Anda di halaman 1dari 16

PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020

Stase Komunikasi

Skenario 1
Tomi, seorang pelajar, umur 17 tahun, datang ke dokter gigi karena gigi depan atas patah 2 hari
yang lalu. Gigi tersebut tidak sakit tetapi kadang-kadang terasa linu saat minum dingin. Tomi
merasa malu karena giginya tinggal setengah dan ingin ditambal supaya utuh lagi.

Assalamu’alaikum. Perkenalkan nama saya drg. X yang sedang bertugas di klinik ini.
• Sebelumnya, dengan mas siapa?
• Usianya berapa?
• Masih sekolah/kuliah atau sudah bekerja? Dimana?
• Alamatnya dimana?

Chief Complaint :
• Jadi mas datang dengan keluhan apa ya?

Present Illnes :
• Kondisi ini sudah sejak kapan?
• Apakah disertai dengan rasa sakit atau nyeri? (Jika iya, rasa sakit yang dirasakan bila
diskalakan dari 1-10, 1 tidak sakit dan 10 sangat sakit, rasa sakitnya ada di nomor berapa?)
• Adakah yang memparah rasa sakitnya? Ataupun yang memperingan rasa sakitnya?
• Lokasinya di bagian mana?
• Apakah mengganggu aktifitas?

Post Dental History :


• Apakah kondisi ini sudah dikonsultasikan ke dokter gigi?
• Sebelumnya apakah pernah ke dokter gigi? Untuk perawatan apa?
• Dalam sehari sikat giginya berapa kali sehari?

Post Medical History :


• Dalam satu tahun terakhir apakah pernah di rawat di Rumah Sakit? (Jika pernah, untuk
perawatan apa?)
• Apakah memiliki alergi terhadap makanan ataupun obat tertentu?
• Apakah memiliki riwayat penyakit dalam seperti tekanan darah tinggi atau gula darah
tinggi?

Family History :
• Bagaimana dengan orang tua, apakah memiliki riwayat peyakit seperti tekanan darah tinggi
ataupun gula darah tinggi?

Social History :
• Apakah sering mengonsumsi minuman dingin?

Review anamnesis.
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020
Lakukan pemeriksaan kepada pasien.
"Bismillahirrahmanirrahim…"

Jadi, setelah pemeriksaan tadi, benar adanya bahwa gigi depan atas Tomi patah. Kondisi ini
dalam dunia kedokteran dinamakan dengan Fraktur. Untuk keadaan yang mas Tomi alami ini adalah gigi
vital disertai dengan fraktur Ellis klas II yaitu kepatahan gigi mahkota gigi yang sudah melibatkan jaringan
dentin tapi belum sampai pulpa. Untuk perawatan yang bisa kita lakukan adalah penambalan di gigi
tersebut. Dapat dilakukan perawatan restorasi. Terdapat beberapa bahan yang dapat digunakan untuk
restorasi, salah satunya resin komposit karena memiliki nilai estetis yang tinggi, terlebih untuk gigi
bagian depan.

Perawatan : tumpatan resin komposit klas IV

Edukasi :
- Jadi tadi untuk giginya tadi kan mengalami patah, sehingga untuk sekitar 2-3 hari disarankan untuk
tidak makan makanan yang keras dulu ya, karena jaringan lunaknya masih luka
- Sikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malan hari sebelum tidur
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur
- Kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali
- Dan tadi apabila sudah ditambal menggunakan bahan resin komposit, dikurangi untuk makan minum
yang berwarna karena untuk bahan ini bersifat menyerap sehingga dapat merubah dari bahan
tambalannya.
Apakah ada yang mau ditanyakan?
Jika tidak ada saya cukupkan sampai disini, terimakasih atas kepercayaannya kepada klinik
kami, semoga lekas sembuh hati hati dijalan.
Wassalamu’alaikum

Catatan :
Assessment : Fraktur
Diagnosis : Gigi vital dengan fraktur
Perawatan : Fraktur kecil → restorasi dengan resin komposit
Fraktur besar → mahkota jaket

Skenario 2
Selvi 25 tahun datang ke dokter gigi dengan keluhan saat makan selalu terselip makanan di
bagian gigi depan atas yang berwarna kehitaman dan berlubang. Gigi tidak terasa sakit hanya
kadang-kadang terasa linu saat minum ice cream. Dia ingin giginya dirawat supaya makanan
tidak terselip lagi dan warna kehitamannya menjadi hilang.
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020

Assalamu’alaikum. Perkenalkan nama saya drg. X yang sedang bertugas di klinik ini.
• Sebelumnya, dengan mbak siapa?
• Usianya berapa?
• Masih kuliah atau sudah bekerja? Dimana?
• Alamatnya dimana?

Chief Complaint :
• Jadi mbak datang dengan keluhan apa ya?
• Bisa diceritakan bagaimana awal mulanya, mbak?

Present Illnes :
• Kondisi ini sudah sejak kapan?
• Lokasinya di bagian mana?
• Apakah disertai dengan rasa sakit atau nyeri? (Jika iya, rasa sakit yang dirasakan bila
diskalakan dari 1-10, 1 tidak sakit dan 10 sangat sakit, rasa sakitnya ada di nomor berapa?)
• Adakah yang memparah rasa sakitnya? Ataupun yang memperingan rasa sakitnya?
• Apakah mengganggu aktifitas?

Post Dental History :


• Apakah kondisi ini sudah dikonsultasikan ke dokter gigi?
• Sebelumnya apakah pernah ke dokter gigi? Untuk perawatan apa?
• Dalam sehari sikat giginya berapa kali sehari?

Post Medical History :


• Dalam satu tahun terakhir apakah pernah di rawat di Rumah Sakit? (Jika pernah, untuk
perawatan apa?)
• Apakah memiliki alergi terhadap makanan ataupun obat tertentu?
• Apakah memiliki riwayat penyakit dalam seperti tekanan darah tinggi atau gula darah
tinggi?

Family History :
• Bagaimana dengan orang tua, apakah memiliki riwayat peyakit seperti tekanan darah tinggi
ataupun gula darah tinggi?

Social History :
• Apakah sering mengonsumsi minuman dingin?
• Seberapa sering mengonsumsi makanan ataupun minuman yang manis?
• Apakah sering mengonsumsi makanan ataupun minuman yang berwarna?

Review anamnesis.

Lakukan pemeriksaan kepada pasien.


"Bismillahirrahmanirrahim…"
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020
Setelah dilakukan pemeriksaan, sesuai dengan penjelasan mbak, gigi depan atas mbak
berwarna kehitaman dan terdapat lubang yang menyebabkan seringnya makanan terselip di
sana, lubang pada gigi mba selvi juga kedalamannya telah mencapai dentin. Yaitu lapisan gigi
yang berada di tengah. Dalam kedokteran gigi, kondisi ini dinamakan dengan karies media.
Kondisi ini disebabkan karena adanya proses pembentukan lubang yang disebabkan oleh sisa
makanan yang tertinggal saat dibersihkan. Ketika lubang itu lama dibiarkan, maka akan
menyebabkan perubahan warna pada gigi tersebut yaitu warna kehitaman pada gigi tersebut.

Untuk kondisi ini perawatan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pembersihan
terlebih dahulu pada gigi tersebut, lalu giginya diberikan bahan pelapis terlebih dahulu untuk
melindungi bagian dalam gigi yang berdekatan dengan saraf. kemudian barulah dilakukan
penambalan pada gigi tersebut menggunakan bahan Resin Komposit karena gigi bagian depan
membutuhkan estetik yang bagus, maka Resin komposit merupakan pilihan yang tepat karena
memiliki warna yang sesuai dengan gigi.

Untuk tambahan, tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi dua
kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Mengurangi makanan dan minuman
yang berwarna dan manis, dan tidak lupa control ke dokter gigi 6 bulan sekali.

Apakah ada yang ingin Mbak tanyakan?


Wassalamu'alaikum.

Skenario 3
Kiki, 22 tahun, datang ke dokter gigi karena ingin mengganti tambalan gigi geraham bawah
kanan yang berwarna perak supaya sewarna dengan gigi. Tidak ada keluhan sakit hanya bila
makan kadang makanan ada yang terselip diantara lubang kecil yang ada diantara tambalan
perak dan gigi tersebut.

Assalamu’alaikum. Perkenalkan nama saya drg. X yang sedang bertugas di klinik ini.
• Sebelumnya, dengan mbak siapa?
• Usianya berapa?
• Masih kuliah atau sudah bekerja? Dimana?
• Alamatnya dimana?

Chief Complaint :
• Jadi mbak datang dengan keluhan apa ya?
• Bisa diceritakan bagaimana awal mulanya, mbak?

Present Illnes :
• Tambalan pada gigi tersebut sudah sejak kapan?
• Lokasinya di bagian mana?
• Apakah pada tambalan tersebut terdapat rasa sakit atau nyeri? (Jika iya, rasa sakit yang
dirasakan bila diskalakan dari 1-10, 1 tidak sakit dan 10 sangat sakit, rasa sakitnya ada di
nomor berapa?)
• Adakah yang memparah rasa sakitnya? Ataupun yang memperingan rasa sakitnya?
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020
• Apakah mengganggu aktifitas?

Post Dental History :


• Penambalan yang dilakukan pada gigi geraham tersebut menggunakan tambalan apa?
• Selain melakukan penambalan pada gigi geraham tersebut, apakah ada perawatan di dokter
gigi lain yang pernah dilakukan?
• Dalam sehari sikat giginya berapa kali sehari?

Post Medical History :


• Dalam satu tahun terakhir apakah pernah di rawat di Rumah Sakit? (Jika pernah, untuk
perawatan apa?)
• Apakah memiliki alergi terhadap makanan ataupun obat tertentu?
• Apakah memiliki riwayat penyakit dalam seperti tekanan darah tinggi atau gula darah
tinggi?

Family History :
• Bagaimana dengan orang tua, apakah memiliki riwayat peyakit seperti tekanan darah tinggi
ataupun gula darah tinggi?

Social History :
• Apakah sering mengonsumsi minuman dingin atau panas?
• Seberapa sering mengonsumsi makanan ataupun minuman yang manis?

Review anamnesis.

Lakukan pemeriksaan kepada pasien.


"Bismillahirrahmanirrahim…"

Setelah dilakukan pemeriksaan tadi, ditemukan adanya lubang kecil antara tambalan
dengan gigi geraham tersebut. Kondisi ini mungkin disebabkan karena tambalan yang sudah
lama,dimana pada tambalan yang memiliki usia yang sudah lama dapat terjadi adanya
perubahan dimensi sehingga tambalan bisa mengalami kontraksi atau pengerutan maka dari itu
menyebabkan seringnya makanan terselip di sana. Untuk perawatan yang bisa dilakukan adalah
dengan mengganti tambalan tersebut dengan yang baru, dan karena Mbak Kiki menginginkan
tambalan yang sewarna dengan warna gigi , maka kita akan menggunkan bahan tambal resin
komposit.
Untuk perawatanya, pertama-tama akan dilakukan penghilangan bahan tambalan lama
yaitu bahan amalgam sampai bersih, kemudian diganti menggunakan bahan tambalan baru
yang sewarna dengan gigi bisa dengan RK atau GIC.

Jangan lupa Saya harapkan Mbak Kiki tetap menjaga kebersihan gigi dan mulutnya,
menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, control ke dokter
gigi 6 bulan sekali, dan mengurangi mengonsumsi makanan dan minuman yang berwarna.
Apakah ada yang ingin Mbak tanyakan?
Wassalamu'alaikum
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020
Catatan :

Assessment : karies skunder

Perawatan : tumpatan amalgam dibongar → dibersihkan → tumpat dengan resin komposit.

Diagnosis : gigi Vital dengan Karies media

Klasifikasi karies gigi menurut GV Black :


Kelas I : Posterior di daerah Pit dan Fissure pada daerah oklusal, permukaan bukal dan lingual. Anterior
di daerah cingulum
Kelas II : Posterior di daerah proksimal
Kelas III : Anterior di daerah proksimal tanpa mengenai daerah incisal
Kelas IV : Anterior di daerah proksimal melibatkan daerah incisal
Kelas V : Posterior dan Anterior bagian servikal (facial, palatal, lingual)
Kelas VI : Anterior di bagian incisal. Posterior di bagian cusp oklusal

Klasifikasi menurut Mount &Hume :

Lesion Site
Lesi karies terjadi hanya tiga lokasi yang berbeda pada permukaan mahkota gigi yaitu :
Site 1 : Pit dan fisura pada permukaan oklusal gigi posterior dan kerusakan lainnya pada permukaan
enamel halus.
Site 2 : Daerah kontak antara setiap pasang gigi, anterior atau posterior.
Site 3 : Daerah servikal terkait dengan permukaan akar atau jaringan sekitar gingiva.

Lesion Size
Ukuran yang dapat dengan mudah diidentifikasi adalah sebagai berikut :
Size 0 : Lesi awal pada suatu sisi atau tempat yang dapat diidentifikasi tetapi belum menghasilkan
kavitasi permukaan. Keadaan ini dimungkinkan untuk disembuhkan.
Size 1 : Lesi terkecil atau minimal memerlukan intervensi operasi. Kavitas tersebut hanya dapat
dilakukan penyembuhan melalui remineralisasi.
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020
Size 2 : Kavitas berukuran sedang. Masih ada struktur gigi yang cukup untuk menjaga integritas mahkota
yang tersisa dan menerima beban oklusal.
Size 3 : Kavitas perlu diubah dan diperbesar untuk memberikan perlindungan pada mahkota yang
tersisa dari beban oklusal. Terdapat patah atau pecah di dasar puncak atau, jika tidak dilindungi, akan
cenderung berkembang.
Size 4 : Hilangnya kavitas berikut luas puncak dari gigi posterior atau tepi insisal dari anterior.

PRINSIP PREPARASI
Untuk membuat suatu restorasi yang baik dan tahan terhadap beban daya kunyah, dalam menggambar
outline form operator harus memperhatikan prinsip preparasi menurut GV.Black ,yaitu:
1. Extension for prevention yang berarti perluasan untuk pencegahan, bahwa pit dan fissure yang
dalam perlu diikutsertakan dalam preparasi untuk mencegah terjadinya karies sekunder.
2. Resistance form yang berarti bahwa preparasi perlu dilakukan dengan tidak terlalu banyak
membuang jaringan gigi yang sehat sehingga sisa jaringan gigi tersebut cukup kuat menahan
beban daya kunyah dan restorasi disanggah oleh jaringan dentin yang sehat.
3. Retention form yang berarti bahwa preparasi perlu dilakukan dengan mengingat bahan restorasi
tidak mudah lepas, jadi perlu dilakukan pembuatan retensi, misalnya berupa undercut atau
pembuatan dinding aksial yang tegak atau konvergen kearah oklusal/divergen kearah servikal.
4. Removal of caries yang berarti membuang seluruh jaringan karies yang infeksius terutama
jaringan dentin yang lunak.
5. Finish of the enamel wall yang berarti menghaluskan seluruh bidang preparasi.
6. Convenience form yang berarti bahwa preparasi dilakukan sedemikian rupa sehingga
memudahkan operator dalam menggunakan peralatan dan menempatkan bahan tumpatan
kedalam kavitas gigi.
7. Toilet of the cavity yang berarti melakukan pembersihan sisa jaringan nekrotik dan bekas
preparasi serta sterilisasi kavitas dengan menggunakan bahan sterilisasi kavitas yang ada.

