupakan rumah yang sangat
nyaman bagi patogen- patogen yang menimbulkan banyak penyakit. Hal ini dalam
jangka waktu yang tidak terlalu lama akan menyebabkan berbagai penyakit
datang dan siap menyerang makhluk hidup yang ada dan menempati tanah yang
tercemar tersebut. Yang akan menikmati datangnya penyakit ini tidak hanya
manusia saja, namun juga binatang dan tumbuh- tumbuhan lainnya.
5. Merusak ekosistem

17
Ekosistem merupakan wujud interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungan serta komponen- komponen yang ada di dalamnya (baik komponen
biotik maupun komponen abiotik). Tanah termasuk ke dalam komponen abiotik
sehingga tercemarnya tanah pastinya akan menyebabkan menyebabakn
keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Akibatnya lingkungan menjadi tidak
nyaman dan banyak fungsi yang seharusnya didapatkan justru akan berubah
menjadi suatu wujud kerugian.
6. Merusak keindahan atau estetika
Hal yang pasti terjadi selanjutnya akibat adanya pencemaran tanah adalah
rusaknya nilai keindahan atau estetika lingkungan. Keindahan lingkungan tidak
hanya terdapat pada apa yang kita lihat saja, namun juga apa yang kita dengar
dan apa pula yang kita rasa. Pencemaran tanah akan banyak sekali merusak
nilai- nilai keindahan tersebut.
Tidak hanya itu saja, dan yang paling penting pencemaran tanah ini akan
menyebabkan kondisi lingkungan yang kita tempati menjadi tidak nyaman sama
sekali. Terlebih apabila pencemarah tanah tersebut disebabkan oleh sampah.
Sampah- sampah akan membuat berbagai macam kerugian bagi makhluk hidup.
Selain tidak sedap dipandang mata, sampah juga akan menyebabkan bau yang
sangat menyengat. Ini sungguh tidak nyaman digunakan sebagai tempat
bermukim.
Itulah beberapa dampak dari pencemaran tanah yang dapat kita rasakan.
Selain dampak- dampat tersebut masih banyak lagi dampak yang dapat kita
rasakan baik kita sadari maupun tidak. Oleh karenai itulah kita sebagai manusia
harus menjaga tanah dari berbagai bentuk pencemaran.Menurunnya tingkat
kesuburan tanah akibat buangan sampah plastik, pecahan kaca, logam, dan karet
sulit diuraikan oleh organisme dekomposer dalam tanah.
Dampak Pencemaran Tanah Lainnya :
• Matinya organisme pengurai tanah akibat pembuangan limbah deterjen dan
residu pestisida dalam tanah.
• Menurunnya produktivitas tanah karena terkikisnya lapisan humus dari
permukaan tanah
• Perubahan pH tanah akibat adanya deposit senyawa asam yang berasal dari
hujan asam. Adapun perubahan keasaman tanah ini akan berpengaruh buruk
terhadap penyerapan hara dari tanah oleh tanaman.

b. Penanganan dari Pencemaran Tanah


Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat dipulihkan
dengan metode pengolahan yang disebut dengan remidiasi. Remidiasi yaitu kegiatan
untuk membersihkan permukaan tanah. Sebelum melakukan remediasi, hal yang
perlu diketahui diantaranya:

18
• Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau
tidak.
• Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
• Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
• Jenis tanah.
• Kondisi tanah (basah, kering).
• Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
• Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).

