DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
1. Haqi Zain Syadana 22031010165
2. Brilian Jusuf Priambada 22031010167
3. Moch. Afrizal Nafii’u H. 22031010174
4. Azel Destyano 22031010182
5. Ariel Rendriansyah 22031010191
DOSEN PENGAMPU :
Ir. Dwi Hery Astuti, MT
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Alat Industri Kimia ini
dengan judul “Alat Penukar Ion”. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah Alat Industri Kimia yang diberikan pada semester III. Makalah ini tidak
dapat tersusun sedemikian rupa tanpa bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran,
kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Dwi Hery Astuti, MT selaku dosen pengampu mata kuliah Alat
Industri Kimia
2. Rekan–rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam makalah ini
3. Dan kepada literatur, jurnal nasional, jurnal internasional dan buku sebagai
bahan referensi kelompok kami
Kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Maka dengan rendah hati, kami selalu mengharapkan kritik dan
saran, dosen yang turut membantu dalam pelaksaan kesempurnaan makalah ini,
dan penyusun mengharapkan makalah yang telah disusun ini dapat bermanfaat
bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya jurusan Teknik Kimia.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
I.1 Latar Belakang..........................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
I.3 Tujuan........................................................................................................2
I.4 Manfaat......................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................4
II.1 Pengertian Ion Exchange...........................................................................4
II.2 Prinsip Resin Pemukar Ion........................................................................4
II.3 Cara Kerja.................................................................................................5
II.3.1 Cara Kerja Kolom Ganda...................................................................6
II.3.2 Cara Kerja Kolom Tunggal................................................................6
II.4 Aplikasi dalam industri.............................................................................8
BAB III..................................................................................................................11
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................11
III.1 Kesimpulan..............................................................................................11
III.2 Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUA
N
1
menjamin kebebasan ion-ion bergerak keluar dan masuk dalam matriks bahan.
Pada
2
proses penukar ion, proses berlangsung dengan adanya reaksi antar ion-ion fasa
cair dan ion-ion dalam fasa padat. Ion-ion tertentu dalam larutan atau air dapat
terserap oleh padatan penukar ion (resin), untuk mempertahankan
elektronetralitasnya, maka resin melepaskan kembali ion-ion yang lain kedalam
larutan atau air. Pada proses pelunakan (penghilangan kesadahan) dengan penukar
ion, maka ion-ion Ca2+ dan Mg2+ disisihkan dari air, sementara resin penukar ion
melepaskan ion Na+ untuk menggantikannya.
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip penukaran ion atau Ion Exchange
2. Untuk mengetahui cara kerja alat penukar ion
3. Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada penukaran ion
3
I.4 Manfaat
1. Agar pembaca dapat mengaplikasikan prinsip penukaran ion dalam bidang
industri
2. Agar pembaca dapat mengatahui faktor-faktor yang mempengaruhi
penukaran ion
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Pada penukar kation:
Kelompok-kelompok asam sulfo – SO3 – H+ (dengan sebuah ion H+
yang dapat ditukar)
Pada penukar anion:
Kelompok-kelompok amonium kuartener – N- (CH 3)3 + OH- (dengan
sebuah ion OH yang dapat ditukar)
Prinsip dari resin penukar ion adalah adanya penukaran ion positif atau ion
negative tertentu secara spesifik dari larutan dan melepaskan ion lain ke dalam
larutan tersebut dalam jumlah ekivalen yang sama, dan jumlah muatan yang
diserap
= muatan yang dilepas agar resin tetap stabil. Jika ion yang dipertukarkan berupa
kation, maka resin tersebut dinamakan resin penukar kation, dan jika ion yang
dipertukarkan berupa anion, makan resin tersebut dinamakan resin penukar anion.
Contoh reaksi pertukaran kation dan reaksi pertukaran anion disajikan pada
reaksi :
Reaksi pertukaran kation:
2NaR (s) + CaCl2 (aq) CaR(s) + 2 NaCl (aq)
Reaksi pertukaran anion :
2RCl (s) + Na2SO4 R2SO4(s) + 2 NaCl
Reaksi pertukaran kation menyatakan bahwa larutan yang mengandung
CaCl2 diolah dengan resin penukar kation NaR, dengan R menyatakan resin.
Proses penukaran kation yang diikuti dengan penukaran anion untuk mendapatkan
air yang bebas dari ion-ion penyebab kesadahan.
Konstanta disosiasi air sangat kecil dan reaksi dari H + dengan OH- sangat
cepat. Ketika semua posisi pertukaran yang awalnya dipegang H+ atau ion OH-
yang menempati Na+ atau Cl- (kation atau anion lain) yang masing-masing resin
dikatakan habis. Resin kemudian dapat diregenerasi dengan ekuilibrasi
menggunakan asam atau basa yang sesuai (Sulistyowati, 2015).
7
ganda. Sebaliknya, pada proses kolom tunggal regenerasi resin penukar lebih
kompleks.
Langkah-langkah kerja pada regenerasi kolom tunggal :
Pemisahan resin penukar kation dan penukar anion dengan klasifikasi
menggunakan air (pencucian kembali dari bawah ke atas). Dalam hal ini resin
penukar anion yang lebih ringan (berwarna lebih terang) akan berada diatas resin
penukar kation yang lebih berat (berwarna lebih gelap). Proses regenerasi dalam
kolom tunggal :
1) Untuk regenerasi, regeneran bersama dengan air dialirkan melewati
kedua lapisan resin, asam khlorid encer (HCl) dialirkan dari bawah ke
atas melewati resin penukar kation dan dikeluarkan dari kolom pada
ketinggian lapisan pemisah.
2) Larutan natrium hidroksida encer (NaOH) dialirkan dari atas ke bawah
melewati resin penukar anion, juga dikeluarkan pada ketinggian
lapisan pemisah. Kelebihan kedua regeneran kemudian dicuci dengan
air.
3) Ketinggian permukaan air dalam kolom diturunkan dan kedua resin
penukar dicampur dengan cara memasukkan udara tekan dari ujung
bawah kolom.
4) Pencucian ulang kolom tunggal dengan air dari atas ke bawah sampai
alat ukur konduktivitas menunjukkan kondisi kemurnian air yang
diinginkan. Sekarang instalasi siap untuk dioperasi lagi, baik pada
instalasi pelunakan maupun pada instalasi demineralisasi air, maka
pengalihan dari kondisi operasi ke proses regenerasi, pelaksanaan
regenerasinya sendiri, dan pengalihan kembali ke kondisi (Wahono,
2007).
8
Gambar II.2 Alat Penukar Ion Tunggal
9
Gambar II.3 Proses pemurnian air
B. Desalinasi
Desalinasi, desalination, atau desanazitation merupakan proses
menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat
dikonsumsi oleh makhluk hidup. Proses desalinasi ini juga dilakukan
menggunakan penukar-anion. Secara aplikatif dari proses ini biasanya dilakukan
oleh industri yang berlokasi di sekitar laut atau di peisir pantai, sehingga untuk
pemenuhan kebutuhan air industri baik untuk air proses, maupun air untuk semua
keperluan di industri dapat dipenuhi dengan melakukan pemurnian air laut secara
desalinasi.
Salah satu jenis alat ion exchange yang bernama resin penukar-anion
Relite MG 1/P mampu memisahkan sulfat dalam air laut guna mencegah
pembentukan kerak kalsium sulfat pada heat exchanger. Resin tersebut
menunjukkan selektivitas sulfat yang tinggi dalam air laut sintetis. Resin yang
telah dipakai dapat diregenerasi menggunakan air asin yang dipekatkan dengan
asam hingga mencapai pH 4. Untuk waktu pemakaian dan regenerasi yang sama,
faktor konsentrasi desalinasi (misalnya 2 hingga 4) menaikkan konsentrasi klorida
dalam air asin yang diblowdown. Dengan faktor konsentrasi yang tetap, kenaikan
laju alir (pengurangan waktu pemakaian dan regenerasi) memperendah efisiensi
regenerasi dan menaikkan pemisahan sulfat. Akibat kelarutan kalsium sulfat
10
yang bersifat
11
terbalik tersebut, temperatur air asin yang tinggi memerlukan pemisahan sulfat
yang lebih banyak, yang dapat dicapai dengan mengurangi laju alir air laut.
