Anda di halaman 1dari 14

TUGAS JURNAL REPORT

REVIEW JURNAL
KOLAGEN SISIK IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS)
SEBAGAI BARRIER MEMBRANE ALTERNATIF UNTUK
MEREGENERASI TULANG ALVEOLAR
PADA KASUS PERIODONTITIS

OLEH:

1. ACHMAD ALI AKBAR NIM. 2021001


2. DETTA YULIAN A. NIM. 2021009
3. FATRIK SUGIARTO NIM. 2021014

PRODI D III KEPERAWATAN PARALEL


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HANG TUAH SURABAYA
2021

1
Judul KOLAGEN SISIK IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS)
SEBAGAI BARRIER MEMBRANE ALTERNATIF UNTUK
MEREGENERASI TULANG ALVEOLAR PADA KASUS
PERIODONTITIS

Jurnal Kesehatan

Volume dan Halaman Volume 3, 10 HALAMAN

Tahun 2019

Penulis Adrian Rustam1, Amalia Nur Syahbani1, dan Andi


Muhammad Fahruddin1
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas
Hasanuddin, Makassar
E-mail -

Reviewer Fatrik sugiarto

Tanggal 27 November 2021

Latar Belakang Latar belakang: Periodontitis merupakan penyakit rongga


mulut yang mengakibatkan dekstruksi tulang alveolar yang
luas bahkan kehilangan gigi sehingga akan berdampak
secara signifikan pada aspek sosial, fungsi, dan estetik.
Prevalensi periodontitis di Indonesia cukup tinggi, yakni
mencapai 60%. Hal ini menyebabkan meningkatnya
kebutuhan perawatan. Dewasa ini, perawatan periodontitis
tidak hanya berfokus untuk mengeliminasi bakteri
periopatogen tetapi juga lebih mengarah pada terapi
regenerasi tulang alveolar..
Tujuan Penelitian Mengkaji potensi kolagen sisik ikan nila sebagai barrier
membrane alternatif untuk meregenerasi tulang alveolar
pada kasus periodontitis.

2
Subjek Penelitian/ Pabrik pengolahan ikan
Sumber Data

Mekanisme Regenerasi tulang alveolar umumnya dapat terjadi pada


kondisi normal, tetapi apabila kerusakan tulang disebabkan
oleh faktor trauma atau infeksi, maka proses regenerasi sulit
terjadi. Proses regenerasi tulang merupakan proses
kompleks dan dinamis dari perbaikan struktur sel dan
jaringan. Tahap-tahap regenerasi tulang alveolar pada
prinsipnya sama dengan tahap penyembuhan tulang di
bagian tubuh lain, yang terdiri dari fase inflamasi, fase
reparatif, dan fase remodeling. Dalam fase-fase tersebut
terjadi proses osteogenesis, osteoinduksi, osteokonduksi,
dan angiogenesis

3
Pembahasan Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang
mengalami peningkatan produksi setiap tahunnya dengan
kenaikan rata-rata sebesar 24,76% dari tahun 2007– 2011.
Berdasarkan KKP 2011, Indonesia menempati urutan ketiga
terbesar di dunia sebagai penghasil produk ikan nila.
Peningkatan produksi ikan nila yang tinggi mengakibatkan
produksi limbah sisik ikan juga ikut meningkat. 15 Produksi ikan
nila pada tahun 2011 yang mencapai 1.440.000 ton
diperkirakan akan menghasilkan 125.280 ton sisik ikan nila.16
Sisik ikan nila memiliki nilai rendemen kolagen tipe I
yang cukup tinggi. Hal ini berdasarkan perbandingan nilai
rendemen kering kolagen dari sampel kulit dan sisik ikan
lainnya, yakni : kulit ikan sotong (2.0%), sisik ikan sarden
(5.0%), sisik ikan kerapu (7.0%), dan kulit ikan kakap (9.0%)
sedangkan sisik ikan nila menghasilkan rendemen kolagen tipe
I sebesar 5,96%.16
Kolagen tipe I merupakan protein utama penyusun
tulang, tendon, kulit, ligamen, dan pembuluh darah. Kolagen
pada tulang manusia tersusun atas 95% kolagen tipe I yang
terbukti berperan dalam memperkuat tulang.17 Kolagen
memiliki kemampuan dalam proses homeostasis, kemotaktik,
dan meningkatkan faktor pertumbuhan, serta mendukung
angiogenesis.18
Kandungan kolagen pada sisik ikan nila memiliki
beberapa keunggulan antara lain13,14,19-22:
2. Antigenesitas dan imunogenisitas yang rendah.
Kolagen sisik ikan nila memiliki imunogenesitas yang
rendah sehingga kolagen tidak dapat menginduksi sistem
imun. Sebagai antigen yang lemah, kolagen tidak mampu
berikatan dengan produk respon imun spesifik.19 Penelitian
yang dilakukan oleh Suzanah dkk membuktikan bahwa
penggunaan sisik ikan nila tidak menyebabkan alergi.20
3. Suhu denaturasi tinggi.
Suhu denaturasi kolagen harus mendekati atau melebihi
suhu tubuh rata-rata manusia. Jika tidak, kolagen akan
terdenaturasi ketika diaplikasikan pada manusia. Studi
Yamamoto dkk menunjukkan bahwa suhu denaturasi
kolagen yang diekstrasi dari sisik ikan nila sebesar 35-
360C.14
4.
Bahan baku murah dan bebas dari kontaminasi penyakit
Kolagen sisik ikan merupakan bahan baku murah karena
berasal dari limbah perikanan. Selain itu, kolagen sisik
ikan terhindar dari risiko penularan penyakit mamalia
seperti sapi gila, flu babi, dan flu burung.21,22
5. Komposisi asam amino pada kolagen sisik ikan nila hampir
sama dengan komposisi kolagen pada mamalia.13

4
kesimpulan
Kandungan kolagen tipe I pada sisik ikan nila berpotensi
sebagai sumber kolagen alternatif untuk pembuatan barrier
membrane dalam meregenerasi tulang alveolar pada kasus
periodontitis.

5
KOLAGEN SISIK IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS)
SEBAGAI BARRIER MEMBRANE ALTERNATIF UNTUK
MEREGENERASI TULANG ALVEOLAR PADA KASUS
PERIODONTITIS
1 1 1
Adrian Rustam , Amalia Nur Syahbani , dan Andi Muhammad Fahruddin
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin, Makassar

ABSTRAK

Latar belakang: Periodontitis merupakan penyakit rongga mulut yang mengakibatkan


dekstruksi tulang alveolar yang luas bahkan kehilangan gigi sehingga akan berdampak
secara signifikan pada aspek sosial, fungsi, dan estetik. Prevalensi periodontitis di
Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai 60%. Hal ini menyebabkan meningkatnya
kebutuhan perawatan. Dewasa ini, perawatan periodontitis tidak hanya berfokus untuk
mengeliminasi bakteri periopatogen tetapi juga lebih mengarah pada terapi regenerasi
tulang alveolar. Salah satu metode terapi regenerasi tulang alveolar adalah Guided
Tissue Regeneration yang mengandalkan fungsi barrier membrane berbahan kolagen.
Kolagen berperan penting dalam proses regenerasi tulang dan biocompatible. Kolagen
murni ternyata banyak terkandung dalam limbah sisik ikan nila. Kolagen sisik ikan nila
dapat berfungsi lebih lama karena tingkat denaturasinya yang tinggi. Tujuan: Mengkaji
potensi kolagen sisik ikan nila sebagai barrier membrane alternatif untuk meregenerasi
tulang alveolar pada kasus periodontitis. Pembahasan: Keberhasilan metode GTR
dalam meregenerasi tulang bergantung pada kemampuan eksklusi sel epitel dan jaringan
konektif, mempertahankan ruang, serta induksi bekuan fibrin. Regenerasi tulang dengan
Barrier membrane meliputi tahap osteogenesis, osteoinduksi, osteokonduksi, dan
angiogenesis. Tahapan tersebut didukung oleh peran kolagen yang mampu mencegah
invasi sel-sel epitel ke area defek tulang sehingga proses angiogenesis dan migrasi sel
osteogenik dapat berjalan dengan sempurna. Kolagen sisik ikan nila, yang bersifat
kemotaktik terhadap sel epitel dan fibroblas, dapat merangsang dan mempercepat
proses pembentukan jaringan tulang baru serta mendukung proses osteokonduksi.
Sebagai agen hemostatik, kolagen sisik ikan nila dapat memperkuat perlekatan fibrin
selama proses pematangan tulang. Kesimpulan: Kolagen dalam sisik ikan nila
berpotensi sebagai barrier membrane untuk meregenerasi tulang alveolar pada kasus
periodontitis.

Kata kunci : Kolagen, Sisik ikan nila, Barrier membrane, Regenerasi tulang
alveolar, Periodontitis
ABSTRACT

Background: Periodontitis is one of oral disease which results extensive alveolar bone
destruction even tooth loss so it will significantly impact on social aspects, function, and
esthetics. Incidence of periodontitis in Indonesia is quite high, reaching 60%. This high
incidence increasing demand for treatment. Lately, periodontitis treatment is not only
focused on eliminating periodontal pathogens but also, more oriented on regenerating
alveolar bone. Alveolar bone could be regenereated using Guided Tissue Regeneration
Method which rely on the function of collagen-based barrier membrane. Collagen plays
an important role in bone regeneration and biocompatible. Pure collagen is abundantly
contained in tilapia fish scales. Tilapia fish scale collagen can serve longer because it’s
high denaturation level. Purpose: To review tilapia fish scale collagen’s potential as an
alternative barrier membrane to regenerate alveolar bone in periodontitis cases.
Discussion: Successful GTR in bone regeneration relies on the exclusion of epithelium
and connective tissue, space maintenance, and fibrin clot induction. Regenerating bone
using membrane comprised of osteogenesis, osteoinduction, osteoconduction, and
angiogenesis. These stages are supported by collagen that is capable of preventing
epithelial cells invasion into bone defect area so angiogenesis process and osteogenic
cells migration run perfectly. Tilapia fish scale collagen, which are chemotactic for
epithelial cells and fibroblasts, stimulate and accelerate new bone tissue formation also
support osteoconduction proccess. As a hemostatic agent, Tilapia fish scale collagen
could strengthen fibrin attachment during bone maturation process. Conclusions:
Collagen in tilapia fish scale is potential as barrier membrane to regenerate alveolar bone
in periodontitis cases .

Keywords : Collagen, Tilapia fish scale, Barrier membrane, Alveolar bone


regeneration, Periodontitis
1. PENDAHULUAN
Periodontitis merupakan inflamasi dari kulit dan tulang mamalia atau
kronis pada jaringan periodontal yang unggas seperti sapi dan babi. Hal ini
disebabkan oleh infeksi bakteri dan tentu menimbulkan berbagai masalah
kerap dijumpai di bidang kedokteran terkait kehalalan. Di sisi lain,
gigi. Hasil Survei Kesehatan Rumah penggunaan kolagen dari sapi, babi dan
Tangga (SKRT) Depkes RI tahun 2011 unggas masih mengkhawatirkan karena
menyatakan bahwa prevalensi kasus merebaknya penyakit unggas dan
periodontitis cukup tinggi di Indonesia, mamalia. Oleh karena itu, pencarian
1
yakni mencapai 60%. Apabila tidak bahan baku alternatif kolagen dari
segera ditangani, periodontitis bahan yang lebih aman sangat
10
mengakibatkan kerusakan ligamentum diperlukan.
periodontal dan dekstruksi tulang Ikan nila (Oreochromis niloticus)
alveolar yang luas bahkan kehilangan merupakan salah satu jenis ikan air
2
gigi. Hilangnya tulang alveolar akan tawar yang banyak dibudidayakan di
berdampak secara signifikan pada Indonesia. Besarnya produksi ikan nila
aspek sosial, fungsi, dan estetik di masa tentu akan diiringi dengan meningkatnya
yang akan datang. Mengetahui dampak produksi limbah berupa sisik ikan yang
tersebut, terapi modern saat ini kurang dimanfaatkan khususnya pada
11
diharapkan tidak hanya terpusat untuk bidang kedokteran gigi. Beberapa
mengeliminasi bakteri periopatogen atau penelitian melaporkan bahwa sisik ikan
mengontrol inflamasinya saja tetapi juga nila ternyata kaya akan kandungan
12
mempertimbangkan upaya regenerasi kolagen, khususnya kolagen tipe I.
pada jaringan periodonsium utamanya Hayashi dkk menyebutkan bahwa
tulang alveolar untuk meningkatkan komposisi asam amino pada kolagen
3
kualitas host. sisik ikan nila hampir sama dengan
13
Salah satu terapi regenerasi komposisi kolagen pada mamalia.
tulang yang mutakhir saat ini adalah Selain itu, kolagen dari limbah perikanan
metode Guided Tissue Regeneration juga terbukti bebas dari penyakit
4 14
(GTR). Metode ini mengandalkan mamalia dan unggas.
barrier membrane sebagai perangkat Tujuan karya studi literatur ini
fisik yang berfungsi untuk mencegah adalah untuk mengkaji potensi kolagen
migrasi sel dan jaringan yang tidak sisik ikan nila sebagai barrier membrane
diinginkan ke area penyembuhan alternatif untuk meregenerasi tulang
sehingga sel-sel osteogenik dapat alveolar pada kasus periodontitis.
menginvasi area tersebut tanpa adanya
gangguan dan memicu pembentukan 2. PEMBAHASAN
5,6
jaringan tulang. Di samping itu, barrier
membrane menyediakan perlindungan 2.1. Sisik Ikan Nila (Oreochromis
terhadap gumpalan darah (clot) selama niloticus)
7
fase awal pemulihan. Ikan nila merupakan salah satu
Barrier membrane terbagi menjadi jenis ikan air tawar yang mengalami
dua jenis yaitu bioresorbable dan non- peningkatan produksi setiap tahunnya
bioresorbable. Dewasa ini, membran dengan kenaikan rata-rata sebesar
bioresorbable dari bahan alami lebih 24,76% dari tahun 2007– 2011.
banyak digunakan daripada membran Berdasarkan KKP 2011, Indonesia
non-bioresorbable karena memiliki menempati urutan ketiga terbesar di
keunggulan yaitu dapat terdegradasi dunia sebagai penghasil produk ikan
oleh jaringan sehingga operasi nila. Peningkatan produksi ikan nila
pengangkatan membran setelah proses yang tinggi mengakibatkan produksi
15
regenerasi selesai tidak diperlukan dan limbah sisik ikan juga ikut meningkat.
risiko paparan jaringan terhadap Produksi ikan nila pada tahun 2011
kolonisasi bakteri dapat yang mencapai 1.440.000 ton
5,8,9
diminimalkan. diperkirakan akan menghasilkan
16
Kolagen merupakan salah satu 125.280 ton sisik ikan nila.
jenis bahan alami barrier membrane Sisik ikan nila memiliki nilai
bioresorbable yang umumnya berasal rendemen kolagen tipe I yang cukup
tinggi. Hal ini berdasarkan perbandingan 2.2. Periodontitis
nilai rendemen kering kolagen dari Periodontitis didefinisikan sebagai
sampel kulit dan sisik ikan lainnya, yakni inflamasi jaringan pendukung gigi yang
: kulit ikan sotong (2.0%), sisik ikan disebabkan oleh spesies bakteri Gram
sarden (5.0%), sisik ikan kerapu (7.0%), Negatif seperti Porphyromonas
dan kulit ikan kakap (9.0%) sedangkan gingivalis, Prevotella intermedia, dan
sisik ikan nila menghasilkan rendemen Actinomyces viscosus yang
16
kolagen tipe I sebesar 5,96%. mengakibatkan kerusakan progresif
Kolagen tipe I merupakan protein pada ligamen periodontal dan tulang
utama penyusun tulang, tendon, kulit, alveolar. Periodontitis diawali dengan
ligamen, dan pembuluh darah. Kolagen peradangan pada gingiva akibat
pada tulang manusia tersusun atas 95% akumulasi plak. Bila akumulasi plak
kolagen tipe I yang terbukti berperan tidak segera ditangani, maka inflamasi
17
dalam memperkuat tulang. Kolagen akan berlanjut hingga membentuk poket
memiliki kemampuan dalam proses periodontal dimana serabut ligamen
homeostasis, kemotaktik, dan terputus akibat adanya aktivitas enzim
meningkatkan faktor pertumbuhan, serta dan respon imun LPN dan makrofag.
18
mendukung angiogenesis. Bakteri periopatogen melepaskan
Kandungan kolagen pada sisik endotoksin dan eksotoksin yang akan
ikan nila memiliki beberapa keunggulan menstimulus respon imun untuk
13,14,19-22
antara lain : memacu aktivitas osteoklas dalam
2
1. Antigenesitas dan imunogenisitas meresorbsi tulang.
yang rendah.
Kolagen sisik ikan nila memiliki 2.3. Mekanisme Regenerasi Tulang
imunogenesitas yang rendah Alveolar
sehingga kolagen tidak dapat Regenerasi tulang alveolar
menginduksi sistem imun. Sebagai umumnya dapat terjadi pada kondisi
antigen yang lemah, kolagen tidak normal, tetapi apabila kerusakan tulang
mampu berikatan dengan produk disebabkan oleh faktor trauma atau
19
respon imun spesifik. Penelitian infeksi, maka proses regenerasi sulit
yang dilakukan oleh Suzanah dkk terjadi. Proses regenerasi tulang
membuktikan bahwa penggunaan merupakan proses kompleks dan
sisik ikan nila tidak menyebabkan dinamis dari perbaikan struktur sel dan
20
alergi. jaringan. Tahap-tahap regenerasi tulang
2. Suhu denaturasi tinggi. alveolar pada prinsipnya sama dengan
Suhu denaturasi kolagen harus tahap penyembuhan tulang di bagian
mendekati atau melebihi suhu tubuh lain, yang terdiri dari fase
tubuh rata-rata manusia. Jika tidak, inflamasi, fase reparatif, dan fase
kolagen akan terdenaturasi ketika remodeling. Dalam fase-fase tersebut
diaplikasikan pada manusia. Studi terjadi proses osteogenesis,
Yamamoto dkk menunjukkan osteoinduksi, osteokonduksi, dan
23
bahwa suhu denaturasi kolagen angiogenesis.
yang diekstrasi dari sisik ikan nila 1. Fase Inflamasi
0 14
sebesar 35-36 C. Fase inflamasi telah terjadi sejak
3. Bahan baku murah dan bebas dari awal kerusakan tulang. Pembuluh darah
kontaminasi penyakit pada area defek mengalami kerusakan
Kolagen sisik ikan merupakan dan pembentukan gumpalan darah
bahan baku murah karena berasal dimulai. Pelepasan trombosit akan
dari limbah perikanan. Selain itu, mengirimkan sinyal ke host untuk
kolagen sisik ikan terhindar dari melepaskan makrofag di area defek.
risiko penularan penyakit mamalia Makrofag akan mengabsorpsi jaringan
seperti sapi gila, flu babi, dan flu nekrotik sekaligus merangsang
21,22
burung. osteoklas untuk membersihkan fragmen
4. Komposisi asam amino pada tulang yang rusak. Sementara itu,
kolagen sisik ikan nila hampir sama jaringan granuloma terbentuk untuk
dengan komposisi kolagen pada menyediakan dukungan struktural. Di
13
mamalia. sisi lain, sel endotelial membentuk
pembuluh darah kapiler untuk
menyediakan nutrisi ke area respon imun, reaksi alergi, atau
penyembuhan. Faktor pertumbuhan inflamasi kronis yang dapat
akan dilepaskan dari area lokal untuk mengganggu proses penyembuhan; 2)
membantu proses proliferasi dan membran mampu mencegah invasi sel-
diferensiasi sel osteoprogenitor seperti sel yang tidak diinginkan ke area
23
Mesencymal Stem Cell (MSC). penyembuhan; 3) membran harus
2. Fase Reparatif memiliki kekuatan mekanis yang
MSC yang berdiferensiasi adekuat untuk mendukung stabilisasi
menjadi sel osteogenik mulai sehingga jaringan di atas membran tidak
membentuk jaringan kalus. Fase ini kolaps; 4) membran dapat
membutuhkan protein kolagen dan non- mempertahankan rongga defek
kolagen seperti bone morphogenetic sehingga sel osteogenik dapat
protein (BMP), osteopontin (OPN) dan bermigrasi dan berproliferasi ke area
osteocalcin (OCN). Kolagen bertugas defek untuk menginisiasi proses
25
menyediakan osteoid untuk penyembuhan.
biomineralisasi. Selanjutnya, Proses Material barrier membrane
mineralisasi akan memasuki dua jalur digolongkan menjadi 2 jenis:
yang berbeda yakni jalur kondrogenesis 1) Non-bioresorbable membrane adalah
dan jalur pembentukan tulang jenis barrier membrane yang tidak dapat
intramembranous. Kedua jalur ini diresorbsi oleh jaringan tubuh,
23
berujung pada inisiasi osteogenesis. contohnya: cellulose filters, (Milli poore
3. Fase Remodeling filters) dan expanded
Pada fase ini, tulang rawan yang polytetrafluoroethylene (ePTFE).
belum matang (lamellar bone) akan Keunggulan utama bahan ini adalah
digantikan dengan tulang yang lebih memiliki kekuatan mekanis dan
matang (woven bone). Proses ini biokompatibilitas yang tinggi, namun
menandakan terjadinya restorasi tulang. memerlukan operasi pengangkatan
Proses remodeling dipandu oleh membran pasca terapi.
ekspresi gen-gen tertentu dan protein. 2) Bioresorbable membrane adalah jenis
Sejumlah faktor gen seperti macrophage barrier membrane yang dapat diresorbsi
colony-stimulating factor (M-CSF) dan oleh jaringan tubuh, contohnya
receptor activator of nuclear factor κB membran kolagen, polyactic acid,
(RANK) dan ligannya (RANKL) terbukti polyglycrolic acid dan sinthetic liquid
berperan penting dalam polimer. Bahan ini tidak memerlukan
menyeimbangkan aktivitas osteoblast operasi sekunder pengangkatan
6
dan osteoklas. Sementara itu, osteoklas membran.
dan osteoblas mensekresikan matriks Pembuatan barrier membrane
metalloproteinase (MMP) yang akan bioresorbable dapat diolah melalui
melarutkan dan mendegradasi matriks metode cross-linking dengan
23
organik dan mineral tulang. penambahan glutaraldehid, formaldehid,
sinar UV, asam asetat atau sugar based
2.4. Regenerasi Tulang Alveolar dengan tujuan untuk meningkatkan
dengan Metode Guided Tissue kualitas, biokompatibilitas dan
26
Regeneration biodegradibilitas bahan membran.
Guided Tissue Regeneration
(GTR) merupakan metode regenerasi 2.5. Mekanisme kolagen sisik ikan
jaringan periodontal dengan nila dalam meregenerasi tulang
menggunakan barrier membrane yang alveolar pada kasus periodontitis
mengacu pada konsep bahwa
regenerasi dapat terjadi apabila sel Periodontitis disebabkan oleh
epitel dan jaringan ikat dihambat aktivitas kelompok bakteri anaerob yang
sedangkan sel-sel lain seperti sel mendekstruksi ligamen periodontal dan
27
mesenkim dari ligamen periodontal dan tulang alveolar. Bakteri ini
osteoblas bermigrasi dan tumbuh pada memproduksi zat endotoksin dan
24
area defek. eksotoksin yang dapat menstimulasi
Syarat-syarat ideal barrier mediator inflamasi dari sel gingiva
membrane antara lain: 1) membran sehingga sel progenitor tulang
2
bersifat biocompatible, tidak memicu berdiferensiasi menjadi osteoklas.
Peningkatan produksi osteoklas akan dan Yahudi, sedangkan penggunaan
menyebabkan resorpsi tulang alveolar tulang dan kulit sapi menjadi persoalan
yang jika tidak dirawat, akan berdampak tersendiri bagi pemeluk Agama Hindu.
pada kehilangan gigi, fungsi fonetik dan Di sisi lain, merebaknya isu penyakit
28
mastikasi, serta estetik. kuku dan mulut pada sapi, flu burung,
Terapi periodontal bertujuan untuk dan penyakit sapi gila menimbulkan
menghentikan perkembangan kekhawatiran sehingga pengolahan
periodontitis dengan cara kolagen dari sisik ikan berpotensi untuk
15
mengendalikan infeksi dan mengatasi permasalahan tersebut.
meregenerasi tulang alveolar. Scaling Penelitian Junzo Tanaka dkk
dan Root Planing (SRP) atau Open Flap menunjukkan bahwa sisik ikan nila
Debridement (OFD) merupakan metode mengandung kolagen murni yang
29
terapi konvensional periodontitis. Akan rendah lemak dan tidak berbau.
tetapi, perawatan dengan pendekatan Dibandingkan dengan ikan tawar lain,
tersebut terbukti kurang efektif dalam sisik ikan nila mengandung kolagen tipe
mengembalikan kontur tulang alveolar I yang cukup tinggi. Rata-rata kolagen
28
seperti semula. dari ekstraksi sisik ikan nila berkisar
30
Dewasa ini, beberapa metode 5,96%. Kolagen yang diekstraksi dari
perawatan periodontitis telah sisik ikan nila memiliki beberapa
dikembangkan sebagai upaya untuk kelebihan diantaranya: biokompatibilitas
mengembalikan kontur tulang alveolar, dan suhu denaturasi yang tinggi, bebas
salah satunya Guided Tissue dari kontaminasi penyakit, bahan baku
Regeneration (GTR). GTR merupakan yang murah, dan komposisi asam amino
metode regenerasi jaringan periodontal yang ternyata sama dengan
21,22
dengan mengandalkan perangkat mamalia. Dengan berbagai
barrier membrane yang berfungsi untuk kelebihannya tersebut, kolagen tipe I
melindungi rongga defek (space pada sisik ikan nila berpotensi sebagai
making) agar sel epitel dan jaringan bahan baku barrier membrane dalam
konektif gingiva tidak mengintervensi mendukung proses regenerasi tulang
proses migrasi dan proliferasi sel alveolar menggunakan metode GTR.
osteoblas, serta membantu stabilisasi Regenerasi tulang alveolar meliputi
gumpalan darah (clot) pada area defek. tahap penyembuhan tulang yang terdiri
Agar dapat berfungsi secara optimal, atas tiga fase yakni fase inflamasi, fase
barrier membrane harus memenuhi reparatif, dan fase remodeling. Ketiga
kriteria esensial membran meliputi fase tersebut melibatkan osteogenesis,
biokompatibilitas, mudah dimanipulasi, osteoinduksi, osteokonduksi, dan
23
integrasi jaringan, dan kemampuan angiogenesis.
oklusi sel epitel, serta menciptakan Pada fase inflamasi, kolagen tipe I
6
ruang. yang bersifat kemotaktik akan
Membran non-bioresorbable merangsang makrofag menuju daerah
merupakan salah satu jenis barrier defek untuk memfagositosis sel-sel dan
membrane yang sudah jarang jaringan tulang yang rusak serta
digunakan dalam perawatan GTR menstimulasi osteoklas untuk
karena membutuhkan intervensi bedah membersihkan fragmen tulang yang
23,31
kedua untuk pengangkatan membran mati. Untuk menyediakan
sehingga akan meningkatkan risiko vaskularisasi dan asupan nutrisi pada
kolonisasi bakteri yang dapat area penyembuhan, kolagen
mengganggu penyembuhan. Oleh menginisasi proses angiogenesis
karena itu, penggunaan membran dengan cara memicu migrasi dan
bioresorbable, khususnya dari bahan proliferasi sel endotel secara langsung
alami seperti kolagen, lebih dari pembuluh kapiler sumsum tulang,
direkomendasikan. dan secara tidak langsung dari
Umumnya, kolagen yang pembuluh kapiler jaringan gingiva
digunakan sebagai barrier membrane menembus barrier membrane lalu
32,33
berasal dari bahan baku tulang, kulit menuju sentral defek tulang.
mamalia dan unggas seperti sapi dan Pada fase reparatif, kolagen tipe I
babi. Bahan baku dari babi tidak terlibat pada proses osteoinduksi
dibenarkan bagi pemeluk Agama Islam dengan membantu diferensiasi sel
osteoprogenitor menjadi sel-sel DAFTAR RUJUKAN
34
pembentuk tulang. Selanjutnya,
kolagen bertanggungjawab dalam 1. Departemen Kesehatan RI. Survei
menyediakan matriks organik tambahan Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
yang akan mengalami mineralisasi, 2011. Jakarta: Badan Litbangkes;
deposisi, dan maturasi hingga ke tahap 2012
5,23
remodeling.
Pada fase remodeling, kolagen tipe 2. Carranza F, Takei N, et al.
I sebagai agen hemostatik, mempererat Carranza’s clinical periodontology
th
pertautan fibrin untuk mempercepat 11 ed. Missouri: Elsevier, 2012. p.
regenerasi tulang.
35
Sementara itu, 41-2, 144, 494.
osteoblas dan osteoklas mensekresikan
metaloproteinase yaitu enzim 3. Sugiaman VK. “Pemanfaatan sel
kolagenase yang akan meresorbsi punca dalam mengembalikan
23
membran kolagen. Aktivitas resorbsi ketinggian tulang alveolar melalui
ini akan menyisakan deposit kolagen teknologi tissue engineering.”
yang diikuti dengan pembentukan celah Prosiding temu ilmiah manado
antara jaringan tulang dan gingiva. dentistry; 13 – 14 Februari.
Celah ini akan diinvasi oleh sel-sel Manado; 2015: p.72-8.
osteoblas. Sel ini kemudian
4. Ramseier CA, Rasperini G, Batia S,
memanfaatkan sisa-sisa kolagen yang
Giannobile WV. “Advanced
ada sebagai matriks untuk membentuk
regenerative technologies for
jaringan tulang baru pada daerah celah.
periodontal tissue repair.”
Pada studi literatur ini, penulis
Periodontol 59:1(2012): 85-202
menggagas pembuatan bioresorbable
barrier membrane berbahan baku 5. Dimitriou R, Mataliotakis GI, Calori
kolagen dari limbah sisik ikan nila GM, et al. “The role of barrier
melalui prosedur Cross-linking dengan membranes for guided bone
bahan dasar D-Ribose. Metode sugar regeneration and restoration of
based cross-linked dipilih karena large bone defects: current
membran yang dihasilkan tidak bersifat experimental and clinical evidence.”
toksik dan imunogenik. Di samping itu, BMC Medicine 10:1(2012): 81.
metode ini membuat barrier membrane
lebih resisten terhadap reaksi enzimatik 6. Soepribadi I. Regenerasi dan
sehingga proses degradasi membran penyembuhan untuk kedokteran
36
dapat diperlambat. Prosedur ini terdiri gigi. Jakarta: Sagung Seto; 2011:
dari beberapa tahap mulai dari isolasi p.83-5
kolagen dari sisik ikan nila dan
karakterisasi bahan secara kimiawi serta 7. Villar CC, Cochran DL.
pemurnian. Lalu, kolagen murni yang “Regeneration of periodontal
dihasilkan berpolimerisasi menjadi tissues: guided tissue
serabut aggregate kolagen yang siap regeneration.” Dent Clin N Am 54:
untuk dilakukan pertautan silang (Cross- (2010): 73-92.
link) dengan D-Ribose. Matriks kolagen
sebagai hasil cross-linked selanjutnya 8. Rakhmatia YD, Ayukawa Y,
melalui pemanasan tahap I, pencetakan Furuhashi A, Koyano K. “Current
membran semipadat, pemanasan tahap barrier Membranes : Titanium mesh
II, hingga pada tahap sterilisasi and other membranes for guided
26, 36-38
membran. bone regeneration in dental
applications.” J Prosthodont Res
3. KESIMPULAN 57: (2013): 3-14.

Kandungan kolagen tipe I pada 9. Darwis D. Pengembangan bahan


sisik ikan nila berpotensi sebagai biomaterial untuk pemakaian di
sumber kolagen alternatif untuk bidang kesehatan dengan teknik
pembuatan barrier membrane dalam radiasi pengion. In : Evvy Kartini,
meregenerasi tulang alveolar pada Editor. Iptek Nuklir : Bunga Rampai
kasus periodontitis. presentasi ilmiah jabatan peneliti.
Jakarta : Badan Tenaga Nuklir strength. Osteoporos Int.” 17:
Nasional; 2013. 251-75. (2008): 319-336.

10. Setiawati IH. Karakteristik mutu 18. “Collagen and the wound healing
fisika kimia gelatin kulit ikan kakap process.” Wound care essentials.
merah (lutjanus sp.) hasil peruses 2015. 5 Oktober 2015.
perlakuan asam [skripsi]. Bogor : <http://www.woundheal.com>.
Institute Pertanian Bogor; 2009.
19. Kusnoto. “Antigenesitas,
11. Kementerian Kelautan dan Imunogenesitas, dan Spesifitas
Perikanan. Laporan Tahunan protein 27-28 kDa dari material
direktorat produksi tahun 2013, excretory-secretory (ES) fasciola
oleh direktorat jenderal perikanan spp pada diagnosis distomatosis
budidaya, KKP. 2014. 3 Oktober, serum sapi dengan teknik indirect-
2015 ELISA.” 24:1(2008):1-6.
<http://www.djpb.kkp.go.id/public/u
pload/download/pustaka/06PUSTA 20. Rahman SA, Zambry H, Basha S,
KA/LAPTAH%20PRODUKSI%20% Kamarzaman S, Chowfhury AJK.
202013.pdf.> “The potential role of red tilapia
(oreochromis niloticus) scales:
12. Simanjuntak BR. Pengolahan allergic test in mice.” Journal of
kolagen dari kulit ikan nila merah Applied Pharmaceutical Science.
(oreochromis niloticus) dibalai 3:10(2013): 45.
besar penelitian dan
pengembangan pengolahan produk 21. Hartati L, Kurniasari. “Kajian
dan bioteknologi kelautan dan produksi kolagen dari limbah sisik
perikanan [thesis]. Jogjakarta: ikan secara ekstraksi enzimatis.”
Univeritas Gadjah Mada; 2013. Momentum 6:1(2010): 34.

13. Hayashi Y, Yamada S, Yanagiguchi 22. Kumar M, Spandana V, Poonam T.


K, et al. “Chitosan and fish collagen “Extraction and determination of
as biomaterials for regenerative collagen peptide and its clinnical
medicine. Advances in food and importance from tilapia fish scales
nutrition research” 65:(2012): 107- (oreochromis niloticus).”
120. International research journal of
pharmacy. 2:10(2011): 97.
14. Yamamoto K, Igawa K, Sugimoto
K, et al. “Biological safety of fish 23. Ko CC, Somermn MJ, An KN.
collagen.” Biomed Res Inter (2014). “Motion and bone generation.”
20 August 2015 Engineering of Functional Skeletal
<http://dx.doi.org/10.1155/2014/630 Tissues.(2007): 111-4.
757.>
24. Fedi PF, Vernino AR, Gray JL.
15. Nurhayati, Tazwir, Murniyati. Silabus periodonti Edisi 4. Jakarta :
“Ekstraksi dan karakterisasi EGC, 2012 p.31.
kolagen larut asam dari kulit ikan
nila (oreochromis niloticus).” JPB 25. Sam G, Pillai BRM. “Evolution of
kelautan dan Perikanan 8:1(2013): barrier membranes in periodontal
86, 89. regeneration: “are the third
generation membranes really
16. Sahubawa L, Putra ABN. here?”. JCDR. 8:12(2014): 14.
“Pengaruh konsentrasi asam asetat
dan waktu ekstraksi terhadap mutu 26. Domingues A. Silva JM, Bayon Y,
kolagen limbah kulit ikan nila Sotelo CG, Silva TH, Reis RL.
hitam.” Jurnal Teknosains. 1:1 “Preparation of marine origin
(2011): 20. collagen membranes.” International
Materials Review.s (2012):1.
17. Carrin S, Garnero P, Delmas PD.
“The role of collagen in bone
27. Hardhani PR, Lastianny SP, 35. Farzad M, Mohammadi M. Guided
Herawati D. “Pengaruh Bone Regeneration: a literatur
penambahan platelet-risch plasma review. JOHOE. 1:1(2012): 3-18.
pada cangkok tulang terhadap
kadar osteocalcin cairan sulkus 36. Tal H, Moses O, Kozlovsky A,
gingiva pada terapi poket infraboni.” Nemcovsky C. Bioresorbable
Jurnal PDGI. 62:3(2013): 75. colllagen membranes for guided
bone regeneration. Editor: Tal H.
28. Shue L, Yufeng IZ, Mony U. Kroasia: Intech Europe, 2012. p.
“Biomaterials for periodontal 116-7.
regeneration a review of ceramics
and polymers.” Biomatter 37. Yang H, Chen X, Guo X, Gao R,
2:4(2012): 271-2. Zhou S, Yan Y. “Preparation of
collagen wound-healing
29. “Collagen, a key factor for clinical membranes.” 5:11(2013): J. Chem.
success”. Biomaterial engineering Pharm. 655-8.
2015. 9 oktober 2015
<http://www.tecnoss.com/collagen. 38. Silva TH, Silva JM, Marques AL,
html>. Domingues A, Bayon Y, Reis RL.
“Marine orogin collagens and its
30. Sahubawa L, Ekantari N. “Ekstraksi potential applications.” Mar. Drugs
dan karakterisasi kolagen dari kulit 12: (2014): 5881-901.
ikan nila hitam (oreochromis
niloticus).” JPB Kelautan dan
Perikanan. 8:2(2013): 171.

31. Triyono B. Perbedaan tampilan


kolagen di sekitar luka insisi pada
tikus wistar yang diberi infiltrasi
penghilang nyeri levobupivakain
dan yang tidak diberi
levobupivakain (suatu studi
histokimia). [Tesis] Semarang:
Universitas Diponegoro; 2005.

32. Neve A, Cantatore FP, Maruotti N,


Carrado A, Ribatti D. “Extracellular
matrix modulates angiogenesis in
physiological ad pathological
conditions.” BioMed Research
International. (2014): 1-10

33. Twardowski T, Fertala A, Antonio


JD. “Type I collagen and collagen
mimetics as angiogenesis
promoting superpolymers.” J
Current Pharmaceutical Design
14:30 (2008):14.

34. Wang T, Yang X, Jiang C.


“Osteoinduction and proliferation of
bone-marrow stromal cells in three-
dimensional poly (Ɛ-caprolactone)/
hydroxyapaptite/ collagen
scaffolds.” Journal of Transnational
Medicine. 13:152(2015): 2-11.

Anda mungkin juga menyukai