PENDIDIKAN
• Universitas Indonesia, Spesialis Keperawatan Medikal
Bedah, 2014
• Universitas Indonesia, Magister Keperawatan, 2013
• Universitas Muhammadiyah Jakarta, Profesi Keperawatan
, 2006
• Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sarjana
Keperawatan, 2005
• Poltekkes Jakarta III, Diploma Keperawatan, 2001
• SPK RSPAD Gatot Soebroto, Sekolah Perawat Kesehatan,
1998
PEKERJAAN
• Desember 2010 – Sekarang, sebagai Dosen Tetap di
Universitas Respati Indonesia Jakarta. Mengajar : Anatomi
fisiologi, Sistem Kardiovaskuler, Sistem Neurobehaviour,
Keperawatan Gawat Darurat
• 2007 - 2009, sebagai Perawat pelaksana di Rumah Sakit
Spesialis Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia. Unit kerja :
ICU (Intensive Care Unit), ICCU (Intensive Cardiac Care
Unit), Instalasi Gawat Darurat
• 2004-2006, Perawat di Klinik Dokter Umum dan Dokter
Spesialis Cipete, Jakarta
• 2003-2004, Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Pondok
Indah, Jakarta : Unit kerja : VVIP
• 2002-2003, Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Setia Mitra,
Jakarta. Unit kerja : Ruang Perawatan Umum
STANDAR INTERVENSI
KEPERAWATAN INDONESIA
Komponen-Komponen SIKI
P
Standar
Profesi
P
N SKP
I
SAK
Standar Kinerja Profesional
- Penjaminan Mutu
- Pendidikan
- Riset
- Etika
- Penilaian Kerja
PROSES KEPERAWATAN DAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
SLKI
Implementasi Perencanaan
SIKI
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
DPP PPNI
Tanda & Gejala
Kriteria Hasil
Faktor Risiko
Diagnosis Luaran
(SDKI) (SLKI)
Intervensi
(SIKI)
3S
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi SDKI-SLKI-SIKI
MENGAPA PERLU DISTANDARISASI?
• Panduan penyusunan intervensi keperawatan
• Penyeragaman istilah / penyebutan intervensi keperawatan
• Perluasan (ekspansi) ilmu keperawatan
• Pengembangan sistem informasi
• Pembelajaran decision making bagi peserta didik keperawatan
• Penentuan biaya pelayanan kepada perawat
• Pengkomunikasian keperawatan intraprofesi dan interprofesi
kesehatan
KEUNGGULAN YANG HARUS DIMILIKI
STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN
• Komprehensif
• Area generalis dan spesialis
• Fisiologis dan psikososial
• Kuratif, preventif dan promotif
• Individu, keluarga, komunitas
• Direct care dan indirect care
• Independent dan collaborative
• Berbasis riset
• Mudah digunakan (easy to use)
• Menggunakan istilah klinis yang jelas
• Dapat dikaitkan dengan diagnosis & outcome keperawatan
Direct RENTANG INTERVENSI
KEPERAWATAN
Nurse-
initiated Intervensi Indirect
Healthcare
-initiated
RENTANG INTERVENSI KEPERAWATAN
(LANJUTAN)
Aktivitas dan
Istirahat
Diadaptasi dari:
Neurosensori Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International
Classification of Nursing Practice – Diagnosis Classification (Wake, 1994);
Reproduksi dan Doenges & Moorhouse’s Diagnostic Division of Nursing Diagnosis
Seksualitas (Doenges et al, 2013).
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)
5 KATEGORI
1. Fisiologis
• Intervensi keperawatan untuk mendukung fungsi fisik dan regulasi
homeostatik
2. Psikologis
• Intervensi keperawatan untuk mendukung fungsi mental, proses
mental dan perilaku.
3. Perilaku
• Intervensi Keperawatan untuk mendukung perubahan perilaku atau
gaya hidup
4. Relasional
• Intervensi keperawatan untuk mendukung hubungan interpersonal
atau interaksi sosial
5. Lingkungan
• Intervensi keperawatan untuk mendukung keamanan lingkungan dan
menurunkan risiko gangguan kesehatan
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)
14 SUBKATEGORI
1. Respirasi
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi pernapasan dan oksigenasi
2. Sirkulasi
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi jantung dan pembuluh darah
14 SUBKATEGORI (LANJUTAN)
8. Nyeri dan Kenyamanan
• Kelompok intervensi yang memulihkan nyeri dan kenyamanan
9. Integritas Ego
• Kelompok intervensi yang memulihkan kesejahteraan dengan diri sendiri secara
emosional
10. Pertumbuhan dan Perkembangan
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi pertumbuhan dan perkembangan
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome)
TINDAKAN KEPERAWATAN
• Perilaku spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi
KOMPONEN INTERVENSI KEPERAWATAN
Label
• Nama dari intervensi yang merupakan kata kunci
untuk memperoleh informasi tentang intervensi
tersebut
Definisi
• Makna dari label intervensi berupa perilaku yang
dilakukan oleh perawat
Tindakan
• Rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh perawat
untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan
Label Intervensi
Definisi Intervensi
Tindakan (Activity)
Referensi
Tautan (Linkage)
SDKI-SIKI
TIM POKJA SIKI DPP. PPNI
TAUTAN (LINKAGE)
• Tautan (linkage) merupakan suatu hubungan antara dua
elemen/konsep, yakni SDKI dan SIKI
• Membantu menentukan intervensi keperawatan setelah
menegakkan diagnosis keperawatan
• Tautan ini bukan untuk menggantikan clinical
judgement perawat
• Pemilihan intervensi keperawatan tetap didasarkan pada
clinical judgement dengan mempertimbangkan
kekhasan kondisi pasien, keluarga, kelompok atau
komunitas
KARAKTERISTIK TAUTAN
• Level Satu
1 • Intervensi Utama
• Level Dua
2 • Intervensi Pendukung
LEVEL TAUTAN (LANJUTAN)
2 bulan Launching
dan
2 bulan Revisi Draft Sosialisasi
SIKI Buku SIKI
1 bulan Penyusunan berdasarkan
1 bulan komponen masukan
Survei pada setiap Workshop
Intervensi intervensi
Inventarisasi Keperawatan
intervensi
dari berbagai
referensi
SAMBUTAN
MENTERI
KESEHATAN RI
KESIMPULAN
• Semakin lengkap standar profesi yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan praktik perawat, semakin dapat
menjamin mutu praktik dan keselamatan klien dalam
asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat.
• SIKI diharapkan tidak hanya bermanfaat dalam
pelayanan dan pendidikan, namun dapat masuk ke
dalam Sistem JKN sebagai upaya peningkatan mutu
pelayanan.
• SIKI juga diharapkan dapat bermakna dalam aspek
penghargaan dan kesejahteraan serta perlindugan
bagi perawat.
TERIMA KASIH
Tim Pokja SIKI DPP-PPNI sangat terbuka dengan
saran dan masukan. Silakan dikirimkan ke:
dppppni@gmail.com