Anda di halaman 1dari 4

PERANCANGAN PROSES

Narasi Deskripsi Pembuatan Biodiesel dari Bahan


Baku PFAD (Palm Fatty Acid Distillate) dengan
Proses Esterifikasi dengan Kapasitas 191.500
Ton/Tahun

Disusun oleh:
Efraim Adriel/160405088
Shandro Eka Wijaya/160405110
Majesti Evangelista Doloksaribu/170405171
Silvia Ardianti/170405174
Azis Purnama Ginting/170405175

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
Adapun latar belakang yang mendasari yaitu kebutuhan energi di Indonesia semakin hari
semakin meningkat. Dari data proyeksi kebutuhan energi total pada periode 2015-2019 meningkat
dari 1.219 juta SBM (Setara Barrel Minyak) pada tahun 2015 menjadi 1.452 juta SBM pada tahun
2019 atau meningkat rata-rata sebesar 4,5% per tahun. Pada tahun 2015 menjadi 90,0 juta kL pada
tahun 2019 atau meningkat rata-rata sebesar 5,4% per tahun. Peningkatan pertumbuhan populasi
manusia dan pertumbuhan industri akan meningkatkan konsumsi energi pula, sehingga kebutuhan
BBM semakin meningkat. Hal ini dapat dibuktikan pada pertumbuhan jumlah penduduk yang
diprakirakan akan meningkat dari 255,5 juta jiwa pada tahun 2014 menjadi 268 juta jiwa pada
tahun 2019 atau meningkat rata-rata 1,21% per tahun. Sumber energi utama yang digunakan saat
ini adalah berupa bahan bakar fosil yang cadangannya semakin menipis. Keterbatasan bahan bakar
fosil inilah yang menimbulkan kebutuhan adanya energi alternatif untuk dapat memenuhi
kebutuhan energi. Biodiesel diproduksi dari minyak nabati ataupun lemak hewani. Alasan
mengapa biodiesel belum dapat menggantikan bahan bakar fosil hingga saat ini adalah karena
harganya yang mahal. Hal ini disebabkan oleh harga bahan baku pembuatan biodiesel yang tinggi.
PFAD merupakan suatu produk samping yang dihasilkan dari proses pemurnian minyak goreng
yang banyak mengandung Asam Lemak Bebas (ALB).
Tujuan Perancangan Pabrik pembuatan biodiesel dengan proses esterifikasi dari PFAD ini
adalah untuk menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia khususnya di bidang rancang alat, proses
dan operasi teknik kimia sehingga dapat memberikan gambaran kelayakan Pra Rancangan Pabrik
ini dan merancang pabrik pemanfaatan PFAD yang merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan
menjadi biodiesel yang bernilai ekonomis.
Biodiesel merupakan suatu bahan bakar yang dapat digunakan secara langsung maupun
dicampur dengan solar pada mesin diesel. Biodiesel diproduksi dari minyak nabati ataupun lemak
hewani. Biodiesel memiliki kelebihan diantaranya :
1. Sifat bahan bakunya dapat diperbaharui (renewable)
2. Penggunaan energi lebih efisien
3. Biodiesel dapat mengurangi tingkat CO2 di atmosfer, dimana kadar CO2 yang tinggi akan
menaikkan temperature bumi.
4. Penghilangan emisi sulfur dioksida (biodiesel tidak mengandung sulfur).
5. Bersifat biodegradable
6. Merupakan bahan bakar yang tidak beracun
7. Mempunyai bilangan setana yang tinggi.
8. Biodiesel aman digunakan dan disimpan karena memiliki titik nyala yang tinggi (>100 ºC )
Persyaratan mutu biodiesel di Indonesia sudah dibakukan dalam SNI-04-7182-2006, yang
telah disahkan dan diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) tanggal 22 Februari 2006
(Handayani, 2010).

Adapun proses pembuatan Biodiesel yang kami gunakan adalah Esterifikasi. Esterifikasi
adalah tahap konversi asam lemak menjadi ester. Bahan baku yang kami gunakan adalh Palm Fatty
Acid Distillate (PFAD), asam sulfat dan metanol. Berikut adalah Flowsheet Proses Pembuatan
Biodiesel :
Adapun tahapan proses nya yang pertama yaitu PFAD diangkut menuju Bucket Elevator
ke tangki pengaduk yang dilengkapi koil pemanas tujuannya adalah untuk mencairkan dan
menaikkan temperatur PFAD hingga 70oC, sementara asam sulfat dan metanol dipompa ke tangki
pencampur. Kemudian PFAD beserta campuran asam sulfat dan metanol dipompa ke reaktor
esterifikasi dengan suhu 70oC dan waktu tinggal 60 menit. Jadi perbandingan molar metanol : FFA
adalah 8:1. Setelah keluar dari reaktor, di dinginkan dengan cooler, kemudian campuran tersebut
dimasukkan ke decanter yang berguna untuk pemisahan yang akan terbentuk 2 lapisan yaitu pada
lapisan atas akan terbentuk PFAD, metil ester, air, metanol dan asam sulfat, pada lapisan bawah
akan terbentuk asam lemak bebas, metil ester, air, etanol, asam sulfat, dan trigliserida. Lapisan
bawah akan dialirkan ke tangki reservoir untuk memisahkan trigliserida nya, sedangkan lapisan
atas akan dialirkan ke evaporator untuk memisahkan metanol, air, dan metil ester. Pada bagian
bawah dari evaporator berupa campuran metil ester, asam sulfat, dan asam lemak bebas. Kemudian
akan dialirkan ke anion exchanger. Jadi prinsip kerjanya adalah larutan yang mengandung kation
atau anion dikontakkan dengan penukar ion, dimana penukar ion yang kami gunakan adalah
NaOH. Produk yang akan didapatkan berupa metil ester dengan kemurnian lebih dari 99% dengan
sedikit campuran asam sulfat dan FFA kurang dari 1%.
Kesimpulan yang didapat dari penjelasan diatas bahwa biodiesel yang berbahan baku Palm
Fatty Acid Distillate (PFAD) ini dapat menjadi solusi atas permasalahan energi dengan
pemanfaatan produk samping yaitu PFAD ini sendiri serta dapat berfokus pada permasalahan
lingkungan seperti emisi buangan kendaraan bermotor, menaikkan nilai ekonomis dari PFAD, dan
pemanfaatan limbah.

Anda mungkin juga menyukai