Anda di halaman 1dari 52

TUGAS RANGKUMAN

“TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN”


Dosen Pengampu : IRWAN ABDULLAH S.sos.,MM.

DI SUSUN OLEH :
RESKY KURNIAZARI
105721135821
M21I

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
MANAJEMEN
2023
Rangkuman materi 1
(Organisasi publik, Organisasi nonprofit, Organisasi bisnis)
A. Konsep-konsep stratejik

Konsep-konsep stratejik selalu memberi perhatian serius terhadap perumusan


tujuan dan sasaran organisasi, faktor- faktor yang menjadi kekuatan dan
kelemahannya, serta peluang-peluang dan tantangan yang senantiasa
dihadapi oleh setiap organisasi. Analisis mengenai faktor-faktor ini sangat
berguna dalam merumuskan alternatif-alternatif yang akan memudahkan para
pengambil keputusan tertinggi dalam setiap organisasimemilih alternatif
terbaik.

Pilihan atas alternatif terbaik ini biasanya dilakukan setelah


memperhitungkan konsekuensi-konsekuensi yang akan timbul apabila suatu
alternatif dipilih dan dilaksanakan. Dalam setiap alternatif itu diperhitungkan
pula sejauh mana kadar kompetitif masing-masing yang menguntung- kan.
Masalah kompetisi ini menjadi pusat perhatian dari banyak penulis.

B. Perbedaan organisasi publik & organisasi bisnis

- Organisasi publik

Menurut Nutt dan Backof istilah publik berasal dari bahasa latin “of people”
yang berkenaan dengan masyarakat. Sasaran organisasi publik ditujukan
menghasilkan pelayanan kepada masyarakat, tanpa membedakan status dan
kedudukan.

- Organisasi bisnis

Istilah privat berasal dari bahasa Latin “set apart” (yang terpisah). Sasaran
organisasi bisnis ditujukan pada hal – hal yang ‘terpisah’ dari masyarakat
secara umum. Organisasi privat atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan
untuk menyediakan barang dan jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari
kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan bisnis pasar.
C. Klasifikasi organisasi nonprofit

Klasifikasi umum untuk organisasi :

1. Berdasarkan tujuan

Organisasi pendidikan fokus pada penyediaan pendidikan dan pelatihan.

2. Berdasarkan sumber pendanaan

Organisasi donatur mengandalkan sumbangan dan donasi masyarakat atau


pihak swasta.

3. Berdasarkan struktur hukum

Yayasan organisasi ini sering didirikan dengan tujuan amal dan menerima
dana dari yayasan atau donatur.

D. Voluntarisme dan organisasi profit

- Voluntarisme

Voluntarisme mengacu pada tindakan sukarela atau kerja sukarela yang


dilakukan oleh individu atau kelompok tanpa tujuan mencari keuntungan
finansial. Dengan tujuan amal atau sosial.

- Organisasi profit

Organisasi profit adalah bisnis atau perusahaan yang beroperasi dengan


tujuan utama untuk menghasilkan keuntungan finansial bagi pemilik atau
pemegang saham.

E. Karakteristik organisasi nonprofit

karakteristik organisasi nonprofit

a. Mengumpulkan usaha dan anggota untuk membantu serta


berkolaborasi dengan aksi sosial.
b. Merupakan entitas yang diakui di mata hukum.

c. Lembaga yang tidak berusaha mendapatkan profit atau keuntungan


untuk anggotanya.

d. Memiliki struktur organisasi dan kinerja operasional.

e. Anggota nonprofit umumnya berbasis volunteer/relawan namun ada


juga yang memiliki anggota tetap.

f. Menerima donasi dan pendanaan serta administrasi yang transparan.

F. Fase-fase pertumbuhan organisasi profit

1. Tahap pertumbuhan awal

Organisasi nonprofit dalam fase pertumbuhan awal kehidupan organisasinya


berawal dari ide atau gagasan.

2. Tahap pelembangan

Pada tahapan ini, kebijakan-kebijikan atau aturan-aturan mulai di buat dan


diberlakukan pada seluruh SDM yang ada.

3. Tahap desentralisasi

Pada trahapan ini mulailah terjadi pendistribusian tugas, kewenangan serta


perluasan struktur dalam rangka menuju tujuan organisasi yang didirikan.

4. Tahap koordinasi

Tahap ini merupakan tahap alamiah pengembangan kebutuhan organisasi


dalam menjawab sejumlah tantangan yang muncul dan di hadapi.

5. Tahap pemantapan

Tahap puncak dari seluruh rangkaian tahapan organisasi dalam tahap ini juga
mulai sangat banyak kerjasama dengan pihak lain.
G. Organisasi nonprofit di Indonesia

Di Indonesia, ada banyak organisasi nirlaba atau nonprofit yang beroperasi di


berbagai bidang dan memiliki tujuan sosial atau amal. Berikut beberapa
contoh organisasi nonprofit di Indonesia:

1. Kompak Foundation

2. Greenpeace Indonesia

3. Rumah Zakat

4. Dompet Dhuafa

5. Save the children Indonesia

SOAL

1. Apa perbedaan organisasi publik dan organisasi bisnis?

2. Jelaskan yang di maksud dengan organisasi profit?

3. Sebutkan organisasi nonprofit yang ada di Indonesia?

Jawaban :

1. sasaran organisasi publik adalah ditujukan kepada masyarakat secara


umum, sementara organisasi bisnis atau privat lebih ditujukan pada hal-hal
yang 'terpisah' dari masyarakat secara umum.

2. Organisasi profit adalah bisnis atau perusahaan yang beroperasi dengan


tujuan utama untuk menghasilkan keuntungan finansial bagi pemilik atau
pemegang saham. Fokus utama dari organisasi profit adalah mencapai hasil
keuangan yang menguntungkan, dan keputusan mereka seringkali didasarkan
pada pertimbangan ekonomi dan keuntungan. Contoh organisasi profit
termasuk perusahaan swasta, perusahaan publik, dan bisnis lainnya yang ada
untuk menghasilkan laba.

3. 1. Kompak Foundation

 Fokus: Pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah pedalaman Indonesia.


 Kegiatan: Membantu komunitas lokal dalam pengembangan ekonomi,
pendidikan, dan kesehatan.

2. Greenpeace Indonesia

 Fokus: Perlindungan lingkungan dan kampanye untuk pelestarian alam.

 Kegiatan: Mengadvokasi perlindungan hutan, lautan, dan lingkungan alam


lainnya di Indonesia.

3. Rumah Zakat

 Fokus: Membantu masyarakat yang membutuhkan melalui program-


program kemanusiaan dan sosial.

 Kegiatan: Pendistribusian zakat dan donasi untuk membantu yang kurang


beruntung.
Rangkuman materi 2

(Pengambilan Keputusan)

A. Pengertian pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan


menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa
perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada
beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan
tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif
yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

B. Fungsi dan tujuan pengambilan Keputusan

- Fungsi pengambilan Keputusan

a. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah
baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara lnstitusional
maupun secara organisasional.

b. Sesuatu yang bersifat futuristic, artinya menyangkut dengan hari


depan/masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya
berlangsung cukup lama.

- Tujuan pengambilan Keputusan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk


mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu
dapat berjalan lancer dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien.

C. Teknik pengambilan Keputusan

1. Operational Research/Riset Operasi Penggunaan metode saintifik dalam


analisa dan pemecahan persoalan.
2. Linier Programming Riset dengan rumus matematis. Teori Pengambilan
Keputusan

3. Gaming War Game eori penentuan strategi.

4. Probability Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional


atas hal-hal tidak normal.

D. Macam-macam Keputusan manajemen

Oleh Herbert Simon secara umum membedakan antara tiga jenis keputusan,
yaitu: 1. Keputusan yang terprogram (programmed decision)

2. Keputusan setengah terprogram (half-programmed decision)

3. Keputusan yang tidak terprogram (non-programmed decision).

E. Tahap-tahap pengambilan Keputusan

- Riset, yaitu mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan


keputusan.

- Perancangan, yaitu mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah


tindakan yang mungkin.

- Pemilihan, yaitu menetapkan arah tindakan tertentu dari totalitas yang ada.

F. Model pengambilan Keputusan

1. Model keputusan klasik (classical decision) berpandangan bahwa manager


bertindak dalam kepastian. Pendekatan klasik ini merupakan model yang
sangat rasional utuk pembuatan keputusan manajerial.

2. Model keputusan Administratif Menurut Herbert Simon, manager dalam


pengambilan keputusan menghadapi 3 kondisi:
a. Informasi tidak sempurna, dan tidak lengkap.

b. Rasionalitas yang terbatas (bounded rasionality).

c. Cepat puas (satisfice).

SOAL

1. Apa itu pengambilan Keputusan?

2. Apa saja Teknik dalam pengambilan Keputusan?

3. Jelaskan yang di maksud dengan model Keputusan klasik?

Jawaban :

1. Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan


menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa
perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada
beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan
tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif
yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

2. Teknik yang biasa dilakukan dalam kegiatan manajerial meliputi:

1. Operational Research/Riset Operasi Penggunaan metode saintifik dalam


analisa dan pemecahan persoalan.

2. Linier Programming Riset dengan rumus matematis. Teori Pengambilan


Keputusan

3. Gaming War Game eori penentuan strategi.

4. Probability Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional


atas hal-hal tidak normal

3. Model keputusan klasik (classical decision) berpandangan bahwa manager


bertindak dalam kepastian. Pendekatan klasik ini merupakan model yang
sangat rasional utuk pembuatan keputusan manajerial.
Rangkuman materi 3

(Konsep strategi)

A. akar dari stratejik

Istilah strategi berasal dan kata Yunani strategos atau strategus dengan kata
jamak strategi. Strategos berarti jenderal tetapi dalam Yunani Kuno sering
berarti perwira negara (state officer) dengan fungsi yang luas. Pada abad ke-
5 SM sudah dikenal adanya Board of Ten Strategy di Athena, mewakili 10
suku di Yunani. Hingga abad ke-5, kekuasaan politik terutama politik luar
negeri dari kelompok strategi itu semakin meluas (Momigliano, 1967).
Lamakelamaan strategi memperoleh pengertian baru.

B. Strategi modern

Teori “games” sesungguhnya adalah teori “strategi” (Mc Donald, 1949).


Dalam teori, ada dua atribut yang harus tetap diingat, yaitu keterampilan dan
peluang yang kedua-duanya merupakan kontribusi bagi setiap situasi
stratejik. Situasi stratejik adalah suatu interaksi antara dua orang atau lebih
yang masing-masing mendasarkan tindakannya pada harapan tentang
Tindakan orang lain yang tidak dapat ia kontrol.

C. Elemen-elemen strategi

a. Seni situasional b. tujuan dan sasaran c. produk dan keunggulan kompetitif

d. kebijakan dan program e. destinasi f. sumber daya dan lingkungan

g. program bertindak h. formulasi strategi, arus Keputusan


D. Definisi strategi

Definisi strategi adalah suatu rencana atau pendekatan yang dirancang untuk
mencapai tujuan dan sasaran tertentu dalam sebuah organisasi atau situasi
tertentu. Terdapat beberapa elemen kunci yang perlu dipertimbangkan dalam
merumuskan strategi yaitu :

a. tujuan dan sasaran

b. lingkungan

c. kemampuan internal

d. kempetisi

e. pembuat strategi

f. komunikasi

E. Prinsip-prinsip untuk menyukseskan strategi

1. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya. Jangan membuat


strategi yang melawan arus.

2. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi.

3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua


sumber daya dan tidak mencerai-beraikan satu dengan yang lain

4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan


kekuatannya dan tidak pada titik-titik kelemahannya.

5. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis.

6. Strategi hendaknya memperhitungkan risiko yang tidak terlalu besar.

7. Strategi hendaknya disusun di atas landasan keberhasilan yang telah


dicapai.
8. Tanda-tanda dari suksesnya strategi dinampakkan dengan adanya
dukungan dari pihak-pihak yang terkait dan terutama dari para eksekutif dan
semua pimpinan unit kerja dalam organisasi.

F. Informasi yang di peroleh dari suatu strategi

1. tujuan dan prioritas

2. opsi Tindakan

3. konsekuensi

4. rencana implementasi

5. informasi lingkungan

6. resiko dan pengendalian resiko

7. pengukuran kinerja

8. perubahan dan adaptasi

9. Keputusan etis dan informasi keuangan

G. Strategi dan tanggung jawab sosial

Suatu Strategi selayaknya merupakan respon terhadap harapan masyarakat


dan apa yang menjadi prioritas dalam kelompok masyarakat yang di
layani.Harapan dan kepentingan masyarakat itu di seimbangkan dengan
harapan dan kepentingan dari para eksekutif dan para karyawan organisasi.
Jadi di perlukan keserasian atau harmoni antara kepentingan organisasi dan
kepentingan masyarakat.strategi yang mengabaikan kepentingan masyarakat
tidak akan memberikan hasil yang memuaskan dan yang di kehendaki oleh
para eksekutif.
SOAL

1. Jelaskan definisi strategi?

2. Informasi apa yang dapat di peroleh dari suatu strategi?

3. Sebutkan elemen yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan strategi?

Jawaban :

1. Definisi strategi adalah suatu rencana atau pendekatan yang dirancang


untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu dalam sebuah organisasi atau
situasi tertentu.

2. a. tujuan dan prioritas

b. opsi Tindakan

c. konsekuensi

d. rencana implementasi

3. 1. Tujuan dan sasaran

2. lingkungan

3. kemampuan internal

4. kompetisi

5. pembuat strategi

6. komunikasi
Rangkuman materi 4

(Keputusan strategi)

A. Hakikat Keputusan strategi

Keputusan strategi berarti pilihan stratejik. Pilihan dari beberapa alternatif


stratejik. Pilihan itu berupa ketetapan mengenai aspirasi-aspirasi stratejik
yang realistic, yaitu keinginan yang masuk akal dan dapat direalisasikan.
Pilihan itu sekaligus merupakan pilihan stratejik. Jadi Keputusan stratejik
katanya, antara lain harus dapat menentukan bagaimana hubungan Lembaga
dengan lingkungan , yaitu hubungan yang harus saling memengaruhi satu
dengan yang lain serta mmberikan arah bagi semua kegiatan administratif dan
operasional organisasi.

B. Karakteristik Keputusan strategi

1. Keputusan strategis memiliki proposisi sumber daya utama untuk sebuah


organisasi. Keputusan ini mungkin berkaitan dengan memiliki sumber
daya baru, mengatur orang lain atau merealokasi orang lain.
2. Keputusan strategis berurusan dengan menyelaraskan kemampuan
sumber daya organisasi dengan ancaman dan peluang.
3. Keputusan strategis berurusan dengan berbagai kegiatan organisasi. Ini
semua tentang apa yang mereka inginkan dari organisasi dan tentang apa.
4. Keputusan strategis melibatkan perubahan jenis utama sejak organisasi
beroperasi di lingkungan yang selalu berubah.
5. Keputusan strategis bersifat kompleks.
6. Keputusan strategis berada di tingkat paling atas, tidak pasti karena
berhubungan dengan masa depan, dan melibatkan banyak risiko.
7. Keputusan strategis berbeda dengan keputusan administratif dan
operasional. Keputusan administratif adalah keputusan rutin yang
membantu atau lebih tepatnya memfasilitasi keputusan strategis atau
keputusan operasional. Keputusan operasional adalah keputusan teknis
yang membantu pelaksanaan keputusan strategis. Untuk mengurangi
biaya adalah keputusan strategis yang dicapai melalui keputusan
operasional pengurangan jumlah karyawan dan bagaimana kami
melakukan pengurangan ini akan menjadi keputusan administratif.

C. Komponen-komponen Keputusan stratejik

Komponen Keputusan stratejik yang memberikan makna bagi Keputusan


stratejik yaitu:

1. harus dibuat oleh pembuat Keputusan Tingkat tinggi

2. dibuat untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi

3. dibuat setelah memperhitungkan kemampuan internal

4. memperhitungkan nilai-nilai dan karakteristik pribadi dari pembuat


Keputusan

5. mempertimbangkan lingkungan eksternal

6. ada hubungan antara berbagai variable eksternal dan internal

7. pilihan yang dilakukan atas dasar beberapa alternatif stratejik

8. mengandung makna persaingan atau kompetitif

D. Proses mengambilan Keputusan stratejik

Proses pengambilan keputusan strategis terdapat pada setiap langkah


perencanaan yaitu : 1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, 2.
Merumuskan keadaan saat ini, 3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan
hambatan, 4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
pencapaian tujuan ( Handoko, 1996).
SOAL

1. Apa yang di maksud Keputusan stratejik menurut Baker (1980)

2. Komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam Keputusan stratejik?

3. Jelaskan fase II dalam pengambilan Keputusan?

Jawaban :

1. Baker (1980) memberikan definisi yang sangat sederhana, yaitu Keputusan


stratejik biasanya mencakup persoalan yang bersangkut paut dengan usaha
menciptakan, menghasilkan, mengalokasikan sumber daya.

2. – harus dibuat oleh pembuat Keputusan Tingkat tinggi

- dibuat untuk mencapai tujuan

- dibuat setelah memperhitungkan kemampuan internal

- mempertimbangkan nilai-nilai dan karakteristik pribadi dari pembuat


Keputusan

- mempertimbangkan lingkungan eksternal

3. fase II pengembangan

1. menyimak dengan seksama faktor-faktor yang berpengaruh dalam


lingkungan internal

2. menyimak dengan seksama faktor-faktor yang berpengaruh dalam


lingkungan eksternal

3. menganalisis SWOT lingkungan eksternal.


Rangkuman materi 5

(Visi, Misi, dan Nilai-nilai)

A. Definisi visi

Visi stratejik adalah arah dan aktivitas yang jelas yang dijadikan dokumen
bagi setiap unit organisasi dalam merencanakan dan melaksanakan rencana
itu. Seperti dikatakan oleh Naisbitt (1984), visi stratejik ialah suatu gambaran
yang jelas tentang apa yang ingin dicapai, berikut rincian dan instruksi
tentang setiap langkah untuk mencapai tujuan itu, Jadi harus ditulis. la lebih
merupakan salah satu elemen esensial dari usaha untuk mengarahkan
perencanaan stratejik sehingga sungguh-sungguh berhasil. Beberapa elemen
kunci yang perlu diperhatikan ialah, visi itu han realistik terarah. Relevan
dengan apa yang sesungguhnya diinginkan oleh organisasi dan diyakini
bahwa memang itu bisa dicapai. Jika tidak dipercaya, usaha merumuskan visi
itu sia-sia, la harus menarik dan mampu meningkatkan kesejahteraan sesudah
visi itu tercapai. Visi stratejik hendaknya bisa menyesuaikan diri dengan
gejolak lingkungan, tanpa merubah visi organisasi.

