PADA KAPAL
Oleh :
Agung Pradenta Wisnu AlHakim 04211840000074
PENCEGAHAN KOROSI PADA
KAPAL
DEFINISI
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi
disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari
besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu
yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH-(aq)
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOROSI
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya suatu proses korosi
adalah :
1. Kondisi lingkungan / media
Lingkungan dimana benda akan dibuat dan digunakan juga merupakan salah satu faktor
dalam proses dan kecepatan korosi. Material di lingkungan air laut akan berbeda dengan di
lingkungan air tawar. Korosi yang timbul akan dipengaruhi oleh media korosif yang terkandung
pada lingkungan tersebut. Berberapa faktor kondisi lingkungan yang mempengaruhi korosi
adalah :
a. Komposisi Kimia Ada tidaknya zat zat kimia yang menyebabkan atau
mempercepat korosi
b. Kondisi Biologis
c. Temperatur bertambahnya temperatur berarti akan menambah semakin
cepatnya reaksi kimia
d. Konsentrasi konsentrasi elektrolit dapat menaikkan laju aliran e– sehingga korosi
meningkat
e. Pengaruh gas, cairan, dan padatan Keberadaan elektrolit, seperti garam
dalam air laut. Lalu pengaruh oksigen, dan air
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOROSI
2. Material konstruksi
Material yang dipakai untuk membuat benda konstruksi sangat
berpengaruh terhadap laju korosi, dengan demikian harus dipilih sejeli
mungkin untuk mengurangi dampak negatif korosi.
Material konstruksi yang dipilih haruslah sesuai dengan fungsi yang
akan digunakan. setiap material memiliki ketahanan terhadap korosi
yang berbeda beda, oleh karena itu diperlukan material yang pas untuk
fungsi konstruksi tersebut. sifat sifat yang menjadikan suatu material
tahan terhdapa korosi adalah sebagai berikut :
a) Electro-chemical
b) Physical Chemicaly
c) Thermodynamic
d) Komposisi unsur
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOROSI
3. Bentuk konstruksi
Bentuk konstruksi yang oleh sebagian orang diabaikan efeknya
terhadap proses korosi, sebenarnya tidak sedikit dampak
negatifnya. Karena bentuk ini sedikit banyak juga akan
berpengaruh terhadap kecepatan korosi. Sebagai contoh pipa yang
dibengkokkan dengan radius 1800 akan sangat berlainan korosinya
jika dibandingkan dengan pipa lurus.
MACAM MACAM KOROSI
Secara garis besar jenis korosi dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis, dan sebagian dari jenis ini ada yang sangat unik dan susah
dideteksi, sehingga memerlukan metode khusus untuk mengamati.
Jenis-jenis tersebut adalah :
1.3.PITTING CORROSION
Pitting corrosion adalah bentuk
pengkaratan yang terpusat pada
saat titik dengan kedalaman
tertentu. Biasanya pitting corrosion
ini relatif kecil dan kadang-kadang Gambar pitting Corrosion
tertutup oleh kotoran sehingga
seperti permukaan yang kasar saja.
Dalam hal ini pH sangat
mempengaruhi pitting corrosion.
Pitting Corrosion adalah korosi (I) Metal (II) Korosi homoge (III)
yang secara alami merupakan Korosi Pitting
reaksi auto-katalic.
Gambar 2.1. Bentuk-bentuk Pitting
Pencegahan
Metode yang dianjurkan untuk mencegah korosi crevice juga dapat dikenakan pada korosi
pitting. Material yang terkena korosi pitting atau condong terkena, selama terkorosi tidak
boleh digunakan untuk membangun konstruksi atau peralatan dengan kondisi tersebut.
Disamping itu untuk melakukan pencegahan korosi lubang sedini mungkin dapat dilakukan
dengan beberapa cara diantaranya adalah :
1. Meletakkan material tegak berdiri sehingga tidak akan terjadi genangan air pada
permukaan logam.
2. Melapisi permukaan logam dengan pelindung atau lazim disebut coating baik yang
organic maupun yang non-organik
3. Penambahan inhibitor yang sesuai dengan lingkungan sekitarnya
4. Merubah lingkungan dengan mengurangi faktor utama penyebab dampak korosi
5. Dan pemasangan seng anode yang sesuai dengan kondisi dimana korosi tersebut terjadi.
MACAM MACAM KOROSI
1.4. KOROSI EROSI
Korosi erosi adalah percepatan atau penambahan keburukan sifat material
karena gerakan relatif antara fluida korosif dan permukaan metal. Secara umum
gerakan ini sangat cepat dan pengaruh pemakaian secara mekanika atau abrasi
yang rumit. Hasil dari erosi korosi merusak pelindung permukaan dari metal dan
campurannya.
Secara teoritis korosi erosi dibagi kedalam 3 kelompok yaitu :
• Korosi erosi (akibat gesekan antara fluida dengan logam sehingga logam tergerus).
• Korosi kavitasi (akibat adanya benturan gelembung fluida dengan permukaan
logam sehingga berakibat luka terhadap permukaan logam tersebut),
• Fretting corrosion (akibat gesekan antara logam dengan logam dan berakibat suhu
logam naik dan tergerus sesama logam).
MACAM MACAM KOROSI
Korosi Erosi
Korosi ini terjadi akibat adanya aliran turbulen atau aliran fluida dengan viskositas
atau kekentalan fluida yang cukup tinggi. Oleh karena itu lapisan film yang terdapat
pada setiap permukaan logam akan selalu hilang jika terkena aliran fluida ini. Jika
alirannya laminar maka korosi yang ditimbulkan tidak telalu serius, namun demikian jika
aliran yang terjadi turbulen akan berakibat bertambahnya kecepatan korosi.
Korosi Kavitasi
Kavitasi merupakan bentuk khas dari korosi erosi. Kerugian kavitasi disebabkan oleh
formasi vapor buble dekat permukaan metal. Kerugian kavitasi terjadi dalam hidrolik
turbin, propeller, pompa dan permukaan dimana kecepatan aliran dan tekanan terjadi.
Fretting Corrosion
Fretting menggambarkan korosi yang terjadi pada daerah bersinggungan di antara
material di bawah bebanakibat getaran dan slip. Fretting ini berupa lubang atau alur
dalam metal yang mengalami korosi di sekelilingnya.
Pencegahan
Material dengan ketahanan korosi baik, merupakan ketahanan erosi
baik, metode ini menekankan pada pemilihan bahan
Perancangan (design)
Kerugian korosi dapat dikurangi dengan desain yang baik,seperti
penambahan diameter pipa membantu dari segi mekanika dalam hal
pengurangan kecepatan dan membuat agar aliran yang terjadi adalah
aliran laminar. Penambahan diameter yang streamline dapat efek
benturan fluida terhadap permukaan material. dengan desain yang baik
dapat mengurangi biaya perawatan.
Pencegahan
Coating
pemakaian coating dapat menahan dengan kuat antara metal dan
lingkungannya. Hal ini kadang-kadang bermanfaat namun tidak selalu
dapat mengatasi masalah korosi.
Pengerasan permukaan atau pengelasan overlap dapat membantu
menyediakan suatu permukaan yang memiliki tahanan korosi yang baik.
Chatodic protection
metode ini dapat membantu mengurangi pengaruh korosi tetapi
belum dapat diterapkan secara luas untuk mengatasi korosi erosi.
MACAM MACAM KOROSI
1.6. STRESS CORROSION
Stress Corrosion Cracking (SCC) adalah
Korosi pada bagian pelat yang memikul beban
besar. keretakan akibat adanya tegangan tarik
dan media korosif secara bersamaan.Keretakan
biasanya mengarah tegak lurus terhadap
tegangan. Untuk keadaan-keadaan khusus
seperti kondisi tegangan biaxial maka arah
penjalaran retak cenderung random / acak.
Kondisi pencabangan retak juga dapat terjadi
tergantung pada struktur dan komposisi metal
serta lingkungannya. Semakin tinggi tegangan Gambar Stress
maka waktu yang dibutuhkan untuk Corosion
munculnya retak makin cepat.
Stress Corrosion cracking dapat dikurangi atau dihindari dengan satu atau lebih
metode-metode berikut :
a) Menurunkan tegangan di bawah threshold jika ada. Ini dapat dilakukan
dengan annealing pada kasus residual stress, penebalan seksi atau
mengurangi beban.
b) Mengeliminasi jenis lingkungan kritis dengan jalan gasification,
demineralization atau distillation.
c) Merubah campuran adalah jalan lain yang mungkin jika lingkungan ataupun
tegangan tidak dapat dirubah.
d) Penggunaan Cathodic protection terhadap struktur dengan penambahan
tenaga luar.
e) Penambahan inhibitor ke dalam sistem jika mungkin.
