ABSTRAK
Latar Belakang: tujuan perawatan pulpa adalah untuk menjaga vitalitas gigi yang rusak akibat
karies atau trauma gigi, menjaga struktur gigi tetap utuh dan mempertahankan fungsi yang
optimal. Kemajuan terbaru dalam bioteknologi dan penelitian translasi, telah memungkinkan
untuk menyediakan modalitas perawatan perlindungan pulpa vital melalui manipulasi
dentinogenesis reaksioner dan reparatif. Pendekatan ini disebut sebagai prosedur regeneratif.
Kedokteran gigi regeneratif bertujuan untuk mengganti gigi dan struktur sekitarnya secara
biologis untuk mengganti jaringan pulpa yang rusak dengan jaringan yang layak. Tujuan:
menjelaskan potensi regenerasi jaringan pulpa gigi pada perawatan endodontik. Metode:
Berdasarkan sumber yang didapat dari jurnal, textbook dan website yang diakses melalui
database Google Scholar. Jenis referensi yang diambil berupa laporan penelitan, dan studi
pustaka yang diterbitkan dari tahun 2010–2020. Kesimpulan: terdapat perbedaan pendapat
dari para ahli mengenai potensi regenerasi jaringan pulpa gigi dengan menggunakan sel yang
berbeda, tetapi mayoritas menunjukkan hasil yang baik dan efektif dalam meregenerasi
jaringan pulpa gigi.
ABSTRACT
Background: the purpose of pulp treatment is to maintain the vitality of teeth damaged by
caries or dental trauma, the structure of the teeth intact, and the optimal function. Recent
advances in biotechnology and translational research have made it possible to offer treatment
modalities for vital pulp protection, through the manipulation of both reactionary and
reparative dentinogenesis. This approach is referred to as the regenerative procedure.
Regenerative dentistry aims to biologically replace teeth and its surrounding structures to
replace damaged pulp tissue with viable tissue. Purpose: to describe the potential for
regeneration of dental pulp tissue in endodontic treatment. Methods: based on sources
obtained from journals, textbooks and websites accessed through the database on Google
Scholar. Types of reference are taken from the form of research reports and literature studies
published from 2010–2020. Conclusion: There are different opinions from the experts
regarding the potential of dental pulp tissue regeneration using different cells, but the majority
show good results and are effective in regenerating dental pulp tissue.
98 Rina
M-DERJ FKG UPDM (B)
Potensi Regenerasi Jaringan Pulpa Gigi Pada Perawatan Endodontik
Rina 99
MDERJ Vol 1, No 2, Juli 2021, hlm 98-110
©2021. Published by FKG Prof.Dr.Moestopo (Beragama)
https://journal.moestopo.ac.id/index.php/mderj
EISSN : 2776-0820 ISSN: 2776-0839
abad ke-21, keberhasilan perawatan ini lokasi unik pulpa gigi menimbulkan
telah dikonfirmasi dalam kedokteran gigi, beberapa kendala khusus pada
khususnya di bidang ilmu endodontik, perkembangan, pemeliharaan, dan
dengan penggunaan scaffold dan sel punca, responnya terhadap cedera.10 Pulpa
untuk meregenerasi pulpa.8 Aplikasi merupakan jaringan yang kaya akan
eksosom dalam pengobatan regenerasi vaskuler, ini berkontribusi pada vitalitas
pulpa memiliki potensi besar, dan eksosom struktur gigi. Hilangnya jaringan pulpa
dapat menjadi biomaterial terapeutik yang akibat peradangan dapat membuat jaringan
ideal dalam endodontik regeneratif menurut keras di sekitarnya menjadi rapuh.11 Fungsi
Miao L et al. pada tahun 2020.9 jaringan pulpa gigi terbagi menjadi 4
bagian yaitu formatif, nutritif, invertif,
METODE defensif.11
Pulpa gigi mengandung saraf
Penulisan ini dibuat berdasarkan
sensorik dan otonom untuk memenuhi
sumber acuan referensi yang relevan yang
pertahanannya.10 Pulpa gigi mengandung
didapat dari artikel, jurnal, buku ajar, dan
komponen-komponen seperti matriks
laman yang diakses melalui Google,
pulpa, vaskularisasi, sel-sel pulpa, dan
Google Scholar, Science Direct dan
persarafan.12 Menurut Neha et al. pada
PubMed. Semua sumber berbahasa Inggris
tahun 2011, etiologi kematian jaringan
dan Indonesia, dicari dengan kata kunci
pulpa dapat diakibatkan oleh bakteri,
‘Regenerative Endodontics, Tissue
traumatik, iatrogenik, dan idiopatik, dengan
Engineering, Pulp Tissue’. Jenis referensi
mikroorganisme sebagi iritan yang paling
yang diambil berupa laporan penelitan, dan
sering dijumpai.13
studi pustaka yang diterbitkan dari tahun
2010–2020.
Regenerasi Jaringan Pulpa pada
HASIL Perawatan Endodontik
Pulpa adalah jaringan lunak yang ada prosedur berbasis biologis yang dirancang
di tengah gigi, bagian gigi yang paling untuk menggantikan struktur yang
dalam yang disebut juga rongga pulpa.10 rusak, termasuk dentin dan struktur akar,
Pulpa gigi memiliki banyak sifat serupa juga sebagai sel-sel kompleks pulpa-dentin.
dengan jaringan ikat tubuh lainnya. Namun, Rekayasa jaringan telah didefinisikan
sebagai bidang interdisipliner yang
100 Rina
M-DERJ FKG UPDM (B)
Potensi Regenerasi Jaringan Pulpa Gigi Pada Perawatan Endodontik
menerapkan prinsip-prinsip teknik dan ilmu adanya alergi terhadap antibiotik yang akan
kehidupan ke arah pengembangan biologis digunakan, status periodontal yang baik,
yang memulihkan, memelihara, atau dan pasien tanpa perdarahan atau gangguan
meningkatkan fungsi jaringan atau seluruh pembekuan.15
organ. Endodontik regeneratif menjanjikan Kontraindikasi regenerasi jaringan
pemulihan kompleks pulpa-dentin pada pulpa gigi: Gigi avulsi segera setelah
gigi dengan akar yang kuat dan pulpa replantasi (sebagai revitalisasi dapat terjadi
nekrotik.14 Perawatan endodontik secara alami), sulitnya dilakukan isolasi
regeneratif juga yang melibatkan prosedur gigi yang memadai, gigi yang
disinfeksi saluran akar dengan penggunaan membutuhkan restorasi dengan pasak,
antibiotik. Namun, beberapa bakteri dapat pasien dengan gangguan medis.15
menyebabkan infeksi pada saluran akar,
Bahan Regenerasi Jaringan Pulpa Gigi
sehingga sulit untuk mendisinfeksi saluran
secara efektif hanya dengan satu jenis Stem cell
Rina 101
MDERJ Vol 1, No 2, Juli 2021, hlm 98-110
©2021. Published by FKG Prof.Dr.Moestopo (Beragama)
https://journal.moestopo.ac.id/index.php/mderj
EISSN : 2776-0820 ISSN: 2776-0839
102 Rina
M-DERJ FKG UPDM (B)
Potensi Regenerasi Jaringan Pulpa Gigi Pada Perawatan Endodontik
Rina 103
MDERJ Vol 1, No 2, Juli 2021, hlm 98-110
©2021. Published by FKG Prof.Dr.Moestopo (Beragama)
https://journal.moestopo.ac.id/index.php/mderj
EISSN : 2776-0820 ISSN: 2776-0839
jaringan seperti pulpa gigi di dalam saluran sehingga memungkinkan sel inang
akar, oleh sel perifer yang memiliki membentuk jaringan baru di ruang saluran
kemampuan dentinogenetik. Namun akar. Pembukaan apikal dengan diameter
demikian, perawatan ini tidak selalu 1,1 mm atau lebih, dapat bermanfaat pada
berhasil. Beberapa laporan kasus perawatan endodontik regeneratif sekitar
menggambarkan kejadian gigi akhirnya 18% sampai 34% gigi dengan akar yang
harus dicabut, dan dilakukan analisis belum sempurna. Faktor ketiga adalah usia
histologis lebih lanjut.3 pasien, beberapa laporan kasus dari
Menurut Lee et al. pada tahun 2015, prosedur perawatan endodontik regeneratif
ada beberapa faktor yang mempengaruhi umumnya terbatas pada pasien remaja,
hasil perawatan endodontik regeneratif. yang kebanyakan berusia 8-16 tahun.