1. Remediasi in situ
Remediasi in situ adalah pembersihan atau pengolahan tanah terkontaminasi di
lokasi. Remediasi in situ lebih murah dan lebih mudah dengan konversi biologi dan
kimia, pemisahan daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya.
2. Remediasi ex situ
Remediasi ex situ adalah pengolahan tanah terkontaminasi digali dan diolah di
suatu unit pengolahan antara lain, dapat dilakukan dengan cara memisahkan bahan
pencemar dengan tanah, penguraian kontaminan dengan mikroba, pemanfaatan
energi panas yang dapat menguapkan kontaminan dari tanah, dan ekstraksi
kontaminan dari tanah. Remediasi ex situ ini jauh lebih mahal dan rumit.
3. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus memperhatikan
temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari
30 : 1, dan ketersediaan oksigen.

c. Pencegahan dari Pencemaran Tanah


Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya
bahan pencemar, antara lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara
lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara
tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk
mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses
pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan
tanah.
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar
sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara
individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman,
sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat
dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian
dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan
mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar
dilakukan proses pemurnian.

19
4. Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau
tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru
dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak
berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.
5. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun
sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
6. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang
dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

d. Kasus Pencemaran Tanah


A. Kilang Minyak Cepu
Kilang minyak Pusdiklat Migas berada di daerah Cepu, kabupaten Blora,
provinsi Jawa Tengah, terletak pada areal seluas + 34 Ha, adalah salah satu
sarana pendidikan dan pelatihan Pusdiklat Migas Cepu yang sampai saat ini
masih beroperasi mengolah minyak mentah (crude oil) milik PT. Pertamina EP
Region Jawa Field Cepu dari lapangan Kawengan, Ledok dan Nglobo.
Kapasitas kilang yang dimiliki rata-rata sebesar 200 m3/hari, dengan
produknya berupa pertamina solvent (pertasol), minyak tanah (kerosene), solar
dan residu.
Limbah minyak akibat tumpahan minyak (oil spill) pada operasi kilang
minyak Pusdiklat Migas berasal dari buangan air yang bercampur minyak saat
penurasan (drain) tangki timbun. Penurasan tangki timbun dilakukan setiap
hari yang fungsinya untuk memisahkan air yang bercampur dengan minyak.
Selain itu limbah minyak akibat tumpahan minyak dapat terjadi pada
saat loading dan unloading di tangki timbun (storage tank), pembersihan
tangki timbun (tank cleaning), pada proses di separator dan pada
pompa feed maupun pompa produk. Minyak yang tumpah bisa berupa minyak
mentah (crude oil) maupun produk.. Sehingga berdasarkan neraca massa arus
minyak kilang Pusdiklat Migas, minyak yang hilang (losses) karena menguap,
tumpah maupun tercecer selama proses produksi rata-rata 0,4% atau 108,38
barrel per bulan atau 17.232,42 liter per bulan.
Berdasarkan PP no 18 tahun 1999 jo. PP no. 85 tahun 1999 tentang
pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), tumpahan minyak di
area kilang termasuk dalam katagori limbah B3 kode D 221, karena sifat dan
konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan
hidup. Sedangkan karakteristik yang termasuk limbah B3 adalah mudah
meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi,
koroif dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Setelah dilakukan penelitian didapat kesimpulan bahwa kualitas tanah
semakin jauh jarak sampel tanah dari outlet limbah maka kualitas tanah
semakin baik yang ditunjukkan dengan kadar minyak yang semakin kecil.

B. Kasus Tambang Minyak Bumi dan Gas Alam Bojonegoro


Tambang Minyak Bumi dan Gas Alam di Kabupaten Bojonegoro yang
terdapat di wilayah kecamatan Kadewan adalah 74 unit sumur meliputi desa
wonocolo 44 sumur dengan kapasitas produksi 25.771 liter/hari, desa
Hargomulyo 18 sumur dengan kapasitas produksi 12.771 liter/hari dan desa
Beji 12 sumur dengan kapasitas produksi 8.249 liter/hari. Pada setiap kegiatan

20
penambangan di sumur bor (cutting) tersebut, terdapat tumpahan minyak pada
lahan sekitar akibat proses pengangkutan minyak, baik melalui pipa, alat
angkut, maupun ceceran akibat proses pemindahan (Nugroho, 2006).
Pada tanah yang tercemar minyak bumi di daerah pertambangan Bojonegoro
mengandung unsure makro yaitu karbon (C) 8,53% (sedang), Nitrogen (N)
0,20% (rendah), Fosfor (P) 0,01% (sangat rendah), Kalium (K) 0,22 % (sedang)
dan kadar TPH yaitu 41.200 mg/kg (Oktavia, 2008). Dari hasil analisis ini, tanah
tidak baik untuk pertanian karena hara N tergolong rendah dan senyawa
hidrokarbon tergolong tinggi (Hardjowigeno, 2003).

