PENDAHULUAN
peningkatan jumlah air limbah kegiatan bengkel Air limbah tersebut mengadung
(Mukhlishoh, 2004). Air limbah dari kegiatan perbengkelan dapat berupa bahan
oli ceceran, pelarut, pembersih, dan air limbah domestik. Air limbah dari kegiatan
yang ada didalam air limbah dengancara mengalirkan arus listrik pada dua buah
mudah dilakukan dan cukup efektif untuk mengolah limbah cair bengkel.
1
residu (sludge), dan baik untuk menghilangkan padatan tersuspensi
(Sutanto,2019).
Besarnya rapat arus, waktu kontak dan jarak elektroda akan mempengaruhi
menurunkan parameter BOD, COD, TSS, minyak lemak dan besi (Fe) pada air
2
2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah plat pada proses elektrokoagulasi
1. Sampel limbah cair yang digunakan adalah dari PT. DIPO Internasional
Jambi.
2. Variabel bebas pada penelitian ini adalah jenis elektroda yaitu alumunium
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini, dituliskan semua landasan teori dari topik Tugas Akhir.
Dasarteori yang benar-benar menjadi rujukan teori dalam Tugas Akhir harus
3
Uraian metodologi penyelesaian masalah dapat berupa variabel-variabel
pengumpulan data dananalisis data, cara analisa hasil penelitian. Bab 3 terdiri
dari:
berlangsung.
4. Alat dan bahan yang digunakan, prosedur laboratorium dan lain sebagainya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga
yang berasal dari industri, rumah sakit, air tanah, air permukaan serta buangan
lainnya, dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran
umum. Air limbah berasal dari dua jenis sumber, yaitu air limbah rumah tangga
dan air limbah industri. Secara umum di dalam limbah rumah tangga tidak
dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan yang
limbah. Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara
5
Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka air
limbah sudah tidak dipergunakan lagi. Apabila limbah tersebut tidak dikelola
secara baik akan dapat menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan. Air
penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Air limbah ini ada yang hanya
berfungsi sebagai media pembawa saja, seperti penyakit kolera, radang usus,
hepatitis infektiosa, serta schitosomiasis. Selain itu, pada air limbah itu sendiri
banyak terdapat bakteri patogen penyebab penyakit, seperti virus, vibrio cholera,
penyebab iritasi, bau, dan bahkan suhu yang tinggi, serta bahan-bahan lainnya
yang mudah terbakar. Keadaan demikian ini sangat dipengaruhi oleh sumber asal
karakteristik limbah cair dapat digolongkan pada karakteristik fisik, kimia, dan
1. Karakteristik Fisik
Karakteristik fisika air limbah yang perlu diketahui adalah total solid, bau,
6
Total solid adalah semua materi yang tersisa setelah proses evaporasi
b. Bau
c. Temperatur
air. Air yang baik mempunyai temperatur normal 8°C dari suhu kamar
d. Density
e. Warna.
Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan waktu
dan meningkatnya kondisi anaerob, warna limbah berubah dari yang abu–
f. Kekeruhan
7
Kekeruhan diukur dengan perbandingan antara intensitas cahaya yang
dipendarkan oleh sampel air limbah dengan cahaya yang dipendarkan oleh
2. Karateristik Kimia
Pada air limbah ada tiga karakteristik kimia yang perlu diidentifikasi yaitu
a. Bahan organik
Pada air limbah bahan organik bersumber dari hewan, tumbuhan, dan
pertanian.
b. Bahan anorganik
logam berat (Fe, Cu, Pb, dan Mn), asam kuat dan basa kuat, senyawa
c. Gas
8
Gas yang umumnya ditemukan dalam limbah cair yang tidak diolah
3. Karakteristik Biologi
2003, Limbah cair domestik adalah limbah cair yang berasal dari usaha dan
yaitu kotoran, urine, dan air bekas cucian yang mengandung detergen, bakteri,
9
Limbah non domestik adalah limbah yang berasal dari pabrik, industri,
2008).
3. Infiltrasi
Infiltrasi adalah masuknya air tanah ke dalam saluran air buangan melalui
sambungan pipa, pipa bocor, atau dinding manhole, sedangkan inflow adalah
masuknya aliran air permukanaan melalui tutup manhole, atap, area drainase,
cross connection saluran air hujan maupun air buangan (Eddy, 2008).