Pengurangan laju alir tersebut membutuhkan peralatan yang lebih besar dan resin
yang lebih banyak, sehingga biaya modal bertambah. Untuk pabrik desalinasi
dengan kapasitas produksi 1 juta gallon per hari dan faktor konsentrasi sebesar 2,
biaya pemisahan sulfat meliputi biaya resin dan biaya peralatan. Biaya tersebut
bervariasi dari $0.246 hingga $0.356/kgalon (per-ribu galon air yang diproduksi)
karena temperatur maksimum air asin berubah dari 140°C menjadi 180°C.
C. Dekolorisasi
Dekolorisasi atau deodoriasi adalah suatu proses untuk menghilangkan
warna pada suatu senyawa. Contoh aplikatifnya adalah dekolorisasi gula cair
dengan resin penukar ion basa kuat dan karbon aktif. Untuk dekolorisasi ini
biasanya digunakan pula karbon aktif, sehingga produktivitasnya lebih besar
karena karbon aktif juga memiliki sifat yang mampu menghilangkan warna dari
suatu senyawa. Dan gabungan penukar ion dan karbon aktif ini digunakan pada
proses dokolorisiasi gula cair.
Penukar ion basa kuat dan karbon aktif dilakukan proses dekolorisasi
terhadap gula cair hasil fraksinasi dengan perlakuan 2 jenis resin masing-masing
dengan kapasitas 1,4 meq per mL (IRA 400) dan 1,0 meq per mL (IRA 900).
Kedua jenis resin tersebut memiliki ion aktif dalam bentuk Cl-. Proses
dekolorisasi dilakukan dengan memasukkan resin kedalam kolom gelas stinggi 60
cm dengan diameter 1,128 cm. Volume resin sebanyak 50 ml. Laju alir yang
digunakan sebesar 6 BV (Bed Volume) per jam dan jumlah umpan sebesar 6 BV.
Proses dekolorisasi dilakukkan pada suhu 65o C. Larutan gula cair hasil
dekolorisasi resin ini selanjutnya akan digunakan sebagai bahan perlakuan karbon
aktif. (Santoso, 2013).
12
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
III.1 Kesimpulan
Ion exchanger adalah alat yang digunakan untuk menukar ion menggunakan
resin. Resin penukar ion adalah polimer yang dapat mengganti atau menukar ion
tertentu yang ada dalam polimer tersebut dengan ion yang ada dalam suatu larutan
yang dialirkan melalui polimer tersebut. Penggunaannya dalam analisis kimia
misalnya untuk menghilangkan ion-ion pengganggu, memperbesar konsentrasi
jumlah ionion renik, proses deionisasi air atau demineralisasi air, memisahkan
ionion logam dalam campuran dengan prinsip yang mirip dengan kromatografi
kolom penukar ion. Prinsip dari resin penukar ion adalah adanya penukaran ion
positif atau ion negative tertentu secara spesifik dari larutan dan melepaskan ion
lain ke dalam larutan tersebut dalam jumlah ekivalen yang sama, dan jumlah
muatan yang diserap sama dengan muatan yang dilepas agar resin tetap stabil.
Alat penukar ion ada 2 macam yaitu, kolom ganda (mixed bed), kolom tunggal
(softener/single bed), dan kombinasi lainnya.
III.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya. Saran yang bersifat membangun sangat penyusun
harapkan agar dalam penyelesaian makalah selanjutnya bisa lebih baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2015 “Penukar Ion”, diakses pada 6 Desember 2020, pukul 10:19,
http://www.lautan-luas.com/
Basset, 1994, Buku Ajar Vogel Kimia : Analisa Kualitatif Anorganik, Jakarta,
Buku Kedokteran EGC
Santoso, Hendro & Triantarti 2013, Kombinasi Resin Penukar Ion Basa Kuat dan
Karbon Aktif Untuk Memperbaiki Warna Gula Cair, Staf Peneliti Pusat
Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, Pasuruan
Sulistyowati, 2015, ‘Analisa Penurunan Kesadahan Dengan Menggunakan Ion
Exchanger Pada Air Sungai Banjir Kanal’, Jurnal Teknik Kimia, Vol.1,
No.2
Wahono, 2007, Resin Penukar Ion, Jakarta, Balai Pustaka
14