Anda di halaman 1dari 10

SKENARIO PBL 1

A dentist feels that lately patients who come for a dental examination tend to be in a condition of
teeth that are already severe. This condition makes the cost of treatment is high, causing many
patients refusing the treatment. The dentist felt that he had to do more promotive and preventive
programs for his patients. The dentist then joins the primary dental health care education
program that studies related the excellent service, the principle of healthy paradigm, the concept
of primary care dentist, the principle service of primary care dentist. After becoming a primary
care dentist, the dentist began to provide comprehensive service both to these patients and their
families, and even more patients came for dental consultations without requiring high-cost
treatment.

PETA PIKIRAN

a. Klarifikasi Istilah :
1. Paradigma sehat : dr/drg mendorong agar masyarakat menjaga kesehatannya mandiri,
baik promotive maupun preventive
2. Primary care dentist : drg perawatan primer, seorang dokter yg ditunjuk untuk
perawatan pelayanan pertama, yg bersifat paripurna atau holistik
3. High-cost treatment : suatu tindakan yg memerlukan biaya yg tinggi, akan berbanding
lurus dg tingkat keparahan penyakit
4. Comprehensive service : bersifat luas dan lengkap atau menyeluruh. Pelayanan yg
tidak hanya kuratif tetapi juga promotive dan preventive dalam keluarga, dan
rehabilitative.
b. Analisis Masalah
1. Apa yang dimaksud dokter gigi keluarga?
 Pelayanan kedokteran gigi keluarga adalah suatu pelayanan kesehatan dasar
paripurna dalam bidang kesehatan gigi dan mulut yang memusatkan layanannya
kepada setiap individu dalam keluarga binaan.

2. Apa tujuan didirikan dokter gigi keluarga?


 Mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi yang berorientasi pada
komunitas dengan keluarga sebagai sasaran utama, dan memandang individu baik
yang sakit maupun yang sehat sebagai bagian dari unit keluarga serta
komunitasnya.
 Tercapainya kemandirian keluarga dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi
dan mulut
 Terpenuhinya kebutuhan keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan gigi
yang optimal, bermutu, terstruktur, dan berkesinambungan
 Tertatanya pembiayaan
 Tertatanya manajemen dan administrasi
 Terbinanya profesionalisme dokter gigi keluarga secara berkesinambungan

3. Apa saja karakteristik dokter gigi keluarga?


a. Berorientasi pada pencegahan penyakit serta pemeliharaan kesehatan
b. Pendekatan holistik pada pasien dan keluarga
c. Mempunyai kemampuan dan keterampilan mendiagnosis serta merujuk yang
handal disertai pengetahuan epidemiologi
d. Menguasai teknik pemecahan masalah untuk mengatasi berbagai penyakit gigi
dan mulut

4. Bagaimana model pelayanan dokter gigi keluarga?


a. Praktek perorangan
Pelayanan dokter gigi keluarga yang dikembangkan atas inisiatif dokter gigi dan
perawat gigi sesuai standar perijinan yang telah ditetapkan, serta memiliki
sertifikat bahwa telah mengikuti melalui program pendidikan kedokteran gigi
keluarga atau melalui diklat khusus untuk melatih dokter gigi menjadi dokter gigi
keluarga sesuai kompetensi yang diharapkan.
b. Praktek berkelompok
Dokter gigi keluarga beserta tim yang melaksanakan praktik untuk pelayanan
keluarga binaannya sebagai mitra kerja tergabung dalam sistem pelayanan dokter
keluarga/ dokter gigi keluarga sehingga standar klinik dan asuransi kesehatan
yang digunakan sesuai dengan konsep drg keluarga.

5. Bagaimana perizinan dan syarat dokter gigi keluarga?


a. Perizinan Praktik Dokter Gigi Keluarga Dilaksanakan Melalui :
1. Sertifikasi Sertifikasi  merupakan pengakuan akan kompetensi yang dimiliki
seseorang. Sertifikasi ini diberikan oleh lembaga yang menyelenggarakan pendidikan
dokter gigi, dalam hal ini adalah FKG, Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia (KKGI),
PDGI, dan Depkes.
2. Registrasi  adalah pencatatan resmi terhadap dokter gigi yang telah memiliki
sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui
secara hukum untuk melakukan tindakan profesinya. STR ini berlaku 5 tahun dan
dapat diregistrasi ulang tiap 5 tahun dengan tetap memenuhi persyaratan-
persayaratan.
3. Lisensi/ SIP  Lisensi atau SIP adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah
kepada dokter gigi yang telah diregistrasi setelah memenuhi persyaratan yang
berlaku.
b. Tata Cara Pengajuan Permohonan Izin
1) Praktek perorangan
a. Pemohon mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat dengan melampirkan :
 Foto copy kartu tanda penduduk
 Foto copy SK PNS/POLRI/Pensiunan/TNI/BUMN
 Denah ruangan dan denah lokasi tempat praktek
b. Foto copy STR Dokter Gigi yang di terbitkan oleh konsil kedokteran Indonrangka
masa bakti atau surat bukti yang masih berlaku yang dilegalisir oleh penjabat yang
berwenang
c. Surat pernyataan mempunyai tempat praktik
d. Surat rekomendasi dari PDGI
e. Foto copy surat keputusan penempatan dalam rangka masa bakti atau surat bukti
telah selesai menjalankan masa bakti atau surat keterangan menunda masa bakti yang
di legalisir oleh penjabat yang berwenang
f. Pas photo berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar dan 3 x 4 sebanyak 1
(satu) lembar
2) Praktek berkelompok
a. Surat permohonan izin penyelenggaraan praktik berkelompok kedokteran gigi
keluarga
b. Foto copy akte notaris pendirian yayasan/badan hokum
c. Studi kelayakan yang memuat antara lain jenis pelayanan yang dierikan dengan
denah bangunan dan denah lokasi/ lingkungan
d. Foto copy tanda bukti penggunaan bangunan bangunan minimal 5 tahun
e. Foto copy surat izin gangguan (H0)/ Surat izin tempat usaha (SITU)
f. Surat pernyataan dari pemohon untuk mentaati peraturan yang berlaku dengan
materai
g. Struktur organisasi
h. Daftar ketenangan beserta fotocopy ijazah
i. Data kepegawaian penanggung jawab praktek berkelompok. Surat pengangkatan
sebagai penanggung jawab klinik Surat pernyataan tidak keberatan / kesanggupan
sebagai penanggung jawab, dengan materai Surat pernyataan tidak keberatan dari
atasan langsung tempat bekerja Foto copy SIP dan surat persetujuan tempat praktik
(SPTP) yang masih berlaku Pas foto terbaru 4 x 6 2 lembar
j. Data kepegawaian dokter / dokter gigi keluarga: Foto copy surat ijin pratek dan
Surat persetujuan tempat praktik yang masih berlaku
k. Data kepegawaian paramedis / umum Foto copy ijazah terakhir Surat izin kerja
(SIK) dan surat Izin perawat gigi (SIPG) bagi perawat gigi
l. Daftar tariff pelayanan medis
m. Surat perjanjian rujukan dengan rumah sakit terdekat
n. Daftar alat alat kedokteran / kedokteran gigi sesuai dengan pelayanan yang di
laksanakan
o. Daftar obat obatan yang digunakan
p. Wajib mengikuti standart perizinan kedokteran gigi keluarga
q. Wajib mengikuti standar pelayan kedokteran gigi keluarga
r. Setiap tindakan kedokteran gigi keluarga harus mendapat persetujuan pasien
s. Persetujuan diberikan setelah pasien meandapat penjelasan lengkap
(diagnosis,tindakan medis,tujuan tindakan, risiko, alternative lain, prognosis)
t. Wajib membuat rekam medis (dibubuhi nama, waktu, tindakan)
u. Wajib menyipan rahasia kedokteran gigi keluarga
v. Wajib menyelenggarakan kendali mutu dan biaya
w. Wajib memberi laporan ke puskesmas

