Oleh :
ADITIYA KURNIAWAN
NPM : 14.08.3.040
FAKULTAS TEKNIK
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Tulisan ini dibuat sebagai tugas perorangan yang memiliki tujuan untuk :
1. Pengertian korosi
2. Jenis dan contoh korosi
3. Kerugian yang ditimbulkan pada setiap contoh
4. Langkah perbaikan penanggulangan korosi pada setiap contoh yang
sudah ditemukan
BAB II
PEMBAHASAN
Korosi atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan karat adalah
reaksi antara logam dengan zat-zat disekitarnya misalnya udara dan air sehingga
menimbulkan senyawa baru. Artinya adalah kerusakan atau degradasi logam
akibat reaksi reduksi-oksidasi (redoks) antara suatu logam dengan zat yang ada di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa baru yang tidak diharapkan
terjadi. Proses ini bisa terjadi secara alami ataupun buatan dengan rekayasa kimia,
Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
atau
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena
logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi
lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam
dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada
dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan
diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja
paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang
menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).
2. Crevise Corrosion
Korosi celah mengacu pada serangan lokal pada permukaan logam pada,
atau berbatasan langsung dengan, kesenjangan atau celah antara dua
permukaan bergabung. Kesenjangan atau celah dapat terbentuk antara dua
logam atau logam dan bahan non-logam. Di luar kesenjangan atau tanpa
celah, kedua logam yang tahan terhadap korosi. Kerusakan yang
disebabkan oleh korosi celah biasanya dibatasi pada satu logam di wilayah
lokal dalam atau dekat dengan permukaan yang bergabung.
3. Pitting Corrosion
Korosi sumuran adalah korosi lokal dari permukaan logam yang dibatasi
pada satu titik atau area kecil, dan membentukn bentuk rongga. Korosi
sumuran adalah salah satu bentuk yang paling merusak dari korosi.
Mekanisme Pitting Corrosion : Untuk material bebas cacat, korosi
sumuran disebabkan oleh lingkungan kimia yang mungkin berisi spesies
unsur kimia agresif seperti klorida. Klorida sangat merusak lapisan pasif
(oksida) sehingga pitting dapat terjadi pada dudukan oksida. Lingkungan
juga dapat mengatur perbedaan sel aerasi (tetesan air pada permukaan
baja, misalnya) dan pitting dapat dimulai di lokasi anodik (pusat tetesan
air).
4. Galvanic Corrosion
Galvanic atau bimetalic corrosion adalah jenis korosi yang terjadi ketika
dua macam logam yang berbeda berkontak secara langsung dalam media
korosif.
Mekanisme korosi galvanik : korosi ini terjadi karena proses elektro
kimiawi dua macam metal yang berbeda potensial dihubungkan langsung
di dalam elektrolit sama. Dimana electron mengalir dari metal kurang
mulia (Anodik) menuju metal yang lebih mulia (Katodik), akibatnya metal
yang kurang mulia berubah menjadi ion – ion positif karena kehilangan
electron. Ion-ion positif metal bereaksi dengan ion negatif yang berada di
dalam elektrolit menjadi garam metal. Karena peristiwa tersebut,
permukaan anoda kehilangan metal sehingga terbentuklah sumur - sumur
karat (Surface Attack) atau serangan karat permukaan.
5. Erosion Corrosion
Erosi Korosi mengacu pada tindakan gabungan yang melibatkan erosi dan
korosi di hadapan cairan korosif yang bergerak atau komponen logam
yang bergerak melalui cairan korosif, yang menyebabkan percepatan
terdegradasinya suatu logam.
Mekanisme erosion corrosion : efek mekanik aliran atau kecepatan fluida
dikombinasikan dengan aksi cairan korosif menyebabkan percepatan
hilangnya dari logam. Tahap awal melibatkan penghapusan mekanik film
pelindung logam dan kemudian korosi logam telanjang oleh cairan korosif
yang mengalir. Proses siklus ini sampai pelubangan komponen terjadi.
·
Cara pengendalian korosi erosi adalah:
a. Menghindari partikel abrasive pada fluida.
b. Mengurangi kecepatan aliran fluida
6. Fretting Corrosion
Merupakan korosi yang muncul pada kedua permukaan logam yang
bersentuhan satu sama lain. Mayoritas terjadi antara sambungan shaft dan
bearing ataupun dengan housing bearing-nya.
1. Kerugian Ekonomi
Dibagi atas :
a. Kerugian langsung (Direct Loses), yakni penggantian langsung
dari produk yang korosi (peralatan, mesin, ataupun struktur)
termasuk biaya tenaga kerja dan material.
b. Kerugian tidak langsung (Indirect Loses), yakni shutdown yang
direncanakan, kontaminasi, kerugian produk, kerugian efisiensi,
kerusakan lingkungan, perencanaan yang berlebihan (over design)
Contoh 1 :
Contoh 2 :
Contoh 3 :
Contoh 4 :
Jenis Korosi Galvanic Corrosion
Nama Benda Chemical Cabinet
Aplikasi Digunakan sebagi tempat penyimpanan berbagai jenis
kimia yang digunakan di area permesinan, baik coolant,
penetrant, anti rust, dan kimia pembersih (seperti gambar).
Korosi terjadi pada lantai area kimia pembersih, kimia
tersebut bersifat asam yang digunakan untuk
menghilangkan karat yang menempel pada benda kerja dan
mampu menggerus material jika kontak terlalu lama. Jika
tumpahan kecil tidak dibersihkan dengan benar, maka
kontaminasi antara liquid acid (cairan asam), besi, dan
udara menghasilkan korosi.
Kerugian Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin kerusakan kecil
pada cabinet bisa membesar.
Tindakan Preventif 1. Melapisi area lantai cabinet penyimpan cairan asam
dan Control dengan material plastic agar tidak kontak langsung
dengan logam
2. Pengecekan kondisi cabinet, termasuk bahan kimia di
dalam nya serta membersihkan secara rutin,
3. Hindari membiarkan kontak dengan waktu yang lama.
Segera bersihkan jika ada tumpahan cairan asam.
Contoh 5
Contoh 6 :
Jenis Korosi Fretting Corrosion
Nama Benda Housing bearing hydraulic
Aplikasi Sebagai rumah / tempat bearing bekerja untuk mekanisme
hidolik pada mesin gergaji.
Beban potong yang besar serta panas akibat gesekan bisa
memicu korosi.
Kerugian Kerusakan shaft dan mekanisme hirolis pada mesin
Tindakan Preventif 1. Pengecekan dan perawatan rutin
dan Control 2. Beri pelumas (grease/oli) untuk mengurangi gesekan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran