Judul Percobaan
B. Tujuan Percobaan
2. Mengetahui adanya gugus amino bebas pada asam amino bebas dan protein
C. Landasan teori
Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino (NH:), sebuah
gugus asam karboksilat (COOH) dan salah satu gugus lainnya, terutama dari kelompok 20
senyawa yang memiliki rumus dasar NH.CHRCOOH. Asam amino termasuk golongan
senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam
organisme, yaitu sebagai penyusun protein oleh ikatan peptida.Asam amino
diklasifikasikan sebagai esensial (indispensable) dan non-essential (dispensable). Asam
amino esensial (AAE) adalah jenis AA yang tidak dapat disintesis sama sekali oleh hewan
atau yang disintesa dalam jumlah yang kurang mencukupi untuk mendukung pertumbuhan
maksimum. Oleh karena itu, AEE harus terdapat dalam pakan. Non-AAE dapat disintesa
dalam jumlah yang cukup di dalam jaringan dan karena itu tidak diperlukan keberadaannya
di dalam pakan (suprayiton, 2017:1).
Asam amino termasuk asam karboksilat yang mengandung gugus amino sekunder -
NH- dalam molekul yang merupakan dari cincin beranggota tiga, empat, lima, atau enam.
Asam amino ini sebenarnya adalah turunan dari heterogen nitrogen bagian jenuh, aziridine,
azetidine, azolidine (pyrrolidine) dan azinane (piperidine) atau senyawa heterosiklik lain
yang lebih kompleks. Dalam kebanyakan makanan, sekitar 99% asam amino terikat dalam
protein dan peptida. Sisanya (sekitar 1%) adalah asam amino bebas. Ada sejumlah besar
asam amino bebas dalam makanan di mana enzim proteolitik protein terhidrolisis selama
pembuatan atau penyimpanan. Sejumlah besar asam amino bebas dapat ditemukan di
beberapa keju, bir, dan anggur (Nur,2019:50).
Mutu protein dintentukan oleh jenis dan proporsi protein yang dikandungnya. Protein
yang bermutu tinggi adalah protein banyak yang mengandung semua jenis asam amino
Essensial dalam proporsi yang sesuai untuk ertumbuhan manusia. Terdapat 15 jenis asam
amino yang terdiri dari 9 jenis asam amino essensial yaitu histidin, treonin, ariginin,
metionin, valin, fenilalanin, isoleusin, leusin, dan lisin serta 6 asam amino essensial yaitu
asam asparat, asam glutamate, serin, glisin, alanin, dan tirosin. Asam amino essensial yang
dominan adalah lisin, leusin, valin, dan isoleusin. Sedangkan asam amino non essensial
yang lebih dominan yaitu glutamat, asparat, dan alanin (Wenno,2022).
Asam glutamat merupakan komponen penyusun alami dalam hampir adalah semua
bahan makanan yang mengandung protein yang tinggi, dan menciptakan protein
karakterisitik aroma dan rasa pada bahan (AAE) pangan [23]. Asam amino ini sangat
penting kurang dalam pengolahan makanan, karena menimbulkan rasa enak dan lezat.
Asam skor asa glutamat mengandung ion glutamat yang dapat di dapat merangsang
beberapa tipe syaraf pada lidah manusia. bermanfaat mempercepat penyembuhan luka pada
usus, meningkatkan kesehatan mental serta meredam depresi. Alanin merupakan asam
amino dengan gugus R nonpolar yang digunakan sebagai prekursor glukogenik dan
pembawa nitrogen dari jaringan permukaan untuk ekskresi nitrogen (Lalopua,2022).
Sebagian besar asam amino dapat disintesis oleh suatu organisme dari "kumpulan"
senyawa organik. Salah satu cara sintesis tersebut adalah konversi asam amino yang ada
secara berlebihan menjadi asam amino yang dinginkan melalui reaksi transaminas tidak
semua asam amino dapat diperoleh melalui interkonversi dari asam amino lain atau melalui
sintesis dari senyawa lain dalam sistem hewan. Asam amino yang diperlukan untuk sintesis
protein dan tidak dapat disintesis oleh organisme harus ada dalam makanan. Senyawa
tersebut disebut sebagai asam amino esensial. Asam amino mana yang esensial tergantung
pada spesies hewan dan bahkan pada perbedaan individu (Fessenden, 1979: 851).
Analisis protein dengan metode kualitatif berfokus pada identifikasi asam amino yang
terkandung di dalamnya. Triptofan dapat diidentifikasi dengan metode uji Hopkins Cole
dan Xanthoproteic (Subroto,2020).
D.alat dan bahan
1.alat
2.Bahan
c. Uji xantroproteat
b. Uji Amfoterik
3. Uji Xanthoproteat
G.Pembahasan
Asam amino adalah sebuah organik yang mengandung gugus amino sebuah gugus
amino karboksilat dan salah satu gugus lainnya terutama dari kelompok 20 senyawa yang
memiliki rumus dasar asam amino esensial adalah jenis yang tidak dapat disintesis sama
sekali oleh hewan atau yang disintesis sama sekali dalam jumlah yang kurang mencukupi
untuk mendukung pertumbuhan maksimum(suprayiton,2017:1).
Terdapat 15 jenis asam amino yang terdiri dari 9 jenis asam amino esensial yaitu
asam asparat glutamate, Serin, glisin, alamin ,lisin ,leusin Valin, dan isoleusin sedangkan
asam amino esensial yang lebih dominan yaitu glutamat asparat dan alanin (Wenno,2022).
A.Uji Kelarutan
Kelarutan protein dapat diartikan sebagai properti nilai N protein makanan yang larut
dalam kondisi tertentu kandungan protein dipengaruhi oleh komposisi asam amino berat
molekul dan kepolaran asam amino tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui
kelarutan dari asam amino prinsip dasar dari percobaan ini mengetahui adanya endapan
mengetahui kelarutan dan warna larutan sedangkan prinsip kerjanya yaitu memasukkan,
mengukur, meneteskan dan menimbang dan pengujian.
Hasil percobaan dari uji kelarutan ini yaitu dari 3 tabung dengan hasil yang sama
yaitu larutan berwarna kuning jernih dan bersifat netral.
Adapun persamaan reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut.
Sesuai dengan teori glisin merupakan asam amino yang bersifat nonpolar yang tidak
larut dalam solusi kutub hal ini terdapat jelas dengan keadaan di mana glisin adalah asam
amino yang paling sederhana sehingga glisin dapat dengan mudah menyesuaikan dengan
berbagai keadaan (Tanda,1996).
B.Uji Amfoterik
Dalam kimia amfoter merujuk pada zat yang dapat bereaksi sebagai asam atau basa
hal ini dapat terjadi karena suatu zat memiliki dua gugus asam dan basa sekaligus atau
karena zat tersebut memang mempunyai kemampuan seperti itu tujuan dari percobaan serta
prinsip kerja dalam prinsip dasar sama dengan prinsip dasar pada uji kelarutan di atas
Hasil dari percobaan ini menggunakan tiga tabung reaksi yang masing-masing isinya
berbeda pada tabung 1 berisi 1 mL tirosin + 1 mL air suling + 1 mL NaOH 10% + diuji
dengan lakmus dengan hasil larutan berwarna jernih dan larutan bersifat basa. Pada tabung
2 berisi 1 mL tirosin + 1 mL air suling + 1 mL NaOH 10% + 10 tetes Hcl diuji dengan
lakmus larutan berwarna bening dan terdapat gelembung pada bagian atas larutan bersifat
asam dan pada tabung 3 berisi 0,1 gram kasein + 15 mL air suling + 1ml NaOH 10% diuji
dengan kertas lakmus larutan bening terdapat fase atas cair dan bawa berwarna putihdan
terdapat gelembung.
Sesuai dengan teori memberikan warna orange dan coklat ketika direaksikan dengan
hno3 warnanya memang tidak sesuai dengan teori yang ada namun diperkuat ketiga
direaksikan dengan naoh larutan tersebut berubah menjadi berwarna kuning(kuchel,2022).
Pereaksi asam adalah untuk menghitung unsur-unsur logam dan metaloid berdasarkan
pada penyerapan observasi radiasi oleh atom bebas pada fase gas tujuan dari percobaan ini
untuk mengetahui adanya gugus amino pada asam amino bebas dan protein adapun prinsip
dasarnya untuk mengetahui adanya gugus amino,prinsip kerjanya yaitu mendinginkan
memasukkan menimbang dan mengukur mengamati
Berdasarkan percobaan yang dilakukan 3 tabung pengamatan yang berisi pada tabung
1 berisi 1 mL larutan glisin + 5 mL HCl pekat + larutan didinginkan +1 mL NaNO 2
berwarna putih pudar terdapat gelembung. Tabung 2 5mL HCl kemudian didinginkan + 1
ml NaNO3 larutan berwarna kuning dan sedikit gelembung. Tabung 3 0,1 gram kasein + 5
mL air suling + 2 mL NaOH 10% + 10 tetes HCl pekat + larutan didinginkan + 1 mL
NaNO2 larutan berwarna putih terdapat gelembung dan terdapat tanda endapan.
D.Uji Xentroproteat
Uji xentroproteat merupakan uji kualitatif pada protein yang digunakan untuk
menunjukkan keberadaan gugus benzena tujuan percobaan ini untuk memahami reaksi
sentroproteal prinsip kerjanya yaitu mengetahui terjadinya uji sentropia prinsip dasarnya itu
memasukkan menimbang mengukur mengamati dan memanaskan berdasarkan hasil
percobaan yang dilakukan pada tiga tahun reaksi tabung 1 berisi kasein tambah 1 mL
NaNO3 pekat dengan hasil larutan berwarna bening dan memiliki endapan tabung 2 berisi
0,1 gram kasein ditambah 1 mili HNO 3 pekat kemudian dipanaskan mendapatkan hasil
larutan pelarut dan terdapat endapan berbusa dan kasein ditambah 1 mL HNO 2 pekat
ditambah dipanaskan tambah 10 tetes NaOH ditambahkan sebanyak 2 kali dan hasil
berwarna kuning pudar dan bersifat asam.
Sesuai dengan teori uji sentropis yang memberikan hasil positif akan membentuk
pengendapan putih yang dapat berubah menjadi kuning dengan adanya pemanasan
(supriyanto,2009).
H. Kesimpulan
a. Asam amino memiliki kelarutan yang halogen seperti yang terjadi pada larutan
glisin dalam tirosin sedangkan protein tidak memiliki kelarutan yang halogen
karena terdapat dua fase dan hasil larutan vaseline kasein sedangkan pada uji
amfoterik bereaksi baik dengan asam maupun basa karena memiliki gugus asam
dan basa karena memiliki gugus hasan dan basa yang dibuktikan dengan kertas
lakmus.
b. Adanya gugus amino bebas pada asam amino bebas dapat dilihat dan ditandai
dengan adanya gelembung pada larutan yang diuji sedangkan pada protein terjadi
pengendapan karena adanya proses pengasaman.
c. Uji xentroproteat yaitu uji kualitatif pada protein yang digunakan untuk
mendeteksi asam amino yang terjadi pada uji ini adalah larutan protein
memberikan warna kuning.
I. Saran
Fesendeng ,R,J,. dan Joan S,F,. ( 1982). Organik Chemistry . Amerika: PWS publishers.
lalopuaV,M, Bernita,B,S dan Fade,f,G,. dkk (2020). Profil Asam Amino Dan Kualitas
Protein Lobster Bumbu( Panulisrus Versicolor) Segar :Jurnal Teknologi Hasil
Perikanan No.01.Vol (02).
Wenno,M,R,. Jusuf ,l,.Martha,L,W,.dkk (2022). Komposisi Kimia Dan Profil Asam Amino
Terasi Udang Asal Desa Namara Kabupaten Kepulauan Paku : Jurnal Teknologi Hasil
Perikanan.