A. Tujuan
B. Pendahuluan
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan
sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan arau kira-kira
lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah sedangkan 45% sisanya terdiri dari sel
darah. Sifat darah diantaranya memiliki tekanan osmotik sebesar 28mmHg, viskositas
sebesar 1,7 pada suhu 37oC dan pH sebesar 7,0 sampai 7,8 (Pearce, 2006).
Darah tersusun atas sel-sel darah dan plasma darah. sel-sel darah tersusun dari
sel-sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan kepingan darah. Plasma
darah terdiri dari fibrinogen dan serum darah. Pengangkutan oksigen dalam darah
dilakukan oleh hemoglobin yang tersusun dari gugus prostetik dan kofaktor Fe2+ dan
senyawa organik non protein yang disebut protoheme adalah turunan dari protofirin
yang tengahnya terdapat Fe2+ (Tim Dosen, 2010)
Dapat dilihat bahwa heme adalah koordinasi kompleks yang terdiri dari ion
besi yang dikoordinasikan menjadi proto-prophyrin yang bertindak sebagai ligan
tetradentat yang dapat dibawa oleh atom besi dari gugus heme. Satu molekul oksigen
pada suatu waktu yang berarti oksigen maksimum yang dibawa kapasitas satu
molekul hemoglobin adalah empat molekul oksigen dalam satu waktu.
Gambar. Molekul Hemin
Gugus heme dengan ligan klorida terkoordinasi yang terikat pada atom besi tersebut
disebut hemin atau heming atau feri klorida heme. Besi yang terdapat pada heming
adalah ion besi ditambah tiga bilangan oksidasi.
Kristal manusia juga dikenal sebagai kristal teichman, karena mereka pertama
kali diisolasi dari darah oleh seorang ahli anatomi medis bernama Ludwig Carol
Teichman pada tahun 1853. Pembentukan kristal manusia digunakan sebagai tes
konfirmasi untuk darah, dan dengan demikian digunakan untuk membedakan noda
darah dan non-darah di TKP. Maka dari itu dilakukan uji ini yang dikenal sebagai uji
teichman.
Alat : Bahan :
1. Mikroskop 1. Darah
2. Gelas objek 2. Asam Asetat Glasial
3. pemanas spiritus 3. NaCl encer (NaCl 0,9%)
4. kaki tiga 4. Zn(OH)2 5%
5. kasa 5. CaCl2 20%
6. Kuvet centrifuge 6. HCl encer
7. Centrifuge 7. Kalium ferosianida
8. Tabung Reaksi 8. kalium rodanida encer
9. kertas saring 9. asam nitrat pekat.
10. Cawan porselin 10.Amonium sulfat jenuh
11. Pengaduk gelas 11.amonium sulfat padatan.
12.Gliserol
13. natrium karbonat padat
14. CH3COOH 2%
15. HNO3 encer
16. AgNO3 encer
17. CuSO4 encer
18. BaCl2 encer
19. NH4 oksalat encer 10%
20. indikator klor phenol merah
D. Metode
b. Tetesi dengan setetes campuran asam asetat glasial dan larutan NaCl
encer
c. Siapkan tabung reaksi berisi campuran asam klorida encer dan sedikit
asam nitrat pekat
Plasma adalah bagian cair dari darah yang tidak mengandung sel-sel darah
tetapi masih mengandung faktor-faktor pembekuan darah. Plasma diperoleh dengan
cara memisahkan sel-sel darah dari darah (whole blood) dengan cara sentrifugasi.
Plasma yang terbentuk memiliki komposisi faktor pembekuan yang berbeda sesuai
dengan jenis antikoagulan yang ditambahkan (Nugraha, 2015). Penambahan 1 ml
Zn(OH)2 5% berfungsi membentuk partikel nano yang lebih besar dengan
mengendapkan [Zn (OH)4]2− pada permukaan yang bermuatan positif. Selanjutnya
disentrifugasi selama 10 -15 menit hingga timbul endapan. Fungsi sentrifugasi untuk
memisahkan partikel atau sel darah dari whole blood, untuk memperoleh plasma
darah. Kemudian disaring endapan yang diperoleh. Filtrat yang diperoleh adalah
plasma, endapannya adalah packed cell.
Gambar 1. Zat sebelum Terkoagulasi
Dalam percobaan ini diperlukan sampel darah. Pada kaca bersih dan
kering ambil beberapa tetes sampel darah baik segar maupun kering.
Tambahkan sejumput kristal natrium klorida ke dalam darah. Fungsi larutan
NaCl encer pada percobaan ini agar terbentuk haemin klorida dan mempercepat
reaksi. Lalu tambahkan beberapa tetes asam glasial ke dalam darah dan diaduk
rata. Setelah itu panaskan campuran tersebut di atas api sampai mendidih.
Pemanasan asam asetat glacial pada percobaan ini bertujuan untuk
menghilangkan kandungan air, menguraikan globulin, dari ikatannya dan
protein bersama NaCl membentuk ikatan hematin klorida. lalu biarkan dingin.
Setelah itu kita tutupi sampel darah dengan penutup dan pastikan tidak ada
gelembung udara. Amati sampel pada mikroskop pada daya rendah dan tinggi.
Dalam uji ini akan menghasilkan gambar sebagai berikut
Ikatan yang mungkin terbentuk dari asam asetat glasial (CH3COOH) dan
klorida saat berikatan dengan elektron Fe yang teroksidasi adalah ikatan
kovalen. Ikatan kovalen terbentuk karena adanya pemakaian elektron bersama
(sharing) antara atom-atom klorida dari reagen Teichmann dengan Fe pada
heme. Ikatan ini merupakan ikatan kimia yang kuat sehingga perlu reaksi reaksi
kimia yang kuat pula untuk dapat memisahkan atom atom dalam ikatan kovalen.
Sedangkan fungsi HNO₃ adalah mengubah Fe²⁺ menjadi Fe³⁺ dengan reaksi
Sedangkan pada tabung kedua, sampel yang diuji dicampur dengan kalium
rodanida yang bertujuan untuk mengikat ion Fe³⁺ dalam darah.
Pada percobaan ini, filtrat yang digunakan adalah filtrat dari percobaan
globulin. Filtrat tersebut ditambahkan dengan (NH4)2SO-4 padat berlebih
sehingga terdapat sedikit endapan yang melayang. Penambahan garam
(NH4)2SO4 (amonium sulfat) yang berlebih ini bertujuan untuk mengikat air
pada protein karena garam bersifat hidroskopis sehingga protein albumin
tersebut dapat mengendap karena protein albumin dapat mengendap pada
amonium sulfat jenuh. Menurut Sloane (2004), albumin adalah protein yang
dapat larut serta dapat terkoagulasi oleh panas dan dapat diendapkan dengan
penambahan amonium sulfat hingga jenuh. Endapan tersebut disaring dan
ditambahkan aquades lalu digojok tetapi dalam larutan tersebut masih terdapat
sedikit endapan yang berwarna merah yang bukan merupakan endapan dari
protein albumin. Endapan dari protein albumin sendiri sudah ikut larut dalam
air (ditandai dengan larutan berwarna bening) karena protein albumin dapat
larut dalam air.
Simpulan
Saran
G. Referensi
Hilman, R.S., Ault K.A., and Rinder H.M. 2005. Hematology in Clinical Practice 4th
ed. The Washington Manual Hematology. New York.
Novara, T. 2009. Perbandingan Antara Laktat Hipertonik dan NaCl 0,9% sebagai
Cairan Pengganti Perdarahan pada Bedah Caesar: Kajian terhadap
Hemodinamik, dan Strong Ions Difference. Tesis. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Pearce C.E. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedic. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Sari, Y. G. 2015. Gambaran Kristal Hemoglobin pada Bercak Darah yang Terpapar
pada Beberapa Zat Pembersih Lantai Domestik Non Karbol. JOM FK. 2(2):
1-11.
Tim Dosen Biokim. 2010. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar : Jurusan Kimia
H. Lampiran
1. Data Pengamatan
No. Percobaan Sampel Perlakuan Hasil Pengamatan
2. Analisis Data
a. Uji Plasma Darah
1. Uji Kristal Darah (Teichman)
Sedangkan pada tabung kedua, sampel yang diuji dicampur dengan kalium
rodanida yang bertujuan untuk mengikat ion Fe³⁺ dalam darah. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut:
Fe³⁺ + 5CN⁻ → Fe (5CN)₃
3. Daftar Gambar
Hasil Uji Pembuatan Plasma Darah Hasil Uji Pembuatan Serum Darah
1. Apa tujuan dilakukan pemanasan dengan asam asetat glacial pada percobaan uji
Kristal darah?
Jawab:
Pemanasan asam asetat glacial pada percobaan uji kristal darah bertujuan untuk
menghilangkan kandungan air, menguraikan globulin, dari ikatannya dan protein
bersama NaCl membentuk ikatan hematin klorida.
2. Apa fungsi larutan NaCl encer pada percobaan uji kristal darah?
Jawab:
Fungsi larutan NaCl encer pada percobaan ini agar terbentuk haemin klorida dan
mempercepat reaksi.
Jawab :
4. Apa tujuan dilakukan pemanasan darah sampai terbakar semua pada uji Fe dalam
haemoglobin?
Jawab :
Sampel darah dibakar hingga menjadi abu dimana proses ini berfungsi untuk
menghilangkan senyawa molekul organik di dalam darah, sehingga hanya
menyisakan unsur organik berupa Fe²⁺ yang kemudian mengalami oksidasi
menjadi Fe³⁺
5. Apakah fungsi campuran HCl encer dengan HNO3 pekat dalam percobaan uji Fe
dalam haemoglobin? Apa nama campuran tersebut?
Jawab :
Fungsi penambahan campuran larutan HCl:HNO₃ (disebut air raja) adalah untuk
mengetahui ada tidaknya ion Fe (mendestruksi darah).
Jawab:
7. Jelaskan secara singkat mengenai penggunaan larutan ammonium sulfat jenuh dan
ammonium sulfat padat pada uji albumin dan globulin serum darah
Jawab:
Jawab:
Salting out adalah proses penambahan larutan elektrolit ke dalam fase air yang
mengandung senyawa organik, penambahan larutan elektrolit ini difungsikan agar
kelarutan senyawa organik dalam air bisa menurun dan juga konsentrasi senyawa
organik dalam fasa organik akan lebih besar dari pada dalam fasa air.
9. Tuliskan reaksi yang mungkin terjadi pada percobaan uji zat non protein dalam
serum darah.
Jawab:
● Uji kalsium
Ca2+ + (NH4)2C2O4 → CaC2O4 + 2NH+
● Uji klorida
Cl– + AgNO3 → AgCl + NO3–
● Uji glukosa
+ 2Cu2+ + 4OH– →O + Cu2O + 2H2O
● Uji ion sulfat
SO42– + BaCl2 → BaSO4 + 2Cl–
Jawab :
11. Mengapa dalam serum darah mengandung glukosa dan asam-asam amino?
Jawab :
Karena serum darah merupakan bagian dari darah, dimana darah merupakan
zat pengangkut yang mengangkut semua zat sisa sisa metabolisme tubuh
sehingga ketika darah dikeluarkan dari tubuh zat lainnya yang dapat larut
dalam darah akan ikut terbawa. Sedangkan, alasan mengapa serum darah
mengandung asam amino adalah karena serum darah terdiri atas protein-
protein.
Semarang, 08 April 2021
Mengetahui,
NIP. NIM.