Anda di halaman 1dari 13

CARA PEMBUATAN BIODIESEL UNTUK BAHAN

BAKAR RAMAH LINGKUNGAN

Disusun Oleh :

Aimar Al-ghifari XI –Farmasi

Alif Ismail Muyassar XI-Animasi

Bagas Pratama H XI-Animasi

Nur Kholish Muhajiddien XI-Animasi

Muhammad Shiddiq Reswara Rusli XI-Animasi

SMK BINA SARANA CENDEKIA


KATA PENGANTAR

              Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
dimana makalah ini merupakan salah satu dari Tugas Mata Pelajaran Pendidikan
lingkungan hidup (PLH),yaitu tentang cara pembuatan biodiesel untuk bahan bakar
ramah lingkungan
kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. .

Bandung , 23 februari 2021


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pembuatan biodiesel telah banyak dilakukan seiring menipisnya cadangan
minyak bumi dunia. Penelitian pembuatan biodiesel diawali oleh Rudolf Diesel, pada
tahun 1900 menciptakan mesin diesel berbahan bakar minyak nabati (minyak kacang
tanah) (Knothe et al., 1997; Khan, 2002).

Biodiesel didefinisikan sebagai mono alkil ester asam lemak rantai panjang
yang diturunkan dari bahan baku lemak sebagai sumber yang dapat diperbaharui, seperti
minyak nabati dan lemak hewani, untuk digunakan dalam mesin diesel (ASTM, 2003).
Pemanfaatan biodiesel dapat mengurangi berbagai masalah, diantaranya sebagai solusi
mengantisipasi krisis energi. Selain itu, sebagai upaya untuk mendorong eksplorasi
bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan (Knothe et al., 1997; Srivastava dan
Prasad, 2000).

Pengenbangan pemanfaatan biodiesel terus dikembangkan seiring dengan


kebutuhan energi yang terus meningkat. Maka dari itu telah banyak dilakukan berbagai
penelitian tentang pengembangan pemanfaatan biodiesel, walaupun diperlukan
pengembangan lebih lanjut dalam berbagai aspek teknis dan ekonomis. Secara
ekonomis, pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel memberikan nilai
lebih, karena ketersediaan bahan yang melimpah dan merupakan bahan yang tidak
terpakai lagi.

B. Maksud dan Tujuan pembuatan laporan

Untuk memperluas wawasan kita tentang Biodiesel sehingga kita dapat mengelola
lingkungan dengan baik
C. Manfaat Laporan
1. Mendorong kita untuk lebih mempelajari tentang biodiesel
2. Membuat kita menjadi terdorong untuk membuat biodiesel
3. Memperluas pengetahuan tentang biodiesel

D. Ruang Lingkup Laporan

A. Definisi Biodiesel

B. Jenis Jenis Biodiesel

C. Alasan pemilihan Biodiesel

D. Kelebihan dan kelemahan biodiesel

E. Cara kerja Biodiesel


BAB 2

PEMBAHASAN MATERI

A. Definisi Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar teroksigenasi (oxigenaled fuel), berbahan


baku minyak nabati atau temak hewani yang diperoleh melalui reaksi esterifikasi
asam lemak dan trans esterifikasi trigliserida. Sebagai bahan bakar nabati, biodiesel
dapat dibuat dari bahan baku minyak kelapa sawit, minyak jarak pagar, dan minyak
kedelai. Namun berdasarkan kuantitas dan pengembangan produksi, pembuatan
biodieset dengan bahan baku minyak ketapasawit lebih potensial karena infrastruktur
dan suprastruktunya sudah tersedia di Indonesia di samping produktivitas biodiesel
dari minyak kelapa sawit jauh lebih baik dibandingkan dengan minyak jarak dan
kedelai. Karena berasal dari kelapa sawit, sudah tentu bahan bakar biodiesel ini
dijamin ramah lingkungan. Tak hanya itu, teknologi pengolahan minyak kelapa
sawit menjadi biodiesel ini tidaklah sulit. Dapat dikatakan, semua orang bisa
membuat produk ini.

Pada umumnya biodiesel sintesis dari ester asam lemak dengan rantai karbon
antara C6-C22. Minyak sawit merupakan satah salu jenis minyak nabati yang men-
gandung asam lemak dengan rantai karhon C14-C20, sehingga mempunyai peluang
untuk dikembangkan sebagai hahan baku biodiesel.

Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk menggantikan bahan


bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel
merupakan bahan bakar terbarui yang dapat menggantikan diesel petrol
di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan
menggunakan infrastruktur zaman sekarang. Penggunaan dan produksi biodiesel
meningkat dengan cepat, terutama di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia, meskipun
dalam pasar masih sebagian kecil saja dari penjualan bahan bakar.
B. Jenis Jenis Biodiesel

1. Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)

Buah nyamplung berbentuk bulat seperti peluru dengan ujung berbentuk lancip
berwarna hijau terusi selama masih bergantung pada pohon. Warna akan berubah
menjadi kekuning-kuningan atau berwarna seperti kayu setelah buah masak. Daging
buahnya tipis yang lambat laun akan menjadi keriput, rapuh dan mengelupas. Daging
buah bagian dalam terdapat sebuah inti (kernel) yang berwarna kuning terutama jika
dijemur. Kernel bila dimakan akan mengakibatkan mabuk bahkan kematian, akan
tetapi minyaknya dapat digunakan untuk mengobati borok, kudis, penumbuh rambut
dan untuk penerangan (Heyne 1987). Kernel nyamplung mempunyai kandungan
minyak yang sangat tinggi yaitu sebesar 71,4% pada kernel yang kering dengan
kadar air 3,3% (Heyne 1987), 40–73% (Soerawidjaja 2005), 55,5% pada kernel yang
segar dan 70,5% pada kernel yang benar-benar kering (Greshoff dalam Heyne 1987)

2. . Malapari (Pongamia pinnata)

Malapari (Pongamia pinnata) adalah pohon berukuran sedang yang umumnya


mencapai ketinggian sekitar 8 meter dan diameter batang lebih dari 50 cm. Batang
umumnya singkat dengan cabang tebal menyebar ke mahkota hemispherical padat
daun hijau gelap. Kulit adalah abu-abu tipis cokelat keabu-abuan, dan kuning di
dalam. Akar pohon malapari tebal dan panjang, akar lateral banyak dan berkembang
dengan baik. Daun menyirip majemuk terdiri atas 5 atau 7 selebaran yang diatur
dalam 2 atau 3 pasang, dan leaflet terminal tunggal. Leaflet adalah 5–10 cm panjang,
4–6 cm lebar, dan menunjuk ujung. Bunga berwarna merah muda, ungu muda, atau
putih. Polong yang elips, 3–6 cm panjang dan 2–3 cm lebar, tebal berdinding dan
biasanya mengandung satu sampai tiga biji. Distribusi alami pongamia di sepanjang
pantai dan tepi sungai (Heyne, 1987). Malapari tumbuh subur di daerah yang
memiliki curah hujan tahunan berkisar antara 500 sampai 2500 mm, pada suhu
maksimum berkisar 27–38 o C dan 1 minimum menjadi 16 0 C. Distribusi alami
malapari di sepanjang pantai dan tepi sungai dan tidak tumbuh dengan baik pada
pasir kering. Hal ini umumnya di sepanjang seashores, dengan akarnya dalam air
tawar atau garam

3. Bintaro (Carbera manghas)

Tanaman bintaro memiliki nama latin Carbera manghas merupakan tanaman non
pangan atau tidak dapat dimakan. Nama Carber berasal dari kata carberin yang
merupakan senyawa glikosida yang terkandung pada buah bintaro. Racun ini dapat
menghambat saluran ion kalsium di dalam otot jantung manusia sehingga
mengganggu detak jantung dan dapat menyebabkan kematian, bahkan asap dari
pembakaran kayu-nya dapat menyebabkan keracunan. Orang-orang zaman dahulu
banyak menggunakan senyawa ini sebagai racun untuk berburu. Pohon bintaro agak
bengkok, pada lazimnya tidak lebih tinggi dari pada 15 meter, terdapat cukup banyak
terutama di sepanjang tepi sungai, seringkali sedemikian jauh menghulu sehingga
kepayauan air tidak lagi dapat dirasakan. Bintaro merupakan suatu pohon yang nilai
ekonominya kecil. Akarnya digunakan sebagai obat pencahar. Kayunya yang putih,
rapuh menghasilkan arang yang ringan, sangat halus dan berguna untuk pembuatan
mesiu. Daun mudanya oleh beberapa orang di daerah Ambon dimasak sebagai sayur
dan mempunyai khasiat sebagai pencahar yang lunak (Heyne 1987).

C. Alasan Pemilihan Biodiesel

Secara teknis biodiesel dapat digunakan untuk semua mesin diesel tanpa
modifikasi, termasuk tanki, truk pengangkut, dan pompanya. Biodiesel dapat
digunakan murni (100%) atau sebagai campuran minyak solar sesuai tingkat
kandungannya. Seperti B10 untuk campuran 10% biodiesel, B5 untuk yang 5% dan
seterusnya. Biodiesel dapat lebih berfungsi sebagai pelumas daripada minyak solar,
sehingga suara dan getaran mesin dapat lebih halus. Dampaknya umur mesin dapat
lebih panjang. Pengalaman menunjukkan penggunaan biodiesel dapat meningkatkan
jarak tempuh.

Dari sudut lingkungan penggunaan biodiesel dapat mengurangi efek rumah


kaca karena kandungan oksigen yang lebih tinggi daripada solar sehingga
pembakaran lebih sempurna. Gas rumah kaca seperti karbon monooksida yang
memiliki efek rumah kaca tinggi, dapat diminimumkan. Pembakaran juga lebih baik
karena fungsi pelumasan biodiesel yang lebih baik. Selain itu karena biodiesel
dihasilkan dari tanaman (penyerap CO2), maka neraca karbon dengan adanya
pembakaran (emisi CO2) seimbang dengan penyerapannya.

D. Kelebihan dan Kelemahan Biodiesel

1. Kelebihan

Biodiesel dapat digunakan pada mesin diesel tanpa melakukan perubahan, serta
menghasilkan tingkat polusi yang lebih rendah daripada solar. Biodiesel dianggap
tidak menyumbang pemanasan global sebanyak bahan bakar fosil. Pembakaran
biodiesel menghasilkan hidrokarbon yang tidak terbakar, karbon monoksida,
partikulat, dan udara beracun yang lebih rendah dibandingkan dengan pembakaran
bensin. Menurut National Biodiesel Board, keuntungan yang didapatkan ketika
menggunakan biodiesel adalah:

Biodiesel dapat langsung dipakai pada motor diesel tanpa melakukan modifikasi
signifikan dan memiliki risiko kerusakan yang sangat kecil
Biodiesel mempunyai efek pelumasan yang lebih baik daripada solar. Berdasarkan
perhitungan, penambahan 1% biodiesel dapat meningkatkan pelumasan sekitar 30%
Biodiesel memberikan konsumsi bahan bakar, horse power, dan torsi yang hampir
sama dengan solar

Biodiesel dapat diperbarui dan memiliki siklus karbon yang tidak menyebabkan
pemanasan global. Emisi CO2 secara keseluruhan berkurang sebesar 78%
dibandingkan dengan mesin diesel yang menggunakan bahan bakar fosil
baca juga: Biomassa - Pengertian, Prinsip, Manfaat & Contoh Energi
2. Kekurangan

Kelemahan biodiesel disebabkan oleh faktor sumber bahan baku pembuatannya.


Pada umumnya, bahan baku biodiesel yang menggunakan tanaman pangan akan
menyebabkan peningkatan harga pangan dan kemungkinan menimbulkan kelaparan
apabila ketersediaan sumber daya yang terbatas

E. Cara Kerja Biodiesel dan Teknik Pembuatannya

Biodiesel dapat digunakan sebagai pengganti atau pencampur bahan bakar


minyak solar yang berasal dari fosil. Hasil penelitian juga telah diaplikasikan pada
beberapa jenis mesin diesel yaitu pada mesin penggilingan padi dan tepung, mesin
diesel perahu nelayan, traktor pertanian, kincir air untuk tambak udang dan
kendaraan otomotif bermesin diesel, antara lain bus angkutan karyawan Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jeep dan pick-up
Pengujian kinerja permesinan dilakukan pada motor diesel putaran tinggi yang
mempunyai putaran ≥1000 rpm. Proses pembakaran pada motor diesel putaran tinggi
sangat singkat, waktu yang diperlukan untuk atomisasi bahan bakar, penundaan
penyalaan dan pembakaran campuran udara bahan bakar adalah sangat singkat.
Dengan demikian untuk ini diperlukan bahan bakar yang mempunyai mutu yang
lebih baik seperti viskositas yang rendah, mudah teratomisasi dan mempunyai angka
setana yang tinggi. Mesin diesel putaran tinggi digunakan untuk otomotif, traktor
mesin gergaji dan lain-lain. Mesin diesel putaran tinggi berbeda dengan mesin diesel
putaran sedang yang mempunyai putaran 400–1000 rpm yang biasa digunakan pada
pembangkit listrik tenaga diesel dan mesin kapal laut dengan mutu bahan bakar yang
lebih rendah. Hasil pengujian kinerja pendek (Short Performance Test) dari biodiesel
yang dibuat dari minyak biji nyamplung pada pengujian multi silinder Bench (Multi
Cylinder Test Bench) dengan metode uji “LEMIGAS Inhouse Test Method SL 0 12”
meliputi uji torsi, daya, konsumsi bahan bakar (SFC) dan emisi gas buang pada
beban maksimum
Teknik pembuatan biodiesel menggunakan bahan baku bintaro sebagai berikut.
1. Pengupasan biji dari tempurungnya, pencucian, pengeringan, dan pengempaan
kernel menggunakan sistem hidraulik manual kapasitas 10 kg/batch.
2. Proses degumming menggunakan larutan H3PO4 teknis dengan konsentrasi
0,5% (v/v) selama 1 jam.
3. Proses esterifikasi menggunakan campuran katalis metanol 20% (v/v) dengan
HCl 1% (v/v).
4. Proses transesterifikasi dengan campuran katalis metanol 10% (v/v) dengan
KOH 0,5% (b/v), selama 0,5 jam
5. Proses pencucian dan pemurnian minyak biodiesel.

Teknik pembuatan biodiesel menggunakan bahan baku kemiri sunan sebagai berikut.

1. Pengupasan kernel (biji) dari tempurungnya, pengeringan, dan pengepresan


kernel menggunakan teknik pencampuran dengan sekam padi sebanyak 5% (b/b)
yang bersih dari sisa patahan beras. Pengepresan menggunakan mesin sistem
skrew kapasitas 50 kg/jam.
2. Proses degumming dengan penambahan larutan H3 PO4 dengan konsentrasi 1%
(v/v).
3. Proses esterifikasi menggunakan campuran katalis metanol 10% (v/v) dengan
H2SO4 0,5% (v/v) selama 1 jam.
4. Proses transesterifikasi dengan campuran katalis metanol 20% (v/v) dengan
NaOH 0,6% (b/v) selama 0,5 jam.
5. Pencucian dan pemurnian minyak biodiesel.

Teknik pembuatan biodiesel menggunakan bahan baku malapari sebagai berikut.

1. Pengupasan biji dari cangkang, pengeringan, dan pengepresan kernel


menggunakan mesin skrew kapasitas 50 kg/jam.
2. Proses degumming I menggunakan penambahan larutan H3PO4 dengan
konsentrasi 0,25% yang dilanjutkan dengan proses degumming II menggunakan
campuran bentonit dan zeolit (0,5%:0,5%) b/v.
3. Proses esterifikasi menggunakan campuran katalis metanol 20% (v/v) dan HCl
1% (v/v).
4. Transesterifikasi menggunakan campuran katalis metanol 15% (v/v) dan KOH
0,4% (b/v).
5. Pencucian dan pemurnian minyak b
BAB 3
PENUTUP

 Kesimpualan
Biodiesel merupakan bahan bakar teroksigenasi (oxigenaled fuel), berbahan baku
minyak nabati atau temak hewani yang diperoleh melalui reaksi esterifikasi asam lemak
dan trans esterifikasi trigliserida Biodiesel dapat digunakan pada mesin diesel tanpa
melakukan perubahan, serta menghasilkan tingkat polusi yang lebih rendah daripada
solar. Biodiesel dianggap tidak menyumbang pemanasan global sebanyak bahan bakar
fosil. Pembakaran biodiesel menghasilkan hidrokarbon yang tidak terbakar, karbon
monoksida, partikulat, dan udara beracun yang lebih rendah dibandingkan dengan
pembakaran bensin.
 Saran

Sebaiknya kita lebih mempelajari Biodiesel agar kita dapat mengelola lingkungan
dengan baik.karena jika kita mencari tau lebih dalam tentang biodiesel maka kita akan
mendapat banyak sekali manfaat

 Lampiran Foto

Anda mungkin juga menyukai