Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

TUGAS KIMIA
“BAHAN BAKAR PENGGANTI MINYAK BUMI
( BIODIESEL )

DI SUSUN OLEH :
WULAN DWI ANGGRAINI

KELAS XI –MIA 1

SMA NEGERI 1 PULAU RAKYAT


KABUPATEN ASAHAN
TA : 2023/2024
BAB II
PEMBAHASAN

Apa itu Biodiesel


Biodiesel adalah bahan bakar alternatif pengganti diesel atau solar yang berasal dari minyak
nabati berbagai jenis biji-bijian (bio-oil). Nama lain biodiesel adalah biosolar. Pengolahan
minyak nabati sebagai bahan utama dalam pembuatan diesel tentu diimplementasikan dengan
komposisi khusus.

Biodiesel adalah salah satu contoh dari bahan bakar dengan sumber daya alam yang dapat
diperbarui. Dengan memiliki bahan dasar dari tumbuhan, biodiesel dapat menggantikan peran
diesel atau solar yang menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasarnya.

Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Banyak ilmuwan
telah mengemukakan bahwa sumber bahan bakar ini akan segera habis dari perut bumi dalam
waktu yang singkat. Oleh sebab itu, pengembangan biodiesel bertujuan untuk menggantikan
minyak bumi sebagai penggunaan bahan bakar mesin diesel.

Mesin diesel banyak befungsi sebagai penggerak kendaraan bermotor hingga mesin industri.
Pada umumnya, mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel atau solar. Namun, mengingat
ketersediaan minyak bumi yang semakin menipis, urgensi energi alternatif pengganti bahan
bakar diesel sangat penting. Salah satu bahan bakar alternatif pengganti diesel adalah
biodiesel.

Sebagai bahan bakar alternatif, komposisi dan pembuatan biodiesel berasal dari segala
macam sumber daya alam. Biodiesel adalah bahan bakar bio dari minyak nabati.

Lantas, bagaimana cara membuat biodiesel dan manfaatnya? Serta, apa saja tantangan yang
ada dalam penggunaan serta keberalihannya? Mari baca dengan seksama jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan itu dalam artikel di bawah ini.

Sumber Olahan Biodiesel


Dari penjabaran pengertian biodiesel di atas kita dapat memahami bahwa biodiesel adalah
bahan bakar bio yang berasal dari produk minyak nabati. Lebih spesifik, bahan nabati untuk
membuat biodiesel adalah bahan nabati berupa buah atau biji tanaman.

Sebagai catatan penting, ada dua kelompok bahan-bahan olahan diesel. Pembagian kelompok
itu berdasarkan dari macam lemak/minyaknya, yakni lemak pangan (editable fatty oil) atau
lemak non-pangan (non editable fatty oil).
Berikut merupakan daftar sumber olahan biodiesel:

 Pangan: sawit, keiapa, kacang (peanut), kelor (Moringa oleifera), saga utan (Adenanthera
pavonina), kasumba/kembang pulu (Carthamus tinctorius), dll
 Non-pangan: jarak pagar (Jatropha curcas), kapok, kemiri, nimba (Azadirachta indica),
nyamplung (Calophyllum inophyllum), kesambi (Schleichera oleosa), randu alas (Bombax
malabaricum), jarak gurita (Jatropha multifida), jarak landi (Jatropha gossypifolia), dan
banyak lagi yang lain.
Minyak nabati atau golongan lemak nabati adalah contoh dari tanaman yang dapat dengan
mudah kita tanam dan tumbuh di sekitar kita. Oleh sebab itu, dengan memperhatikan
kemungkinan ketersediaannya, biodiesel masuk sebagai energi alternatif terbarukan untuk
menggantikan penggunaan bahan bakar diesel.

Cara Membuat Biodiesel secara Mandiri

Pembuatan biodiesel melalui proses transesterifikasi dua tahap. Selanjutnya proses


pencucian, pengeringan, dan filtrasi, tetapi jika bahan baku dari CPO maka sebelumnya
perlu adanya proses esterifikasi.

1. Transesterifikasi
Proses transesterifikasi meliputi dua tahap. Transesterifikasi I yaitu pencampuran
antara kalium hidroksida (KOH) dan metanol (CH30H) dengan minyak sawit.
Reaksi transesterifikasi I berlangsung sekitar 2 jam pada suhu 58-65°C. Bahan yang
pertama kali masuk ke dalam reaktor adalah asam lemak kemudian melalui proses
pemanasan hingga suhu tertentu.

2. Pencucian
Pencucian hasil pengendapan pada transesterifikasi II bertujuan untuk
menghilangkan senyawa yang tidak diperlukan seperti sisa gliserol dan metanol.
Proses pencucian ada pada suhu sekitar 55°C. Pencucian berjumlah tiga kali
sampai pH campuran menjadi normal (pH 6.8-7.2).

3. Pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan air yang bercampur dalam metil ester.
Lamanya proses pengeringan sekitar 10 menit pada suhu 130°C. Pengeringan
dilakukan dengan cara memberikan panas pada produk dengan suhu sekitar 95°C
secara sirkulasi. Ujung pipa sirkulasi ditempatkan di tengah permukaan cairan pada
alat pengering.

4. Filtrasi
Tahap akhir dari proses pembuatan biodiesel adalah filtrasi yang bertujuan untuk
menghilangkan partikel-partikel pengotor biodiesel yang terbentuk selama proses
berlangsung, seperti karat (kerak besi) yang berasal dari dinding reaktor atau dinding pipa
atau kotoran dari bahan baku. Filter berukuran sama atau lebih kecil dari 10.

Kelebihan dan Manfaat Biodiesel


Sebagai unggulan dari produk bahan bakar alternatif biodiesel memiliki beberapa ragam
manfaat dan keunggulan, yakni:

1. Mengurangi emisi karbon monoksida


2. Limbah nabati berkurang
3. Aman dalam penyimpanan karena tidak mengandung racun
4. Tidak memerlukan teknologi tinggi dalam proses pembuatan
5. Limbah dari proses pengolahan biodiesel berupa zat cair atau gliserin dapat melalui
pengolahan kembali menjadi bahan utama pembuatan sabun.

Kekurangan Biodiesel
Biodiesel memiliki beberapa poin kekurangan yang menjadi tantangan dalam usaha
penggalakan pemakaian-nya, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Ketersediaan
Memang biodiesel dan bahan bakar nabati lainnya dapat diperbaharui. Meskipun demikian,
untuk menghasilkannya, perlu lahan yang luas. Apalagi mengingat populasi dunia yang terus
bertambah yang juga berarti kebutuhan akan bahan makanan akan terus meningkat pula.

Masalahnya, tumbuhan yang menjadi bahan utama biodiesel juga memerlukan lahan yang
sama. Padahal bumi tidak akan bertambah lahannya dan akan tetap sama.

Apabila lahan menjadi prioritas untuk sumber bahan baku biodiesel, dampak buruknya akan
mengganggu suplai bahan pangan bagi manusia.

2. Teknologi
Meskipun sudah bisa berguna dalam bentuk murni, biodiesel kebanyakan masih berfungsi
sebagai bahan campuran. Alasannya karena mesin-mesin dari kendaraan yang beredar dan
juga mesin-mesin lainnya belum mampu (atau sesuai) dengan karakter bahan bakar nabati itu.
Apalagi bahan bakar masa depan ini memiliki titik beku yang lebih rendah daripada bahan
bakar minyak. Ia akan lebih cepat membeku. Hal ini akan menyulitkan bagi negara-negara
yang memiliki empat musim karena bisa saja bahan bakar di tangki akan membeku saat suhu
udara turun.

3. Harga Biodiesel
Berbeda dengan bensin atau solar dari minyak bumi, harga bahan bakar nabati masih lebih
tinggi. Produksinya selain membutuhkan lahan, juga memerlukan pabrik untuk mengolah
bahan baku menjadi biodiesel. Proses pembuatannya memerlukan investasi yang besar dan
pada akhirnya membuat harga jualnya kepada konsumen menjadi lebih mahal daripada
minyak bumi.

Solar Industri menawarkan paket pemesanan produk bio solar B30 di seluruh wilayah
Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia.

Kesimpulan
Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar yang dapat menggantikan peran dari diesel atau
solar untuk jangka waktu ke depannya. Sehingga, penggunaan sumber daya alam dapat
terkontrol dan menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Tantangan utamanya adalah dari
faktor penghematan dan penggunaan teknologi dan bijak dan tepat guna.

Anda mungkin juga menyukai