Anda di halaman 1dari 38

PERAWATAN PULPA RADIKAL

PADA ANAK

Departemen IKGA
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara
MUMIFIKASI (devitalized pulp amputation)

- Perawatan pulpa vital gigi sulung yg didevitalisasi


sebelumnya dan mengambil jaringan pulpa dalam
kamar pulpa serta meninggalkan pulpa saluran akar
dlm keadaan aseptik

INDIKASI: Sama indikasi pulpotomi, dilakukan bila:


- Kontra indikasi anestesi lokal pada anak
- Pasien kurang kooperatif
- Pulpotomi tidak berhasil akibat kegagalan anestesi
Teknik Mumifikasi

Kunjungan pertama:
-pembuangan karies
-Letakkan obat devitalisasi: arsen, formocresol
-tumpat sementara

Kunjungan kedua (arsen 2-3 hari kemudian):


-Pembukaan atap pulpa dengan bur kecepatan tinggi
-Bersihkan pulpa nekrotik dalam kamar pulpa
-Irigasi dengan Aquadest steril, keringkan
-Letakkan pasta mumifikasi Gysi /ZOE+formocresol
-Tutup dengan semen & tumpatan tetap
MORTAL PULPOTOMI
- Perawatan pulpa gigi sulung non vital
- Memotong jaringan pulpa non vital dalam
saluran akar sejauh mungkin
Tujuan:
Mempertahankan gigi utk space maintainer
Indikasi:
- pulpa non vital akibat karies atau trauma
- resorbsi lebih dari 1/3 akar
- dento alveolar abses kronik
- goyang patologik karena abses akut
Obat yang digunakan bersifat aseptik kuat:
- Beechwood creosote (Hobson,1970)
- Formokresol (Droter,1963)
- Camphorated Monochlorophenol = CMCP, CHKM
(Pacmer,1971)

Keuntungan:
Tanpa manipulasi akar
Penggunaan alat terbatas
Dapat diselesaikan dalam 1x kunjungan
Memerlukan 2x kunjungan bila ada peradangan
Teknik Amputasi Pulpa mortal:
- Bersihkan jaringan karies
- Pembukaan atap pulpa
- Ekskavasi pulpa pada kamar pulpa usahakan sampai
saluran akar sejauh mungkin dengan alat ekskavator
kecil
- Irigasi dengan aquades,keringkan
- Letakkan pasta Formokresol+ Eugenol (1:1 tetes) + ZnO
dalam kamar pulpa
- Tumpat sementara

● EVALUASI:
- Lihat derajat kegoyangan gigi berkurang atau tidak
- Radiografik: penyembuhan jaringan periapikal
- Secara klinis: apakah abses hilang
PULPEKTOMI VITAL, PULPEKTOMI NON
VITAL/ PERAWATAN SALURAN AKAR

Pengambilan seluruh jaringan pulpa yang


terinfeksi kronis atau nekrosis dalam saluran akar

Indikasi:
Infeksi melebihi kamar pulpa: vital, partial nekrosis
atau non vital
Instrumen dpt masuk ke dlm saluran akar
Resorbsi akar kurang dari 1/3 apikal
Infeksi mengenai tulang interradikular, belum
kehilangan tulang penyangga
Kelanjutan perawatan bila pulpotomi gagal
Kontra Indikasi:
Bila kelainan sudah mengenai periapikal
(tergantung benih)
Terlihat kegoyangan gigi patologik (lihat
kehilangan tulang)
Resorbsi akar gigi sulung sudah luas
Resorbsi internal,terjadi perforasi bifurkasi
Kesehatan umum kurang baik
Proses infeksi mengenai gigi tetap dibawahnya
Pasien tidak kooperatif, walaupun sudah diberi
sedatif
Akibat gigi sulung non vital/nekrosis
tidak dirawat:
Abses
Granuloma atau kista
Osteomyelitis
Gangguan tumbuh kembang benih gigi
permanen
Gangguan sistemik akibat infeksi kronis gigi
sulung
Bahan pengisi saluran akar:
 Kriteria bhn pengisi saluran akar gigi sulung
berbeda dgn gigi permanen:
1. Pertumbuhan & perkembangan gigi geligi
2. Anatomi gigi sulung & gigi permanen muda
3. Fisiologi gigi sulung & gigi permanen muda
Kriteria bahan pengisi saluran akar gigi
sulung:
1. Diresorbsi sesuai dengan kecepatan
resorbsi akar
2. Diresorbsi bila pengisian melebihi apeks
3. Tidak merusak jaringan periapikal & benih
gigi permanen
4. Bersifat antiseptik
5. Mudah diisikan
6. Melekat pada dinding saluran akar
7. Tidak mengerut,hermetis, padat, keras
8. Mudah dikeluarkan bila diperlukan
9. Radiopak
10.Tidak menyebabkan perubahan warna
gigi
11. Mengeras dalam waktu agak lama
Bahan yang memenuhi kriteria adalah:
Pasta zinc oxide eugenol
Pasta Iodoform (cth pasta KRI)
Kalsium Hidroksida
- Tidak lazim dipakai untuk pulpa gigi sulung
- Campuran Kalsium Hidroksid dengan
Iodoform, resorbsi sedikit lebih cepat dari
resorbsi akar, tidak ada efek toksik terhadap
gigi permanen pengganti & radiopak
Kasus abses
Teknik perawatan pulpektomi:

- Pembukaan atap pulpa

- Tentukan letak orifis


- Pilih ukuran ekstirpasi & K-Files yg sesuai
panjang kerja melalui radiografik
K-Files dimasukkan ± 2 mm dari apeks
tergantung keadaan resorbsi akar
Intrusion of 61 in an 18 months old child. Preoperative, one-year and 4-years follow-up
radiographs.

This is the case of agenesia of the lower right second premolar. Lower right second
primary molar had
conventional root canal therapy performed with gutta-percha obturation.
Faktor yang harus diperhatikan
selama perawatan:
- Instrumen harus hati-hati
- Lebih ditekankan sterilisasi secara kimia
dengan obat-obatan daripada secara
mekanis
- Bahan pengisi dapat diresorbsi
- Pengisian dengan tekanan ringan agar
tidak terjadi overfilling

Kadang dilakukan pulpektomi parsial


Evaluasi:
- Pemeriksaan klinis (setelah 1 minggu)
* Tanda-tanda peradangan
* Derajat kegoyangan gigi
* Perkusi & tekanannya

- Pemeriksaan radiografik (setelah 3-6 bulan)


* tanda-tanda kerusakan tulang,
radiolusensi sekitar furkasi, periapikal,
resorbsi internal & eksternal
Teknik pengisian Saluran akar:

1. Metode Lentulo spiral


* Putar lentulo pelan-pelan dengan jari
atau dengan low speed piece
*Kerugian, udara terjebak dlm saluran akar
2. Metode master point
* Bhn pengisi saluran akar dicampur shg
konsistensi dapat digulung
3. Metode spuit (pressure syringe)
GIGI PERMANEN MUDA
APEKSIFIKASI/ PENUTUPAN UJUNG
AKAR

INDIKASI:
Gigi permanen muda dgn degenerasi pulpa yg
ekstensif/nekrotik

TEKNIK (Prosedur Frank):


- Pembuangan seluruh jaringan pulpa dengan
ekstirpasi dan file
- Irigasi dgn larutan Hipoklorit atau saline
- Pengisian saluran akar dengan CaOH2
sampai ke ujung akar
- Tutup kapas steril & tumpat sementara
- Setelah 6 bulan  terbentuk penutupan
apikal dilanjutkan dengan perawatan
endodontik konvensional
- Tumpatan tetap
Apeksifikasi dgn
MTA
SOAL
• Seorang anak usia 4 tahun dibawa ibunya ke
dokter gigi dengan keluhan gigi belakang kanan
bawah berlubang dan sering sakit sewaktu malam
hari sejak tiga hari belakang ini sehingga
mengganggu tidur pasien.
• Hasil anamnesis diperoleh gigi tersebut sudah
sering berulang kali sakit sewaktu makan sejak
beberapa bulan ini, hanya kali ini sampai
mengganggu tidur anak.
• Hubungan molar mesial step, tidak ada kelainan
oklusi, pasien kooperatif
Pemeriksaan klinis diperoleh:
• Gigi 84 karies mencapai pulpa di disto-oklusal,
terdapat pembengkakan pada gingiva
• Gigi 74 karies mencapai pulpa di disto-oklusal, test
vitalitas negatif, perkusi negatif
• Gigi 75 karies mencapai pulpa di oklusal, vital (tdk
pernah sakit spontan)
Pemeriksaan radiografis diperoleh:
• Gigi 84 karies mencapai pulpa, resorpsi akar pada
tahap 1/3 apikal
• Gigi 74 karies mencapai pulpa meluas sampai
bifurkasi, resorpsi akar mesial pada tahap 1/3
servikal, akar distal pada tahap 1/3 tengah .
• Gigi 75 KMP, resorpsi akar tahap1/3 apikal
Pertanyaan:
• Jelaskan pemeriksaan objektif untuk gigi
84,75 dan 74, sebutkan diagnosisnya
• Jelaskan rencana terapi awal dan akhir
untuk gigi 84,75 dan 74
• Jelaskan tahap kerja terapi awal gigi 84

Anda mungkin juga menyukai