(Li, Y., Shu, L-H.,Yan, M., Dai, W-Y., Li, J-J., Zhang, G-D., Yu, J.H. 2014.
Adult stem cell-based apexogenesis. World Journal of Methodology 4(2):99-108)
Disusun oleh:
Pembimbing:
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
DAFTAR ISI ii
ABSTRAK 1
PENDAHULUAN 2
PENGELOLAAN KLINIS 19
PERSPEKTIF 20
DAFTAR PUSTAKA 21
ABSTRAK
i
Kata kunci: Apeksogenesis; Pulpa gigi; Stem cell; Odontoblast; Regenerasi
gigi
PENDAHULUAN
Apabila pulpa gigi terinfeksi, secara tradisional pulpa gigi harus diganti
dengan bahan anorganik (pasta dan gutta percha) melalui terapi perawatan saluran
akar (PSA). Namun, pada gigi yang dilakukan terapi PSA, hilangnya vitalitas
sudah dipastikan menjadi non vital, rapuh dan rentan terhadap fraktur post-
operatif. Oleh karena itu, pembuatan mahkota disarankan untuk melindungi gigi
i
yang tidak vital, tetapi selanjutnya dapat menimbulkan komplikasi lain, termasuk
Gambar 1. Stem cell memiliki kapabilitas untuk self-renewal dan multiple differentiation
Oleh karena itu, pilihan perawatan yang lebih baik untuk mengobati
penyakit pulpa gigi sangat dibutuhkan. Saat ini terapi berbasis stem cell memiliki
tulang dan gigi [1-3]. Stem cell memiliki kapasitas pembaharuan diri (self-
tersebut bisa dibagi menjadi empat jenis, termasuk diantaranya adalah stem cell
totipoten, stem cell pluripoten, stem cell multipoten dan unipoten atau stem cell
progenitor [2]. Karena masalah etika dan hukum, aplikasi klinis stem cell embrio
masih kontroversial dan dibatasi, meski sel-sel tersebut dapat diferensiasi menjadi
hampir setiap jenis sel dalam tubuh manusia [1]. Stem cell dewasa, bagaimanapun,
i
menjadi berharga karena dapat diisolasi dari banyak jaringan dewasa yang
berbeda dan menunjukkan potensi untuk menghasilkan sel dari berbagai garis
keturunan [4]. Stem cell dewasa yang khas, seperti stem cell saraf (NSCs), stem
cell hematopoietik (HSCs), dan stem cell mesenkim (MSCs), dianggap multipoten
karena sel-sel tersebut bisa menghasilkan berbagai jenis sel di jaringan asal [5].
dentate gyrus dan mampu menghasilkan tiga jenis sel otak termasuk diantaranya
adalah neuron, astrosit, dan oligodendrosit. HSCs diberi nama pertama kali oleh
Cohneim sekitar 130 tahun yang lalu [6]. Sel-sel tersebut dapat diisolasi dari
sumsum tulang dan diferensiasi menjadi semua sel darah dari keturunan sel
myeloid dan limfoid [3,7]. HSCs adalah stem cell yang paling banyak dipelajari
untuk transplantasi. Sel-sel tersebut telah digunakan dalam terapi berbasis stem
cell selama beberapa dekade, terutama dalam allogeneic setting [8]. Pasien
sedang mengalami kemoterapi intensif atau terapi radiasi biasanya diobati dengan
jenis stem cell ini [9]. Jenis lain stem cell dewasa pertama kali dideskripsikan oleh
Caplan dan lainnya [10-13]. MSC memiliki potensi untuk diferensiasi menjadi sel
rawan, lemak, jaringan ikat, otot, dan stroma sumsum. Sel-sel tersebut dapat
diisolasi dari berbagai organ dan jaringan, seperti sumsum tulang, jaringan
adiposa, darah dan stroma tali pusar, plasenta, membran amnion, synovium, paru,
jaringan pulpa gigi dan sebagainya [3,5]. Baru-baru ini, perhatian lebih diberikan
i
pada penggunaan klinis transplantasi MSC untuk mengobati penyakit yang
hati, infark miokard, articular cartilage defect, dan cedera tulang belakang, dan
sebagainya [14-18]. Akan tetapi, aplikasi dalam perawatan gigi muda yang
berasal dari epitel oral, sedangkan dentin dan pulpa gigi berasal dari dental
papilla. Perkembangan gigi bergantung pada berbagai jenis stem cell, beberapa di
antaranya masih ada setelah terbentuknya akar gigi. Sel-sel tersebut memberikan
kesempatan bagi gigi untuk regenerasi dirinya sendiri saat gigi berhenti
hidroksida (CH) adalah metode yang paling tradisional untuk mengobati gigi
dengan apeks terbuka atau akar yang tidak terbentuk sempurna dengan pulpa
mengakibatkan mahkota yang tidak seimbang dan akar yang mengandung dentin
tipis dan apeks yang lebar. Hal ini dapat menyebabkan fraktur akar selama
i
pulpa vital menghasilkan ketebalan dentin, panjang akar dan morfologi apikal
yang normal dengan jumlah pertemuan follow up yang lebih sedikit [23,24].
