Anda di halaman 1dari 6

Debrania Santoso, dkk.

: Pengaruh Pemakaian Breket ISSN 2086-0218

PENGARUH PEMAKAIAN BREKET TERHADAP MATURASI


SEL EPITEL MUKOSA BUKAL PADA PASIEN ANAK PERIODE
GIGI BERCAMPUR
(Kajian pada Tahap Leveling 2 Minggu)

Debrania Santoso*, Indah Titien**, dan Putri Kusuma WM**


* Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi Klinik Minat Studi Kedokteran Gigi Anak, Program Pendidikan
Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada
** Bagian Program Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta

ABSTRAK

Latar Belakang Pemakaian breket di dalam mulut akan menyebabkan gesekan dengan mukosa oral. Gese-
kan yang terus menerus diduga mampu memicu adanya perubahan maturasi sel epitel.Tujuan untuk mengetahui
pengaruh pemakaian breket terhadap maturasi sel epitel mukosa bukal pada pasien anak periode gigi bercampur
(kajian pada tahap leveling 2 minggu). Penelitian Jenis penelitian adalah eksperimental semu. Subjek penelitian
adalah anak yang datang ke RSGMP Prof. Soedomo Yogyakarta dan Klinik Cahaya Mitra Surakarta, pada bulan
Maret sampai Juni 2012 dengan kriteria anak periode gigi bercampur, kategori maloklusi klas I Angle, status gizi dan
oral higiene baik. Jumlah sampel sebanyak 16 subjek yang diambil hapusan mukosa P1-P2 atas (terkena breket)
dan anterior bawah (tidak terkena breket) menggunakan cytobrush. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan rerata sel
superfisial pada area yang terkena breket lebih sedikit dibanding daerah yang tidak terkena breket, namun secara
statistik tidak ada perbedaan prosentase sel superfisial (p=0,444) dan sel intermediet (p=0,447). Uji Fisher Exact
menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna pada dominansi sel superfisial, intermediet, dan parabasal di mu-
kosa bukal anterior bawah dan mukosa bukal P1-P2 atas (p=0,654). Pembahasan. Gesekan antara breket dengan
mukosa menyebabkan maturasi lebih cepat namun karena subjek penelitian mempunyai status gizi dan oral higiene
baik sehingga maturasi sel epitel masih dalam batas normal. Kesimpulan penelitian adalah pemakaian breket tidak
mempengaruhi maturasi sel epitel mukosa bukal pada pasien anak periode gigi bercampur dalam tahap leveling

Kata kunci : maturasi, sel epitel mukosa, breket

ABSTRACT

Background. Brackets inside the mouth will cause friction with the oral mucosa. Constant frictions are capable
of triggering changes in epithelial cell turn-over. Purpose. The research objective was to determine the effect of
brackets to buccal mucosal epithelial cell turn-over in mixed dentition patients (study on leveling stage 2 weeks).
Experimental. This is a quasi-experimental research. Subjects were children who came to RSGMP Prof. Soedomo
Yogyakarta and Klinik Cahaya Mitra Surakarta, in March until June 2012 with the criteria are mixed dentition stage,
class I Angle maloclussion, have a good oral higiene and diet. The total sample of 16 subjects, whom mucosal swabs
taken on upper P1-P2 (exposed brackets) and the lower anterior (no exposed brackets) using a cytobrush. Mucosal
smear in fixation using 95% alcohol and smear using Papaniculou, then counted the number of cells. Unpaired t test
and Fisher Exact test was done to determine differences in buccal mucosal epithelial cell maturation in both group.
Result The results showed that superficial cell in the area which contact with bracket is fewer than superficial cell
in the area without contact with bracket, but no statistical difference in the percentage of superficial cells (p = 0.444)
and intermediate cells (p = 0.447). Fisher Exact test showed no significant difference in superficial, intermediate,
and parabasal cell dominance in the lower anterior buccal mucosa and buccal mucose the upper P1-P2 (p = 0.654).
Discussion Friction between bracket and buccal mucose cause faster maturation, but because the subjects have
good diet and oral higiene the maturation stays normal.Conclusion. The conclusions is brackets does not affect the
turn-over of buccal mucose epithelial cells in mixed dentition patients at leveling stage.
.

Keywords: maturation, mucosal epithelial cell, brackets

248
J Ked Gi, Vol. 4, No. 4, Oktober 2013: 248-253 ISSN 2086-0218

PENDAHULUAN cepat pada anak-anak. Seiring bertambahnya


usia permukaan epitel mengalami penipisan.
Alat orthodonti cekat mempunyai tiga kom- Vaskularisasi pembuluh darah pada anak lebih
ponen dasar yaitu breket, archwire dan ak- banyak dibanding orang dewasa sehingga aliran
sesoris 1. Interaksi dari ketiga komponen ini oksigen dan darah juga lebih banyak pada epitel
menentukan cara berfungsinya suatu alat. anak-anak3.
Breket merupakan perantara antara gigi dengan Penggunaan breket yang ditempelkan di
komponen aktif yaitu archwire dan aksesoris. permukaan gigi dapat mengakibatkan akumulasi
Archwire merupakan komponen yang dalam plak dan sisa makanan, mengganggu flora nor-
keadaan aktif menerapkan gaya untuk meng- mal rongga mulut, menyebabkan lesi di mukosa
gerakkan gigi sedangkan bila dalam keadaan bukal, dan memperparah penyakit periodon-
pasif memungkinkan gigi menahan gaya yang tal. Keluhan utama pasien dalam perawatan
tidak dikehendaki2. orthodonti yang menggunakan breket adalah
Mukosa rongga mulut adalah jaringan yang ulserasi pada mukosa bukal. Ulserasi mukosa
melapisi rongga mulut, terdiri dari dua bagian bukal disebabkan terutama oleh adanya gesekan
yaitu epitel dan lamina propia. Lamina propia terus menerus antara breket dengan mukosa
mengandung serabut kolagen, serabut elastik, bukal dalam pergerakan normalnya. Luka dan
retikulin, dan jaringan penghubung. Lapisan di gesekan yang terus menerus pada mukosa bu-
bawah lamina propia adalah lapisan submu- kal diduga mampu memicu adanya perubahan
kosa, yang merupakan jaringan ikat kendor yang maturasi sel epitel6.
mengandung lemak, pembuluh darah, limfe, dan Pemeriksaan sitologi rongga mulut merupa-
saraf3. kan suatu pemeriksaan mikroskopis sel-sel yang
Epitel rongga mulut tersusun dari sel squa- dikerok dari permukaan mukosa rongga mulut.
mos bertingkat, mirip dengan epitel squamous Keuntungan dari pemeriksaan sitologi adalah
bertingkat yang ditemukan di bagian tubuh lain, sangat sederhana, tidak sakit, murah, cepat, dan
yaitu memiliki aktivitas turn over yang dimulai tidak menimbulkan pendarahan. Pemeriksaan
dari sel basalis. Turn over atau indeks maturasi sitologi dapat mengetahui indeks maturasi sel
adalah perbandingan antara sel basal-parabasal, epitel dan mendeteksi perubahan abnormal dari
sel intermediet, dan sel superfisial. Sel basalis sel epitel, mulai dari yang paling ringan seperti
yang matur akan berdiferensiasi menjadi sel displasia ringan hingga yang paling parah yaitu
intermediet, kemudian akan berdiferensiasi lagi karsinoma in situ7.
menjadi sel superfisial. Sel superfisial adalah Penelitian mengenai indeks maturasi mukosa
lapisan terluar dari epitel dan yang paling mudah bukal masih jarang dilakukan, oleh karena itu
terlepas dari permukaan. Ketebalan mukosa penulis ingin mengetahui pengaruh pemakaian
bukal mencapai 40-50 lapisan sel, yaitu sekitar breket terhadap maturasi epitel mukosa bukal
500-800 m4. pada pasien anak periode gigi bercampur (kajian
Pemakaian breket untuk merawat maloklusi pada tahap leveling 2 minggu). Tujuan penelitian
telah menjadi trend di kalangan anak-anak. Ke- ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemaka-
sadaran orang tua akan pentingnya merawat ian breket terhadap maturasi sel epitel mukosa
gigi sejak dini semakin meningkatkan pemaka- bukal pada pasien anak periode gigi bercampur
ian breket untuk mencegah dan memperbaiki (kajian pada tahap leveling 2 minggu).
maloklusi pada anak-anak periode gigi bercam-
pur. Bahan dan ukuran breket yang beragam METODE PENELITIAN
menentukan besar kecilnya luas permukaan
breket yang berkontak dengan mukosa bukal Jenis penelitian yang akan dilakukan ini ada-
sehingga kemungkinan mempengaruhi gesekan lah penelitian eksperimental semu. Subjek yang
yang terjadi dengan mukosa bukal5. diikutsertakan dalam penelitian ini adalah anak-
Kondisi mukosa rongga mulut pada anak anak yang datang ke RSGMP Prof. Soedomo
berbeda dengan orang dewasa. Beberapa studi Yogyakarta dan Klinik Cahaya Mitra Surakarta,
melaporkan bahwa proliferasi sel pada anak lebih pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012
cepat dibanding orang dewasa, hal ini mengaki- dan memenuhi kriteria inklusi dalam periode gigi
batkan waktu maturasi atau turn over juga lebih bercampur, jenis breket adalah breket SWLF,

249
Debrania Santoso, dkk. : Pengaruh Pemakaian Breket ISSN 2086-0218

kategori maloklusi sebelum pemakaian breket 400x. Sel dihitung sesuai jenisnya yaitu sel
maloklusi kelas 1 Angle, lama penggunaan basal-parabasal, sel intermediate, dan sel
breket: 2 minggu (tahap leveling), status gizi baik, superfisial menggunakan 100 buah sel yang
OH baik. Kriteria eksklusi adealah tidak koope- tidak saling tumpang tindih dalam lima lapang
ratif dan tidak mendapat persetujuan orang tua. pandang, kemudian dihitung prosentase-
Jumlah sampel sebanyak 16 orang. nya.
Tahap persiapan meliputi pemilihan subjek Data hasil penelitian dianalisis dengan meng-
penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi gunakan uji statistik t test tidak berpasangan un-
dan eksklusi. Selanjutnya dilakukan pembuatan tuk mengetahui perbedaan prosentase antar sel
ethical clearance penelitian, penjelasan peneli- dan uji chi square untuk mengetahui perbedaan
tian kepada orang tua, dan pengisian informed dominansi antar sel.
consent.
Tahap pemasangan breket meliputi pe- HASIL
masangan breket tipe SWLF pada rahang atas
dan rahang bawah pasien. Tahap pengambilan Penelitian pengaruh pemakaian breket ter-
sampel preparat dilakukan 2 minggu setelah hadap maturasi sel epitel mukosa bukal telah
pemasangan breket dengan cara Cytobrush dilakukan pada bulan Juli 2012 di laboratorium
dibasahi dengan aquades kemudian diusap Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UGM
memutar pada daerah mukosa bukal. Hasil usa- Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada 16 pre-
pan diusapkan secara merata pada gelas obyek parat yang diambil dari 16 pasien anak periode
yang telah diberi label kemudian direndam dalam gigi bercampur yang mendapatkan perawatan
alkohol 96% untuk fiksasi. orthodonti cekat menggunakan breket SWLF.
Tahap pengecatan Papaniculou meliputi: Hasil pengamatan dibawah mikroskop me-
a. Preparat direhidrasi dengan cara merendam nunjukkan gambaran sel superfisial dan sel
gelas obyek dalam alkohol 90%, 80%, 70%, intermediet (Gambar 7). Tidak ditemukan adanya
50%, 30%, dan terakhir dalam aquades, sel parabasal-basal.
dilakukan selama 1 menit dalam tiap-tiap
larutan. Selanjutnya preparat direndam dalam
larutan Harris haematoxylin selama 5 menit
kemudian dicuci di bawah air mengalir selama
10 menit.
b. Preparat kemudian didehidrasi dengan cara A
merendam gelas obyek dalam alkohol 30%,
50%, 70%, 80%, 90%, dan 96%, masing-
masing selama 1 menit. Preparat diletakkan
di atas alas datar, ditetesi zat warna Orange B
G-6, dibiarkan selama 3 menit, dan dibilas
alkohol 95% sebanyak 3 kali. Preparat kemu-
dian dipulas dengan zat warna E. A 50 dan Gambar 7. Sel Superfisial Hapusan Mukosa
dibiarkan 6 menit kemudian dibilas alkohol Bukal dengan pembesaran 400X
96% sebanyak 3 kali. dengan A (sel superfisial) dan B (sel
c. Preparat dimasukkan ke dalam alkohol ab- intermediet)
solut tiga kali berturut-turut, masing-masing
selama 3 menit kemudian dikeringkan dengan Hasil prosentase jumlah sel epitel mukosa
kertas saring. Kemudian preparat dimasukkan bukal pada pasien anak periode gigi bercampur
ke dalam larutan xylol I, II, III masing-masing dapat dilihat pada tabel 1. Pada tabel 1 juga
selama 5 menit. Terakhir preparat dimounting ditampilkan hasil uji t tidak berpasangan antara
dengan balsam canada dan diamati dengan mukosa yang terkena breket dengan yang tidak
mikroskop cahaya menggunakan perbesaran terkena breket.

250
J Ked Gi, Vol. 4, No. 4, Oktober 2013: 248-253 ISSN 2086-0218

Tabel 1. Prosentase Jumlah Sel Epitel Mukosa yang Terkena dan Tidak Terkena Breket dan Hasil Uji t
Tidak Berpasangan pada Pasien Anak Periode Gigi Bercampur

Tabel 2. Kategori Maturasi Epitel Mukosa Bukal pada Pemakaian Breket dan Hasil Uji Fisher Exact
pada Pasien Anak Periode Gigi Bercampur

Tabel 1 menunjukkan prosentase jumlah sel prosentase sel superfisial maupun prosentase sel
superfisial epitel mukosa bukal anterior bawah intermediet pada mukosa bukal anterior bawah
(tidak terkena breket) sebesar 35,38 27,0 se- (tidak terkena breket) dan mukosa bukal P1-P2
dangkan di mukosa bukal P1-P2 atas (terkena atas (terkena breket) pada pasien anak periode
breket) sebesar 28,63 21,95. Prosentase gigi bercampur.
jumlah sel intermediet di mukosa bukal anterior Uji statistik selanjutnya yang digunakan ada-
bawah (tidak terkena breket) sebesar 64,69 lah uji Fisher Exact untuk mengetahui perbedaan
26,92 dan di mukosa bukal P1-P2 atas (terkena diantara dominansi masing-masing sel pada
breket) sebesar 71,38 21,95. Prosentase jum- mukosa bukal anterior bawah dan mukosa bukal
lah sel parabasal epitel mukosa bukal sebesar 0 P1-P2 atas. Uji Fisher Exact dilakukan karena
pada mukosa bukal anterior bawah dan mukosa syarat untuk uji chi square tidak terpenuhi, yaitu
bukal P1-P2 atas. adanya nilai nol. Tabel 2 menunjukkan kategori
Berdasarkan uji normalitas data, prosentase maturasi sel epitel mukosa bukal pada pemakai-
sel intermediet dan sel superfisial menunjukkan an breket dan hasil uji Fisher Exact pada pasien
p>0,05 yang berarti data mempunyai distribusi anak periode gigi bercampur.
normal. Sedangkan prosentase sel parabasal Tabel 2 menunjukkan bahwa tidak terdapat
tidak dapat dinilai karena nilainya sama pada perbedaan bermakna pada dominansi sel su-
semua sampel. Selanjutnya uji statistik yang di- perfisial, intermediet, dan parabasal di mukosa
gunakan adalah uji t tidak berpasangan untuk bukal anterior bawah (tidak terkena breket) dan
mengetahui perbedaan prosentase sel superfisial mukosa bukal P1-P2 atas (terkena breket) pada
dan prosentase sel intermediet terhadap pemakai pasien anak periode gigi bercampur dengan nilai
an breket. Nilai p pada Uji t tidak berpasangan p>0,05.
adalah >0,05, yang berarti tidak ada perbedaan