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Berdasarkan laporan kasus Lee et al. pada
pemahaman yang menyeluruh tentang tahun 2015, tidak disarankan untuk
faktor-faktor ini sangat penting. Faktor melakukan prosedur perawatan endodontik
pertama adalah disinfeksi saluran akar. regeneratif pada anak-anak di bawah usia 8
Dahulu, perawatan endodontik regeneratif tahun atau lebih dari 16 tahun. Selain itu,
jaringan pulpa pada gigi yang terinfeksi prosedur perawatan endodontik regeneratif
dianggap tidak mungkin dilakukan, hingga tidak boleh dilakukan pada gigi sulung,
untuk pertama kalinya perawatan karena kemungkinan berisiko merusak pola
endodontik regeneratif pada gigi immature erupsi gigi permanen.2
avulsi dengan pulpa nekrotik yang tidak Penelitian Kahler et al. pada tahun
terinfeksi ternyata berhasil. Oleh karena itu, 2019, telah menunjukkan bahwa
peneliti menyarankan bahwa perawatan apeksifikasi, dengan teknik penutupan
endodontik regeneratif dilakukan jika apikal Mineral Trioxide Aggregate (MTA)
saluran akar didisinfeksi secara efektif dan dan Regenerative Endodontic Treatment
akses koronal ditutup secara efektif, seperti (RET) adalah pilihan perawatan yang layak
perawatan endodontik regeneratif pada untuk merawat gigi immature dengan
kasus gigi avulsi. Untuk mendisinfeksi periodontitis apikal. RET diharapkan dapat
saluran akar, banyak jenis obat yang dapat mendorong pematangan akar lebih lanjut.
digunakan saat ini. Faktor kedua adalah Oleh karena itu, gigi immature dengan
diameter apeks. Gigi dengan apeks terbuka, perkembangan akar kurang dari dua pertiga
memungkinkan migrasi sel punca harus dirawat dengan RET pada tahap awal,
mesenkim ke dalam ruang saluran akar, meskipun peningkatan pematangan akar
104 Rina
M-DERJ FKG UPDM (B)
Potensi Regenerasi Jaringan Pulpa Gigi Pada Perawatan Endodontik
lebih lanjut bervariasi. Masih ada punca dalam kondisi kultur tertentu. Oleh
kekurangan pada penelitian yang secara karena itu, protokol isolasi eksosom dan
langsung membandingkan hasil RET kondisi kultur memerlukan lebih banyak
dengan teknik penutupan apikal dan oleh standardisasi. Misalnya, pilihan klinis
karena itu, diperlukan penelitian lebih untuk memanen eksosom dari jalur sel
lanjut. Dalam penelitian pada hewan dan tunggal atau dari kultur jaringan pulpa
manusia dengan RET, jaringan pulpa yang secara keseluruhan. Selain itu, sebagian
rusak di saluran akar gigi yang belum besar penelitian eksosom saat ini terbatas
sempurna digantikan oleh jaringan mirip pada pulpa hewan, dan belum ada aplikasi
ligamen tulang, sementum, dan klinis eksosom untuk regenerasi pulpa
periodontal. Oleh karena itu, secara manusia. Diperlukan penelitian lebih lanjut
histologis RET dianggap sebagai reparatif, tentang mekanisme eksosom yang
dan bukan proses regeneratif. Perbaikan berpartisipasi dalam regenerasi pulpa,
bukanlah proses penyembuhan luka yang potensi terapeutik dari berbagai sumber
ideal, karena jaringan yang rusak MSC, serta konsentrasi terapeutik yang
kehilangan fungsi fisiologisnya.8 sesuai. Secara umum, penggunaan eksosom
Penelitian yang dilakukan oleh Mioa dalam terapi regenerasi pulpa memiliki
et al. tahun 2020, eksosom Mesenchymal potensi yang besar, dan eksosom dapat
Stem Cell (MSC) telah menunjukkan menjadi biomaterial terapeutik yang
potensi besar dalam pengobatan potensial dalam endodontik regeneratif.9
regeneratif, dan perannya dalam Menurut Sreedev et al. di tahun 2017,
endodontik regeneratif, kini tengah struktur perencah rekayasa jaringan yang
dieksplorasi secara luas. Protein membran kaku, memberikan dukungan yang sangat
eksosom secara langsung atau tidak baik untuk sel-sel yang digunakan di tulang
langsung berinteraksi dengan sel target dan dan area tubuh lainnya, sebab jaringan yang
mengaktifkan pensinyalan intraseluler. direkayasa memerlukan dukungan fisik
Eksosom telah terbukti meningkatkan yang cukup. Namun, dalam sistem saluran
angiogenesis, mengatur proliferasi sel, akar, pulpa yang direkayasa jaringan, tidak
migrasi, diferensiasi, dan menyediakan memerlukan dukungan struktural. Oleh
fungsi pelindung saraf, menjadikannya karena itu, jaringan pulpa yang direkayasa
biotransmiter yang menjanjikan untuk hanya perlu diberikan matriks perencah 3
regenerasi pulpa gigi. Efek terapeutik dimensi lembut seperti hydrogel polimer.
eksosom sangat bergantung oleh status sel Hydrogel adalah jenis perencah injeksi
Rina 105
MDERJ Vol 1, No 2, Juli 2021, hlm 98-110
©2021. Published by FKG Prof.Dr.Moestopo (Beragama)
https://journal.moestopo.ac.id/index.php/mderj
EISSN : 2776-0820 ISSN: 2776-0839
yang dapat diaplikasikan dengan jarum Hasil penelitian Hong et al. pada
suntik. Karena kemiripan komposisi dan tahun 2019, telah melaporkan bahwa
strukturnya yang unik dengan molekul Concentrated Growth Factor (CGF) dapat
extracellular matrix (ECM) alami, merangsang proliferasi sel punca mesenkim
hydrogel telah digunakan sebagai bahan tulang mulut tikus, tetapi hasil tersebut
utama untuk perencah jaringan yang tidak teramati pada penelitian sebelumnya.
direkayasa. Perencah hydrogel telah Kurangnya kesesuaian ini mungkin
menciptakan peluang baru untuk mengatasi disebabkan oleh konsentrasi CGF yang
berbagai tantangan dalam rekayasa jaringan berbeda. Dalam penelitian ini dilaporkan
seperti vaskularisasi, arsitektur jaringan, migrasi Stem Cells of the Apical Papilla
dan penyemaian banyak sel secara (SCAP) dalam kelompok CGF meningkat
bersamaan, karena kemampuannya dalam secara signifikan. Hasil tersebut dapat
mengontrol porositas, morfologi disebabkan oleh faktor kemotaktik yang
permukaan, bentuk, dan ukuran. Hydrogel melimpah yang dilepaskan dari CGF.
dapat meningkatkan regenerasi pulpa Faktor pertumbuhan ini terkonsentrasi dan
dengan menyediakan substrat untuk memiliki arsitektur 3 dimensi yang
proliferasi dan diferensiasi sel menjadi kompleks, yang membuatnya menjadi
struktur jaringan yang lebih terorganisir. trombosit, leukosit dan biomaterial fibrin
Namun metode paling sederhana untuk yang kaya faktor pertumbuhan. Lebih jauh
mengelola sel dengan potensi regenerasi lagi, secara signifikan CGF dapat
yang sesuai adalah dengan menyuntikkan merangsang terjadinya proliferasi, migrasi,
sel punca pasca pembentukan ke dalam dan diferensiasi SCAP. Penelitian secara in
sistem saluran akar yang telah didisinfeksi vivo diperlukan untuk membuktikan apakah
setelah apeks dibuka. Sel punca pasca CGF ideal untuk aplikasi klinis dalam
pembentukan dapat berasal dari berbagai endodontik regeneratif.16
jaringan, termasuk kulit, mukosa bukal, Penelitian yang dilakukan Goldberg
lemak, dan tulang. Hambatan utama et al. pada tahun 2016, sel punca pulpa gigi
penelitian adalah identifikasi sumber sel ECM dapat digunakan untuk merekayasa
punca pasca pembentukan yang mampu jaringan pulpa. Dengan menggunakan
berdiferensiasi menjadi populasi sel yang mesenchymal stem cell somatik, saluran
beragam, yang ditemukan pada pulpa akar dapat meregenerasi pulpa yang dapat
dewasa (misalnya, fibroblas, sel endotel, kembali berfungsi, menunjukkan
dan odontoblas).17 sensitivitas dan vitalitas. Sel punca pada
106 Rina
M-DERJ FKG UPDM (B)
Potensi Regenerasi Jaringan Pulpa Gigi Pada Perawatan Endodontik
pulpa gigi telah diidentifikasi sebagai Setelah diverifikasi bahwa gigi yang
sumber regenerasi pulpa. Angiogenesis dirawat tidak menunjukkan gejala, pada
merupakan langkah penting, dan perencah kunjungan berikutnya, perdarahan
ECM yang diperkaya dengan vascular diinduksi dengan melewatkan jarum k-file
endothelial growth factor berkontribusi melewati foramen apikal. MTA
secara aktif pada regenerasi pulpa. ditempatkan di bawah sambungan semento
Vaskularisasi koronal dan akar email, di atas membran kolagen yang
menyediakan perencah yang dibutuhkan menutupi bekuan darah dan kemudian
untuk regenerasi pulpa. Sel punca yang mahkota direstorasi dengan semen ionomer
ditemukan di bagian apikal akar kaca. Kedua pasien bebas dari tanda dan
berkembang biak, meluncur di bawah gejala klinis dengan resolusi radiolusensi
lapisan odontoblast. Di bagian mahkota, periapikal pada 18 dan 22 bulan pasca
arteriol, dan kapiler berkontribusi pada tindakan.18
pembentukan loop terminal, dengan Ling et.al. dalam penelitian
diameter 100 - 150 m. Ketika plexus sub- berikutnya, pada 2 gigi anterior permanen
odontoblastik kapiler raschkow plexus dengan diagnosis nekrosis pulpa disertai
mengairi bagian koronal gigi, sel punca abses apikal akut atau periodontitis apikal
berkontribusi dalam membangun kembali simtomatik pada wanita berusia 23 tahun.
pulpa yang masih hidup.5 Salah satu gigi menunjukkan apeks tertutup
Hasil penelitian Ling et al. tahun dan radiolusensi periapikal besar seperti
2017, telah menganjurkan prosedur kista, sedangkan gigi lainnya memiliki
endodontik regeneratif pada gigi permanen apeks yang sedikit terbuka dengan
immature nekrotik pada orang dewasa. radiolusensi periapikal yang lebih kecil.
Revaskularisasi apikal dilakukan pada 2 Kedua gigi dipreparasi secara
gigi anterior permanen nekrotik yang telah kemomekanis dan dimedikasi
menyelesaikan perkembangan akar pada menggunakan TAP, pasta tiga antibiotik
dua pasien wanita berusia 11 tahun dan 14 (metronidazole, ciprofloxacin, dan
tahun.18 Saluran akar diinstrumentasi minocycline). Setelah gejala teratasi,
secara mekanis dengan ukuran apikal yang saluran akar dibersihkan dengan 2,5%
besar dan didisinfeksi secara kimiawi natrium hipoklorit dan larutan salin,
dengan 5,25% NaOCl. Kalsium hidroksida kemudian pendarahan diinduksi ke dalam
atau ciprofloxacin digunakan sebagai obat saluran akar. MTA ditempatkan di atas
intrakanal untuk disinfeksi lebih lanjut. bekuan darah yang terkoagulasi kemudian
Rina 107
MDERJ Vol 1, No 2, Juli 2021, hlm 98-110
©2021. Published by FKG Prof.Dr.Moestopo (Beragama)
https://journal.moestopo.ac.id/index.php/mderj
EISSN : 2776-0820 ISSN: 2776-0839
cotton pellet dan glass ionomer cement tahap perkembangan yang berbeda
digunakan untuk menutup kavitas. Pada (misalnya, gigi sulung, gigi permanen
tindak lanjut 12 bulan, tanda regresi dan immature, dan gigi permanen dewasa),
gejala klinis serta pengurangan ukuran digunakan untuk berbagai tujuan yang
radiolusensi periapikal diamati. Namun, berbeda, termasuk regenerasi pulpa gigi.
tidak satupun dari gigi yang dirawat Strategi untuk endodontik regeneratif untuk
mendapatkan kembali pulpanya.18 gigi permanen dewasa pada orang dewasa,
Hasil lain penelitian menurut Ling et kemungkinan besar akan berbeda dengan
al. pada tahun 2017, menggunakan model strategi dengan gigi permanen yang belum
hewan percobaan telah menunjukkan sempurna pada anak-anak dan remaja.
