Disusun Oleh :
i
DAFTAR ISI
HalamanJudul........................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................1
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan proses oksidasi elektrokimia?
2. Apa saja jenis-jenis dari proses oksidasi elektrokimia?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan proses
oksidasi elektrokimia?
4. Bagaimana deskripsi proses oksidasi elektrokimia?
5. Bagaimana ilustrasi alat yang digunakan atau flow diagram dalam
proses oksidasi elektrokimia?
6. Bagaimana aplikasi oksidasi elektrokimia untuk pengolahan limbah
B3 dalam industri?
7. Apa kelebihan dan kelemahan dari pengelolahan limbah dengan
proses oksidasi elektrokimia?
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
2. Oksidasi Secara Tidak Langsung
Oksidasi secara tidak langsung memiliki keuntungan dari reagen
redoks antara untuk mempengaruhi transfer elektron antara elektroda dan
polutan, sehingga mencegah fouling pada elektroda oleh kontaminan.
Kehadiran ion klorida meningkatkan penyisihan senyawa fenolik melalui
pembentukan Cl2 atau ClO- dalam proses yang disebut oksidasi
elektrokimia klorin aktif (Aufa, 2019).
4
elektrokimia dipisahkan oleh membran Du Pont Nation 324 Sulphonated
Fluoropolymer Cation Exchange Membrane
5
Organik + (O) → CO2 + CO + H2O + pa (3)
Asam nitrit dapat direduksi lebih lanjut menjadi gas nitrogen oksida,
jika konsentrasi dalam katolit bertambah. Katolit secara kontinu
dilewatkan malalui ragenerator dimana campuran 8sam nitrit dan nitrat
yang berasal dari gel dipanaskan dan udara atau oksigen dilewatkan
kedalam cairan panas untuk mengoksidasi asam nitrit menjadi nitrat
kembali dengan reaksi :
2HNO2 + O2 → 2HNO3
6
2.5 Ilustrasi Rangkaian Alat yang digunakan dalam Proses Elektrokimia
Adapun raingkaian alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
(Irmanto, dkk. 2017).
1
3
Keterangan gambar :
7
voltase dan jarak elektroda untuk menentukan voltase dan jarak elektroda yang
terbaik dalam proses dekolorisasi limbah cair industri batik sehingga warna
limbah cair tersebut menjadi jernih.
Alat-alat yang digunakan adalah alat-alat gelas, reaktor pengolahan
limbah secara elektrokimia, adaptor, PbO2/Pb sebagai elektroda. Bahan yang
diperlukan adalah limbah cair industri batik dari Kabupaten Pekalongan,
Na2SO4, NaOH, H2SO4, kertas saring, akuades. Rangkaian alat dapat dilihat
pada Gambar 1.
Pada penelitian ini dilakukan variasi jarak elektroda yaitu 0,5; 1; 1,5;
dan 2 cm. Elektrolisis dilakukan pada pH, voltase, dan waktu tetap yaitu pH 1,
voltase 12 Volt, dengan waktu elektrolisis 4 jam. Hasil penelitian seperti terlihat
pada Gambar 2 dan 3.
8
Gambar 3. Spektra absorbsi limbah cair batik setelah dielektrolisis selama 4
jam pada berbagai variasi jarak elektroda
2.7.2 Kekurangan
Adapun kekurangan dari oksidasi elektrokimia adalah sebagai
berikut : (Suyanta, 2013).
1. Sel elektrolit akan terus bereaksi walaupun tidak digunakan.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Oksidasi elektrokimia merupakan suatu proses yang melibatkan
mediator redoks untuk mengoksidasi dan menguraikan senyawa
organik. Elektrode yang digunakan dengan adanya arus listrik searah
akan mengalami proses elektro-oksidasi yang berguna untuk
menjernihkan air keruh diakibatkan adanya suspensi padat, emulsi,
ataupun partikel koloid.
2. Pada elektrooksidasi terjadi 2 (dua) jenis proses oksidasi adalah
oksidasi secara langsung dan oksidasi secara tidak langsung.
3. Faktor yang mempengaruhi proses oksidasi elektrokimia adalah
material elektroda yang digunakan, sifat elektroda yang lebih dominan
menghantarkan arus, sifat elektroda yang tahan dengan korosi, sifat
elektroda yang memiliki resistensi terhadap kondisi asam maupun basa
dan sifat elektroda yang bersifat inert.
4. Proses dari oksidasi elektrokimia diawali dengan pemilihan anode dan
katode dan dilanjutkan dengan pemilihan sel elektrolit yang akan
digunakan.
5. Proses oksidasi elektrokimia dapat digunakan sebagai cara untuk
mengdegradasi limbah yang dihasilkan oleh industri batik. Industri
batik menghasilkan limbah cair dalam proses pewarnaan dan finishing.
Limbah cair tersebut mengandung zat warna yang bersifat toksik dan
non- biodegradable sehingga sulit diolah dengan metode konvensional.
6. Kelebihan dari proses oksidasi elektrokimia adalah biaya operasional
yang rendah, menghasilkan produk yang ramah lingkungan yaitu
berupa CO2 dan H2O, tidak menghasilkan limbah baru, berlangsung
pada suhu rendah dan lebih sederhana dan efektif. Sedangkan
kelemahan dari proses oksidasi elektokimia adalah Sel elektrolit akan
terus bereaksi walaupun tidak digunakan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aufa, Rifqi. 2019. Teknik Penyisihan Fenol Dari Air Limbah. Teknik Kimia :
ITB.
Irmanto, Suyata, dan Puji Lestari. 2017. Penentuan Voltase Dan Jarak Elektroda
Untuk Dekolorisasi Limbah Cair Industri Batik Dengan Teknik
Elektrokimia. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers
”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal
Berkelanjutan VII.
L, Christi. Natanael, Yati B. Yuliyati. 2017. Penggunaan Air Olahan Limbah
Kantin Hasil Perendaman Batang Pisang dan Ampas Teh untuk
Pertumbuhan Tanaman Mangkokan dan Puring, Serta Peningkatan Mutu
Air Olahan dengan Elektrokimia Termediasi. Chimica et Natura Acta.
Vol. 5 No. 3: 140-145.
Martono, Herlan, Aisyah. 2000. Studi Pengolahan Limbah Organik Secara
Elektrokimia : Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif.
Nugroho, Sigit Sapto. 2013. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
Perspektif Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pengelolaan Limbah Bahan Ber
61. Volume 14 Nomor 2 September 2013.
Suyanta. 2013. Modul Kimia Redoks Dan Elektrokimia : Konsorsium Sertifikasi
Guru.
Suyata. Irmanto, dan Undri Rastuti. 2015. Penerapan Metode Elektrokimia Untuk
Penurunan Chemical Oxygen Demand (Cod) Dan Total Suspended Solid
(Tss) Limbah Cair Industri Tahu. Molekul. Vol. 10. No. 1. 74 – 81.
Suyudi, Yudi. 2014. Rawannya Pelanggaran dalam Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3). Jurnal Lingkar Widyaiswara. Edisi 1 No.
4, Oktober – Desember 2014, p.41-46.
Wiratini, Ni Made. Ngadiran Kartowasono. 2016. Dampak Rangkaian Sel
Elektroda Al-C dalam Elektrokimia untuk Mendegradasi Limbah Tekstil.
Reaktor, Vol. 16 No. 2,, Hal. 65-71 e-ISSN 2407 – 5973.
11