Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perairan Indonesia memiliki potensi kerang cukup besar produksinya


menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1991
sampai tahun 1996 produksi kerang terus mengalami peningkatan, tetapi pada
tahun 1996 sampai tahun 1997 produksi kerang mengalami penurunan sebesar
7.221 ton. Sampai saat ini sebagian besar kerang yang ditangkap dalam bentuk
segar atau dikeringkan, usaha untuk meningkatkan nilai ekonomisnya masih
belum banyak dilakukan. Usaha pengembangan industry kerang yang dapat
menunjang peningkatan produksi sulit dilakukan karena tidak terjaminnya
pengadaan bahan mentah yang bermutu tinggi serta daerah penghasil yang
terpencar. Sebagian besar kerang yang dikonsmsi masyarakat Indonesia
merupakan hasil tangkapan dari laut dan hasil budidaya. Salah satu jenis
kerang yang telah berhasil dibudidayakan adalah kerang hijau.

Seperti hal nya ikan, kerang akan mengalami proses kemunduran mutu
yang sepat apabila tidak ditangani dengan cermat, hati-hati dan cepat. Apabila
kesegaran kerang dapat dipertahankan maka hasil perikanan ini dapat menjadi
bahan baku industry pengolahan kerang, yang secara langsung dapat
membantu pengembangan produksi perikanan. Proses penurunan mutu pada
kerang diakibatkan oleh keadaan lingkungannya setelah ditangkap, terutama
suhu penyimpanan. Umunya kerang akan tetap berada dalam kondisi yang
baik selama keadaan hidup di dalam cangkangnya dan akan membusuk
dengan cepat setelah mati, seperti halnya pada daging kerang yang
dikeluarkan dari cangkang (Figer dan Novak,1961).

Untuk meingkatkan nilai ekonomis dari kerang, maka kerang dibuat


menjadi berbagai macam produk olahan dari kerang. Kerupuk merupakan
makanan yang dikenal sebagai teman nasi ataupun makanan kecil. Dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 0272-90, kerupuk didefinisikan
sebagai produk makanan kering yang dibuat dari tapioca atau tepung sagu
dengan atau tanpa penambahan bahan makanan atau bahan tambahan makanan
lain yang di inginkan, yang harus dengan cara menggoreng atau memanggang
sebelum disajikan.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi pada


kerang

2. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri kerusakan yang ada pada kerang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kerang

Kerang adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak


(moluska). Pengertian kerang bersifat umum dan tidak memiliki arti secara
biologi namun penggunaannya luas dan dipakai dalam kegiatan ekonomi.
Dalam pengertian paling luas, kerang berarti semua moluska dengan
sepasang cangkang (lihat Bivalvia). Dengan pengertian ini, lebih tepat
orang menyebutnya kerang-kerangan dan sepadan dengan arti clam yang
dipakai di Amerika. Contoh pemakaian seperti ini dapat dilihat pada istilah
“kerajinan dari kerang”. Kata kerang dapat pula berarti semua kerang-
kerangan yang hidupnya menempel pada suatu obyek. Ke dalamnya
termasuk jenis-jenis yang dapat dimakan, seperti kerang darah dan kerang
hijau (kupang awung), namun tidak termasuk jenis-jenis yang dapat
dimakan tetapi menggeletak di pasir atau dasar perairan, seperti lokan dan
remis. Kerang juga dipakai untuk menyebut berbagai kerang-kerangan
yang bercangkang tebal, berkapur, dengan pola radial pada cangkang yang
tegas. Dalam pengertian ini, kerang hijau tidak termasuk di dalamnya dan
lebih tepat disebut kupang. Pengertian yang paling mendekati dalam
bahasa Inggris adalah cockle. Dalam pengertian yang paling sempit, yang
dimaksud sebagai kerang adalah kerang darah (Anadara granosa), sejenis
kerang budidaya yang umum dijumpai di wilayah Indo-Pasifik dan banyak
dijual di warung atau rumah makan yang menjual hasil laut.
(NIKKIWINDIYA,2013).

2.2 Ciri-Ciri Umum Kerang

Semua kerang-kerangan memiliki sepasang cangkang (disebut juga


cangkok atau katup) yang biasanya simetri cermin yang terhubung dengan
suatu ligamen (jaringan ikat). Pada kebanyakan kerang terdapat dua otot
adduktor yang mengatur buka-tutupnya cangkang. Kerang tidak memiliki
kepala (juga otak) dan hanya simping yang memiliki mata. Organ yang
dimiliki adalah ginjal, jantung, mulut, dan anus. Kerang dapat
bergerakdengan “kaki” berupa semacam organ pipih yang dikeluarkan dari
cangkang sewaktu-waktu atau dengan membuka-tutup cangkang secara
mengejut. Sistem sirkulasinya terbuka, berarti tidak memiliki pembuluh
darah. Pasokan oksigen berasal dari darah yang sangat cair yang kaya
nutrisi dan oksigen yang menyelubungi organ-organnya. Makanan kerang
adalah plankton, dengan cara menyaring. Kerang sendiri merupakan
mangsa bagi cumi-cumi dan hiu.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Washington menemukan


bahwa jenis protein yang dimiliki oleh kerang laut ini berguna untuk
melawan sel penyebab kanker. Ini membuat para ilmuwan tersebut
menciptakan bentuk protein yang mirip dengan protein kerang guna
kepentingan pengobatan penderita kanker. Habitat hidup kerang yang
berada dalam laut dengan arus yang kuat, membuat kerang harus
menempel pada suatu benda agar tak hanyut. Dikatakan oleh Herbert
Waite, ahli biologi molekuler dari University of California, bahwa begitu
kuatnya ia menempel hingga kerang mampu menahanbeban orangdewasa.
“Kerang bisa menempel pada batu dan dapat menahan berat orang yang
sudah dewasa,” ujarnya. Zat yang menyerupai lem pada kerang ini
dinamakan byssus. Zat ini yang diperkirakan mampu membuat binatang
tersebut kuat menempel pada berbagai jenis benda di laut. Keunikan
byssus ini lah yang diteliti oleh para ilmuwan, dan menghasilkan
penemuan bahwa byssus, termasuk jenis protein, dapat dimanfaatkan
untuk merekonstruksi jaringan tubuh manusia yang rusak.
Phillip Messersmith, seorang profesor teknik biomedis di
NorthwesternUniversity,mengatakan:
“Kerang memiliki peran dalam rekonstruksi jaringan dalam tubuh
manusia, hal ini berguna untuk memperbaiki membran janin prematur
yang pecah, atau kelahiran prematur dan komplikasi serius lainnya.”
Termasuk pula memperbaiki sel tak normal yang menjadi penyebab
penyakit kanker, agar kembali seperti semula.
(http://bangka.tribunnews.com)

2.3 Manfaat Kerang

1. Mengatasi Anemia

Kerang kaya akan kandungan zat besi. Zat besi sendiri diperlukan
untuk membentuk hemoglobin, yaitu protein khusus yang bertugas
untuk membawa oksigen dalam darah ke seluruh tubuh. Tanpa
hemoglobin dalam darah, organ-organ tubuh tidak akan berfungsi
dengan baik karena kurang oksigen. Makan kerang bisa membantu
meningkatkan hemoglobin dalam darah, Dengan begitu, yang punya
penyakit anemia defisiensi zat besi bisa mendapatkan asupan zat besi
yang cukup untuk membentuk hemoglobin.   

2. Menjaga Kesehatan Jantung

Dengan kerang, bisa mendapatkan asupan asam lemak omega-3


yang tinggi dalam satu porsi kerang segar. Asam lemak omega-3
sendiri mampu menurunkan kadar trigliserida yang terlalu tinggi.
Kadar trigliserida yang tinggi berisiko menyebabkan berbagai masalah
jantung seperti pengerasan pembuluh arteri dan serangan jantung.  
3. Membentuk dan Merawat Otot

Protein adalah zat gizi yang berperan penting dalam membentuk


massa otot sekaligus merawatnya dari kerusakan jaringan atau sel.
Buat Anda yang sering mengalami nyeri otot, protein juga bisa
mempercepat proses pemulihan otot-otot yang kaku dan nyeri. Seperti
makanan laut lainnya, kerang juga kaya akan protein. Kerang bahkan
jadi sumber protein yang lebih sehat dari daging sapi atau ayam karena
kandungan lemak dan kalorinya lebih rendah.

4. Menjaga Fungsi Sistem Syaraf

Agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik, sistem saraf dalam


tubuh harus memerlukan vitamin B kompleks. Salah satunya yaitu
vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 berisiko menyebabkan
kerusakan saraf hingga penurunan fungsi otak.
Karena itu, manfaat kerang yang mengandung vitamin B12 dalam
jumlah tinggi sayang sekali kalau dilewatkan. Makan kerang bisa
membantu menjaga fungsi sistem saraf, terutama pada bagian otak.
(Nimas Mita Etika M,2013).

2.4 Kandungan Nutrisi Kerang

Ada beberapa jenis kerang yang banyak tersedia di Indonesia.


Beberapa di antaranya adalah kerang dara dan kerang hijau. Keduanya
sama-sama bernutrisi selama Anda memilih kerang yang segar. Berikut
adalah kandungan zat gizi yang bisa Anda dapatkan dari kira-kira 85 gram
kerang.

1. Protein: 11 gram atau 22 persen dari angka kecukupan gizi (AKG) harian

2. Lemak: 1 gram atau 1 persen dari AKG


3. Asam lemak omega-3: 168 miligram

4. Zat besi: 12 miligram atau 66 persen dari AKG

5. Vitamin A: 10 mikrogram atau 9 persen dari AKG

6. Vitamin B12: 42 mikrogram atau 700 persen dari AKG

7. Vitamin C: 11,1 miligram atau 18 persen dari AKG

8. Kalsium: 78,2 miligram atau 7 persen dari AKG

9. Kalium: 533,8 miligram atau 15 persen dari AKG

10. Mangan: 0,4 miligram atau 21 persen dari AKG

11. Selenium: 20,7 mikrogram atau 30 persen dari AKG

12. Karbohidrat: 2 gram atau 1 persen dari AKG

13. Kalori: 63 kkal

2.5 Tips Aman Mengkonsumsi Kerang

Beberapa orang mengidap alergi terhadap kerang. Jika muncul


gejala-gejala alergi seperti gatal, muncul ruam, biduran, mual, muntah,
diare, sulit bernapas, atau pembengkakan, berhenti makan dan segera
minum obat alergi.

Kerang juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi mentah karena


risikonya sangat besar buat kesehatan. Sebaiknya masak kerang dengan
cara direbus dulu selama kira-kira lima menit atau dikukus selama empat
sampai sembilan menit.

Jangan makan kerang yang cangkangnya tidak bisa dibuka. Ini


berarti kerangnya sudah mati sebelum dimasak. Kerang yang sudah mati
sangat cepat membusuk dan rasanya tidak nikmat lagi.
(www.viva.co.id.asihdarita,2011)

Anda mungkin juga menyukai