Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 5

1. Argya Wira Artheswara H. /05


2. Chusnul Awalia R. /08
3. Monica Octaviana W. /21
4. M. Bintang Cahyo A. R. /22
5. Muh. Irsyad Baihaqi /23
6. M. Ashrory Zaki /24
KD. 5.1. Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa
sekitar proklamasi dan proses terbentuknya NKRI.

TP. 5
Menganalisis dukunga spontan dan
tindakan heroik dari berbagai daerah
terhadap pembentukan negara dan
pemerintah RI
 Dukungan spontan dan tindakan heroik dari berbagai daerah terus muncul
dan mengalir. Dukungan tersebut menunjukkan kebulatan tekad rakyat
Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari
penjajahan Bangsa lain:
 1.pernyataan dukungan Sri Sultan Hamengkubuwono IX (5 September
1945)
a. Bahwa Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat
kerajaan adalah daerah istimewa dari NKRI.
b. Bahwa sultan Yogyakarta sebagai kepala daerah memegang
kekuasaan dalam Negeri Yogyakarta. Oleh karena itu, segala
urusan pemerintah Yogyakarta berada di tangan sultan.
c. Bahwa hubungan antara Yogyakarta dan pemerintah pusat RI
bersifat langsung dan sultan bertanggung jawab seluruhnya atas
Yogyakarta.
 2. rapat raksasa di lapangan ikada oleh komite aksi menteng 31 (19
september 1945).

Latar belakang diselenggarakannya rapat ikada adalah untuk menyambut proklamasi


kemerdekaan RI sekaligus sebagai aksi protes terhadap pengumuman panglima tentara Jepang
yang mengatakan bahwa kekuasaannya di Indonesia akan diserahkan kepada sekutu, bukan
kepada Indonesia dengan tujuan:
a. Agar para pemimpin dapat berbicara di depan rakyat
b. Agar semangat kemerdekaan tetap menyala
c. Ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia
Merdeka dengan tenaga sendiri.
Rapat ikada bermakna tentang:
a. Perwujudan sikap patriotik untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan.
b. Menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan RI.
c. Mencerminkan persatuan dan kesatuan.
d. Mempertemukan pemimpin dengan rakyat RI
e. Mewujudkan kewibawaan pemerintah RI.
f. Membuktikan kepatuhan rakyat kepada pemerintah RI dan cinta damai.
g. Menunjukkan rakyat Indonesia anti perang
3. Tindakan heroik di seluruh Indonesia

setelah Jepang menyerah pada sekutu (15 Agustus 1945), terjadilah tindakan heroik dengan melucuti senjata pasukan
Jepang. Tujuan melucuti senjata Jepang tersebut adalah untuk:
a.Mendapatkan Senjata sebagai modal perjuangan.
b.Mencegah agar senjata itu tak jatuh ke tangan sekutu.
c.Mencegah agar senjata itu tak digunakan oleh jepang untuk membunuh rakyat.
tindakan heroik kepahlawanan terjadi serentak di berbagai daerah, antara lain:
a. Wilayah Jawa tengah dan DI Yogyakarta:
Pertempuran lima hari di Semarang, pertempuran kota baru di Yogya, Solo, dll.
b. Wilayah Jakarta dan Jawa Barat:
di Jakarta, Bandung, Bogor, dan Tasikmalaya.
c. Wilayah Jawa Timur:
Di Surabaya dan Malang.
d. Di wilayah luar pulau Jawa:
Di Aceh, Palembang, Lampung, Kalimantan, Bali, Sumbawa,
Makassar dan Gorontalo

Anda mungkin juga menyukai