KELOMPOK E
Disusun oleh:
1. Ananda Haura Nuradnin
2. Indah Rizkah Apriani
3. Chaterina AgnesTesalonika
4. Firma Ayna Al Mardiyyah
5. Anggun Putri Pratiwi
6. Siti Kamila Miranda
7. Ahmad Ridwan Turgani
8. Ragil Septiani
9. Dwinanda Farizka
10. Paula D. Wayok
11. Mutia Faradina Ramadhanty
12. Mohammad Jihad Mustagfirin
3. Perawatan endodontik
-indikasi dan kontraindikasi
-macam-macam
- prosedur perawatan endodontik
-penilaian keberhasila perawatan
- Faktor penyebab rasa sakit pasca perawatan endodontik
4. restorasi akhir
-macam macam restorasi akhir
-penggunaan restorasi akhir sesuai dengan kasus di skenario
Belajar Mandiri
Gambaran Radiograf
Previously Initiated Therapy adalah Kategori diagnostik klinis yang
menunjukkan bahwa gigi sebelumnya pernah dirawat dengan terapi endodontik
parsial (misalnya pulpotomi, pulpektomi). Gigi dengan terapi yang diinisiasi
sebelumnya biasanya asimtomatik kecuali jaringan yang meradang tetap ada,
termasuk kanal yang terlewat, atau kebocoran mikro koronal telah terjadi.
Gambaran Radiograf:
Tampak Radioopak pada mahkota gigi
Tampak radiolusen disekitar akar gigi
Gigi terasa lembut saat perkusi dan pada kantung gigi
Simptomatik periapikal periodontitis
Etiologi Periodontitis Apikal Akut
Periodontitis apikalis akut dapat juga disebut sebagai periodontitis apikalis
simptomatik. Penyebaran pertama dari inflamasi pulpa ke jaringan periradikuler
disebut periodontitis apikalisakut (PAA). Iritannya meliputi mediator inflamasi
dari pulpa yang terinflamasi ireversibel atau toksin bakteri dari pulpa nekrotik, zat-
zatkimia (seperti irigan atau disinfektan), restorasi yang hiperoklusi, instrumentasi
yang berlebihan, dan keluarnya material obturasi kejaringan periapeks. Pulpanya
bias pulpa yang terinflamasi ireversibel atau nekrotik. (Walton & Torabinejad,
2002)
Periodontitis apikal akut dapat terjadi pada gigi vital yang telah mengalami trauma
oklusal yang disebabkan oleh kontak oklusal yang abnormal, oleh restorasi yang
belum lama dibuat yang meluas melebihi bidang oklusal, makanan, atau karena
trauma pada gigi. Periodontitis apikal akut dapat juga dihubungkan dengan gigi
non vital. Dapat juga disebabkan oleh skuela penyakit pulpa, yaitu, difusi bakteri
dari pulpa yang meradang atau nekrotik, atau sebabnya iatrogenik, seperti
instrumentasi saluran akar yang mendorong bakteri dan debris dengan kurang hati-
hati melalui foramen apikal, mendorong obat-obatan seperti champorated
monochlolophenol atau formocresol melalui foramen apikal yang mengenai
jaringan periapikal, perforasi akar, atau instrumentasi berlebihan pada waktu
pembersihan dan pembentukan saluran akar. (Grossman, Oliet & Del Rio, 1995)
pemeriksaan intraoral
Ketidaknyamanan spontan sedang sampai berat serta nyeri pada gigitan atau
perkusi.
Jika periodontitis apical akut adalah perpanjangan dari pulpitis, tanda dan
gejalanya akan mencakup respon terhadap dingin, panas, dan listrik.
Kasus periodontitis apikal akut yang disebabkan oleh pulpa nekrotik tidak
merespon tes vitalis.
Perkusi (+) : rasa sakit yang menyiksa
Gambaran radiografis
Perawatan Endodontik
Indikasi dan Kontraindikasi
Dalam melakukan perawatan saluran akar, ada tiga factor yang memengaruhi
keputusan apakah perawatan saluran akar dilakukan atau tidak, yaitu:
1. Daya tahan tubuh pasien secara umum
2. Tingkat keterlibatan jaringan periapeks
3. Pencapaian daerah periapeks melalui saluran akar
Macam-macam endodontik
Endo dalam bahasa yunani artinya adalah “didalam” dan Odont dalam
bahasa yunani artinya “gigi”. Perawatan endodontik disepakati sebagai didalam
gigi.
Endodontik merupakan cabang dari kedokteran gigi klinis yang berhubungan
dengan pencegahan, diagnosis dan perawatan pada penyakit di jaringan pulpa gigi.
Endodontik adalah diagnosis dan pengobatan pada pulpa yang meradang maupun
rusak.
1. Perawatan Pulpa Vital
Dirancang untuk menjaga dan memelihara kesehatan pulpa pada gigi yang telah
terpapar trauma, karies, prosedur restoratif, dan anomali anatomik. Perawatan
dapat digunakan untuk gigi permanen yang menunjukkan cedera pulpa reversibel,
dan hasilnya bergantung pada berbagai faktor. Tujuan utama dalam terapi pulpa
vital adalah untuk memulai pembentukan dentin reparatif tersier atau pembentukan
jembatan kalsifikasi.
a. Direct Pulp Capping
Merupakan pilihan perawatan untuk gigi permanen yang masih bisa
mempertahankan pulpa termasuk Direct dan Indirect Pulp Capping serta pulpotomi
parsial atau lengkap. Direct Pulp Capping/Penutupan pulpa langsung didefinisikan
sebagai "menempatkan bahan gigi secara langsung pada pulpa vital yang terpapar
karena mekanis atau traumatis" dan "menutup luka pulpa untuk memfasilitasi
pembentukan dentin reparatif dan pemeliharaan pulpa vital".
b. Pulpotomi
Prosedur
Perawatan endodontic bertujukan untuk menghilangkan bakteri dari saluran
akar yang terinfeksi, dan nantinya akan ditutup dengan material pengisi untuk
mencegah kontaminasi berulang sehingga tidak berlanjut ke periapikal perawatan
endodontic untuk lesi periapikal tidak berubah secara signifikan selama bertahun-
tahun. Hal ini berpusat pada satu masalah yaitu stimulasi bakteri dari respons inang
foramen apikal yang memungkinkan penyembuhan lesi jika dihilangkan.
Adapun metode perawatan yang dapat digunakan sebagai berikut:
(1) Cleaning, shaping, dan desinfeksi, ditujukan untuk menghilangkan
bakteri secara menyeluruh dari system saluran akar , setelah itu diikuti
dengan obturasi
(2) Jika prosedur di atas gagal, maka dapat dilakukan operasi pengangkatan
jaringan residual yang terinfeksi pada periapikal, kegagalan prosedur
pertama diatas bias disebabkan karena kemungkinan masih terdapat bakteri
pada apikal saluran akar.
(3) Root-end sealing dari system saluran akar untuk mencegah rangsangan
bakteri terus menerus yang mungkin masih ada walaupun sudah melakukan
perawatan tahapan '' 1 ''
atau '' 2 '' yang dijelaskan di atas.
b. Fusobacterium nucleatum
c. Enterococcus Faecalis
d. Actinomyces radicidentis
e. Staphylococcus epidermidis
2. Faktor host
Setiap individu memiliki resistensi yang berbeda terhadap infeksi yang disebabkan
oleh berbagai factor. Individu yang memiliki sistem imun yang kurang akan lebih
rentan mengalami perkembangan dari gejala klinis flare-up setelah mendapatkan
perawatan endodontic. Adapun beberapa factor dalam tubuh yang merupakan
faktor host yang berperan dalam meningkatkan insiden flare-up yaitu :
1. Umur dan jenis kelamin
2. Faktor Imunologi
3. Kondisi Sistemik
4. Kondisi pulpa dan jaringan periapikal
5. Faktor Fisiologis dan Kecemasan
3. Faktor perawatan
Tujuan utama dari prepararsi biomekanis adalah untuk membersihkan saluran akar
dan disinfeksi, untuk menyingkirkan mikroorganisme yang akan menyebabkan
infeksi persisten. Preparasi yang tidak memadai dapat menyebabkan eksaserbasi
akut.
a. Debridemen tidak memadai
c. Ekstrusi irrigan
Restorasi Akhir
Macam-macam restorasi pasca endodontik
Restorasi Rigid
Restorasi rigid yaitu restorasi yang dibuat di luar mulut dari bahan
yang rigid atau kaku dan di semen pada preparasi kavitas gigi dengan bahan
perantara golongan semen. Restorasi rigid dapat dibagi menjadi restorasi
ekstrakoronal, intrakoronal dan interadikuler.
1. Restorasi Ekstrakoronal
Salah satu contoh dari restorasi ekstrakoronal adalah complete crown.
Complete crown merupakan restorasi yang menutupi seluruh permukaan mahkota
gigi. Terdapat berapa jenis Complete crown yaitu
Kontra indikasi:
● Sisa mahkota gigi tidak cukup terutama pada gigi dengan pulpa yang
vital
● Pasien dengan OH buruk karena terdapat terjadi tarnish pada restorasi
berbasis logam
● Gusi yang sensitif terhadap logam
● Gigi yang memerlukan estetika yang tinggi
b. All Ceramic Crown/ Mahkota porselen
Mahkota berbahan porselen digunakan pada gigi yang fraktur atau patah
dikarenakan faktor estetiknya baik, resistensi pemakaian, perubahan kimiawi
yang lambat, dan konduktivitas panas yang rendah. Terlebih lagi, porselen
memiliki kecocokan yang cukup baik dengan karakteristik struktur gigi.
Komposisi porselen gigi porselen adalah keramik vitreus (seperti kaca) yang
berbasis pada anyaman silica (SiO2) dan feldspar potas atau feldspar soda
atau keduannya. Mahkota porselen mempunyai nilai estetik tinggi, tidak
mengalami korosi, tingkat kepuasan pasien tinggi, namun biayanya mahal
dan kekuatan rendah dibandingkan dengan mahkota metal-porselen.
Indikasi:
● Gigi yang membutuhkan estetik yang lebih
● Tooth discoloration
● Malposisi gigi
● Gigi yang telah dilakukan perawatan endodonsi dengan pasak dan inti
Kontraindikasi
● Indeks karies tinggi
● Distribusi beban di oklusal tidak baik
● Bruxism
2. Restorasi Intracoronal
A. Inlay dan Onlay logam
Inlay merupakan restorasi yang digunakan bila kerusakan pada enamel
hanya melibatkan sebagian cusp atau tambalan yang berada di antara cusp
(tidak menyeluruh).
Sedangkan onlay merupakan restorasi intrakoronal bila kerusakan
melibatkan lebih dari 1 cusp atau lebih dari ⅔ dataran oklusal karena sisa
jaringan gigi sudah lemah
Indikasi
1. Restorasi yang luas (perlu kekuatan, kontrol kontur & kontak yang
baik)
2. Gigi pasca perawatan endodontik
3. Gigi dengan resiko fraktur
Kontraindikasi
1. Resiko karies tinggi
2. Pasien usia muda
3. Pertimbangan estetik
4. Restorasi kecil
Indikasi:
● menggantikan tambalan lama (amalgam) dan atau yang rusak dengan
memperhatikan nilai estetik terutama pada restorasi gigi
posterior
● memperbaiki restorasi yang tidak sempurna atau kurang baik
● fraktur yang terlalu besar
● apabila pembuatan mahkota bukan merupakan indikasi
E. Mahkota ¾
Disebut mahkota tiga per empat oleh karena dari 4 permukaan gigi, hanya 3
permukaan yang ditutup
oleh Bagian yang tidak tertutup oleh mahkota adalah bagian labial atau
bukal. Mahkota sebagian
terutama dipakai sebagai retainer jembatan. Preparasinya memerlukan
pembuangan jaringan gigi yang
Jauh lebih sedikit dibandingkan untuk mahkota penuh.
Indikasi:
● Bagian labial atau bukal dalam keadaan baik, histologis, anatomis,
maupun estetis.
● Mempunyai mahkota klinis yang cukup panjang, dan besar.
● Mempunyai kedudukan normal (tidak malposisi).
● Gigi-gigi yang cocok untuk dibuat mahkota tiga per empat adalah
incisivus sentral, premolar rahang atas, caninus dan premolar kedua
rahang bawah.
● Pada gigi ini terdapat permukaan proksimal yang cukup lebar
untuk dibuat parit
sebagai retensi.
3. Restorasi Intraradicular
A. Mahkota Pasak
Kerusakan mahkota gigi asli pada gigi posterior maupun
anterior yang cukup parah akan menimbulkan masalah retensi, permasalahan
ini dapat ditanggulangi dengan menggunakan pasak. Pasak adalah suatu
prosedur untuk membangun kembali suatu gigi yang bertujuan
menyediakan dukungan yang sesuai untuk suatu mahkota. Pasak seperti
jangkar untuk menempatkan mahkota. Pasak ditempatkan di dalam akar gigi
yang telah dilakukan perawatan saluran akar. Terdiri dari poros dan
post/tonggak yang di sementasi
pada saluran akar. Bagian yang lain berupa jacket crown atau veneer crown
atau cast gold crown
Indikasi:
● Gigi pasca perawatan endodontik
● Memperbaiki inklinasi gigi
Kontraindikasi:
● Jaringan yang mendukung gigi tidak cukup
● OH buruk
● Dinding saluran akar tipis
● Resorpsi processus alveolaris lebih dari ⅓
Indikasi:
● Saluran akar yang lebar, dinding saluran akar yang tipis misalnya pada
akar yang belum terbentuk sempurna.
