Anda di halaman 1dari 7

SCENARIO 2 (PBL)

A fourty year old female patient came to a dentist to make his left mandibula molar tooth
filling material being changed because changed colour. During the examination, the dentist
found that the previous amalgam filling material had changed colour into brown and its
surface became roughness. The dentist suggested to replace the amalgam filling with the
other alloy restoration.

SKENARIO 2 (PBL)

Seorang pasien wanita berusia empat puluh tahun datang ke dokter gigi untuk membuat
bahan pengisi gigi molar mandibula kirinya diganti karena berubah warna. Selama
pemeriksaan, dokter gigi menemukan bahwa bahan pengisi amalgam sebelumnya telah
berubah warna menjadi coklat dan permukaannya menjadi kasar. Dokter gigi menyarankan
untuk mengganti pengisian amalgam dengan restorasi paduan lainnya.

klarifikasi istilah
-Alloy=> paduan/campuran banyak logam
-Amalgam=>bahan resyorasi yang berbahan logam berwarna abu-abu,campuran dari 2 atau
bebrapa logam salh satunya merkuri

Menetapkan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan amalgam
2. Apa saja sifat fisik dan kimia pada amalgam?
3. Apa saja kandungan pada material tumpatan amalgam
4. Klasifikasi amalgam
5. Kelebihan dan kekurangn amalgam
6. Indikasi dan kontra indikasi pada restorasi amalgam
7. Manipulasi restorasi dengan bahan amalgam
8. Mengapa dokter menyarankan untuk mengganti bahan tumpatan amalgam dengan
yang lain?
9. Mengapa pada scenario terjadi perubahan warna dan permukaan brubah menjdi
kasar pada tumpatan?
10. Bahan pengganti amalgam yag cocok pada pasien
11. Mmengapa pada restorasi terdapat klasifikasi klass karies

1. Amalgam=>bahan restorasi yang berbahan logam berwarna abu-abu,campuran dari


2 atau bebrapa logam salh satunya merkuri. Sudah dipakai sejak abad ke 20 dan
biasanya berupa dari perggabungan perka.zink.timah,dan tembaga. Merupakan
penggabungan merkuri dan powder alloy. Melalui proses yang disebut amalgamasi.

2. Fisik:
-mengalami prubahan dimensi: Amalgam dapat berkembang atau berkontraksi,
tergantung pada manipulasinya. Kontraksi yang parah dapat menyebabkan
kebocoran mikro, akumulasi plak, dan karies sekunder. Ekspansi berlebihan
dapat menghasilkan tekanan pada pulpa dan sensitivitas pasca operasi. terjadi
kontraksi pada setengah jam pertama setelah triturasi karena merkuri berdifusi
kedalam perak dan timah sehingga campuran ini larut didalam merkuri. Setelah
itu, ekspansi terjadi karena proses kristalisasi. Menurut ADA no.1 perubahan
dimensional terbatas pada 20 mikron/cm yang diukur antara 5 menit sampai 24
jam setelah triturasi.
creep : ketika bahan padat perlahan berubah bentuk plastis di bawah pengaruh
tekanan. Tingkat creep telah ditemukan berkorelasi dengan pemecahan marjinal
dari amalgam tembaga rendah konvensional; yaitu, semakin tinggi jumlah creep,
semakin besar tingkat kerusakan marginal
-kekuatan : Kekuatan amalgam berkembang dengan lambat. Memerlukan
waktu 24 jam untuk mencapai maksimum. Pada jam pertama, hanya 40%-60%
dari kekuatan kompresif maksimal yang dicapai . mungkin harus paling sedikit
310 MPa. amalgam terkuat dalam kompresi dan lebih lemah dalam ketegangan
Efek Triturasi : Efek triturasi tergantung pada jenis paduan amalgam, waktu
triturasi, dan kecepatan triturator.
Pengaruh Konten Merkuri : . Sebagai akibat dari semakin tinggi kandungan
merkuri, insidensi dan keparahan fraktur meningkat seiring bertambahnya usia
restorasi amalgam.
Pengaruh Porositas : Void dan porositas adalah faktor yang dapat mengurangi
kekuatan tekan amalgam yang disetel. Tekanan kondensasi yang tidak cukup
menghasilkan lebih banyak porositas.
Pengaruh Kondensasi : Teknik kondensasi yang baik akan mengekspresikan
merkuri dan menghasilkan fraksi volume fase matriks yang lebih kecil. Tekanan
kondensasi yang lebih tinggi diperlukan untuk meminimalkan porositas
Pengaruh Tingkat Pengerasan Amalgam

-konduktifitas termal : konduktivitas termal yang baik, amalgam dapat


menghantarkan perubahan temperatur secara langsung ke pulpa. Maka,
amalgam harus dihindari dari pulpa jika tanpa pelindung pulpa yang baik.
Konduktivitas termal (κ) adalah sifat fisik yang mengatur perpindahan panas
melalui material dengan aliran konduktif. Konduksi panas dalam padatan
melibatkan transfer energi termal dari satu bagian material ke yang lain melintasi
gradien suhu. konduktivitas termal meningkat dalam urutan berikut: polimer
<keramik <logam, meskipun ada pengecualian. Bahan yang memiliki
konduktivitas termal tinggi disebut konduktor, sedangkan bahan dengan
konduktivitas termal rendah disebut isolator. Semakin tinggi konduktivitas
termal, semakin besar kemampuan suatu zat untuk mengirimkan energi panas,
dan sebaliknya.  konduktivitas termal adalah ukuran dari panas yang ditransfer.

