Disusun Oleh:
Kelompok 4
Amelia Maretha 062130200761
Firza Faizah 062130200766
Naufal Irfan Malik 062130200773
Rei Narumya 062130200775
Selfia Yuniyanti 062130200776
Yohanda 062130200779
Terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah membantu kami
untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa
pertolongan Tuhan yang Maha Esa kami tidak akan sanggup menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan baik. Penyusunan ini sengaja di buat oleh kami
untuk muenambah pengetahuan pembaca mengenai korosi, pengertian korosi,
jenis-jenis korosi, dan pengendalian korosi.
Penyusun mengambil isi pokok pembahasan dalam penyusunan ini dari
berbagai sumber. Tetapi yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu
menambah pengetahuan pembaca mengenai korosi. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada dosen yang telah memberikan tugas dan bimbingan kepada
kami karena dengan tugas tersebut penyusun ini kami jadi lebih mengetahui
mengenai korosi. Semoga penyusunan ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan kepada pembaca, meskipun penyusunan makalah ini masih
ada kekurangannya kami mohon kritik dan sarannya agar kami bisa membuat
perancangan ini menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Simpulan......................................................................................................15
3.2 Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................v
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang apa itu korosi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis korosi.
3. Untuk mempelajari hal-hal yang mempengaruhi terjadinya korosi.
4. Untuk mempelajari metode pencegahan korosi.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
5
7. Korosi Mikrobiologi
Korosi yang terjadi karena mikroba Mikroorganisme yang
mempengaruhi korosi antara lain bakteri, jamur, alga dan protozoa. Korosi
ini bertanggung jawab terhadap degradasi material di lingkungan.
Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area, mikroorganisme umumnya
berhubungan dengan permukaan korosi kemudian menempel pada
permukaan logam dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit. Lapisan film
tipis atau biofilm. Pembentukan lapisan tipis saat 2 – 4 jam pencelupan
sehingga membentuk lapisan ini terlihat hanya bintik-bintik dibandingkan
menyeluruh di permukaan. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara:
a. Memilih logam yang tepat untuk suatu lingkungan dengan kondisi-
kondisinya.
b. Memberi lapisan pelindung agar lapisan logam terlindung dari
lingkungannya.
c. Memperbaiki lingkungan supaya tidak korosif.
d. Perlindungan secara elektrokimia dengan anoda korban atau arus
tandingan.
e. Memperbaiki konstruksi agar tidak menyimpan air,lumpur dan zat
korosif lainnya.
9
2. Faktor Temperatur
Penambahan temperatur umumnya menambah laju korosi
walaupun kenyataannya kelarutan oksigen berkurang dengan
meningkatnya temperatur. Apabila metal pada temperatur yang tidak
uniform, maka akan besar kemungkinan terbentuk korosi.
3. Faktor pH
pH netral adalah 7, sedangkan ph < 7 bersifat asam dan korosif,
sedangkan untuk pH > 7 bersifat basa juga korosif. Tetapi untuk besi, laju
korosi rendah pada pH antara 7 sampai 13. Laju korosi akan meningkat
pada pH < 7 dan pada pH > 13.
4. Faktor Bakteri Pereduksi atau Sulfat Reducing Bacteria (SRB)
Adanya bakteri pereduksi sulfat akan mereduksi ion sulfat menjadi
gas H2S, yang mana jika gas tersebut kontak dengan besi akan
menyebabkan terjadinya korosi.
5. Faktor Padatan Terlarut
Klorida (Cl), klorida menyerang lapisan mild steel dan lapisan
stainless steel. Padatan ini menyebabkan terjadinya pitting, crevice
corrosion, dan juga menyebabkan pecahnya alloys.
Karbonat (CO3), kalsium karbonat sering digunakan sebagai
pengontrol korosi dimana film karbonat diendapkan sebagai lapisan
pelindung permukaan metal, tetapi dalam produksi minyak hal ini
cenderung menimbulkan masalah scale.
Sulfat (SO4), ion sulafat ini biasanya terdapat dalam minyak.
Dalam air, ion sulfat juga ditemukan dalam konsentrasi yang cukup
tinggi dan bersifat kontaminan, dan oleh bakteri SRB sulfat diubah
menjadi sulfide yang korosif.
13
2. Seleksi Material
Material Metode umum yang sering digunakan dalam pencegahan
korosi yaitu pemilihan logam atau paduan dalam suatu lingkungan korosif
tertentu untuk mengurangi resiko terjadinya korosi.
5. Inhibitor Korosi
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
korosi adalah dengan penggunaan inhibitor korosi. Secara umum suatu
inhibitor adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau
memperlambat suatu reaksi kimia. Sedangkan inhibitor korosi adalah
suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan, dapat
menurunkan laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu logam.
15
7. Pelapisan (Coatings)
Prinsip umum dari pelapisan yaitu melapiskan logam induk dengan
suatu bahan atau material pelindung. Jenis - jenis coating:
Metallic coatings
Paint /organic coatings
Chemical conversion coatings
Miscellaneous coatings (enamel, thermoplastics)
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Korosi merupakan penurunan mutu logam oleh reaksi elektrokimia dengan
lingkungannya. Korosi yang terjadi pada logam tidak dapat dihindari, tetapi hanya
dapat dicegah dan dikendalikan sehingga struktur atau komponen mempunyai
masa pakai yang lebih lama. Dengan mengenali kapan korosi akan terjadi, dan
dengan mengerti mekanisme yang yang terjadi maka kita dapat mengatasi korosi
dan resikonya.
3.2 Saran
Agar logam tidak mudah berkarat, sebaiknya dicegah dengan cara hindari
kontak langsung dengan udara dan air, untuk memperlambat terjadinya berkarat
logam di cat dgn cat khusus yang bisa memperlambat terjadinya korosi.
16
DAFTAR PUSTAKA