Limbah berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu usaha atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat atau
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya (PP No. 101
Tahun 2014). Limbah B3 tidak saja dihasilkan oleh kegiatan industri tetapi juga
dalam air buangan bengkel yang telah terkontaminasi dengan tumpahan oli bekas,
air sisa tambal ban, dan limbah dari aktifitas cuci motor mengandung zat-zat
10
sejumlah sisa hasil pembakaran yang bersifat asam, korosif, deposit, dan logam
tanah dan berbahaya bagi lingkungan. Hal inilah yang merupakan karakteristik
dari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk itulah perlu dikelola secara benar
Limbah B3 yang dihasilkan dari usaha bengkel antara lain limbah padat
dan limbah cair. Limbah B3 padat meliputi limbah logam yang dihasikan dari
kegiatan usaha perbengkelan seperti botol bekas kemasan oli, aki, lampu bekas,
potongan logam, majun yang terkontaminasi oleh pelumas bekas maupun pelarut
bekas. Sedangkan limbah cair meliputi oli bekas, pelarut atau pembersih, H2SO4
dari aki bekas. Jumlah timbulan limbah minyak pelumas dan botol bekas oli
sebanding dengan kategori bengkel, dimana semakin ramai bengkel tersebut maka
jumlah timbulan yang dihasilkan juga akan semakin besar, berbeda dengan limbah
aki bekas dan onderdil terkontaminasi pelumas yang pemakaiannya sangat jarang
2001).
kandungan timbal di dalam darah masyarakat yang menggunakan air tersebut dan
paparan timah hitam atau timbal (Pb) karena bensin yang sekarang ini masih
11
mengandung zat itu. Dalam bentuk Tetra Etil Lead (TEL), timbal meningkatkan
nilai oktan bensin serta berfungsi sebagai pelumas dudukan katup kendaraan
Penurunan kualitas air tanah dapat juga disebabkan oleh masuknya bahan-
bahan pencemar yang dikeluarkan oleh bengkel ke dalam tanah maupun ke dalam
selokan. Beberapa jenis bakteri dan bahan partikel kecil biasanya mencemari air
permukaan dan dapat tersaring oleh tanah sehingga menjadi cukup bersih di dalam
air tanah. Akan tetapi, bila mana pencemarannya sangat berat dan melebihi
kapasitas filtrasi tanah terhadap air yang tercemar, maka daya filtrasi tanah akan
Baku mutu limbah cair kegiatan bengkel kendaraan bermotor dapat dilihat
dalam Permen LH No.5 Tahun 2014 Lampiran XLVII, tentang Baku Mutu Air
Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan yang belum memiliki Baku Mutu air
12
Tabel 2.1 Baku Mutu air limbah Bagi Usaha dan /atau Kegiatan yang belum
memiliki Baku Mutu air limbah.
13
26 Nitrit (NO2-N) Mg/L 1
27 Total Nitrogen Mg/L 30
28 BOD Mg/L 50
29 COD Mg/L 100
30 Senyawa Aktif Biru Metilen Mg/L 5
31 Fenol Mg/L 0,5
32 Minyak & Lemak Mg/L 10
33 Total Bakteri Koliform MPN/100 mL 1000
Sumber: Permen LH No.5 Tahun 2014
lebih besar dari BOD sebab COD menerangkan jumlah keseluruhan materi
organik dalam air. Ideal perbandingan BOD atau COD buat air limbah
domestik yang belum diolah merupakan 0,3 sampai 0,8. Bila perbandingan
14
di dasar 0,3, berarti air limbah itu memiliki bagian toksik ataupun
limbah industri dan limbah rumah tangga yang dapat diketahui beratnya
setelah disaring dengan kertas filter ukuran 0.042 mm. Nilai konsentrasi
4. Besi (Fe)
Salah satu bagian kimia yang biasanya terdapat dalam air merupakan
zat besi (Fe). Besi (Fe) dalam jumlah kecil ialah sesuatu bagian dari
dibuat dari metal. Pada tanaman, besi berfungsi dalam sistem enzim serta
15
aktivitas pertambangan, pabrik kimia, materi celupan, kain, penyulingan,
2.4. Elektrokoagulasi
biaya operasi yang lebih rendah. Reaktor elektrokoagulasi adalah sel elektrokimia
katoda). Beberapa material elektroda dapat dibuat dari aluminium, besi, stainless
Apabila dalam suatu elektrolit ditempatkan dua elektroda dan dialiri arus
listrik searah, maka akan terjadi peristiwa elektrokimia, yaitu gejala dekomposisi
elektrolit, dimana ion positif (kation) bergerak ke katoda dan menerima elektron
yang direduksi dan ion negatif (anion) bergerak ke anoda dan menyerahkan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat dua macam reaksi pada saat
16
terjadi pada plat yang berbeda, maka berikut ini penjelasan mengenai kedua reaksi
Pada katoda akan terjadi reaksi-reaksi reduksi terhadap kation, yang termasuk
a. Ion H+ dari suatu asam akan direduksi menjadi gas hidrogen yang akan
b. Jika larutan mengandung ion-ion logam alkali, alkali tanah, maka ion-ion
ini tidak dapat direduksi dari larutan yang mengalami reduksi adalah
c. Jika larutan mengandung ion-ion logam lain, maka ion-ion logam akan
b. Ion OH- dari basa akan mengalami oksidasi membentuk gas oksigen
(O2):
17
c. Anion-anion lain (SO4 - , SO3 -) tidak dapat dioksidasi dari larutan, yang
katoda akan dihasilkan gas reaksi ion logamnya. Pada anoda akan dihasilkan gas
dalamnya terdapat katoda dan anoda sebagai penghantar arus listrik searah yang
disebut elektroda, yang tercelup dalam larutan limbah sebagai elektrolit. Dalam
gas, maka kotoran-kotoran yang terbentuk yang berada dalam air akan terangkat
18
ke atas permukaan air. Flok-flok yang terbentuk tadi lama kelamaan akan
partikel atau flok yang terbentuk tadi. Setelah flok-flok yang terbentuk
mengendap di dasar tabung, air limbah yang terdapat diatas flok yang mengendap
dialirkan menuju membran yang akan menyaring air limbah tersebut, kemudian
bercak-bercak putih yang terdapat pada katoda tanda dari keluarnya ion hidrogen
anoda berperan sebagai kutub negatif. Pada anoda akan terjadi reaksi oksidasi,
yaitu anion ditarik oleh anoda dan jumlah elektronnya akan berkurang sehingga
oksidasinya bertambah. Maka hal inilah yang menyebabkan bahwa pada saat
19
proses elektrokoagulasi berlangsung, flokulan-flokulan yang terbentuk akan
air minum. Aluminium juga merupakan salah satu elektroda yang paling umum
listrik dalam proses tersebut (yulianto, 2016). Dalam banyak kasus, elektroda
Tembaga (Coppper) adalah salah satu logam yang bersifat lunak, menarik,
liat, tahan korosi, daya hantar panas yang baik, konduktivitas listrik yang tinggi
dan tahan oksidasi pada larutan non asam. Penggunaan lapisan tembaga sangat
luas dan sering digunakan , hal ini dikarenakan selain meningkatkan tampak rupa,
serta perlindungan korosi juga dapat meningkatkan sifat-sifat benda yang dilapisi
tembaga salah satunya dimanfaatkan sebagai lapisan dasar (Strike) pada proses
20
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses elektrokoagulasi antara lain
flok. Jumlah arus listrik yang mengalir berbanding lurus dengan bahan yang
dihasilkan.
2. Waktu
3. Tegangan
tahanan listrik pada medium lebih besar dari logam, maka yang perlu
mengahasilkan gas hydrogen dan ion hidroksida, maka dengan semakin lama
waktu kontak yang digunakan, maka semakin cepat juga pembentukan gas
21
hydrogen dan ion hidroksida, apabila ion hidroksida yang dihasilkan lebih
5. Ketebalan Plat
dalam mereduksi dan mengoksidasi ion logam dalam larutan akan semakin
besar.
tentang kelebihan dan kerugian dalam mengolah limbah cair (Kamilul, 2008).
dioperasikan.
flok yang berasal dari flokulasi kimia. Perbedaannya adalah flok dari
22
elektrokoagulasi berukuran lebih besar dengan kandungan air lebih sedikit,
koloid yang paling kecil, hal ini disebabkan menggunakan medan listrik
recovery.
dengan netralisasi.
bergerak.
1. Tidak dapat digunakan untuk mengolah limbah cair yang mempunyai sifat
elektroda.
23
2. Besarnya reduksi logam berat dalam limbah cair dipengaruhi oleh besar
kecilnya arus voltase listrik searah pada elektroda, luas sempitnya bidang
teratur.
masing satuan durasi. Muatan listrik dapat mengalir lewat kabel ataupun
penghantar listrik yang lain. Pada jaman dahulu, arus konvensional didefinisikan
selaku aliran muatan positif, sekalipun kita saat ini ketahui kalau arus listrik itu
diperoleh dari aliran elektron yang bermuatan minus ke arah yang kebalikannya.
Satuan SI buat arus listrik merupakan ampere (A). Arus listrik merupakan besaran
Arus listrik ialah aksi golongan elemen bermuatan listrik dalam arah khusus.
Arah arus listrik yang mengalir dalam sesuatu konduktor merupakan dari
potensial besar ke potensial kecil (bertentangan arah dengan aksi elektron). Satu
ampere serupa dengan 1 couloumb dari elektron melampaui satu titik pada satu
detik.
Muatan listrik dapat mengalir lewat kabel ataupun penghantar listrik yang
lain. Pada era dahulu, arus konvensional didefinisikan selaku gerakan bagasi
positif, sekalipun kita saat ini ketahui kalau arus listrik itu diperoleh dari gerakan
24
matematis, angka arus listrik bisa dicari dengan metode menyamakan nilai dari
beda potensial yang ada pada susunan dengan nilai halangan yang terjalin. Ada
pula nilai dari arus listrik hendak cocok dengan beda potensial pada susunan itu.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
25
limbah kegiatan bengkel, dimana hasil air olahannya diharapkan memenuhi baku
mutu air limbah mengacu pada Permen LH No.5 Tahun 2014. Pada penelitian ini,
pengeluaran hasil dilakukan dalam selang waktu tertentu. Metode sampling yang
digunakan yaitu sample sesaat (grab sample) dimana sampel diambil langsung
pada saat tertentu dari satu titik, yaitu pada titik dan kedalaman yang sama pada
Batanghari. Hasil penelitian ini akan diuji di laboratorium PT. Jambi Lestari
Internasional kota Jambi. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret
2023.
langkah sistematis dalam melakukan tahapan dari penelitian ini. Diagram alir
26
Mulai
Studi Literatur
Identifikiasi Masalah
Persiapan:
Alat dan Bahan
Perakitan Reaktor
Elektrokoagulasi
27
Uji parameter awal air imbah
bengkel
Eksperimen
Proses Elektrokoagulasi
Tipe Plat : Alumunium dan Tembaga
Ketebelan : 2 mm
Waktu : 60 menit
Jumlah Plat : 2, 4, dan 6 Plat
Selesai
sebagai berikut:
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah
sebagai berikut:
28
1. Reaktor, digunakan sebagai tempat limbah saat proses elekrokoagulasi
berlangsung
2. Plat Almunium dan Plat Tembaga, digunakan sebagai plat elektroda pada
proses elektrokoagulasi
elektrokoagulasi
4. Ampere meter, digunakan untuk mengetahui seberapa besar arus listrik yang
mengalir kedalam reaktor. karena kuat arus dapat berkurang akibat adanya
hambatan.
29
5. Setelah itu nyalakan power supply dan atur tegangan listrik sebesar 16 V
meter.
8. Kemudian lakukan uji BOD, COD, TSS, dan besi (Fe) diuji di laboratorium
10. Ulangi tahapan dengan varian jarak antar anoda dan katoda.
1. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian yaitu parameter yang diuji BOD, COD,
2. Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah jumlah plat sebanyak 2, 4 dan 6
plat, waktu kontak selama 1 jam dengan tegangan listrik sebesar 16 V (Volt).
30
TSS Mg/l
Besi Mg/l
BOD Mg/l
COD Mg/l
2 4 16 Volt
TSS Mg/l
Besi Mg/l
BOD Mg/l
COD Mg/l
3 6 16 Volt
TSS Mg/l
Besi Mg/l
Pada tabel 3.1 varian penelitian akan dilakukan sebanyak 3 kali, dimana
air limbah kegiatan bengkel sebanyak 12 liter. Plat Elektroda yang digunakan
adalah plat alumunium dan tembaga dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 0,2 cm. Plat
yang terendam dalam air limbah adalah 17 cm dengan tegangan yang digunakan
adalah 16 V (Volt).
limbah cair yang dialirkan dari atas reaktor kemudian sebagai outletnya
disusun secara paralel, dipasang secara berselang yang dimana memiliki dua
kutub sebagai elektroda yaitu elektroda positif (Anoda) dan elektroda negatif
(Katoda) Berikut ini adalah gambar desain reaktor elektrokoagulasi yang akan di
31
Gambar 3.2. Reaktor elektrokoagulasi
Spesifikasi reaktor adalah sebagai berikut:
1. Bentuk : kubus
2. Ukuran : 25 cm x 20 cm x 25 cm
5. Ukuran Elektroda : 20 cm x 19 cm
7. Ketebalan Elektroda : 2 mm
32
penyisihan pencemar dapat dihitung dengan0menggunakan perhitungan dibawah
Influen−Effluen
Efisiensi (E) = ×10 0 %..............................Persamaan 3.1
influen
33