-koefisien ekspansi termal. Ketika bahan mengalami peningkatan suhu


-abrasi
-stabilitas dimensional
-terjadi mikroleakage
Kimia:-bersifat korosi/galvanic : Korosi galvanik adalah proses pelarutan
logam yan terjadi ketika dua logam dari potensi elektrokimia yang berbeda
direndam dalam elektrolit yang menyebabkan arus listrik antara logam
melalui media penghantar
korosi:
korosi yang berlebihan dapat menyebabkan :
 peningkatan porositas
 mengurangi integritas marginal
 kekuatan
 pelepasanproduk logam ke dalam area mulut
 tipe ;
1. korosi galvanik: amalgam gigi berada dalam cotact langsung dengan dan restorasi logam
yang berdekatan seperti mahkota emas
2. korosi celah:
-sel-sel elektrokimia lokal dapat timbul setiap kali sebagian amalgam ditutupi oleh plak pada
jaringan lunak
-area yang tertutup memiliki oksigen lebih rendah dan hidrogen lebih tinggi konsentrasi ion
membuatnya berperilaku anodik dan menimbulkan korosi

-bersifat tarnish
-biokompaktibilitas

3. utamaya merupakan penggabungan dari:


perak;mencegah adanya korosi dan tarnish,meningkatkan kekuatan,mengurangi
daya alir
timah:mengurangi kekuatan dan kekerasan serta meningkatkan setting time
dan ada tambahan merupakan :
zinc:mengurangi jumlah oksigen untuk menghambat oksidasi
emas:mengubah resistensi terhdap korosi
palladium:mengurangi tarnish dan korosi, mengubah resistensi terhdap korosi
platinum: mengubah resistensi terhdap korosi
indium: mengubah resistensi terhdap korosi,mengurangi penguapan merkuri,
selenium: mengubah resistensi terhdap korosi
merkuri:mempercepat reaksi kimia dalam penggabungan,mempunyai sifat
pembentukan restorative dari amalgam
tembaga(cuprum):mengurangi korosi dan tarnish,memberikan kekuatan dan
kekrasan,memberikan efek memutihkan alloy
presentase dari komposisi amalgam:(LO)

4. A. Berdasarkan Berdasarkan jumlah metal alloy, yaitu:


a. Alloy binary, b. Alloy tertinary, contohnya : silver-tin-copper
c. Alloy quartenary, contohnya : silver-tin-copper-indium

B.Berdasarkan ukuran alloy, yaitu:


a. Microcut, dengan ukuran 10 – 30 μm.
b. Macrocut, dengan ukuran lebih besar dari 30 μm.

C.Berdasarkan bentuk partikel alloy, yaitu:


a.Alloy lathe-cut
Alloy ini memiliki bentuk yang tidak teratur.
b.Alloy spherical
Alloy spherical dibentuk melalui proses atomisasi. Dimana cairan alloy diatomisasi
menjadi tetesan logam yang berbentuk bulat kecil,. Alloy ini tidak berbentuk bulat
sempurna tetapi dapat juga berbentuk persegi, tergantung pada teknik atomisasi
dan pemadatan yang digunakan.
c.Alloy Spheroidal
Alloy spheroidal juga dibentuk melaui proses atomisasi.

D.Berdasarkan kandungan tembaga


Kandungan tembaga pada amalgam berguna untuk meningkatkan kekuatan
(strength), kekerasan (hardness), dan ekspansi saat pengerasan. Pembagian
amalgam berdasarkan kandungan tembaga yaitu:

a.Alloy rendah copper


b.Alloy tinggi copper

E. Berdasarkan kandungan zink


a. Alloy yang mengandung zink : terdapat zink sekitar 0,01-1%
b.Alloy yang bebas zink : terdapat zink sekitar < 0,01%
pembuatan amalgam diklasifikasikan dalam 2 tipe: pertama alloy
konvensional mengandung cuprum kurang dari 6%, kedua, alloy kaya cuprum yang
banyak
dipergunakan sejak beberapa tahun terakhir kadang-kadang disebut ‘higher copper
alloy”.