251
Debrania Santoso, dkk. : Pengaruh Pemakaian Breket ISSN 2086-0218

PEMBAHASAN terluar berjalan normal9. Hal ini sesuai dengan


hasil penelitian dimana terdapat perbandingan
Penelitian ini menggunakan breket tipe SWLF jumlah sel intermediet dan superfisial yang
dengan subjek penelitian adalah pasien anak seimbang pada mukosa bukal P1-P2 atas dan
periode gigi bercampur. Penelitian dilakukan di anterior bawah.
Klinik Cahaya Mitra Surakarta dan RSGMP Prof Penelitian Silvermann (2003) dan Arruda
Soedomo Yogyakarta. Pengambilan sampel (2011) menyatakan bahwa jumlah mayoritas sel
dilakukan 2 minggu setelah pemasangan breket yang didapatkan pada hapusan mukosa oral
SWLF dengan menggunakan cytobrush dan adalah sel intermediet10,11. Mukosa oral adalah
langsung dilakukan fiksasi menggunakan alkohol mukosa yang sering mendapatkan trauma dan
95%. Pengambilan sampel hapusan mukosa di- iritasi, baik dari gerakan pengunyahan, berbicara,
lakukan setelah dua minggu untuk menyamakan gosok gigi, dll sehingga turn over sel epitel ter-
hasil dan karena masa turn over atau maturasi hitung cepat. Hal ini sesuai dengan hasil pene-
sel epitel mukosa bukal diketahui adalah selama litian yang menunjukkan bahwa pada hapusan
14 hari. Hapusan mukosa diambil dari regio P1 mukosa bukal P1-P2 atas didapatkan dominansi
dan P2 kanan atas (terkena breket) dan mukosa sel intermediet dan pada hapusan mukosa bukal
bukal anterior bawah (tidak terkena breket). anterior bawah juga didapatkan dominansi sel
Hasil pengamatan menunjukkan rerata jumlah intermediet.
sel superfisial epitel mukosa bukal pada anterior Prosedur pemeriksaan sitologi menggunakan
bawah (tidak terkena breket) lebih besar diban- cytobrush merupakan prosedur yang non invasiv
dingkan P1 dan P2 kanan atas (terkena breket). dan umum digunakan. Gambaran sitologi pada
Hal ini kemungkinan disebabkan karena tidak hapusan mukosa normal tidak menunjukkan
ada gesekan yang memicu pengelupasan sel adanya sel parabasal atau sel basal. Sel para-
superfisial pada anterior bawah (tidak terkena basal dan sel basal terletak pada posisi paling
breket), sehingga rerata sel superfisial lebih ba- dalam sehingga melalui gerakan usapan meng-
nyak. Pada bagian P1-P2 atas (terkena breket), gunakan cytobrush tidak akan mampu mengam-
lebih sering terjadi gesekan dalam pergerakan bil sel pada bagian dalam kecuali pada kondisi
normal mukosa yang memicu terkelupasnya sel adanya perlukaan atau ulkus pada mukosa9. Hal
superfisial lebih banyak. ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa tidak
Dominansi sel intermediet didapatkan pada ditemukan sel parabasal-basal pada seluruh
mukosa P1-P2 atas (terkena breket) dan muko- sampel.
sa anterior bawah (tidak terkena breket), walau- Penelitian ini dilakukan pada subjek yang
pun pada mukosa P1-P2 atas (terkena breket) menggunakan breket SWLF. Breket SWLF
dominansi sel intermediet lebih besar dengan memiliki 3 pasang sayap pengikat untuk meng-
perbedaan statistik yang tidak bermakna. Matu- kontrol gerakan rotasi, berbeda dengan breket
rasi sel epitel pada kedua kelompok masih dalam tipe Roth yang hanya memiliki 2 pasang sayap
batas normal. saja. Breket SWLF memiliki luas penampang
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pe- lebih besar dibanding breket tipe Roth. Breket
nelitian Betina (2009) yang menyatakan bahwa SWLF memiliki alur yang berpenampang segi-
pengamatan sel pada usapan mukosa yang empat dalam potongan melintang dengan
menggunakan breket metal dan keramik tidak dimensi terbesarnya horizontal yang lebih pan-
menunjukkan perubahan abnormalitas atau jang dibanding breket biasa, dengan tepi alur
dapat dikatakan sel masih dalam batas normal. breketnya membulat12.
Maturasi atau turn over sel adalah perbanding- Kombinasi antara breket dan archwire dari
an antara prosentase jumlah sel superfisial, bahan stainless steel menghasilkan gaya friksi
sel intermediet, dan sel parabasal8. Maturasi yang paling kecil dibandingkan dengan bahan
sel dikatakan normal apabila didapatkan hasil lainnya, karena logam stainless steel mempunyai
yang seimbang antara jumlah sel superfisial, sel permukaan yang sangat halus sehingga memu-
intermediet, dan sel parabasal. Keseimbangan dahkan mekanisme peluncuran pada perawatan
ini menunjukkan bahwa proses pergantian sel orthodonti dan lebih tidak menimbulkan iritasi
dari sel pada lapisan yang paling dalam dengan pada jaringan lunak12.
kehilangan atau terlepasnya sel pada lapisan

252
J Ked Gi, Vol. 4, No. 4, Oktober 2013: 248-253 ISSN 2086-0218

Hasil penelitian menunjukkan bahwa maturasi 2. Issacson, K.G. dan Williams, J.K., 1992, Pengan-
sel epitel mukosa bukal cenderung terjadi lebih tar Fixed Appliances, cetakan ke tiga, Binarupa
cepat pada pemakaian breket, ditunjukkan de- Aksara, Jakarta
ngan jumlah sel superfisial lebih sedikit walaupun 3. Walter, LD., 1986. Oral Histology: Cell Structure
and Function. WB Saunders Company. Univ of
secara statistik tidak menunjukkan perbedaan
Michigan. P 179-97
yang bermakna. Maturasi sel epitel dapat ditole- 4. Roland. 2001. Human Oral Epithelium. Culture of
ransi oleh tubuh dengan baik sehingga masih Epithelial Cells 2nd ed. Wiley-Liss Inc 7:196.
dalam batas normal. Hal ini kemungkinan karena 5. Major, TW., Carey, JP., Nobes DS., dan Major PW.,
subjek yang dilibatkan dalam penelitian memiliki 2010. Orthodontic Bracket Manufacturing Toler-
OH dan status gizi yang baik. Iritasi yang ditim- ances and Dimensional Differences between Se-
bulkan oleh breket kemungkinan belum dapat lect Self-Ligating Brackets. J Dent biomed 1(1)
terdeteksi dalam jangka waktu dua minggu. Hasil 6. Scully, C. 1992. Oncogen, Onco-Supressor,
yang berbeda dapat diperoleh apabila pengam- Carcinogenesis and Oral Cancer. British Dental
Journal. 173. 53
bilan hapusan dilakukan pada tahap perawatan
7. Pinborg, J.J., 1991, Kanker dan prakanker rongga
yang berbeda. mulut. Alih Bahasa : Lilian Yuwono. Jakarta: EGC:
13-20, 142-6
KESIMPULAN 8. Betina R. 2009. Metal and Ceramic Bracket Effect
on Human Buccal Mucosa Epithelial Cell. Angle
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpul- Othod; 373-79
kan bahwa: 9. Ogden, GR., Cowpe, JG., dan Wight, AJ., 1997.
Pemakaian breket tidak mempengaruhi matu- Oral Exfoliative Cytology of Methods of Assess-
rasi sel epitel mukosa bukal pada pasien anak ment. J Oral Pathol Med; 26:201-5
10. Silverman, S., 2003. Oral Cancer, 5th edition
periode gigi bercampur dalam tahap leveling
.Ontario: American Cancer Society
dengan pengamatan 2 minggu. 11. Arruda. 2011. Preclinical Alteration of Oral Epithe-
lial Cells in Contact with Orthodontis Appliance.
DAFTAR PUSTAKA Biomed Pap Med; 155 (3): 299-303
12. Suarez, D.Q., 2007, Straight Wire Low Friction
1. Houston, W.J.B., 1990, Orthodontics Walther. Edisi Tecnique. http://www.swlf.org. Accessed: 18 Janu-
4. Jakarta : Hipokrates, p: 45-8 ary 2013

253

Anda mungkin juga menyukai