Anda di halaman 1dari 6

DKK 1 B7M3: Osteoblast dan Osteoclast

Identifikasi Istilah :
1. Bone lining cell: Sel yang melapisi tulang dan tempat osteoblast. Osteoblast yang
terdapat pada permukaan tulang. Berfungsi untuk memberikan cairan pada
permukaan. Berperan dalam regulasi tulang, membantu proses remodeling tulang dan
mengatur perjalanan keluar dan masuknya kalsium. BLC tipis memanjang di atas
permukaan tulang, memiliki inti datar atau sedikitovoid, terhubung ke BLC lain
melalui gap junction.
2. HSC: Terdapat pada sumsum tulang dan berkembang pada mesoderm. Hematopoietic
stem cells (HSCs) merupakan sel induk dari seluruh sel darah yang berada di dalam
sumsum tulang (bone marrow) dan dilepaskan menuju sirkulasi darah kemudian
mengalami proses maturasi yang sesuai dengan fungsinya.HSC mengekspresikan gen
tertentu dalam tubuh pasien dan memiliki sifat sel- renewing. HSC merupakan stem
cell yang biasa digunakan untuk terapi penyakit.
3. Preosteoblast: Salah satu sel yang akan berkembang menjadi osteoblast dan memiliki
sedikit RE. Sel yang memiliki sifat mitotic. Memproduksi kolagen tipe 1.
4. Hypertrophic Chondrocyte: Pembesaran dari kondrosit yang akan membentuk tulang.
Penting dalam pertumbuhan tulang.
5. Osteoblast: Bentuk dari diferensiasi sel osteoprogenitor. Secara struktural osteoblas
merupakan sel yang berbentuk kubus atau kolumnar dalam keadaan aktif dan
berbentuk pipih dalam keadaan tidak aktif. Sel pembentuk tulang; sel tulang muda
yang akan membentuk osteosit; Yang mengeluarkan matriks organik ekstrasel, tempat
mengendapnya kristal kalsium fosfat.; memproduksi osteoid. Letaknya dalam bone
marrow.
6. Intramembran ossification: Proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim
menjadi jaringan tulang. Osifikasi intramembran adalah salah satu dari dua proses
penting selama perkembangan janin dari sistem kerangka gnathostome di mana
jaringan tulang yang belum sempurna dibuat. Osifikasi intramembran juga merupakan
proses penting selama penyembuhan alami fraktur tulang dan pembentukan tulang
kepalayang belum sempurna.
7. Endochondral ossification: Osifikasi endokondral merupakan pembentukan tulang
keras dimana osteosit yang didahului dengan pembentukan tulang rawan. Proses
osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang
manusia.Membutuhkan waktu lebih lama dari intramembran osifikasi dan terjadi pada
tulangpanjang.
8. Chondrocyte: Sel tulang yang membentuk pada tulang rawan terdapat pada lacuna.
Kondrosit dibentuk oleh kondroblas, dan kondrosit mensintesis matriks ditulang
rawan menjadi kondrin. Suatu sel kartilago yang telah matur dan mengisi lakuna.
Terlibat dalam difusi nutrisi dan perbaikan matriks dari tulang rawan. Sebagai
intergrasi tulang rawan.
9. MP: Awal pembentukan tulang / sel yang dapat diisolasi dari kartilago.Termasuk sel
yang diisolasikan pada kartilago dapat bermitosis dan bisa menjadi sel baru.
Progenitor mesenchymal dalam sumsum tulang memiliki potensi diferensiasi ganda
dan memainkan peran penting dalam pemeliharaan homeostasis kerangka dewasa.
10. Osteoclast: Modifikasi makrofag (gabungan sekitar 50 makrofag), dan resorpsi
(menghancurkan) tulang selama proses remodelling biasanya untuk memperbarui
tulang. Osteoklas berasal dari sel progenitor yang berbeda dengan sel tulang lainnya,
karena tidak berasal dari sel mesenkim, melainkan dari jaringan mieloid yaitu monosit
atau makrofag pada sumsum tulang. Terdapat disekitar permukaan tulang. Osteoklas
adalah sel berinti banyak (polikorion). Terletak di permukaan tulang sebagai
reobsorpsi tulang dan menghasilkan asam.
11. Osteoid: Berasal dari osteoblast yang belum mengalami mineralisasi. Osteoid adalah
matriks tulang belum mengapur yang baru dibentuk yang tidak mengandung mineral.
Namun, tidak lama setelah deposisi, osteoid segera mengalami mineralisasi dan
menjadi tulang. Osteosit adalah sel utama tulang. Berperan dalam regulasi dan
adaptasi lingkungan lokal. Paling banyak dalam tulang.
12. Macrophage: Sel darah putih yang bekerja dengan cara menelan dan mencerna
(fagositosis) kuman, dan sel yang rusak (pecah, mati, atau sekarat). Dalam prosesnya,
makrofag membuang sisa pencernaan kuman yang disebut antigen. Menyajikannya
kepada limposit T. Ukurannya besar dibanding sel lain. Berinti tunggal, dan
merupakan diferensiasi monosit.
13. Perichondrial cell: Jaringan ikat berserat yang membungkus tulang rawan, selaputnya
banyak mengandung pembentuk tulang rawan. Terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan
serat, menghasilkan kolagen; dan lapisan kondrogenik, menghasilkan kondroblas dan
kondrosit. Proses pemeliharaan tulang rawan.
14. Osteosit: Pensiunan osteoblast yang terperangkap di dalam dinding bertulang yang
diendapkannya sendiri. Berbentuk seperti bintang dan dapat menukar mineral dengan
sel lain disekitarnya. Sel terbanyak.
Analisis Masalah :
1. Apa saja komposisi tulang?
Unsur pembentuk tulang adalah mineral (65%), matriks (35%), sel osteoblas,
osteoklas, osteosit dan air Bahan organik terdiri dari serat kolagen tipe 1 90%
(membuat tulang lentur, antar serat dihubungkan glikoprotein), proteoglikan, dan
glikoprotein. Bahan anorganik terdiri dari kalsium hidroksiapatit dan
osteokalsiumfosfat (menyebabkan tulang keras). Osteogenik: Komponen sel tulang
terdiri dari osteoblast (sel pembentuk tulang yang berasal dari sel progenitor yang
bertanggung jawab pada pembentukan dan mineralisasi tulang), osteoclast
(penghancur tulang), dan osteosit (sel tulang yang membentuk komponen pada sel
tulang dewasa). Komponen fungsional tulang, yaitu growth faktor dan sitokinin.

