Anda di halaman 1dari 7

80 dentika Dental Journal, Vol 18, No.

1, 2014: 80-86

AKTIVITAS EXPRESSI KOLAGEN II DAN OSTEOCALSIN


TULANG ALVEOL AKIBAT PRESERVASI SOKET
PENCABUTAN GIGI DENGAN CAMPURAN
ALOE VERA DAN GRAFT 0,5%
(EXPRESSION ACTIVITY OF COLLAGEN II AND OSTEOCALCYN ALVEOLAR
BONE QONSEQUENT PRESERVATION POST EXTRACTION SOCKET
FILLED WITH A MIXTURE OF ALOE VERA AND GRAFT 0,5%)

Utari Kresnoadi*, Retno Pudji Rahayu**, Eha Djulaeha*

*Departemen Prostodonti
**Departemen Patologi dan Maxillofasial
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga
Jl. Mayjen. Prof. DR. Moestopo No. 47 Surabaya – 60132

Abstract

Aloevera is one of the plants that has antibiotic, anti inflamation, anti fungi and biogenic stimulator material, to induce
bovine graft and fasten bone growth. The aim of study was to find out the activity expression of osteocalcyn and
collagen II as a marker of osteoblast on alveolar bone by mixturing Aloe vera and xenograft concelous bovine (XCB).
Laboratory test with animal testing using 54 cavia cabayas. These animal were divided into 3 groups, the first group
was control group, the second was given xenograft concelous bovine (XCB) and the third group was given mixture of
Aloevera and XCB after tooth extraction. Examination was done after 14, 30 and 60 days. The Osteocalcyn expression
and type II collagen as marker on alveolar bone by immunohistochemistry were cheked. The result showed that there
were significant differences on osteocalcin expression and type II collagen beetwen control group and combination of
Aloe vera and XCB on 14, 30 and 60 days after tooth extraction. In conclusion, the osteoblast activity on alveolar bone
was marked by increasing of osteocalcin expression and type II collagen.

Key words: Aloevera, alveolar bone, type II collagen, osteocalcyn, XCB

Abstrak

Aloe vera adalah tanaman yang mempunyai fungsi antibiotik, anti inflamasi, anti jamur dan bahan yang merupakan
biogenik stimulator untuk merangsang bovine graft agar mempercepat pertumbuhan tulang. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui mekanisme aktivitas osteoblas pada proses pembentukan tulang alveol dengan pemberian kombinasi
Aloe vera dan XCB. Metode penelitian adalah dengan melakukan uji laboratoris dengan hewan coba: 54 ekor
caviacabaya, dibagi menjadi 9 kelompok, masing-masing 6 ekor, terdiri atas 3 group, yang pertama kelompok kontrol
yaitu hanya dicabut saja tanpa perlakuan, kelompok 2 adalah kelompok yang setelah gigi dicabut diberi XCB saja dan
kelompok ke 3 adalah kelompok yang setelah pencabutan diberi campuran Aloe vera dengan XCB pada soket bekas
pencabutan gigi. Pemeriksaan dilakukan setelah 14, 30 dan 60 hari. Kemudian diperiksa ekspresi osteocalcin dan kolagen
tipe II sebagai marker terjadinya tulang alveol dengan pemeriksaan imunohistokimia. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat perbedaan bermakna ekpresi osteocalcin dan collagen II antara kelompok kontrol dengan kelompok yang diberi
Aloe vera + XCB pada, 14, 30 dan 60 hari setelah pencabutan. Sebagai kesimpulan, penelitian aktivitas pertumbuhan
osteoblas pada tulang alveol ditandai dengan peningkatan ekpresi osteocalcin dan kolagen II.

Kata kunci: Aloevera, alveolar bone, kollagen II, osteocalcyn, XCB

PENDAHULUAN dengan cara meningkatkan kesehatan gigi dan


mulut. Pada pasien yang mengalami kehilangan
Peningkatan kesehatan di bidang kedokteran gigi gigi, diperlukan gigi tiruan untuk mengembalikan
merupakan tanggung jawab bagi para dokter gigi, fungsi kunyah, berbicara dan memperbaiki pe-
Kresnoadi: Aktivitas expressi kolagen II dan osteocalsin tulang alveol akibat preservasi soket pencabutan gigi 81

nampilan. Pasien yang terlalu lama kehilangan serabut kolagen, maturasi, matriks kolagen serta
giginya dan tidak diganti dengan gigi tiruan akan pembentukan kristal hidroksi apatit. Semua itu di
menyebabkan resopsi tulang alveoli atau terjadi bawah pengaruh osteoblas. Canalis cit Lindawati6
resorpsi ridge, hal ini menyebabkan terjadi pe- juga mengatakan bahwa osteoblas mensintesis pro-
ningkatan prevalensi kasus resorpsi tulang alveol. tein lain pada matriks tulang yaitu osteocalsin dan
Nishimura dkk. menyatakan bahwa tahap awal osteonektin yang merupakan 40-50% protein non
resorpsi residual ridge dimulai dari kehilangan gigi. kolagen pada tulang. Protein lain yang dihasil-
Apabila kehilangan tulang alveoli terjadi pada labio kan osteoblas ialah glikosaminoglikan, osteopontin,
lingual dan vertikal, maka ridge menjadi lebih sialoprotein tulang, fibronektin, vitronektin dan
sempit. Pada beberapa kasus dapat menjadi tajam trombospondin yang berfungsi sebagai perekat yang
seperti pisau dan memendek, hal ini akan berakibat berinteraksi dengan integrin.6 Osteocalcin bukan
residual ridge menjadi rendah, membulat atau flat. kolagen protein, ditemukan pada tulang dan dentin,
Keadaan resopsi ini akan terus berlanjut meng- tetapi dikeluarkan oleh osteoblas dan memegang
akibatkan tulang basal menghilang sehingga terjadi peranan terjadinya mineralisasi dan calsium ion
pemendekan ridge didalam mulut. homeostatis. Osteocalsin berfungsi sebagai regulator
Apabila kondisi ini tidak segera diatasi maka dapat negatif dalam pembentukan tulang. Tahun 2007
berpengaruh pada pembuatan gigi tiruan yang tidak osteocalcin ditemukan berperan sebagai hormon
adekuat. Untuk mendapatkan hasil tersebut diperlu- pada tubuh, menyebabkan B sel pancreas melepas-
kan suatu inovasi pengembangan teknik peninggian kan insulin lebih banyak dan pada saat yang sama
alveolar ridge augmentation. Hal ini merupakan secara langsung sel lemak memproduksi hormon
suatu upaya untuk mencegah terjadinya resorpsi adiponektin yang menambah sensivitas insulin. Hal
alveolar sehingga pembuatan gigi tiruan dapat ini dapat digunakan sebagai marker biokimia untuk
berhasil.2 Beberapa ahli mengemukakan tentang formasi pembentukan tulang.7
rekayasa jaringan untuk mencapai hasil yang opti- Tujuan penelitian ini secara umum dapat menjadi
mal, salah satunya ialah penggunaan bovine graft kajian ilmiah bagi pengembangan Aloe vera sebagai
untuk penambahan defek tulang maupun aug- perawatan alternatif yang dikombinasi dengan xeno-
mentasi. graft concelous bovine (XCB) yang diharapkan da-
Tanaman obat mempunyai peran kunci dalam pat menghambat resorpsi tulang, memper cepat ter-
perkembangan modern studi aktivifitas biologi jadinya pembentukan tulang baru. Tujuan khusus-
substansi bioaktif yang dikandungnya. Penggunaan nya ialah menguji kemampuan kombinasi Aloe vera
tanaman obat untuk pengobatan diyakini hanya dengan XCB dalam menginduksi ekspresi osteocal-
mengandung sedikit sifat toksisitasnya dibanding- cin dan collagen type II pada cavia cabaya sebagai
kan komponan senyawa kimia sintetis. Beberapa marker pembentukan tulang alveolar.
tanaman mempunyai aktifitas biologi dan potensial
untuk aplikasi penyembuhan suatu penyakit, salah BAHAN DAN METODE
satunya ialah Aloe vera. Aloe vera dianggap mem-
punyai biogenic stimulator dan aktivitas hormon Penelitian ini adalah penelitian experimental
penyembuh luka.3 Cairan Aloe vera dapat men- laboratoris pada hewan coba dengan rancangan
cegah terjadinya scar tissue pada saat insisi dan bila randomized post test control group desain dengan
gel dipergunakan setelah operasi, maka luka insisi jumlah sampel 6. Kriteria Inklusi sampel hewan
akan sembuh secara cepat.4 Wolf cit Ariyani dan cavia cabaya (marmut) berjenis kelamin jantan
Khoswanto5 menyatakan, bahwa Aloe vera dapat dengan berat badan 300-350 gram, umur 3 bulan,
berfungsi sebagai anti inflamasi, antibakteri, anti- sehat dan aktif bergerak. Bahan xenograft concelous
fungi, antialergi, menambah kekebalan tubuh dan bovine adalah allograft bovine produk bank jaringan
aselelator dalam proses penyembuhan luka melalui RSUD dr.Soetomo Surabaya. Sampel dibagi men-
peningkatan regenerasi sel. jadi 9 kelompok, kelompok I: cavia cabaya dicabut
Kolagen dapat ditemukan pada seluruh daerah tu- giginya tanpa diberi perlakuan, kemudian diperiksa
buh seperti, kulit, otot, tulang, kartilago dan basal setelah 14 hari, kelompok II: cavia cabaya dicabut
membran. Kolagen adalah protein yang dapat di- giginya tanpa diberi perlakuan, kemudian diperiksa
temukan didalam tubuh manusia yang merupakan setelah 30 hari, kelompok III: cavia cabaya dicabut
30% dari seluruh jumlah kolagen dan terdiri atas giginya tanpa diberi perlakuan kemudian diperiksa
33,5% asam amino glisin, 12% pralin, 10% hidroksi setelah 60 hari, kelompok IV: cavia cabaya dicabut
pralin dan asam amino lainnya.5 Tahapan pem- giginya diberi perlakuan pemberian xenograft con-
bentukan tulang dimulai dari sintesis kolagen tipe 1, celous bovine (XCB), kemudian diperiksa setelah 14
sekresi kolagen pembentukan mikrofibril, fibril dan hari. Kelompok V: cavia cabaya dicabut giginya
82 dentika Dental Journal, Vol 18, No. 1, 2014: 80-86

diberi perlakuan pemberian XCB, kemudian di- obyek. Deparafinisasi dilakukan dengan melarut-
periksa setelah 30 hari, kelompok VI: cavia cabaya kannya dalam xylol selama 2x3 menit. Sisa xylol
dicabut giginya diberi perlakuan pemberian XCB, dicuci dengan alkohol absolute, 99,95, 90,80 dan
kemudian diperiksa setelah 60 hari. Kelompok VII: 70%, masing-masing selama 2x1 menit. Sisa alko-
cavia cabaya dicabut giginya diberi perlakuan pem- hol dicuci dengan air mengalir, kemudian dibuat
berian campuran Aloe vera dengan XCB. Kemudian sediaan untuk pewarnaan HE dan Imunohisto Ki-
diperiksa setelah 14 hari. Kelompok VIII: cavia mia. Untuk keperluan penghitungan, preparat (se-
cabaya dicabut giginya diberi perlakuan pemberian diaan) yang sudah berkode ditutup nomer kodenya
campuran Aloe vera dengan XCB. Kemudian di- dan diberi nomor baru secara acak. Masing-masing
periksa setelah 30 hari, kelompok IX: cavia cabaya preparat pada lapang pandang dengan pembesaran
dicabut giginya diberi perlakuan pemberian campur- 1000x dan sebanyak 9 lapang pandang. Hasil per-
an Aloe vera dengan xenograft concelous bovine, hitungan ditulis pada lembar kerja dan diambil nilai
kemudian diperiksa setelah 60 hari. rata-rata per lapang pandang.
Semua prosedur yang dilakukan pada penelitian Hasil penghitungan dicatat kemudian ditabula-
ini laik etik dan, ethical clearance yang dikeluarkan si. Setelah itu dilakukan analisis statistik dengan
oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran Gigi Kolmogorov-Smirnov dan ANOVA (analysis of va-
Universitas Airlangga, Surabaya. Prosedur peneliti- rian), untuk membandingkan kelompok terbaik di-
an meliputi pembuatan ekstrak Aloe vera, kemudian lakukan uji Tuckey HSD.
dilakukan freeze dryed dan pembuatan campuran
Aloe vera dan XCB dengan penambahan polietylene HASIL
glikol sebagai zat pembawa, berupa gel untuk me-
mudahkan pengisian pada soket. Kandungan zat Pada Gambar 1 terlihat pertumbuhan ekspresi
aktif campuran Aloe vera dan XCB 0,5 % adalah colagen II teringgi pada kelompok IX yaitu
Aloe vera 0,5 g dan XCB 0,5 g ditambah PEG 99 g. kelompok dengan pengisian Aloe vera dan xeno-
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Fitokimia graft concelous bovine (XCB) setelah 60 hari pasca
Fakultas Farmasi universitas Airlangga Surabaya. pencabutan, sehingga pertumbuhan sangat pesat
Dilakukan pemeriksaan histopatologi dan Imuno- terjadi bila dibanding dengan hanya ditambah de-
histokimia. Bahan yang dipakai ialah reagen untuk ngan XCB saja setelah 60 hari pasca pencabutan
pemeriksaan Hematoxilean-eosin, mikropipet, tip (kelompok VI), sedangkan pada kelompok kontrol
(yellow, white, blue), mikroskop cahaya, alkohol ab- (kelompok III) yaitu 60 hari pasca pencabutan tanpa
solut, alkohol 70%, akuades steril, object glass dan dilakukan apa-apa pertumbuhan ekspresi collagen II
cover glass. Untuk pemeriksaan histokimia bahan hanya kecil sekali.
yang dipakai ialah monoklonal anti collagen II (lab-
vision), monoklonal anti osteocalcin (Santa cruz),
imunohistokimia staining kit (biocare), XCB yang
dipakai adalah Allograft bovine yang diproduksi
bank jaringan RSUD Dr Soetomo. Prosedur pem-
buatan spesimen dilakukan di Patologi Anatomi
RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan pemeriksaan
imunohistokimia dilakukan di Laboratorium Bio-
komia dan bimolekuler Fakultas Kedokteran Uni-
versitas Brawijaya Malang. Cavia cabaya dianas-
tesi dengan ketamin. Menurut Kusumawati,8 jumlah
anastesi 1ml/1kg berat badan, jadi tiap ekor 300gr=
0,3cc. Kemudian dilakukan pencabutan gigi dengan
alat needle holder. Soket bekas pencabutan diisii Gambar 1. Diagram batang ekspresi collagen II pada
kelompok I-IX
campuran Aloe vera dan xenograft concelous bovine
sebanyak 0,1 cc, sesuai ruangan soket, kemudian
Tabel 1. Hasil uji statistik Anova pada ekspresi collagen II
dijahit. Setelah 14, 30 dan 60 hari cavia cabaya
dieksekusi, kemudian rahang bawah dipotong ke- Sumber
mudian dilakukan proses dekalsifikasi dengan bahan df F p
variasi
fiksasi Asam nitrit 2% selama dua minggu. Dibuat Antar kelompok 8 40,645 0,000*
sediaan blok parafin. Blok Parafin kemudian di- Dalam kelompok 45
sayat dengan rotary mikrotom dengan ketebalan Total 53
sekitar 4 mikron, kemudian diletakkan di atas gelas *signifikan
Kresnoadi: Aktivitas expressi kolagen II dan osteocalsin tulang alveol akibat preservasi soket pencabutan gigi 83

Hasil analisis satistik ANOVA pada ekspresi Tabel 2. Hasil uji Anova ekspresi osteocalcin
colagen II menunjukkan terdapat perbedaan ber-
makna antara kelompok kontrol, kelompok penam- Sumber variasi df F p
bahan XCB dan kelompok pengisian campuran Antar kelompok 8 61,509 0,000*
Aloe vera dan XCB (α= 0,000). Selain itu, ter- Dalam kelompok 45
dapat perbedaan bermakna antara semua kelompok Total 53
masing-masing baik kelompok kontrol, kelompok *signifikan
dengan pengisian XCB maupun kelompok dengan
pengisian campuran Aloe vera dan XCB (Tabel 1). Hasil uji Anova ekspresi osteocalcin terdapat nilai
Gambaran mikroskop ekspresi collagen II pada α= 0,000 berarti ada perbedaan yang bermakna
kelompok I sampai IX dapat dilihat pada Gambar 2. antara kelompok kontrol, kelompok penambahan
XCB maupun kelompok dengan penambahan Aloe
vera + XCB, hal ini juga terjadi antar kelompok
14, 30 dan 60 hari. (Tabel 2)
Gambaran mikroskop ekspresi osteocalcin pada
kelompok I sampai IX dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 2. Ekspresi collagen II dari kiri kekanan adalah


Kel I-IX

Gambar 4. Ekspresi osteocalcin dari kiri kekanan kel I-IX

Nilai rerata Osteoklas dengan pewarnaan HE


dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar3. Diagram batang ekspresi nilai rerata osteo-


calcin pada kelompok I-IX

Pada Gambar 3 terlihat pertumbuhan ekspresi


osteocalcin tertinggi pada kelompok IX yaitu ke- Gambar 5. Diagram balok nilai rerata osteoklas pada
lompok dengan pengisian campuran Aloe vera dan kelompok I-IX
XCB setelah 60 hari pasca pencabutan, demikian
pula kelompok VII dan VIII, yang diisi Aloe vera Terdapat peningkatan jumlah osteoklas pada
dan XCB pertumbuhan ekspresi osteocalcin sangat kelompok pencabutan tanpa perlakuan mulai pada
pesat, bila dibanding kelompok yang hanya di- kelompok I yaitu pasca pencabutan 14 hari, ke-
tambah XCB saja yaitu kelompok IV, V, dan VI. mudian kelompok II 30 hari dan kelompok III yaitu,
Sedangkan kelompok pencabutan saja (kontrol), 60 hari pasca pencabutan. Pada kelompok dengan
yaitu kelompok I ( 14 hari) ), II ( 30 hari), III ( 60 pengisian XCB yaitu kelompok IV, V, VI terjadi pe-
hari), pertumbuhan ekspresi Osteocalcin sangat ke- ningkatan pertumbuhan Osteoklas tetapi hanya se-
cil sekali. dikit. Pada kelompok dengan pengisian campuran
84 dentika Dental Journal, Vol 18, No. 1, 2014: 80-86

Aloe vera dan XCB terjadi penurunan yang signifi- perbedaan yang sangat bermakna yaitu nilai osteo-
kan pada kelompok VII yaitu 14 hari pasca pen- klas p= 0,00 < 0,05 demikian juga nilai osteoblas p=
cabutan dan kelompok VIII (30 hari) dan penurunan 0,00 < 0,05 .
terbanyak pada kelompok IX yaitu kelompok 60
hari pasca pencabutan (Tabel3). PEMBAHASAN

Tabel 3. Hasil uji statistik Anova osteoklas Proses remodeling tulang, menurut Joelianto9
adalah sesuatu proses yang tergantung pada aktifitas
Sumber variasi df F p sel pada permukaan. Dibutuhkan banyak kanal yang
Antara kelompok 8 16,241 0,000* masuk ke tulang alveolar untuk mengirim pembuluh
Dalam kelompok 45 darah dan bagian yang lebih dalam terdiri atas tu-
Total 53 lang concellous dan ruang untuk sumsum tulang.
*signifikan Proses ini terjadi secara alami, untuk mempercepat
proses tersebut diperlukan inovasi rekayasa jaringan
Gambaran osteoblas hasilnya dapat dilihat pada untuk mempercepat proses remodeling tulang al-
Gambar 6. veol.
Regina10 pada penelitiannya melaporkan luka
bekas pencabutan dengan penambahan DBM (di-
mineralized Bone matrix) dan menyimpulkan bah-
wa bubuk allograft DBM mengurangi ekspresi
Gelatinase A dan meningkatkan ekspresi TIMP-2,
sehingga DBM menstimulasi proses penyembuhan
luka pada ginggiva. Proses penyembuhan jaringan
lunak dengan jaringan keras sangat berbeda. Me-
nurut Istiati11 perbaikan jaringan tulang melibatkan
aktifitas osteoblas dan osteoklas, sel sel pembentuk
tulang yang digolongkan dalam peroisteum dan
Gambar 6. Diagram batang nilai rerata osteoblas pada
endosteum pada daerah yang terkena trauma atau
kelompok I-IX kemungkinan berasal dari transformasi metaplasi
sel mesenkimal atau fibroblas yang terletak ber-
Terlihat penurunan pertumbuhan osteoblas pada batasan dengan jaringan ikat.
kelompok kontrol pencabutan tanpa perlakuan, yaitu Peningkatan ekpresi kolagen tipe II dan osteo-
kelompok I pasca pencabutan 14 hari, kelompok II calcin pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada
pasca pencabutan 30 hari kemudian diikuti kelom- peningkatan aktivitas pertumbuhan tulang yang di-
pok III pasca pencabutan 60 hari. Pada kelompok lakukan oleh osteoblas. Hal ini karena peningkatan
IV, V, VI yaitu kelompok pengisian XCB pasca pen- osteocalcin pada plasma berpengaruh pada formasi
cabutan terdapat kenaikan pertumbuhan sel Osteo- dan konsentrasi tulang baru sebagai indikator
blas. Pada kelompok VII,VII dan IX yaitu kelom- aktifitas osteoblas.
pok pengisian campuran Aloevera dan XCB terdapat Menurut Manoglas (cit. Lindawati)6 faktor per-
pertumbuhan yang signifikan meskipun dari kelom- tumbuhan tulang berasal dari progenitor yang mam-
pok VIII dan IX terdapat penurunan pertumbuhan pu memicu osteoblastogenesis adalah bone morpho-
sel Osteoblas tetapi dibandingkan kelompok kontrol genetic protein (BMP). BMP akan merangsang
terjadi kenaikan pertumbuhan yang sangat banyak osteoblastic specific factor 2 (OSF2) atau core bin-
(Tabel 4). ding factor yaitu Cbfa 1. Cbfa 1 bersifat meng-
aktifkan gen spesifik osteoblas, seperti osteopontin,
Tabel 4. Hasil uji statistik Anova osteoblas sialoprotein, kolagen tipe 1 dan osteocalsin, be-
berapa penelitian membuktikan bahwa kegagalan
Sumber variasi df F p Cbaf 1 mengakibatkan terganggunya perkembangan
Antar kelompok 8 77,326 0,000* osteoblas lebih lanjut.
Dalam kelompok 45 Menurut Lieberman dan Friedlaender,12 jumlah
Total 53 dan tipe kolagen sangat berpengaruh pada formasi
*signifikan dan penyembuhan fraktur tulang. Ada bermacam
tipe kolagen di antaranya ialah kolagen tipe I yang
Hasil analisis statistik Anova baik pada osteoklas berhubungan dengan tulang serta kolagen tipe II
dan osteoblas antara kelompok I sampai IX terdapat yang berhubungan dengan tulang rawan. Fraktur
Kresnoadi: Aktivitas expressi kolagen II dan osteocalsin tulang alveol akibat preservasi soket pencabutan gigi 85

mekanis yang stabil didominasi oleh kolagen tipe I resorpsi tulang, yang terbentuk dari haemopoetic
dan II dan tipe V. Sedangkan fraktur mekanis yang stemcell. Regulasi Osteoklastogenesis pada inflama-
tidak stabil pada tulang secara karakteristik mem- si misalnya pada kondisi inflamasi seperti arthritis,
produksi tipe III dan V yang dipindahkan oleh sitokin proinflamasi (IL1, IL 6 dan TNF α), dan
kolagen tipe II dan IX dan sangat kecil dilakukan RANKL pada jaringan inflamasi synovium, ber-
oleh kolagen tipe I. Kandungan glukomanan pada peran menstimulasi osteoklas dan kerusakan tu-
Aloe vera yaitu polisakarida yang mengandung ba- lang.15 Zhao dkk. cit Lorenzo dkk.15 mengatakan
nyak mannose dan kandungan gibberellin pada Aloe bahwa aktifasi Ephrin B2 pada osteoklas dan EphB4
vera yaitu sebuah hormon pertumbuhan akan ber- pada osteoblas mempunyai efek yang hasilnya
interaksi dengan reseptor pertumbuhan fibroblas menghambat osteoklastogenesis dan meningkatkan
akan merangsang aktifitas dan proliferasi sehingga defferensiasi osteoblas. Oleh sebab itu kombina-
berpengaruh signifikan meningkatkan sintesis kola- si Aloe vera dengan xenograft concelous bovi-
gen.13 ne (XCB) dapat mempercepat penyembuhan luka
Aloe vera bila dikombinasikan dengan Xenograft bekas pencabutan dan mengaktifkan pertumbuhan
Concelous Bovine (XCB) dapat mempercepat per- sel tulang yang dilakukan oleh sel osteoblas.
tumbuhan sel osteoblas dan menghambat per- Penelitian ini dapat disimpulkan pengisian cam-
tumbuhan osteoklas, hal ini terlihat pada pemeriksa- puran Aloe vera dan XCB pada soket bekas pen-
an HPA, di mana pada diagram batang terlihat pe- cabutan gigi dapat meningkatkan ekspresi kolagen
nurunan osteoklas dan pertumbuhan osteoblas yang tipe II dan osteocalsin yang merupakan marker
sangat signifikan. Penemuan ini dapat menunjukkan peningkatan aktivitas osteoblas pada tulang alveol.
hasil bahwa Aloe vera merupakan stimulator bio-
genik yang dapat merangsang sel beraktifasi pada Daftar Pustaka
tulang alveol dan juga mempercepat kesembuhan
luka bekas pencabutan. Penelitian ini sesuai dengan 1. Octavia R. Teknik bedah peninggian lingir alveolar
pendapat beberapa ahli di antaranya, menurut Park sebagai salah satu penunjang keberhasilan dibidang
dkk.14 Aloe vera adalah tanaman yang sering di- prosthetik, Fakultas Kedokteran gigi Universitas
pergunakan sebagai pengobatan rakyat dengan ber- Sumatera Utara. 2005: 28.
2. Rostita dan Tim Redaksi Qanita, Lidah buaya,
bagai variasi kondisi. Aloe vera yang juga di-
Cetakan I, Penerbit Qanita, PT Mizan Pustaka,
sebut barbaloin mengandung anthhraquinon, aloe- Bandung, Indonesia, 2008: 19-36.
emodin, anthrone yang secara autooksidasi menjadi 3. Marthanthi R. Uji sitoksisitas aloevera gel 100%
quinin, aloe-emodin. Aloin dan aloe-emodin tidak metode freze drying terhadap sel fibroblas ditinjau
hanya mempunyai efek laksatif tetapi anti bakterial, dari waktu inkubasi, Skripsi, Fakultas Kedokteran
antivirus, hepatoprotektif dan mempunyai efek anti- Gigi, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia,
kanker. Menurut Somboonwong dkk. dan Korkina 2007: 7-10.
dkk. cit Park dkk.14 Aloin dan aloe-emodin me- 4. Ariyani E, Khoswanto C. The use 90% Aloe vera
ngandung struktur polyphenol maka senyawa ini frezze dryiing as modulator of collagen density in
mempunyai efek anti inflamasi. exctraction socket of insisivus cavia cabaya. Dental
J 2008, 41(2):74-6.
Trauma pencabutan gigi dapat menyebabkan
5. Khudhany LS, Penentuan indeks densitas tulang
inflamasi, yang menyebabkan osteoklastogenesis mandibula perempuan pasca menopause dengan
yaitu pertumbuhan osteoklas yang disebabkan memperhatikan beberapa faktor risiko terjadinya
keradangan karena trauma pencabutan. Menurut osteoporosis. Disertasi. Jakarta: Program Pasca
Lorenzo dkk.15 osteoklas yang matang mempunyai Sarjana Universitas Indonesia, 2003: 65-67.
kapasitas meresopsi tulang, pada osteoklastogenesis 6. Osteocalcyn, http://en wikipedia org/ wikeloeteo-
terjadi deferensiasi osteoklas dan aktivasi kombinasi calcyn (25 April 2008).
costimulatory molekul yaitu M-CSF (Macrophage 7. Kusumawati D. Bersahabat dengan hewan coba,
Colony stimulating Factor) dan RANKL (Receptor cetakan I, Yogyakarta: Gajah Mada University
Activator of Nuclear factor κB Ligan), yaitu Press, 2004: 67.
8. Joelianto R. Factor that affect the duration of ortho-
prekusor osteoklas mereplikasi dan menginduksi
dontic treatment, Prociding the second international
RANK yang pada keadaan inflamasi diproduksi joint symposium on oral and dental sciencies, march
oleh sel limfosit B dan T. Pada kondisi ini peran 1-3, Jogjakarta, Indonesia, 2012: 228-32.
Aloe vera adalah mencegah inflamasi, sehingga 9. Tandelilin RTC. DBM Augmentation on mandi-
menurunkan osteoklastogenesis, dengan demikian bular insisivus extraction wound healing, J
tidak terjadi resorpsi sel tulang. Hal ini sesuai Dentistry 2006, 13(3): 190-196.
dengan pendapat Kyung dkk.16 bahwa osteoklas 10. Soepribadi I. Regenerasi dan penyembuhan, cetakan
adalah sel yang bertanggung jawab pada proses 1, Sagung Seto, Jakarta, 2013: 78-88.
86 dentika Dental Journal, Vol 18, No. 1, 2014: 80-86

11. Lieberman JR, Friedlaender GE. Bone Regeneration Biochem 2009, 73(4): 828-32.
and repair, 1 th ed, Humana Press, Totowa-New 14. Lorenzo J. Osteoimmunology: Interaction of the
Jersey, 2005: 25-34. bone and immune system, J Endocrine Review,
12. Moghadasi M, Verma SK. Aloe vera their chemical 2008, 29(4): 403-40.
composition and application: A review, Inter- 15. Kyung TW, Lee JE, Shin HH, Choi HS. Rutin
national J Biologyal and Medical Research 2011; Inhibits osteoclast formation by decresing reactivee
2(1): 466-71. oxcygen species and TNF α by inhibiting activation
13. Park MY, Kwon HJ, Sung MK. Evaluation of Aloin of NFκB, J. Experiment and Molecular medicine,
and Aloe Emodin as anti Inflammatory agents in 2008, 40(1): 52-8.
aloe by using murin macrophage. Biosci, Biotech,

Anda mungkin juga menyukai