6. Apa saja prinsip pelayanan dokter gigi keluarga ?


1. Dokter Gigi Kontak Pertama (First Contact) Dokter gigi pemberi layanan
kesehatan yang pertama kali ditemui pasien dalam menyelesaikan masalah gigi
dan mulut
2. Layanan Bersifat Pribadi (Personal Care) Dokter gigi memberikan pelayanan
kepada perorangan dengan memperhatikan bahwa setiap orang merupakan bagian
dari keluarganya. Dengan demikian keputusan medis tidak hanya dari aspek
medis tetapi juga dengan mempertimbangkan aspek social, budaya,dan ekonomi
si pasien beserta keluarganya.
3. Pelayanan Komprehensif
Dokter gigi keluarga harus member pelayanan secara menyeluruh dengan
pendekatan promotif, preventif dan rehabilitative, meskipun lebih menekankan
pada pelayanan kesehatan dengan pendekatan promotif dan preventif.
4. Paradigma Sehat  dilihat dari sisi dokter
Dokter gigi keluarga mampu mendorong masyarakat bersikap mandiri dalam
menjaga kesehatan mereka sendiri.
5. Pelayanan Berkesinambungan ( Continous care )
Pelayan dokter gigi keluarga berpusat pada pasien. Prinsip ini melandasi
hubungan jangka panjang antara dokter gigi dan pasien dengan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang berkesinambungan dalam beberapa tahap
kehidupan pasien
6. Koordinasi dan Kolaborasi
Dokter gigi keluarga berperan sebagai coordinator dalam mengatasi pasiennya.
Selain itu, dokter gigi keluarga berperan sebagai kolaborator apabila terdapat
pasien yang membutuhkan pelayanan kesgilut diluar kompetensinya.
7. Family and community oriented
Pelayanan dokter gigi keluarga memperhatikan latar belakang keluarga dan
komunitas dimana pasien tinggal atau bekerja.

7. Apa saja ruang lingkup pelayanan dokter gigi keluarga?


 Ruang lingkup kerja dokter gigi keluarga meliputi beberapa pelayanan yaitu :
a. Pelayanan darurat / basic emergency care
Yaitu pelayanan darurat dasar yang harus dapat melayani siapa saja dan dimana
saja. Pelayanan yang diberikan yaitu :
1. Pertolongan pertama pada keadaan darurat dan gawat darurat untuk selanjutnya
dilakukan rujukan bila perlu.
2. Mengurangi rasa sakit atau mengeliminasi infeksi / pertolongan pertama pada
gigi dan mulut karena penyakit / cedera
3. Reposisi dislokasi rahang
4. Replantasi gigi
5. Penyesuaian oklusi
b. Pelayanan pencegahan / preventive care
Preventive care adalah pelayanan yang bersifat pencegahan. Pelayanan ini terdiri
dari pelayanan pencegahan yang ditujukan kepada komunitas, pelayanan
pencegahan yang ditujukan kepada kelompok, dan pelayanan pencegahan yang
ditujukan kepada individu.
Pelayanan pencegahan yang ditujukan kepada komunitas meliputi:
1. Fluoridasi air minum.
2. Pemasaran pasta gigi yang berfluor.
3. Kampanye kesehatan gigi melalui media massa untuk memperbaiki kesadaran,
pengetahuan, sikap dan prilaku masyarakat.
Pelayanan pencegahan yang ditujukan kepada kelompok meliputi:
1. Promosi kesehatan gigi dan mulut melalui program pendidikan kepada
kelompok tertentu.
2. Program pemberian tablet fluor.
3. Program kumur-kumur dengan fluor dan gerakan sikat gigi massal.
4. Pemberian fluor secara topikal.
5. Fissure sealant.
6. Pembersihan karang gigi (scalling).

Pelayanan pencegahan yang ditujukan kepada individu meliputi:


1. Pemeriksaan gigi dan mulut pada pasien perorangan, termasuk
temuantemuan penyakit gigi dan mulut serta rujukan bila diperlukan.
2. Memberi nasehat dan petunjuk kepada perorangan mengenai kebersihan
mulut, konsumsi fluor, diet, perilaku yang membahayakan kesehatan dan
pemeriksaan diri sendiri.
3. Aplikasi fluor secara topikal.
4. fissure sealant.
5. Pembersihan karang gigi (scalling).
6. Deteksi dini penyakit gigi; dan
7. Penumpatan ART (Atraumatic Restorative Treatment).

c. Pelayanan medik gigi dasar / simple care


Simple Care merupakan suatu pelayanan profesional sederhana atau pelayanan
medik gigi dasar umum yang meliputi:
1. Pembersihan karang gigi
2. Ekstraksi tanpa komplikasi (gigi sulung persistensi/gigi tetap karena
penyakit/keperluan ortodonti)
3. Tumpatan gigi (glass ionomer/komposit/kombinasi)
4. Tindakan interseptik ortodontik
5. Perawatan pulpa (pulpcapping/pulpotomi/perawatan saluran akar gigi
anterior) Penanganan dry socket.
6. Mengobati ulkus recurrent
7. Pengelolaan halitosis
8. Pelayanan rujukan.

d. Pelayanan medik gigi khusus / moderate care


Yaitu suatu pelayanan profesional di bidang kedokteran gigi yang advance atau
pelayanan medik gigi dasar khusus seperti tingkat spesialistik kedokteran gigi.
Pelayanan dokter gigi keluarga meliputi bidang:
1. Konservasi gigi
2. Pedodonsia
3. Periodonsia
4. Bedah mulut
5. Orthodonsia
6. Prostodonsia
7. Oral medicine

Berdasarkan ruang lingkup kerja dokter gigi keluarga, dapat diambil kompetensi
spesifik yang harus dimiliki oleh seorang dokter gigi keluarga :
1. Pada fase janin, yang meliputi proses tumbuh kembang. Kompetensi yang
diperlukan adalah analisis gizi dan diet, konseling
2. Pada fase ibu hamil, yang meliputi keberadaan abnormalitas hormonal, penyakit
gigi dan mulut, kebersihan rongga mulut, perilaku dan motivasi calon ibu.
Kompetensi yang harus dimiliki adalah modifikasi perilaku dan kebiasaan, serta
identifikasi faktor resiko.
3. Pada fase anak-anak, yang meliputi masalah klinis pedodonsia, kebiasaan buruk
anak,awal masalah maloklusi. Kompetensi yang diperlukan adalah penatalaksanaan
pasien anak, perubahan perilaku, Orthodontic diagnosis dini dan perawatan yang
segera.
4. Pada fase bapak, meliputi penyakit sistemik, penyakit gigi dan mulut, merokok,
stress, pembiayaan kesehatan keluarga, pengambilan keputusan keluarga. Kompetensi
yang diperlukan Intervensi klinik pasien dewasa, kontrol terhadap perokok,
manajemen stress, manajemen faktor resiko, pengaturan dana kesehatan keluarga.
5. Hubungan doker dengan pasien, meliputi rasa takut, cemas, ketidak puasan,
ketidak percayaan. Kompetensi yang diperlukan, manajemen ketakutan dan
kecemasan, komunikasi dan edukasi, penataan klinik yang nyaman,, perawatansesuai
S.O.P serta diagnosis dan perawatan klinik.
6. Manajemen, meliputi manajemen data kepenyakitan, pembiayaan, data SDM,
data fasilitas dan logistik, pengolahan limbah. Kompetensi yang perlu dimiliki
adalah manajemen data epidemiologis klinis, manajemen sumber daya manusia,
manajemen logistik, manajemen limbah.

8. Tindakan apa saja yang dapat dilakukan/ menjadi kompetensi drg keluarga
(Ruang lingkup di era JKN)?
a. Scaling  dengan syarat hanya 1 tahun sekali atau sesuai dengan indikasi medis
yang diberikan.
b. Ekstraksi tanpa penyulit pada gigi desidui.
c. Ekstraksi tanpa penyulit pada gigi permanen.
d. Tumpat  RK/SIK
e. Medikasi
f. Konsultasi
g. Pelayanan yang bersifat gawat darurat  pulpitis

9. Apa perbedaan dokter gigi keluarga dengan dokter gigi biasa ? spesialis bisa jd
drg keluarga atau tidak?
 Dokter gigi keluarga berfokus pada semua kondisi pasien sekalipun masih sehat,
sifat pelayanan yang diberikan secara paripurna kepada komunitas dengan sasaran
utama keluarga.
 Dokter gigi biasa biasanya pasiennya yang datang sudah dalam kondisi sakit.
 Drg spesialis tidak bisa menjadi drg keluarga karena bermitra dengan faskes tk 2
(RS) sedangkan dokter gigi keluarga berada di faskes tk 1 (Puskesmas)

10. Bagaimana sistem pembiayaan dokter gigi keluarga?

 Menggunakan sistem pembayaran pra-upaya (prospective payment system)


 kapitasi (dibayar di awal)  bertujuan untuk mewujudkan paradigma sehat
dan diharapkan dapat mengendalikan pengeluaran biaya.
 Peserta akan membayarkan premi yang telah ditetapkan kepada bapel
(BPJS) Bapel akan memberikan pembayaran pra-upaya (kapitasi) kepada
PPK  PPK kemudian akan memberikan pelayanan kesehatan kepada
peserta.
Premi : sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap bulan sebagai kewajiban
dari tertanggung atas keikutsertaannya di asuransi.
 Bentuk pokok sistem pembiayaan UKP sebagaimana tercantum dalam SKN/
Sistem Kesehatan Nasional sbb :
a. Dana untuk UKP untuk individu dalam kesatuan keluarga melalui JPK
(Jaminan Pemeliharaan Kesehatan) wajib dan JPK sukarela.
b. Dana unruk UKP masyarakat rentan dan keluarga miskin dari pemerintah
melalui JPK wajib.
c. Dana dari masyarakat (dana sehat dan dana sosial keagamaan) digunakan
untuk UKM dan UKP.
 Pada dasarnya sistem pembiayaan harus cukup, dikelola secara efisien, adil,
berkelanjutan, dikelolas secara transparan, dan akuntabel.
 Pembayaran pra upaya  tekankan upaya promotof, preventif, serta kuratif
dan rehabilitatif yang diberikan sesuai kebutuhan  harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit,
sebagai gate keeper, manajer, dan koordinator dalam pelayanan rujukan.

11. Bagaimana hubungan paradigma sehat dengan pembiayaan kesehatan?


 paradigma sehat berarti dokter gigi harus mampu mendorong masyarakat untuk
mandiri dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pola pikirnya dilihat dari sisi
dokter karena dalam hal ini diharapkan dokter yang lebih aktif untuk
mengupayakan usaha promotif dan preventif untuk membuat supaya
masyarakat/pasien yang datang dalam kondisi sehat  pengeluaran biaya
perawatan (alat, bahan, dll) akan lebih rendah  biaya dapat digunakan untuk
keperluan lain.

12. Siapa saja sasaran pelayanan dokter gigi primer?


Tahun 2010
1. Jumlah keluarga yang dibina dokter gigi keluarga (tim) mencapai 28% dari
penduduk dengan ketentuan bahwa :
a. 80% anggota keluarga binaan mampu mandiri menjaga dan memelihara kesehatan
gigi dan mulut
b. 80% anggota keluarga binaan dengan keluhan sakit/kelainan gigi, memperoleh
pelayanan yang optimal termasuk rehabilitasi
c. 80% anak usia di bawah 12 tahun memperoleh tindakan
pencegahan/perlindungan/diagnosis dini dan terapi yang tepat
2. 80% dokter gigi dan perawat gigi telah memperoleh pelatihan/pendidikan dokter
gigi keluarga, sehingga system administrasi dan manajemen pelayanan dokter gigi
keluarga memenuhi standar

13. Apa saja peran dan fungsi dokter gigi keluarga?


 Pemberi pelayanan dengan komitmen tinggi serta menunaikan tugasnya secara
profesional dan etis
 Ujung tombak pelayanan kesehatan dan sistem rujukan berjenjang (gate keeper)
 Koordinator pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut keluarga
 Sebagai mitra bagi pasien dalam pengambilan keputusan medis berdasarkan
evidence based dentistry
 Menggalang peran serta masyarakat dalam peningatan derajat kesehatan gigi dan
mulu

14. Apa manfaat dokter gigi keluarga?


 Terpenuhinya berbagai kebutuhan dan tuntunan layanan kesehatan gigi
 Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan
 Biaya kesehatan akan lebih terkendali
 Mutu pelayanan lebih meningkat
 Alternatif lahan praktek dan penghasilan

Anda mungkin juga menyukai