Klarifikasi istilah
1. Dental alloy : gabungan antara 2 logam atau lebih untuk
mendapatkan sifat tertentu
2. Amalgam : bahan untuk tumpat, campuran beberapa logam yang
salah satunya adalah merkuri
Pertanyaan
1. Apa yang menyebabkan filling amalgam sebelumnya berubah warna pada kasus
tsb? Mekanisme perubahan warna pada amalgam?
2. Mengapa permukaan tumpatan pada scenario mengalami kekasaran?
3. Mengapa drg menyarankan mengganti restorasi amalgam dengan restorasi lain?
4. Bahan tumpatan lain untuk mengganti amalgam
5. Kandungan apa saja pada amalgam?
6. Karakteristik logam amalgam?
7. Klasifikasi amalgam
8. Kelebihan dan kekurangan amalgam
9. Faktor factor yang menyebabkan kerusakan pada bahan tumpat amalgam
10. Mekanisme atau tahap tahap restorasi amalgam
11. Cara untuk mencegah / menangani kasus di scenario?
1. Apa yang menyebabkan filling amalgam sebelumnya berubah warna pada kasus tsb? Mekanisme perubahan warna pada
amalgam?
• Karena amalgam memiliki kelebihan kuat dan tahan lama, tahan terhadap
tekanan kunyah, harganya paling murah daripada harga restorasi lain dan
resiko terjadinya kebocoran sangat kecil, dapat digunakan dalam suasana
lembab. Karena amalgam juga dapat menimbulkan nyeri dan alergi,
pengisian amalgam dapat mengakibatkan korosi atau tarnish yg
menyebabkan discolorisation, tidak terikat di gigi, perlu persiapan gigi yang
luas, terjadi degradasi marginal, nonisulating dan Amalgam memiliki warna
yang tidak estetik dan tidak senada dengan gigi, sehingga drg menyarankan
untuk mengganti bahan restorasi lain seperti resin komposit.
• Faktor utama karena kandungan merkuri yang besar, kecepatan pengisian
kavited yg lambat sehingga menyebabkan suatu restorasi amalgam tidak
kuat.
4. Bahan tumpatan lain untuk mengganti amalgam
• Resin komposit
• GIC (glass ionomer cement) : material restorasi yg sewarna dengan
gigi dan dapat digunakan untuk merestorasi kavitas dengan tekanan
kunyah yang rendah
• Glass ionomer modifikasi resin (RMGI)
5. Kandungan apa saja pada amalgam?
• Silver atau perak : memiliki sifat ketahanan terhadap tarnish, ada sekitar 67-70%untuk memperputih alloy dan
meningkatkan strength, meningkatkan setting expansion, mengurangi daya alir
• Zink : mencegah masuknya oksigen ketika terjadi fusi logam yg tercampur, 0-2% sebagai penghambat oksidasi
selama proses pembuatan , pembersih atau deoksidiser dalam pembuatannya sehingga dapat mencegah
oksidasi dari unsur2 penting seperti silver, cuprum, atau tin/timah
• Merkuri : untuk menambah bentuk wujud cair menjadi padat dan komponen intermetal dalam keadaan stabil.
• Paladium : memutihkan alloy dan memberikan kekuatan tarik dan kekerasan, memperbaiki resistensi korosi
dan property mekanikal
• Indium: mengurangi terjadinya kerusakan marginal, mengurangi penguapan merkuri dan sejumlah merkuri
dapatmembasahi partikel alloy
• Timah / Tin : bersoifat mudah berikatan dengan air raksa, 25-28% untuk meningkatkan setting time dan
mengontrol reaksi antara silver dan merkuri, meningkatkan kontraksi dan mengurasi resistensi korosi
• Tembaga / Coopper: memberikan kekuatan dan kekerasan pada amalgam, 0-6% untuk mengurangi tarnish dan
korosi, mengurangi retak efek penguatan pada saat setting amalgam serta membantu penggabungan
alloy,meningkatkan ekspansi sat pengerasan
• Menurut struktur dibagi 2. Liquid yaitu logam merkuri. Bubuk yaitu logam paduan antara perak, timah, dan
logam tembaga
• Ada 2 presentase kadar logam. High percentage: quick setting alloy dan low percentage
• High procentage / Quick setting Alloy, tdd : Ag : 66,7 – 74,3 % Sn : 25,3 – 27,7 % Cu : 0 – 5,2 % Zn : 0
– 1,7 %
• Low procentage / Slow setting alloy, tdd : Ag : 43 – 48 % Sn : 48 – 58 % Zn : 1 – 2
6. Karakteristik logam amalgam?
• Toksisitas: air raksa akan mengalami proses pelepasan pada saat triturasi
• Kekuatan : kekuatan tekan amalgam sekitar 310 mpa, dipengaruhi oleh resiomercuri atau alloy, ukuran dan bentuk partikel,
porositas
• Perubahan dimensi: ekspansi (terjadi mulai hari ke 4/5 seletah penumppatan shg pasien akan mengeluh sakit setelah itu)
dan kontraksi (pengerutan tumpat amalgam akibat proses triturasi yang tidak benar, mengakibatkan karies sekunder),
terbatas pada 20 micron/cm yg diukur 5 menit-24 jam setelah triturasi
• Microleages : pada amalgam terjadi apabila ada celah antara 2-20 micron pada amalgam dan gigi
• Korosi : disebabkan karena adanya fase gamma 2 yang sangat labil
• Abrasi : saat mastikasi
• Creep : regangan yg bergantung pada waktu yg disebabkan oleh tekanan
• Sifat fisik : creep, stabiltas dimensional, difusi termal, abrasi
• Sifat mekanik : kekuatan
• Sifat kimia : reaksi elektrokimia sel galfanik( terjadi ketika 2 atau lebih logam berbed atau alloy berkontak dalam larutan
elektrolit yaitu air ludah atau saliva), korosi (reaksi elektrokimiawi yg menghasilkan degradasi struktur dan property
mekanis. Dapat mengurangi kekuatan kekuatan 50% serta memperpendek keawetan penggunaan), dan tarnish.
• Sifat biologi : alergi (terjadi pada saat pengisian amalgam yg dmna saat itu terjadi abrasi dengan mukosa menyebabkan
particle amalgam masuk ke dalam jaringan mukosa, disebut dengan amalgam tat0 yg merupakan reaksi alergi
hipersensitivitas tipe 4. Respon alergi juga mewakili reaksi antibody yg ditandai dgn gatal, ruam, bersin, sulit bernapas,
pembekakan, dll) dan toksisitas
• Biokompatibilitas
• Konduktivitas termal: amalgam dapat menghantarkan perubahan temperature secara langsung ke pulpa
• Koefisien ekspansi termal : perbedaan yang besar antara koefisien ekspansi termal dengan dentin akan menyebabkan
microleakage
7. Klasifikasi amalgam
Kekurangan : perlu persiapan gigi yang luas, warna tidak estetik dan tidak senada
dengan gigi,korosi, nonisulating, terjadi degradasi marginal, alergi pada pasien,
peluang toksisitas karena mengandung merkuri,mengakibatkan rasa nyeri bila
menimbulkan arus galvanis (apabila bertemu dengan restirsi emas atau restorasi yg
sama dengan kondensasi yg berbeda) bersama dengan tumpatan logam, tidak
terikat di gigi, oral lechent planus dapat terlihat pada restorasi amalgam, kekuatan
tarikan yg rendah mengakibatkan material menjadi rapuh, ada kecenderungan
berubah bentuk, konduktor panas dan listrik
9. Faktor factor yang menyebabkan kerusakan pada bahan tumpat amalgam
• Triturasi yg tidak sempurna atau under trituration, mengakibatkan celah
• Degradasi marginal
• Kandungan merkuri terlalu tinggi
• Terlalu kecil tekanan saat kondensasi
• Korosi
• Toksisitas
• Perluasan karies
• Gigi yg berotasi
• Hubungan dengan gigi sebelahnya
• Restorasi yang bersebelahan
• Tumpat yg mengembang karena pengunyahan terus menerus
• Kecepatan pengisian kavitas yg lambat
• Kandungan merkuri yg terlalu sedikit menyebabkan partikel alloy tidak terbashi secara sempulna shg bagian
restorasi alloy tidak bereaksi dengan merkuri dan menyisakan peningkatan local porosiats yg membuat amalgam
menjadi lebih rapuh
• Porositas mempengaruhi kekuatan
• Seleksi kasus yg salah, preparasi gigi yg tidak sempurna, pemanipulasian amalgam yg tidak sempurna, adaptasi
matriks yg tidak sempurna, kegagalan setelah restorasi
10. Mekanisme atau tahap tahap restorasi amalgam
1. Perbandingan logam : air raksa = 5:7
2. Penimbangan
3. Triturasi atau pencmpuran, ada 2 cara yaitu hand trituration (mostar dan
pestle) dan amalgamator (kapsul amalgam)
4. Dimasukkan ke kasa dan diperas