Dalam kasus Jung et al. [25], ia mengamati akar yang tumbuh secara terpisah
memiliki peran penting dalam perkembangan akar yang terus berlanjut pada gigi
dianggap sebagai sumber sel progenitor yang menarik untuk rekayasa dan
regenerasi jaringan [26]. Sampai saat ini, beberapa jenis MSC telah diidentifikasi
sebagai calon kandidat yang cukup menjanjikan untuk rekayasa jaringan gigi
dalam bidang kedokteran gigi seperti sumsum tulang MSC (BMMSCs), stem cell
pulpa gigi (DPSCs), stem cell dari gigi sulung yang tereksfoliasi (SHEDs), stem
cell ligamen periodontal (PDLSCs), sel prekursor folikel dental (DFPCs) dan
MSC mana yang paling cocok untuk apeksogenesis? Di satu sisi, gigi
berasal dari benih gigi yang mengandung berbagai MSC yang dapat
mengembangkan bagian tertentu dari gigi. Di sisi lain, MSCs yang berasal dari
i
menunjukkan bahwa MSC memiliki potensi untuk melewati garis batas keturunan
kandidat stem cell dewasa dan hasil transplantasi in vivo sel-sel tersebut dari
Tabel 2. Perbandingan hasil transpalansi in vivo dari stem cell mesenkim dari peneliti yang
berbeda
i
BMMSCs
seperti spindle dan memiliki kemampuan untuk melekat pada permukaan plastik
dengan potensi proliferatif yang tinggi [32]. BMMSC memiliki kapasitas self-
beberapa keturunan sel mesenkim seperti osteoblas, adiposit, kondrosit, sel otot,
tenosit, dan sel saraf [33-35]. Namun, BMMSC memiliki keterbatasan potensi
CD105, CD146 [36,37] dan negatif untuk CD14, CD34,CD45 dan human
kapasitas proliferasi yang tinggi, BMMSC memiliki potensi besar untuk terapi
brain atau sumsum tulang belakang yang terluka [3]. Ohazama et al., [42]
melaporkan bahwa kombinasi BMMSC dewasa dan epitel oral embrionik dapat
kapsul ginjal dewasa dapat menghasilkan perkembangan struktur gigi dan tulang
terkait. Li et al., [28] juga menunjukkan bahwa kombinasi sel epitel oral dari
embrio tikus dengan BMSSC bisa menghasilkan struktur yang berbentuk seperti
i
dentin 1 (DMP1) yang dikelilingi oleh tulang dan jaringan lunak. Kawaguchi et
al., [43] telah menunjukkan regenerasi lengkap dari defek periodontal setelah
DPSCs
DPSC pertama kali diisolasi dan dicirikan dari jaringan pulpa gigi oleh
Gronthos et al., [44] pada tahun 2000. Serupa dengan MSC, DPSC positif untuk
CD29, CD44, CD59, CD90, CD106, dan CD146, dan negatif untuk CD34, CD45,
dan CD11b. DPSC digambarkan sebagai populasi sel yang sangat proliferatif
DPSCs memiliki sifat stem cell mesenkim seperti morfologi yang menyerupai
membentuk koloni bila dikultur in vitro [3] dan mereka dapat berdiferensiasi
menjadi kondrosit, adiposit, odontoblast, dan sel menyerupai sel saraf dalam
kondisi induktif yang tepat [2]. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa
i
penanda pembuluh darah dan spidol saraf, namun potensi diferensiasi in vivo
multi-lineage, DPSC dianggap sebagai sumber sel yang ideal untuk regenerasi dan
rekayasa jaringan.
Papilla apikal adalah jaringan lunak pada apeks gigi permanen yang
sedang berkembang [49] dan stem cell dari papilla apikal (SCAPs) adalah
populasi MSC yang tinggal dalam papilla apikal gigi yang belum berkembang
lebih tinggi daripada DPSCs, mungkin karena sel-sel tersebut berasal dari jaringan
berdiferensiasi menjadi beragam jenis sel, namun tampaknya sel tersebut memiliki
potensi dentinogenik yang lebih besar dari DPSCs. Sebuah studi in vivo telah
struktur dentin khas dengan lapisan jaringan dentin terbentuk pada permukaan
induksi dan mengekspresikan penanda saraf dengan atau tanpa stimulasi bila
dikultur in vitro [30]. Selain itu, SCAPs mampu membentuk bio-root melalui
i
penggunaan kombinasi dengan PDLSCs [52]. Semua temuan di atas menunjukkan
odontoblas primer yang bertanggung jawab atas pembentukan dentin akar [49].
Hal ini mungkin dapat menjelaskan fenomena klinik di mana apeksogenesis dapat
terjadi pada gigi permanen muda terinfeksi yang sedang mengalami periodontitis
Stem cell dari gigi sulung yang mengalami eksfoliasi (SHEDs) pertama
kali diisolasi oleh Miura et al.,[53] dari jaringan pulpa gigi sulung yang
serupa dengan DPSC dan BMMSCs, namun ekspresi CD105 dan CD146 lebih
juga sebagai DPSC [54]. Saat SHED ditransplantasikan secara subkutan ke dalam
pulpa [2]. Wang et al., [55] telah mengungkapkan bahwa SHEDs menunjukkan
potensi yang bagus untuk membentuk tulang, sementara Miura et al., [53]
i
bahwa gigi sulung dapat terlibat dalam pembentukan tulang selama erupsi gigi
permanen. SHEDs juga dapat berdiferensiasi menjadi sel saraf setelah induksi
neuron dan dapat mengekspreikan penanda neuron lebih awal. Hasilnya, SHED
bisa menjadi sumber stem cell yang menjanjikan untuk pengobatan regeneratif.
PDL adalah jaringan ikat yang diselingi di antara sementum dan dinding
dalam soket alveolar [56], yang berasal dari folikel gigi. Beberapa penelitian
sebelumnya telah menyarankan bahwa ruang PDL mungkin berisi stem cell yang
terkait tulang termasuk alkaline phosphatase dan bone sialoprotein (BSP) sebagai
respon terhadap faktor induksi tulang seperti growth factor 1 yang menyerupai
transkripsi spesifik yang terkait dengan sel tendon [58,59]. Meskipun PDLSCs
struktur khas sementum / menyerupai struktur PDL, di mana lapisan tipis dari
i
dengan serat kolagen yang terkondensasi dengan sel sparse yang menyerupai
Akan tetapi, struktur semetum / menyerupai struktur PDL tampak sangat berbeda
dengan struktur tulang / sumsum khas yang dihasilkan oleh struktur BMMSCs
dan dentin / pulpa seperti yang dihasilkan oleh DPSCs [58]. Karena kapasitasnya
sel untuk pengobatan penyakit periodontal, rekayasa jaringan, dan terapi berbasis
stem cell.
organ dan papila gigi dari benih gigi yang sedang berkembang sebelum erupsi.
tulang sementum, PDL, dan tulang alveolar. Sel precursor folikel gigi (DFPCs)
diisolasi dari folikel gigi molar tiga manusia yang mengalami impaksi,
CD73, Notch1, dan nestin [60,61]. Bahkan, GoPro49, sebuah protein Golgi baru,
telah diidentifikasi sebagai penanda spesifik untuk DFPC [62]. DFPC memiliki
adiposit, dan sel mirip neuron saat tumbuh di bawah kondisi kultur yang sesuai
lebih besar, mengindikasikan bahwa perawatan dengan tekanan panas yang tepat
i
dapat mempromosikan terjadinya proses diferensiasi [63]. Saat DFPC
(OCN) dan kolagen tipe Ⅰ [64]. Namun, tidak terdapat dentin, sementum, atau
pembentukan tulang yang dapat diamati dalam transplantasi in vivo. Akan tetapi,
periodontal.
diferensiasi stem cell adalah hal penting dalam keberhasilan pengobatan berbasis
stem cell. Penelitian sebelumnya telah meneliti beberapa efek bahan pada stem
cell yang berbeda, yang bisa membimbing kita untuk memasangkan stem cell
CH
menghambat resorpsi gigi dan menginduksi formasi jaringan keras [67]. Bahan
i
saluran akar rutin pada saluran akar yang terinfeksi karena potensinya untuk
namun, tidak ada perubahan signifikan yang diamati secara in vitro [71]. Saat CH
ditempatkan di daerah pulpa yang terekspos, odontoblas primer yang rusak akan
diganti dengan sel mirip odontoblast yang baru berdiferensiasi. Ji et al., [68] telah
mineralisasi DPSC dan PDLSCs. Selain itu, pekerjaan Ruparel telah menyarankan
agar CH dapat meningkatkan kelangsungan hidup dari SCAPs [72]. Selain itu, CH
yang lama dan risiko terjadinya fraktur akar akibat penggunaan CH jangka
pulpa sehingga mencegah terjadinya regenerasi jaringan pulpa [23]. Masalah lain
adalah CH dapat merusak selubung akar epitel Hertwig’s dan dengan demikian
i
dalam terapi endodontik yang beragam, termasuk pulp capping, pulpotomi,
perbaikan perforasi akar dan pengisian saluran akar. MTA adalah campuran
semen yang terdiri dari senyawa oksida berbeda, termasuk di dalamnya natrium
dan kalium oksida, kalsium oksida, oksida silikon, oksida besi, aluminium oksida,
dan magnesium oksida [76]. Dibandingkan dengan CH, MTA adalah pilihan yang
lebih baik untuk direct pulp capping karena kelarutannya yang lebih rendah,
kekuatan mekanik yang lebih baik, adaptasi marjinal yang lebih baik, dan
kemampuan sealing yang lebih baik, tapi tidak terdapat perbedaan histologis yang
signifikan [77,78]. Beberapa data juga menunjukkan bahwa MTA lebih dapat
menginduksi pembentukan jaringan keras dalam periode waktu yang lebih pendek
dari pada CH [81,82]. Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa MTA dapat
stem cell mesenkim [83]. Penelitian terakhir telah menunjukkan bahwa MTA
pertumbuhan endotel vaskular dan fibroblastic growth factor-2 dari DPSC dapat
diamati setelah pengobatan dengan MTA in vitro [84,85], yang memainkan peran
i
penting dalam perkembangan jaringan, migrasi sel, inflamasi, dan penyembuhan
luka.
Dentin
sel mirip odontoblas dengan prosesus seluler membentang ke tubulus dentin saat
ditanamkan ke dentin yang sudah ada. Cordeiro et al., [87] telah menunjukkan
temuan serupa di mana sel mirip odontoblas muncul dari stem cell dan
terlokalisasi pada permukaan dentin yang sudah ada dalam model studi in vivo
SHEDs, dalam kombinasi dengan perancah sintetis atau bagian akar gigi manusia,
struktur mineral seperti dentin yang menempel pada dinding dentin yang sudah
ada di ruang saluran akar [88-90]. Mekanisme di balik fenomena ini telah
seperti TGF-β, yang menarik dan menginduksi diferensiasi dari odontoblas [45].
i
Konsep "revaskularisasi" menggambarkan penyembuhan klinis dari abses
periapikal dan pembentukan akar yang terus berlanjut pada gigi muda dengan
pulpa nonvital [91]. Namun, hal itu tidak mencakup penyembuhan aktual dan
fibrin) yang menjebak sel yang mampu memulai pembentukan jaringan baru.
tertutup tapi dinding saluran akarnya juga lebih tebal. Hal ini juga berbeda dengan
apeksogenesis dengan apeks tertutup dan dinding dentin yang lebih tebal sebagai
hasil dari fungsi akar pulpa vital yang masih tersisa. Terkait dengan
yang terus berlanjut dan disusul oleh penutupan akar. Panjang akar dapat
meningkat karena pertumbuhan sementum. Jaringan ikat mirip dengan PDL juga
faktor. Pertama, gigi muda yang avulsi memiliki apeks terbuka, akar pendek dan
pulpa yang utuh tapi nekrotik sehingga jaringan baru memiliki akses yang mudah
ke sistem saluran akar dan jarak yang relatif pendek untuk proliferasi untuk
revaskularisasi ruang pulpa merupakan hal yang penting karena bakteri dari luar
sebagai perancah tempat jaringan baru untuk tumbuh, dan mahkota yang utuh
i
biasanya dapat memperlambat penetrasi bakteri karena satu-satunya akses bakteri
ke pulpa adalah melalui retakan atau defek pada enamel. Dengan demikian,
kompetisi antara proliferasi jaringan baru dan infeksi ruang pulpa lebih
dapat mempertahankan jaringan pulpa yang layak, di mana hal itu dapat
berkontribusi dalam perkembangan apeks akar yang terbuka. Ketiga, pasien muda
memiliki kapasitas penyembuhan yang lebih besar dan potensi regenerasi stem
pada fakta bahwa matriks reparatif menjadi bagian integral dari gigi, menghindari
munculnya masalah yang dapat timbul dari retensi restorasi dan kemungkinan
NEURANAGENESIS
bahan pengisi saluran akar konvensional, tapi juga untuk mencapai regenerasi
seluruh vitalitas gigi dan mengembalikan fungsi normal gigi. Regenerasi saraf
i
pulpa gigi dapat menghasilkan respon protektif untuk mempertahankan gigi dalam
jangka panjang saat distimulasi oleh rangsangan mekanis, suhu, atau kimia.
PENGELOLAAN KLINIS
Apeksogenesis harus dilakukan pada tiga macam penyakit dari gigi yang
dengan cara menutup luka pulpa dengan CH atau MTA untuk memudahkan
sodium hipoklorit; (3) penempatan lapisan tipis MTA pada aspek mahkota dari
saluran akar dengan cotton pellet yang lembab selama 1 minggu; (4) pelepasan
cotton pellet dan penutupan akses saluran akar dengan resin modified glass
pilihan perawatan gigi muda yang mengalami periodontitis apikalis yang dapat
yang telah tercantum di atas, manajemen regenerasi sangat dianjurkan. Berikut ini
adalah prosedurnya: (1) mendisinfeksi saluran akar dengan sodium hipoklorit; (2)
4 minggu; (3) gerakkan file melebihi apeks gigi untuk menyebabkan pendarahan
i
di saluran akar; (4) Tempatkan lapisan tipis MTA pada aspek mahkota saluran
akar; (5) Tutup akses saluran akar dengan resin modified glass ionomer; dan (6)
pulpa tidak boleh dilakukan pada gigi sulung karena bisa berisiko pada gigi yang
PERSPEKTIF
Terapi berbasis stem cell untuk penyembuhan penyakit dental cukup menarik
apeksogenesis berbasis stem cell dapat membantu sejumlah gigi muda yang belum
DAFTAR PUSTAKA
i
Stem Cells Dev 2010; 19: 93-104 [PMID: 19469666 DOI:
10.1089/scd.2009.0048]
7. Wagers AJ, Weissman IL. Plasticity of adult stem cells. Cell 2004; 116:
639-648 [PMID: 15006347 DOI: 10.1016/S0092-8674(04)00208-9]
9. Verfaillie CM, Pera MF, Lansdorp PM. Stem cells: hype and reality.
Hematology Am Soc Hematol Educ Program 2002; 369-391 [PMID:
12446433 DOI: 10.1182/asheducation-2002.1.369]
10. Friedenstein AJ, Chailakhyan RK, Latsinik NV, Panasyuk AF, Keiliss-
Borok IV. Stromal cells responsible for transferring the microenvironment
of the hemopoietic tissues. Cloning in vitro and retransplantation in vivo.
Transplantation 1974; 17: 331-340 [PMID: 4150881 DOI:
10.1097/00007890-197404000-00001]
i
11. Friedenstein AJ, Deriglasova UF, Kulagina NN, Panasuk AF, Rudakowa
SF, Luriá EA, Ruadkow IA. Precursors for fibroblasts in different
populations of hematopoietic cells as detected by the in vitro colony assay
method. Exp Hematol 1974; 2: 83-92 [PMID: 4455512]
12. Caplan AI. Mesenchymal stem cells. J Orthop Res 1991; 9: 641-650
[PMID: 1870029 DOI: 10.1002/jor.1100090504]
13. Prockop DJ. Marrow stromal cells as stem cells for nonhematopoietic
tissues. Science 1997; 276: 71-74 [PMID: 9082988 DOI:
10.1126/science.276.5309.71]
17. Hughey CC, James FD, Ma L, Bracy DP, Wang Z, Wasserman DH,
Rottman JN, Shearer J. Diminishing impairments in glucose uptake,
mitochondrial content, and ADP-stimulated oxygen flux by mesenchymal
stem cell therapy in the infarcted heart. Am J Physiol Cell Physiol 2014;
306: C19-C27 [PMID: 24196528 DOI: 10.1152/ajpcell.00156.2013]
18. Yuan S, Jiang T, Sun L, Zheng R, Ahat N, Zhang Y. The role of bone
marrow mesenchymal stem cells in the treatment of acute liver failure.
Biomed Res Int 2013; 2013: 251846 [PMID: 24312909 DOI:
10.1155/2013/251846]
19. Seltzer S, Krasner P. Endodontology: biologic considerations in
endodontic procedures: Lea and Febiger Philadelphia, 1988: 1–30
20. Sheehy EC, Roberts GJ. Use of calcium hydroxide for apical barrier
formation and healing in non-vital immature permanent teeth: a review. Br
Dent J 1997; 183: 241-246 [PMID: 9364090 DOI:
10.1038/sj.bdj.4809477]
i
21. Nosrat A, Asgary S. Apexogenesis treatment with a new endodontic
cement: a case report. J Endod 2010; 36: 912-914 [PMID: 20416445 DOI:
10.1016/j.joen.2009.11.025]
25. Jung IY, Kim ES, Lee CY, Lee SJ. Continued development of the root
separated from the main root. J Endod 2011; 37: 711-714 [PMID:
21496677 DOI: 10.1016/j.joen.2011.01.015]
28. Li ZY, Chen L, Liu L, Lin YF, Li SW, Tian WD. Odontogenic potential of
bone marrow mesenchymal stem cells. J Oral Maxillofac Surg 2007; 65:
494-500 [PMID: 17307598 DOI: 10.1016/j.joms.2006.09.018]
30. Huang GT, Gronthos S, Shi S. Mesenchymal stem cells derived from
dental tissues vs. those from other sources: their biology and role in
regenerative medicine. J Dent Res 2009; 88: 792-806 [PMID: 19767575
DOI: 10.1177/0022034509340867]
i
31. Zhang W, Walboomers XF, Shi S, Fan M, Jansen JA. Multilineage
differentiation potential of stem cells derived from human dental pulp after
cryopreservation. Tissue Eng 2006; 12: 2813-2823 [PMID: 17518650
DOI: 10.1089/ten.2006.12.2813]
32. Pittenger MF, Mackay AM, Beck SC, Jaiswal RK, Douglas R, Mosca JD,
Moorman MA, Simonetti DW, Craig S, Marshak DR. Multilineage
potential of adult human mesenchymal stem cells. Science 1999; 284: 143-
147 [PMID: 10102814 DOI: 10.1126/science.284.5411.143]
34. Meirelles Lda S, Fontes AM, Covas DT, Caplan AI. Mechanisms involved
in the therapeutic properties of mesenchymal stem cells. Cytokine Growth
Factor Rev 2009; 20: 419-427 [PMID: 19926330 DOI:
10.1016/j.cytogfr.2009.10.002]
35. Deans RJ, Moseley AB. Mesenchymal stem cells: biology and potential
clinical uses. Exp Hematol 2000; 28: 875-884 [PMID: 10989188 DOI:
10.1016/S0301-472X(00)00482-3]
37. Crisan M, Yap S, Casteilla L, Chen CW, Corselli M, Park TS, Andriolo G,
Sun B, Zheng B, Zhang L, Norotte C, Teng PN, Traas J, Schugar R, Deasy
BM, Badylak S, Buhring HJ, Giacobino JP, Lazzari L, Huard J, Péault B.
A perivascular origin for mesenchymal stem cells in multiple human
organs. Cell Stem Cell 2008; 3: 301-313 [PMID: 18786417 DOI: 10.1016/
j.stem.2008.07.003]
38. Sakai VT, Moretti AB, Oliveira TM, Fornetti AP, Santos CF, Machado
MA, Abdo RC. Pulpotomy of human primary molars with MTA and
Portland cement: a randomised controlled trial. Br Dent J 2009; 207: E5;
discussion 128-129 [PMID: 19629145 DOI: 10.1038/sj.bdj.2009.665]
39. Battula VL, Bareiss PM, Treml S, Conrad S, Albert I, Hojak S, Abele H,
Schewe B, Just L, Skutella T, Bühring HJ. Human placenta and bone
marrow derived MSC cultured in serum-free, b-FGF-containing medium
express cell surface frizzled-9 and SSEA-4 and give rise to multilineage
i
differentiation. Differentiation 2007; 75: 279-291 [PMID: 17288545 DOI:
10.1111/j.1432-0436.2006.00139.x]
40. Gronthos S, Zannettino AC. A method to isolate and purify human bone
marrow stromal stem cells. Methods Mol Biol 2008; 449: 45-57 [PMID:
