Anda di halaman 1dari 12

Laporan Penelitian Korosi

Kimia

Penyusun: Kelompok 4

● Anisyah Wahyu
● Desmaria Diana B
● HALAMAN
Dika Kaka AryaJUDUL
● Intan Nur Aini
● Halim Nozia R
● M. Naufal A
● Pipit Lolita H
● Rizkhy Dwi A

Kelas: XII – IPA 2

Guru Pembimbing: Sismanita


2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena nikmat dan
karunia-Nya lah kami (Kelompok 4) selaku penyusun dapat menyelesaikan laporan
“Praktikum Korosi pada Paku”. Laporan ini dibuat atas kepentingan tugas dan
penuntasan materi bagi nilai kami selaku penyusun.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada ibu Sismanita selaku guru Kimia,
semoga dengan diberikannya tugas ini saya dapat menambah pengetahuan tentang
“Korosi pada Paku”. Terima kasih juga untuk rekan-rekan sesama kelompok yang
telah membantu saya menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum selama 7 hari yang telah kami
lakukan. Kami sajikan dalam bentuk bab yang runtut. Akhir kata, semoga laporan ini
dapat memenuhi persyaratan untuk mendapat nilai dan bermanfaat untuk rekan-
rekan selaku pembaca. Kami sadar bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh
dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Batam, 24 Oktober 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................5
2.1 Landasan Teori.........................................................................................................................5
2.1.1 Korosi....................................................................................................................................5
2.1.2 Besi.......................................................................................................................................6
2.2 Hipotesis......................................................................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................7
3.1 Waktu dan Tempat...................................................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan.........................................................................................................................7
3.3 Langkah Kerja...........................................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................8
4.1 Hasil Penelitian.........................................................................................................................8
4.2 Pembahasan.............................................................................................................................8
BAB V PENUTUP...........................................................................................10
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................................10
5.2 Saran......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11
LAMPIRAN......................................................................................................12

iii
i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai penggunaan besi,
misalnya untuk membangun jembatan, kendaraan dan gedung. Disisi lain, kita
ketahui bahwa besi sangat mudah mengalami korosi atau yang biasa disebut
berkarat. Perkaratan (korosi) besi banyak menimbulkan kerugian karena sifat mudah
rapuh yang dimiliki oleh besi berkarat. Akibatnya bangunan keropos dan tidak dapat
digunakan kembali jika besi yang digunakan untuk membangunnya sudah berkarat.
Sebenarnya korosi merupakan reaksi redoks antara logam dan lingkungannya
sehingga dihasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
Pada peristiwa perkaratan, besi teroksidasi oleh oksigen yang ada di udara.
Perkaratan dapat dipercepat dengan adanya air. Itulah sebabnya, rumus kimia karat
besi adalah Fe2O3.xH2O. Warna karat besi jauh berbeda dengan besi yang
mengkilap, yaitu berwarna coklat kemerahan. Karat besi sangat berpori dan selalu
mengelupas sehingga perkaratan dapat terjadi terus menerus. Oleh karena ini perlu
dilakukannya praktikum ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka
permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh berbagai cairan terhadap korosi pada paku besi?
2. Bagaimana rincian proses korosi yang terjadi pada paku besi?
3. Bagaimana cara pencegahan korosi?

1.3 Tujuan Penelitian


Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui proses perkaratan paku dengan berbagai perlakuan
2. Menentukan faktor-faktor penyebab terjadinya korosi
3. Mengamati proses korosi paku pada beberapa medium
4. Menyampaikan pengaruh berbagai cairan terhadap korosi pada paku
5. Menyampaikan penyebab dan pencegahan korosi

1.4 Manfaat Penelitian


Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapakan akan diperoleh
manfaat sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui sifat dari berbagai bahan terhadap besi.
2. Dapat menambah informasi mengenai korosi (karat).
3. Dapat melatih siswa agar terampil dalam melakukan kegiatan praktikum.

1
i
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Korosi
Korosi adalah degradasi atau penurunan mutu logam akibat reaksi kimia suatu
logam dengan lingkungannya. Korosi merupakan masalah besar bagi bangunan dan
peralatan yang menggunakan material dasar logam seperti gedung, jembatan,
mesin, pipa, mobil, kapal dan lain sebagainya. Terdapat dua macam proses korosi,
yakni
1.Korosi Proses kimia
2. Korosi Elektrokimia
Korosi proses kimia merupakan serangan korosi secara langsung, tanpa adanya
aliran listrik pada logam. Contohnya adalah berkaratnya baja dalam udara terbuka.
Korosi oleh proses kimia biasanya menyebar secara merata pada seluruh
permukaan logam. Sedangkan korosi elektrokimia terjadi pada permukaan logam
yang akan terbentuk daerah–daerah anoda dan katoda, yang satu dengan yang
lainnya dipisahkan oleh jarak–jarak tertentu.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan korosi, sebagai berikut:
a. Faktor pH

pH netral adalah 7, sedangkan ph < 7 bersifat asam dan korosif, sedangkan untuk
pH > 7 bersifat basa juga korosif. Tetapi untuk besi, laju korosi rendah pada pH
antara 7 sampai 13. Laju korosi akan meningkat pada pH < 7 dan pada pH > 13.
b. Faktor temperatur

Penambahan temperatur umumnya menambah laju korosi walaupun kenyataannya


kelarutan oksigen berkurang dengan meningkatnya temperatur. Apabila metal pada
temperatur yang tidak uniform, maka akan besar kemungkinan terbentuk korosi.
c. Faktor gas terlarut

● Oksigen (O2), adanya oksigen yang terlarut akan menyebabkan korosi pada metal
seperti laju korosi pada mild stell alloys akan bertambah dengan meningkatnya
kandungan oksigen.
d. Faktor padatan terlarut

● Klorida (Cl), klorida menyerang lapisan mild steel dan lapisan stainless steel.
Padatan ini menyebabkan terjadinya pitting, crevice corrosion, dan juga
menyebabkan pecahnya alooys.
● Karbonat (CO3), kalsium karbonat sering digunakan sebagai pengontrol korosi
dimana film karbonat diendapkan sebagai lapisan pelindung permukaan metal, tetapi
dalam produksi minyak hal ini cenderung menimbulkan masalah scale.
● Sulfat (SO4), ion sulafat ini biasanya terdapat dalam minyak.

a. Penyebab Korosi
 Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang
berasaldari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi
kemurnian bahan,struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam
bahan,teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi 
tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang
bersifat korosif dan sebagainya.Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan
korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa anorganik
maupun organik. 2
Penguapan dan pelepasan bahan- bahan korosif ke udara dapat mempercepat i
proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat
mempercepat proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut.

b. Pengendalian Korosi
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur berbagai barang
atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat
dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel). Akan
tetapi, proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi. Korosi besi
memerlukan oksigen dan air. Kemudian, kita ketahui bahwa berbagai jenis logam
dapat melindungi besi terhadap korosi.Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan
dibahas berikut ini didasarkan pada dua sifat tersebut.
1. Mengecat
2. Melumuri dengan oli
3. Dibalut dengan plastic
4. Tin Plating (pelapisan dengan timah)
5. Galvanisasi (pelapisan dengan zink)
6. Cromium Plating (pelapisan dengan kromium)
7. Sacrificial protection (pengorbanan anode)

2.1.2 Besi
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak
digunakan untukkehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai
dengan yang merusakkan.Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan
nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam
yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya Hal itu karena
 beberapa hal, diantaranya: 
• Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar, 
• Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan
• Besi mempunyai sifat -sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan
banyak kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau mengurangi
umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja.
Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat
(stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan
besi. Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink
dan Magnesium dapat melindungi besi dari korosi.

2.2 Hipotesis
 Cairan yang memiliki kandungan unsur oksigen (O2) dan air (H2O) akan mengalami
korosi pada paku besi dan dapat dicegah dengan cara pelapisan menggunakan
bahan anti korosi.
BAB III 3
METODE PENELITIAN i

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Korosi ini kami lakukan pada :
 Tempat Pelaksanaan : Rumah Intan
 Jadwal Pelaksanaan : Selasa, 18 Oktober 2022 s.d Senin, 24 Oktober 2022

3.2 Alat dan Bahan


No. Alat Bahan
1. 6 wadah plastik Air Biasa
2. 6 buah paku Air Panas/Mendidih
3. Plastic wrap Larutan Asam Cuka
4. Larutan Garam

3.3 Langkah Kerja


1. Beri tanda/nama pada masing masing gelas sesuai isi larutan/wadah.
2. Masukkan air biasa pada wadah A, air panas pada wadah B, larutan
asam cuka pada wadah C, larutan garam pada wadah D, dan biarkan gelas
E dan F kosong.
3. Masukkan paku pada masing-masing gelas, dengan setiap gelas berisi 1
paku.
4. Tutup gelas F dengan plastic wrap.
5. Amati dan catat perubahan selama 1 minggu.

i
4
i
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Adapun pembahasan dalam laporan praktikum korosi ini adalah sebagai berikut :

+
+
+ + +++ +++

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan korosi pada paku. Diberikan
enam perlakuan yang berbeda pada masing-masing gelas plastik yang berisi
paku, yaitu gelas yang dibiarkan kosong terbuka, gelas yang dibiarkan kosong
tertutup, gelas yang diberi air biasa, gelas yang diberi air panas, gelas yang
diberi larutan garam, dan gelas yang diberi larutan cuka.

Dari hasil pengamatan selama 7 hari didapatkan:


1. Paku A (air biasa) terjadi korosi secara menyeluruh pada paku dan
membuat air pada paku tersebut berubah warnanya menjadi kuning. Namun
terjadi korosinya cukup lama pada hari ke 6.

2. Paku B (air panas) terjadi korosi dan membuat air pada paku tersebut
berubah warnanya. menjadi kuning. Namun terjadi korosinya cukup lama
pada hari ke 6.
5
i
3. Pake C (larutan cuka) terjadi korosi dan membuat air pada paku tersebut
berubah warnanya menjadi hitam. Proses korosi sangat cepat dan signifikan.
4. Paku D (larutan garam) terjadi korosi secara keseluruhan pada paku dan
membuat air pada paku tersebut berubah warnanya menjadi kuning. Namun
terjadi korosinya cukup lama, mungkin karena kadar garamnya rendah.
5. Paku E (kosong+terbuka) tidak terjadi korosi dikarenakan kadar oksigen
yang berada pada gelas tersebut hanya sedikit dan tidak adanya faktor
pendorong untuk terjadinya korosi.
6. Paku F (kosong+tertutup) ) tidak terjadi korosi dikarenakan kadar oksigen
yang berada pada gelas tersebut hanya sedikit dan tidak adanya faktor
pendorong untuk terjadinya korosi.
Setelah dibandingkan secara keseluruhan paku yang tidak terkena air tidak
mengalami korosi. Perbedaan juga terjadi antara paku air biasa, air panas dan
air larutan garam dan cuka. Korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan di
air biasa dan air panas berwarna kuning, hal ini terjadi karena korosi tersebut
terjadi oleh oksidasi oksigen. Sedangkan korosi yang terjadi pada paku yang
diletakkan di air cuka dan garam berwarna hitam/lebih gelab dari air biasa,
korosi tersebut terjadi karena larutan elektrolit.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa, untuk melindungi besi dari
korosi dapat dilakukan dengan cara pelapisan besi dengan bahan yang tidak
mengalami perkorosian atau bahan yang tidak dapat bereaksi dengan
oksigen, sehingga besi dalam keadaan bebas oksigen dan tidak mengalami
korosi.

6
i
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pratikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa paku yang
tidak mengalami korosi terjadi pada paku A dan D (paku terbuka tanpa air dan paku
tertutup tanpa air) hal ini bisa terjadi karena tidak ada kontak langsung antara
oksigen dan air serta plastik merupakan pencegahan agar tidak terjadi korosi.
Kemudian dari praktek tersebut di benarkan bahwa salah satu faktor korosi
adanya kontak antara udara dan air.Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan
sampai besi terkontaminasi dengan air atau larutan yang dapat menyebabkan
oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita menghindarkan besi dari air, maka
besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat membuatnya berkarat.
● Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Korosi Adalah
A) Air
B) Oksigen
● Faktor-Faktor Yang Dapat Mempercepat Terjadinya Korosi
A) Elektrolit
B) Permukaan Besi
● Cara Mengatasi Korosi Adalah
A) Sacrificial Protection (Pengorbanan Anode)
B) Cromium Plating (Pelapisan Dengan Kromium)
C) Galvanisasi (Pelapisan Dengan Zink)
D) Tin Plating (Pelapisan Dengan Timah)
E) Dibalut Dengan Plastic
F) Melumuri Dengan Oli Atau Minyak
G) Dicat

5.2 Saran
Setiap melakukan praktikum diharapkan untuk dapat memperhatikan
prosedur kerja serta memperhatikan keselamatan kerja. Selain itu, diusahakan untuk
memperbanyak referensi guna memudahkan kita baik dalam melakukan praktikum
maupun dalam penyusunan laporan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA 7
i

Harnanto, Arie. 2009. Kimia 3 untuk kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan Nasional.Pratana, Fajar. 2009.
 
Mari  Belajar Kimia: Untuk XII SMA IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.Astuti, Widya.
 
Praktikum pada Korosi. http://widyaastutisahnur.blogspot.co.id/2013/10/laporan- praktikum-
korosi-pada-paku.html
LAMPIRAN 8
4

9
i

Anda mungkin juga menyukai