Anda di halaman 1dari 6

PBL 2 BLOK 6 Kelebihan amalgam silver

A fourty year old female patient came to a dentist to make his left  Mudah manipulasi
mandibula molar tooth filling material being changed because changed  Adaptasi marginal yang baik
colour. During the examination, the dentist found that the previous  Aplikasinya bisa lebih luas
amalgam filling material had changed colour into brown and its surface  Karakteristik fisik amalgam sebanding dengan enamel dan dentin
became roughness. The dentist suggested to replace the amalgam filling  Teknik sensitifitas yang sedikit
with the other alloy restoration.  Biokompatibel
 Ketahanan terhadap keausan baik
Seorang pasien wanita berusia empat puluh tahun datang ke
dokter gigi untuk membuat bahan pengisi gigi molar mandibula kirinya  Harga murah
diganti karena berubah warna. Selama pemeriksaan, dokter gigi  Dapat diselesaikan dengan sekali kunjungan
menemukan bahwa bahan pengisi amalgam sebelumnya telah berubah  Ikatan restorasi amalgam dapat juga terikat ke struktur gigi
warna menjadi coklat dan permukaannya menjadi kasar. Dokter gigi  Jarang menimbulkan sekunder karies
menyarankan untuk mengganti pengisian amalgam dengan restorasi Kekurangan amalgam silver
paduan lainnya.
 Estetis yang kurang
Kekurangan amalgam
 Preparasi yang banyak untuk pengisian amalgam
1. Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan  Pengisian amalgam dapat mengakibatkan korosi atau tarnish yang
warna gigi, sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan menyebabkan diskolorisasi
atau dimana pertimbangan estetis sangat diutamakan.  Tidak terikat ke gigi
2. Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus dimana tepi-tepi  Restorasi metal merupakan noninsulasi
tambalan yang berbatasan langsung dengan gigi dapat  Kerusakan marginal dapat tampak pada low copper alloy
menyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga tampak  Amalgam tidak cukup kuat untuk menahan struktur gigi yang
kehitaman. lemah
3. Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi  Kekuatan tarikan yang rendah mengakibatkan material menjadi
dengan logam yang terkandung dalam bahan tambalan amalgam. rapuh
Selain itu, beberapa waktu setelah penambalan pasien terkadang  Dapat menimbulkan galvanik apabila bertemu dengan restorasi
sering mengeluhkan adanya rasa sensitif terhadap rasangan panas emas atau restorasi yang sama dengan kondensasi yang berbeda
atau dingin. Namun umumnya keluhan tersebut tidak berlangsung  Oral lichen planus dapat terlihat pada restorasi amalgam.
lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi.
4. Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan Klasifikasi amalgam
dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan Berdasarkan bentuk partikel
5. Mengakibatkan rasa nyeri bila menimbulkan arus galvanis
bersama dengan tambalan logam. - Irregular : bentuk partikel irregular, baik berbentuk kumparan
atau shaving
- Spherical : bentuk partikel ini spherical dengan permukaan yang dapat juga berbentuk persegi, tergantung pada teknik atomisasi
halus dan pemadatan yang digunakan.
- Spheroidal : bentuk partikel ini spheroidal dengan permukaan 2. Berdasarkan jumlah metal alloy, yaitu:
yang tidak beraturan a. Alloy binary, contoh : silver-tin
b. Alloy tertinary, contoh : silver-tin-copper
Berdasarkan banyaknya tembaga
c. Alloy quartenary, contoh : silver-tin-copper-indium
- Low copper alloy : tembaga berkisar 2-6% 3. 3. Berdasarkan ukuran alloy, yaitu:
- High copper alloy : terdapat tembaga antara 6-30% a. Makrocut dengan ukuran 10 – 30 μm
b. Microcut dengan ukuran >30 μm
Berdasarkan kandungan zink 4. 4. Berdasarkan Kandungan Tembaga(Cu)
a. Alloy rendah copper (low copper alloy) Low copper alloy ini
- Alloy yang mengandung zink : terdapat zink sekitar 0,01-1%
mengandung silver (68-70%), tin (26-27%), copper (4-5%),
- Alloy yang bebas zink : terdapat zink sekitar < 0,01%
zinc (0-1%).
Berdasarkan ada atau tidaknya logam mulia b. Alloy tinggi copper (high copper alloy) High copper alloy
mengandung silver (40-70%), tin (22-30%), copper (13-30%),
- Binary alloys : terdapat 2 logam, seperti perak dan timah zinc (0-1%).
- Ternary alloys : terdapat 3 logam, yaitu perak, timak dan tembaga 5. Berdasarkan kandungan Zink
- Quartenary alloys : terdapat 4 logam, seperti perak, timah, a. Alloy mengandung seng: mengandung lebih dari 0.01% zinc.
tembaga dan zink. b. Alloy bebas seng: mengandung kurang dari 0.01% zinc.
Klasifikasi amalgam

Amalgam dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis yaitu: LO


1. Berdasarkan bentuk partikel Lathe cut : panjang dari partikel alloy 1. Mengapa pada kasus skenario tumpatan mengalami perubahan
lathe-cut berkisar antara 60-120 m, ketebalan 10-70 m. Alloy warna
konvesional mengandung 66% sampai 73% perak, 25-29% Timah Reaksi Korosi
dan 6% Tembaga. Zinc mungkin dapat ditemukan sampai 2% dan a. Tarnish : amalgam dapat mengalami tarnish bila terdapat
merkuri 3%. sulphur menghasilkan suatu lapisan sulphida pada permukaan
Spherical : umumnya ukuran 40-50 atau kurang, amalgam restorasi.
spherical memerlukan sedikit merkuri dan mengurangi tekanan b. Korosi pada amalgam konvensional : bahan yang telah
kondensasi. Kelebihan alloy berbentuk spherical adalah mudah set adalah heterogen sehingga dapat mengundang terjadinya
dikondensasi ke area yang sulit untuk di akses karena tidak korosi. Dari ketiga fase yang ada fase 2 adalah yang paling aktif
memerlukan tekanan konsensasi yang besar, dapat mengeras secara elektrokimia dan bertindaksebagai anodic terhadap fase 
dengan cepat, dan lebih halus saat dicarving burnishing, dan dan 1. Begitu 2 mengalami korosi, terbentuk dua produk
polishing. Kekurangannya sulit mencapai bagian kontak sebagai berikut :
interproximal.Alloy ini tidak berbentuk bulat sempurna tetapi
1. Terbentuk ion Sn 2+: dengan adanya saliva ditemui Tembaga : Meningkatkan strength dan hardness; Menghambat
produk korosi seperti SnO2 dan Sn(OH)5Cl. pembentukan fase gamma 2; Mengurangi tarnish dan korosi;
2. Terbentuk Hg yang dapat bereaksi dengan sisa fase  Mengurangi terjadinya pengerutan dan kebocoran tepi
yang sebelumnya tidak bereaksi. Merkuri : Medium pendispersi; Mempercepat reaksi
c. Korosi amalgam kaya kuprum Zink
1. Tidak terdapat 2, phase yang paling rentan terhadap 1. Zink berperan sebagai penghambat oksidasi (deoksidator)
korosiadalah Cu6Sn5 selama dalam proses pembuatan, sehingga dapat mencegah
2. Arus korosi yang terjadi pada sistem ini jauh lebih kecil oksidasi dari unsur-unsur yang penting seperti perak,
daripada yang terjadi pada amalgam konvensional. tembaga, maupun timah.
3. Volume produk korosi juga lebih sedikit dibandingkan 2. Zink dapat menyebabkan ekspansi yang tertunda pada low
dengan amalgam konvensional. copper
4. Tidak terbentuk mercury sebagai hasil korosi.
Palladium : Mengurangi korosi; Mengeraskan alloy
d. Pertimbangan dalam praktek : Indium : Meningkatkan strength; Mengurangi jumlah pemakaian
1. Daya tahan terhadap korosi meningkat apabila amalgam merkuri; Mengurangi terjadinya kerusakan marginal
dipoles. Pemolesan menghilangkan lobang-lobang kecil dan
menghaluskan permukaan yang kasar yang yang membantu sel Amalgam dental alloy terdiri dari dua tipe yaitu low copper dan
korosi. high copper :
2. Bila amalgam berkontak dengan suatu restorasi yang  Low copper alloy terdiri dari 6% berat tembaga.
terbuat dari emas, dapat terbentuk suatu sel elektrolit yang  high copper alloy, terdapat tembaga sebesar 6-30%.
cenderung mendorong terjadinya korosi bahan amalgam dan
penumpukan mercury pada restorasi emas.
3. Korosi yang terjadi pada amalgam konvensional dalam
jangka lamadapat berpengaruh padasifat-sifat mekanisnya.
Sebagai contoh, telah diperlihatkan bahwa tensile strength
berkurang sebanyak 30 % apabila rangkaian 2 mengalami korosi.
2. Mengapa tumpatan amalgam pada skenario mengalami kekasaran
enter
3. apa saja kandungan material tumpatan amalgam
Komposisi Dental Amalgam
Perak : Meningkatkan strength; Meningkatkan setting expansion;
Memutihkan alloy; Meningkatkan resistensi terhadap tarnish;
Menurunkan creep Efek-efek dari Unsur Metal pada Amalgam
Timah : Mengurangi strength dan hardness; Mengurangi ekspansi;
Meningkatkan setting time
Perak : Meningkatkan kekuatan , Meningkatkan setting expansion , perak dan merkuri karena tanpa timah reaksi akan terlalu cepat
Mengurangi waktu setting, Menghambat tarnish dan korosi, Mengurangi terjadi dan setting ekspansion tidak dapat ditoleransi,
daya alir meningkatkan kontraksi dan mengurangi resistensi terhadap
tarnish dan korosi.
Timah : Meningkatnya waktu setting, Mengurangi kekuatan, kekerasan dan
3. Tembaga
setting expansion
Tembaga atau dalam istilah kimia Cuprum (Cu) berfungsi :
Tembaga : Mengurangi tarnish dan korosi, Mengurangi retak Efek meningkatkan ekspansi saat pengerasan dan meningkatkan
penguatan pada saat setting amalgam, Membantu penggabungan alloy strength serta hardness.
4. Seng
Zink : Mengurangi jumlah oksigen untuk menghambat oksidasi Ag,Sn atau Seng atau istilah kimia Zinc (Zn). Seng dapat menyebabkan
Cu selama pembuatan alloy baja; Jika zink yang terdiri dari alloy terjadinya suatu ekspansi yang tertunda bila campuran amalgam
terkontaminasi dengan kelembaban; Zn akan menghambat atau terkontaminasi oleh cairan selama proses pemanipulasian. Seng
mengakibatkan expansi sekunder dalam jumlah kecil tidak dapat mempengaruhi pengerasan. Seng
berperan sebagai pembersih ataupun deoxidizer selama proses
Palladium (0-1% berat) : Memperbaiki resistensi korosi dan properti
pembuatannya, sehingga dapat mencegah oksidasi dari unsur-
mekanikall
unsur penting seperti silver, cuprum, ataupun tin. Alloy yang
Indium (0-4% berat) : Mengurangi penguapan merkuri dan sejumlah dibuat tanpa seng akan menjadi lebih rapuh, sedangkan amalgam
merkuri dapat membasahi partikel alloy yang dibuat dengan penambahan seng akan menjadi kurang
plastis.
5. Merkuri
Merkuri atau istilah kimia Hydragyrum (Hg). Dalam beberapa
merek, sejumlah kecil merkuri (sampai 3%) ditambahkan kedalam
alloy. Campuran yang terbentuk disebut dengan alloy pre-
amalgamasi yang dapat menghasilkan reaksi lebih cepat.

6. Bagaimana sifat fisik dan kimia restorasi amalgam Kedokteran Gigi


Fungsi dari tiap unsur diatas:
Sifat fisik amalgam
1. Perak a. Perubahan Dimensi
Perak atau dalam istilah kimia Argentum (Ag) berfungsi dalam : Sejumlah kecil kontraksi terjadi pada setengah jam pertama
memutihkan alloy, menurunkan creep, meningkatkan kekuatan, setelah triturasi karena merkuri berdifusi kedalam perak dan
meningkatkan setting ekspansion dan meningkatkan resistensi timah sehingga campuran ini larut didalam merkuri. Setelah
terhadap tarnish. itu, ekspansi terjadi karena proses kristalisasi pada fase baru.
2. Timah Menurut ADA no.1 perubahan dimensional terbatas pada 20
Timah atau dalam istilah kimia Stannum (Sn) berfungsi : mikron/cm yang diukur antara 5 menit sampai 24 jam setelah
mengurangi strength dan hardness, mengendalikan reaksi antara triturasi.
b. Kekuatan daripada yang tidak. Creep alloy konvensional > creep
Kekuatan amalgam berkembang dengan lambat. Memerlukan blonded alloy > creep alloy komposisi tunggal.
waktu 24 jam untuk mencapai maksimum. Pada jam pertama, 2. Stabilitas dimensional
hanya 40%-60% dari kekuatan kompresif maksimal yang - Tergantung cara manipulasinya yaitu pada seberapa banyak
dicapai amalgam tertekan pada saat pengerasan dan kapan pengukuran
c. Korosi dimulai.
Restorasi amalgam menghasilkan tarnis dan korosi selama - Beberapa kontraksi dapat mengakibatkan kebocoran mikro dan
periode waktu tertentu. Meskipun korosi mengakibatkan karies sekunder.
berkurangnya kekuatan restorasi sekitar 50% dalam waktu 5 - Faktor yang mempengaruhi perubahan dimensi :
tahun, fakta yang menguntungkan dari korosi adalah bahwa a) Komposisi alloy : semakin besar jumlah Ag dan Sn maka
hal ini dapat memperkuat marginpreparasi dan memperkuat akan lebih besar ekspansi terjadi
amalgam itu sendiri b) Ukuran partikel alloy
d. Biokompatibilitas c) Waktu triturasi : Semakin lama waktu triturasi ekspansi
Meskipun terdapat perdebatan yang hebat tentang toksisitas akan lebih kecil
merkuri, tetapi jika penggunaannya secara hati-hati, maka d) Tekanan kondensasi
amalgam akan menjadi material yang biokompatibel. 3. 3. Abrasi
e. Konduktivitas Termal
Sifat Kimia Amalgam
Karena memiliki konduktivitas termal yang baik, amalgam
dapat menghantarkan perubahan temperatur secara 1. Reaksi Elektrokimia sel galvanik : ketika dua logam atau lebih yang
langsung ke pulpa. Maka, amalgam harus dihindari dari pulpa berkontak atau yang berbentuk alloy dalam saliva (elektrolit)
jika tanpa pelindung pulpa yang baik. 2. Korosi adalah penurunan kualitas permukaan restorasi karena
f. Koofisien Ekspansi Termal reaksi kimia. Produk korosi : karat, yang merupakan logam yang
Koofisien ekspansi termal ini tiga kali lebih besar teroksidasi dalam bentuk kristal.
dibandingkan dentin. Perbedaan yang besar ini dapat 3. Tarnish adalah perubahan warna pada permukaan amalgam
menyebabkan mikroleakage. karena berkontak dengan sulfur.
g. Mikroleakage pada Amalgam
Mikroleakage terjadi ketika adanya celah yang besar yaitu 2 7. Mengapa dokter gigi menyarankan pasien untuk lebih memilih
sampai 20 mikron antara amalgam dan struktur gigi. restorasi logam pada scenario
-karena amalgam bersifat toksitasi yang mana terdapat merkuri
Sifat fisik dimana bahan itu sudah tidak di perbolehkan digunakan pada
1. Creep adalah sifat viskoelastik yang menjelaskan dunia medis dan dapat menyebabkan alergi
perubahan dimensi secara bertahap yang terjadi ketika -perubahan warna disebabkan adanya sulfida
material diberi tekanan atau beban. Dapat menyebabkan -dapat menyebabkan bagian disekitar amalgam ter iritasi
kerusakan marginal. Amalgam dengan kandungan -tumpatan yg disarankan sbg pengganti amalgam : Resin
tembaga tinggi memiliki creep yang lebih rendah komposit,GIC,
8. Apa definisi restorasi logam? - dapat digunakan di gigi permanen dan sulung

9. Apa saja macam restorasi logam di kedokteran? 12. Faktor risiko pada tumpatan amalgam dan tubuh?
 Inlay (kelas 1,2,3,4,5) Pada tubuh:
 Onlay - Bisa menyebabkan iritasi
 Mahkota/crown - Merkuri yang terkandung pada amalgam dapat menyebabkan
alergi dan inflamasi
 Mahkota pigura
- Pada enamel yang terlalu tipis kemudian diberi amalgam
sehingga berdampak pada warnanya yaitu kebiru2an(dilihat
10. Syarat amalgam yang baik
dari sisi buccal misalnya)
 Estetik baik dan adhesinya juga baik
 Perubahan dimensi kecil Pada amalgam:
 Radiopaque
 Harus mudah dimanipulasi dan harganya terjangkau - Alloy yang dibuat tanpa seng akan menjadi lebih rapuh
 Pertimbangan biologis sedangkan amalgam yang dibuat dengan bahan seng akan
 Pertimbangan mekanis menjadi kurang plastis
- Penggunaan pada waktu yang lama, secara progresif dapat
 Pertimbangan termis
menimbulkan korosi
11. Indikasi dan kontraindikasi
13. Bagaimana manipulasi amalgam
kontraindikasi :
 Perbandingan alloy atau merkuri dengan dua teknik yaitu
- Penggunaan amalgam tidak boleh pada gigi yang
menggunakan perbandingan alloy dan merkuri 5 : 7 atau
membutuhkan segi estetis
5: 8. Yang kedua dengan minimal merkuri teknik.
- Preparasi kelas 1 dan 2 yang kecil sampai yang sedang harus
di restorasi dengan komposit daripada amalgam  Dengan triturasi  pencamuran dan
- Tidak digunakan pada gigi anterior pengadukan(menggunakan amalgamator,mortal pastel)
- Tidak digunakan pada penderita yang sensitive terhadap alloy amalgam dengan air raksa
logam  Kondensasi  (secara mekanik menggunakan hand
- Restorasi kecil maupun sedang tidak dapat di lakukan dengan condenser) adalah penumpatan amalgam dalam kavitas
baik  Trinning dan carving
- organ organ seperti ginjal dan hati serta system syaraf pusat  Pemolesan/polishing
menjadi target bioakumulasi dari merkuri

Indikasi :
- karies yang kavitasnya luas
- gigi molar yg menerima beban kunyah paling baik
- pasien dengan insidensi karies tinggi

Anda mungkin juga menyukai