f) Coating, kadang digunakan dan tergantung pada keadaan lingkungan logam
MACAM MACAM KOROSI
1.6. Fatgue Corrosion (Korosi lelah)
Korosi ini terjadi karena logam
mendapatkan beban siklus yang.terus
berulang sehingga smakin lama logam akan
mengalami patah karena terjadi kelelahan
logam. Korosi ini biasanya terjadi pada
turbin uap, pengeboran minyak dan
windlass kapal. Korosi Kelelahan Cracking
(CFC) mirip dengan SCC Korosi. Kelelahan
adalah kegagalan getas dari suatu paduan
yang disebabkan oleh fruktuasi, stress di Gambar Fatigue
lingkungan korosif. Maka setelah sekian Corrosion
lama akan patah karena terjadinya
kelelahan logam.Kelelahan dapat
KOROSI YANG TERJADI PADA
KAPAL
1. Lambung kapal
Korosi pada lambung kapal
adalah korosi yang paling sering
dan paling umum terjadi pada
kapal. Bagian pelat lambung
kapal biasa terkorosi akibat
bersentuhan dengan air laut.
Pada daerah lambung ini bagian
bawah air ataupun daerah atas
air rentang terkena korosi. Korosi
pada pelat badan kapal dapat
mengakibatkan turunnya
kekuatan dan umur pakai kapal,
mengurangi kecepatan kapal .
bentuk korosi yang terjadi pada
KOROSI YANG TERJADI PADA
KAPAL
2. Korosi pada Rudder
Bagian rudder kapal juga bagian
yang biasa terkorosi, karena bagian
rudder kapal juga bersentuhan
dengan air laut secara langsung.
korosi pada rudder ini menyebabkan
kemudipada kapaltidak dapat
dioperasikan dengan optimal,
menyebabkan pengikisan rudder, dan
pemendekan umur pemakaian
rudder. Korosi yang terjadi pada
rudder ini adalah korosi merata dan
pitting corrosion.
KOROSI YANG TERJADI PADA
KAPAL
3. Korosi pada Propeller
Pada bagian propeller kapal juga adalah bagian
yang biasa terkena korosi. Korosi yang terjadi pada
propeller kapal adalah korosi kavitasi dimana Terjadi
karena tingginya kecepatan cairan menciptakan
daerah-daerah bertekanan tinggi dan rendah secara
berulang-ulang pada permukaan peralatan dimana
cairan tersebut mengalir. Maka terjadilah gelembung-
gelembung uap air pada permukaan tersebut, yang
apabila pecah kembali menjadi cairan akan
menimbulkan pukulan pada permukaan yang cukup
besar untuk memecahkan film oksida pelindung
permukaan. Akibatnya bagian permukaan yang tidak
terlindungi terserang korosi. Korosi pada propeller ini
menyebabkan menurunnya efisiensi daya kapal,
pemendekan umur propeller, berkurangnya kecepatan
kapal, dan tidak optimalnya kemudi kapal.
KOROSI YANG TERJADI PADA
KAPAL
4. Korosi pada pipa kapal
Bagian perpipaan dalam
kapal juga tidak luput dari
serangan korosi, pipa
dalamkapal yang bersinggungan
langsung dengan air juga
berpengaruh besar terhadap
terjadinya korosi, bentuk pipa
juga mempengaruhi terjadinya
korosi. Korosi yang terjadi pada
perpipaan biasanya berjenis
korosi erosi, dikarenakan logam
metal bergesekan terhadap
fluida yang pada akhirnya
KOROSI YANG TERJADI PADA
KAPAL
5. Korosi pada mesin bantu
kapal
Korosi juga sering terjadi
pada mesin bantu kapal baik
yang terdapat di deck seperti
pada Jangkar, Windlass kapal,
Cargo Winchs, dll. Maupun yang
terdapat pada kamar mesin
seperti Pump, Generator dll.
Bentuk korosi yang terjadi pada
mesin bantu kapal inibermacam
macam, seperti fatigue
corrosion, homogen corrocsion,
Crevice Corrosion, Erotion
CARA PENCEGAHAN KOROSI
Pada Kapal sendiri mekanisme pencegahan terhadap korosi juga
dilakukan, agar semua kerugian yang diakibatkan oleh korosi dapat
diminimalisir, berikut ini adalah berberapa mekanisme perncegahandan
perlindungan korosi yang biasa dilakukan di kapal :
1. Pengaturan Lingkungan
2. Perancgan Design Konstruksi Awal
3. Pemilihan Material
4. Mencegah Logam bersinggungan dengan zat penyebab korosi secara
langsung
5. Perlindungan Katodik (Anode Korban)