PELUNAKAN :
MEMPERSIAPKAN BAHAN LOGAM SEBAGAI PRODUK
1/2 JADI AGAR LAYAK DIPROSES BERIKUTNYA.
PENGERASAN :
MEMPERSIAPKAN BAHAN LOGAM SEBAGAI PRODUK JADI
AGAR MEMILIKI SIFAT MEKANIS YANG OPTIMUM.
PELUNAKAN / ANNEALING
PERLAKUAN PELUNAKAN
--Homogenising
--Normalizing
--Full annealing
--Spherodising
--Stress relieving
--Process and recrystallisation annealing
HOMOGENIZING
Pemanasan pada temperatur tinggi didaerah
fasa austenit (), jauh diatas titik kritis (A3 dan Acm)
--Bertujuan untuk menghilangkan efek segregasi kimia akibat
proses pembekuan lambat ingot/billet.
Penuangan
logam cair
NORMALIZING
Pembulatan sementit
‘proeutectoid’ dalam
1 2 3 bentuk networks pada
batas butir.
PERLAKUAN PELUNAKAN - DIAGRAM Fe-C
Homogenising (H)
Normalising (N)
Full-Annealing (A)
Recrystallisation annealing
911°C Austenite
() + Fe3C
Stress-relief annealing
Acm
A3 Karakteristik (H) (N) Full (A)
723 °C A1
Temp. ** *
Temperature
***
Anneal
Ac3
Ac1 F +A
Pendinginan di dapur
P +A Pendinginan udara
Ms
Time Time
ANNEALING LAINNYA
Spherodising: dilakukan untuk meningkatkan mampu-mesin (machinability)
pada baja yang akan ‘dimachining´. Caranya dengan membulatkan sementit/karbida.
Pemanasan dilakukan dibawah temperatur kritis A1 ( ~723ºC), atau sedikit diatas A1
tetapi kemudian ditahan dibawah A1.
Quench annealing: dilakukan pada baja jenis austenitk yang di homogenising atau
recrystallisation annealing dimana diikuti oleh pendinginan cepat untuk menghindari
terbentukya endapan karbida terutama pada batas butir.
Transformasi →
Baja keras dan mulai tangguh :
struktur: M(temper+sterssed)
Holding
Baja + sisa + Karbida(sisa) + lainnya
menyusut
Temper 1
Temper 2
Transformasi →
Baja memuai
Baja keras tapi rapuh , Ketangguhan lebih baik :
struktur: M(stressed) + sisa struktur: M(temper)
+ Karbida(sisa) + lainnya + Karbida + lainnya
WAKTU
TAHAP PEMANASAN
Hal-hal yang perlu diketahui :
• Perbedaan temperatur antara bagian dalam dan permukaan, akibat
rambatan panas, menyebabkan perbedaan pemuaian volume.
• Baja menyusut sampai 4% (volume) pada kenaikan temperatur
mencapai transformasi austenite.
Hal-hal yang perlu dikontrol :
• Lakukan preheating pada temperatur sekitar 550-650 oC untuk
mengeliminasi distorsi yang mungkin timbul akibat pemanasan.
• Kecepatan pemanasan harus dikontrol agar tidak menimbulkan gradien
temperatur yang sangat curam antara bagian dalam dan permukaan.
TEMPERATUR
TEMPERATUR
TRANSFORMASI KE
PREHEATING
(550-650 oC)
WAKTU WAKTU
TAHAP AUSTENISASI
Dua hal penting: --Waktu tahan (holding time)
--Temperatur austenisasi (austenitizing temperature)
T,t
Waktu tahan
yang benar Kurang Berlebih
950
c
d e f
850 b Tidak tercapai Pertumbuhan butir,
750 pengerasan ketangguhan menjadi
a buruk atau rapuh
TEMPERATUR ( °C)
WAKTU
18
18 42 56 63-65 60-62 57-58
Kekerasan setelah kuens
(Rockwell C)
TAHAP AUSTENISASI
Pengerasan termal
Martensit
Sisa Mikrostruktur baja setelah
dikeraskan: martensit
Karbida diperkuat oleh karbida
BAJA SETELAH KUENS
Temperatur (ºC)
DIAGRAM TTT/CCT
A3 Austenite
A1
A+F Start Finish
Ferrite +Pearlite
Temperatur °C
Nose
Bainite
Ms
Martensite +
Mf
Log waktu
Diagram Isothermal
transformation for 0.2 C. 0.9% Mn
DIAGRAM TTT UNTUK BAJA 0.8% C
Austenite
Ae1
Ps Pf coarse
Pearlite
fine
upper
lower
Bs Bf Bainite
Ms
Martensite + Auatenite
Mf
Martensite
Sehingga:
Komposisi elemen paduan mempengaruhi media kuens (air, oli, udara)
yang dipilih untuk mengeraskan baja.
Elemen paduan meningkatkan mampu-keras (hardenability) baja, atau,
baja dengan komposisi berbeda akan memiliki mampu keras berlainan.
CATATAN PENGERASAN TERMAL
MASALAH-MASALAH YANG
HARUS DIPERHATIKAN
Sisa austenite.
Penyebab:
--Tegangan sisa akibat machining /pengerjaan dingin sebelum
perlakuan panas.
SEBELUM SETELAH
PERLAKUAN PANAS PERLAKUAN PANAS
1. Dimensional
distortion