Anda di halaman 1dari 5

TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Toksikologi Lingkungan


Dosen Pengampu : Rizqy Fachria, M. Si

Disusun Oleh:

Eldo Junarto Pratama(T0220010)


Antonius Badu(T0220007)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
KALIMANTAN BARAT
2024
SOAL

1. Jelaskan Pengertian Etiopatiogenesis, dan xenobiotik!


2. Bagaimana kadmium bisa merusak biomolekul dalam sel?
3. Apa saja sumber kadmium?
4. Siapa/dimana orang yang resiko terkena paparan kadmium lebih rentan?
5. Berikan contoh remediasi pencucian tanah dan elektrokinetik, apakah sudah
digunakan di negara Indonesia!

Jawab

1. Etiopatiogenesis adalah terjadinya disregulasi respon imun terhadap bakteri


komensal usus, yang dapat dipicu oleh faktor eksogen, dan terjadi pada individu yang
rentan secara genetik.
Xenobiotik adalah zat asing yang masuk atau dimasukkan ke dalam mahluk hidup.
Dalam kesehatan xenobiotik disebut zat asing yang masuk dalam tubuh manusia
sedangkan dalam lingkungan xenobiotik dikenal sebagai zat polutan yang masuk ke
dalam lingkungan, baik tanah, air dan gas.

2. Hati dan ginjal sangat sensitif terhadap efek racun kadmium. Hal ini disebabkan oleh
kemampuan jaringan ini untuk mensintesis metallothionein (MT), yang merupakan
protein yang dapat diinduksi Cd yang melindungi sel dengan mengikat erat ion
kadmium beracun. Stres oksidatif yang disebabkan oleh xenobiotik ini merupakan
salah satu mekanisme yang bertanggung jawab atas beberapa penyakit hati dan
ginjal. kadmium menginduksi berbagai perubahan epigenetik pada sel mamalia, baik
in vivo maupun in vitro, sehingga menyebabkan risiko patogen dan berkembangnya
berbagai jenis kanker.

3. Sumber kadmium
 Merokok
 Makanan
 Kawasan industri
 Tanah yang diberi pupuk

4. Kadmium dalam air laut dan sungai berasal dari pencemaran oleh limbah
domestik dan industri. Industri yang dapat menghasilkan limbah kadmium
(Cd) adalah industri tekstil, baterai, cat, industri plastik dan lain-lain.
Menurut WHO (1992) dalam air Cd dapat tersebar sejauh 50 km dari
sumbernya .Kadmium yang ada di air berasal dari berbagai proses yaitu
cadmium masuk kedalam perairan karena adanya proses erosi tanah,
pelapukan batuan induk. Cadmium lebih banyak masuk kedalam air karena
kegiatan manusia seperti perindustrian dimana limbah hasil dari pabrik
tersebut dibuang langsung kedalam perairan yang akan terakumulasi di
dasar perairan yang membentuk sedimen. Cd juga dapat masuk kedalam
organisme yang hidup. Jadi dapat di simpulkan bahwa resiko terkena
paparan kadmium yang lebih rentan adalah daerah perairan.

5. Contoh remediasi pencucian tanah dan elektrokinetik;


A. Remediasi pencucian tanah dengan Biochar
Biochar memiliki kemampuan menstabilkan logam berat pada tanah yamg
tercemar dengan menurunkan secara nyata penyerapan logam berat oleh
tanaman dan dapat meningkatkan kualitasnya dengan memperbaiki sifat
sifat fisik kimia dan biologi tanah. Oleh karena itu, penerapan biochar
berpotensi untuk dapat memberikan solusi baru untuk perbaikan dari tanah
yang tercemar oleh logam berat.
Contoh;
 Biochar yang berasal dari bambu dapat menjerap Cu, Hg, Ni, dan Cr
dari baik tanah dan air, dan Cd dalam tanah tercemar.
 biochar yang berasal dari kotoran sapi pada suhu pyrolyzed 200 ° C
lebih efektif dalam menjerap Pb dari biochar dihasilkan pada 350 °
C ,karena C biochar 200 ° memiliki konsentrasi fosfat yang lebih
tinggi.
 • Biochar yang berasal dari jerami padi dapat mengurangi mobilitas
radikal Pb, Cd pada tanah ultisol yang ber-pH rendah dan penyerapan
non elektrostatik sangat berperan pada jenis biochar ini.
 • Biochar dari kayu dapat mengurangi mobilitas Zn dan Cd sampai 90
%. karena itu pemanfaatan biochar sebagai amandemen untuk
remediasi tanah tercemar logam berat harus memperhitungkan jenis
logam, jenis biochar

