41320010018 Universitas Mercu Buana Definisi Korosi secara Umum
Korosi adalah proses degradasi logam atau material
lainnya melalui reaksi kimia dengan lingkungan sekitarnya. Korosi seringkali melibatkan oksidasi logam oleh oksigen dalam air atau udara, dan dapat memengaruhi ketahanan, kekuatan, dan bentuk benda logam. Dampak Korosi
Korosi yaitu musuh dalam dunia industri, beberapa contoh
kerugian yang ditimbulkan korosi yaitu terjadinya penurunan kekuatan material dan biaya perbaikan akan naik jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Sehingga diperlukan suatu usaha pencegahan-pencegahan terhadap serangan korosi. Faktor terjadinya Korosi
Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi dapat mencakup
kelembaban, pH lingkungan, suhu, kandungan garam, kandungan asam, tekanan, keberadaan gas-gas tertentu, dan kontak dengan logam atau bahan yang berbeda. Ketika logam terkena korosi, biasanya terjadi kerusakan pada permukaan logam, dengan munculnya lapisan karat, lubang atau lekukan pada permukaan. Jenis – jenis Korosi Uniform attack ( korosi seragam ) : terjadi pada permukaan logam akibat reaksi kimia karena pH air yang rendah dan udara yang lembab, sehingga makin lama logam makin menipis. Biasanya ini terjadi pada pelat baja atau profil, logam homogen. Pitting corrosion ( korosi sumur ) : terjadi karena komposisi logam yang tidak homogen yang dimana pada daerah batas timbul korosi yang berbentuk sumur. Contoh Gambar Korosi
Korosi seragam Korosi sumur
Errosion Corrosion ( korosi erosi ) : terjadi karena keausan dan menimbulkan bagian – bagian yang tajam dan kasar, bagian – bagian inilah yang mudah terjadi korosi dan juga diakibatkan karena fluida yang sangat deras/cepat dan dapat mengkikis film pelindung pada logam. biasanya terjadi pada pipa dan propeller pada turbin air. Korosi Galvanik (Galvanic Corrosion) : terjadi karena adanya 2 logam yang berbeda dalam satu elektrolit sehingga logam yang lebih anodic akan terkorosi. Contoh Gambar Korosi
Korosi Erosi Korosi Galvanik
Fatigue corrosion ( korosi lelah ) : terjadi karena logam mendapatkan beban siklus yang terus berulang sehingga semakin lama logam akan mengalami patah karena terjadi kelelahan logam. Biasanya terjadi pada turbin uap, pengeboran minyak dan propeller kapal. Crevice corrosion ( korosi celah ) : terjadi pada logam yang berdempetan dengan logam lain diantaranya ada celah yang dapat menahan kotoran dan air sehingga kosentrasi O2 pada mulut kaya disbanding pada bagian dalam, sehingga bagian dalam lebih anodic dan bagian mulut jadi katodik. Contoh Gambar Korosi
Korosi Lelah Korosi Celah
Stress corrosion (korosi tegangan ) : terjadi karena butiran logam yang berubah bentuk yang diakibatkan karena logam mengalami perlakuan khusus (seperti diregang, ditekuk, dll.) sehingga butiran menjadi tegang dan butiran ini sangat mudah bereaksi dengan lingkungan. Korosi mikrobiologi : terjadi ketika bakteri, jamur, atau organisme mikroba lainnya berkembang biak pada permukaan logam dan menghasilkan senyawa kimia yang merusak logam. Korosi ini sering terjadi pada lingkungan yang lembap seperti dalam sistem pipa atau pada kapal selam. Contoh Gambar Korosi
Korosi Tegangan Korosi mikrobiologi
Isu Korosi yang terjadi di Kapal Laut
Korosi pada Propeller Kapal
(Ship Propeller Corrosion) Korosi pada propeller kapal terjadi ketika logam propeller bereaksi dengan lingkungan laut seperti air asin dan oksigen. Korosi ini dapat mengurangi efisiensi propulsi kapal dan memperpendek masa pakai propeller. Cara Penanggulangan Korosi pada Propeller Kapal Pelapisan atau Coating Salah satu cara untuk melindungi propeller dari korosi adalah dengan melapisi atau mengecat propeller dengan bahan-bahan pelindung seperti cat anti-karat, pelapis epoksi, atau cat bahan kimia tahan korosi. Anoda Korban atau Sacrificial Anode Anoda korban atau sacrificial anode adalah bahan logam yang lebih mudah terkorosi daripada logam propeller. Dengan menempatkan anoda korban di sekitar propeller, anoda akan terkorosi terlebih dahulu sehingga melindungi propeller dari korosi. Penggunaan Logam yang Tahan Korosi Propeller yang terbuat dari logam yang tahan korosi seperti stainless steel atau logam titanium dapat mengurangi risiko korosi pada propeller. Perawatan Rutin Merawat propeller secara rutin seperti membersihkan propeller dari kerak atau karat dan memperbaiki kerusakan propeller secara tepat waktu dapat mengurangi risiko korosi pada propeller. Referensi Peng, H., Lin, N., & Chen, C. (2019). Corrosion and protection of metals under high temperature and pressure conditions. Materials Science and Engineering: A, 740, 136-144. https://www.mdpi.com/2073474 Lu, X., Chen, Y., & Zhang, Z. (2017). Effects of environmental factors on corrosion of metals in seawater. International Journal of Electrochemical Science, 12, 4252-4272. Chen, H., Lu, Y., Zhang, D., Gu, C., & Li, M. (2021). Galvanic corrosion behavior of 316L stainless steel coupled with different metals in seawater containing sulfate-reducing bacteria. Journal of Materials Research and Technology, 11, 1163-1177. Zhang, X., Wang, Y., & Liu, H. (2021). Progress in research on microbiologically influenced corrosion of stainless steel. Journal of Materials Science & Technology, 77, 48-57. Teng, B., Wang, X., Xu, W., & Chen, S. (2020). Inhibition effect of novel Schiff base on the corrosion of copper in seawater. Journal of Molecular Liquids, 314, 113580. Al-Saadi, S., Zhang, D., Li, D., & Li, Y. (2021). Evaluation of corrosion performance of carbon steel under simulated marine splash zone environments. Journal of Marine Science and Engineering, 9(4), 388.