Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PAPER

EKOLOGI PERAIRAN
DOSEN PENGAMPU:
Ir. Eddiwan, M.Sc.

“PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN MAS”

OLEH:
INDRY SULISTIAWATI
1904110051

OLEH :
Nurul Aslamadita Ramadhini
1904113804

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan mas (Cyprinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air tawar terdomestikasi
dengan baik di dunia. Sejumlah varietas dan subvarietas ikan mas telah banyak
dibudidayakan Asia Tenggara sebagai ikan konsumsi dan ikan hias. Potensi perairan air
tawar Indonesia sangat besar, potensi tersebut bisa dimanfaatkan sebagai media
pemeliharaan Ikan Mas. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di
Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas adalah ikan air
tawar yang bernilai ekonomis tinggi dan sudah tersebar luas di Indonesia.

Keberadaan Ikan Mas menjadikan Indonesia memiliki sumber daya lestari


terpendam yang khas dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi
peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.Ikan mas yang terdapat di
Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang.
Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan
karakteristik morfologisnya.

Djoko Suseno (2000) mengemukakan, berdasarkan fungsinya, ras-ras ikan mas


yang ada di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua kelompok: kelompok pertama
merupakan ras-ras ikan konsumsi dan kelompok kedua adalah ras-ras ikan hias. Dewasa
ini, pengelompokan ikan secara biologis sangat penting demi mempertahankan
keanekaragamaan ikan itu sendiri.

Usaha Budidaya Ikan Mas jika dilakukan secara profesional dapat memberikan
keuntungan ganda kepada pengusahanya. Hal yang dapat dijual dari hasil budidaya
adalah kualitas ikan yang bermutu. Untuk mendapatkan kualitas ikan yang bermutu
sangat banyak hal yang harus dilakukan dan dipersiapkan. Salah satunya mengenai
ketersediaan benih.

Untuk mendapatkan benih yang berkualitas baik harus melalui pembenihan


secara terkontrol yaitu dengan melakukan pemijahan secara buatan (induced breeding)
yang diikuti dengan pembuahan buatan (artificial fertilization). Usaha dan peningkatan
produksi benih ikan mas perlu dikembangkan terus-menerus dikarenakan hambatan
yang terjadi saat pemijahan setahun sekali.

ikan mas secara alami yang hanya terjadi setahun sekali, telur dan semen tidak
tersedia sepanjang tahun karena termasuk ikan petelur musiman, gonad jantan dan
betina ikan mas tidak matang pada waktu yang sama di kolam budidaya, selain itu
motilitas dan viabilitas spermatozoa akan terus menurun setelah dikeluarkan dari tubuh
ikan. Salah satu cara yang bisa menyediakan ikan mas sepanjang tahun yaitu melalui
preservasi spermatozoa induk jantan (Rustidja, 2000). Tak hanya itu masokan logam
berat yang akan mempengaruhi fisiologi dari ikan juga akan memberi dampak pada
perkembangan ikan.
1.2 Rumusan Masalah

Topik yang penulis bahas pada peper ini perlu diberikan rumusan masalah agar
lebih memudahkan dan tidak terjadi kesalah pahaman dalam menjawab
permaslahannya, berikut rumusan maslah dari peper ini, yaitu :

1. Pentingnya pengelolaan sumberdaya ikan mas!

2. Apa pengaruh urutan genom terhadap penanda mikrosatelit ?

3. Apa hubungan penanda mikrosatelit terhadap pengelolaan budidaya ikan mas ?

4. Apa dampak yang ditimbulkan akibat bioakumulasi logam berat dalam organ ikan air
tawar?

5. Apa pengaruh pertukaran biologis terhadap keanekaragaman ikan air tawar ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini sesuai dari yang terdapat pada rumusan masalah yang
telah disampaikan. Terlampir sebagai berikut :

1. Mengetahui pentingnya pengelolaan sumber daya ikan mas.


2. Menjelaskan pengaruh urutan genom terhadap penanda mikrosatelit
3. Mendeskripsikan hubungan penanda mikrosatelit terhadap pengelolaan
budidaya ikan mas.
4. Menjelaskan dampak dampak yang ditimbulkan akibat bioakumulasi logam
berat dalam organ ikan air tawar.
5. Menjelaskan pengaruh pertukaran biologis terhadap keanekaragaman ikan air
tawar.
BAB II
METODELOGI PENELITIAN

2.1 Metode Penelitian


Metode yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Dimana metode ini merupakan salah satu jenis penelitian yang
termasuk kedalam metode penelitian kualitatif. Adapun tujuan dari metode ini
adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, dan
keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa
yang sebenarnya terjadi di lapangan. Menurut Nazir (1988), metode ini
merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-
fakta yang berada di lapangan.
Adapun masalah yang dapat diteliti dan diselidiki oleh penelitian
deskriptif kualitatif ini mengacu juga pada metode penelitian kuantitatif, studi
komparatif (perbandingan), serta dapat juga menjadi sebuah studi korelasional
(hubungan) antara suatu unsur dengan unsur lainnya. Kegiatan penelitian ini
juga meliputi pengumpulan data, analisis data, interpretasi data, dan pada
akhirnya dirumuskan menjadi suatu kesimpulan yang mengacu kepada analisis
data tersebut.