C. Kasus pencemaran minyak di Perisaru


Di daerah Perisaru, Lanca kota Braila adalah kota yang terdaftar sebagai
kota dengan polusi hidrokarbon terbesar. Dari data yang didapatkan di daerah
ini, tanah telah tercemar oleh kandungan hidrokarbon, yaitu kandungan dalam
minyak bumi . pada kedalaman 0-20 cm terdapat sekitar 92.000 mg/kg
kandungan hidrokarbon. Kemudian pada kedalaman 20-40 sebesar 82400
mg/kg. pada kedalaman 55-75 cm dan 75-95 cm berturut-turut adalah 41700
mm/kg dan 41000 mg/kg. melihat data ini disimpulkan bahwa TPH(Total
Petroleum Hidrokarbon) yang ada pada tanah tidak sesuai dengan TPH yang
telah ditentukan.

C. JENIS-JENIS PENCEMARAN

2.1. Pencemaran Udara


Pencemaran udara disebabkan oleh asap buanganseperti CO2, SO, SO2
, CFC, CO, dan asap rokok. GasCO2 yang berasal dari pabrik, mesin-
mesin yangmenggunakan bahan bakar fosil dan akibat pembakaran kayu.
Kadar gas
CO2 yang semakin meningkat di udaratidak dapat segera di ubah menjadi oks
igen olehtumbuhan karena banyak hutan dunia yang di tebangsetiap tahunny
a. Ini merupakan masalah global. Bumiseperti di selimuti oleh gas dan debu p
encemar.Kandungan gas CO2 yang tinggi menyebabkan cahaya matahari
yang masuk ke bumi tidak dapat di pantulkan lagi ke angkasa, sehingga suhu
bumi semakin memanas.Inilah yang disebut efek rumah kaca (Green House).
Jika hal ini terus berlangsung, maka es
di kutub akan mencairdan daerah dataran rendah akan terendam air.
Gas CO dapat membahayakan orang yangmengisapnya. Jika proses pe
mbakaran tidak sempurna, maka akan menghasilkan karbon monoksid (CO).
GasCO jika terhirup akan mengganggu pernapasan. Gas ini sangat reaktif
sehingga mengganggu pengingatan oksigen oleh hemoglobin dalam darah.
Jika berlangsungterus menerus, dapat mengakibatkan kematian.
Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak bereaks,
tidak berbau, tidak berasa dan tidakberbahaya. Banyak di gunakan untuk me
ngembangkanbusa kursi, untuk AC, pendingin lemari es danpenyemprot ram
but. Tetapi, ternyata

21
ada juga keburukan dari gas ini. Gas CFC yang naik keatas dapat mencapai
stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O 3), yang merupakan
pelindung bumi dari pengaruh radiasi ultra violet. Radiasi ultra violet dapat
mengakibatkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan
mutasi genetik, menyebabkan kanker kulit dan kanker mata. Jika gas CFC
mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga
lapisan ozon tersebut berlubang yang disebut lubang ozon.
Gas SO dan SO2 juga dihasilkan dari hasil pembakaran fosil. Gas ini
dapat bereaksi dengan gas NO2dan air hujan dan menyebabkan terjadinya
hujan asam.Hujan ini mengakibatkan tumbuhan dan hewan-
hewantanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logammudah berkara
t, serta bangunan-bangunan jadi cepat.

