Anda di halaman 1dari 17

fraktur

dentoalveo
lar
Vera MH
20200720078
Definisi
Fraktur dentoalveolar dapat didefinisikan sebagai
fraktur yang dapat menyebabkan perpindahan,
subluksasi, avulsi gigi atau fraktur pada struktur gigi
yang melibatkan tulang alveolar.
Etiologi
Umumnya disebabkan oleh trauma misal:
• Jatuh
• Kecelakaan kendaraan bermotor
• Cedera olahraga
• Perkelahian
• Kecelakaan di tempat bermain
KLASIFIKASI
Infraksi enamel (enamel infraction) yaitu suatu fraktur yang tidak
1 sempurna pada enamel tanpa kehilangan struktur gigi dalam arah
horizontal atau vertikal.

Fraktur enamel yang tidak kompleks (uncomplicated crown fracture)


2 yaitu suatu fraktur yang hanya mengenai lapisan enamel saja.

Fraktur enamel-dentin (uncomplicated crown fracture) yaitu fraktur


pada mahkota gigi yang hanya mengenai enamel dan dentin saja
3 tanpa melibatkan pulpa.

Fraktur mahkota yang kompleks (complicated crown fracture) yaitu


4 fraktur yang mengenai email, dentin dan pulpa.
Fraktur mahkota-akar tidak kompleks (uncomplicated crown root
fracture) yaitu fraktur enamel, dentin, sementum, tetapi tidak
5 melibatkan pulpa.

Fraktur mahkota-akar kompleks (complicated crown-root fracture)


yaitu fraktur enamel, dentin dan sementum dengan pulpa yang
6 terpapar.

Fraktur enamel-dentin (uncomplicated crown fracture) yaitu fraktur


pada mahkota gigi yang hanya mengenai enamel dan dentin saja
3 tanpa melibatkan pulpa.

Fraktur akar (root fracture) yaitu fraktur yang melibatkan dentin,


enamel, sementum dan pulpa dapat disubklasifikasikan lagi menjadi
4 apikal, tengah dan sepertiga koronal
diagnosis
ANAMNESIS
karena beberapa faktor akan menentukan
pengobatan terbaik yang akan dilakukan serta
informasi tentang kondisi sistemik pasien akan
menjamin pengobatan yang aman

PEMERIKSAAN EO
dapat ditemukan asimetri
wajah berupa bengkak di bibir,
hematoma, abrasi dan laserasi.
PEMERIKSA
AN IO
meliputi jaringan lunak dan jaringan keras. Trauma di
anterior biasanya mengakibatkan kerusakan bibir yang
parah. Hematoma sering ditemukan dan pada palpasi
dapat teraba kepingan gigi atau benda asing yang
PEMERIKSAAN
tertanam di jaringan lunak.
PENUNJANG
Pemeriksaan radiografi seperti panoramic
sering digunakan untuk mengevaluasi trauma
pada gigi maupun rahang baik untuk
menentukan lokasi, penyebaran, hingga
fragmen apa saja yang berdampak akibat
Penatalaksanaan
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat akan dilakukan
diagnosis :
1. Kegawat daruratan
2. Pertimbangan anatomis

Sebelum perawatan :
3. Primary survey (A-Airway,B-Breathing,C-
Circulation,D-Disability,E-Exposure)
4. Secondary survey (Anamnesis, P.Klinis, P.Penunjang)
5. Pertimbangan anatomis
Penatalaksanaan
Secara umum perawatan yang dilakukan pada pasien
fraktur dentoalveolar adalah konservatif, endodontik dan
reimplantasi dan fiksasi splinting. Tergantung jenis dan
gejala yang terdapat pada pasien.
Case
report
S : Px wanita berusia 67thn datang ke poli bedah mulut
berdasarkan rujukan dari IGD dengan riwayat keluhan darah
keluar dari mulut karena dia jatuh dan bibirnya membentur
lantai kamar mandi. Px tidak memiliki riwayat penyakit sistemik
dan alergi. Px tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

O : Keadaan umum : Compos Mentis / GCS 456 (EVM)


Tekanan darah : 120/80
Denyut nadi : 80/detik
Suhu : 36 derajat
Pernafasan : 20/menit
EO :
Inspeksi : wajah asimetri, terlihat hematoma pada mata kanan,
nasolabial dan dagu, terlihat edema dan hematoma pada bibir atas
dan bawah.
Palpasi : suhu normal, tidak ada rasa nyeri, konsistensi lunak
IO :
Inspeksi : gigi 21,22 terdapat fraktur mahkota, pada mukosa terlihat
hiperemia pada regio 21 dan 22
Palpasi : gigi 21, 22 goyang derajat 2, palpasi pada mukosa terasa nyeri
Perkusi : gigi 21,22 (+)

A : Gigi 21,22 fraktur dentoalveolar dengan kegoyangan derajat 2

P : Debridement luka dan pemasangan kawat (fiksasi) serta pemberian obat-


obatan
Pro-Konservasi gigi
PENATALAKSANAAN

• Debridemen luka
• Pemasangan kawat diperbaiki
menggunakan penggilingan komposit
dan selektif
• Pasien diinstruksikan untuk foto rontgen
panoramik
• Pasien diberi resep
- Antibiotik Amoxicillin 500 mg 3
kali sehari
- Sodium Diklofenak 25 mg 2 kali
simpulan
Fraktur dentoalveolar adalah kerusakan atau kerusakan kontinuitas jaringan keras pada
struktur gigi dan alveolus. Pada orang dewasa hal ini sering disebabkan oleh terjatuh,
aktivitas olahraga, kecelakaan lalu lintas, dll. Wire dan komposit adalah salah satu teknik
fiksasi yang paling umum dan mudah untuk mengobati patah tulang dentoalveolar.

Tujuan splint gigi adalah untuk menstabilkan gigi selama diperlukan untuk memastikan
tidak ada trauma dan untuk melindungi perlekatan jaringan periodontal yang baru. Alat dan
teknik sederhana membuat wire dan komposit menjadi perawatan yang baik untuk patah
tulang dentoalveolar sederhana.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai