Anda di halaman 1dari 7

IACS (International Association of Classification Societies)

Disusun oleh:

Rarasaty Dwi A. J. (1810313002)

Erlangga Saputra (NIM 1810313010)

Abduh Zuhdi (NIM 1810313036)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERKAPALAN

T.A. 2018/2019
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar Teknik
Perkapalan tentang IACS (International Association of Classifiation Socities).
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami memohon maaf
bila terdapat kesalahan pada makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi.

Depok, 25 September 2018

Penyusun
A. Sejarah IACS
IACS (International Association of Classification Societies) adalah kumpulan dari 12
biro klasifikasi di dunia yang berfungsi untuk membuat regulasi/peraturan tentang kelautan
seperti kapal, bangunan lepas pantai dan fasiliatas yang berada di laut. IACS didirikan pada
tanggal 11 September 1968, di Hamburg, Jerman. Berawal dari International Load Line
Convention 1930, merekomendasikan adanya kolaborasi antara biro klasifikasi untuk
mengamankan sebanyak mungkin keseragaman dalam penerapan standar.
Registro Italiano Navale (RINA) menjadi tuan rumah konferensi pertama bagi
beberapa biro kalisifikasi besar pada tahun 1939 - dihadiri oleh ABS, BV, DNV, GL, LR dan
NK - yang menyepakati kerja sama lebih lanjut antara biro klasifikasi.
Konferensi kedua, yang diselenggarakan pada tahun 1955, menyebabkan terciptanya
kerjasama untuk topik terntentu dan pada tahun 1968, terbentuklah IACS dengan tujuh anggota
biro klasifikasi. Pada tahun 1969, IACS diberi status konsultatif oleh IMO. Keanggotaannya
telah meningkat sejak saat itu hingga sekarang menjadi 12 anggota.

B. Anggota IACS
Tabel 1. Daftar 12 anggota IACS

Tahun Kantor
Nama Singkatan
dibentuk Pusat
Lloyd's Register LR 1760 London
Bureau Veritas BV 1828 Paris
Registro Italiano RINA 1861 Genoa
Navale
American
Bureau of ABS 1862 Houston
Shipping
Det Norske
Veritas -
DNV GL 1864 Oslo
Germanischer
Lloyd
Nippon Kaiji
NKK 1899 Tokyo
Kyokai
Russian
Maritime St.
RS 1913
Register of Petersburg
Shipping
Polish Register
of Shipping
PRS 1936 Gdańsk
(Polski Rejestr
Statków)
Croatian
Register of CRS 1949 Split
Shipping
China
Classification CCS 1956 Beijing
Society
Korean Register KR 1960 Busan
of Shipping
Indian Register IR 1975 Mumbai
of Shipping

C. Tujuan IACS
Meskipun IACS adalah organisasi non-pemerintah, organisasi ini juga memainkan
peran dalam Organisasi Maritim Internasional (IMO). IACS memberikan dukungan teknis dan
bimbingan dan mengembangkan interpretasi yang bersamaan dari peraturan perundang-
undangan internasional yang dikembangkan oleh negara-negara anggota IMO. Setelah
diadopsi, interpretasi ini diterapkan oleh setiap anggota IACS, ketika mensertifikasi kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan atas nama otorisasi negara.
IACS memiliki status konsultatif dengan IMO, dan tetap menjadi satu-satunya
organisasi non-pemerintah dengan status pengamat yang juga mengembangkan dan
menerapkan aturan teknis yang mencerminkan tujuan yang terwujud dalam konvensi IMO.
Hubungan antara peraturan maritim internasional yang dikembangkan oleh IMO dan
persyaratan aturan klasifikasi untuk struktur lambung kapal dan sistem rekayasa penting
dikodifikasikan dalam Konvensi Internasional untuk Keselamatan Kehidupan di Laut
(SOLAS).

D. Fungsi dan Tugas Biro Klasifikasi Dunia


1. Biro klasifikasi adalah badan teknik yang melakukan kegiatan-kegiatan:
 Pengawasan baik untuk pembangunan kapal baru maupun kapal yang sedang
beroperasi.
 Pemberian sertifikasi untuk kapal-kapal yang telah lulus penilaian atas kesempurnaan
konstruksi dan kelengkapannya.
2. Kapal yang telah lulus uji kelas akan teregistrasi dan dikelaskan menurut keadaan teknisnya.
3. Selain menangani masalah konstruksi, permesinan dan material, biro klasifikasi juga
mendapatkan wewenang untuk menjalankan survey yang didasarkan pada:
 International Convention on Load Lines (ILCC 1966);
 International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS 74);
 IMO Codes (Chemical and Gas Tankers);
 Convention of the Labour Organization Office (ILO);
 International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL 73/78).
4. Klasifikasi memungkinkan galangan kapal melaksanakan pembangunan menurut standar:
 pengalaman praktik selama bertahun-tahun;
 penelitian secara ilmiah;
 perhitungan-perhitungan.
5. Di luar perhitungan konstruksi berdasarkan biro klasifikasi, kesempurnaan hasil dapat diraih
dengan:
 pemeriksaan dan pengawasan selama pembangunan kapal; dan
 pengujian bahan dan perlengkapan.
6. Biro klasifikasi juga mengawasi dan memberikan petunjuk dalam perbaikan dan konversi
kapal.
7. Sertifikasi yang dikeluarkan oleh biro klasifikasi menjadi acuan pihak perusahaan asuransi
8. Kapal yang mendapatkan kelas dari biro klasifikasi akan memperoleh premi asuransi yang
lebih rendah dibandingkan kapal yang tidak mempunyai sertifikasi kelas
9. Pengawasan menyeluruh dari biro klasifikasi akan memberikan jaminan keselamatan bagi:
 Awak kapal
 Penumpang
 Pemilik barang

E. Peraturan Sktruktural Umum IACS


Pada 14 Desember 2005, Peraturan Struktural Umum untuk Hull Oil Tanker Ganda
(CSR-OT) dan Peraturan Struktural Umum untuk Bulk Carrier (CSR-BC) telah disetujui oleh
Dewan IACS untuk diimplementasikan pada tanggal 1 April 2006. Dewan meyakini bahwa
peraturan tersebut didasarkan pada dasar teknis yang kuat dan mencapai tujuan kapal-kapal
yang lebih kuat dan lebih aman.

Kedua peraturan ini dikembangkan secara independen dan untuk menghilangkan variasi dan
mencapai konsistensi, IACS memutuskan untuk menyelaraskannya. Saat ini ada satu set Aturan
"Aturan Struktural Umum untuk Bulk Carrier dan Oil Tanker" (CSR BC & OT) yang terdiri
dari dua bagian; bagian satu memberikan persyaratan umum untuk Bulk Carriers dan Double
Hull Oil Tankers dan bagian dua memberikan persyaratan khusus tambahan khusus untuk Bulk
Carriers atau Double Hull Oil Tankers.

IACS mengimplementasikan program pemeliharaan CSR-OT dan CSR-BC melalui IACS CSR
Knowledge Center (KC). Semua diskusi yang disepakati dipublikasikan di situs web IACS
untuk membantu anggota dan industri dalam menerapkan CSR secara serempak dan konsisten.

F. Usaha BKI untuk Menjadi Anggota IACS


Peran Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dalam bidang kemaritiman semakin memiliki
kredibilitas setelah diterima menjadi anggota International Association of Classification
Societies (IACS). Dengan demikian, kredibilitas armada kapal nasional yang terdaftar dalam
klas BKI akan meningkat, tidak lagi mengalami ‘diskriminasi persyaratan’ terkait klas IACS
khususnya dalam proyek-proyek migas dan PMA, serta akan menurunkan pula faktor risiko
yang berujung pada penurunan premi asuransi kapal yang harus dibayarkan. Indonesia
dengan BKI-nya akan sejajar dengan anggota IACS lainnya dalam supremasi standar rancang
bangun dan pengawasan keselamatan kapal dan bidang maritim terkait.

Pada tanggal 7 Juli 2016 di Kantor Pusat IACS di London, delegasi Biro Klasifikasi
Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Utama Rudiyanto didampingi oleh Ketua Majelis BKI
Laksamana (Purn) DR Marsetio, yang juga Ketua Komite Kebijakan Publik Kementerian
Perhubungan menyerahkan dokumen kelengkapan anggota IACS. Hal tersebut telah
menunjukan peran besar BKI dalam membawa nama Indonesia di tingkat global.

IACS telah menilai BKI berpotensi menjadi anggota baru asosiasi tersebut. Hal ini
tercermin dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Sebelumnya, tiga orang Chairman IACS
menyempatkan bertemu BKI di Jakarta, yaitu Noboru Ueda pada tahun 2012, Tom Boardley
pada 2013, dan Roberto Cazzulo pada 2014.

Karena IACS adalah asosiasi badan-badan klasifikasi internasional yang


beranggotakan 12 badan klasifikasi terkemuka dari benua Amerika, Eropa, dan Asia yang
mewakili negara-negara pemilik mayoritas armada dan industri galangan kapal
dunia. Asosiasi inilah yang menetapkan aturan global dan standar kualitas badan-badan
klasifikasi dunia.

Penyerahan dokumen BKI yang diterima langsung oleh Sekretaris Jenderal IACS –
Robert Ashdown dan Quality Secretary – Peter Williams, mendapat sambutan yang baik.
Sekaligus, pada kesempatan yang sama DR Marsetio juga menyerahkan surat dukungan
Pemerintah RI. yang ditandatangani oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk
mendukung BKI sebagai anggota IACS

Dengan diterimanya aplikasi BKI akan memasuki tahap pertama proses pendaftaran
menjadi anggota, IACS selanjutnya akan melakukan review dokumen dan data pendukung
yang diberikan. Proses ini akan berlangsung selama lebih kurang empat bulan yang akan
menghasilkan penilaian apakah BKI memenuhi kriteria untuk diakui sebagai badan
klasifikasi internasional atau tidak.

Sebelumnya, sebagai persiapan untuk menjadi anggota IACS, BKI juga telah diaudit
oleh British Standard Institute (BSI) yang merupakan Accredited Certification Body atau
badan sertifikasi yang diakreditasi oleh IACS. Hasil audit dan penilaian dari langkah-
langkah perbaikan yang dilakukan menunjukkan bahwa BKI memenuhi syarat untuk
mendaftar. Kemudian, pasca-audit oleh BSI ini kinerja BKI juga membaik secara signifikan.
BKI juga masuk dalam kriteria High Performance Recognized Organization dalam penilaian
PSC pada Annual Report Tokyo MoU yang dirilis bulan Mei 2016.

Setelah lolos dari tahap pertama, BKI memasuki tahap kedua. BSI kembali akan
melakukan audit dengan IACS sebagai observer. Seperti dijelaskan oleh QS IACS Peter
Williams, akan ada 12 Vertical Contract Audit (Audit Penugasan) yang dilakukan, termasuk
juga audit mengenai penerapan resolusi teknikal IACS, persyaratan prosedural (Procedural
Requirements), persyaratan tunggal (Unified Requirements), interpretasi tunggal (Unified
Interpretation), dan aturan struktural umum (Common Structural Rules).
Daftar Pustaka
http://www.iacs.org.uk/about/
https://en.wikipedia.org/wiki/International_Association_of_Classification_Societies
http://na.its.ac.id/page.php?IACS
http://smallshipyard.blogspot.com/2009/09/sejarah-singkat-badan-klasifikasi-kapal.html
http://maritimnews.com/2016/07/bki-jadi-anggota-iacs-peran-indonesia-makin-strategis-
dalam-kemaritiman-global/

Anda mungkin juga menyukai