18370082 DOI: 10.1007/978-1-60327-169-1_3]
41. Chen S, Liu Z, Tian N, Zhang J, Yei F, Duan B, Zhu Z, Lin S, Kwan TW.
Intracoronary transplantation of autologous bone marrow mesenchymal
stem cells for ischemic cardiomyopathy due to isolated chronic occluded
left anterior descending artery. J Invasive Cardiol 2006; 18: 552-556
[PMID: 17090821]
47. Nakashima M, Iohara K, Sugiyama M. Human dental pulp stem cells with
highly angiogenic and neurogenic potential for possible use in pulp
regeneration. Cytokine Growth Factor Rev 2009; 20: 435-440 [PMID:
19896887 DOI: 10.1016/j.cytogfr.2009.10.012]
i
48. Arthur A, Rychkov G, Shi S, Koblar SA, Gronthos S. Adult human dental
pulp stem cells differentiate toward functionally active neurons under
appropriate environmental cues. Stem Cells 2008; 26: 1787-1795 [PMID:
18499892 DOI: 10.1634/stemcells.2007-0979]
49. Sonoyama W, Liu Y, Yamaza T, Tuan RS, Wang S, Shi S, Huang GT.
Characterization of the apical papilla and its residing stem cells from
human immature permanent teeth: a pilot study. J Endod 2008; 34: 166-
171 [PMID: 18215674 DOI: 10.1016/j.joen.2007.11.021]
51. Chueh LH, Huang GT. Immature teeth with periradicular periodontitis or
abscess undergoing apexogenesis: a paradigm shift. J Endod 2006; 32:
1205-1213 [PMID: 17174685 DOI: 10.1016/j.joen.2006.07.010]
52. Huang GT, Sonoyama W, Liu Y, Liu H, Wang S, Shi S. The hidden
treasure in apical papilla: the potential role in pulp/dentin regeneration and
bioroot engineering. J Endod 2008; 34: 645-651 [PMID: 18498881 DOI:
10.1016/j.joen.2008.03.001]
55. Wang X, Sha XJ, Li GH, Yang FS, Ji K, Wen LY, Liu SY, Chen L, Ding
Y, Xuan K. Comparative characterization of stem cells from human
exfoliated deciduous teeth and dental pulp stem cells. Arch Oral Biol
2012; 57: 1231-1240 [PMID: 22455989 DOI:
10.1016/j.archoralbio.2012.02.014]
i
57. Park JC, Kim JM, Jung IH, Kim JC, Choi SH, Cho KS, Kim CS. Isolation
and characterization of human periodontal ligament (PDL) stem cells
(PDLSCs) from the inflamed PDLtissue: in vitro and in vivo evaluations. J
Clin Periodontol 2011; 38: 721-731 [PMID: 21449989 DOI:
10.1111/j.1600-051X.2011.01716.x]
58. Seo BM, Miura M, Gronthos S, Bartold PM, Batouli S, Brahim J, Young
M, Robey PG, Wang CY, Shi S. Investigation of multipotent postnatal
stem cells from human periodontal ligament. Lancet 2004; 364: 149-155
[PMID: 15246727 DOI:10.1016/S0140-6736(04)16627-0]
59. Choi HD, Noh WC, Park JW, Lee JM, Suh JY. Analysis of gene
expression during mineralization of cultured human periodontal ligament
cells. J Periodontal Implant Sci 2011; 41: 30-43 [PMID: 21394295 DOI:
10.5051/jpis.2011.41.1.30]
63. Rezai Rad M, Wise GE, Brooks H, Flanagan MB, Yao S. Activation of
proliferation and differentiation of dental follicle stem cells (DFSCs) by
heat stress. Cell Prolif 2013; 46: 58-66 [PMID: 23278983 DOI:
10.1111/cpr.12004]
i
66. Honda MJ, Imaizumi M, Tsuchiya S, Morsczeck C. Dental follicle stem
cells and tissue engineering. J Oral Sci 2010; 52: 541-552 [PMID:
21206155 DOI: 10.2334/josnusd.52.541]
68. Ji YM, Jeon SH, Park JY, Chung JH, Choung YH, Choung PH. Dental
stem cell therapy with calcium hydroxide in dental pulp capping. Tissue
Eng Part A 2010; 16: 1823-1833 [PMID: 20055661 DOI:
10.1089/ten.TEA.2009.0054]
71. da Silva RA, Leonardo MR, da Silva LA, de Castro LM, Rosa AL, de
Oliveira PT. Effects of the association between a calcium hydroxide paste
and 0.4% chlorhexidine on the development of the osteogenic phenotype
in vitro. J Endod 2008; 34: 1485-1489 [PMID: 19026879 DOI:
10.1016/j.joen.2008.08.031]
72. Ruparel NB, Teixeira FB, Ferraz CC, Diogenes A. Direct effect of
intracanal medicaments on survival of stem cells of the apical papilla. J
Endod 2012; 38: 1372-1375 [PMID: 22980180 DOI:
10.1016/j.joen.2012.06.018]
73. Huang GT. Apexification: the beginning of its end. Int Endod J 2009; 42:
855-866 [PMID: 19549154 DOI: 10.1111/j.1365-2591.2009.01577.x]
i
76. Dammaschke T, Gerth HU, Züchner H, Schäfer E. Chemical and physical
surface and bulk material characterization of white ProRoot MTA and two
Portland cements. Dent Mater 2005; 21: 731-738 [PMID: 15935463 DOI:
10.1016/j.dental.2005.01.019]
78. Mente J, Geletneky B, Ohle M, Koch MJ, Friedrich Ding PG, Wolff D,
Dreyhaupt J, Martin N, Staehle HJ, Pfefferle T. Mineral trioxide aggregate
or calcium hydroxide direct pulp capping: an analysis of the clinical
treatment outcome. J Endod 2010; 36: 806-813 [PMID: 20416424 DOI:
10.1016/ j.joen.2010.02.024]
80. Guven EP, Yalvac ME, Sahin F, Yazici MM, Rizvanov AA, Bayirli G.
Effect of dental materials calcium hydroxidecontaining cement, mineral
trioxide aggregate, and enamel matrix derivative on proliferation and
differentiation of human tooth germ stem cells. J Endod 2011; 37: 650-656
[PMID: 21496665 DOI: 10.1016/j.joen.2011.02.008]
81. Accorinte Mde L, Holland R, Reis A, Bortoluzzi MC, Murata SS, Dezan
E, Souza V, Alessandro LD. Evaluation of mineral trioxide aggregate and
calcium hydroxide cement as pulpcapping agents in human teeth. J Endod
2008; 34: 1-6 [PMID: 18155482 DOI: 10.1016/j.joen.2007.09.012]
84. Paranjpe A, Smoot T, Zhang H, Johnson JD. Direct contact with mineral
trioxide aggregate activates and differentiates human dental pulp cells. J
i
Endod 2011; 37: 1691-1695 [PMID: 22099907 DOI:
10.1016/j.joen.2011.09.012]
86. Seo MS, Hwang KG, Lee J, Kim H, Baek SH. The effect of mineral
trioxide aggregate on odontogenic differentiation in dental pulp stem cells.
J Endod 2013; 39: 242-248 [PMID: 23321238 DOI:
10.1016/j.joen.2012.11.004]
89. Rosa V, Zhang Z, Grande RH, Nör JE. Dental pulp tissue engineering in
full-length human root canals. J Dent Res 2013; 92: 970-975 [PMID:
24056227 DOI: 10.1177/0022034513505772]
90. Huang GT, Yamaza T, Shea LD, Djouad F, Kuhn NZ, Tuan RS, Shi S.
Stem/progenitor cell-mediated de novo regeneration of dental pulp with
newly deposited continuous layer of dentin in an in vivo model. Tissue
Eng Part A 2010; 16: 605-615 [PMID: 19737072 DOI:
10.1089/ten.TEA.2009.0518]
92. Huang GT, Lin LM. Letter to the editor: comments on the use of the term
“revascularization” to describe root regeneration. J Endod 2008; 34: 511;
author reply 511-512 [PMID: 18436023 DOI: 10.1016/j.joen.2008.02.009]
i
apical periodontitis. J Endod 2010; 36: 56-63 [PMID: 20003936 DOI:
10.1016/j.joen.2009.09.039]