2. Bagaimana proses pembentukan tulang?


Proses pembentukan dikenal dengan osteofikasi dilakukan oleh pembentukan
tulang yang disebut osteoblast. Ada 2 tipe osifikasi, osifikasi intramembran dan
osifikasi endokondral.
1) Osifikasi Intramembran :
a. Osifikasi dari pembentukan osteoblast, dari sekelompok sel mesenkim.
Osteoblast akan menghasilkan osteoid. Tempat terbentuknya osteoblast
disebut dengan pusat osifikasi.
b. Sel-sel yang terperangkap pada matriks yang mengalami kalsifikasi atau
pengapuran akan berdiferensiasi menjadi osteosit. Osteosit akan berada di
dalam ruang sempit di dalam matriks yang disebut dengan lakuna.
c. Matriks yang mengalami kalsifikasi akan membentuk jalan atau trabekula.
Ruang antar trabekula akan diisi dengan sumsum merah. Jaringan ikat yang
mengelilingi massa tulang yang tumbuh akan menjadi periosteum.
d. Osteoblast (sel osteprogenitor) di dalam periosteum akan membentuk lapisan
tulang kompak pada bagian permukaan dari tulang spongiosa yang baru
terbentuk
2) Osifikasi Endokondrial :
a. Diawali dari model kartilago hyalin dimana ukurannya menyerupai model
tulang yang akan dibentuk.
b. Selanjutnya terjadi pembentukan bone collar yang merupakan aktivitas dari
osteoblast melalui osifikasi model intramembranosa dimana bagian luar dari
bone collar akan membentuk periosteum. Di dalam bone collar yang sedang
dibentuk, kondrosit dari tulang rawan akan mengalami degenerasi karena
lapisan tulang baru akan menghalangi difusi nutrient ke dalam matriks tulang
rawan. Kondrosit yang mengalami degenerasi akan meresorpsi matriks
disekitarnya sehingga menyebabkan perluasan lakuna dan terjadi kalsifikasi
pada tulang rawan tersebut.
c. Perkembangan pusat osifikasi primer pada diafisis, sepanjang bagian tengah
tulang yang berkembang. Pembuluh darah masuk melalui lubang pada
periosteum yang dibentuk oleh osteoclast di dalam bone collar. Bersama
dengan pembuluh darah, sel msenkim akan memasuki daerah matriks tulang
rawan yang mengalami kalsifikasi. Sel mesenkim akan berdiferensiasi menjadi
osteoblast dan sel-sel sumsum tulang.
d. Selanjutnya akan terbentuk pusat osifikasi sekunder dengan proses yang sama
pada bagian epifisis.
e. Selama osifikasi, Sebagian tulang rawan hyalin dirubah menjadi tulang,
namun setelah osifikasi selesai masih ada tulang rawan yang tersisa disebut
dengan cawan epifisis. Adanya cawan epifisi ini memungkinkan tulang untuk
mengalami pemanjangan.