5. Kelebihan:-kekuatannya
-tahan lama
-mudah dalam memanipulasi
-harga murah
-dapat diterapkan pada berbagai kasusu
-tidak menimbulkan kesensitivan saat pengaplikasian
-dapat dilakukan sekali kunjungan(?)(LO)
-aplikasinya bisa lebih luas spt di gigi posterior
-jarang terjadi karies sekunder

Kekurangan:-kurang estetik
-dapat menibulkan alergi karna terdapa logam
-dapat mengalami korosi/keausan
-setting lama
-toksisitas
Melepaskan uap air raksa

Amalgam Characteristics • Advantages: – High strength – Suitability for all classes of


restorations – Good marginal integrity – Durability – Ease of use – Affordability •
Disadvantages: – Releases mercury vapor – Poor aesthetics – Requires larger tooth
preparations – Susceptible to corrosion

6. indikasi:
-karies yang terdapat pada posterior
-karies yang kavitasnya luas
 kelas 1 dan kelas 2 - sedang – restorasi besar
 sebagai bahan penumpukan inti
 dapat digunakan untuk restorasi cuspal. Dengan pin, biasanya
 dalam kombinasi dengan resin komposit untuk rongga pada gigi posterior
 sebagai die,material
 restorasi yang memiliki kontak Oklusal yang berat.
 Restorasi yang tidak dapat diisolasi dengan baik
 pada gigi yang bertindak sebagai penopang untuk peranti lepasan
kelas 3 di area estetika

Kontraindikasi:
-pasien yang menginginkan estetika pada gigi anterior
- organ organ seperti ginjal dan hati serta system syaraf pusat menjadi target
bioakumulasi dari merkuri
-  kecil hingga sedang restorasi kelas 1 dan 2 yang dapat diisolasi dengan baik
 - restorasi kelas VI kecil

7. Pemilihan Alloy Amalgam


Perbandingan merkuri-alloy
Triturasi : mengeluarkan bubuk paduan dan merkuri dalam mortar dan
mencampurkannya bersama-sama dengan alu dengan tangan. Proses pencampuran
disebut triturasi.
Mulling
Aplikasi matrix band
Pengisian amalgam
Kondensasi
Burnisher
Proses carving
Finishing and pemolesan
8.-karena amalgam bersifat toksitasi yang mana terdapat merkuri dimana bahan itu
sudah tidak di perbolehkan digunakan pada dunia medis dan dapat menyebabkan
alergi
-perubahan warna disebabkan adanya sulfida
-dapat menyebabkan bagian disekitar amalgam ter iritasi
9. (LO)
-perubahan warna disebabkan karna adanya sifat bahan sulfida
Kecenderungan menodai, yang merupakan hasil dari pembentukan perak sulfida di
permukaan, tidak mempengaruhi atau mengubah sifat mekanik amalgam

Produk korosi yang paling umum ditemukan dengan paduan amalgam konvensional
adalah oksida dan klorida timah. Setiap upaya harus dilakukan untuk menghasilkan
permukaan yang halus dan homogen pada restorasi untuk meminimalkan noda dan
korosi, terlepas dari sistem paduan yang digunakan.

10. resin komposit=karena meiliki estetika


Emas(LO)

11. Klasifikasi karies menurut system G.V Black:


a. Klas I : karies ini yang terdapat pada bagian oklusal (pits dan fissur)
dari gigi premolar dan molar (gigi posterior) terdapat pada gigi anterior
di foramen caecum.
b. Klas II : Kavitas yang terdapat pada permukaan aproksimal gigi
posterior, karies klas II dapat mengenai permukaan mesial dan distalatau hanya
salah satunya sehingga dapat digolongkan menjadi kavitas
MO (mesio-oklusal) atau MOD(Mesio-Oklusal_Distal).
c. Klas III : Lesi Klas III hanya mengenai gigi anterior. Lesi ini dapat
terjadi pada bagian approximal dari gigi depan, tetapi belum mencapai
1/3 incisal gigi.
d. Klas IV: Kavitas ini adalah kelanjutan dari kavitas klas III. Lesi ini
pada permukaan proksimal gigi anterior yang telah meluas sampai ke
sudut insisal. Jika karies ini luas atau abrasi hebat dapat melemahkan
sudut dan menyebabkan terjadinya fraktur.e. Klas V : kavitas gingival adalah kavitas
pada permukaan yang halus.
Terlepas dari etiologinya karies, abrasi, atau erosi tipe lesi ini disebut
juga karies klas V. Karies Klas V terjadi pada permukaan facial
maupun lingual, namun lebih dominan timbul pada permukaan yag
menghadap bibir dan pipi daripada lidah. Kavitas ini bisa mengenai
sementum selain email.
f. Klas VI : tipe kavitas ini terjadi pada ujung tonjol gigi posterior dan
edge insisal gigi insisivus (Baum dkk., 1997).
12. Apa yang dimaksud dengan arus galvanic?(LO)
Kekurangan amalgam adalah mudah patah di daerah tepi yang tipis, sering terjadi
kepatahan jaringan gigi yang tipis, estetika kurang memuaskan, jangka panjang:
korosi pada tepi restorasi dapat menyebabkan patah di daerah tepi, dengan
formulasi amalgam yang baru yaitu amalgam tembaga tinggi lebih tahan terhadap
korosi, berpotensi terjadi reaksi galvanik, secara lokal berpotensi alergi, dan persepsi
publik adanya kandungan merkuri yang bersifat toksik.

Anda mungkin juga menyukai