b) Remediasi pencucian tanah dengan elektrokinetik


Remediasi elektrokinetik merupakan teknologi pemulihan
tanah terkontaminasi logam berat dan senyawa-senyawa organik melalui
proses secara in-situ dengan menggunakan tegangan listrik rendah dan arus
DC (Direct Current) pada potongan melintang area antara elektroda
yang diletakkan pada tanah dengan susunan aliran terbuka. Akibat arus
DC dalam perubahan fisik-kimia dan hidrologi dalam tanah
menunjukkan bermacam-macam transport dengan fenomena konduksi
berpasangan dan tidak berpasangan dalam media berpori.
Contoh;
 Anoda
Sel di mana energi bebas dari reaksi kimia diubah menjadi energi listrik),
anoda adalah tempatterjadinya oksidasi, bermuatan negatif yang disebabkan
oleh reaksi kimia yang spontan, elektron akan dilepaskan pada elektroda ini.

 Katoda
Elektroda-elektroda tempat terjadinya reduksi berbagai kimia. Pada sel
galvanik, katoda bermuatan positif bila dihubungkan dengan anoda. Ion
bermuatan positif mengalir ke elektroda ini untuk direduksi oleh elektron-
elektron yang datang dari anoda.

Cara kerja elektrokinetik


Karena medan listrik yang dihasilkan antara anoda dan katoda melalui
tanah, maka ion-ion dalam tanah akan tertarik menuju elektroda dari
bebanyang berlawanan. Gerakan ion menuju satu elektroda atau
yang lainnya disebut elektromigrasi. Elekromigrasi adalah pergerakan ion-
ion kontaminan sebuah pori-pori air menuju elektroda di bawah medan
listrik tanpa perpindahan secara konveksi, permeabilitas tanah dan
mampu menghilangkan kontaminan dari segala macam tipe tanah, akan
tetapi elektromigrasi hanya menghilangkan kontaminan ionik seperti ion-
ionlogam, asam organik terlarut dan basa elektromigrasi adalah kunci
dari mekanisme dalam menghilangkan kontaminan ion organik terutama
ionion logam

Dari uraian remediasi di atas proses remediasi telah di terapkan di


Indonesia dari sejak dahulu dengan munculnya pencemaran lingkungan oleh
beberapa jenis faktor.

REFERENSI
Hidayat, Benny. "Remediasi tanah tercemar logam berat dengan
menggunakan biochar." Jurnal Pertanian Tropik 2.1 (2015): 51-61.

Indirawati, Sri Malem. "Pencemaran logam berat Pb dan Cd dan keluhan


kesehatan pada masyarakat di Kawasan Pesisir Belawan." (2017).

Oktavianti, Nur Evi. "Remediasi Elektrokinetik Tailing Emas (Cu)


Menggunakan Elektroda 2-D Hexagonal dari Kokap Kulon Progo
Yogyakarta." (2006).

Irfandi A, Ashar T, Chahaya I, “ANALISIS KANDUNGAN KADMIUM


(Cd) DAN TIMBAL (Pb) PADA AIR SUMUR GALI PENDUDUK DI
SEKITAR INDUSTRI DAUR ULANG AKI DAN GANGGUAN
KESEHATAN PADA MASYARAKAT DESA BANDAR KHALIPAH
KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013. “ (2013)

Untu Maria I, Rarumangkay J, Kowel Siriously Hanna Y,


“BIOAKUMULASI SENYAWA XENOBIOTIK.” (2022)

Anda mungkin juga menyukai