2.2 Literatur Riview

Dalam penelitian ini menggunakan studi terdahulu sebagai acuan.


Dalam penelitian ini menggunakan 10 jurnal tentang dampak dan ancaman dari
kerusakan pantai di Indonesia. Dibawah ini penulis akan menjelaskan beberapa
pembahasan terkait studi terdahulu yang akan digunakan. Adapun klarifikasinya
adalah sebagai berikut:

Jurnal pertama, oleh Peng xu, dkk. “Genome sequence and genetic
diversity of the common carp, Cyprinus carpio” membahas tentang analisis
genom dan transcriptomic integratif digunakan untuk mengidentifikasi lokus
potensial berkaitan dengan sifat-sifat ikan air tawar. Dimana pengelompokan
berdasarkan genom ini berpengaruh terhadap pemetaan penanda mikrosatelit.

Jurnal kedua, oleh R P M A Crooijmans, dkk. “Microsatellite markers in


common carp (Cyprinus carpio L.)”.membahas tentang guna penanda
mikrosatelit terhadap pembiakan ikan. Isolasi dan karakterisasi penanda
mikrosatelit polimorfik dari ikan mas dijelaskan dan dibandingkan dengan ikan
teleost lainnya. tanda tersebut akan digunakan untuk memetakan genom dari
ikan mas. Penggunaan gynogenesis di ikan mas (Komen et al. 1991) memiliki
keunggulan dalam eksperimen

Jurnal ketiga, oleh R. Vinodhini Bioaccumulation of heavy metals in


organs of fresh water fish Cyprinus carpio (Common carp). Membahas tentang
bioakumulasi logam berat pada berbagai organ ikan air tawar terkena logam
berat airyang terkontaminasi sistem. Yang akan memberikan dampak pada
keseimbangan ekologi lingkungan penerima dan keragaman organisme air.

Jurnal keempat, oleh john d. koehn “ carp (cyprinus carpio) as a


powerful invader in a australian waterway. Membahas tentang invasi ikan mas
di australia.

Jurnal kelima, oleh fischer. W.j “ pathological and biocemical


caractirization of microcystin-induced hepatopancreas and kidney damage in
carp” membahas tentang analisis tingkatan ikan mas diantara ikan yang lain
pada intoksisasi cynobakterial.

Jurnal keenam, oleh s.s de silva, dkk “ digestibility in goldfish fed diets
with and without chromic oxide and exposed to sublethal concentrations of
cadmium” membahas tentang ikan mas dengan pangan tanpa kandungan
kromik.

Dan tiga jurnal lainnya yang akan terlampir pada daftar pustaka.

2.3 kerangka Teori

Kerangka teori merupakan penggambaran mengenai suatu peristiwa


yang sangat bergantung pada pendekatan yang digunakan, dan dari segi mana
kita membahasnya dan dari segimana memandangnya.

Ikan mas adalah salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki


indonesia sebagai salah satu kekayaan hayati yang tak hanya bernilai estetik
namun juga bernilai ekonomi. Mengelola dan membiakkan ikan mas diindonesia
adalah langkah yang tepat untuk dijalankan, dikarenakan ikan ini bernilai
ekonomi yang baik, mampu memperbaiki perekonomian kalangan petani ikan.

Namun, didalam pembiakan ikan mas ini tidak lah mudah, banyak
tahapan yang harus dilakukan sebelum menuai hasil, belum lagi memperkecil
kemungkinan terjadinya berbagai hambatan yang akan merusak pengelolaan
sumberdaya ikan mas itu sendiri, contohnya saja pemasokan logam berat.

Pemasokan logam berat ini akan memberikan dampak negatif yakni


merusak kualitas air. Yang pada akhirnya berdampak pada pembiakan dan
kelestarian ikan.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil hambatan-


hambatan yang akan terjadi (gagalnya pembenihan dan pemijahan) yakni
dengan memetakan ikan sesuai genom agar mudah dalam proses penandaan
mikrosatelit ikan yang akan memperlancar pembiakan sumber daya ikan mas
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pentingnya pengelolaan sumberdaya ikan mas


Sumber daya ikan adalah jenis sumber daya alam yang primer yang
diperlukan untuk kehidupan manusia, utamanya sebagai bahan pangan;
tanpa bahan pangan tidak mungkin manusia dapat hidup. Oleh karena
itu, kebutuhan pangan senantiasa meningkat sejalan dengan peningkatan
jumlah penduduk. Sebagai upaya menjamin pemenuhan kebutuhan
pangan tersebut, sebaiknnya suatu manajemen atau pengelolaan yang
memadai diterapkan terhadap sumber daya ikan.
Manajemen sumber daya ikan tersebut ternyata tidak melulu dibatasi
untuk mengurus langsung sumber daya ikan, tetapi juga mengatur perilaku para
pemanfaat langsung dan menjaga kondisi lingkungan hidup habitat
alamiah sumber daya ikan. Sumber daya ikan ini dapat dimanfaatkan
tidak hanya sebagai bahan pangan, tetapi juga bahan pakan yang
diperlukan untuk menghasilkan jenis pangan lain dari hewan ternak,
unggas, dan budidaya perikanan.
2. Pengaruh urutan genom terhadap penanda mikrosatelit