B. Manfaat visi

1. menciptakan minat yang sama

2. menurunkan aktivitas kesehariaan yang monoton

3. memberi peluang dan tantangan

C. Kriteria visi dalam organisasi

Menurut Wibisono (2006) sebuah visi yang baik memiliki beberapa kriteria
sebagai berikut:

1. Menyatakan cita-cita atau keinginan perusahaan di masa depan.


2. Singkat, jelas, fokus, dan merupakan standart of excellence.
3. Realistis dan sesuai dengan kompetensi organisasi.
4. Atraktif dan mampu menginspirasi komitmen serta antusiasme,
5. Mudah diingat dan dimengerti seluruh karyawan serta mengesankan bagi
pihak yang berkepentingan.
6. Dapat ditelusuri tingkat pencapaiannya.

D. Makna visi bagi Perusahaan


1. Visi adalah kunci bagi kepemimpinan,
2. Visi adalah inspirasi bagi kepemimpinan.
3. Visi memberikan legitimasi atas kepemimpinan selagi visi itu memberikan
pembenaran yang masuk akal kepada para petugas di segala tingkat
organisasi agar mereka memberikan energi, talenta, sumber daya, dan
dedikasi bagi pencapaian suatu tujuan atau cita-cita.
4. isi memberikan arahan dan kekuatan bagi kepemimpinan
(sang pemimpin).

E. Strategi menentukan visi

Kusuma (2009) menyatakan bahwa strategi yang dibutuhkan untuk


menentukan visi terdiri dari:

1. Mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang ingin


dikejar. Dalam suatu organisasi, seorang pimpinan atau pihak manajemen
harus memiliki suatu impian yang ingin dicapai. Impian tersebut merupakan
salah satu bentuk motivasi bagi anggota organisasi untuk mencapainya.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu disusun semua kegiatan atau aktivitas
yang harus dilakukan untuk mencapai Impian tersebut.

2. Menetapkan arah yang jauh ke depan (pandangan masa depan). Suatu


organisasi atau perusahaan yang dibangun diharapkan mampu untuk tetap
eksis pada jangka waktu yang lama. Hal ini berarti suatu organisasi atau
perusahaan harus memiliki atau menetapkan arah yang jauh pada masa depan
(jangka panjang). Hal ini berkaitan dengan strategi perencanaan perusahaan
untuk jangka panjang.

3. Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan siapa “kita”, apa yang


“kita” lakukan, dan kemana “kita” mengarah. Untuk dapat melaksanakan visi
yang telah ditetapkan, pimpinan atau pihak Perusahaan sebaiknya
memberikan gambaran yang konkrit dari visi perusahaan. Hal ini dilakukan
dengan tujuan akar anggota organisasi lebih mampu untuk memahami tujuan
jangka pa njang organisasi atau perusahaan.

F. Definisi misi

Encyclopedia Wikipedia menegaskan bahwa misi adalah suatu peryantaan


tentang maksud hadirnya suatu organisasi, pembenaran tentang
kehadirannya. Sedemikian pentingnya misi itu, sehingga Wheelen and
Hunger menyebutnya sebagai common thread yang menyatukan seluruh ak-
tivitas organisasi (Wheelen dan Hunger, 1990), menjelaskan hal-hal yang
sangat fundarnental (Koteen. 1991). Misi juga penting karena suatu
perumusan sasaran vang realistik hanya mungkin dilakukan. Jikalau terlebih
dahulu misi organisasi sudah diidentifikasi (Ansoff dan McDonnell 1990).

G. Karakteristik misi

1. deklarasi sikap

2. berorientasi pada pelanggan

3. deklarasi kebijakan sosial


H. Manfaat misi

a. Menjadi langkah awal dari perusahaan dalam mencapai visinya.


b. Memacu perusahaan untuk membuat inovasi dalam menghadapi sebuah
persaing
c. Menjadi pedoman untuk karyawan maupun perusahaan dalam
mengambil keputusan agar sesuai dengan visi organisasi.
d. Menjadi pedoman bagi perusahaan dalam melakukan perubahan atau
pengembangan perusahaannya.
e. Membantu tenaga kerja atau karyawan baru memahami dengan mudah
tanggung jawab dan tujuan dari perusahaan.
f. Menciptakan situasi dan kondisi perusahaan yang sehat karena memiliki
tujuan besar yang sama.
g. Memberikan dan menerjemahkan tujuan dasar organisasi sehingga dapat
memberikan tolak ukur untuk penggunaan waktu, biaya, dan kinerja
dapat dikontrol dan dievaluasi

I. Konsep nilai-nilai

Ada beberapa dasar atau nilai-nilai yang mempengaruhi perilaku pembuat


keputusan adalah

1. Nilai-nilai politik
Keputusan atau kebijakan negara tidak lepas dari partai politik karena
pejabat-pejabat pengambil keputusan berasal dari partai politik. Dalam
mengambil keputusan dari berbagai macam alternatif yang tersedia maka
dipilih alternatif yang berkepentingan dengan partai politiknya ataupun
kelompok-kelompok klien dari partai politik dan badan atau organisasi yang
dipimpinnya. Keputusan-keputusan yang lahir tidak mustahil dibuat untuk
kepentingan partai politiknya dan digunakan sebagai instrumen untuk
memperluas pengaruh pengaruh politik untuk mencapai tujuan dari kelompok
kepentingan yang bersangkutan.
2. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang dimiliki akan mempengaruhi pengambilan
keputusan khususnya organisasi pemerintah (birokrat). Hal ini disebabkan
karena struktur organisasi yang ada di birokrat memiliki sistim kontrol yang
terorganisasi. Sistim kontrol dapat berupa sanksi yang dapat memaksa
organisasi dibawahnya untuk mengikuti perintah dari organisasi di atasnya.
Hal ini dilakukan dengan berbagai macam alasan antara lain:
a. untuk mempertahankan kedudukan organsasi agar tetap eksis
b. untuk meningkatkan dan memperlancar program-program dan
kegiatan organisasi
c. untuk mempertahankan kekuasaan dan hak-hak istimewa yang
mungkin ada dalam organisasi.

3. Nilai-nilai Idologis
Idologi menjadi pedoman bertindak bagi masyarakat yang menyakininya.
Pada hakikatnya merupakan serangkaian nilai-nilai dan keyakinan yang
secara logis saling berkaitan.
4. Nilai-Nilai Moral
Selain beberapa kepentingan diatas maka ada faktor lain yang memeiliki
pengaruh terhadap pengambilan keputusan yaitu kepentingan umum atau
kepentingan Masyarakat

J. Keterkaitan antara visi, misi dan nilai-nilai

Organisasi Organisasi dewasa ini perlu merumuskan visi yang jelas,


misi yang mendukung pencapaian misi, tujuan nilai nilai yang mudah untuk
dicapai dan strategi organisasi yang mempu di wujudkan. Antara Visi, Misi
dan Perencenaan Strategis memiliki hubungan yang sangat erat dan saling
mabutuhkan. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umumengenai upaya-
upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi, sedangkan
Perencanaan Strategis merupakan proses memutuskan program-program
yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya
yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa
tahun ke depan Dengan demikian porencanaan strategis digunakan untuk
menentukan mewujutkan visi dan misi dan nilai-nilai organisasi dan
membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.

SOAL
1. Jelaskan pengertian visi dan misi?
2. apa fungi visi dan misi?
3. apa keterkaitan visi, misi dan nilai-nilai?
Jawaban :

1. Secara umum, visi merupakan tujuan utama atau main idea dari
didirikannya suatu organisasi atau lembaga dan perusahaan. Intinya, visi
menjadi alasan utama dari dibentuknya lembaga tersebut.

Dan ini sudah mendasar sehingga tidak mungkin sebuah organisasi didirikan
tanpa adanya visi. Sedangkan misi secara umum adalah serangkaian hal yang
dilakukan untuk mencapai sebuah visi. Kedua istilah tersebut, yaitu antara
visi dan misi keduanya saling berkaitan satu sama lain. Dengan tujuan
utamanya secara umum adalah untuk memajukan dan mengembangkan
lembaga, organisasi, atau perusahaan yang dibangun.

2. Visi dan misi memiliki fungsi dan kegunaan tersendiri. Dan ini penting
untuk diketahui. Karena tanpa adanya visi dan misi, organisasi atau lembaga
akan sulit untuk hidup dan berkembang. Nah, berikut adalah ulasan mengenai
fungsi dari visi misi yang penting untuk diketahui.

Untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam sebuah perkumpulan

Sebagai dorongan untuk selalu maju dan berkembang

Untuk menghindari adanya perubahan haluan yang terlalu jauh dari tujuan
awal didirikannya suatu perkumpulan
Untuk senantiasa membuat perkumpulan atau lembaga tetap hidup dan
berkembang

Untuk memudahkan anggotanya yang ingin masuk ke perkumpulan tersebut


sehingga visi misi bisa dijadikan sebagai pertimbangan

3. Misi, Visi dan Nilai adalah landasan strategis suatu organisasi. Misi
adalah pernyataan yang memaparkan tujuan dan nilai organisasi. Misi
mengomunikasikan secara singkat tujuan dari keberadaan bisnis bagi
karyawan, pelanggan dan pemegang saham utama. Pernyataan visi adalah
penjabaran keinginan organisasi di masa depan. Visi menentukan arah,
menyatakan persoalan yang berusaha diselesaikan perusahaan, dan
memandu inisiatif transformasi.

Pernyataan nilai menguraikan prinsip-prinsip tuntunan inti sebuah bisnis.


Pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang disampaikan kepada
karyawan, pelanggan dan pemangku kepentingan lain tentang nilai-nilai
yang dijunjung tinggi oleh perusahaan yang berdampak pada perilaku dan
sikap. Nilai itu bersifat abadi. Nilai itu penuh semangat, yang terlihat dari
bahasanya yang mencerminkan perasaan. Pernyataan nilai kerap
didukung oleh Kode Etik dan/atau Kode Perilaku yang merinci bagaimana
realisasinya.

Pernyataan nilai yang efektif terbentuk dari dorongan staf. Dengan


melibatkan staf dalam proses membuat pernyataan nilai, dapat dipastikan
adanya persetujuan. Perilaku pemimpin juga bernilai penting bagi
penyebaran serta dijunjung tingginya nilai di seluruh aspek bisnis.
Kegiatan membangun tim merupakan cara yang sangat baik untuk
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai perusahaan baik
mendefinisikannya pertama kali, mengulasnya maupun
mengomunikasikannya kepada staf.
Rangkuman materi 6

(Pembuat Keputusan stratejik)

A. Siapa yang membuat Keputusan stratejik?

Pembuat keputusan stratejik ialah Sekelompok individu yang langsung atau


tidak langsung melengkapi penilaian akhir yang dapat digunakan untuk
membuat peringkat dari alternatf-alternatif stratejik yang tersedia sehingga
pilihan stratejik terbaik (strategi) dapat diidentifikasi. Selain istilah pembuat
keputusan, dikenal pula adanya unit pengambilan keputusan (decision
making unit). Unit ini terdiri atas pembuat keputusan (yang mungkin terdiri
atas sekelompok individu) dan mesin yang secara bersama-sama bekerja
sebagai "pemroses informasi" (information processor) yang melaksanakan
fungsi-fungsi: (1) menerima masukan informasi, (2) mengembangkan
informasi, (3) memroses informasi ke dalam intelligence, dan (4)
menghasilkan keputusan. Unit pengambilan keputusan terkecil adalah
seorang pembuat keputusan itu sendiri.

B. Siapa yang tidak boleh membuat Keputusan stratejik?

Dalam studi pengembangan organisasi, diketahui bahwa tidak seorang pun


yang mempunyai kewenangan mengenai suatu bidang lain jikalau ia tidak
memiliki tanggung jawab untuk juga berbuat se- suatu di situ. Seorang yang
menangani masalah kepegawaian tidak da pat membuat keputusan mengenai
pengadaan barang karena ia tidak mempunyai kewenangan bertanggung
jawab mengenai pengadaan barang tersebut. Lain halnya kalau orang tadi
diangkat menjadi anggota dari suatu tim pengadaan barang. Dalam hal
demikian maka la bersama-sama dengan anggota kelompok lain akan
membuat keputusan yang lebih merupakan keputusan konsensus.
C. Siapa pembuat Keputusan stratejik?

Mereka itu ialah CEO (dalam bisnis, Chief Excecutive Officer, dalam sektor
publik, Chief Elected Officer), pejabat-pejabat tingkat atas dalam organisasi,
pada umumnya setingkat dibawah CEO, Gabungan dari mereka itu
merupakan satu kelompok yang disebut Eselon Atas atau Manajemen
Eksekutif Puncak. Mereka itulah yang bertanggung jawab atas suksesnya
suatu organisasi. Kelompok MEP ini oleh Hambrick dan Mason (1984)
merupakan koalisi dominan dalam pengambilan ke- putusan. Namun,
penanggung jawab terakhir bagi keseluruhan kinerja organisasi adalah CEO.

SOAL

1. apa saja peranan seorang CEO?

2. jelaskan unsur utama dalam pengambilan Keputusan kelompok?

3. siapakah yang membuat Keputusan stratejik?

Jawaban :

1. Secara khusus, seorang CEO melaksanakan tiga jenis tanggungjawab


dalam menjalankan manajemen yang efektif, yaitu mengisi peranan kunci,
menampilkan kepemimpinan organisasi, dan berusaha me- ngoordinasikan
proses perencanaan stratejik (Wheelen dan Hunger, 1990).

2. Ada dua unsur yang patut diperhitungkan dalam pengambilan keputusan


kelompok, yaitu (1) membuat keputusan yang lebih dapat diterima, lebih
akseptabel, artinya kebanyakan kelompok cenderung menyetujuinya karena
mereka berperan serta dalam proses pengambilan keputusan itu sendiri; dan
(2) membuat keputusan yang lebih baik. Keputusan yang lebih baik inilah
yang mendekati jawaban yang terbaik terhadap suatu masalah, yaitu yang
bermanfaat sesuai informasi yang diperoleh pada saat proses berlangsung.
3. Mereka itu ialah CEO (dalam bisnis, Chief Excecutive Officer, dalam
sektor publik, Chief Elected Officer), pejabat-pejabat tingkat atas dalam
organisasi, pada umumnya setingkat dibawah CEO, Gabungan dari mereka
itu merupakan satu kelompok yang disebut Eselon Atas atau Manajemen
Eksekutif Puncak. Mereka itulah yang bertanggung jawab atas suksesnya
suatu organisasi.
Rangkuman materi 7

(Kepemimpinan)

A. Pengertian kepemimpinan

Kepemimpinan sering sulit didefinisikan secara tepat. Oleh sebab itu, banyak
orang mencoba memperkenalkan definisinya sesuai versi masing-masing.
Misalnya, Robert Schuller (Hatten dan Hatten, 1988) melihat kepemimpinan
sebagai kekuatan yang menyeleksi mimpi Anda dan sesudah itu menetapkan
tujuan-tujuan Anda. Schuller yakin bahwa dalam diri setiap orang terdapat
potensi kepemimpinan, tetapi sayang banyak orang tidak menyadarinya.
Kepemimpinan, katanya, tidak ada rumusnya sehingga tidak dapat diajarkan.

B. Teori-teori kepemimpinan

a) Teori-teori orang Besar ( Great-Man Theoriy ) Great Man Theory atau


dikenal sebagai teori orang hebat, membuat asumsi, bahwa sifat
kepemimpinan dan bakat-bakat kepemimpinan, dibawa seseorang semenjak
orang tersebut dilahirkan.

b) Teori-teori Sifat ( Trait Theory ) Trait Theory atau yang sering kita sebut
sebagai teori sifat kepribadian ini meyakini bahwa orang yang dilahirkan atau
dilatih dengan kepribadian tertentu, akan menjadikan mereka unggul dalam
peran kepemimpinan.

c) Teori-teori Situasional-Pribadi ( Personal-Situational Theory ) Teori ini


mengawinkanteori orang-besar dengan teorisituasional. Dalam kedua teori
terdahulu, interaksi antara individu dan situasi terlupakan. Teori yang baru ini
menganggap perlu untuk menganalisis karakteristik pribadi seperti sifat-sifat
intelektual dari pemimpin tersebut sekaligus dikaitkan dengan situasi khusus
tempat ia tampil.

d) Teori-teori Manusiawi ( Humanistic Theory ) Teori ini menekankan pada


pertumbuhan dan perkembangan dari suatu organisasi yang efektif dan
kohesif. Kalau manusia adalah organisme yang dapat dimotivasi maka
organisasi justru dapat dimanipulasi dan dikendalikan.

e) Teori-teori Pertukaran (Exchange Theory) Teori ini berpandangan bahwa


sebenarnya interaksi sosial merupakan suatu bentuk pertukaran (a form of
exchange) yang anggota-anggota kelompoknya memberi dan menerima
kontribusi secara sukare- la.

C. Nilai-nilai kepemimpinan

Guth dan R. Tagiuri telah mencoba mengidentifikasi 6 tipe yang penting dan
kecenderungan nilai-nilai dimaksud.

1. Teoretik, yaitu nilai-nilai yang tertarik pada usaha mencari kebenaran dan
mencari pembenaran secara rasional.

2. Ekonomis, yaitu nilai-niizi yang praktis, tertarik pada usaha akumulasi


kekayaan

3. Estetika, yaitu tertarik pada aspek kehidupan yang penuh keindahan,


menikmati setiap peristiwa karena kepentingannyaan sendiri.

4. Sosial, menaruh belas kasihan pada orang lain, simpati, tidak


mementingkan diri sendiri.

5. Politis, berorientasi pada kekuasaan dan melihat kompetisi se bagai faktor


yang sangat vital dalarn kehidupannya.

6. Religius, selalu menghubungkan setiap aktivitas dengan kekuasaan Sang


Pencipta.

D. Atribut kepemimpinan

Beberapa atribut yang dirangkum oleh Gardner (1987) sesuai hasil udi
pustakanya adalah:
1. Vitalitas fisik dan stamina.

2. Inteligensia.

3. Kemauan menerima tanggung jawab.

4. Kompetensi penugasan.

5. Terampil berurusan dengan orang.

6. Ingin berhasil.

7. Kemampuan memotivasi.

8. Keberanian, keteguhan, dan ketahanan pribadi.

E. Hukum kepemimpinan

1) Berkomunikasi adalah hukum yang pertama. Seorang pemimpin perlu


menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk memungkinkan
komunikasi berjalan dengan mulus.

2) mengoordinasikan, dalam arti tahu persis fungsi dan aktivitas apa yang
harus dikoordinasikan, dan apakah orang-orang yang tepat telah
dimanfaatkan sebaik-baiknya.

3) Mengorganisasikan, yaitu menggunakan orang orang yang tepat untuk


menyelesaikan pekerjaan yang telah direncanakan.

4) Memotivasi, Yaitu menciptakan kriteria yang mendorong mereka bekerja


sama, lalu membantu mereka untuk memahami keuntungan-keuntungan yang
akan mereka nikmati dari pekerjaan mereka.

F. Kepemimpinan, kuasa dan wewenang

Seorang pemimpin yang diangkat oleh suatu organisasi mendapat kekuasaan


untuk bertindak, kekuasaan yang disebut oleh French dan Raven sebagai
kekuasaan yang sah, legitimate power (Fiedler dan Chemers, 1974), atau oleh
Bierstedt, sebagai kekuasaan yang dilembagakan, institutionalized power
(Budiardjo, 1983). Pada saat yang bersamaan, pemimpin tadi memiliki
wewenang (authority). Jadi, pada wewenang itu telah melekat kekuasaan
sehingga tepatlah apa yang dikatakan oleh Fayol (1949) bahwa wewenang
adalah hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk menuntut ketaatan
Pada wewenang melekat wibawa. Wewenang yang dimiliki seseorang adalah
konstan sedangkan wibawa merupaka matter of degree Seorang yang
mempunyai wewenang, belum tentu berwibawa dalam menuntut ketaatan
dari orang lain. Jadi, kewibawaan adalah kewenangan yang diterima.
Pemimpin yang dibutuhkan organisasi tentu yang memiliki kekuasaan,
wewenang, dan wibawa.

SOAL

1. mengapa suatu organisasi memerlukan kepemimpinan yang kuat?

2. apa definisi kekuasaan dalam modern dictionary of sociology?

3. apa peran penting kepemimpinan dalam suatu organisasi?

Jawaban :

1. Kepemimpinan yang kuat diperlukan agar organisasi dapat mencapai


sasarannya. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain
untuk melakukan pekerjaannya sesuai dengan sasaran yang diharapkan .
Kepemimpinan adalah sebuah alat/sarana atau suatu proses dalam organisasi
untuk membujuk orang lain agar bersedia melakukan sesuatu secara
sukarela/sukacita dalam mencapai sasaran organisasi.

2. Dalam Modern Dictionary of Sociology, kekuasaan (power) di definisikan


sebagai, "Kemampuan seseorang atau kelompok untuk melaksanakan
keinginan atau kebijakannya, dan mengendalikan memanipulasi atau
memengaruhi perilaku orang lain, apakah mereka ingin bekerja sama atau
tidak"; dan wewenang (authority) diartikan sebagai "Kuasa yang disahkan
atau dilembagakan di dalam suatu masyarakat atau sistem sosial yang lain.
Bentuk kuasa ini dikaitkan dengan status sosial dan diterima oleh anggota
anggota dan sistem sosial itu sebagai yang benar dan sah."

3. kepemimpinan memiliki peran penting dalam mempengaruhi proses


pengambilan keputusan. Kepemimpinan dapat memengaruhi bagaimana
keputusan diambil, serta memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai
dengan tujuan dan prosedur yang ada. Kepemimpinan berbeda dengan
manajemen, namun keduanya memiliki hubungan yang erat. Untuk
menjalankan tugas manajemen secara baik, diperlukan pola kepemimpinan
yang baik pula.
Rangkuman materi 8

(Peran serta dalam pengambilan Keputusan stratejik)

A. Konsep peran serta

Pada dasarnya, pengertian peran serta mencakup pula sikap diam dalam
suatu diskusi atau pertemuan, sepanjang seseorang diundang untuk berperan
serta. Walaupun ia tidak berbicara, ia memahami jalannya diskusi. Dengan
demikian, ia dapat dan sering kali tanpa sadar mengubah sikapnya, yang pada
umumnya ke sikap yang lebih positif. Secara psikologis, kehadiran seseorang
dalam suatu proses pengambilan keputusan, sungguhpun hanya diam, dapat
berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil. Pihak eksekutif akan
sangat berhati-hati mengambil keputusan guna mencegah timbulnya protes
secara tiba tiba.

B. Jenis peran serta

Peran serta tidaklah mutlak menghadirkan seseorang pada proses


keputusan, tetapi lebih tertuju pada proses komunikasi tak terputus antara top
eksekutif dan para pelaksana keputusan melalui arus informasi yang akurat.
Arus informasi seperti ini perlu dipelihara karena miscommunication dan
misinformation akan dapat berakibat kelirunya keputusan stratejik, sekaligus
akan merintangi aktivitas untuk mencapai sasaran. Di sinilah juga terlihat
hubungan yang erat antara pengambilan keputusan dan komunikasi serta
informasi. Hubungan antara teori informasi dan komunikasi telah dicoba
dijelaskan lebih jauh oleh Schramm (1969).

C. Keuntungan peran serta

Setiap kali terjadi peran serta dalam pengambilan keputusan, akan


menghasilkan keuntungan ganda. Keuntungan pertama adalah bagi organisasi
itu sendiri, keuntungan kedua adalah bagi pihak yang berperan serta. Bagi
organisasi, keputusan itu akan lebih baik, lebih bermutu, lebih kuat
kedudukannya, dan mampu bertahan lama karena mendapat dukungan dari
banyak pihak. Semakin banyak peran serta, berarti semakin banyak informasi
yang masuk sehingga kualitas keputusan itu akan lebih baik. Bukan saja
kualitas keputusan yang semakin baik, tetapi kemampuan organisasi
menyelesaikan masalah juga lebih mudah ketimbang jika tidak ada peran
serta (Sashkin, 1976).
D. Pendekatan terhadap peran serta dalam pengambilan Keputusan

Salah satu pendekatan yang paling umum dipakai dalam pengambilan


keputusan stratejik ialah pendekatan kepanitiaan. Panitia ini antara lain dapat
diminta menyiapkan konsep visi, misi, merumuskan kekuatan dan kelemahan
organisasi, serta peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal.

E. Teknik peran serta dalam pengambilan Keputusan

1. sumbang suara

Teknik sumbang saran diperkenalkan oleh Osborn (1957). Ia


mengutamakan demokratisasi dalam menyampaikan pendapat melalui suatu
persidangan yang relatif kecil, apakah itu persidangan kelompok atau panitia.
Osborn mencoba memberi beberapa petunjuk agar sumbang saran dapat
berjalan dengan baik, yaitu tidak dibolehkannya menampilkan kritik sebelum
semua pihak selesai berbicara, semakin banyak pikiran yang masuk semakin
baik peluang harus diberikan kepada setiap orang tanpa kecuali pembicara
berikutnya tidak boleh menanggapi pembicara sebelumnya, tetapi ia harus
menyampaikan pendapat yang baru.

2. Teknik delphi

Teknik Delphi adalah salah satu teknik peran serta dalam pengambilan
keputusan stratejik. Mula-mula dikembangkan oleh Dalkey dan Helmer
(1963) dan diperkenalkan dalam Rand Corporation. Teknik ini menghindari
tatap muka antara peserta dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu,
juga mencegah adanya pembicara vokal yang sering menguasai waktu lebih
banyak daripada peserta lainnya. Teknik Delphi sering kali dipakai pada
tingkat manajemen puncak yang biasanya tidak mempunyai cukup waktu
untuk bertemu satu dengan yang lain. Dengan demikian, dapat juga mencegah
timbulnya konfrontasi langsung dari pandangan yang kontradiktif antara para
pejabat tersebut sehingga harmonisasi hubungan antara mereka dapat
dipelihara.
3. kelompok mutu

Kelompok Mutu atau Gugus Mutu dipandang sebagai salah satu teknik
peran serta pengambilan keputusan terutama pada sektor implementasi, yang
sudah sangat populer; bahkan quality circles diartikan sama dengan
participative decision making groups kelompok pengambilan keputusan
partisipatif (Mohrman dan Lawler, 1989; Crocker et al., 1986; Barra, 1983;
Thompson, 1982). Kelompok mutu termasuk juga dalam golongan peran
serta yang disebut parallel participative structures (struktur partisipatif
paralel), yaitu struktur yang tetap atau temporer yang didirikan untuk
membantu organisasi melaksanakan fungsi yang tidak dapat dilaksanankan
organisasi secara reguler (Mohrman dan Lawler, 1989). Dalam manajemen
Jepang, Kelompok Mutu ini sering dikenal dengan nama Gugus Kendali
Mutu (Quality Control Circle) seperti ditulis oleh Ishikawa (1992) dan yang
juga dimasyarakatkan oleh PPN (1990).

SOAL
1. apa pentingnya peran serta dalam pengambilan Keputusan?
2. sebutkan keuntungan peran serta dalam pengambilan Keputusan?
3. apa sifat dari peran serta dalam pengambilan Keputusan?

Jawaban :
1. Dalam suatu survei, Alutto dan Belasco berkesimpulan bahwa peran serta
dalam pengambilan keputusan terutama sangat penting dalam situasi
decisional deprivation, yaitu suatu situasi ketika keputusan yang dibuat
menyebabkan timbulnya kerugian atau kesulitan bagi orang tertentu. Dalam
kondisi seperti itu, orang yang dirugikan sepatutnya disertakan dalam proses
pengambilan keputusannya. Ditambahkan oleh Corson (1975) bahwa secara
demokratis, mereka yang dipengaruhi oleh keputusan-keputusan yang
bersifat mengatur, mempunyai hak untuk didengar oleh pembuat keputusan.

2. Setiap kali terjadi peran serta dalam pengambilan keputusan, akan


menghasilkan keuntungan ganda. Keuntungan pertama adalah bagi organisasi
itu sendiri, keuntungan kedua adalah bagi pihak yang berperan serta. Bagi
organisasi, keputusan itu akan lebih baik, lebih bermutu, lebih kuat
kedudukannya, dan mampu bertahan lama karena mendapat dukungan dari
banyak pihak. Semakin banyak peran serta, berarti semakin banyak informasi
yang masuk sehingga kualitas keputusan itu akan lebih baik.

