Teori tekanan-tarikan
Teori piezoelektrik
Mekanotransduksi
TEORI TEKANAN - TARIKAN
adanya perubahan aliran darah karena terjadi tekanan pada
ligamen periodontal, kemudian terjadi pembentukan atau
pelepasan pesan kimia dan terjadi aktivitas sel yang dipicu
oleh perubahan kimia.
(Proffit dkk, 2007 ; Khrisnan, 2009).
TEORI TEKANAN - TARIKAN
TEORI PIEZOELEKTRIK
Ketika alat ortodontik diaktifkan, gaya yang
diberikan pada gigi akan ditransmisikan ke seluruh
jaringan di sekitarnya.
Teori Piezoelektrik menghubungkan pergerakan
gigi pada perubahan metabolisme tulang yang
dikontrol oleh sinyal listrik yang dihasilkan oleh
pelengkungan tulang alveolar.
Tulang alveolar pada sisi tarikan memiliki
konfigurasi konkaf, bermuatan elektronegatif dan
menstimulasi peningkatan aktivitas osteoblas
sehingga terjadi deposit tulang; sedangkan pada sisi
tekanan tulang memiliki permukaan konveks
bermuatan elektropositif atau netral dan
menunjukkan peningkatan aktivitas osteoklast
sehingga terjadi resorpsi tulang
TEORI PIEZOELEKTRIK
MEKANOTRANSDUKSI
Gaya ortodontik yang diaplikasikan pada gigi
akan menyebabkan terjadinya perubahan pada
ligamen periodontal dan deformasi tulang.
Selanjutnya gaya mekanik dari alat ortodontik akan
diubah ke dalam bentuk kejadian molekuler melalui
transduksi sinyal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses remodeling
tulang :
Hormones
Growth Factors
Cytokines
Colony Stimulating Factors
Others (Prostaglandine, Leukotriens, Nitric Oxide)
MEKANOTRANSDUKSI
Hormon Parathyroid adalah regulator
terpenting dalam homeostasis kalsium. PTH
merangsang pembentukan tulang bila
diberikan secara intermitten dan resorpsi
tulang ketika disekresikan terus menerus.
c. Osteoclast menghilang.
4. Fase Reversal
alat ortodontik.
Resensi gingiva
Akumulasi plak
Gingivitis
Braket dengan bonding resin dan braket dengan metal telah
digunakan secara rutin dalam perawatan ortodontik. Namun
akibat dari penggunaan piranti cekat ini yaitu dekalsifikasi email
yang tampak pada daerah yang berbatasan dengan piranti yang
di bonding.
Pada fase dini, bercak putih baru terlihat secara klinis setelah
dikeringkan dengan semprot angin, karena cairan di dalam pori-
pori kecil mempertahankan sifat tembus cahaya email. Pada fase
yang lebih lanjut, bercak putih dapat dilihat tanpa bantuan.
Sebagai akibat pembentukan asam oleh bakteri di dalam plak,
apatit yang jenuh membalik menjadi tidak jenuh. Hal ini terjadi
pada pH kritis, kira - kira 5,5 , pada permukaan batas antara
email dan plak. Akibat penurunan pH setempat, email di bawah
plak m engalami demineralisasi karena melarutnya bahan -
bahan pembangun, dan juga karena kapasitas buffer dari ludah
tidak adekuat.
Pemasangan ortodonsi
pH semakin turun