Anda di halaman 1dari 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by STOMATOGNATIC- Jurnal Kedokteran Gigi

KEDARURATAN ENDODONSIA

Dwi Kartika Apriyono


Bagian Ilmu Konservasi Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Abstract
Emergency case in endodontic treatments need accuracy diagnostic and treatment
immediately because it produces pain and puffines. We can get accuracy diagnostic by dental
record, subjective inspection, objective inspection, periodontium inspection, and radiography
inspection. Treatment for endodontic emergency case based on diagnostic result and etiology to
reduce pain and desease in serious condition. The dentist ought to has enough knowledge and skill
about pain mechanisme, patient management, diagnostic, anaesthetic, terapeutic treatment, the
accuracy treatment for soft and hard tissue and can reduce anxiousness patient.

Keyword : Emergency case in endodontic treatment.

Korespondensi (Correspondence) : Dwi Kartika Apriyono, Bagian Ilmu Konservasi Gigi, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jember 68121, Indonesia, Telp.(0331)333536

PENDAHULUAN dirawat saluran akarnya padahal pada


Kedaruratan endodontik biasanya awalnya gigi tersebut asimptomatik.8
dikaitkan dengan rasa nyeri atau
pembengkakan dan memerlukan penegakan TELAAH PUSTAKA
diagnosis serta perawatan dengan segera. Pulpa adalah organ formatif gigi
Kedaruratan ini disebabkan oleh adanya dan membangun dentin primer selama
kelainan dalam pulpa dan atau jaringan perkembangan gigi, dentin sekunder setelah
periradikuler. Kebanyakan keadaan darurat erupsi, dan dentin reparatif sebagai respon
gigi adalah adanya gangguan yang tidak terhadap stimulasi selama odontoblas tetap
direncanakan di dalam praktek sehari-hari, utuh. Pulpa beraksi terhadap stimuli panas
namun dokter gigi harus memberikan dan dingin yang hanya dirasakan sebagai
pertolongan dengan cepat dan efektif. rasa sakit.6
Kedaruratan endodontik adalah suatu Pulpa merupakan suatu jaringan ikat
tantangan, baik dalam penegakan diagnosis yang sangat halus dan peka serta mudah
maupun penatalaksanaannya. 6,8 rusak oleh iritasi yang menimpa dentin. Oleh
Dalam beberapa aspek diperlukan karena itu tepatlah kiranya jika suatu dentin
pengetahuan dan keterampilan yang baik, dianggap sebagai suatu komplek dentin-
ketidakmampuan menerapkan keterampilan pulpa. Karies dentin biasanya menyebabkan
dan kemampuan yang baik akan sklerosis pada tubulus dan terbentuknya
menimbulkan akibat yang membahayakan. dentin reaksioner sehingga pulpa terlindung
Diagnosis dan perawatan yang tidak tepat dari prosedur operatif berikutnya. Jika
mungkin dapat meredakan nyeri yang preparasi kavitas meluas sampai ke dentin,
diderita, bahkan dapat memperparah setiap tindakan operator akan merusak pulpa
keadaan. Para klinisi hendaknya memiliki lebih-lebih jika dentinnya masih segar, belum
pengetahuan mengenai mekanisme nyeri, terangsang karies, karena pulpa belum
penatalaksanaan pasien, diagnosis, anastesi, pernah menggelar reaksi pertahanannya.5
cara-cara pengobatan terapeutik dan
perawatan yang tepat, baik untuk jaringan Penggolongan Pulpa
lunak maupun jaringan keras.6,8 Sebagai suatu jaringan ikat,
Kedaruratan adalah masalah yang tanggapan pulpa terhadap iritan adalah
perlu diperhatikan pasien, dokter gigi dan suatu peradangan (inflamasi) yang bisa
stafnya. Berbagai frekuensi nyeri atau sembuh kembali atau terus berlanjut.
pembengkakan terjadi pada pasien sebelum, Penyembuhan bisa terjadi pada peradangan
selama atau sebuah perawatan saluran akar. ringan, tetapi pada peradangan parah pada
Penyebabnya adalah adanya iritan yang umumnya akan meningkat menjadi nekrosis
menimbulkan inflamasi yang hebat di dalam dan akhirnya bisa menimbulkan abses.5
jaringan pulpa atau jaringan periradikuler. Keadaan pulpa dapat digolongkan
Merupakan kepuasan dan kebahagian menjadi : pulpa normal, pulpa reversible,
tersendiri apabila kita berhasil menanggulangi pulpitis ireversibel, dan nekrosis.
dengan baik seorang pasien yang datang Penggolongan ini didasarkan atas dasar klinik,
dalam keadaan kesakitan. Sebaliknya, tidak sedang pemeriksaan histopatologik yang
ada yang lebih menyesakkan hati, baik bagi lebih teliti tidak akan begitu cocok dengan
pasien maupun dokternya, selain menerima tanda klinik tersebut. Hendaknya diingat
pasien yang mengalami flare-up setelah bahwa peradangan dalam jaringan pulpa
bisa sangat terbatas, pada gigi anterior
Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 7 No. 1 2010 : 45-50

misalnya, sebagian mahkota bisa meradang darah kapiler pada pulpa. Dilatasi kapiler
sangat parah sedangkan di akarnya masih pulpa ini diikuti dengan degenerasi kapiler
normal. Begitu pula di gigi posterior, sebagian dan terjadi edema pulpa. Karena kekurangan
pulpa mahkota sudah nekrotik namun bagian sirkulasi kolateral pada pulpa, maka dapat
pulpa lainnya yang hanya terpisah berapa terjadi ischemia infark sebagian atau total
millimeter saja ternyata masih meradang pada pulpa dan menyebabkan respon pulpa
ringan. Aspek penting kedokteran gigi terhadap inflamasi rendah. Hal ini
operatif adalah menjaga pulpa agar tetap memungkinkan bakteri untuk penetrasi
vital. Akan tetapi jika pulpa telah rusak sampai ke pembuluh dara kecil pada apeks.
ireversibel sehingga harus dibuang, mau tak Semua proses tersebut dapat mengakibatkan
mau perawatan saluran akar harus dilakukan terjadinya nekrosis pulpa.4
agar gigi tidak harus dicabut.5
Manifestasi Klinis Nekrosis Pulpa
Nekrosis Pulpa Nekrosis pulpa dapat terjadi parsial
Jaringan pulpa yang kaya akan atau total. Tipe parsial dapat memperlihatkan
vaskuler, saraf dan sel odontoblast; memiliki gejala pulpitis yang ireversibel. Nekrosis total,
kemampuan untuk melakukan defensive sebelum mengenai ligamentum periodontal
reaction yaitu kemampuan untuk biasanya tidak menunjukkan gejala. Tidak
mengadakan pemulihan jika terjadi merespon terhadap tes suhu atau elektrik.
peradangan. Akan tetapi apabila terjadi Kadang-kadang bagian depan mahkota gigi
inflamasi kronis pada jaringan pulpa atau akan menghitam. Tampilan radiografik pada
merupakan proses lanjut dari radang jaringan destruksi tulang ataupun pada bagian yang
pulpa maka akan menyebabkan kematian mengalami fraktur merupakan indikator
pulpa/ nekrosis pulpa. Hal ini sebagai akibat terbaik dari nekrosis pulpa dan mungkin
kegagalan jaringan pulpa dalam membutuhkan beberapa bulan untuk
mengusahakan pemulihan atau perkembangan. Kurangnya respon terhadap
penyembuhan. Semakin luas kerusakan test suhu dan elektrik tanpa bukti radiografik
jaringan pulpa yang meradang semakin berat adanya destruksi tulang terhadap bagian
sisa jaringan pulpa yang sehat untuk fraktur tidak menjamin harusnya terapi
mempertahankan vitalitasnya. Nekrosis pulpa odontotik.4
pada dasarnya terjadi diawali karena adanya Nekrosis pulpa pada akar gigi
infeksi bakteria pada jaringan pulpa. Ini bisa menunjukkan terjadi dari 20%-40%. kejadian
terjadi akibat adanya kontak antara jaringan dari nekrosis pulpa terlihat tidak berhubungan
pulpa dengan lingkungan oral akibat dengan lokasi terjadinya fraktur akar gigi
terbentuknya dentinal tubules dan direct pada apikal, tengah ataupun bidang insisial