● Untuk gigi anterior karena memiliki keuntungan dari segi estetik, karena
pasak ini memiliki warna sesuai dengan warna gigi.
Restorasi Plastis
Teknik restorasi dimana preparasi dan penambalan dikerjakan pada satu kali
kunjungan. Tidak memerlukan fasilitas lab dental dan murah.
● Logam : Amalgam
● Non Logam : Komposit, Semen Glass Ionomer.
Logam
Amalgam
Sebagai bahan restorasi direk telah digunakan selama lebih satu abad.
Amalgam yang kuat dan cukup tahan terhadap gaya-gaya yang bekerja selama
pengunyahan, biaya relatif tidak mahal dan mudah manipulasinya. Amalgam
cukup luas penggunaannya terutama bila faktor estetika bukan menjadi hal yang
utama
Indikasi:
● perawatan bagi segala usia,
● keadaan dengan tekanan kunyah beragam dan ukuran kavitas dari kecil
sampai sedang terutama untuk gigi posterior,
● pada pasien dengan dana terbatas,
● pada pasien dengan kontrol saliva yang sulit,
● pada restorasi yang menahan tekanan kunyah yang besar.
Kontraindikasi
● Pasien yang memerlukan estetika terutama gigi anterior,
● Pasien yang mempunyai pengalaman alergi terhadap merkuri atau beberapa
komponen metal dari amalgam terutama nikel,
● Pada restorasi yang luas bila biaya tidak menjadi masalah.
Non Logam
1. Resin Komposit
Bahan resin komposit dapat memenuhi sifat estetika yang baik dan terutama
digunakan untuk gigi anterior. Sejak tahun 1980 sifat mekanis dan fisik dari resin
komposit, filler, coupling agent dan bonding agent terus dikembangkan dan
beberapa merek mendapat sertifikasi oleh ADA. Bila digunakan pada restorasi
yang besar terutama pada gigi posterior dengan teknik inkremental/berlapis harus
menjamin selesainya proses polimerisasi dan sifat shrinkage yang minimal.
Indikasi:
● komposit adalah pada kavitas kecil sampai sedang untuk gigi posterior
dengan tekanan kunyah yang kecil,
● semua restorasi anterior dengan ukuran kecil sampai sedang,
● dapat digunakan untuk restorasi porselen
● sebagai usaha preventif dari restorasi resin.
Kontraindikasi
Pada restorasi gigi posterior dengan tekanan kunyah besar, pada pasien yang sulit
mengontrol saliva.
Bahan glass ionomer sebagai bahan restorasi yang kuat dengan berbagai
keterbatasan dalam aplikasi klinik seperti manipulasinya, massa pengerasan,
sensitif dengan kelembaban, estetika dan tekstur permukaan yang dihasilkan.
Dengan kelebihan sebagai bahan yang mempunyai ikatan kimia dengan jaringan
gigi dan kemampuan melepaskan fluor, bahan ini terus dikembangkan.
Indikasi:
Kontra Indikasi
Gigi pasca perawatan saluran akar akan menjadi lemah Karena adanya
pembuangan jaringan dentin pada bagian mahkota dan saluran akar, yang
menyebabkan perubahan komposisi struktur gigi. Untuk mengembalikan kekuatan
gigi tersebut dapat menggunakan restorasi onlay. Onlay merupakan restorasi
indirek yang menutupi sebagian permukaan ekstra koronal gigi dan tetap
mengikuti kontur gigi. Restorasi onlay dibutuhkan sebagai penghubung bukal dan
lingual, karies interproksimal gigi posterior, dan gigi posterior yang menerima
tekanan oklusal yang kuat.
● Restorasi onlay porselen fused to metal (PFM) merupakan salah satu pilihan
yang menguntungkan. Karena restorasi ini dapat mempertahankan sebagian
besar jaringan gigi yang berhubungan dengan gingival dan hal ini
merupakan suatu pertimbangan periodontal yang sangat membantu.
Restorasi onlay porcelain fused to metal (PFM) memberikankeuntungan:
estetik bagus dan kuat di semua tempat dari lengkung gigi,
ketidaksempurnaan dalam preparasi dapat dikompensasi oleh struktur dasar
logam (coping), dan kerapatan pada bagian servical lebih baik dibanding
dengan mahkota jaket
Referensi:
Endodontics, A. A. (2013). Endodontics: Colleagues for Excellence. Dental
Professional Community.
Galicia, J. C. (2009). .Vital PulpTherapy in Permanent Teeth: Sound Option
or Pulp Infection? Dental Learning .