Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SALIVA

Saliva dihasilkan oleh kelenjar:

 Parotid
 Sublingual
 Submaksilat
 Buccal dan membran mukosa mulut
 Tenggorokan
 Esophagus

Saliva mengandung 99,5% air dan juga material padat seperti:

 Ptyalin (amylase salivaris)


 Protein (mucin/ glikoprotein)
 Senyawa darah dan urin (ammonia, asam amino, urea, asam urat, cholesterol, calcium,
sodium, potassium, magnesium, phosphate, chloride, bikarbonat)

Rerata pH saliva: mendekati 6,8

Calsium phosphat terdapat di enamel dan dentin memelihara enamel dari kerusakan pada pH
normal.

PRAKTIKUM 1: MUCIN

1. Masukkan 5 ml saliva ke dalam tabung reaksI


 Tabung sampel: 5 mL saliva + 2 tetes 0,1 M asam asetat
2. Tambahkan 2 tetes 0,1 ml asam asetat, sebagai kontrol masukan aquadest pada tabung
reaksi yang lain.
 Tabung kontrol: 5 mL aquadest + 2 tetes 0,1 M asam asetat
3. Pisahkan dengan cara disaring, ambil bagian presipitat (diatas kertas saringan) dan lakukan
uji millon dan benedict pada presipitat dan uji molisch pada cairan saliva.

UJI MILLON

a) Ambil sedikit presipitat


b) Tambah 1 mL reagent merkuri sulfat 1%, larutkan ke dalam H2SO4 10%
c) Masak, mungkin terjadi endapan kuning
d) Dinginkan di bawah air ledeng
e) Tambahkan 1 tetes larutan NaNO2 1% lalu panaskan lagi sampai terdapat endapan/ larutan
warna merah (adanya terosin)
UJI BENEDICT

a) Ambil sedikit presipitat


b) Masukkan 5 mL reagent benedict, panaskan
 Menunjukkan adanya gula pereduksi di dalam saliva:
Biru/ tidak berwarna= (-), tidak ada gula pereduksi
Merah bata= (+), ada gula pereduksi

UJI MOLISCH

a) Ambil 2 tetes reagent molisch


b) Masukkan 2 mL larutan saliva, miringkan tabung reaksi
c) Alirkan 4 mL asam sulfat pekat melewati dinding tabung
 Akan terbentuk cincin ungu di dinding tabung.

PRAKTIKUM 2: THIOCYANAT

Sejumlah kelumit ion thiocyanat ada di saliva (seperti di darah dan urin), bentuk awalnya adalah
cyanida (hasil dekomposisi protein) yang didetoksifikasi di hepar lalu bereaksi dengan senyawa sulfat
membentuk thiocyanat.

1. Masukkan 5 mL saliva ke tabung reaksi


2. Tambahkan 5 tetes FeCl3 0,1 M dan 1 tetes HCl pekat
3. Akan terbentuk warna merah dari senyawa ferri phosphate
4. Tambahkan 5 tetes HgCl2 1%
5. Akan terbentuk senyawa merkuri thiocyanat yang tidak berwarna, sebagai kontrol digunakan
air
 FeCl3 akan mengikat SCN- (thiocyanat) dan HCl bekerja sebagai katalis.

PRAKTIKUM 3: INORGANIK SALIVA

1. Ke dalam 15 mL saliva, tambahkan 2 M asam asetat tetes demi tetes sampai tercapai
turbiditas max/ terbentuk endapan
2. Panaskan sampai mendidih dan saring filtrat (dibawah kertas saring) untuk uji clorida,
phosphate, sulfat, dan calcium.
3. Masing-masing uji menggunakan 3 mL filtrat

UJI ION KLORIDA

a) 3 mL filtrat diasamkan dengan asam nitrat


b) Tambahkan beberapa tetes 0,5 M AgNO3 dan akan terbentuk endapan putih AgCl

UJI PHOSPHAT

a) 3 mL filtrat diasamkan dengan asam nitrat


b) Tambahkan 1 mL reagen molibdat, panaskan hingga terbentuk endapan berwarna kuning
jeruk
UJI ION SULFAT

a) 3 mL filtrat diasamkan dengan asam nitrat


 Masukkan kertas lakmus merah, amati perubahan warna pada lakmus.
b) Tambahkan 1 mL BaCl 5%, akan terbentuk endapan BaSO4

UJI ION KALSIUM

a) 3 mL filtrat tambahkan 1 mL ammonium oksalat 4%


b) Akan terbentuk endapan putih kalsium oksalat

PRAKTIKUM 4: PRODUKSI ASAM DARI GLUKOSA OLEH BAKTERI SALIVA

a) Kumpulkan 6 mL saliva yang tidak terstimulasi (saliva dari gerakan minimum lidah, bibir, dan
dagu) ke tabung reaksi, bagi jadi dua bagian besar
b) Bagian satu ditambah 0,4 mL glukosa 1%
c) Bagian lain 0,4 mL air
d) Letakkan kedua tabung pada waterbath dengan suhu 37C kurang lebih satu jam
e) Masing-masing diambil 2 mL, masukkan kedalam tabung reaksi
f) Tambahkan ke dalam masing-masing tabung 3 tetes indikator phenoptalin 1%
g) Titrasi menggunakan NaOH 0,01 M sampai terbentuk warna merah muda selama 30 detik.
ANALISIS AKTIFITAS AMYLASE SALIVARIS DAN EFEKNYA

 Aktivitas -amilase saliva selama mengunyah= 43% dari total karbohidrat makanan yang
dihidrolisis menjadi gula sederhana (glukosa) dan rantai pendek dari pati yang dicerna sederhana
(dextrins).
 Lama paparan saliva menentukan tingkat hidrolisis jenis makanan
 Fase oral menentukan tingkat indeks glikemik bahan makanan
 Aktifitas saliva ditentukan: temperature, pH, dan jumlah substrat serta ada tidaknya factor
penghambat yang lain

A. ANALISIS AKTIFITAS AMYLASE SALIVARIS


1. Efek temperature badan
 Siapkan 4 tabung reaksi (diberi no 1-4)
 Tambahkan 5 mL larutan amilum 1% di tiap tabung
 Masukkan tabung no.1 ke dalam campuran air dan es
 Tabungkan no. 2 tetap di ruangan dan tabung no.3 di waterbath dengan suhu 37,5C
 Tambahkan ke tiap tabung 2 tetes cairan saliva dan campur dengan baik
 Pada tabung no.4 tambahkan 2 tetes saliva yang sudah dipanaskan
 Setiap selang 5 menit lakukan uji Iod atau uji benedict untuk tiap-tiap nomor tabung
percobaan
 Biru= (+), mengandung amilum
 Gunakan cawan porselen untuk uji iod secara periodic

2. Efek pH mulut terhadap aktivitas amylase


 Siapkan larutan buffer pH 8; 7,4 ; 6,8 ; dan 6
 Ambil 5 mL tiap-tiap buffer
 Tambahkan ke dalam buffer tersebut larutan amilum 1%, 2 mL larutan NaCl 0,1 M
dan 2 mL larutan saliva
 Masukkan tiap tabung ke dalam waterbath dengan suhu 38C
 Setiap selang 5 menit lakukan uji iod atau uji benedict untuk tiap-tiap nomor tabung
percobaan

Enzim amylase= mengubah amilum menjadi maltosa (diuji iod)

Kalau diuji Iod dia masih (+) maka ia masih dalam bentuk amilum
Kalo diuji Iod dia udah (-) maka ia sudah jadi bentuk maltosa, lalu bila diuji benedict (+)
maka ia benar ada maltosa.

B. EFEK SENYAWA PEMBUNUH BAKTERI MULUT TERHADAP AKTIVITAS AMYLASE SALIVA


1. Larutkan 2 mL saliva dengan 8 mL air dan campur dengan baik
2. Ambil 6 tabung reaksi masing-masing diisi dengan cairan no.1
 Tiap tabung diisi 1 mL cairan no.1
3. Masing-masing tabung ditambahkan 5 tetes toluen (tabung 1), 5 tetes chloroform
(tabung 2), 5 tetes merkuri klorida 1% (tabung 3), 5 tetes larutan phenol 2% (tabung
4), 0,5 gr natrium fluoride (tabung 5), dan 5 tetes aquadest (tabung 6). Biarkan 10
menit kemudian diaduk.
4. Tambahkan 5 mL larutan amilum 1% ke tiap-tiap tabung
5. Inkubasi 30C selama 15 menit
6. Masing-masing tabung lakukan uji benedict (tambah 1 mL reagent benedict, lalu
dipanaskan.)

Anda mungkin juga menyukai