pulpa exposure, hal ini memudahkan infeksi tetapi lebih berhubungan dengan kavitas oral
bakteri ke jaringan pulpa yang menyebabkan ataupun beberapa dislokasi segmen insisial.
radang pada jaringan pulpa. Apabila tidak Jika ada bukti pada koronal pulpa, ini secara
dilakukan penanganan, maka inflamasi pada umum dipercaya bahwa segmen apikal akan
pulpa akan bertambah parah dan dapat tetap berfungsi. Perawatan endontotik
terjadi perubahan sirkulasi darah di dalam adapun biasanya dilakukan pada segmen
pulpa yang pada akhirnya menyebabkan koronal pada kanal akar gigi.4
nekrosis pulpa. Dentinal tubules dapat
terbentuk sebagai hasil dari operative atau Perawatan Endodontik
restorative procedure yang kurang baik atau Perawatan saluran akar merupakan
akibat restorative material yang bersifat iritatif. salah satu jenis perawatan yang bertujuan
Bisa juga diakibatkan karena fraktur pada mempertahankan gigi agar tetap dapat
enamel, fraktur dentin, proses erosi, atrisi dan berfungsi. Tahap perawatan saluran akar
abrasi. Dari dentinal tubules inilah infeksi antara lain: preparasi saluran akar yang
bakteri dapat mencapai jaringan pulpa dan meliputi pembersihan dan pembentukan
menyebabkan peradangan. Sedangkan (biomekanis), disinfeksi, dan pengisian saluran
direct pulpal exposure bisa disebabkan akar. Keberhasilan perawatan saluran ini
karena proses trauma, operative procedure dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian
dan yang paling umum adalah karena saluran akar yang baik, terutama pada
adanya karies. Hal ini mengakibatkan bakteri bagian sepertiga apikal. Tindakan preparasi
menginfeksi jaringan pulpa dan terjadi yang kurang bersih akan mengalami
peradangan jaringan pulpa.4 kegagalan perawatan, bahkan kegagalan
Nekrosis pulpa yang disebabkan perawatan 60% diakibatkan pengisian yang
adanya trauma pada gigi dapat kurang baik. Pengisian saluran akar dilakukan
menyebabkan nekrosis pulpa dalam waktu untuk mencegah masuknya mikro-organisme
yang segera yaitu beberapa minggu. Pada ke dalam saluran akar melalui koronal,
dasarnya prosesnya sama yaitu terjadi mencegah multiplikasi mikroorganisme yang
perubahan sirkulasi darah di dalam pulpa tertinggal, mencegah masuknya cairan
yang pada akhirnya menyebabkan nekrosis jaringan ke dalam pulpa melalui foramen
pulpa. Trauma pada gigi dapat apikal karena dapat sebagai media bakteri,
menyebabkan obstruksi pembuluh darah dan menciptakan lingkungan biologis yang
utama pada apeks dan selanjutnya sesuai untuk proses penyembuhan jaringan.
mengakibatkan terjadinya dilatasi pembuluh Hasil pengisian saluran akar yang kurang baik

46
Kedaruratan Endodonsia…(Dwi Kartika)
 

tidak hanya disebabkan teknik preparasi dan berkontak dan jelas batasnya mungkin
teknik pengisian yang kurang baik, tetapi juga berasal dari periaspeks. Tiga faktor penting
disebabkan oleh kualitas bahan pengisi yang membentuk kualitas dan kuantitas nyeri
saluran akar. Pasta saluran akar merupakan adalah spontanitas, intensitas dan durasinya.
bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi Jika pasien mengeluhkan salah satu gejala ini,
ruangan antara bahan pengisi (semi solid besar kemungkinan terdapat lelainan yang
atau solid) dengan dinding saluran akar serta cukup signifikan. Pertanyaan yang hati-hati
bagian-bagian yang sulit terisi atau tidak.3 dan tajam akan mengorek informasi seputar
Tidak semua perawatan saluran akar sumber nyeri yang bisa berasal dari pulpa
berhasil dengan baik. Pasien harus selalu atau periradikuler. Seorang klinisi yang pandai
diberi tahu mengenai kemungkinan terjadinya akan mampu menetapkan diagnosis
kegagalan perawatan. Prognosisnya sering sementara melalui pemeriksaan subyektif
berubah pada waktu sebelum, selama dan yang teliti sedangkan pemeriksaan obyektif
sesudah perawatan bergantung kepada apa dan radiograf digunakan untuk konfirmasi.1,2,8
yang terjadi dan apa yang ditemukan selama
atau setelah perawatan. Prognosis Pemeriksaan Obyektif
memuaskan pada permulaan perawatan Tes obyektif meliputi pemeriksaan
dapat berubah menjadi prognosis yang lebih wajah, jaringan keras dan lunak rongga
buruk atau tidak memuaskan pada akhir mulut. Pemeriksaan visual meliputi observasi
prosedur.5 pembengkakan, pemeriksaan dengan kaca
mulut dan sonde untuk melihat karies, ada
Sistem Penegakan Diagnosis tidaknya kerusakan restorasi, mahkota yang
Pasien yang dalam keadaan sakit berubah warna, karies sekunder atau adanya
akan memberikan informasi dan respons fraktur. Tes periradikuler membantu
serba berlebihan dan tidak tepat. Mereka mengidentifikasi inflamasi periradikuler
cenderung bingung dan cemas. Oleh karena sebagai asal nyeri, meliputi palpasi diatas
itu, harus tetap berpegang pada prinsip- apeks; tekanan dengan jari atau
prinsip dasar dan pendekatan yang sistematik menggoyangkan gigi dan perkusi ringan
agar diagnosis akurat. Agar sampai pada dengan ujung gagang kaca mulut. Tes
diagnosis yang tepat dan dapat menentukan vitalitas pulpa tidak begitu bermanfaat pada
sumber nyerinya, maka klinisi harus pasien yang sedang menderita sakit akut
mendapatkan informasi yang tepat karena dapat menimbulkan kembali rasa sakit
mengenai riwayat medis dan riwayat giginya; yang dikeluhkan. Tes dingin, panas, elektrik
mengajukan pertanyaan mengenai riwayat, dilakukan untuk memeriksa apakah gigi masih
lokasi, keparahan, durasi, karakter dan stimuli vital atau nekrosis.1,8
yang menyebabkan timbulnya nyeri;
melakukan pemeriksaan visual pada wajah, Pemeriksaan Periodontium
jaringan keras dan lunak rongga mulut; Pemeriksaan jaringan periodontium
melakukan pemeriksaan intraoral; melakukan perlu dilakukan dengan sonde periodontium
pengetesan pulpa; melakukan tes palpasi, tes (periodontal probe) untuk membedakan
perkusi dan melakukan pemeriksaan kasus endodontik atau periodontik. Abses
radiograf.8 periodontium dapat menstimuli gejala suatu
abses apikalis akut. Pada abses periodontium
Riwayat Medis dan Gigi lokal, pulpa biasanya masih vital dan
Sebelum memulai prosedur yang terdapat poket yang terdeteksi. Sebaliknya,
berkaitan dengan masalah yang harus abses apikalis akut disebabkan oleh pulpa
ditanggulangi segera, riwayat medis dan nekrosis. Abses ini kadang berhubungan
giginya harus ditinjau terlebih dahulu. Jika dengan sulkus sehingga sulkus menjadi
pasien sudah pernah datang sebelumnya, dalam. Jika diagnosis bandingnya sukar
riwayat medisnya sudah ada dan hanya perlu ditentukan, tes kavitas mungkin dapat
diperbaharui saja. Jika pasien baru, buatlah membantu mengidentifikasi status pulpa.1,8
riwayat standarnya dengan lengkap. Riwayat
gigi dapat dibuat lengkap atau seperlunya Pemeriksaan Radiograf
dulu yang meliputi pengumpulan data Pemeriksaan radiograf berguna
prosedur gigi yang telah dilakukan, kronologis dalam menentukan perawatan darurat yang
gejala, dan menanyakan kepada pasien tepat, memberikan banyak informasi
bagaimana komentar dokter gigi terakhir mengenai ukuran, bentuk dan konfigurasi
yang dikunjunginya.8 sistem saluran akar. Pemeriksaan radiograf
mempunyai keterbatasan, penting
Pemeriksaan Subyektif diperhatikan bahwa lesi periradikuler mungkin
Pemeriksaan subyektif dilaksanakan ada, tetapi tidak terlihat pada gambar
dengan mengajukan pertanyaan yang radiograf karena kepadatan tulang kortikal,
berkaitan dengan riwayat penyakit, lokasi, struktur jaringan sekitarnya atau angulasi film.
keparahan, durasi, karakter dan stimulus yang Demikian pula, lesi yang terlihat pada film,
menimbulkan nyeri. Nyeri yang timbul karena ukuran radiolusensinya hanya sebagian dari
stimulus suhu dan menyebar, besar ukuran kerusakan tulang sebenarnya.1,2
kemungkinan berasal dari pulpa. Nyeri yang
terjadi pada waktu mastikasi atau ketika gigi

