Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO PBL 3

Outbreaks in Indonesia can be detected quickly and then appropriate handling is done due to an
adequate epidemiological surveillance system. Epidemiological surveillance is one of the
programs conducted by the Health Offices in all district of Indonesia. Each type of disease that
exists, both communicable disease and non-communicable disease has its own surveillance and
evaluation system

Klarifikasi Istilah :

1. Surveillance :
- Kegiatan analisis yang sistematis secara terus menerus terhadap penyakit atau masalah
kesehatan yang memengaruhi terjadinya peningkatan serta penularan penyakit agar dapat
tindakan penanggulangan scr efektif dan efisien
- Menurut WHO, proses pengumpulan pengolahan anamnesis dan interpretasi data scr sistematik
dan terus menerus serta penyebaran informasi unit yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan.

Menganalisis Masalah :

1. Apa pengertian dari Surveillance Epidemiology?


2. Apa tujuan dilakukannya surveillance?
3. Sebutkan Jenis-jenis surveillance!
4. Apa fungsi dari surveillance?
5. Sebutkan kriteria surveillance yang efektif!
6. Sebutkan indikator-indikator surveillance!
7. Sasaran penyelenggaraan surveillance?
8. Pengertian dari sistem surveillance epidemiologi
9. Apa saja atribut sistem surveillance?
10. Apa saja komponen sistem surveillance?
11. Langkah-langkah membangun sistem surveillance
12. Kegiatan pokok apa saja yang dilakukan pada saat surveillance?
13. Sebutkan Langkah-langkah dalam menghadapi KLB!

Menjawab Pertanyaan :

1. Apa pengertian dari Surveillance Epidemiology?


Menurut SK MENKES 116/2003 : kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap
penyakit dan masalah masalah kesehatan serta kondisi yang memperbesar risiko terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit serta masalah masalah kesehatna tersebut agar dapat
melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,
pengolahan dan penyebaran atau deseminasi informasi epidemiologi kepada penyelenggara
program kesehatan
Menurut Nur Nasry Noor 1997 : pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua
aspek penyakit tertentu baik keadaan maupun penyebaranya dalam suatu masyarakat tertentu
untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangannya.
Menurut DEPKES RI 2003 : proses pengamatan yang terus menerus secara sistematik dan
berkesinambungan dalam pengumpulan data, analisis, dan interporetasi data kesehatan dalam
upaya menguraikan dan memantau suatu peristiwa kesehatan dan penanggulangan.
Hal-hal yang perlu digaris bawahi:
a. Surveillance merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan bukan
suatu kegiatan yang hanya dilakukan suatu waktu
b. Kegiatan Surveillance bukan hanya berhenti pada proses pengumpulan data namun perlu
adanya analisis, interpretasi serta pengambilan kebijakan sampai kepada evaluasi
c. Data yang dihasilkan pada surveillance harus memiliki kualitas yang baik karena ini
merupakan dasar menghasilkan kebijakan atau tindakan yang efektif dan efisien.
Menurut WHO,2004?

2. Apa tujuan dilakukannya surveillance?


Menurut DEPKES RI 2004, Untuk mencegah dan pengendalian penyakit pada masyarakat,
sebagai upaya deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya KLB, memperoleh informasi yang
diperlukan bagi perencanaan dalam hal pencegahan, penanggulangan, maupun pemberantasannya
pada berbagai tingkat administrasi.
Secara umum, untuk memberikan informasi yang tepat tentang masalah kesehatan populasi
sehingga penyakit dan factor risiko dapat dideteksi dini dan dapat dilakukan respon pelayanan
kesehatan dengan lebih efektif
Secara khusus, untuk memonitor kecenderungan penyakit, mendeteksi perubahan mendadak
insidensi penyakit, memantau kesehatan populasi, menafsir besarnya beban penyakit pada
populasi, menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, dan mengevaluasi cakupan dan efektivitas
program kesehatan.
Syarat surveillance adequate yang baik?

3. Sebutkan Jenis-jenis surveillance!


a. Surveillance Individu, mendeteksi dan memonitor individu-individu yang mengalami kontak
dengan penyakit serius.
b. Surveillance Penyakit, melakukan pengawasan terus menerus terhadap distribusi dan
kecenderungan insiden penyakit melalui pengumpulan sistematis evaluasi terhadap laporan-
laporan penyakit dan kematian
c. Surveillance Sindromik, melakukan pengawasan terus-menerus terhadap sindroma(kumpulan
gejala penyakit)
d. Surveillance Berbasis Laboratorium, digunakan untuk mendeteksi dan memonitor penyakit
infeksi
e. Surveillance Kesehatan Masyarakat Global,
f. Surveillance Terpadu, menata dan memadukan semua kegiatan surveillance disuatu
wilayah(negara, provinsi, kabupaten, kota) sebagai sebuah pelayanan public bersama.

Jenisnya 2(pendekatan)
a. Surveillance Aktif, khusus untuk pengunjungan berkala ke lapangan, desa-desa, tempat praktik
pribadi dokter dan tenaga medis lainnya atau ke puskemas,klinis, dan rumah sakit dengan tujuan
untuk mengidentifikasi kasus baru penyakit atau kematian dan konfirmasi laporan kasus indeks.
b. Surveillance Pasif, mencakup kegiatan surveillance dan langkah-langkah intervensi kesehatan
masyarakat yang berupa pencatatan, pelaporan data, analisis data, konfirmasi epidemiologi
maupun laboratories dan feedback.
Menurut KESMAS : Partisipatori Surveillance, Prediktif Surveillance, Sindromik Surveillance,
Event based Surveillance, Indicator Based Surveillance.

4. Apa fungsi dari surveillance?


a. Mengetahui gambaran populasi masyarakat
b. Mengambil kebijakan yang akan diterapkan pada populasi tsb.
c. Monitor dan evaluasi program kesehatan yang dijalankan pada populasi tersebut
d. Melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan data surveillance
e. Identifikasi masalah yang ada pada suatu populasi

5. Sebutkan kriteria surveillance yang efektif!


Sifatnya Cepat, Akurat, Reliable, Representative, Sederhana, Fleksibel, dan Acceptable

6. Sebutkan indikator-indikator surveillance!


a. Kelengkapan laporan,
b. Jumlah dan kualitas kajian epidemiologi, dan rekomendasi yang dapat dihasilkan
c. Terdistribusinya berita epidemiologi local dan nasional
d. Pemanfaatan Infomasi Epidemiologi dalam manajemen program kesehatan
e. Menurunnya frekuensi penyakit KLB
f. Meningkatnya dalam kejadian Sistem Kewaspadaan Dini Penyakit
Berdasarkan KepMenKes 1116/MENKES/SK/VII/2003
a. Kelengkapan Laporan Bulanan STP Unit Pelayanan ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau
Kota sebesar 90%
b. Kelengkapan Laporan Bulanan STP Unit Pelayanan ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau
Kota sebesar 80%
c. Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota mencapai indicator epidemiologi STP sebesar
80%
d. Kelengkapan Laporan Bulanan STP Unit Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten atau
Kota ke Dinas Provinsi sebesar 100%
e. Penerbitan bulletin Epidemiologi di Kab/Kota adalah 4 kali setahun
f. Penerbitan bulletin Epidemiologi di Provinsi dan Nasional adalah sebesar 12 kali setahun

7. Sasaran penyelenggaraan surveillance?


a. Surveillance Penyakit Menular, contoh penyakit yang berkaitan dengan imunisasi, penyakit
potensial wabah, Malaria, TBC, dll.
b. Surveillance Penyakit Tidak Menular, contoh penyakit Hipertensi, Stroke, dll.
c. Surveillance Kesehatan Lingkungan dan Perilaku, contoh sarana air bersih, tempat-tempat
umum, pemukiman, vector penyakit, rumah sakit
d. Surveillance Masalah Kesehatan, contoh kesehatan ibu dan anak, kesehatan usia lanjut,
farmasi, penyalahgunaan obat
e. Surveillance Kesehatan Matra, contoh kesehatan haji, pelabuhan, bencana dan masalah
social, KLB penyakit dan keracunan

8. Pengertian dari sistem surveillance epidemiologi?


= Urutan kegiatan yang terkoordinasi diantara satu atau lebih organisasi yang berkomitmen serta
dirancang untuk melakukan pengawasan penyakit atau penyakit dan factor risikonya determinan
atau intervensi pencegahan dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin.

9. Apa saja atribut sistem surveillance?


Atribut/ Sistem surveillance yang ideal, ada 9,Menurut WHO 1999
a. Simplicity (Kesederhanaan)
b. Flexibility
c. Acceptability
d. Sensitivity
e. Predictive Value Positive(Memiliki nilai prediksi positif)
f. Representativeness (keterwakilan)
g. Timeline (ketepatan waktu)
h. Kualitas Data
i. Stabilitas

10. Apa saja komponen sistem surveillance?


a. Pengumpulan data di puskesmas atau di tingkat dinas kesehatan , darimana saja dari apa saja?
10 elemen sumber data menurut WHO
b. Analisis Data , bisa di puskesmas , rumah sakit, diskes kota kabupaten , diskes provinsi
c. Interpretasi data
d. Umpan Balik dan Diseminasi
e. Evaluasi dari system Surveillance
Contoh system surveillance yang ada di Indonesia
Sebutkan dan Jelaskan Evaluasi system surveillance
11. Langkah-langkah membangun sistem surveillance
a. Penetapan tujuan dilakukan surveillance
b. Penetapan definisi kasus
c. Penetapan sumber dan mekanisme pengukuran data
d. Membuat instrument pengumpulan data
e. Uji coba lapangan
f. Menetapkan syarat analisis data
g. Membuat mekanisme Diseminasi
h. Memastikan penggunaan analisis dan interpretasi data melalui evaluasi

12. Kegiatan pokok apa saja yang dilakukan pada saat surveillance?
a. Pengumpulan data
b. Pengelolaan data
c. Analisis dan intepretasi data
d. Penyebarluasan data dan keterangan(Umpan Balik)
e. Evaluasi

13. Sebutkan Langkah-langkah dalam menghadapi KLB!


a. Tegakkan diagnosis pasti terhadap penyakit yang dihadapi, perlu diagnosis klinik dilengkapi
alat bantu diagnosis seperti Lab

b. Tentukan Penyebab penyakit(Kausal atau factor risiko/keterpaparan)

c. Pelajari sifat epidemi dengan menggunakkan dan menganalisis data tentang: orang ( data
yang dapat memberikan keterangan berkaitan dengan sifat karakteristik tentang orang )
tempat ( buat peta epidemic, pelajari penyebaran penyakit menurut tempat atau lokasi dalam
rate ) waktu ( gambarkan kurva epidemic , berdasarkan waktu kejadian penyakit dan
kematian setiap kasus )

LO
1. Pengertian Surveillance Epidemiologi menurut WHO 2004?
2. Pengumpulan data darimana saja dari apa saja? 10 elemen sumber data menurut WHO
3. Contoh system surveillance yang ada di Indonesia
4. Sebutkan dan Jelaskan Evaluasi system surveillance

Anda mungkin juga menyukai