regenerasi jaringan seperti pulpa gigi Pengaplikasian faktor pertumbuhan tunggal
setelah inisiasi perdarahan atau PRP. Sel- atau kombinasi ke dalam saluran akar yang
sel yang telah membentuk jaringan seperti telah dipreparasi dan didisinfeksi pada gigi
pulpa gigi pada pendarahan yang timbul, permanen dewasa nekrotik, memerlukan
berasal dari luar apeks akar gigi, pengujian lebih lanjut dalam uji klinis
kemungkinan besar termasuk sel punca prospektif pada manusia sebelum aplikasi
tulang alveolar atau sel progenitor dan sel klinis yang luas.18
punca ligamen periodontal atau sel Penelitian yang dilakukan Shadmehr
progenitor di antara sel yang lebih matang. et al. tahun 2014, telah melaporkan bahwa
Namun, ada sedikit bukti bahwa dentin semua sel dalam tubuh harus berada dalam
telah beregenerasi setelah timbulnya jarak 0,1 mm dari pembuluh darah untuk
perdarahan atau penggunaan PRP. mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi
Permukaan dentin sebagai substrat biofisik yang cukup. Jika sel-sel disuntikkan ke
asli dan faktor pertumbuhan endogen di seluruh sistem saluran akar, maka sebagian
tubulus dentin, mendorong diferensiasi besar dari sel tersebut akan hancur karena
odontoblastik. Sel punca dari pulpa gigi hipoksia jaringan. Teknik alternatifnya
pada anak-anak dan orang dewasa telah adalah dengan menyuntikkan perencah sel
diberi nama berbeda, sebagai sel punca dari ke dalam 1 mm apikal akar dan kemudian
gigi sulung manusia yang dikelupas dari mengisi sisa sistem saluran akar dengan
gigi sulung, SCAP pada gigi permanen kombinasi perencah dan faktor
yang belum sempurna, dan Dental Pulp pertumbuhan. Karena pulpa gigi terdiri dari
Stem Cells (DPSC) pada gigi permanen inti jaringan ikat yang dikelilingi oleh
dewasa. Sel punca pulpa gigi berasal dari lapisan odontoblas, transfer sel dan faktor
108 Rina
M-DERJ FKG UPDM (B)
Potensi Regenerasi Jaringan Pulpa Gigi Pada Perawatan Endodontik
Rina 109
MDERJ Vol 1, No 2, Juli 2021, hlm 98-110
©2021. Published by FKG Prof.Dr.Moestopo (Beragama)
https://journal.moestopo.ac.id/index.php/mderj
EISSN : 2776-0820 ISSN: 2776-0839
6. Sugiaman VK. Peranan Sel Punca Delhi, India: Wolters Kluwer. 2014:
dalam Meregenerasi Jaringan Pulpa 230–236.
Gigi. SONDE (Sound Dent). 2019; 15. Grossman L, Gopikrishna V.
4(1): 43–51. Grossman’s Endodontic Practice.
7. Yoshpe M, Einy S, Ruparel N, Lin S, 14th Ed. New Delhi, India: Wolters
Kaufman AY. Regenerative Kluwer. 2020: 213–220.
Endodontics: A Potential Solution for 16. Hong S, Li L, Cai W, Jiang B. The
External Root Resorption (Case potential application of concentrated
Series). J Endod. 2020; 46(2): 192–9. growth factor in regenerative
8. Kahler B, Mistry S, Peter C, Neeta P, endodontics. Int Endod J. 2019;
Louis ML. Regenerative Endodontic 52(5): 1–10.
Treatment. ENDO EPT. 2019; 13 (4): 17. Sreedev CP, Karthick K, Mathew S,
307–322. Raju I. Regenerative endodontics: An
9. Miao L, Jiang T, Lin S, Jin T, Hu J, overview. J Indian Acad Dent Spec
Zhang M. Potential Therapeutic Res. 2017; 4: 18–22.
Effects of Exosomes in Regenerative
18. Ling He, Kim SG, Gong Q, Zhong J,
Endodontics. Mater Des. 2020; 2–41. Wang S, Zhou X, et al. Regenerative
10. Rajkumar K, Ramya R. Oral Endodontics for Adult Patients. J
Anatomy, Histology, Physiology and Endod. 2017; 43(9): S57–64.
Tooth Morphology. 2nd Ed. India: 19. Tzanetaki GN. Management of
Wolters Kluwer. 2017; 663–677. Intruded Immature Maxillary Central
11. Ingle JI, Rotstein I. Ingle’s Incisor with Pulp Necrosis and
Endodontics. 7th Ed. North Carolina: Severe External Resorption by
PMPH USA, Ltd. 2019: 935–955. Regenerative Approach. J Endod.
2018; 44: 24.
12. Sumawinata N. Serial Ilmu
Konservasi Gigi Dasar-dasar
Perawatan Endodonsia. Jakarta:
Departemen Ilmu Konservasi Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Univeritas
Prof. Dr. Moestopo (B). 2019: 5–18.
13. Neha K, Kansal R, Garg P, Joshi R,
Garg D, Grover HS. Management of
immature teeth by dentin-pulp
regeneration: A recent approach. Med
Oral Patol Oral Cir Bucal. 2011;
16(7): 997–1004.
14. Grossman L, Chandra BS,
Gopikrishna V. Grossman’s
Endodontic Practice. 13th Ed. New
110 Rina