47
Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 7 No. 1 2010 : 45-50

PEMBAHASAN dengan panas yang berlebihan sewaktu


Penatalaksanaan Kedaruratan Praperawatan mempreparasi atau memoles restorasi
Endodontik amalgam.6,7.
Tahapan-tahapan untuk
memaksimalkan efisiensi dan meminimalkan Penatalaksanaan Pulpitis Ireversibel Akut
kesalahan dalam identifikasi, diagnosis dan Gigi dengan diagnosis pulpitis
rencana perawatan adalah menentukan ireversibel akut sangat responsif terhadap
masalah yang dihadapi; melakukan rangsang dingin, rasa sakit berlangsung
pengkajian riwayat medisnya; menentukan bermenit-menit sampai berjam-jam, kadang-
sumber nyeri; membuat diagnosis pulpa; kadang rasa sakit timbul spontan,
periradikuler dan periodontal; membuat mengganggu tidur atau timbul bila
rancangan rencana perawatan kedaruratan membungkuk. Perawatan darurat yang lebih
dan melakukan perawatan.8 baik dilakukan adalah pulpektomi daripada
terapi paliatif untuk meringankan rasa sakit.
Penatalaksanaan Pasien Tehnik pulpektomi dapat dilakukan sesuai
Hal ini merupakan faktor yang dengan metode yang digunakan oleh Armilia
penting karena pasien yang sedang cemas M (2007).
harus diyakinkan bahwa dia akan ditangani Pada beberapa kasus, terutama
dengan baik. Untuk mengurangi kecemasan pada gigi saluran ganda, biasanya dokter
dan memperoleh informasi mengenai keluhan gigi tidak cukup waktu untuk menyelesaikan
utama dan agar diperoleh kerjasama pasien seluruh ekstirpasi jaringan pulpa dan
selama perawatan, klinisi hendaknya instrumentasi saluran akar, maka dilakukan
membangun dan pulpotomi darurat, mengangkat jaringan
mengendalikan situasi, membangkitkan pulpa dari korona dan saluran akar yang
kepercayaan pasien, memberikan perhatian terbesar saja. Biasanya saluran saluran akar
dan simpati kepada pasien dan terbesar merupakan penyebab rasa sakit
memperlakukan pasien sebagai individu yang yang hebat, saluran-akar yang kecil tidak
penting. Penatalaksanaan psikologis menyebabkan rasa sakit secara signifikan.
merupakan faktor yang penting dalam Pada kasus dengan saluran akar yang kecil
perawatan kedaruratan.2,8 sebagai penyebabnya, pasien akan merasa
sakit setelah efek anestesi hilang. Jika hal ini
Penatalaksanaan Penyakit Pulpa dan terjadi, harus direncanakan perawatan
Periradikuler darurat lagi dan seluruh saluran akar harus
Setelah melakukan pemeriksaan, dibersihkan.1,6
klinisi harus dapat mengidentifikasi gigi
penyebab dan jaringan pulpa atau Penatalaksanaan Nekrosis Pulpa tanpa
periradikuler yang merupakan sumber rasa Pembengkakan
nyeri dan harus dapat menentukan diagnosis Walaupun gigi nekrosis tanpa
pulpa dan periradikulernya sehingga jelas pembengkakan tidak memberikan respons
rencana perawatannya.6,8 terhadap stimuli, gigi tersebut mungkin masih
mengandung jaringan terinflamasi vital di
Penatalaksanaan Pulpitis Reversibel Akut saluran akar di daerah apeks dan memiliki
Pasien dapat menunjukan gigi yang jaringan periradikuler terinflamasi yang
sakit dengan tepat. Diagnosis dapat menimbulkan nyeri (periodontitis akut). Oleh
ditegaskan oleh pemeriksaan visual, taktil, karena itu, demi kenyamanan dan kerja sama
termal, dan pemeriksaan radiograf. Pulpitis pasien, anestesi lokal hendaknya diberikan.
reversibel akut berhasil dirawat dengan Setelah pemasangan isolator karet,
prosedur paliatif yaitu aplikasi semen seng debridemen yang sempurna merupakan
oksida eugenol sebagai tambalan perawatan pilihan. Jika waktu tidak
sementara, rasa sakit akan hilat dalam memungkinkan, dilakukan debridemen parsial
beberapa hari. Bila sakit tetap bertahan atau pada panjang kerja yang diperkirakan.
menjadi lebih buruk, maka lebih baik pulpa Saluran akar tidak boleh diperlebar tanpa
diekstirpasi. Bila restorasi yang dibuat belum mengetahui panjang kerja. Selama
lama mempunyai titik kontak prematur, pembersihan saluran akar dan pada
memperbaiki kontur yang tinggi ini biasanya penyelesaian prosedur ini dilakukan irigasi
akan meringankan rasa sakit dan dengan larutan natrium hipokhlorit, kemudian
memungkinkan pulpa sembuh kembali. Bila keringkan dengan poin kertas isap (paper
keadaan nyeri setelah preparasi kavitas atau point), jika saluran akar yang cukup lebar, diisi
pembersihan kavitas secara kimiawi atau ada dengan pasta kalsium hidroksida dan
kebocoran restorasi, maka restorasi harus ditambal sementara. Sejumlah klinisi
dibongkar dan aplikasi semen seng oksida menempatkan pelet kapas yang dibasahi
eugenol.7 medikamen intrakanal di kamar pulpa
Perawatan terbaik adalah sebelum penambalan sementara, sebetulnya
pencegahan yaitu meletakkan bahan pemberian medikamen itu tidak bermanfaat.8
protektif pulpa dibawah restorasi, hindari
kebocoran mikro, kurangi trauma oklusal bila Penatalaksanaan Kedaruratan Antar
ada, buat kontur yang baik pada restorasi Kunjungan
dan hindari melakukan injuri pada pulpa

