0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang korosi dan dampaknya. Korosi didefinisikan sebagai degradasi material akibat berinteraksi dengan lingkungan melalui proses elektrokimia. Dampak korosi antara lain kerugian ekonomi yang besar untuk penanggulangannya, pemborosan sumber daya alam, dan membahayakan nyawa manusia. Korosi dapat ditemui pada berbagai logam dan menurunkan nilai estetika serta efisiensi suatu bahan.
Dokumen ini membahas tentang korosi dan dampaknya. Korosi didefinisikan sebagai degradasi material akibat berinteraksi dengan lingkungan melalui proses elektrokimia. Dampak korosi antara lain kerugian ekonomi yang besar untuk penanggulangannya, pemborosan sumber daya alam, dan membahayakan nyawa manusia. Korosi dapat ditemui pada berbagai logam dan menurunkan nilai estetika serta efisiensi suatu bahan.
Dokumen ini membahas tentang korosi dan dampaknya. Korosi didefinisikan sebagai degradasi material akibat berinteraksi dengan lingkungan melalui proses elektrokimia. Dampak korosi antara lain kerugian ekonomi yang besar untuk penanggulangannya, pemborosan sumber daya alam, dan membahayakan nyawa manusia. Korosi dapat ditemui pada berbagai logam dan menurunkan nilai estetika serta efisiensi suatu bahan.
NIM : 21050117140011 Matkul: Korosi dan Penanggulanganya
Dampak-Dampak Serangan Korosi
Korosi didefenisikan sebagai degradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau sifatnya akibat berinteraksi dengan lingkungannya. Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya. Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transfer elektron dari logam ke lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yang memberikan elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai penerima elektron (katoda).Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah reaksi oksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya menjadi ion-ion dengan melepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektron- elektron yang tertinggal pada logam. Dampak yang ditimbulkan korosi sungguh luar biasa. Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, Amerika Serikat mengalokasikan biaya pengendalian korosi sebesar 80 hingga 126 milyar dollar per tahun. Di Indonesia, dua puluh tahun lalu saja biaya yang ditimbulkan akibat korosi dalam bidang indusri mencapai 5 trilyun rupiah. Berikut Dampak- Dampak yang diakibatkan oleh korosi : 1. Kerugian Ekonomi Akibat Korosi Seperti yang telah disebutkan pada peryataan diatas bahwa biaya untuk penanggulangan korosi tidaklah murah dapat dilihat pada 20 tahun lalu di Indonesia untuk menanggulangi korosi mencapaki 5 trilyun rupiah. Belum lagi untuk biaya pemeliharaan komponen yang terkena korosi dan mendasain ulang peralatan yang tahan terhadap korosi. Ini berarti korosi dari segi ekonomi sudah sangat merugikan karena membutuhkan biaya penanggulangan yang sangat besar. 2. Pemborosan Sumber Daya Alam Pada dasarnya proses korosi dapat juga didefinisikan sebagai proses kembalinya logam teknis ke bentuk asalnya di alam. Bentuk asalnya logam di alam adalah senyawa- senyawa mineral yang abadi di perut bumi. Pada umumnya senyawa-senyawa mineral logam tersebut merupakan ikatan kimia antara unsur logam dengan unsur halogen misalnya oksigen dan belerang. Dengan adanya korosi pada struktur bagunan di tempat- tempat yang tersebar di seluruh dunia, mengakibatkan sumber daya mineral yang semula berbentuk logam teknik telah menjadi produk korosi yang tidak dapat didaur ulang untuk dijadikan logam teknik kembali. 3. Korosi dapat Membahayakan Nyawa Manusia Korosi dapat membahayakan nyawa manusia seperti akibat kecelakan pada suatu alat seperti kejadian runtuhnya jembatan akibat korosi retak tegang di West Virginia yang menyebabkan 46 orang meninggal dunia, terjadinya kebakaran akibat kebocoran pipa gas di Minnesota karena selective corrosion dan meledaknya pembangkit tenaga nuklir di Virginia akibat terjadinya korosi erosi pada pipa uapnya. 4. Nilai Estetika Menurun Korosi dapat menurunkan nilai estetika suatu material. Hal ini karena korosi dapat merusak lapisan permukaan material. Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dapat kita jumpai pada berbagai jenis logam. Bagunan-bagunan maupun peralatan elektronik yang memakai komponen logam seperti seng, tembaga, besi, baja dan sebagainya semuanya dapat terserang oleh korosi. Seng untuk atap rumah dapat bocor karena korosi. Demikian juga dengan besi untuk pagar tidak dapat terhindar dari korosi. Jembatan dari baja maupun badan mobil dapat menjadi rapuh karena korosi. Hal ini disebabkan karena korosi yang menyerang piranti maupun komponen-komponen elektonik dapat mengakibatkan kerusakan bahkan terjadinya kecelakaan. Karena korosi ini maka sifat dari komponen elektronik dapat rusak. Korosi juga menjadi masalah ekonomi karena menyangkut umur, penyusutan dan efisiensi pemakaian suatu bahan maupun peralatan dalam kegiatan industri. Milyaran dollar AS telah dibelanjakan setiap tahunya untuk merawat jembatan, peralatan perkantoran, kendaran bermotor, mesin-mesin industri serta peralaratan lainya agar umur kontruksi dapat bertahan lama. Banyak negara yang telah berusaha menghitung biaya korosi nasional dengan cara yang berbeda-beda, umumnya jatuh pada nilai yang berkisar sekitar 1,5-5% dari GNP (Gross National Product). Para praktisi saat ini cenderung sepakat untuk menetapkan biaya korosi sekitar 3,5 % dari GNP . Kerugian yang dapat ditimbulkan dari korosi tidak hanya biaya langsung seperti pergantian peralatan industry, perawatan jembatan dan sebagainya, tetapi juga biaya tidak langsung seperti terganggunya proses produksi dalam industri serta semua kerugian yang ditimbulkan tersebut maka dipandang agar kita dapat mengetahui Langkah-langkah apa saja yang dapat mencegah atau menekan laju korosi.