I. Tumpatan Kelas I Amalgam


Tahapan Kerja
Preparasi kavitas :
1. Cek kavitas dengan sonde
2. Bur bulat (round bur) digunakan untuk membuka/menembus kavitas.
3. Kavitas diperlebar menggunakan bur fisur ujung datar mengikuti fisura pada gigi (extention for
prevention) dan jaringan email yang tidak didukung dentin dibuang.
4. Cek lagi menggunakan sonde
5. Pembuatan retensi :
Berbentuk undercut pada bukopulpal line angle dan linguopulpal line angle dengan bur konus
terbalik (inverted cone bur) yang berukuran kecil.
Ctt : dinding bukal dan lingual harus konvergen (agar tidak mudah pecah) dan bagian mesial
serta distal tegak lurus dengan dinding pulpa.
6. Penumpatan setelah preparasi selesai.
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020
7. Manipulasi semen seng phosphat
Bahan base (misalnya semen seng fosfat) kira-kira ketebalan 1 mm. Semen seng fosfat yang
sudah selesai diaduk, diambil dengan plastis instrument, diaplikasikan pada dasar kavitas,
kondensasi menggunakan semen stopper. Kelebihan semen dibersihkan menggunakan
ekskavator.
Cara manipulasi zink fosfat (dengan glass plate dan spatula stainless)
• Powder dan liquid sesuai ukuran pabrik, powder dibagi menjadi 6.
• Powder ditarik ke liquid.
• Pengadukan dengan dilebarkan (tujuannya agar memperlama waktu setting) hingga
homogen.
8. Diatas bahan base (pada skills lab ini menggunakan semen seng phosphate) ditumpat
tumpatan sementara (misal fletcher).

II. Tumpatan Kelas II Amalgam


Tahapan Kerja
Preparasi kavitas :
1. Pada prinsipnya ada 2 bagian preparasi, yaitu bagian proksimal dan oklusal.
2. Permukaan proksimal dibuka menggunakan bur bulat dari arah oklusal.
3. Dengan bur fisur dibuat bentuk boks pada permukaan proksimal dengan menggerakkan bur ke
arah bukal dan lingual. Tepi dinding bukal dan lingual dibuat/dilebarkan sampai daerah self
cleansing. Bentuk boks agak konvergen ke arah oklusal.
4. Pada permukaan oklusal dibuat dove tail (extension for retention). Dengan terbentuknya dove
tail akan didapatkan suatu hubungan berupa suatu bagian yang sempit antara bagian proksimal
dan oklusal yang disebut ismus (isthmus). Pada isthmus dinding bukal dan lingual sedikit
konvergen ke arah oklusal dan harus cukup lebar pada arah bukal dan lingual supaya tumpatan
tidak mudah pecah bila terkena tekanan pengunyahan, terutama daerah yang berhubungan
dengan bagian proksimal kavitas.
5. Pembuatan retensi :
• Bukopulpal line angle dan linguopulpal line angle untuk bagian oklusal dengan bur konus
terbalik (inverted cone bur) yang berukuran kecil.
• Bagian proksimal retensi dibuat groove (alur kecil) pada Bukoaksial line angle dan
linguoaksial line angle dengan bur fisur yang berukuran kecil.
• Axio pulpal line angle ditumpulkan menggunakan bur fisur yang dimiringkan supaya
tumpatan di bagian ini tidak mudah pecah oleh tekanan pengunyahan.
Pengisian ;
1. Matriks sectional dipasang
2. Semen seng fosfat dioleskan pada dinding pulpal dan dinding aksial menggunakan plastis
instrument, kondensasi menggunakan semen stopper.
3. Pada penumpatan dengan amalgam adalah sebagai berikut :
Campuran amalgam diambil dengan pistol amalgam, dimasukkan dalam kavitas di bagian
proksimal. Tekan dan padatkan menggunakan condenser amalgam.
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020
Tambahkan lagi sedikit demi sedikit, tekan dan padatkan. Setelah bagian proksimal terisi penuh
sampai setinggi pulpal wall dilanjutkan pengisian bagian oklusal, kemudian diburnish.
4. Setelah ± 5 menit, matriks dilepas.
5. Setelah pengukiran dengan carver selesai, sisa-sisa amalgam dibersihkan.

Pemolesan :
1. Dilakukan pasca 24 jam pengisian.
2. Batu karborundum (carborundum stone) digunakan untuk menghaluskan permukaan amalgam,
putar dengan low speed agar tidak menimbulkan panas. Untuk menghaluskan permukaan
amalgam dapat juga digunakan bur bulat vinir halus yang diputar dengan low speed.
Untuk mengkilapkan permukaan amalgam menggunakan sikat yang dibubuhi campuran seng
oksid dengan alkohol (putar dengan low speed).
3. Untuk bagian proksimal dihaluskan menggunakan grinding strip.

Setelah preparasi selesai, selanjutnya dilakukan penumpatan dengan tumpatan sandwich.


Manipulasi SIK tipe 2 (restorasi) dan resin komposit.

III. TUMPATAN KELAS III SEMEN IONOMER KACA (SIK)


Preparasi :
1. Bila masih memungkinkan lebih baik membuat preparasi dari arah lingual/palatinal kecuali bila
karies telah meluas ke labial.
2. Karies dihilangkan dengan bur bulat. Lakukan dengan hati-hati supaya tidak mengenai proksimal
gigi tetangga. Hilangkan email yang tidak didukung oleh dentin. Pembuangan jaringan karies
harus bersih, dapat digunakan ekskavator.
3. Retensi dibuat dengan bur bulat kecil berupa alur pada axioincisal line angle dan axiogingival
line angle.
4. Tepi preparasi tidak perlu dibuat bevel

Pengisian :
1. Kavitas diisolasi, dibersihkan dengan clorhexidine, dikeringkan
2. Lakukan conditioning.
Menggunakan dentin conditioner, basahi kavitan dengan dentin conditioner 10 detik (dengan
bantuan cotton pellet). Cuci selama 10 detik (cotton pellet dibasahi aquades steril), keringkan
(angin-angin dengan trhee way syringe).
3. Pasang matrik menggunakan seluliod strip pada daerah interdental
4. Manipulasi SIK di paper pad dengan menggunakan spatula agate, powder : liquid = 1:1, hingga
homogen
5. Kemudian aplikasikan SIK pada kavitas dengan plastis instrument. Sisa SIK dibersihkan.
6. Seluloid strip dilepas. Finishing dengan membuang kelebihan SIK. Isolasi dari kelembaban
menggunakan varnish.
7. Pemolesan (polishing)
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020
Penggunaan finishing strip dan polishing white alpin points, akan dapat diperoleh permukaan
yang halus dan licin.
Terakhir, cek dengan dental floss untuk memastikan restorasi tidak menyatu dengan gigi
sebelahnya.

IV. TUMPATAN KLAS IV RESIN KOMPOSIT


Indikasi :
Gigi anterior dengan kavitas klas IV dan oklusi tidak ada kondisi traumatik.
Oklusi traumatik : kondisi dimana overjet lebih kecil dibanding dengan overbite. Misalnya : overjet 1
mm dan overbite 3-4 mm.

Preparasi Kavitas :
1. Out line form
2. Retensi mikro undercut/mikropits (sebagai hasil pengetesan dengan menggunakan cairan
asam).
3. Cara restorasi dengan metode etsa asam.
Pembuatan preparasi kavitas :
• Out line form
• Retention form dan resistance form, pembuatan bevel dengan sudut 45° menggunakan
diamond bur berbentuk peluru, dapat juga digunakan bur berbentuk nyala api (flame).
• Bentuk retensi hollow-ground (di sekeliling permukaan gigi).
• Pembevelan ini makin ke arah gingival makin sempit dan pada titik kontak dengan gigi
antagonisnya, bevel paling sempit.
• Bila pada kasus dengan kavitas yang dalam, maka perlu diberi lining pada dentin wall
(dentin yang terbuka).
• Pada penumpatan, untuk membentuk dinding proksimal menggunakan seluloid stip
• Kavitas diisolasi, dibersihkan, dikeringkan.
4. Penumpatan dengan Resin Komposit
• Mula-mula dilakukan pengetsaan lapisan email, menggunakan larutan asam fosfat 30%
selama 15 detik, kemudian dicuci bersih dengan water syringe selama 20 detik dan
dikeringkan semprotan udara (moist=tidak terlalu kering). Pengolesan asam pengetsaan
menggunakan mikro brush sikat kecil (dapat digunakan paper point yang sudah
dipotong, dipegang dengan pinset).
• Bonding. Genangi dengan bonding selama 10 detik, angin-angin daerah sekitarnya,
kemudian sinar selama 20 detik.
• Aplikasikan bahan komposit ke dalam kavitas kemudian sinar selama 40 detik.
• Matrix kemudian dilepas, kemudian dilakukan finishing dengan membuang kelebihan
komposit menggunakan hand cutting instrument. Lakukan finising menggunakan bur
finishing.
• Pemolesan (polishing)
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020
Menggunakan finishing strip dan bur polis komposit (bisa digunakan enhance, atau
menggunakan bur softlex), diakhiri dengan penggunaan rubber silicon cups, akan dapat
diperoleh permukaan yang halus dan licin.

V. TUMPATAN KELAS V SEMEN IONOMER KACA (SIK)


Preparasi :
1. Aplikasikan rubber dam
2. Bentuk preparasi biasanya persegi panjang dengan ujung yang membulat, ovoid atau berbentuk
ginjal, tetapi bentuk dapat bervariasi tergantung karies yang terjadi.
3. Karies dihilangkan dengan bur bulat. Lakukan dengan hati-hati. Hilangkan email yang tidak
didukung oleh dentin. Pembuangan jaringan karies harus bersih, dapat digunakan ekskavator.
Biasanya dinding aksial berada pada kedalaman 1,5 mm.
4. Retensi dibuat dengan bur bulat kecil berupa alur pada axioincisal line angle dan axiogingival
line angle.
5. Tepi preparasi tidak perlu dibuat bevel

Pengisian :
1. Kavitas diisolasi, dibersihkan, dikeringkan
2. Lakukan conditioning.
Menggunakan dentin conditioner, basahi kavitan dengan dentin conditioner 10 detik (dengan
bantuan cotton pellet). Cuci selama 10 detik (cottonh pellet dibasahi aquades steril), keringkan
(angin-angin dengan trhee way syringe).
3. Aplikasikan SIK pada kavitas. Sisa SIK dibersihkan.
4. Seluloid strip dilepas. Finishing dengan membuang kelebihan SIK. Isolasi dari kelembaban
menggunakan varnish.
5. Pemolesan (polishing)
Polishing white alpin points, akan dapat diperoleh permukaan yang halus dan licin.

VI. RESTORASI INLAY


Indikasi inlay
1. Karies luas tidak mungkin direstorasi biasa.
2. Kavitas kurang dari 1/3-1/2 antar tonjol gigi.
3. Untuk menggantikan tambalan lama, terutama bila jaringan gigi yang tersisa sedikit (pada gigi
belakang)
4. Resistensi tonjol gigi yg ada masih kuat.
5. Prosedur restorasi tidak merubah oklusi.
6. Tidak merupakan abutment Fixed/removable partial denture.

Hal yang harus diperhatikan pada preparasi


PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020
1. Tidak boleh ada undercut.
2. Dinding kavitas sejajar satu sama lain, Line Angle, Point Angle tajam dan dpt dilihat dengan jelas
3. Cavosurface Angle dibevel
4. Di dalam kavitas restorasi harus terkunci ke segala arah, kecuali arah restorasi tersebut
dimasukkan dan dikeluarkan
5. Arah pengeluaran restorasi tsb segaris dan berlawanan arah dengan tekanan yang diterimanya

Perbedaan preparasi inlei dan amalgam


Inlay
1. Retensi : Dinding-dinding sejajar/paralel
2. Kavitas : Divergen ke oklusal/tegak sejajar
3. Cavosurface Angle : Dibevel
4. Line Angle : Tajam/tegas
Amalgam
1. Retensi : Undercut/bentuk konvergen
2. Kavitas : Konvergen ke oklusal
3. Cafosurface Angle : tidak dibevel
4. Line Angle : Tumpul

Cara preparasi
1. Outline Form meliputi seluruh bagian yang mengalami kerusakan
2. Resistance Form didapat dengan pulpal wall yang datar dan line angle yang tajam, Cavosurface
angle dibevel
3. Retention Form didapat dengan :
Dinding bukal dan lingual yang sejajar (tidak boleh lebih dari 5°).
Pulpal wall rata dan tegak lurus pada aksis gigi
4. Convenience Form didapat tanpa adanya undercut
Setelah preparasi selesai, dilakukan model malam.

Perbedaan Inlay dan Onlay


• Inlay adalah tambalan yang berada di antara cusp, shg ukurannya biasanya tidak begitu luas.
• Sementara onlay biasanya lebih luas dan menutupi salah satu atau lebih tonjol gigi tersebut.
• Onlay adalah merekonstruksi kembali gigi yang kerusakannya sudah sangat luas.

VII. Mahkota Jaket


Preparasi :
1. Kurangi bagian labial gigi setinggi 2/3 insisal dengan menggunakan tapered-bur, sejajar dengan
aksis gigi.
2. Ratakan bagian labial tadi, sesuai dengan kedalaman di langkah 1 dengan menggunakan
tapered-bur.
3. Di bagian insisal gigi, dikurangi menggunakan bur fissure ujung datar, hingga membentuk
lengkung, lalu ratakan.
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020
4. Di bagian palatal/lingual, dibagi 3 juga, sesuai dengan cingulum dan fossa ( di fossa bisa
menggunakan flame-bur). Lalu di ratakan.
5. Di bagian proximal, gigi dikurangi menggunakan long tapered-bur dengan sudut kemiringan 6°.
6. Bentuk chamfer/pundak dengan menggunakan flat tapered-bur atau bur fissure
7. Lakukan finisihing, hingga tidak ada undercut.

Jenis-jenis matriks

1. Circumferential
Juga disebut sebagai retainer Tofflemire. Perangkat ini menahan band matriks pada posisinya.
Retainer diposisikan paling umum dari permukaan bukal gigi yang sedang direstorasi.
• Matriks band terbuat dari baja tahan karat yang fleksibel dan tersedia dalam ukuran dan
ketebalan untuk premolar, molar, dan universal.
• Lingkaran band yang lebih besar adalah tepi oklusal dan selalu ditempatkan menuju
permukaan oklusal.
• Lingkaran pita yang lebih kecil adalah tepi gingiva dan selalu ditempatkan ke arah gingiva.
• Wedge berbentuk segitiga atau bundar dan terbuat dari kayu atau plastic.
• Wedge dimasukkan ke dalam embrasure lingual untuk memposisikan pita matriks dengan
kuat terhadap margin gingiva dari preparat.
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020

2. Sectional
Pita tipe tipis yang dipoles dan cincin penegang menghasilkan kontak anatomi yang rapat
untuk bahan resin komposit untuk restorasi langsung proksimal.
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020
OSCE KG 17

ST 2

Gigi 11 karies di distoinsisal


Sondasi : -
Perkusi : -
Palpasi : -
CE : +

a. Verbalkan dx
b. Simulasikan prosedur perawatannya, dan tunjukkan alat dan bur yg digunakan sampai finishing dan
polishing

Gigi 16 karies di proksimal-oklusal


a. Verbalkan dx
b. Simulasikan prosedur perawatannya, dan tunjukkan alat dan bur yg digunakan sampai finishing dan
polishing

ST 3

Gigi 35 karies di distooklusal


Sondasi : -
Perkusi : -
Palpasi : -
CE : +

a. Verbalkan klasifikasi karies gv black


b. Verbalkan dx
c. Verbalkan retensi dan resistensi pada preparasi
e. Verbalkan jenis dan nama matriks yg digunakan

Gigi 33 karies di proksimal


a. Verbalkan klasifikasi karies gv black
b. Verbalkan dx
c. Verbalkan retensi dan resistensi pada preparasi
e. Verbalkan jenis dan nama matriks yg digunakan

OSCE KG 18
St 1 (komunikasi) : seorang ibu ingin giginya ditambal, tidak ada keluhan sakit.
St 2 : restorasi RK Klas III dan IV, diagnosis, rencana perawatan (pake bahan apa), prosedur
St 3 : restorasi RK Klas II, diagnosis, klasifikasi GV Black, tahapan perawatan, bahan, prosedur
PENPRO HIMAKAGI S’LATE BLOK 12 Senin,26 April 2020

Anda mungkin juga menyukai