48
Kedaruratan Endodonsia…(Dwi Kartika)
 

Kedaruratan antar kunjungan poin kertas isap, kemudian diisi bahan


disebut juga sebagai falre-up yaitu suatu medikasi dengan pasta kalsium hidroksida
kedaruratan murni dan demikian parahnya dan ditutup tambalan sementara. Setelah
sehingga perlu perawatan dengan segera. kunjungan yang banyak, cenderung menjadi
Walaupun prosedur perawatan telah abses apikalis akut, pada kasus ini harus
dilakukan dengan hati-hati dan teliti, namun dilakukan drainase, debridemen diselesaikan
komplikasi dapat timbul berupa nyeri dan yaitu saluran akar dibersihkan kembali dan
pembengkakan. Kedaruratan antar diirigasi dengan larutan natrium hipokhlorit.
kunjungan ini adalah peristiwa yang sangat Biarkan isolator karet di tempatnya dan
tidak diinginkan dan sangat mengganggu bukalah giginya, pasien dibiarkan istirahat
serta harus segera ditangani.8 tanpa nyeri selama 30 menit atau sampai
drainasenya berhenti. Setelah itu keringkan
Perawatan Flare-up saluran akar, letakkan pasta kalsium
Aspek terpenting perawatan flare-up adalah hidroksida dan tutup dengan tambalan
menenangkan pasien. Umumnya pasien sementara.6,8
merasa ketakutan dan kesal bahkan
menyangka bahwa perawatan telah gagal KESIMPULAN
dan gigi harus dicabut. Berilah keyakinan Keadaan darurat endodontik
kepada pasien bahwa rasa nyeri yang timbul biasanya dikaitkan dengan adanya rasa nyeri
dapat ditanggulangi dan kasusnya akan dan pembengkakan yang memerlukan
segera ditangani. Kasus kedaruratan antar penegakan diagnosis serta perawatan
kunjungan dapat dibagi menjadi kasus tanpa dengan segera. Diagnosis yang tepat
dan dengan pembengkakan, dan yang didapatkan dengan mendapatkan informasi
diagnosis awalnya pulpa vital atau nekrosis. mengenai riwayat medis dan giginya,
Jika pada diagnosis awalnya pulpa masih melakukan pemeriksaan subyektif,
vital, jarang timbul flare-up. 8 pemeriksaan obyektif, pemeriksaan
periodontium dan pemeriksaan radiograf.
Penatalaksanaan Kasus-kasus yang Awalnya Perawatan keadaan darurat endodontik
Vital Tanpa Pembengkakan dan Debridemen dilakukan sesuai dengan diagnosis dan
Sempurna etiologinya untuk menanggulangi rasa nyeri
Biasanya kasus ini disebabkan oleh dan mengurangi keparahan penyakitnya.
instrumentasi melebihi apeks akar Oleh karena itu, disarankan dokter
(overinstrumentasi) yang mengakibatkan gigi yang menangani pasien dengan kasus
adanya taruma pada jaringan periapikal darurat endodontik, hendaknya mempunyai
atau adanya debris yang terdorong ke dalam pengetahuan dan keterampilan yang baik,
jaringan periapikal. Penyebab lain dapat yaitu mengenai mekanisme nyeri,
berupa iritasi kimiawi dari larutan irigasi atau penatalaksanaan pasien, diagnosis, anastesi,
medikamen intrakanal. Pada kasus ini cara-cara pengobatan terapeutik dan
biasanya pasien merasa peka waktu perawatan yang tepat, baik untuk jaringan
mengunyah.6,8 lunak maupun jaringan keras serta harus
Kasus ini mungkin bukan suatu flare- dapat mengurangi kecemasan pasien
up murni, yang dibutuhkan biasanya dengan cara meyakinkan bahwa
hanyalah menenangkan pasien dan penyakitnya akan ditangani dengan baik dan
memberikan resep analgetik ringan sampai memperlakukan pasien sebagai individu yang
sedang. Pada umumnya pembukaan gigi penting.
tidak akan menghasilkan apa-apa, nyeri akan
menurun secara spontan. Flare-up tidak akan DAFTAR PUSTAKA
tercegah dengan kortikosteroid, baik
diberikan secara intrakanal atau secara 1. Bence, R. 1990. Buku Pedoman
sistemis. Debridemen yang tidak sempurna Endodontik Klinik, terjemahan Sundoro.
akan meninggalkan jaringan yang kemudian Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
terinflamasi dan menjadi iritan utama. 2. Cohen, S. and Burns, R.C. 1994. Pathways
Panjang kerja harus diperiksa ulang dan of The Pulp. 6 th ed. St. Louis : Mosby.
ditentukan kembali, kemudian saluran akar Guttman, J.L. 1992. Problem Solving in
dibersihkan hati-hati dan lakukan irigasi Endodontics, Prevention, Identification
dengan larutan natrium hipokhlorit yang and Management. 2 nd ed., St Louis:
banyak. Keringkan saluran akar dengan poin Mosby Year Book.
kertas isap kemudian diisi pasta kalsium 3. Dian Hendra. 2007. Perawatan Saluran
hidroksida lalu tambal sementara. Bila perlu Akar Konvensional Pada Gigi Dens
boleh diberi resep analgetik ringan atau Invaginatus Dengan Lesi Periapeks
sedang.8 4. Evanjh. 2010.
http://www.infogigi.com/kesehatan-
Penatalaksanaan Kasus-kasus yang Awalnya gigi/patofisiologi-nekrosis-pulpa.html
Nekrosis Tanpa Pembengkakan
Penatalaksanaan pada kasus ini, gigi 5. Ford, T.R. Pitt. 1993. Restorasi Gigi Edisi 2.
dibuka dan saluran akar dibersihkan kembali Jakarta: EGC
dan diirigasi dengan larutan natrium 6. Grossman, L.I., Oliet, S. and Del Rio, C.E.,
hipokhlorit. Saluran akar dikeringkan dengan 1988. Endodontics Practice. 11 th ed.

49
Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 7 No. 1 2010 : 45-50

Philadelphia: Lea & Febiger. Ingle, J.L. &


Bakland, L.K. 1985. Endodontics. 3 rd ed.
Philadelphia: Lea & Febiger.
7. Milly Armilia, 2007. Penatalaksanaan
Keadaan Darurat Endodontik. Bandung:
ITB
8. Walton, R. and Torabinejad, M., 2002.
Principle and Practice of Endodontics.
2nd ed. Philadelphia: W.B. Saunders Co.
weine, F.S. 1996. Endodontic Therapy. 5 th
ed. St. Louis: Mosby Year Book. Inc.

50

Anda mungkin juga menyukai