Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1 Korosi

Nama : Khoiru Habib Hanafy


Nim : 202010120311008
Kelas : Mesin A

1. Pengertian

Korosi didefinisikan secara umum sebagai berikut : “Korosi adalah degradasi bahan
(umumnya logam) atau sifatnya karena bereaksi dengan lingkungannya”. Dari definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa :
(1). Yang terdegradasi bahan logam dan non-logam,
(2). Yang terdegradasi bahan atau sifatnya (fisik, mekanik, kimiawi
(3). Lingkungan (disekitarnya) : kemiawi, fisik, mekanik, biologis.

MENGAPA LOGAM TERKOROSI


(1). Logam pada umumnya berasal (dihasilkan ) dari mineral, yang keberadaannya di alam
lebih stabil daripada logam. Korosi adalah kebalikan dari reaksi ekstraksi.

Logam/Mineral Logam / Paduan

Fe2O3, Fe3O4
Dampak
Pada dasarnya korosi memiliki dampak-dampak yang negatif. Meskipun jika dibayangkan
dampaknya hanya sederhana, misalnya besi karatan, padahal dampak dari korosi lebih besar
dari itu. Di antaranya seperti:
1. Bencana Alam
Bencana Alam yang dimaksudkan seperti kerusakan pada jembatan, bangunan,
pipa gas, dll. Pasalnya korosi juga akan menurunkan sifat mekanik dari suatu struktur
sehingga menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Kerugian Ekonomi
Kerugian ekonomi juga dapat terjadi baik dalam skala nasional maupun rumah
tangga. Skala nasional dapat dikatakan merupakan efek dari keadaan seperti bencana
alam tadi, sedangkan pada rumah tangga, kerugian dapat terjadi peralatan-peralatan
yang digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari seperti misalnya besi untuk
rumah, peralatan dapur, dsb mengalami kerusakan.
3. Menghilangkan Nyawa
Hilangnya nyawa yang diakibatkan korosi dapat terjadi karena efek domino
dari bencana alam tadi. Misalnya seperti jembatan rusak, bangunan runtuh, sampai
kebocoran pipa tentunya dapat berpotensi menghilangkan nyawa.
4. Pengurangan Ketebalan Logam
Ketebalan logam dapat semakin menurun karena terjadinya korosi. Hal itu
akan mengakibatkan hilangnya integritas mekanik serta kegagalan struktural dan
kerusakan pada komponen logam.
5. Hilangnya Sifat Permukaan yang Penting
Hilangnya sifat permukaan pada logam juga menjadi salah satu dampak dari
korosi. Seperti misalnya hilangnya reflektivitas permukaan, konduktivitas listrik,
hingga kemudahan aliran fluida.

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOROSI

1. Korosi adalah interaksi antara bahan (dalam hal ini logam) dengan lingkungan.
Secara teknis faktor-faktor yang mempengaruhi korosiadalah faktor-faktor logam
dan lingkungan

2. Faktor -faktor non teknis yang dapat mempengaruhi pemiliharaan logam dan kondisi
lingkungan terutama adalah faktor ekonomi. Faktor -faktor lain yang mungkin perlu
dipertimbangkan adalah faktor sosial-budayadan politis.

3. Faktor -f aktor teknis yang berkaitan dengan logam, diantaranya


• komposisi kimia.
• sifat -sifat fisis
• sifat -sifat mekanis.
• sifat -sifat mampu las.
• sifat -sifat mampu fabrikasi.
• sifat -sifat mampu tuang.
• sifat -sifat mampu permesinan.
• heat -treatment.
• kualitas akhir.
• protective coating.
4. Faktor lingkungan terasa makin lama makin kompleks, karena per-
kembangan kehidupan manusia. Dalam banyak hal sering tidak ter
kendali lagi. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam lingkungan di
antaranya
• komposi si kimi a.
• sifat -sifat fisis (tekanan, suhu).
• gas, cair, padat.
• alam, proses.

Faktor penyebab korosi / yang mempercepat korosi


1. Air dan kelembaban udara
Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu
faktor penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang banyak mengandung
uap air akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
2. Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya
transfer muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen
di udara. Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung
garam. Oleh karena itu air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang utama.
3. Permukaan logam yang tidak rata
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan,
yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin
dan bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub-kutub yang akan
bertindak sebagai anode dan katode sulit terbentuk.
4. Terbentuknya sel elektrokimia
Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan berair
atau lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung. Logam yang
potensialnya lebih rendah akan segera melepaskan elektron ketika bersentuhan dengan
logam yang potensialnya lebih tinggi, serta akan mengalami oksidasi oleh oksigen dari
udara. Hal tersebut mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam yang
potensialnya rendah, sedangkan logam yang potensialnya tinggi justru lebih awet.
Sebagai contoh, paku keling yang terbuat dari tembaga untuk menyambung besi akan
menyebabkan besi di sekitar paku keling tersebut berkarat lebih cepat.

Penjelasan
Anoda dan Katoda

Komponen penting dari sel dalam arti elektrokimia yang melakukan kontak dengan
elektrolit dalam anoda dan katoda dikenal sebagai elektroda, yaitu konduktor listrik yang
digunakan untuk melakukan kontak dengan bagian non logam dari suatu rangkaian (misalnya
semikonduktor, elektrolit, vakum atau udara). Lebih khusus lagi, kita dapat mengatakan bahwa
elektroda dianggap sebagai permukaan tempat reaksi redoks terjadi antara logam dan larutan

Elektroda yang kehilangan elektron dan diterima oleh elektrolit mengalami oksidasi.
Namun, ketika terjadi sebaliknya yaitu ketika elektroda memperoleh elektron yang dilepaskan
oleh elektrolit mengalami reduksi. Elektroda dalam sel elektrokimia disebut sebagai anoda atau
katoda (kata-kata yang diciptakan oleh William Whewell atas permintaan Faraday). Anoda dan
katoda ditentukan oleh aliran arus. Dalam definisi umum, arus bisa diartikan sebagai setiap
pergerakan muatan listrik. Akan tetapi, harus kita ingat ketentuan bahwa arah arus adalah
sesuai dengan kemana muatan positif akan bergerak, bukan muatan negatif.

Jadi, jika elektron benar-benar bergerak di dalam sel, arus mengalir ke arah yang
berlawanan. Itulah standarnya. Arah aliran arus yaitu sama dengan pembawa muatan positif,
seperti saat ion positif atau proton membawa muatan, tapi arah aliran arus akan berlawanan
dengan pembawa muatan negatif, seperti elektron dalam logam.

Anoda

Anoda adalah salah satu dari jenis elektroda yang dapat berupa polaritas positif atau
polaritas negatif tergantung pada jenis selnya. Namun, anoda secara khusus didefinisikan
sebagai elektroda tempat terjadinya oksidasi (kehilangan elektron). Bahan-bahan untuk anoda
harus menunjukkan sifat-sifat berikut:

1. Agen pereduksi yang efisien


2. Output coulombik tinggi
3. Konduktivitas yang baik
4. Stabil
5. Kemudahan fabrikasi
6. Biaya rendah

Katoda

Katoda adalah tempat terjadinya reduksi atau penguatan elektron yang secara polaritas
positif atau negatifnya sehingga dalam perangkat listrik terpolarisasi tempat arus mengalir
keluar, semua itu tentusaja tergantung pada jenis selnya. Adapun untuk bahan-bahan untuk
katoda harus menunjukkan sifat-sifat berikut:

1. Agen pengoksidasi yang efisien.


2. Stabil saat bersentuhan dengan elektrolit
3. Tegangan kerja (working voltage) yang berguna
4. Kemudahan fabrikasi
5. Biaya rendah

Fungsi Anoda dan Katoda

Adapun kegunaan yang menjadi fungsi dari anoda dan katoda. Antara lain:

1. Anoda
Anoda bisa dikatakan sebagai elektroda yang bermuatan positif yang berfungsi
untuk menarik elektron atau yang dikenal dengan anion. Oleh karena itulah prihal ini
anoda sendiri berperan sebagai sumber muatan positif atau sumber penerima elektron.
2. Katoda
Katoda adalah eletroda yang bermuatan negatif yang berfungsi menarik kation
atau muatan positif. Katoda tersebut nantinya akan menjadi sumber dari pendonor
electron, sebab katoda merupakan elektroda yang mampu untuk menghasilkan elektron
dan menghasilkan arus yang mampu mengalir dari arah katoda ke anoda.

Anda mungkin juga menyukai