2.2. Pencemaran Air


Pencemaran air terjadi pada sumber-
sumber airseperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan olek
aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika
tidakdapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupunfenomena alam, se
perti gunung meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat,
badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air,
namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab
pencemaran air. Pencemaran ini dapat
disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian,rumah tangga, industr
i, dan penangkapan ikan denganmenggunakan racun. Polutan industri antara
lain polutanorganik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logamberat),
sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan olimerupakan sumber utama
pencemaran air, terutama airtanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik
untukpembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan
lainnya mengakibatkan pencemaran air
tanah.Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-
sisamakanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia
(detergen, batu batere) juga berperan
besar dalam pencemaran air, baik air di permukaanmaupun air tanah.
Polutan dalam air mencakup unsur-
unsur kimia,pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari
air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air.
Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan
penyakit pada manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air
meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi
permukaan air. Di negara-
negara berkembang,seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan
air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan
manusia/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwadi seluruh dunia, lebih
dari 14.000 orang meninggaldunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulka
n olehpencemaran air.
Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalahsebagai berikut :

22
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan
bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang
ditimbundalam tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan,bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Limbah pengolahan kayu
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan
seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan
sampahorganik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).

2.3. Pencemaran Tanah


Pencemaran ini banyak diakibatkan oleh sampah, baik yang organik
maupun nonorganik. Sampah organik dapat di uraikan oleh mikroba tanah
menjadi lapisan atastanah yang di sebut tanah humus. Akan tetapi, sampah
anorganik/nonorganik tidak bisa diuraikan. Bahan pencemar itu tetap utuh
hingga 300 tahun yang akan datang. Zat-zat limbah yang meresap ke tanah
juga tidak dapat hilang dalam jangka waktu yang lama.
Zat-
zat limbah yang masuk ke tanah di serap olehtanaman dan tetap menetap di
dalam tubuh tumbuhan itu,karena tumbuhan tidak dapat menguraikannya. Li
mbahindustri yang mengotori tanah biasanya adalah pupukyang berlebihan d
an penggunaan herbisida sertapestisida. Zat pencemar yang menetap pada t
umbuhanitu, terus berpindah melalui jalur rantai makanan dan jaring-jaring
makanan. Sehingga perpindahan itu menyebabkan adanya zat pencemar
dalam setiap tubuh
organisme yang melangsungkan proses rantai makanan.Hal ini akan menimb
ulkan menurunnya kualitasorganisme, berupa kurangnya ketahanan terhadap
gangguan dari luar.
Selain pencemaran, kerusakan lingkungan jugadisebabkan oleh pengam
bilan sumber daya alam dan pemanfaatannya, serta pola pertanian. Kerusakan
itu antara lain terjadinya erosi dan banjir. Kerusakan lingkungan yang
menimbulkan banyak bencana menimbulkan gagasan untuk mengurangi dan
mencegah terjadinya
kerusakan itu. Manusia berusaha melakukanpenanggulangan kerusakan lingk
ungan dan mengadakan perbaikan terhadap kerusakan itu. Pencegahan
kerusakan lingkungan
dan pengusahaan kelestarian dilakukan baikoleh pemerintah maupun setiap i
ndividu.

D. SOLUSI PENANGANAN PENCEMARANLINGKUNGAN


Pada prinsipnya ada tiga (3) hal yang dapatdilakukan dalam rangka pele
starian, pencegahan, danpenanggulangan kerusakan lingkungan akibatpence
maran, yaitu :
1. Tindakan secara administratif,
2. Tindakan dengan menggunakan teknologi,

23
3. Tindakan melalui edukatif/pendidikan.

a. Tindakan Secara Administratif


Penanggulangan secara administratif dilakukan olehpemerintah, dengan
mengeluarkan berbagai peraturandan undang-
undang. Antara lain peraturan pemerintahanyang disetujui DPR tanggal 25 fe
bruari 1982. Disahkanpresiden tanggal 11 Maret 1982 menjadi UU No. 4 tahu
n1982 yang berisi ketentuan pengelolaan lingkungan hidup ( UULH ). Sebelum
membangun pabrik atau
proyek lainnya, para pengembang diharuskan melakukananalisis mengenai d
ampak lingkungan ( AMDAL ).Analisis dampak dari berdirinya industri tersebut
tujukan kepada pengelolaan santasi secara luas terhadap lingkungan
sekitarnya. Pemerintah juga mengeluarkan
baku mutu lingkungan, yaitu standar yang ditetapkanuntuk menentukan mutu
lingkungan. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan
program yang meliputiberbagai sektor dalam pembangunan berkelanjutanseh
ingga di harapkan pembangunan dapat berlangsung lestari dengan
mempertahankan fungsi lingkunganlestari.
b. Tindakan dengan Menggunakan Teknologi
Penanggulangan secara teknologis, adalah dengancara membangun uni
t pengolahan limbah. Misalnya unit pengolah limbah yang mengolah limbah
cair sebelum dibuang ke lingkungan. Jika pengolahannya menggunakan
mikroba
maka disebut pengolahan secarabiologis dengan menggunakan bakteri peng
urai limbah.

c. Tindakan Melalui Edukatif/Pendidikan


Penanggulangan secara edukatif adalah denganmengadakan kegiatan p
enyuluhan masyarakat untukmeningkatkan kesadaran terhadap pentingnya k
elestarian alam. Masyarakat rumah tangga mempunyai peranan yang cukup
besar dalam pencemaran lingkungan, khususnya air akibat sampah rumah
tangga. Karena itu perlu dipikirkan teknologi sederhana yang dapat diterapkan
kepada masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga secara
swadaya. Sampah rumah tangga secara umum dapat dibagi dua ada sampah
anorganik seperti plastik, gelas dan kaca
serta botol kaleng dansampah organik, seperti sisa makanan, sisa sayuran da
nlain-lain.
Salah satu teknik pengolahan sampah organik rumahtangga adalah men
ggunakan “KERANJANG TAKAKURA”. Keranjang Takakura (Mr.
Takakuraadalah Profesor di Jepang yang sukses melakukanpraktek pengolah
an limbah organik rumah tangga di Jepang) adalah media pengolahan sampah
secara biologi, karena menggunakan bakteri sebagai pengurai
sampah.Keranjang Takakura sendiri adalah keranjang wadah yang biasa
digunakan tempat pakaian kotor sebelum dicuci (rigen) yang umumnya
berkapasitas 50 liter.Berikut ini cara pengolahan sampah
organikmenggunakan metoda keranjang Takakura :

24
1. Cari keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus
tidak bisa masuk) dan tutupnya.
2. Cari doos bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi,
asal bisa masuk ke dalam keranjang. Doos ini untuk wadah langsung dari
bahan- bahan yang akan dikomposkan.
3. Isikan ke dalam doos ini kompos yang sudah jadi.Tebarkan kompos ke d
alam doos selapis saja setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang
sudah jadiini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di
dalam
kompos yang sudah jadi tersebutmengandung banyak sekali mikroba-
mikrobapengurai. Setelah itu masukkan doos tersebut kedalam keranjan
g plastik.
4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke
dalam keranjang. Bahan-
bahan yangsebaiknya dikomposkan antara lain: Sisa makanandari meja
makan: nasi, sayur, kulit buah-buahan.Sisa sayuran mentah dapur: akar
sayuran, batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke
dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil
sampai ukuran 2 cm x 2 cm.
5. Setiap hari bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan
bahan- bahan yang akandikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demik
ianseterusnya. Aduk-aduklah setiap selesaimemasukkan bahan-
bahan yang akan dikomposkan.Bilamana perlu tambahkan lagi selapis k
ompos yangsudah jadi.

Keuntungan metoda pengolahan sampah ini, doos dalam keranjang ini


lama tidak penuhnya, sebab bahan-bahan dalam doos tadi mengempis.
Terkadang komposini beraroma jeruk, bila kita banyak memasukkan kulit jeruk.
Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu
kamar, maka kompos sudahdapat dimanfaatkan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah upayakan agar bekas sayuran
bersantan, daging dan bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan
ke dalam doos.Mengingat starter-nya telah menggunakan kompos yang sudah
jadi, maka MOL (mikroba loka) tidak digunakan.

25
BAB II
PENUTUP

B. Kesimpulan
Persoalan kerusakan lingkungan akibat industri danrumah tangga, khususnya
di Negara berkembang sepertiindonesia sudah sangat kompleks dan sudah
menghawatirkan. Karena itu perlu kesadaran semua pihak untuk turut
menangai pencemaran lingkungan.Pemerintah melalui kebijakan dan aturan
harus mampumengatur industi dalam pengolahan limbah baik cair, kayu dan
udara. Pihak industri pun harus menyadari peranan pencemarannya yang
sangat besar sehingga harus mau membangun pengolahan
limbah. Masyarakat pun harus mempunyai peranan
yang sangat besar dalampengolahan limbah rumah tangga dan lingkungan
Sekitarsehingga kelestarian lingkungan baik, udara, tanahmaupun air dapat
terjaga dengan baik.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak,
zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah
industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
Penanggulangan pencemaran tanah akibsat tumpahan minyak industri dapat
melalui beberapa cara, seperti:
1. Bioremediasi yaitu penanggulangan tumpahan minyak dengan
memanfaatkan mikroba, tanaman enzim atau enzim mikroba
2. Fitoremidiasi yaitu penanggulangan tumpahan minyak dengan
menggunaan tanaman/tumbuhan untuk menyerap, mendegradasi,
menghilangkan, menstabilkan atau menghancurkan bahan pencemar
khususnya logam berat maupun senyawa organik lainnya

C. Saran
Sebaiknya pemerintah dan masyarakat, tidak boleh membuang
sampah sampah sembarangan demi menjaga kelestarian alam kita.

26
Daftar Pustaka

Anonym.2017.”pengertian pencemaran tanah”.http://kakakpintar.com/pengertian-


pencemaran-tanah-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasi/. Diakses pada 11 April
2018,08.48 AM.
Wijaya.2012.”makalah pencemar tanah”.http://thinkwijaya.blogspot.co.id/2012/05/makalah-
pencemaran-tanah.html. diakses pada 11 april 2018,08.50 AM.
Fatma,desy.2016.”5 dampak pencemaran tanah”.https://ilmugeografi.com/ilmu-
bumi/tanah/dampak-pencemaran-tanah”. Diakses pada 11 April 2018,08,52 AM.
Setiawan.2017.”cara pencegahan dan penanggulangan
tanah”.http://ilmulingkungan.com/cara-pencegahan-dan-penanggulangan-
pencemaran-tanah/. Diakses pada 11 April 2018,08.53 AM.
Anonym.2011.”pencegahan pencemaran
tanah”.https://kitaapeduli.wordpress.com/2011/10/09/pencegahan-pencemaran-
tanah/. Diakses pada 11 April 2018,08,55 AM.
Pandisuryadi-berbagi ilmu.blogspot.com/ /karya ilmiah dampak pencemaran air oleh html
Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.416/MENKES/PER/PER/IX/1990 Tentang Syarat-
syarat dan pengawasan air minum, Jakarta. Restorasibumi.blogspot.com/.../cara-
mencegah-pencemaran-air.html-
Soedradjat, R. 1999. Lingkungan Hidup, Suatu Pengantar. Dikti, P & K. Jakarta.
Suratno, F. 1990, Analisis mengenai dampak lingkungan, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
Trihardi, B. 1997. Berbagai kegiatan yang dapat mempengaruhi kualitas air sungai.
Uwityangyoyo.wordpress.com/2012/02/01/menurunnya-kualitas-air-akibat-kerusakan
lingkungan

27

Anda mungkin juga menyukai