Anda di halaman 1dari 49

PENCEGAHAN KOROSI

PADA KAPAL
Oleh :
Agung Pradenta Wisnu AlHakim 04211840000074
PENCEGAHAN KOROSI PADA
KAPAL
DEFINISI
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi
disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari
besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu
yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH-(aq)
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOROSI
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya suatu proses korosi
adalah :
1. Kondisi lingkungan / media
Lingkungan dimana benda akan dibuat dan digunakan juga merupakan salah satu faktor
dalam proses dan kecepatan korosi. Material di lingkungan air laut akan berbeda dengan di
lingkungan air tawar. Korosi yang timbul akan dipengaruhi oleh media korosif yang terkandung
pada lingkungan tersebut. Berberapa faktor kondisi lingkungan yang mempengaruhi korosi
adalah :
a. Komposisi Kimia Ada tidaknya zat zat kimia yang menyebabkan atau
mempercepat korosi
b. Kondisi Biologis
c. Temperatur bertambahnya temperatur berarti akan menambah semakin
cepatnya reaksi kimia
d. Konsentrasi konsentrasi elektrolit dapat menaikkan laju aliran e– sehingga korosi
meningkat
e. Pengaruh gas, cairan, dan padatan Keberadaan elektrolit, seperti garam
dalam air laut. Lalu pengaruh oksigen, dan air
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOROSI
2. Material konstruksi
Material yang dipakai untuk membuat benda konstruksi sangat
berpengaruh terhadap laju korosi, dengan demikian harus dipilih sejeli
mungkin untuk mengurangi dampak negatif korosi.
Material konstruksi yang dipilih haruslah sesuai dengan fungsi yang
akan digunakan. setiap material memiliki ketahanan terhadap korosi
yang berbeda beda, oleh karena itu diperlukan material yang pas untuk
fungsi konstruksi tersebut. sifat sifat yang menjadikan suatu material
tahan terhdapa korosi adalah sebagai berikut :
a) Electro-chemical
b) Physical Chemicaly
c) Thermodynamic
d) Komposisi unsur
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOROSI
3. Bentuk konstruksi
Bentuk konstruksi yang oleh sebagian orang diabaikan efeknya
terhadap proses korosi, sebenarnya tidak sedikit dampak
negatifnya. Karena bentuk ini sedikit banyak juga akan
berpengaruh terhadap kecepatan korosi. Sebagai contoh pipa yang
dibengkokkan dengan radius 1800 akan sangat berlainan korosinya
jika dibandingkan dengan pipa lurus.
MACAM MACAM KOROSI
Secara garis besar jenis korosi dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis, dan sebagian dari jenis ini ada yang sangat unik dan susah
dideteksi, sehingga memerlukan metode khusus untuk mengamati.
Jenis-jenis tersebut adalah :

1. Uniform attack (Homogen)


2. Crevice Corrosion (Korosi celah)
3. Pitting Corrosion (Korosi lubang)
4. Erosion Corrosion (Korosi erosi)
5. Stres Corrosion (Korosi tegangan)
6. Fatigue Corrosion (Korosi Lelah)
MACAM MACAM KOROSI
1.1. KOROSI HOMOGEN
Korosi homogen adalah jenis korosi yang sering dan umum terjadi
pada konstruksi-konstruksi logam. Jenis ini biasanya dikategorikan
menurut reaksi electro-chemical yang secara homogen terjadi karat ke
seluruh bagian material yang terbuka (telanjang). Sebagai contoh
adalah, sebatang besi (baja) yang dicelupkan ke dalam larutan asam
sulfat, atau atap seng rumah yang kena air hujan dan panas secara
terus menerus. Dengan adanya reaksi oksidasi dan reduksi antara
media korosif dengan logam, sehingga kejadian akibat korosi ini akan
terjadi.
Sebagai contoh korosi homogen ini adalah korosi yang terjadi
pada lambung kapal, korosi pada atap zinc rumah, korosi pada pilar-
pilar pelabuhan dan sebagainya. Singkatnya korosi
Korosi jenis ini sangat
logam akanKorosi
mudah dibedakan karena seluruh permukaan sederhan parah
terkena
korosi secara merata. a
Pencegahan
Tindakan pencegahan korosi
homogen dapat dilakukan
dengan pemilihan material yang
sesuai, coating yang sesuai,
penambahan inhibitor dan
katodic protection. Mekanisme
dari tindakan pencegahan korosi
homogen ini akan dijelaskan
secara panjang lebar pada Bab
Pencegahan Korosi dibagian Gambar Korosi Merata
akhir ppt ini
MACAM MACAM KOROSI
1.2. CREVICE CORROSION
Intensif korosi sering terjadi
pada celah dan permukaan
tertutup lainnya dari suatu
logam yang terletak pada
corrosive media. Type dari
perusakan ini adalah selalu
dalam skala kecil dari larutan
yang terperangkap lewat
lubang, gasket, lap joint,
kotoran permukaan logam dan
celah di bawah mur, baut atau
kepala keling. Oleh karena itu
jenis korosi ini seringkali disebut Gambar Crevice
juga deposit corrosion atau Corrosion
gasket corrosion.
Pencegahan
Di bawah ini beberapa prosedur pencegahan atau cara mengurangi
terjadinya korosi celah :
1. Penggunaan sistem sambungan Butt Joint dengan pengelasan
dibanding dengan sambungan keling untuk peralatan-peralatan
yang baru.
2. Celah sambungan ditutup dengan pengelasan menerus atau
dengan soldering.
3. Peralatan-peralatan harus diperiksa dan dibersihkan dari kotoran
secara teratur, terutama pada sambungan-sambungan yang
rawan.
4. Hindari pemakaian packing yang bersifat higroskopis
5. Penggunaan gasket dan absorbent seperti teflon jika
memungkinkan.
MACAM MACAM KOROSI

1.3.PITTING CORROSION
Pitting corrosion adalah bentuk
pengkaratan yang terpusat pada
saat titik dengan kedalaman
tertentu. Biasanya pitting corrosion
ini relatif kecil dan kadang-kadang Gambar pitting Corrosion
tertutup oleh kotoran sehingga
seperti permukaan yang kasar saja.
Dalam hal ini pH sangat
mempengaruhi pitting corrosion.
Pitting Corrosion adalah korosi (I) Metal (II) Korosi homoge (III)
yang secara alami merupakan Korosi Pitting
reaksi auto-katalic.
Gambar 2.1. Bentuk-bentuk Pitting
Pencegahan
Metode yang dianjurkan untuk mencegah korosi crevice juga dapat dikenakan pada korosi
pitting. Material yang terkena korosi pitting atau condong terkena, selama terkorosi tidak
boleh digunakan untuk membangun konstruksi atau peralatan dengan kondisi tersebut.
Disamping itu untuk melakukan pencegahan korosi lubang sedini mungkin dapat dilakukan
dengan beberapa cara diantaranya adalah :
1. Meletakkan material tegak berdiri sehingga tidak akan terjadi genangan air pada
permukaan logam.
2. Melapisi permukaan logam dengan pelindung atau lazim disebut coating baik yang
organic maupun yang non-organik
3. Penambahan inhibitor yang sesuai dengan lingkungan sekitarnya
4. Merubah lingkungan dengan mengurangi faktor utama penyebab dampak korosi
5. Dan pemasangan seng anode yang sesuai dengan kondisi dimana korosi tersebut terjadi.
MACAM MACAM KOROSI
1.4. KOROSI EROSI
Korosi erosi adalah percepatan atau penambahan keburukan sifat material
karena gerakan relatif antara fluida korosif dan permukaan metal. Secara umum
gerakan ini sangat cepat dan pengaruh pemakaian secara mekanika atau abrasi
yang rumit. Hasil dari erosi korosi merusak pelindung permukaan dari metal dan
campurannya.
Secara teoritis korosi erosi dibagi kedalam 3 kelompok yaitu :
• Korosi erosi (akibat gesekan antara fluida dengan logam sehingga logam tergerus).
• Korosi kavitasi (akibat adanya benturan gelembung fluida dengan permukaan
logam sehingga berakibat luka terhadap permukaan logam tersebut),
• Fretting corrosion (akibat gesekan antara logam dengan logam dan berakibat suhu
logam naik dan tergerus sesama logam).
MACAM MACAM KOROSI
Korosi Erosi
Korosi ini terjadi akibat adanya aliran turbulen atau aliran fluida dengan viskositas
atau kekentalan fluida yang cukup tinggi. Oleh karena itu lapisan film yang terdapat
pada setiap permukaan logam akan selalu hilang jika terkena aliran fluida ini. Jika
alirannya laminar maka korosi yang ditimbulkan tidak telalu serius, namun demikian jika
aliran yang terjadi turbulen akan berakibat bertambahnya kecepatan korosi.
Korosi Kavitasi
Kavitasi merupakan bentuk khas dari korosi erosi. Kerugian kavitasi disebabkan oleh
formasi vapor buble dekat permukaan metal. Kerugian kavitasi terjadi dalam hidrolik
turbin, propeller, pompa dan permukaan dimana kecepatan aliran dan tekanan terjadi.
Fretting Corrosion
Fretting menggambarkan korosi yang terjadi pada daerah bersinggungan di antara
material di bawah bebanakibat getaran dan slip. Fretting ini berupa lubang atau alur
dalam metal yang mengalami korosi di sekelilingnya.
Pencegahan
Material dengan ketahanan korosi baik, merupakan ketahanan erosi
baik, metode ini menekankan pada pemilihan bahan
Perancangan (design)
Kerugian korosi dapat dikurangi dengan desain yang baik,seperti
penambahan diameter pipa membantu dari segi mekanika dalam hal
pengurangan kecepatan dan membuat agar aliran yang terjadi adalah
aliran laminar. Penambahan diameter yang streamline dapat efek
benturan fluida terhadap permukaan material. dengan desain yang baik
dapat mengurangi biaya perawatan.
Pencegahan
Coating
pemakaian coating dapat menahan dengan kuat antara metal dan
lingkungannya. Hal ini kadang-kadang bermanfaat namun tidak selalu
dapat mengatasi masalah korosi.
Pengerasan permukaan atau pengelasan overlap dapat membantu
menyediakan suatu permukaan yang memiliki tahanan korosi yang baik.
Chatodic protection
metode ini dapat membantu mengurangi pengaruh korosi tetapi
belum dapat diterapkan secara luas untuk mengatasi korosi erosi.
MACAM MACAM KOROSI
1.6. STRESS CORROSION
Stress Corrosion Cracking (SCC) adalah
Korosi pada bagian pelat yang memikul beban
besar. keretakan akibat adanya tegangan tarik
dan media korosif secara bersamaan.Keretakan
biasanya mengarah tegak lurus terhadap
tegangan. Untuk keadaan-keadaan khusus
seperti kondisi tegangan biaxial maka arah
penjalaran retak cenderung random / acak.
Kondisi pencabangan retak juga dapat terjadi
tergantung pada struktur dan komposisi metal
serta lingkungannya. Semakin tinggi tegangan Gambar Stress
maka waktu yang dibutuhkan untuk Corosion
munculnya retak makin cepat.
Stress Corrosion cracking dapat dikurangi atau dihindari dengan satu atau lebih
metode-metode berikut :
a) Menurunkan tegangan di bawah threshold jika ada. Ini dapat dilakukan
dengan annealing pada kasus residual stress, penebalan seksi atau
mengurangi beban.
b) Mengeliminasi jenis lingkungan kritis dengan jalan gasification,
demineralization atau distillation.
c) Merubah campuran adalah jalan lain yang mungkin jika lingkungan ataupun
tegangan tidak dapat dirubah.
d) Penggunaan Cathodic protection terhadap struktur dengan penambahan
tenaga luar.
e) Penambahan inhibitor ke dalam sistem jika mungkin.
f) Coating, kadang digunakan dan tergantung pada keadaan lingkungan logam
MACAM MACAM KOROSI
1.6. Fatgue Corrosion (Korosi lelah)
Korosi ini terjadi karena logam
mendapatkan beban siklus yang.terus
berulang sehingga smakin lama logam akan
mengalami patah karena terjadi kelelahan
logam. Korosi ini biasanya terjadi pada
turbin uap, pengeboran minyak dan
windlass kapal. Korosi Kelelahan Cracking
(CFC) mirip dengan SCC Korosi. Kelelahan
adalah kegagalan getas dari suatu paduan
yang disebabkan oleh fruktuasi, stress di Gambar Fatigue
lingkungan korosif. Maka setelah sekian Corrosion
lama akan patah karena terjadinya
kelelahan logam.Kelelahan dapat
KOROSI YANG TERJADI PADA
KAPAL
1. Lambung kapal
Korosi pada lambung kapal
adalah korosi yang paling sering
dan paling umum terjadi pada
kapal. Bagian pelat lambung
kapal biasa terkorosi akibat
bersentuhan dengan air laut.
Pada daerah lambung ini bagian
bawah air ataupun daerah atas
air rentang terkena korosi. Korosi
pada pelat badan kapal dapat
mengakibatkan turunnya
kekuatan dan umur pakai kapal,
mengurangi kecepatan kapal .
bentuk korosi yang terjadi pada
KOROSI YANG TERJADI PADA
KAPAL
2. Korosi pada Rudder
Bagian rudder kapal juga bagian
yang biasa terkorosi, karena bagian
rudder kapal juga bersentuhan
dengan air laut secara langsung.
korosi pada rudder ini menyebabkan
kemudipada kapaltidak dapat
dioperasikan dengan optimal,
menyebabkan pengikisan rudder, dan
pemendekan umur pemakaian
rudder. Korosi yang terjadi pada
rudder ini adalah korosi merata dan
pitting corrosion.
KOROSI YANG TERJADI PADA
KAPAL
3. Korosi pada Propeller
Pada bagian propeller kapal juga adalah bagian
yang biasa terkena korosi. Korosi yang terjadi pada
propeller kapal adalah korosi kavitasi dimana Terjadi
karena tingginya kecepatan cairan menciptakan
daerah-daerah bertekanan tinggi dan rendah secara
berulang-ulang pada permukaan peralatan dimana
cairan tersebut mengalir. Maka terjadilah gelembung-
gelembung uap air pada permukaan tersebut, yang
apabila pecah kembali menjadi cairan akan
menimbulkan pukulan pada permukaan yang cukup
besar untuk memecahkan film oksida pelindung
permukaan. Akibatnya bagian permukaan yang tidak
terlindungi terserang korosi. Korosi pada propeller ini
menyebabkan menurunnya efisiensi daya kapal,
pemendekan umur propeller, berkurangnya kecepatan
kapal, dan tidak optimalnya kemudi kapal.
KOROSI YANG TERJADI PADA
KAPAL
4. Korosi pada pipa kapal
Bagian perpipaan dalam
kapal juga tidak luput dari
serangan korosi, pipa
dalamkapal yang bersinggungan
langsung dengan air juga
berpengaruh besar terhadap
terjadinya korosi, bentuk pipa
juga mempengaruhi terjadinya
korosi. Korosi yang terjadi pada
perpipaan biasanya berjenis
korosi erosi, dikarenakan logam
metal bergesekan terhadap
fluida yang pada akhirnya
KOROSI YANG TERJADI PADA
KAPAL
5. Korosi pada mesin bantu
kapal
Korosi juga sering terjadi
pada mesin bantu kapal baik
yang terdapat di deck seperti
pada Jangkar, Windlass kapal,
Cargo Winchs, dll. Maupun yang
terdapat pada kamar mesin
seperti Pump, Generator dll.
Bentuk korosi yang terjadi pada
mesin bantu kapal inibermacam
macam, seperti fatigue
corrosion, homogen corrocsion,
Crevice Corrosion, Erotion
CARA PENCEGAHAN KOROSI
Pada Kapal sendiri mekanisme pencegahan terhadap korosi juga
dilakukan, agar semua kerugian yang diakibatkan oleh korosi dapat
diminimalisir, berikut ini adalah berberapa mekanisme perncegahandan
perlindungan korosi yang biasa dilakukan di kapal :
1. Pengaturan Lingkungan
2. Perancgan Design Konstruksi Awal
3. Pemilihan Material
4. Mencegah Logam bersinggungan dengan zat penyebab korosi secara
langsung
5. Perlindungan Katodik (Anode Korban)

Selanjutnya disini akan dibahas satu satu mengenai mekanise


pencegahan dan perlindungan terhadap korosi pada kapal
CARA PENCEGAHAN KOROSI
1. Pengaturan Lingkungan
Lingkungan atmosfer harus dijaga dengan kelembaban udara
serendah mungkin untuk mencegah korosi. Pengurangan oksigen
dalam cairan seringkali cukup efektif untuk mencegah korosi dalam
larutan cairan netral. Adanya oksigen terlarut dapat dikurangi
dengan cara misalnya memanaskan lebih lanjut cairan tersebut,
menurunkan tekanan, menambahkan zat penghilang oksigen
(deoxidiers) dan lain-lain. Kontrol terhadap pH juga penting.
pengaturan kelembapan udara dan suhu didalam kapal juga amat
penting untuk mencegah korosi terjadi pada mesin mesin bantu,
baut, logam logam, maupun mesin utama pada kapal. pengendalian
udara dan air pada kapal amat penting agar korosi pada bagian
dalam kapal dan perpipaan dapat diminamsir.
CARA PENCEGAHAN KOROSI
2. Perancagan Design Konstruksi Awal
Perancangan design konstruksi awal juga sangat berpengaruh untuk mencegah
korosi korosi tertentu yang terjadi akibat kurang pas nya design konstruksi awal benda
tersebut. Perencanaan struktur seringkali sama pentingnya dengan pemilihan material
untuk konstruksi. Perencanaan harus memenuhi kriteria mekanika dan kekuatan
bersama-sama dengan kelonggaran untuk faktor korosi. Sebagai contoh, design
perpipaan, korosi yang terjadi pada pipayang didesign lurus akan berbeda dengan
pipa yang didesign agak belok, maka dari itu harus dirancang dari awal agar
menghindari terjadinya korosiyang seharusnya dapat diminamilisir. Perancangan
seperti ketebalan pipa, diameter pipa dll juga berpengaruh terhadap korosi.
Contoh lain yang sering terjadi pada kapal adalah korosi di bagian propeller yaitu
korosi kavitasi, salah satu penyebab korosi kavitasi paling besar adalah
kesalahandesign propeller yang tidak stream line dan kesalahan pemilihan daya
mesin utama maupun pemilihan diameter maupun jumlah daun propeller, apabila
perancangan design preller dari awal sudah kurang pas maka korosi kavitasi sangat
besar kemungkinannya untuk terjadi. serta contoh contoh lainnya dalam kapal. oleh
karena itu pentingnya peran perancangan design konstruksi awal yang pasdapat
mencegah korosi yang terjadi.
CARA PENCEGAHAN KOROSI
3. Pemilihan Material
Pemilihan Material juga penting untuk pencegahan terhadap korosi. Secara garis besar terdapat
beberapa rambu untuk melakukan seleksi material dalam hubungannya dengan pencegahan korosi.
Beberapa hal yang harus digaris bawahi meliputi pernyataan dan aturan konsepsi perancangan
dalam kaitannya dengan karakteristik material dan stuktur. Setiap logam memiliki ketahanan
terhadap korosi dan sifat sifat material yang berbeda beda. oleh karena itu diperlukannya pemilihan
materialyang pas agar konstruksi dapat tahan korosi dan sesuai dengan fungsinya. serta apakah
material yang akan dipakai harus dicampur dengan material yang lain atau harus dilapisi material
pelindung agar korosi dapat diminalisir. Pemilihan material yang lunak dapat membuat kosntruksi
tidak kuat, namun pemilihan material yang terlalu getas dapat membuat SCC pada konstruksi.