Mikrosatelit dalam genetika merupakan suatu urutan basa N pada DNA,


terdiri dari tujuh basa N (disebut sebagai motif) yang berulang-ulang, dengan
atau tanpa sela. Urutan genom ini menghasilkan pemetaan terhadap genetik
ikan yang akan sangat membantu pembuatan penanda mikrosatelit untuk
budidaya ikan

3. Hubungan penanda mikrosatelit terhadap pengelolaan budidaya ikan mas

Penanda mikrosatelit penting untuk kontrol identitas, diskriminasi


saham, genetika populasi, dan tentunya untuk kelancaran pembudidayaan ikan.

4. Dampak biokumulasi logam berat dalam organ ikan

Memang sudah lama isu tentang bahaya pencemaran logam berat


tersebar di masyarakat luas, dan memang kenyataannya pencemaran logam
berat memang sangat berbahaya, baik bagi tubuh ataupun lingkungan.

Sebagian besar berasal dari proses industri dan pertambangan, ternyata


pencemaran logam berat yang berasal dari alami pun bisa terjadi. Misalnya
logam yang dibebaskan dari proses kimiawi dan aktifitas gunung berapi, logam
yang ditransportasi oleh ikan dari atmosfer berupa partikel debu, serta dari
abrasi pantai.

Kehidupan air akan sangat terancam apabila logam berat tercemar


disungai, danau, atau laut. Terutama terhadap ikan-ikan yang hidup disungai
yang tercemar logam berat. Pengaruh toksisitas Cd, Ni dan Cr pada morfologi
ingsang ikan ikan salmon. Ikan akan mengalami hipoksia (karena kesulitan
mengambil oksigen dari air), sehingga menjadi penebalan pada sel epitel ingsang
dan berakibat ikan kurang mampu berenang, (oleh hughes, dkk. 1979).

5. Pengaruh pertukaran biologis terhadap keanekaragaman ikan mas

Pertukaran bilogis adalah ancaman yang relatif lebih penting bagi


keanekaragaman hayati ekosistem air tawar daripada ekosistem lainnya karena
pelepasan disengaja dan tidak disengaja dari organisme itu.
BAB IV

KESIMPULAN

Ikan mas adalah salah satu keanekaragaman hayati yang bernilai ekonomis
tinggi diindonesia, pembiakan ikan ini sudah lama dilakukan oleh sebuah negara yakni
cina. Usaha Budidaya Ikan Mas jika dilakukan secara profesional dapat memberikan
keuntungan ganda kepada pengusahanya. Hal yang dapat dijual dari hasil budidaya
adalah kualitas ikan yang bermutu. Untuk mendapatkan kualitas ikan yang bermutu
sangat banyak hal yang harus dilakukan dan dipersiapkan. Salah satunya mengenai
ketersediaan benih.

Namun dengan meningkatnya populasi manusia, maka sangat lah sulit menjaga
perairan yang menjadi habitat dari ikan ikan tersebut terutam ikan mas. Pencemaran
pencemaran yang terjadi akibat ulah manusia ini tanpa disadari akan merusak ekosistem
ikan secara perlahan. Salah satu nya pemasokan logam dari limbah-limbah industri.

Dewasa ini pembudidayaan ikan mas sudah semakin canggih dengan


menggunakan metode yang memanfaatkan morfologi dan fisiologi dari ikan mas
tersebut. Salah satunya dengan pemetaan genom yang akan mempermudah dalam
langkah penanda mikrosatelit yang pada akhirnya mempermudah proses
pembudidayaan ikan dan memperkecil hambatan yang akan terjadi seperti gagal daklam
pemijahan, dll.
DAFTAR PUSTAKA

Pengxu, (2014, september 21) , Genom sequence and genetic diversity of the common
carp

Cyprinus carpio.

R.P.M.A crooijmans, (2018, November 18), Microsatellite markes ini cincin cap (cyprinus

carpio).

R. Vinodhini, (2013), Bioacumulation of heavy metals in organs of fresh water fish


cyprinus

Carpio (common carp).

D. Koehn,John, (2004), cara as a powerful in vender in a australian waterway.

W.J,Fischer, (2000), pathological and biocemical caracterization of microcystin-induced

Hepatopancreas and kidney damage in carp

S.S de silva, (1997), Digesbility ini goldfish fed diets with and without chromic oxide and

Exposed to sublethal concentrations of cadmium.

Eric Marsh and Robert Baker, (1972) , Normal and adapted visuooculomotor Reflexes

Goldfish.

Michael R. Drew, (2005), Temporal control of conditional responding in goldfish

E. Aksay, (2000, 24 April), Anatomy and Discharge properties of pre-motor neurons ini
the

Goldfish medulla that have eye-position signal during fixation.

Yea-sha, The complete Nucleotida sequence and gene organization of carp (cyprinus
carpio)

mitocenral genome

Anda mungkin juga menyukai