Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 5

BIO ENERGI
( MINYAK KELAPA)
ANGGOTA

AZHARA TEGAR ALDA


MUHAMMAD
REMELIA BAKTI VINAYULIAN
SEPRIANTO
MARTRIA ALFARIZI NAFI
(1522042)
(1522027) (1522040) (1522045)
OUTLINE

1. LATAR BELAKANG
2. DASAR TEORI
3. PELUANG
4. TANTANGAN
5. PROSES
6. REKOMENDASI
LATARBELAKANG
Biomassa minyak kelapa mengacu pada bahan bakar yang
dihasilkan dari limbah atau sisa-sisa industri pengolahan
kelapa, terutama minyak kelapa dan tempurung kelapa.

Biomassa ini digunakan sebagai sumber energi alternatif yang


dapat menggantikan bahan bakar fosil seperti minyak bumi.
Pemanfaatan biomassa minyak kelapa memiliki beberapa
keuntungan.
1. Pertama, limbah kelapa yang sebelumnya tidak terpakai dapat
dimanfaatkan kembali, mengurangi masalah limbah dan dampak
lingkungan negatif.
2. Kedua, penggunaan biomassa minyak kelapa sebagai bahan bakar
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan
membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
LATAR BELAKANG
Namun, penting untuk memperhatikan bahwa
produksi biomassa minyak kelapa harus dilakukan
dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Upaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa
penggunaan limbah kelapa tidak bersaing dengan
kebutuhan pangan atau merusak ekosistem alami
yang penting. Selain itu, teknologi produksi biomassa
minyak kelapa juga perlu terus ditingkatkan agar lebih
efisien dan ramah lingkungan.
DASAR TEORI
Salah satu sumber energi alternatif yang besar peluangnya
untuk dikembangkan pemanfaatannya di Indonesia ialah
energi biomassa. Indonesia memiliki sumber biomassa yang
melimpah, sehingga potensi untuk menjadikannya sebagai
sumber energi (bahan bakar) sangatlah besar.
Biomassa dapat berasal dari tanaman perkebunan atau
pertanian, hutan, peternakan atau bahkan sampah.
Biomassa (bahan organik) dapat digunakan untuk
menyediakan panas, membuat bahan bakar, dan
membangkitkan listrik, hal ini disebut bioenergi. Bioenergi
berada pada level kedua setelah tenaga air dalam produksi
energi primer terbarukan di Amerika Serikat (Anonim,
2008).
PELUANG

Bahan baku minyak kelapa cukup banyak tersedia sehingga


dapat menjadi peluang untuk pengembangan biodiesel
sebagai bioenergi alternatif di Indonesia
Teknologi pembuatan biodiesel menggunakan minyak relatif
mudah tersedia.
Adanya peluang pasar dan keuntungannya yang menjanjikan.

hhttps://www.cifor.orgledge/publication/6890/peluang
TANTANGAN
1. Produksi biodiesel kurang bertumbuh secara baik karena kerangka kebijakan yang
ada tidak saling mendukung.
2. Teknologi produksi biodiesel di Indonesia masih membawa beberapa masalah teknis,
sehingga produksi biodiesel menjadi tidak sesederhana seperti yang diharapkan.
Biodiesel yang diproduksi masih belum mampu meningkatkan kadar campuran
minyak nabati (biodiesel) dalam bahan bakar minyak (BBM) fosil dari B20 menjadi
B30.
3. Dari sisi rantai pasok, sebagian produksi biodiesel masih tergantung kepada pasokan
crude palm oil (CPO) dari berbagai sumber dengan kualitas yang seringkali tidak
memenuhi standar.
4. Dalam kaitannya dengan pembagian urusan pemerintah pusat dan daerah dalam
pembangunan energi di Indonesia, pembangunan biodiesel dipandang menjadi
urusan pemerintah pusat tanpa dapat didukung oleh kebijakan daerah.
5. Faktor ekonomi politik internasional terkait dengan isu tata kelola praktik
pertanian yang baik hhttps://www.cifor.orgledge/publication/6890/peluang
PROSES
Gasifikasi adalah suatu proses konversi bahan bakar padat menjadi gas mampu
bakar (CO, CH4, dan H2) melalui proses pembakaran dengan suplai udara
terbatas (20% - 40% udara stoikiometri) (Guswendar, 2012). Proses gasifikasi
merupakan suatu proses kimia untuk mengubah material yang mengandung
karbon menjadi gas mampu bakar. Berdasarkan definisi tersebut, maka bahan
bakar yang digunakan untuk proses gasifikasi menggunakan material yang
mengandung hidrokarbon seperti batubara, petcoke (petroleum coke), dan
biomassa.
PROSES
Melalui gasifikasi, dapat mengkonversi hampir semua bahan organik kering
menjadi bahan bakar, sehingga dapat menggantikan bahan bakar fosil sebagai
sumber bahan bakar.

Ada empat tahapan dalam proses gasifikasi yaitu


1. pengeringan,
2. pirolisis,
3. reduksi dan
4. oksidasi dengan rentang temperatur masing-masing proses, yaitu:
- Pengeringan: T < 150 °C
- Pirolisis/Devolatilisasi: 150 < T < 700 °C - Reduksi: 800 < T < 1000 °C
- Oksidasi: 700 < T < 1500 °C
REKOMENDASI
Rekomendasi untuk Pemerintah :
1. Pemerintah perlu menyusun kebijakan yang mendukung terkait pemanfaatan minyak kelapa
sebagai bahan baku biodiesel.
2. Untuk mencegah terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak di masa yang akan datang, maka
diperlukan alternatif seperti bahan bakar minyak kelapa.

Rekomendasi untuk Industri:


1. Dengan meningkatkan teknologi dapat menjadi Peluang besar bagi Industri
pengolahan berbahan baku kelapa di Indonesia yang mana masih didominasi
industri primer seperti industri minyak kelapa, arang tempurung, dan sabut
kelapa, yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan
lanjutan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cifor.org/knowledge/publication/6890/peluang dan
tantangan dalam pembuatan bioenergi minyak kelapa
https://youtu.be/h0GOKbfSB8o/proses pembuatan biodiesel minyak
kelapa dengan variasi katalis KOH/NAOH
http://eprints.polsri.ac.id/911/3/BAB%20II.pdf
https://www.polbangtanmedan.ac.id/pdf/Jurnal%202015/Vol%209%20
No%202/04%20LIZA.pdf
https://eprints.umm.ac.id/40327/3/BAB%20II.pdf
What impact does a bee interacting with a flower

Any Questions?
have on the likelihood of the plant reproducing?

A) It decreases the likelihood of reproduction.


B) There is no change in the likelihood of reproduction.
C) It increases the likelihood of reproduction.
Thanks for attention
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai