PENDAHULUAN
1.BAJA ST.37
Pesatnya perkembangan industri pada saat sekarang ini khususnya industri permesinan ikut
memacu perkembangan teknologi pembuatan material dasar seperti baja. Mengingat kondisi tersebut,
dibutuhkan sifat- sifat mekanis yang memadai, sehingga umur pakainya dapat ditingkatkan.
Untuk mengatasihal tersebut, biasanya komponen permesinan dilakukan proses perlakuan
panas.Baja St 37 yang setara dengan AISI 1045 dengan komposisi kimia 0.5% C, 0.8% Mn, dan
0.3% Si, adalah salah satu baja yang dihasilkan untuk pembuatan berbagai komponen
permesinan.Untuk memperbaiki sifat-sifat mekanis pada baja St 37 maka diberlakukan proses
perlakuan panas, dengan cara pengerasan permukaan (Carburizing).
Baja St 37 merupakan bahan yang sangat kuat dan liat dengan struktur butir yang halus, dan
dapat dilakukan pengerjaan dalam keadaan panas maupun pengerjaan dingin. Arti dari St itu sendiri
adalah singkatan dari Steel (baja) sedangkan angka 37 berarti menunjukkan batas minimum untuk
kekuatan tarik 37 km/mm2.
Karakteristik Baja St 37 (AISI 1045)Baja St 37 adalah baja karbon sedang yang setara
dengan AISI 1045, dengan komposisi kimia Karbon : 0.5 %, Mangan : 0.8 %, Silikon : 0.3
% ditambah unsure lainnya.Dengan kekerasan 170 HB dan kekuatan tarik 650 -800
N/mm2.
1.3. Hardening
Hardening adalah proses pemanasan baja sampai suhu di daerah atau di atas daerah
kritis disusul dengan pendinginan yang cepat. Untuk proses ini dilakukan dengan input panas
dan transfer panas dalam waktu pendek. Tujuan hardening untuk merubah struktur baja
sedemikian rupa sehingga diperoleh struktur martensit yang keras. Prosesnya adalah baja
dipanaskan sampai suhu tertentu antara 770-830º C (tergantung dari kadar karbon) kemudian
ditahan pada suhu tersebut, beberapa saat kemudian didinginkan secara mendadak dengan
mencelupkan dalam air, oli atau media pendingin yang lain. Dengan pendinginan yang
mendadak, tidak ada waktu yang cukup bagi austenit untuk berubah menjadi perlit dan ferit
atau perlit dan sementit. Pendinginan yang cepat menyebabkan austenit berubah menjadi
martensit.
a. Karburasi
Tujuan Karburasi :
3. Double Quenching
Double Quenching adalah proses
pendinginan atau pengerasan pada benda
kerja yang telah di karburasi dan
didinginkan pada temperatur
kamar kemudian dipanaskan lagi diluar
kotak karbon pada temperatur kamar lalu
dipanaskan kembali pada temperatur austenit dan baru didinginkan cepat.
Tujuan dari metode ini untuk mendapatkan butir struktur yang lebih halus.
1.4 Tempering
Dalam tiap tahap tempering benda kerja maka tiap suhu tertentu benda
akan berubah warna dan tingkat kekerasannya. Semakin tinggi suhu tempering
maka semakin lunak kekerasan benda tersebut tetapi semakin tinggi tingkat ke
uletannya.
1.5 Annealing
Tujuannya adalah:
1. Menghilangkan ketidak homogenan struktur.
2. Memperhalus ukuran butir.
3. Menghilangkan tegangan sisa.
4. Menyiapkan struktur baja untuk proses perlakuan panas.
a. Full Annealing
b. Partial Annealing
c. Stress-relief Annealing
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiadaK terkira besarnya, sehingga makalah dengan judul ” Baja
karbon” ini dapat terselesaikan sesuai dengan hara[an.
Dengan terselesaikannya makalah ini diucapkan terima kasih kepada: Bapak sugiyarto ,M.T
selaku dosen pembimbing matakuliah Material Teknik. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik
lagi. Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dari pembaca, sehingga pembaca sekalian
dapat mengerti dan memahami tentang material teknik.
Selain itu diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca lebih tertarik lagi belajar di
bidang teknik mesin. Meskipun diharapkan isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun tidak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Gambar 4. Kekerasan Rockwel dan energi impak rata– rata dari baja ST 37 dengan media
pendiginan berbeda
2.2 KESIMPULAN
Investigasi terhadap struktur mikro dan sifat mekanik dari sampel uji baja ST 37
dilakukan secara eksperimen. Perlakuan panas (heat treatment) dari sampel baja pada
temperatur 900 oC selama 30 menit dan pendinginan dalam media berbeda memberikan efek
perubahan struktur mikro dari baja. Kekerasan baja menggunakan media air lebih tinggi
dibandingkan dengan media lain yang dipelajari; dikarenakan deformasi struktur ferrit menjadi
pearlit. Inter–critical sampel uji AN pada suhu 900 °C menunjukkan ferit– martensit fase
ganda dan sifat mekanik yang sangat baik bila dibandingkan dengan sampel uji normalizing
(NO), quenching (QE) dan tanpa perlakuan (RM).
DAFTAR PUSTAKA
• https://brainly.co.id/tugas/2771255
• https://www.researchgate.net/publication/327573289_Karakteristik_Material_Baja_St3
7_dengan_Temperatur_dan_Waktu_Pada_Uji_Heat_Treatment_menggunakan_Furnac
e
Canale LCF, Vatavuk J, Totten GE. 2014. Introduction to Steel Heat Treatment. Elsevier Ltd.
Meng Q, Li J, Zheng H. 2014. High–efficiency fast–heating annealing of a cold–rolled dual–
phase steel. Materials & Design. 58:194–197.
Naeem M, Shafiq M, Zaka ul Islam MA. Ashiq A, Díaz–Guillén JC, Shahzad M, Zakaullah M.
2016. Enhanced surface properties of plain carbon steel using plasma nitriding with austenitic
steel cathodic cage, Materials and Design 108: 745–753.
Sergey V, Panin PO, Maruschak IV, Vlasov B.B, Ovechkin. 2016. Impact toughness of
12Cr1MoV steel. Part 1 – Influence of temperature on energy and deformation parameters of
fracture, Theoretical and Applied Fracture Mechanics 83: 105–113.
Souki I, Delagnes D, Lours P. 2016. Influence of heat treatment on the fracture toughness
and crack propagation in 5% Cr martensitic steel. Procedia Engineering 10 (2011) 631– 637.
Phoumiphon N, Othman R, Ismail AB. 2016. Improvement in Mechanical Properties Plain Low
Carbon Steel Via Cold Rolling and Intercritical Annealing, Procedia Chemistry 19: 822 – 827.
Bhadeshia H, Honeycombe R. 2017, Steels: Microstructure and Properties. Elsevier Ltd. DOI:
http://dx.doi.org/10.1016/B978–0–08– 100270–4.00008–1.
MAKALAH
“BAJA ST 37”
Disusun Oleh:
Nama : ADITYA RACHMAN
Kelas : 1 D4 TMM A
No. Koin : T403
Semester : I (GANJIL)