3. Sifat dari peran serta ini adalah formal, langsung, dan berjangka lama,
cukup memberi petunjuk tentang pengaruh yang besar terhadap keputusan
yang berhubungan dengan pekerjaan sen diri dari karyawan, misalnya
bagaimana mengorganisasikan pekerjaan atau apa yang akan dikerjakan.
Dampak dan bentuk peran serta ini ternyata dapat meningkatkan
produktivitas. tetapi dampaknya bagi kepuasan kerja hanya 50 persen.
Rangkuman materi 9

(Proses pengambilan Keputusan stratejik)

A. Anatomi proses Keputusan

Felsen (1976) Ketika mengembangkan model proses pengambilan


kleputusan, yakin bahwa model itu dapat bermanfaat untuk menyelesaikan
masalah yang terstruktur dan yang tidak testruktur.Dan dapat mencakup
metode matematik dan Heuristik.Ia menamakan model nya itu sebagai “
anatomi proses keputusan”yang terdiri dari empat langkah yaitu (1) Fase
awal,Identifikasi; (2) Fase Desain ; (3)Pilihan dan pelaksanaanya; (4) Dan
Evaluasi. Sementara itu Mintzberg et al (1976)mengenal 3 fase, Yaitu
Identifikasi,Pengembangan,dan Finalisasi atau seleksi.

B. Model elektik

Model elektik adalah ramuan dari berbagai model dalam proses pengambilan
keputusan.Dijelaskan tentang 4 Fase yang perlu di Tempuh dalam membuat
keputisan stratejik : fase I identifikasi, fase II pengembangan, fase III
penyelesaian, fase IV implementasi dan evakuasi.

C. Inkrimentalisme

Inkrimentalisme telah disinggung di muka, tetapi dalam prosess pengambilan


keputusan stratejik, ia pun memegang peranan yang tidak kecil. Banyak CEO
yang tidak sempat menggarap informasi yang serba lengkap untuk
memungkinkan memilih alternatif yang paling sesuai. Kecuali itu, mereka
tidak ingin membuat suatu keputusan yang bisa fatal, artinya tidak
menghendaki suatu risiko yang besar. Oleh sebab itu, mereka lebih cenderung
mengikuti suatu proses pengambilan keputusan yang melangkah perlahan-
lahan dengan langkah-langkah kecil, sejauh mereka bisa lakukan.
D. Tipe-tipe proses pengambilan Keputusan stratejik

a) Sporadic processes (proses sporadis) Karakteristik dari proses ini adalah


banyak penundaan, banyak ketidakteratursn, informasi yang sangat bervariasi
mulai dari yang sangat meyakinkan sampai dengan yang sama sekali tidak
dapat dipercaya.

b) Fluid processes (proses yang lancar) proses ini kebalikan dari proses
sporadis. Sungguhpun banyak juga negosiasi dilakukan, semua diskusi
dijalankan melalui saluran formal. Banyak pembicaraan direncanakan untuk
dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kerja, komite, sub-komite, badan-
badan, dan semacamnya.

c) Constricted processes (proses terbatas) Proses ketiga ini sangat berbeda


dengan “proses yang lancar” tetapi lebih dekat pada “proses sporadis”.
Sumber-sumber informasi cukup banyak, sangat bervariasi, tetapi kurang
usaha untuk mencari dan mengajar informasi.

SOAL

1. Higgins mengusulkan model pengambilan keputusan stratejik yang


memakai tiga komponen utama, sebutkan tiga komponen tersebut?

2. jelaskan fase I dalam model elektik?

3. mengapa proses pengambilan keputusan stratejik tidak akan persis sama


untuk setiap kasus?

Jawaban :

1. Komponen pertama berupa Rumusan masalah yang sekaligus merupakan


fase pertama.Komponen kedua merupakan fase kedua,Yaitu Identifikasi
sebab-sebab timbulnya masalah atau perumusan yang lebih jelas tentang
adanya peluang atau kesempatan.Komponen ketiga adalah penyelesaian yang
di mulai dengan mencari alternatif dan mengembangkannya dengan
memanfaatkan banyak informasi untuk memungkinkan pihak eksekutif atau
kaolisi manajemen puncak mengadakan pilihan.

2. Fase I : Identifikasi, Fase Identifikasi mencakup beberapa hal


penting.Pertama-tama,Seorang CEO harus memiliki kesadaran akan perlunya
keputusan.Ia juga perlu menyadari perlunya suatu proses yang di tempuh
untuk tiba pada suatu keputusan yang baik.Organisasi tidak dapat membuat
keputusan begitu saja tanpa adanya kesdaran dari pimpinan.Kesadaran itu
timbul mungkin karena CEO tadi sempat mengenali atau mendiagnosis suatu
masalah atau membaca adanya peluang yang akan mendorongnya untuk
membuat keputusan.

3. Proses pengambilan keputusan stratejik tidak akan persis sama untuk setiap
kasus. Karena setiap kasus mempunyai karakter yang berbeda dengan kasus
yang lain. Lagi pula ada yang membutuhkan keputusan cepat, ada pula yang
harus memakan waktu yang lama.
Rangkuman materi 10

(Analisis SWOT)

A. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang


digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang terjadi
dalam proyek atau di sebuah usaha bisnis, atau mengevaluasi lini-lini
produk sendiri maupun pesaing. Untuk melakukan analisis, ditentukan
tujuan usaha atau mengidentifikasi objek yang akan dianalisis. Kekuatan
dan kelemahan dikelompokkan ke dalam faktor internal, sedangkan
peluang dan ancaman diidentifikasi sebagai faktor eksternal.

B. Etika organisasi dan konflik organisasi

Merriam-Webster Dictionary mengartikan konflik yaitu jika ada


ketidakesesuaian atau kepentingan yang berkompetisi atau bertentangan,
terjadilah konflik. Sumber konflik dalam organisasi umumnya disebabkan
oleh sumber daya yang kurang bermutu. Setiap karyawan, setiap unit kerja,
setiap manajer menginginkan pekerjaannya diselesaikan pada waktunya.
Akan tetapi, mengingat sumber daya tidak selamanya tersedia, terjadilah
kompetisi. Kompetisi ini melahirkan konflik yang kadang-kadang
berkepanjangan. Bahkan orang sering memperebutkan unit kerja yang
memiliki sumber daya yang lebiih baik, lebih bermutu, banyak atau
berlebihan, misalnya yang anggarannya selalu jauh lebih tinggi dari unit
lain, ruang kerjanya lebih luas, lebih baik, atau yang dianggap sebagai
tempat yang basah.
C. Lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal, terdiri atas dua factor stratrjik, yaitu peluang


dan ancaman atau tantangan. Higgins mengartikan peluang sebagai situasi
dari faktor-faktor eksternal yang membantu organisasi mencapai atau
bahkan bisa melampaui pencapaian sasarannya sedangkan ancaman adalah
faktor-faktor eksternal yang menyebabkan organisasi tidak dapat
mencapai sasarannya.

D. Karakteristik analisis lingkungan

a. Integrative, system analisis lingkungan hendaknya merupakan bagian


integral dari system pengambilan keputusan stratejik. Mereka yang
bertanggung jawab untuk menganalisis, mengidentifikasi, dan
menginterpretasi data dan kekuatan-kekuatan dalam lingkungan
hendaknya merupakan komponen dari unit pengambilan keputusan
stratejik.
b. Relevan. Relevansi dari analisis lingkungan harus memberi tekanan pada
isu-isu stratejik. Tidak harus sembarang faktor dalam lingkungan
eksternal yang dianalisis.
c. Holistic. Pendekatan yang digunakan hendaknya bersifat menyeluruh,
yaitu bahwa lingkuangan organisasi tidak sebagai kepingan-kepingan.
d. Berkelanjutan. Seperti halnya radar, suatu analisis lingkungan harus
berlangsung terus agar perkembangan yang pesat dalam lingkungan
dapat diikuti dengan seksama. Hanya kalua system analisis itu dilakukan
secara kontinu, para analis dapat mendeteksi Gerakan yang
sesungguhnya dari gejala-gejala dalam lingkungan, dan mampu
mengenali sebab akibat dan Gerakan itu.
E. Ketidakpastiaan

Ketidakpastian adalah kondisi masa depan yang belum dapat


dibayangkan seperti misalnya loncatan inflasi, bencana alam, atau
Tindakan pemerintah yang tiba-tiba. Dalam berbagai kontrak, situasi
seperti itu biasa dikenal dengan istilah force majeure (keadaan memaksa).
Situasi ketidakpastian itu mulai dirasakan apabila para pembuat keputusan
stratejik yakin bahwa mereka tidak mampu membuat presiksi karena
kurrangnya informasi yang kritis atau mereka kurang mampu menganalisis
informasi yang tersedia.

F. Penyebab lahirnya Keputusan buruk

a) Perhatian pada masalah yang salah. Para pengambil keputusan tidak serius
mengidentifikasi inti masalah lalu cepat-cepat mengambil Langkah tanpa
suatu petunjuk yang jelas apa yang mendorong perlunya mengambil
Tindakan kemudian baru terasa bahwa masalah yang diberi pusat perhatian
itu ternyata keliru.
b) Tidak memberi kesempatan peran serta. Para peangambil keputusan yang
menolak peran serta pihak lain sering kali tidak memiliki pemahaman yang
lengkap tentang keputusan yang diambil. Peran serta dan pihak-pihak yang
terkait sangat membantu para pembuat keputusan karena perspektif yang
berbeda-beda yang mereka memiliki akan membuka banyak jalan dalam
memandang keputusan yang akan dibuat.

SOAL

1. Apa singkatan swot menurut Pearce dan Robinson?

2. Sebutkan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki Perusahaan atau organisasi?

3. Cara apa yang dapat di pakai untuk menanggulangi konflik antar


karyawan?
Jawaban :

1. Menurut Pearce dan Robinson SWOT adalah singkatan dari kekuatan


(Strength) dan kelemahan (weakness) intern perusahaan serta peluang
(opportunities ) dan ancaman (threat) dalam lingkungan yang dihadapi
perusahaan. Analisis SWOT merupakan cara sistematik untuk
mengidentifikasi faktor- faktor dan strategi yang menggambarkan kecocokan
paling baik diantara mereka. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu
strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang
meminimalkan kelemahan dan ancaman.

2. Faktor- faktor kekuatan yang dimiliki perusahaan atau organisasi adalah


kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada
pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran. Dikatakan
demikian karena satuan bisnis memiliki sumber keterampilan, produk
andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam
memuaskan kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh
satuan usaha yang bersangkutan.

3. Banyak cara yang diapakai dalam menanggulangi konflik antar karyawan


atau antar unit kerja dalam organisasi. Menurut BerrymanFink konflik
hendaknya tidak tergesa-gesa diselesaikan. Mendengarkan pihak lain
mengemukakan argumentasinya adalah cara yang baik dan sopan. Hindari
interupsi maka diskusi akan berjalan lancar, yang bisa berlangsung berhari-
hari. Jaga objektivitas dan berpegang pada prinsip Kerjasama. Jangan
menganggap diri anda serba tahu karena orang lain juga tentu memiliki
pengetahuan yang mungkin tidak anda miliki.
Rangkuman materi 11

(Alternatif-alternatif stratejik)

A. Pentingnya perumusn alternatif-alternatif

Pengembangan alternatif-alternatif berkaitan dengan usaha untuk


menghasilkan beberapa alternatif, kemudian menilai alternatif- alternatif
itu. Langkah ini sangat penting dalam proses pengambilan keputusan
stratejik karena merumuskan alternatif sesungguhnya berarti menetapkan
beberapa kemungkinan tentang tindakan yang akan ditempuh untuk
mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Seperti yang disesalkan oleh
Alexander (1979) bahwa kebanyakan penelitian tentang pengambilan
keputusan telah melupakan masalah- masalah yang mencakup penggarapan
alternatif-alternatif. Mereka lebih cenderung pada prosedur memilih
alternatif yang tersedia dengan asumsi bahwa semua alternatif telah tersedia.

B. Jenis-jenis strategi alternatif

1. Strategi Pertumbuhan, pada umumnya dipakai oleh CEO yang ingin


maju. Bahkan dalam kondisi lingkungan yang sangat tinggi yang besar dan
mampu menempati posisi kompetitif. Banyak juga rumah sakit yang
demikian, sen ula kecil kemudian sudah mampu bersaing.

2. Strategi Penghematan lebih merupakan kemunduran dan kegagalan dari


pada kemajuan. Strategi ini terpaksa ditempuh karena ada ke- mungkinan
terdapat kesalahan pada strategi yang lalu, ketika sasaran yang dikehendaki
tidak dapat direalisasikan. Bisa juga terjadi bahwa organisasi tidak pernah
merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasarannya sehingga pada saat
menghadapi pengaruh lingkungan yang tidak menentu, para eksekutif tidak
dapat berbuat lain kecuali nengurangi berbagai kegiatannya, melakukan
reorganisasi, dan rasionalisasi. Dalam rangka penghematan itu, CEC
mengarahkan perhatiannya pada peningkatan efisiensi dan konsolidasi
3. Strategi Konsentrasi pada bisnis tunggal adalah strategi yang memusatkan
perhatiannya pada hanya satu jenis kegiatan, seperti PLN, PJKA, Rumah
Sakit Mata, Rumah Sakit Jantung, Rumah Bersalin, Akademi Bahasa Asing,
Akademi Komputer, Rumah Yatim Piatu, atau Rumah Sakit Ginjal. Strategi
konsentrasi ini mempunyai banyak keuntungan dan kekuatan, antara lain
visi, misi, tujuan dan sasarannya lebih terarah, lebih mudah dikelola, tidak
kabur, lebih mudah merigendalikan efisiensi dan efektivitas, dan karena itu
hasilnya lebih jelas kelihatan. Dengan mengkonsentrasikan secara baik
pacia satu jenis aktivitas saja maka organisasi itu akan lebih mampu menaiki
tangga kompetitif.

C. Memilih alternatif strategis

Dalam proses memilih itu, taktik yang perlu ditempuh adalah


menghilangkan satu demi satu alternatif-alternatif yang tidak memenuhi
kriteria. Taktik ini disebut elimination by aspects (Nutt, 1989). Jadi,
pemilihan alternatif hanya dapat dilakukan setelah para eksekutif selesai
mempertimbangkan setiap alternatif dengan masak-masak. Setiap alternatif
pada dasarnya mempunyai kedudukan yang sama karena masing-masing
telah memenuhi kriteria. Unsur kompetitifnya telah diperhitungkan dan
konsekuensi-konsekuensinya juga telan dianalisis. Masingmasing
mempunyai kekuatan dan kelemahan. Dengan demikian, sesungguhnya
CEO dapat menjatuhkan pilihannya pada alternauf yang menurut
pemahaman dari jangkauan rasionalitasnya, itulah yang terbaik, yang paling
atraktif.

SOAL

1. Mengapa pemilihan alternatif stratejik tidak mudah untuk di lakukan?

2. apakah stratejik itu dapat di laksanakan?

3. apa itu strategi kombinasi?


Jawaban :

1. Memilih alternatif stratejik tidaklah mudah karena ada yang tidak dapat
dielakkan. Mungkin kita menganggap bahwa satu alternatif tertentu tepat
untuk dipilih sebab akan mempercepat pertumbuhan organisasi, namun hal
itu dibatas: oleh kebijakan organisasi. Kadang- kadang kebijakan organisasi
mencegah atau melarang eksekutif mengambil satu alternatif tertentu.
Mungkin juga larangan itu berasal dari pemerintah atau dari organisasi
induk Anda yang mungkin letaknya jauh dari lokasi kantor Anda. Larangan-
larangan atau rintangan serupa ini perlu dipantau sebelum mengembangkan
alternatif-alternatif.

2. Jawaban yang sesuai dengan kenyataan terhadap pertanyaan pertanyaan


tersebut diharapkan akan mampu menghasilkan strategi yang relatif tepat
karena tidak mungkin menampilkan strategi yang seratus persen tepat.
Masing-masing kriteria diberi bobot sehingga jumlah seluruhnya adalah
100. Sesudah itu, masingmasing alternatif diberi nilai oleh peserta
pertemuan yang khusus diundang untuk itu Tiap peserta memberi nilal
kriteria untuk setiap alternatif. Nilai yang diberikan oleh masing-masing
peserta tidak boleh melampaui bobot dari masing-masing kriteria Masing-
masing alternatif hanya boleh memiliki nilai maksimum 100, artinya bisa
kurang dari 100. Alternatif yang tertinggi nilainya itulah yang terpilih.
Kriteria tersebut di atas bisa berubah sesuai keperluan dari masing-masing
organisasi.

3. Strategi Kombinasi adalah gabungan dari beberapa strategi yang telah


disebutkan. Hal ini harus dilakukan dengan cermat oleh para eksekutif.
Anda bisa menambahkan lagi strategi yang dianggap lebih sesuai dengan
situasi dan kondisi organisasi Anda. Tetapi, jangan lupa, alternatif-alternatif
stratejik itu baru dirumuskan sesudah bergumul dengan faktor-faktor
eksternal dan dipertemukan dengan kemampuan internal.
Rangkuman materi 12

(Implementasi Keputusan stratejik)

A. Implementasi

Implementasi adalah seperangkat kegiatan yang dilakukan menyusul


satu keputusan Suatu keputusan selalu dimaksudkan untuk mencapai sasaran
tertentu. Guna merealisasikan pencapaian sasaran itu, diperlukan serangkaian
aktivitas Jadi, dapat dikatakan bahwa implementasi adalah operasionalisasi,
dari berbagai aktivitas untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Dalam rumusan
Higgins (1985) Implementasi adalal, rangkuman dari berbagai kegiatan yang
di dalamnya sumber daya manusia menggunakan sumber daya lain untul
mencapai sasaran dan strategi. Kegiatan itu menyentuh semua jajaran
manajemen mulai dari manajemen puncak sampai pada karyawan lim paling
bawah. Dengan kata lain, implementasi adalah satu proses yang terarah dan
berkoordinasi, melibatkan banyak sumber daya.

B. Kebijakan Implementasi

Untuk menjamin bahwa strategi baru itu akan berhasil, diperlukan


kebijakan organisasi yang akan menyiapkan semua fasilitas yang diperlukan
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang timbul selama Implementasi.
Kebijakan itu berkaitan dengan pedoman pelaksanaan, metode kerja,
prosedur peraturan, formulir, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk
memberikan dorongan dan motivasi bagi karyawan dalam menyukseskan
pencapaian sasaran organisasi. Kebijakan itu mengatur batas batas apa yang
di dapat dan yang tidak di dapat di kerjakan dan tindakan-tindakan
administratif mana yang boleh dan tidak boleh dijalankan. Dengan kata lain,
kebijakan diperlukan untuk mencegah timbulnya tindakan independen yang
berarti memelihara ketergantungan satu pada yang lain, memperkecil
keputusan-keputusan zig zag, dan praktek-praktek vang kontradiktif. Masalah
perekrutan tenaga ahli yang dibutuhkan dimasukkan pula dalam kebijakan
tersebut. Di dalam organisasi yang tidak menggunakan pendekatan
manajemen stratejik, masalah perekrutan dan alokasi sumber daya sering
menjadi bagian dari kelajakan tersendin, yang biasanya dikait kan dengan
aktivitas-aktivitas politik.

C. Instruksi

Instruksi adalah suatu perintah, komando, atau pengarahan dengan


metode yang sistematis, yang biasanya diberikan oleh atasan kepada
bawahannya, apakah kepada seluruh jajaran organisasi, kepada kelompok,
atau karyawan tertentu. Para panglima sering menyampaikan instruksi
semacam itu pada upacara-upacara militer. Fresiden, menteri, gubernur,
bupati, wali kota, para CEO lainnya, juga sering memberikan Instruksi,
biasanya tanpa melalui Upacara tetapi dalam bentuk edaran, dan lebih banyak
lagi dalam bentuk lisan. Instruksi bermaksud untuk memperjelas suatu
masalah yang dipersoalkan, yang diikuti dengan petunjuk pelaksanaannya.

Setiap orang yang memberikan instruksi menginginkan agar instruksi


itu ditaati dan dijalankan. Dalam banyak hal, instruksi sering kurang diikuti
dengan kontrol sehingga apa yang dikehendaki dalam instruksi tidak
terlaksana atau terjadi penyimpangan. Ada beberapa petunjuk yang dapat
membantu seseorang dalam memberikan instruksi yang baik. Petunjuk itu
lebih bersifat apa yang sebaiknya tidak dilakukan, disebabkan oleh adanya
reaksi yang disengaja atau tidak disengaja dan yang menerima Instruksi (RIA,
1980).

D. Masalah dalam implementasi strategi

Masalah dalam Implementasi Strategi Dalam suatu penelitiannya terhadap


hampir seratus presiden dan manajer divisi perusahaan, Alexander (1991)
mencoba mengungkapkan beberapa masalah yang sering dijumpai dalam
melaksanakan suatu strategi. Masalah yang paling sering timbul ialah jangka
waktu pelaksanaan. Jangka waktu pelaksanaan ternyata jauh lebih lama
daripada yang direncanakan karena timbulnya banyak masalah baru yang
tidak diantisipasi, tidak diprediksi sebelumnya. Sementara itu, selama
kegiatan implementasi berlangsung, koordinasi tidak berjalan secara efektif,
apalagi banyak karyawan yang tidak memiliki keterampilan yang memadai
untuk melaksanakan kewajibannya.

SOAL

1. Kapan implementasi strategi di anggap sukses?

2. Bagaimana menanggulangi masalah dalam implementasi strategi?

3. Masalah apa yang terjadi dalam implementasi strategi?

Jawaban :

1. Kunci suksesnya implementasi strategi, seperti diungkapkan oleh


Thompson dan Strickland (1992), adalah menyatukan organisasi secara total
untuk mendukung strategi dan melihat apakah setiap tugas administratif dan
aktivitas dilakukan menurut cara yang memadukan secara tepat semua
persyaratan.

2. masalah itu dapat diatasi andaikata kepemimpinan seorang CEO bisa


dipertaruhkan, dalam arti penuh dengan komitmen untuk melaksanakan
keputusan stratejik yang telah dibuat dengan susah payah. Komitmen itu
antara lain berkaitan dengan penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan sasaran yang dikehendaki, pendelegasian wewenang pengambilar
keputusan bagi para pemimpin unit kerja, dan perhatian kepada kultur
organisasi.

3. Masalah dalam Implementasi Strategi Dalam suatu penelitiannya terhadap


hampir seratus presiden dan manajer divisi perusahaan, Alexander (1991)
mencoba mengungkapkan beberapa masalah yang sering dijumpai dalam
melaksanakan suatu strategi. Masalah yang paling sering timbul ialah jangka
waktu pelaksanaan. Jangka waktu pelaksanaan ternyata jauh lebih lama
daripada yang direncanakan karena timbulnya banyak masalah baru yang
tidak diantisipasi, tidak diprediksi sebelumnya.
Rangkuman materi 13

(Manajemen mutu terpadu)

A. Manajemen mutu terpadu

Manajemen mutu terpadu adalah salah satu cara dalam mengatur orang
banyak, atau suatu prosedur dalam hal ini setiap orang berusaha keras
memperbaiki secara terus-menerus memperbaiki jalan menuju suatu
keberhasilan yang dicapai . Dapat pula manajemet mutu diartikan sebagai
suatu pendekatan manajemen yang memusatkan perhatian pada peningkatan
mutu pendidikan melalui peningkatan mutu semua komponen terkait. Di
dalamnya terkandung maksud menyelaraskan usaha-usaha orang banyak
dalam organisasi sedemikian rupa, sehingga mereka menghadapi tugasnya
dengan penuh semangat dan berpartisipasi secara penuh dalam perbaikan
pelaksanaan pekerjaan.

Istilah manajemen mutu dalam pendidikan sering disebut sebagai Total


Quality Manajement (TQM). Aplikasi konsep manajemen mutu-TQM dalam
pendidikan ditegaskan oleh Sallis yaitu Total Qualiy Management adalah
sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus-menerus, yang dapat
memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelangganya, saat ini dan
untuk masa yang akan datang. Definisi tersebut menjelaskan bahwa
manajemen mutu-TQM menekankan pada dua konsep utama.

B. Manfaat manajemen mutu terpadu

Menurut Nasution (2001) manfaat Manajemen Mutu Terpadu dapat


dikelompokkan menjadi dua, yaitu dapat memperbaiki posisi persaingan dan
meningkatkan keluaran bebas dari kerusakan. Total Quality Management
memberikan jaminan bagi pelanggan, bahwa organisasi mempunyai
tanggung jawab tentang kualitas dan mampu menyediakan produk dan jasa
yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka. Sebuah Organisasi yang
memahami mengapa mereka memperkenalkan Total Quality Management
dapat menerapkan suatu system yang fleksibel yang cocok bagi mereka
sendiri dan menyadari manfaat serta keefektifan yang dihasilkan oleh Total
Quality Management.

Total Quality Management yang efektif harus dapat memastikan


bahwa kegiatan-kegiatan bisnis diawasi dan didokumentasikan. Hal ini
memungkinkan setiap orang mengetahui apa yang mereka kerjakan dan
bagaimana mereka mengerjakannya. Sebagai hasilnya, inefisiensi dan
pemborosan dapat ditentukan sasarannya dan kemudian dihilangkan. Manfaat
Total Quality Management yang efektif banyak sekali tetapi hal tersebut
hanya dapat direalisasikan oleh perusahaan yang mengenalinya; terikat erat
dengan Total Quality Management: menyita waktu dan sulit untuk
menerapkan sistem hasil pertimbangan sempurna yang sesuai dengan
organisasi yang dapat memajukan tujuan-tujuan bisnis.

C. Aturan manajemen mutu terpadu

Ombudsman dalam melaksanakan kewenangan mengawasi penyelenggaraan


pelayanan publik memiliki sistem yang disebut Manajemen Mutu Terpadu,
ditujukan untuk mengawasi segala kegiatan dan tugas organisasi dalam
rangka memastikan produk dan jasa yang dihasilkan dapat tercapai dengan
baik dan konsisten sesuai standar yang telah ditetapkan. Peraturan
Ombudsman No. 51 Tahun 2021 berisi ketentuan mengenai bagaimana
manajemen mutu terpadu dilaksanakan dengan membahas mengenai maksud,
tujuan, dan prinsip; perencanaan mutu; pelaksanaan mutu; penjaminan mutu;
pengembangan mutu; penilaian mutu; tata kelola; dan ketentuan lainnya.

SOAL

1. Apa tujuan dari manajemen mutu terpadu?

2. Jelaskan konsep dasar dari manajemen mutu terpadu?


3. Sebutkan prinsip-prinsip manajemen mutu terpadu?

Jawaban :

1. tujuan manajemen mutu terpadu adalah meningkatkan mutu pekerjaan,


memperbaiki produktivitas dan efisiensi. Mengacu tujuan tersebut, TQM
menuntut adanya perubahan sifat hubungan antara pengelola (pemimpin) dan
pelaksana pekerjaan (bawahan). Hubungan yang terbuka antara pimpinan dan
bawahan dapat mengubah perintah dari pimpinan menjadi inisiatif dari
bawahan. Dalam hubungan tersebut tugas pimpinan tidak memberi perintah,
melainkan mendorong dan memfasilitasi perbaikan mutu pekerjaan di dalam
organisasi/ lembaga pendidikan. Mutu yang tinggi adalah kunci untuk
kebanggaan, produktivitas dan kemampuan.

2. Manajemen mutu merupakan alternatif baru yang baik dalm pengelolaan


suatu lembaga pendidikan yang lebih menekan kepada kemandirian dan
kreatifitas sekolah. Konsep ini diperkenalkan oleh Gari Effective School yang
lebih menekan diri pada perbaikan proses pendidikan. beberapa indikator
yang menunjukan karakter dari konsep manajemen ini antara lain yaitu :
pertama, lingkungan sekolah yang aman dan tertib, dua, sekolah memiliki
muni dan target mutu yang ingin berhasil dan tercapai, tiga, sekolah memiliki
kepemimpinan yang baik dan kuat, empat, adanya harapan yang tinggi dari
personel sekolah meliputi kepala sekolah, Guru, dan staf-staf lainnya,
termasuk juga siswa untuk berprestasi, lima, adanya pengembangn stapf
sekolah yang terus menerus sesuai tuntutan IPTEK, enam, adanya
pelaksanaan evaluasi yang terus menerus terhadap berbagai aspek
terhadapberbagai aspek akademik dan adminitratif, pemanfaatkan hasilnya
untuk perbaikan mutu, tujuh adanya komunikasi dan dukungan intensif dari
orang tua dan murid dan masyrakat.

3. 1. Kepuasan pelanggan

2. prinsip kepemimpinan

3. prinsip keterlibatan orang lain

4. pendekatan proses

Anda mungkin juga menyukai