Anda di halaman 1dari 5

KOROSI

1. Defenisi Korosi
Korosi di definisikan sebagaipenurunan mutu logam akibat reaksielektrokimia
dengan lingkungannya(Trethewey, 1991). Pada peristiwa korosi,logam
mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.Peristiwa
korosi sendiri merupakan proseselektrokimia, yaitu proses (perubahan /reaksi
kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik. Bagian tertentu dari logam
berlaku sebagai kutub negatif (elektroda negatif, anoda), sementara bagian
yanglain sebagai kutub positif (elektrodapositif, katoda). Elektron mengalir
dari anoda ke katoda, sehingga terjadilahperistiwa korosi. Rumus kimia karat
besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.

2. Jenis-Jenis Korosi
a. Pitting corrosion
Pitting corrosion adalahpengkaratan yang terpusat pada satu titikdengan
kedalaman tertentu. Pittingcorrosion umumnya berbentuk
lubanglubangkecil pada permukaan danumumnya sukar terdeteksi
dengan visualinspection. Korosi ini sangat berbahayakarena lubang-
lubang kecil tersebut dapatmengakibatkan timbulnya
konsentrasitegangan yang dapat berakibat padakegagalan pipa.
b. Korosi Erosi
Korosi erosi adalah Korosi yang terjadi karena keausan dan
menimbulkan bagian-bagian yang tajam dan kasar, bagian-bagian inilah
yang mudah terjadikorosi dan juga diakibatkan karena fluida yang
sangat deras dan dapat mengkikis film pelindung pada logam. Korosi
inibiasanya terjadi pada pipa dan propeller.Korosi jenis ini dapat
dicegah dengancara:
 Pilih bahan yang homogen.
 Diberi coating dari zat agresif.
 Diberikan inhibotor.
 Hindari aliran fluida yang terlaluderas.
c. Korosi Seragam
Korosi seragam merupakan bentukkerusakan akibat terjadinya
peguranganketebalan(thickness) secara seragampada permukaan logam.
Korosi iniumumnya terjadi pada material pipa.
d. Intergranular Corrosion
Intergranular Corrosion merupakankorosi yang berkaitan erat dengan
aspekmetalurgimaterial. Korosi ini menyerangpada batas butir atau
bagian yangbersebelahan dengan butir material. Padabutir material
sendiri biasanya hanyasedikit terserang korosi.
e. Korosi Arus Liar
Korosi arus liar adalah korosi yang disebabkan oleh adanya arus
konvensional yang mengalir dalam arah berlawanan dengan aliran
elektron, besarnya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus dari luar.

3. Dampak Korosi
Ditinjau dari segi kerugian akibat korosi dapat digolongkan menjadi tiga jenis
yaitu kerugian dari segi biaya korosi itu sangat tinggi atau mahal, kerugain dari
segi pemborosan sumber daya mineral yang sangat tinggi dan kerugian dari segi
keselamatan jiwa manusia juga sangat membahayakan.
a. Kerugian ekonomi akibat korosi
Menurut sumber dari biro Klasifikasi indonesia pada tahun 1997
mengatakan bahwa pada umumnya biaya pengendalian korosi di
Indonesia berkisar antara 2 hingga 3,5 % dari GNP ( Growth National
Produk ). Biaya pengendalian korosi adalah semua biaya yang timbul
untuk menanggulangi korosi mulai dari desain sampai dengan proses
pemeliharaan.
b. Pemborosan sumber daya alam
Pada dasarnya proses korosi dapat juga didefinisikan sebagai proses
kembalinya logam teknis ke bentuk asalnya di alam. Bentuk asalnya
logam di alam adalah senyawa-senyawa mineral yang abadi di perut
bumi. Pada umumnya senyawa-senyawa mineral logam tersebut
merupakan ikatan kimia antara unsur logam dengan unsur logam dengan
unsur halogen misalnya oksigen dan belerang. Dengan adanya proses
korosi pada struktur bangunan di tempat-tempat yang tersebar di seluruh
dunia, mengakibatkan sumber daya mineral yang semula berbentuk
logam teknis telah berubah menjadi produk korosi yang tersebar tanpa
bisa didaur ulang untuk dijadikan logam teknis kembali.
c. Korosi dapat membahayakan bagi manusia
Korosi dapat menimbulkan kecelakaan yang menelan puluhan korban
bahkan ratusan korban jiwa atau mencederai manusia disebabkan karena
kegagalan dari konstruksi bangunan akibat korosi. Di dunia pelayaran,
korban manusia yang meninggal akibat kapal tenggalam jumlahnya
sudah sangat banyak.
d. Estetika menurun
Korosi dapat menurunkan nilai estetika suatu material. Hal ini karena
korosi dapat merusak lapisan permukaan material.
selain menimbulkan kerugian korosi juga menguntungkan diantaranya
adalah adanya pabrik cat (coating), adanya pekerjaan cathodic protection
Untuk memilih material agar dampak negatif dari korosi dapat dikurangi
dijelaskan sebagai berikut:
1) Ketahanan korosi, yang dimaksud disini adalah tingkat kemungkinan
bertahannya material di lingkungan yang korosif
2) Availibility, faktor ketersediaan. Material dengan jumlah
ketersediaan yang terbatas akan menimbulkan kesulitan dalam hal
kapasitas produksi
3) Cost, Dalam memilih material diusahakan agar biaya material bisa
ditekan sekecil mungkin
4) Strength, Apabila kekuatan material tidak bisa dipenuhi maka
material yang telah dipilih tidak dapat dipakai
5) Appearance, sifat material akan bertambah signifikan jika
dipergunakan untuk memproduksi barang – barang yang bersifat
eksotis
6) Producibilitas, perlu dianalisa bisa tidaknya dibuat sesuai fungsi
barang yang akan dibuat.
e. Dampak dalam kehidupan
Kerugian yang ditimbulkan oleh korosi diantaranya adalah:
1) Adanya kerugian teknis dan depresiasi
2) menurunnya efisiensi
3) menurunnya kekuatan konstruksi
4) Apperance yang buruk
5) karat merupakan polusi dan menambah biaya maintenance

4. Cara Penanggulangan Korosi


Cara-cara penanggulangan korosi yaitu :
a. Pengecetan.
Cat menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat yang mengandung
timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi
terhadap korosi.
b. Pelumuran dengan Oli atau Gemuk.
Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
c. Pembalutan dengan Plastik
Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
d. Tin Plating (pelapisan dengan timah).
Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah
tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya
melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan
timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru
mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial
reduksi besi lebih negatif daripada timah (Eº Fe = -0,44 volt; Eº Sn = -
0,44 volt). Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan
membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan
demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang
diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
e. Galvanisasi (pelapisan dengan zink).
Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun
lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang
disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih
positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan
membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan
demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Badan
mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan
karat.
f. Chromium Plating (pelapisan dengan kromium).
Chromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink,
kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada
yang rusak
g. Sacrificial Protection (pengorbanan anode).
Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah
atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.

Anda mungkin juga menyukai