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pembentukan tulang?


 Herediter (gen dari orang tua).
 Mineral
 Kalsium fosfor
 Nutrisi
a) Vitamin D diperlukan untuk absorpsi kalsium di usus halus. Tanpa vitamin
D, kalsium tidak terserap dengan baik, dan komponen anorganik matriks
tulang kekurangan kalsium, menyebabkan tulang menjadi lunak. Vitamin A
dan C juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal tulang.
Vitamin A diperlukan untuk aktivitas osteoblas dan osteoklas. Vitamin C
diperlukan untuk sintesis kolagen. Jika kekurangan vitamin C, osteoblas
mensekresi kolagen lebih sedikit dan menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh
b) Kalsium
 Jenis Kelamin (perkembangan laki-laki lebih pesat daripada perempuan).
 Faktor usia, karena usia lebih lanjut osteoclast lebih dominan dari pada
osteoblast.
 Lingkungan.
 Hormon PTH dan IGFS

4. Bagaimana proses remodeling?


1) Fase quiescent: merupakan fase tulang pada saat istirahat. Atau fase istirahat. Fase
ini dicapai ketika osteoblast terhenti. Terhentinya osteoblast kemungkinan karena
inhibisi umpan balik negative atau induksi apoptosis oleh tumor necrosis factor
(TNF) yang dilepaskan oleh sel-sel sumsum disekitarnya. Jaringan tulang
mengalami dormansi, dilapisi oleh osteoblast yang tidak aktif sampai siklus
remodeling berikutnya terjadi
2) Fase aktivasi: tahap interaksi antara prekusor osteoblas dan osteoklas, kemudian
terjadi proses diferensiasi, migrasi, dan fusi multinucleated osteoclast dan
osteoklas yang terbentuk kemudian akan melekat pada permukaan matrik tulang
dan akan dimulai tahap berikutnya yaitu tahap resorpsi.
3) Fase resorption
4) Fase reversal: Sel osteoklas akan terhenti fungsinya dan akan ada factor yang akan
mengaktivasi osteoblast.
5) Fase formation
6) Fase mineralisasi: terjadi di 30 harisetelah deposisi dari osteoid.
Proses remodeling merupakan dua tahapan aktivitas seluler yang terjadi secara
siklik, yakni resorpsi tulang lama oleh osteoklas dan formasi tulang baru oleh
osteoblas. Pertama-tama, osteoklas akan menyelenggarakan resorpsi. Segera
setelah osteoklas meninggalkan daerah resorpsi, osteoblas menginvasi area
tersebut dan memulai proses formasi dengan cara menyekresi osteoid (matriks
kolagen dan protein lain) yang kemudian mengalami mineralisasi. Normalnya,
kecepatan resorpsi dan formasi tulang berlangsung dalam kecepatan yang sama
sehingga massa tulang tetap konstan.

5. Apa fungsi remodeling tulang?


- Tujuan remodeling tulang belum diketahui secara pasti, tetapi aktivitas tersebut
dapat berfungsi antara lain untuk:
 Mempertahankan kadar ion kalsium dan fosfat ekstraseluler.
 Memperbaiki kekuatan skeleton sebagai respon terhadap beban mekanik.
 Memperbaiki kerusakan (repair fatique demage) tulang dan,
 Mencegah penuaan sel tulang
- Remodeling tulang ditujukan untuk pengaturan homeostasis kalsium,
memperbaiki jaringan yang rusak akibat pergerakan fisik, kerusakan minor karena
faktor stres dan pembentukan kerangka pada masa pertumbuhan. Tulang dapat
beradaptasi terhadap perubahan (kenaikan BB dan pengaruh hormon).

6. Apa saja fungsi osteoblas dan osteoclas?


- Osteoblas fungsinya pembentukan tulang, mensintesis matrix, jalur mesenkim,
mensekresi dan mengendapkan osteoid.
- Osteoclas berfungsi meresorbsi tulang selama masa remodeling, pemecah tulang,
jaringan tulang, jalur hematopik, mensekresikan kolagen dan non kolagen 

7. Bagaimana proses deferensiasi osteoblas dan osteoclas? (jalur pembentukan)


Matriks tulang berdiferensiasi dengan osteoblas dan menghasilkan
osteoprogenitor, osteoprogenitor ini dihasilkan oleh MSC. Osteoclas berasal dari
monosit stem cell.

8. Bagaimana osteoclas dan osteoblas tidak berfungsi dengan baik?


Osteoblas yang tidak berfungsi dengan baik maka yang lebih dominan adalah
osteoclasnya ini akan menyebabkan osteoporosis (dimana tulang kehilangan
massanya, hal ini terjadi karena tidak seimbangnya reabsorbsi. Akibatnya massa
tulang akan meningkat). Tetapi sebalikya, jika osteoblas yang tidak berfungsi dengan
baik maka yang lebih dominan adalah osteoblas ini akan menyebabkan kanker tulang.

9. Apa saja jenis progenitor?


Terdapat dua jenis sel progenitor yaitu preosteoblast yang dihasilkan dari MP
dan preosteoclast yang dihasilkan dari hemapoitic.| Limfoid, myloid, neuronm
pangkreas, blast.

10. Bagaimana osifikasi endokondrial?


1) Osteoblast (spons) membentuk tulang medulla. Terjadi pembentukan ossifikasi di
pusat. Setelah lahir akan membentuk epifisis dari tulang kartilago. Osteoblast akan
menghasilkan osteoid.
2) Perkembangan primary osssification center : sudah ada saat perkembangan fetus,
atau mulai terbentuk setelah lahir. Pembentukan tulang panjang, tulang pendek
3) Secondary osssification center : setelah lahir, membentuk epifisis, dipisahkan zona
pertumbuhan kartilago.
4) Membentuk articular cartilage dan lempeng epifisis.
5) Bagian tengah tulang rawan hyalin mengeras, yaitu kalsifikasi.
6) Periokondrium berubah menjadi periosteum keras.
7) Pembentukan tulang keras dan sumsum tulang. Osteoblast akan berubah
mnjdosteosit. Menyisakan tulang rawan hyalin.
8) Mengalami kalsifikasi sebagian atau tulang spons disebut ossfikasi sekunder.
Komponen yang berperan yaitu osteoblast, osteoklast, dan lain-lain.

11. Apa saja struktur tulang?


Tulang tersusun dari beberapa lapisan. Periosteium lapisan tulang dari luar,
didalamnya ada tulang yang berbentuk padat. Tulang spons lebih berongga dari pada
tulang. Endosteum bagian yang melapisan sum-sum tulang dan sum-sum tulang.

12. Mengapa tulang bertambah panjang dan kemudian bertambah besar?


Karena adanya hormon pertumbuhan yang dirangsang oleh kalsium itulah
yang
menyebabkan tulang itu bertambah panjang.

13. Apa saja penyakit pada tulang?


Rickets keadaan dimana tulang kekurangan zat kapur, Fraktura, Osteoporosis,
Rakitis, Osteomalasia, Tumor tulang, Impaksi tulang, Spinal Stenosis, dan
Osteoneosis.

14. Dimanakah asal osteoblast serta mineralisasinya dan osteoclast, serta apa saja
fungsinya?
- Osteoblast berasal dari MP (Mesenchymal Progenitor) lalu menjadi preosteoblast
dan selanjutnya menjadi osteoblast.
- Osteoclast berasal dari HSC dan macrofag.

15. Apa perbedaan osifikasi intramembrane dan endokondral?


- Intramembran : tulang keras berasal dari sel mesenkim, waktu prosesnya lebih
cepat dibandingkan osifikasi endokondral
- Endokondral : berawal dari tulang rawan hyalin menjadi tulang keras.

16. Apa saja faktor yang memengaruhi remodeling pada tulang?


- Penyakit, misalnya : diabetes
- Keseimbangan osteoclast dan osteoblast yang dipengaruhi oleh hormone estrogen
dan suplemen kalsium.
- Hormon paratiroid, dapat meningkatkan resorpsi tulang dengan cara melepaskan
kalsium dari matriks tulang ke dalam sirkulasi darah untuk menjaga kadar kalsium
darah agar tetap normal
- Vitamin D, yang mana vitamin ini berfungsi untuk meningkatkan kepadatan serta
kekuatan tulang
- Usia

Anda mungkin juga menyukai