Sebagai contoh pemilihan material untuk lambung kapal tidak boleh sembarangan, tidak boleh
menggunakan logam yang mudah terkorosi karena bersinggungan langsung dengan air laut. selain
itu material yang akan digunakan pada suhu tinggi juga tidak boleh sama amterial pada suhu
ruangan karena perbedaan kondisi lingkungan. Lalu epemilihan material untuk kondisi kondisi
tertentu apakah harus menggunaka material logam atau non logam. dll
CARA PENCEGAHAN KOROSI
4. Mencegah Logam bersinggungan dengan zat penyebab korosi
secara langsung
Logam yang bersinggungan langsung dengan zat zat penyebab
korosi seperti udara, air, air laut, zat zat pengotor lainnya tanpa
dilapisi degan lapisan pelindung maka akan sangat mudah untuk
terkena korosi, pada kali ini kita akan membahas bagaimana cara
menceggah logam dengan zat pelindung,pada kapal mekanisme
perlindungan tersebut antara lain :
a) Sand Blasting
b) Coating
CARA PENCEGAHAN KOROSI
a) Sand Blasting
Pembersihan kapal menggunakan metode Sandblasting, adalah proses
penyemprotan material biasanya berupa pasir silika atau steel grit dengan tekanan
tinggi pada suatu permukaan dengan tujuan untuk menghilangkan material kontaminasi
seperti karat, cat, garam, oli dll. Selain itu juga bertujuan untuk membuat profile
(kekasaran) pada permukaan metal agar dapat tercapai tingkat perekatan yang baik
antara permukaan metal dengan bahan pelindung misalnya cat. Tingkat kekasarannya
dapat disesuaikan dengan ukuran pasirnya serta tekanannya. Perlu diketahui berhasil
atau gagalnya suatu pengecatan sangat tergantung pada tingkat kebersihan dan tingkat
perekatan antara cat dan permukaan serta tingkat kepadatan dan perataan dari cat itu
sendiri. Keuntungan dalam melakukan sandblasting ini adalah :
1) Membersihkan permukaan material (besi) dari kontaminasi seperti karat, tanah,
minyak, cat, garam dan lainnya.
2) Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar
3) Membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal sehingga cat lebih melekat.
FOTO SANDBLASTING
CARA PENCEGAHAN KOROSI
b) Coating
Merupakan suatu istilah proses pengecatan pada kapal, cat kapal pada
umumnya sebutan untuk marine coating atau marine paint, cat kapal sendiri di
fungsikan untuk melindungi bagian – bagian kapal agar terhindar dari korosi
dalam jangka waktu yang cukup lama. Sifat proteksi pada cat kapal sangat
diutamakan mengingat kapal terus menerus berhadapan dengan air laut yang
mengandung garam yang sangat tinggi (NaCl), disamping itu cat kapal sendiri
juga berhadapan langsung dengan cuaca yang tiada henti-hentinya, yaitu hujan,
panas dan dingin. Kombinasi resin dan pigment serta additive dalam material
cat kapal mempunyai sifat atau karakteristik yang sangat baik.
Pada kapal sendiri, terdapat cat khusus yang disebut marine coat, yang
memiliki berberapa jenis cat yang digunakan untuk perlindungan coating pada
kapal. serta pada kapal setiap bagian kapal memiliki urutan pengecatan sendiri
sendiri.
CARA PENCEGAHAN KOROSI
Berikut ini jenis-jenis cat kapal yang umum dipakai antara lain:
1) cat kapal Shopprimer
Proteksi sementara selama proses pembangunan konstruksi akan mempermudah
prosedur pekerjaan selanjutnya. Karena masa proteksi yang sangat terbatas (3-12
bulan) kemungkinan untuk mengelupas sebagian atau keseluruhan lapisan dapat terjadi
tergantung dari kondisi akhir lapisan sebelum pengecatan dengan system yang
sesungguhnya sesuai rekomendasi produsen.
2) Primer coat
Cat lapis dasar pada multi coat system, memiliki daya lekat yang baik pada permukaan
dan harus mengandung proteksi serta mampu dan dapat menerima cat diatasnya. Cat
dasar primer baik yang mengandung inhibitor, barrier atau efek galvanis.
3) Intermediate coat
Cat lapis penebal agar kedap air atau untuk menciptakan ketebalan tertentu harus
dapat melekat dengan baik pada lapisan primer dan dapat menerima lapisan finish coat.
CARA PENCEGAHAN KOROSI
4) Finish/top coat
Cat lapis akhir sebagai pelindung paling luar menonjolkan warna sebagai
estetika atau signal harus dapat melekat dengan baik terhadap lapisan
intermediate dan beberapa lapis finish coat diatasnya yang setara atau sejenis
5) Lain-lain
Dalam praktek teknis aplikasi juga memerlukan kombinasi jenis cat yang sama
atau berbeda, dipakai untukmengoptimalisasikan system pelapisan lama atau
baru pada multi coat system application antara lain:
Holding primer
Cat yang dipergunakan untuk memperpanjang proteksi sementara pada
penggunaan shopprimer hingga pengecatan dengan system penuh dapat
dilaksanakan sewaktu-waktu tanpa harus mengupas cat lama atau disebut
jenis cat dasar yang dipergunakan di lokasi kerja apabila blasting dilakukan
berulang-ulang.
CARA PENCEGAHAN KOROSI
Mist coat /flash coat
Langkah/tahapan prosedur teknis pengecatan pada permukaan
umumnya jenis zinc silicate untuk menghindari popping. Dilakukan
sekali atau dua kali semprotan tipis. Segera setelah terjadi
penguapan, penyemprotan dapat dilanjutkan hingga mendapat
ketebalan penuh sesuai rekomendasi.
Tie coat
Jenis cat yang diaplikasikan untuk menjembatani apabila
menggunakan cat yang berbeda jenis.S
Caler coat
Jenis cat yang dipergunakan untuk mengisolasikan/menutupi
permukaan yang tidak rata missal permukaan dengan kondisi
pitting merata, permukaan berpori-pori, menjembatani cat
lama/baru terhadap cat anti fouling.
CARA PENCEGAHAN KOROSI
Sedangkan Urutan Proses Pengecatan Sebuah Kapal
Cat kapal adalah cat yang mempunyai formulasi khusus yang diaplikasikan untuk
mengecat sebuah kapal. Cat kapal secara garis besar terdiri dari cat kapal besi dan cat
kapal kayu.
Pengecatan pada kapal besi, secara global Cat Kapal Besi terdiri dari :
1) Under water / bottom :
yaitu bagian kapal yang berada pada bagian yang terendam air laut secara terus
menerus, sehingga perlu penanganan dan perhatian secara khusus dan serius. Pada
bagian ini perlu dicat secara 3 lapisan diantaranya :
1. Primer bottom/anti korosi/cat AC
2. Cat Intermediate
3. Cat anti fouling.
CARA PENCEGAHAN KOROSI
2) Bottop/bottom top
yaitu bagian kapal yang berada disamping sebelah atas bootom atau biasa
disebut sebagai sisi luar kapal. Bagian ini umumnya disebut Bottop sehingga Cat
kapal yang dipergunakan adalah :
1. Primer bottom/cat anti korosi/cat AC
2. Cat Intermediate
3. Cat bootoping
3) Top side
yaitu bagian kapal yang berada diatas kapal biasa disebut sebagai top side
kapal. Bagian ini umumnya disebut top side sehingga cat kapal yang
dipergunakan adalah :
1. Primer marine
CARA PENCEGAHAN KOROSI
4) Deck side
yaitu bagian kapal yang berada diatas kapal di bagian geladak/lantai kapal yang
biasanya biasa disebut sebagai deck side kapal. Sehingga cat kapal yang
dipergunakan adalah :
1. Primer marine
2. Deck coating / deck paint / cat lantai kapal
5) Engine room
Yaitu bagian kapal yang berada didalam kamar mesin didalam kapal di bagian ini
biasanya biasa menggunakan cat kapal yang tahan terhadap minyak dan panas
mesin, diantaranya adalah :
1. Primer marine
2. Engine room coating
CARA PENECEGAHAN
KOROSI PADA KAPAL
6) Anchor and chain
yaitu bagian kapal atau aksesories kapal
yang satu ini disebut sebagai rantai dan
jangkar kapal. Dianjurkan menggunakan
cat kapal yang berwarna hitam tahan
korosi yang mengandung bituminous.
diantaranya adalah :
1. Primer marine
2. Bituminous paint
itulah pengecatan pada kapal besi yang
tergambar secara global.
Disamping ini adalah gambar proses
coating pada kapal
CARA PENECEGAHAN
KOROSI PADA KAPAL
5. Perlindungan Katodik dengan anoda korban
Perlindungan katodik dilakukan dengan cara menghubungkan logam yang akan dilindungi
dengan logam lain yang mempunyai potensial elektrode yang sangat rendah (biasanya Mg
dan Zn). Ketika terjadi oksidasi, logam yang dilindungi akan segera menarik elektron dari
logam pelindung sehingga oksidasi akan berlangsung pada logam pelindung tersebut. Oleh
karena logam pelindung teroksidasi, maka lama-kelamaan dapat habis dan harus selalu
diganti dengan yang baru secara periodik.
Anoda korban ini adalah salah satu perlindungan terhadap korosi yang umum dipakai di
kapal, Pemasangan Anoda korban ini biasanya dipasang untuk mencegah korosi di lambung
kapal bagian hull, rudder.
CARA PENECEGAHAN
KOROSI PADA KAPAL
Bahan yang paling umum
digunakan sebagai anoda korban
ini adalah zinc dan magnesium,
karena Potensial reduksi besi
dan baja lebih positif dari pada
zinc dan magnesium, maka besi Gambar Anoda
Korban
yang kontak dengan zinc akan
membentuk sel elektrokimia
dengan besi sebagai katoda.
Dengan demikian besi terlindung
dari zinc atau magnesium yang
mengalami oksidasi. Berikut ini
adalah gambar anoda korban
yang dipasang pada kapal
Gambar anoda kapal yang dipasang dibagian hull dan
CARA PENECEGAHAN
KOROSI PADA KAPAL
Waktu yang dibutuhkan Zinc Anode sampai betul-betul terkikis
tidak dapat ditentukan dengan pasti, karena banyak faktor yang
menentukan hal tersebut. Lokasi dimana Anode tersebut terpasang
juga sangat menentukan hal ini. Contohnya, di bagian kapal di area
dekat baling-baling, Anode bisa terkikis lebih cepat karena adanya
perputaran air yang cukup besar disekitar daerah tersebut. berikut
ini adalah gambar anoda korban sebelum dan setelah pemakaian

Gambar Sebelum pemakaian Gambar Setelah Pemakaian


VIDEO SANDBLASTING PADA
KAPAL
VIDEO COATING PADA KAPAL
VIDEO PEMASANGAN ANODA
KORBAN
KESIMPULAN
Jenis jenis korosi yang terjadi pada bagian bagian kapal
bermacam macam jenisnya, serta memiliki beragam cara
pencegahan dan penanggulangannya juga. Korosi pada kapal harus
dicegah dan diminamilisir, karena akan menyebabkan berbagai
macam gangguan dan masalah yang akan merugikan baik menurut
nilai keselamatan, nilai ekonomis, maupun efisiensi. Diperlukan
langkah pencegahan yang tepat untuk menghindari korosi pada
setiap bagian kapal.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Ajar Korosi Teknik Perkapalan JTP FTK ITS
Darmawi. 2018 (Cetakan Kedua). Palembang . Buku Pendukung
Perkuliahan Pengendalian Korosi dan Perlakuan Permukaan.
Universitas Sriwijaya.
http://rdsujono.blogspot.com/2011/05/korosi-dan-pengendaliannya-
pada-lambung.html?view=magazine&m=1
https://id.wikipedia.org/wiki/Korosi
Sekian Presentasi ini

TERIMAKASIH kurang lebihnya mohon


maaf, wassalamualaikum
wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai