Anda di halaman 1dari 33

PERTEMUAN 11

OLEH
ZHAFRAN ANAS
1550424104
4 C1
zhafran.nas@gmail.com
DEFINISI

Definisi korosi adalah proses degradasi/deteorisasi/perusakan


material yang terjadi disebabkan oleh lingkungan sekelilingnya.
Adapun definisi korosi dari pakar lain :
Perusakan material tanpa perusakan mekanis.
Kebalikan dari metalurgi ekstraktif.
Proses elektrokimia dalam mencapai kesetimbangan termodinamika
suatu sistem.
JENIS KOROSI

Korosi kimia (chemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi


dengan reaksi kimia secara murni. Biasanya terjadi pada temperatur
tinggi atau dalam keadaan kering.
Contoh: katup motor bakar
Korosi elektrokimia (electrochemical corrosion), yaitu korosi
yang terjadi bila reaksinya berlangsung dengan suatu elektrolit, yaitu
cairan yang mengandung ionion. Reaksi berlangsung dengan adanya
air/ uap air. Reaksi semacam inilah yang paling banyak terjadi pada
reaksi korosi.
REAKSI TERJADINYA KOROSI
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi
adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklatmerah.

Ion yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang
kemudian
besi(II) membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagia
mana dari itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
n
bergantung
besi pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOROSI

1. Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2


2. Keberadaan Zat Pengotor
3. Kontak dengan Elektrolit
4. Temperatur
5. Ph
6. Metalurgi
7. Mikroba
Kontak Langsung logam dengan
H2O dan O2

Korosi besi terjadi apabila ada oksigen (O2) dan (H2O) Logam besi
tidaklah melainkan mengandung campuran karbonair yang .menyebar secara
murni,merata dalam logam tersebut. Akibatnya menimbulkan perbedaan potensial
tidak
listrik antara atom logam dengan atom karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak
sebagai anode dan atom C sebagai katode. Oksigen dari udara yang larut dalam air
akan tereduksi, sedangkan air sendiri berfungs sebagai media tempat
berlangsungnya reaksi redoks pada peristiwa ikorosi. Semakin banyak jumlah O2
dan H2O yang mengalami kontak denan permukaan logam, maka semakin cepat
berlangsungnya korosi pada permukaan logam tersebut.
Keberadaan Zat Pengotor

Zat Pengotor di permukaan logam dapat


menyebabkan terjadinya reaksi reduksi
tambahan sehingga lebih banyak atom
logam yang teroksidasi. Sebagai contoh,
adanya tumpukan debu karbon dari hasil
pembakaran BBM pada permukaan
logam mampu mempercepat reaksi
reduksi gas oksigen pada permukaan
logam. Dengan demikian peristiwa korosi
semakin dipercepat.
Kontak dengan Elektrolit

Keberadaan elektrolit,
sepert garam dalam air laut
i
dapat mempercepat laju korosi
dengan menambah terjadinya
reaksi tambahan. Sedangkan
konsentrasi elektrolit yang
besa dapat melakukan laju
r
aliran elektron sehingga korosi
meningkat.
TEMPERATUR
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada
peristiwa korosi. Secara umum, semakin temperatur
maka semakin cepat terjadinya korosi.
tinggi Hal ini disebabkan
dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pul
energi kineti partikel sehingga kemungkinan terjadinya a
tumbukan k efektif pada reaksi redoks semakin besar. Dengan
demikian laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek
korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat
dilihat pada perkakasperkakas atau mesinmesin yang dalam
pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti
cutting tools atau dikenai panas secara langsung (seperti
mesin
) kendaraan bermotor).
Ph

Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni


pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya
reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada
katode yaitu:
2H+(aq) + 2e- →
AdanyaH2reaksi reduksi tambahan pada
katode menyebabkan lebih banyak atom logam
yang teroksidasi sehingga laju korosi pada
permukaan logam semakin besar.
METALURGI

Permukaan logam yang lebih kasar


akan menimbulkan beda potensial
dan memilik kecenderungan
untuk i menjad anod yang
terkorosi.i e
MIKROBA PENYEBAB KOROSI

Korosi mikroba disebabkan karena


mikroba tersebut mampu mendegradasi
logam melalui reaksi redoks untuk
memperoleh energi bag
keberlangsungan hidupnya. Mikroba i
yang mampu menyebabkan korosi,
antara lain: protozoa, bakteri besi
mangan oksida, bakteri reduksi sulfat,
da bakteri oksidasi sulfursulfida.
Thiobacillu
n thiooxidans Thiobacillu
s
ferroxidans. s
PENGGOLONGAN KOROSI

1. Uniform/general attack (korosi umum)


2. Galvanic corrosion (korosi galvanis)
3. Crevice corrosion (korosi celah)
4. Pitting corrosion (korosi sumur)
5. Intergranular corrosion (korosi batas butir)
6. Selective leaching (korosi selectif)
7. Erosion corrosion (korosi erosi)
8. Stress corrosion (korosi tegangan)
1. UNIFORM/GENERAL ATTACK
(KOROSI UMUM)
Korosi yang umum terjadi pada baja. Akibat adanya reaksi kimi
atau elektro kimia yang merata pada permukaan logam. a
Pencegahannya :
Penggunaan material yang tepat dan pelapisan (coating),
Melakukan inhibitas dan cathodic protection. Inhibitor (suatu zat
yang ditambahkan dalam konsentrasi yang kecil ke lingkungan
untuk menurunkan laju korosi),
Proteksi katodik
Dengan melakukan pelapisan dengan cat atau dengan material
yang lebih anodik.
1. UNIFORM/GENERAL ATTACK
(KOROSI UMUM)

Korosi seragam adalah korosi yang


terjadi pada permukaan material
akibat bereaksi dengan oksigen
Biasanya korosi seragam ini terjadi
pada material yang memilik
ukuran buti yang halu i dan
homogenitas
r yang tinggi.s
2. GALVANIC CORROSION
(KOROSI GALVANIS)
Terjadi akibat adanya beda potensial antara dua benda yang terhubung
secara elektrolit.
Logam yang ketahanan korosinya kurang : anodik
Logam yang ketahanan korosinya tinggi : katodik
Pengendalian korosi galvanic adalah :
Hindari pemakaian 2 jenis logam yang berbeda
Pergunakan logam yang lebih anodik dengan rasio yang lebih besar
dibanding logam katodik
Lapisi pada pertemuan dua logam yang berbeda jenis
Gunakan logam ketiga yang lebih anodic
2. GALVANIC CORROSION
(KOROSI GALVANIS)
3. CREVICE CORROSION
(KOROSI CELAH)

Korosi lokal yang sering terjadi pad


celah atau daerah yang dilindungi. a
Penyebabnya
Adanya larutan yang terjebak pad
a
lubang dari permukaan gasket, lap joint,
atau kotoran yang terjebak dibawah
baut atau pada kepala rivet.
3. CREVICE CORROSION
(KOROSI CELAH)
Pencegahannya
Mengkondisikan bend dalam
kelembaban yang a rendah (lo
humidity) w
Hindari pemakaian sambungan
paku keling atau baut, gunakan
sambungan las.
Gunakan gasket non absorbing.
Usahakan menghindar daerah
dengan alirani udara.
4. PITTING/RITHING CORROSION
(KOROSI SUMUR)
Korosi ini mengakibatkan terjadinya
lubanglubang pada Jenis korosi
logam.sangat berbahaya karena sulit
yang
untuk mendeteksi da mengukurnya
secara kuantitatif. n Korosi sumuran
adalah korosi yang terjadi akibat cacat
pada permukaan material sepert celah
atau lubang kecil. Pada daerah
i cacat ini
akan lebi anodi dibandingkan
permukaan
h material
k sehingga korosi
akan menuju bagian dalam material.
4. PITTING/RITHING CORROSION
(KOROSI SUMUR)
Pencegahannya
Dengan memili material
yang tahanh terhadap korosi
sumur.
Hindar permukaan logam
idari cacat goresan.
Memperhalu permukaan
smaterial.
Menghindar variasi yang
isediki pada komposisi
material.
t
5. INTERGRANULAR CORROSION
(KOROSI BATAS BUTIR)
Korosi batas butir adalah korosi yang terjadi pada sepanjang
butir dan batas butir bersifat anodik dan bagian tegah butir
di bersifat katodik.
batas
Korosi ini terjadi akibat presipitasi dari pengotor khromium di batas
butir, yang menyebabkan batas butir menjadi rentan terhadap serangan korosi.
seperti
Dimana presipitat krom karbida terbentuk karena karbon meningkat yang ada di
sekitarnya, sehingga krom disekitarnya akan berkurang dan terjadi korosi. Korosi
yang terjadi akibat adanya :
ketidakmurnian di batas butir.
bertambahnya salah satu dari elemen paduan di batas butir.
pengurangan salah satu elemen paduan di batas butir.
Contoh peristiwa sensitasi (proses terbentuknya presipitat karbon karbida).
5. INTERGRANULAR CORROSION
(KOROSI BATAS BUTIR)
Cara pengendalian korosi batas buti
adalah : r
Turunkan kadar Karbon dibawah
0,03%.
Tambahkan padua yang dapat
mengikat Karbon.
n
Pendinginan cepat dari temperatur
tinggi
.Pelarutan karbida melalui
pemanasan
H
. indari Pengelasan.
6. SELECTIVE LEACHING
(KOROSI SELEKTIF)
Penghilangan satu elemen dari suatu paduan padat melalu
proses korosi. Korosi ini di sebabkan karena komposisi yangi tidak
merata pada material. Korosi ini biasa terjadi pada pipapipa besi cor.
Contoh:
Penghilangan Zn pada paduan brass (kuningan)
Penghilangan Al, atau Co atau Fe atau Cr dari paduannya.
Pencegahannya:
Mengurangi zatzat yang agresif pada fluida kerja,
Proteksi katodik,
Mengurangi unsur yang mudah terkorosi, misalnya red brass (15%
Zn).
7. EROSION CORROSION
(KOROSI EROSI)

Proses korosi yang dipercepat dengan adanya gesekan antara


fluida korosif dengan permukaan logam.
Pencegahannya:
Pelapisan (coating) dengan permukaan yang keras.
Proteksi katodik.
Menghindari partikel abrasive pada fluida
Mengurangi kecepatan aliran fluida
7. EROSION CORROSION
(KOROSI EROSI)

Faktorfaktor yang mempengaruhi


korosi ini antara lain :
Persentase ketidaksamaan,
material yang lebih anodik
Area permukaan Anodi dan
Katodik k
Temperatur
Persentase larutan elektrolit
Kesediaan oksigen
8. STRESS CORROSION
(KOROSI TEGANGAN)
Korosi tegangan atau serin juga disebu stress corrosion
cracking, yaitu retak (crack) yang
g disebabkan
t oleh tegangan tarik
(tensile stress) dan korosi yang spesifik.
Contoh : hydrogen embrittlement
Pencegahannya:
Proteksi katodik,
Menurunkan beban/tegangan yang bekerja,
Menghilangkan zatzat yang korosif,
Pelapisan (coating),
Shotpeening atau shotblasting untuk menghasilkan tegangan sisa
tekan.
8. STRESS CORROSION
(KOROSI TEGANGAN)
MENCEGAH KOROSI

Metodemetode yang di lakukan dalam pengendalian korosi adalah :


Menekan terjadinya reaksi kimia atau elektrokimianya seperti reaksi
anoda dan katoda
Mengisolasi logam dari lingkungannya
Mengurangi ion hydrogen di dalam lingkungan yang di kenal dengan
mineralisasi
Mengurangi oksigen yang larut dalam air
Mencegah kontak dari dua material yang tidak sejenis
Memilih logamlogam yang memiliki unsureunsur yang berdekatan
Mencegah celah atau menutup celah
Mengadakan proteksi katodik,dengan menempelkan anoda umpan.
MENCEGAH KOROSI

Mengecat
Cat dapat menghindarkan kontak langsung antara besi dan udara lembab
sehingga dapat memperlambat korosi. Cara ini biasa dilakukan pada pintu, pagar,
pipa besi, dan lain-
Melumuri
lain. dengan oli
Melumuri dengan oli dapat mencegah kontak langsung dengan air dan uadara
lembab. Cara ini biasa dilakukan pada perkakas dan mesin.
Dibalut dengan plastik
Cara ini biasa digunakan misalnya pada rak piring dan keranjang sepeda.
Tin
Tin plating ialah pelapisan dengan
Plating Cara ini dilakukan biasanya pada
kaleng
timah. kemasan karena timah merupakan logam yang anti karat.
MENCEGAH KOROSI
Galvanisai
Galvanisasi adalah pelapisan dengan zink. Cara ini dilakukan karena baja yang di
lapis zink akan mengurangi timbulnya karat pada baja. Contohnya pada : tian
listrik
i atau tiang telepon, papa air, dan pagar. g
Cromium
Cromium Plating adalah pelapisan dengan menggunakan kromium.
Plating Sama
zink kromium dapat memberikan perlindungan terhadap korosi meskipun seperti
kromium
, ada yang rusak. Cara ini biasa dilakukan pada sepeda danlapisan
bumper mobil.
Sacrificial Protection (pengorbanan anode)
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat)
daripada besi. Jika logam magnesium itu akan berkarat tetapi bes tidak Cara ini
digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanahi atau. badan kapal
laut
.
KOROSI ALUMINIUM
Aluminium, zink, dan juga kromium, merupakan logam yang lebih aktif
daripada besi. Jika demikian, mengapa logamlogam ini lebih awet? Sebenarnya,
aluminium berkarat dengan cepat membentuk oksida aluminium (Al2O3). Akan
tetapi, perkaratan segera terhenti setelah lapisan tipis oksida terbentuk. Lapisa
itu melekat kuat pada permukaan logam, sehingga melindungi logam di bawahnya
n
terhadap perkaratan berlanjut.
Lapisan oksida pada permukaan aluminium dapat dibuat lebih tebal melalui
elektrolisis, proses yang disebut anodizing Aluminium yang telah mengalami
anodizing digunakan untuk membuat . panci dan berbagai perkakas dapur, bingkai,
kerangka bangunan (panel dinding), serta kusen pintu dan jendela. Lapisan oksida
aluminium lebih mudah dicat dan member warna yang lebih terang
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai